HUKUM INTERNASIONAL 010

HUKUM INTERNASIONAL
A. Pengertian Hukum Internasional
Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja mengatakan bahwa Hukum Internasional adalah
keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek
hukum internasional lainnya.
Hukum internasional terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Hukum Perdata Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur
hubungan hukum antara warga negara di suatu negara dengan warga negara dari
negara lain (hukum antar bangsa)
2. HUkum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur negara
yang satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum Antarnegara)
B. Asas-Asas Hukum Internasional
Asas-asas yang berlaku dalam hukum internasional, adalah :
1. Asas Teritorial, Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang
dan semua barang yang berada dalam wilayahnya.
2. Asas Kebangsaan, menurut asas ini setap warganegara dimanapun dia berada,
tetap mendapat perlakuan hukum dari nearanya. asas ini memiliki kekuatan
ekstrateritorial, artinya hukum negara tetap berlaku bagi seorang warganegara
walaupun ia berada di negara lain.
3. Asa Kepentingan Umum, menurut asas ini negara dapat menyesuaikan diri dengan

dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan
umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
C. Subjek Hukum Internasional
Subjek hukum Internasional terdiri dari :
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Sebagian Ahli mengatakan bahwa pemberontak pun termasuk bagian dari subjek hukum
internasional.
D. Sumber Hukum Internasional
Sumber hukum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Sumber hukum materil, yaitu segala sesuatu yang membahas dasar berlakunya
hukum suatu negara.
2. Sumber hukum formal, yaitu sumber darimana kita mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum internasional.
Menurut pasal 38 Piagam mahkamah Internasional, sumber hukum formal terdiri dari :
 Perjanjian Internasional, (traktat/Treaty)
 Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan

diterima sebagai hukum
 Asas-asas umum hukum yang diakui oleh negara-negara beradab
 Yurisprudency, yaitu keputusan hakim hukum internasional yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap
 Doktrin, yaitu pendapat para ahli hukum internasional.
SEBAB-SEBAB SENGKETA INTERNASIONAL
Secara garis besar sengketa internasional terjadi karena hal-hal berikut :
1. Sengketa terjadi karena masalah Politik
Hal ini terjadi karena adanya perang dingin antara blok barat (liberal membentuk pakta
pertahanan NATO) di bawah pimpinan Amerika dan blok Timur (Komunis membentuk
pakta pertahanan Warsawa) dibawah pimpinan Uni Sovyet/ Rusia. kedua blok ini saling
memeperluas pengaruh ideologi dan ekonominya di berbagai negara sehingga banyak
negara yang kemudian enjadi korban. contoh kore yang terpecah menjadi dua, yaitu
Korea Utara dengan paham komunis dan korea selatan dengan paham liberal
2. Karena batas wilayah

hal ini terjadi karena tidak adanya kejelasan batas wilayah suatu negara dengan negara
lain sehingga masing-masing negara akan mengklaim wilayah perbatan tertentu. contoh :
Tahun 1976 Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan pula sipadan dan ligitan dan
diputuskan oleh MI pada tahun 2003 dimenangkan oleh malaysia, perbatasan kasmir

yang diperebutkan oleh india dan pakistan.
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL
Penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
1. Dengan cara damai, terdiri dari :
 Arbitrasi. arbitrase biasanya dilakukan dengan cara menyerahkan sengketa kepada
orang-orang tertentu (arbitrator) yag dipilih secarea bebas oleh berbagai pihak
untuk memutuskannya tanpa terlalu terikat dengan prosedur hukum.
 Penyelesaian Yudisia, adalah suatu penyelesaian dihasilkan melalui suatu peradilan
yudicial
internasional
yang
dibentuk
sebagaimana
mestinya
dengan
memberlakukan kaidah-kaidah hukum. Contoh International Court of Justice, yang
berkedudukan di Denhag Belanda.
 Negosiasi (perundingan), jasa-jasa baik, mediasi, dan konsiliasi.
 penyelidikan
 Penyelesaian di bawah naungan PBB

2. Dengan cara paksa atau kekerasan, terdisi dari :
 perang dan tindakan bersenjata non perang
 Retorsi, yaitu istilah teknis untuk pembalasan dendam oleh suatu negara terhadap
negara lain karena diperlakukan secara tidak pantas.
 Tindakan-tindakan pembalasan (Repraisal), yaitu suatu metode yang dipakai oleh
suatu negara untuk memperoleh ganti kerugian dari negara lain dengan
melakukan tindakan-tindakan pemalasan.
 Blokade secara damai
 intervensi
PERANAN MAHKAMAH INTERNASIONAL TERHADAP PELANGGARAN HAM
Mahkamah Internasional (MI) merupakan salah satu badan perlengkapan PBB yang
berkedudukan di Denhag (Belanda). MI memiliki 15 orang hakim yang dipilih dari 15
negara dengan masa jabatan 9 tahun. Selain memberikan pertimbangan hukum kepada
Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB MI pun bertugas untuk memeriksa dan
menyelesaikan perselisihan-perselisihan yang diserahkan kepadanya. dalam mengadili
suatu perara MI berpedoman pada Traktat-traktat dan kebiasaan -kebiasaan
Internasional.
Prosedur Penyelesaian Kasus HAM Internasional
Penyelesaian kasus pelanggaran HAM oleh mahkamah internasional dapat dilakukan
melalui prosedur berikut :

1. Korban pelanggaran HAM dapat mengadukan kepada komisi tinggi HAM PBB atau
melalui lembaga HAM internasional lainnya.
2. pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan.
3. dengan bukti-bukti hasil penyelidikan dan penyidikan proses dilanjutkan pada
tahap peradilan, dan jika terbukti maka hakim MI akan menjatuhkan sanksi.
original post/copas from : http://manalor.wordpress.com/2010/04/14/hukum-internasional/
Beberapa tokoh dibawah ini memberikan definisi mengenai hukum internasional, antara
lain sebagai berikut :
1. Oppenheim, membedakan hukum internasional menjadi dua bagian sebagai berikut.
a. Hukum perdata Internasional (Privat International Law)
Yaitu hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga negara suatu
negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa).
Misalnya, hukum yang mengatur tentang tata cara memeiliki rumah di negara lain, sewamenyewa, mengurus kekayaan yang terdapat di negara lain, dan sebagainya.
b. Hukum Publik Internasional (Public Internasional Law)
Yaitu hukum internasional yang mengatur negar ayang satu dengan engara yang lain
dalam hubungan internasional (hukum antar negara).

Misalnya, hukum tentang tata cara diplomatik, konsul, penerimaan tamu negara asing,
hukum perang, dan hukum damai. Hukum publik internasional ini sering disebut sebagai
hukum internasional dalam arti sempit.

2. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.
Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata. Meliputi antara negara dengan negara,
negara dengan subjek hukum lain bukan negara, dan antara ubjek hukum bukan negara
satu sama lain.
3. Prof. Dr. J.G. Starke
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri
dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara.
4. Wirjono Prodjodikoro
Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antarberbagai
bangsa di berbagai negara.
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan satu definisi tentang hukum
internasiona, yakni keseluruhan peraturan hukum yang mengatur kedudukan hukum dan
hubungan hukum dalam pergaulan internasional yang mempunyai akibat hukum.