6
3. Metode Penelitian
Network Development Life Cycle
NDLC merupakan motodologi penelitian yang biasa digunakan untuk perancangan infrastruktur jaringan. Ada 6 tahap
dalam metode NDLC, diantaranya :
Analysis, Design, Simulation Prototyping, Implementation, Monitoring, Management
. tiap tahap mendefinisikan aktifitas yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh siklus hidup suatu
jaringan. Skema tahapan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Metode Network Development Life Cycle [10]
Pada tahap analisis dilakukan analisa terhadap perencanaan kerja. Analisa sebelumnya menunjukkan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian.
Setelah dilakukan wawancara kepada kepala sarana dan prasarana serta supervisor laboran di lapangan, dimana terdapat tiga buah
server
yang masing-masing digunakan untuk administrasi fakultas,
server
untuk lab dan
server
simitro dalam satu buah
switch
yang ditunjukkan pada Gambar 4. Permasalahan yang ditemukan adalah permintaan oleh pengajar dan mahasiswa dalam peminjaman
server
fisik untuk kepentingan penelitian dan pengembangan
software
atau aplikasi yang tidak dapat secara langsung dapat dipenuhi karena terbatasnya
server
fisik dan mahalnya pengadaan
server
fisik untuk pengembangan
software
dan aplikasi tersebut. Virtualisasi menjadi solusi dalam pengadaan
server
fisik, akan tetapi virtualisasi mengharuskan bantuan administrator untuk mengelola mesin virtual
milik
client
sehingga dibangunlah
cloud computing
dalam sebuah layanan
infrastucture as a service
untuk penyediaan
server
virtual.
Gambar 4 Kondisi Jaringan Mula-mula
7
Dari analisa terhadap kondisi tersebut, dilakukan persiapan
software
dan
hardware
untuk pembuatan
private cloud
layanan
IaaS
VMware vSphere yang menjadi dasar
cloud
membutuhkan minimal 2 unit server fisik yang berperan sebagai
host cluster
yang saling bekerja sama untuk menyediakan resource bagi VM, dan satu unit server fisik yang terpisah sebagai
SAN server
yang menyediakan koneksi
iSCSI
sebagai media penyimpanan. Spesifikasi
hardware
yang digunakan dalam perancangan sistem
Infrastructure as a Service
meliputi
server host
ESX satu,
server host
ESX dua,
server SAN
, alokasi
resource
vApp dan tambahan
hardware
lain yang
dipersiapkan untuk membangun
cloud
ditunjukkan pada Tabel 1. Sedangkan spesifikasi
software
yang digunakan dalam perancangan meliputi VMware ESXi 5.1 sebagai
platform
virtualisasi
hypervisor,
VMware vCloud Director 5.1 sebagai penyedia layanan
IaaS,
VMware vShield Manager sebagai penyedia layanan dan keamanan jaringan
cloud,
VMware vCenter Server sebagai pusat penyedia layanan
datacenter
, Windows Server 2008 R2 sebagai database server vCloud dan vCenter, FreeNas 8.04 sebagai
iSCSI SAN datastore,
SQL Server 2008 R2
Express Edition
sebagai aplikasi
database
. Pada tahap desain dilakukan perencanaan desain dari infrastruktur vCloud
secara keseluruhan. Terdapat penggambaran tentang kapabilitas
cloud
pada jenis
private cloud
dengan layanan
IaaS
yang menggunakan aplikasi vCloud Director. Terdapat 2 user yang digunakan pada sistem ini, yaitu
system administrator
dan
client
,
user system administrator
berfungsi untuk membuat
user
atau
client
baru dengan hak akses yang berbeda, memonitoring sumber daya
server cloud
, manajemen
remote access
seluruh
client,
manajemen jaringan
cloud
, memonitoring seluruh VM
client
yang terdapat pada
cloud
. Kedua
user client
, sebagai pemakai layanan
cloud
yang memiliki fungsi sebagai pembuat
instance
VM pada lingkungan
cloud
dalam bentuk vApp yang telah disediakan sebagai vApp
template
dan memonitor dan mematikan
instance
VM milik
client
itu sendiri.
Sistem yang dirancang menggunakan lima VM sebagai dasar sistem vCloud yang dibangun diatas kedua
server host
.
Host
yang pertama diinstal tiga VM dan
host
kedua diinstal dua VM. Lima VM tersebut adalah
domain controller
,
database server,
vCenter
server,
vCloud Director
server
dan vShield Manager
server
. VApp akan terbentuk ketika
client
membuat lingkungan infrastruktur virtual pada
cloud
. Setelah kebutuhan
hardware
dan
software
ditentukan, kemudian dilakukan perancangan model arsitektur vCloud. Gambar 5
menunjukkan topologi lingkungan dari sistem vCloud Director yang dibuat serta Tabel 2 yang menunjukkan konfigurasi IP setiap mesin. Dalam sistem yang
dibangun, dua server
host
dan satu
SAN server
juga berperan sebagai
server node
. Semua data image VM dan
virtual disk
tersimpan di
datastore
pada
SAN server
menggunakan protokol koneksi
iSCSI
. Sedangkan
host
fisik
server
hanya sebagai penyedia sumberdaya perangkat VM dan menyimpan metadata dari VM yang
berjalan. Komponen-komponen vCloud yaitu vCenter Server, vShield Manager dan
vCloud Director dibangun dalam infrastruktur virtual, dimana komponen vCloud terbagi diantara
management cluster
dan
cloud consumer resources
. Pada bagian
8
ini, vCenter Server yang berfungsi untuk me-
manage
sistem
Cluster
bekerja bersama vCloud Director yang berfungsi sebagai
Cloud consumer resource
seperti
virtual RAM
,
virtual CPU
,
virtual storage
dan
virtual networking
serta segala fitur yang disediakan oleh vCenter
server
. Administrator sistem vCloud Director membentuk
provider virtual datacenter
yang berisi alokasi sumber daya virtual. Administrator sistem juga membuat
organization
yang berisi
organization virtual datacenter
yang berisi sumber daya virtual untuk membangkitkan
instance
yang ada di dalam vApp.
Organization
dapat berisi lebih dari satu
organization virtual data center
untuk mengkonsumsi sumber daya yang disediakan oleh
provider virtual data center
.
Users
and
policies
yang membuat dan mengatur hak akses
user
yang diberikan serta
catalog
yang berisi
media file
dan
template
VM
.
Tabel 1 Hardware yang Digunakan
Tipe Spesifikasi
Server
ESX 1 -
Processor Intel Core i3 3220 ivy bridge 3,3 GHz
- RAM 32 GB
- 2 buah
Gigabit Ethernet Card
- 320 GB SATA
Hard Disk Server
ESX 2 -
Processor Intel Core i3 3220 ivy bridge 3,3 GHz
- RAM 32 GB
- 2 buah
Gigabit Ethernet Card
- 500 GB SATA
Hard Disk Server SAN
- Processor AMD Athlon X2
2,8GHz -
RAM 2 GB -
2 buah
Gigagbit Ethernet Card
- 1 TB SATA
Hard disk
-
Flashdrive
8 GB untuk
booting
FreeNAS Perangkat Tambahan
- 1 buah
Switch Gigabit Ethernet 8 port
- 1
laptop
, sebagai
client
- 1 komputer, untuk
monitoring
cloud
9 .
Gambar 5 Rancangan Topologi Lingkungan Sistem vCloud
Tabel 2 Konfigurasi IP Setiap Mesin
Mesin IP
Address
Mesin ESX 1 192.168.12.7
Mesin ESX 2 192.168.12.8
VM vCloud Director 192.168.12.21, 192.168.12.22
VM vShield Manager 192.168.12.23
VM Domain Controller 192.168.12.9
VM vCenter Server 192.168.12.10
VM Database Server 192.168.12.11
SAN Server 192.168.12.5, 192.168.12.55
Alokasi IP untuk vApp 192.168.12.70-192.168.12.99
Mesin Monitoring Cloud 192.168.12.212
Perancangan desain sistem vCloud Director dalam membuat vApp
template
digambarkan dengan
flowchart
yang terdapat pada Gambar 6. Tahap awal pembuatan vApp
template
adalah
client
minimal sebagai
user catalog
author
yang berperan sebagai pembuat vApp
template
.
Organization
yang dipakai juga harus mempunyai ruang penyimpanan yang cukup untuk menyimpan vApp
template
.
10
Gambar 6 Flowchart Pembuatan vApp Template
Gambar 7 Skema Simulation Prototyping Menggunakan GNS3
Tahap
simulation prototype
desain dilakukan dengan menggunakan aplikasi GNS3 sesuai dengan topologi jaringan yang telah dibuat dan dijelaskan pada
Gambar 7. Pada simulasi tersebut, seluruh
server
terhubung dengan jaringan lokal pada satu
switch
. Pada setiap
server
fisik ESXi, terdapat dua
gigabit ethernet card
sebagai penghubung antar
server
. Walaupun VM tersebut berdiri diatas
hypervisor
, akan tetapi memiliki akses jaringan mandiri seperti
server
fisik.
Implementation
adalah tahap dibangunnya
server
fisik, konfigurasi mesin serta penginstalan
software
sesuai yang tertera pada Tabel 1 dan Gambar 5. Tiap server host diinstal hypervisor ESXi 5.1 sebagai landasan lingkungan virtualisasi
11
dan diimplementasikan berdasarkan desain yang telah dirancang sebelumnya dengan mengimplementasikan komponen dasar pada vCloud.
Tahap
monitoring
dilakukan sebagai proses pengujian. setelah jaringan fisik selesai dibangun untuk memastikan sistem telah berjalan sehingga dapat
dilakukan pengujian untuk mengambil hasil analisa yang dibutuhkan dari beberapa hal yang diamati seperti waktu ketersediaan
instance
pada
cloud
dan fleksibilitas pemakaian sumber daya antara lain pemakaian
storage, memory
dan
virtual
CPU pada
instance
yang sedang berjalan. Pada tahap
management
, dilakukan pengkajian ulang terhadap beberapa penyesuaian konfigurasi pada sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Penyesuaian konfigurasi mencakup pemberian sumber daya dan hak akses yang sesuai untuk diberikan kepada
client
.
4. Hasil dan Pembahasan