11
BAB II KAJIAN TEORI
1.1 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa
Dalam dunia siaran
broadcasting
, istilah radio mempunyai arti yang luas. Radio bisa berarti benda alat elektronik yang dapat mengeluarkan suara, yaitu
pesawat radio. Radio juga berarti sebutan dari lembaga atau tempat dimana siaran tersebut diselenggarakan sehingga benda-benda tersebut mengeluarkan suara
Djuroto, 2007:2. Menurut Sunarjo 1995:227 radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari sesuatu stasiun radio dan kemudian dapat
diterima oleh berbagai pesawat penerima baik dirumah, kantor dan lain sebagainya. Jadi yang dimaksud istilah radio bukan bendanya, bukan hanya bentuk fisik saja
tetapi antara bentuk fisiknya dan kegiatan radio menyangkut aspek penyiaran. Sebuah radio siaran perlu dimuati pesan-pesan, informasi, musik, serta bunyi-bunyi
lainnya, yang terencana, tersusun, terpola menjadi suatu program yang layak dan siap untuk diperdengarkan kepada khalayak Yudo,2010:31.
Sesuai fungsinya sebagai media massa, radio memiliki empat fungsi yaitu Kusumaningrum, 2011: 12:
a. Menghibur
to entertain
b. Menginformasikan
to inform
c. Mendidik
to educate
d. Mempengaruhi
to persuade
sehingga radio tidak hanya sebagai media massa yang berfungsi sebagai sumber informasi dan penyedia hiburan saja, tetapi sebagai sarana pengasah keterampilan,
seni dan ilmu.
12
Ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann dalam Rakhmat, 1994:189 adalah sebagai berikut:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis surat kabar, radio
dan televisi; 2.
Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan
anonim; 4.
Mempunyai publik yang secara tersebar.
Dari keempat ciri komunikasi massa di atas, sebetulnya ciri keempat yang merupakan ciri yang spesifik ada pada komunikasi massa. Tiga ciri lainnya tidak
hanya menjadi milik sistem komunikasi massa saja, tetapi juga berlaku pada sistem komunikasi antarpribadi atau interpersonal.
Sebagaimana media komunikasi massa lainnya, radio memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa kekhasan tersebut diantaranya: 1 auditori,
sound only
, auditif, radio adalah “suara” untuk didengar. Dikonsumsi telinga atau pendengarnya.
Apapun yang disampaikan melalui radio harus berbentuk suara; 2 transmisi, proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar
transmisi; 3 mengandung gangguan seperti timbul tenggelam
fading
dan gangguan teknis
noise
; 4 radio menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar, memainkan imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara; 5 identik dengan
musik, radio menjadi media utama untuk mendengarkan musik Romli, 2009:19.
13
Terdapat sejumlah kekuatan dan kelemahan dari radio sebagaimana yang dikemukakan oleh Astuti 2008:39 berikut ini:
Kekuatan Radio diantaranya adalah: 1.
Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki.
Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen atau pasar sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa
lainnya. 2.
Radio bersifat
mobile
dan
portable
. Orang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama
portable
-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari senter, mobil hingga
handphone. Harga radio relatif jauh lebih murah dibandingkan media lain. 3.
Radio bersifat intrusif, artinya memiliki daya tembus yang tinggi. Iklan dapat hadir di tengah siaran tanpa mengakibatkan orang beralih ke siaran lain. Sulit
sekali menghindar dari siaran radio begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang dimana media lain tidak bisa masuk, misalnya di
dalam mobil. Walaupun kini televisi telah menjadi salah satu asesoris mobil, tetapi radio menjadi bagian tak terpisahkan dari mobil.
4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat
dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.
5. Radio itu sederhana: sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya
tak serumit media lain, dan sederhana isinya. Tidak diperlukan konsentrasi
14
tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa mendengarkan radio sambil menggarap pekerjaan lain. Untuk mendengar radio, hanya dibutuhkan
pendengaran. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstarksi tingkat tinggi.
Kelemahan radio diantaranya adalah: 1.
Radio is aural only
. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi sound. Radio tidak dilengkapi dengan
kemampuan untuk
menyampaikan pesan
lewat gambar.
Untuk membayangkan kejadian sesungguhnya, orang pada dasarnya menggunakan
teater imajinasinya sendiri. 2.
Radio message are short lived
. Yang namanya pesan radio hidupnya hanya sebentar. Pesan radio bersifat sekilas, dan tidak dapat ditarik lagi begitu
diudarakan. Karena itu, menyampaikan pesan melalui radio bukan pekerjaan mudah dan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.
3.
Radio listening is prone to distraction
. Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio hanya berurusan dengan satu indra saja yakni pendengaran.
Begitu pendengaran terganggu, maka tidak ada lagi cerita radio dalam kehidupan seseorang. Orang juga kerap mendengarkan radio sambil
melakukan pekerjaan lain, akibatnya konsentrasi kerap terpecah. Pada umumnya program radio terdiri dari acara pemutaran lagu
music program
, obrolan atau bincang-bincang
talkshow
, dan program berita
news program
.
Music program
adalah program utama radio, kecuali radio khhusus berita. Program ini bisa divariasikan menjadi acara pemutaran lagu-lagu pilihan pendengar
request
, paduan lagu dan info ringan, karaoke, tangga lagu top hits,
music live
15
dan sebagainya. Program
Talkshow
biasanya mendatangkan narasumber atau bintang tamu untuk bincang-bincang tentang sebuah tema atau topik hangat. Dan
news program
disebut juga acara berita dan isu-isu aktual. Dalam program ini dikenal tiga kategori penyaji berita, yakni pembaca berita
newsreader
, penyiar berita
newscaster
, dan jangkar berita
anchor
Romli, 2009:28. Pendengar radio sangatlah banyak jumlah dan keinginanya, sehingga
diperlukan pendekatan-pendekatan guna mendapatkan gambaran yang lebih pas tentang
pendengar yang
akan dilayani
oleh sebuah
media radio
http:robbiul.blogsome.com. Stasiun radio komersial yang profesional, sebelum merancang
positioning
yang ingin diraih hendaknya memetakan pendengar yang ada di wilayah jangkauan gelombang stasiun radio tersebut. Secara umum, segmentasi
yang dilakukan berdasarkan hal hal berikut ini Morissan, 2008:169: 1.
Letak geografis: kota besar, kota kecil,pedesaan, baik skala nasional maupun internasional.
2. Segi demografi: tingkat usai, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan,
penghasilan, pendidikan, hobi 3.
Faktor psikografis: pola aktivitas khalayak, gaya hidup,
media habbit
kebiasaan penduduk dalam menggunakan media massa saat menghabiskan waktunya, radio
habbit
kebiasaan pendengar ketika mendengarkan radio, waktu atau saat-saat mendengarkan.
1.2 Perencanaan Strategi