11
dan diimplementasikan berdasarkan desain yang telah dirancang sebelumnya dengan mengimplementasikan komponen dasar pada vCloud.
Tahap
monitoring
dilakukan sebagai proses pengujian. setelah jaringan fisik selesai dibangun untuk memastikan sistem telah berjalan sehingga dapat
dilakukan pengujian untuk mengambil hasil analisa yang dibutuhkan dari beberapa hal yang diamati seperti waktu ketersediaan
instance
pada
cloud
dan fleksibilitas pemakaian sumber daya antara lain pemakaian
storage, memory
dan
virtual
CPU pada
instance
yang sedang berjalan. Pada tahap
management
, dilakukan pengkajian ulang terhadap beberapa penyesuaian konfigurasi pada sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Penyesuaian konfigurasi mencakup pemberian sumber daya dan hak akses yang sesuai untuk diberikan kepada
client
.
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah infrastruktur vCloud telah terbangun dengan baik, pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai perancangan
cloud computing
untuk penyediaan
server
virtual dalam lingkungan
private
dan hasil pengujian layanan
IaaS
dengan mengamati waktu ketersediaan
instance
dan juga pengujian terhadap fleksibilitas yang diberikan oleh vCloud. Perangkat yang digunakan dalam penelitian
menggunakan dua
host server
yang di-
cluster
sebagai
host
tempat mesin virtual dengan spesifikasi yang berbeda dengan spesifikasi mesin yang digunakan pada
SAN server
karena
SAN server
hanya digunakan sebagai
datastore
tunggal atau tempat penyimpanan file VM yang tidak di
cluster
. Perangkat keras untuk mesin
host server
VM digunakan spesifikasi lebih tinggi karena mendukung teknologi virtualisasi pada processor dan besar memori yang digunakan berpengaruh pada
cloud node VM di dalam vApp yang akan dibentuk. Dalam perancangan ini, mesin
client
difungsikan sebagai pembuat mesin virtual dan tidak diinstal aplikasi cloud. Terdapat perbedaan dalam penggunaan
switch
pada jaringan
cloud
yang digunakan,
private switch
berfungsi sebagai penghubung antara mesin yang digunakan untuk
monitoring
, dua mesin
host server
dan mesin
datastore.
Untuk
public switch
adalah
switch
yang berhubungan langsung dengan
client
. Proses awal sebelum pengujian adalah dengan proses pembuatan vApp
template
pada vCloud Director untuk ketersediaan
image
VM pada
cloud
. Pada penelitian ini,
client
disematkan
user
bernama user-a yang diberikan hak sebagai
organization administrator. User organization administrator
diberikan karena
user
ini berada di tingkat paling atas dalam sebuah
organization
untuk mengelola sebuah
organization
tersebut.
Organization
yang dibuat pada penelitian ini adalah
organization
yang bernama
developers
yang di dalamnya terdapat sebuah
organization virtual data center
yang mengonsumsi sumber daya dari
provider virtual data center
. Server
cloud
dapat diakses melalui
web
antarmuka yang disediakan
oleh vCloud
Director dengan
alamat https:192.168.12.21cloudorgdevelopers untuk
organization developers
. Proses pembuatan vApp
template
dapat dilakukan dengan dua cara, cara pertama adalah melakukan
upload file
OVF beserta vmdk disk. File OVF berisi informasi tentang
image
yang akan di-
upload. Upload file
OVF dan vmdk
disk
dapat dilakukan dengan meng-
upload file
yang sudah tersedia atau membuat
12
terlebih dahulu menggunakan aplikasi virtualisasi yang mensupport format
file
OVF dan di-
upload
ke dalam lingkungan
cloud
melalui halaman vApp
template
yang berada dalam
catalog
. Cara kedua adalah dengan membuat vApp
template
pada lingkungan
cloud
. Seperti pada Gambar 8, membuat vApp
template
harus melalui tahapan pembuatan VM dengan men-
setting
VM sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan dimulai dari penamaan VM, pemberian sumber daya pada VM,
penamaan komputer sampai dengan setting jaringan VM yang akan digunakan di
cloud
.
Gambar 8 Pembuatan VM untuk vApp Template
File VM yang dibuat pada cloud akan dibentuk oleh vSphere dan tersimpan didalam
datastore
dengan format file OVF dan format disk vmdk. Setelah VM dalam vApp dibuat, selanjutnya memasukkan
image
sistem operasi dalam bentuk format ISO ke dalam VM untuk kemudian diinstal sistem operasi.
VSphere akan mengecek apakah benar file ISO yang dimasukkan adalah sistem operasi. Jika benar maka VM akan bekerja menginstal sistem operasi
tersebut, jika tidak maka VM tidak dapat
booting.
Setelah selesai penginstalan sistem operasi dan benar berjalan dengan baik, vApp yang berisi VM harus dalam
keadaan mati agar dapat dimasukkan ke dalam
catalog
sebagai vApp
template
seperti pada Gambar 9 yang menunjukkan
catalog
berisi vApp
template
yang telah dibuat.
Gambar 9 vApp Template Di Dalam Catalog yang Telah Dibuat
13
Setelah
template
atau
image
VM telah dibentuk, pengujian dikondisikan dengan login sebagai user
administrator organization
, dimana alokasi sumber daya pada
organization virtual data center
sebesar 500GB
storage
, 10 GB
memory
dan alokasi pemakaian vCPU maksimal sebesar 2 Ghz tiap VM jika tersedia. Pada penelitian ini diberikan garansi pemakaian yang didapatkan oleh
satu VM sebesar 20 persen dari besaran vCPU maksimal yang ditetapkan sebesar 2 GHz sehingga satu VM mendapatkan minimal 400 MHz untuk satu vCPU.
Kondisi tipe VM yang disesuaikan antara lain jumlah vCPU yang akan dipakai untuk tiap VM, besar ukuran memori dan besar kapasitas
hard disk
yang dipakai untuk sistem operasi dalam VM.
Gambar 10 Kondisi Tipe VM
Dalam pengujian ini, yang akan diuji adalah kecepatan dalam penyediaan infrastruktur
server
dari vApp
template
yang telah dibuat. Satu
instance
windows server 2008 dibuat dan diamati kecepatan ketersediaan
instance server
serta kecepatan ketersediaan
instance
windows server 2008 secara simultan. Jumlah
client
yang dapat dibentuk secara simultan untuk pengujian adalah sepuluh
instance
windows server 2008 dengan penggunaan
hard disk
40 GB , satu
virtual
CPU dan penggunaan
memory
sebesar 1 GB tiap
instance
. Gambar 11 dan Gambar 12 menunjukkan penggunaan CPU dengan lonjakan yang begitu besar
pada saat VM melakukan
booting
dan
memory
yang semakin bertambah ketika sepuluh
instance
berjalan secara simultan. Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan catatan waktu yang diambil ketika
instance
dibuat sampai tahap
instance running
. Dari hasil catatan waktu yang diperoleh, rata-rata waktu yang digunakan satu
instance
dibuat sampai
running
memerlukan waktu 24,9 detik. Sedangkan rata- rata waktu pembuatan
instance
secara simultan sampai
running
memerlukan waktu 150,8 detik. Dalam beberapa percobaan pembuatan
instance
terdapat proses pembuatan yang lebih cepat dan lebih lambat dari waktu rata-rata pembuatan.
Menurut pengamatan yang telah dilakukan, waktu pembuatan paling lambat yaitu 57 detik karena terdapat proses lain yaitu
upload
vApps. Sedangkan proses paling cepat yaitu dapat mencapai 15 detik karena
clone
VM masih tersimpan di
cache hypervisor
dalam
datastore
.
14
Gambar 11 Grafik Penggunaan CPU Mesin ESXi 1 Atas dan Mesin ESXi 2 Bawah
Gambar 12 Grafik Penggunaan Memory Mesin ESXi 1 Atas dan Mesin ESXi 2 Bawah
15
Tabel 3 Waktu Ketersediaan Satu
Instance
Pembuatan Ke - Waktu dalam Detik
1. 39
2. 44
3. 22
4. 25
5. 57
6. 21
7. 22
8. 18
9. 22
10. 15
Rata - rata 28,5
Tabel 4 Waktu Ketersediaan Sepuluh
Instance
secara Simultan Pembuatan Ke -
Waktu dalam Detik 1.
160 2.
158 3.
154 4.
147 5.
143 6.
154 7.
156 8.
177 9.
123 10.
136 Rata - rata
150,8 Selain waktu ketersediaan
server
, dilakukan juga uji coba terhadap fleksibilitas
cloud
layanan
IaaS
. Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi penambahan sumber daya
memory
, vCPU dan
storage
terhadap
instance
VM windows server 2008 yang sudah dibuat. VM tersebut diberikan sumber daya
sebesar 1 GB
memory,
satu
virtual
CPU dan kapasitas
hard disk
sebesar 40 GB. Gambar 13 menunjukkan kondisi mula-mula sumber daya
memory
dan vCPU pada VM sebesar 1 GB menggunakan windows
task manager
. Penambahan
memory
dan
virtual
CPU dilakukan pada VM menjadi 2 GB memory dan dua
virtual
CPU dengan kondisi VM hidup. Pada Gambar 14, windows
task manager
menunjukkan kondisi VM setelah berhasil dilakukan penambahan memory menjadi 2 GB dan dua
virtual
CPU.
16
Gambar 13 Kondisi Sebelum Penambahan Sumber Daya Memory dan Virtual CPU
Gambar 14 Kondisi Setelah Penambahan Sumber Daya Memory dan Virtual CPU
Gambar 15 menggambarkan kondisi kapasitas
hard disk
mula-mula berukuran 40 GB. Penambahan
hard disk
berukuran 40 GB disiapkan dengan blok partisi yang berbeda. Perilaku yang sama juga dilakukan pada saat VM dalam
kondisi hidup. Setelah
hard disk
ditambahkan, volume di dalamnya tidak dapat langsung dipakai karena penambahan
hard disk
merupakan blok partisi baru yang belum dialokasikan
volume
pemakaiannya dan belum terinisialisasi.
Hard disk
17
yang ditambahkan masih berbentuk
unalocated disk
berukuran 40 GB sehingga harus dilakukan
format
terhadap partisi
hard disk
yang ditambahkan agar dapat dipakai seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16.
Gambar 15 Kondisi Sebelum Penambahan Hard Disk
Gambar 16 Kondisi Setelah Penambahan Hard Disk dan Inisialisasi Hard Disk
5. Simpulan