66
BAB 3 KERJASAMA
Kegiatan kemahasiswaan berupaya memfasilitas minat, bakat dan profesi yang ingin ditingkatkan oleh mahasiswa untuk mencapai
kompetensi dan daya saing mahasiswa dan alumni yang berkualitas. Kegiatan kemahasiswaan dalam pelaksanaanya akan memerlukan
kerjasama dengan pihak internal maupun eksternal. Kegiatan mahasiswa dapat bekerjasama di tingkat lokal, regional, nasional,
dan internasional.
3.1 Jenis Kerjasama
Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama program.
Kerjasama ini dapat dilakukan oleh kegiatan kemahasiswaan internal, di antaranya dengan fakultas, program studi, laboratorium,
pusat studi, BEM, HIMA, UKM yang terkait dengan seluruh program kegiatan yang dilakukan. Kerjasama dengan pihak eksternal
misalnya dengan alumni, perusahaan, LSM, swasta, Forum Komunikasi, perguruan tinggi lain, termasuk dengan masyarakat
luas.
ORMAWA yang melakukan kerjasama dengan pihak eksternal harus mendapatkan rekomendasi dari bagian kemahasiswaanwakil
rektor secara tertulis. ORMAWA harus menempuh prosedur usulan sampai pelaporan yang telah ditetapkan. Inisiatif kerjasama dapat
bersifat top down maupun bottom up.
3.2 Lingkup Kerjasama
Lingkup kerjasama kegiatan kemahasiswaan dengan pihak eksternal maupun internal adalah:
1.
Program kegiatan. Kerjasama pengembangan program kegiatan
ORMAWA yang ingin mengimplementasikan catur dharma secara menyeluruh dan berkualitas.
2.
Sumberdaya manusia. Kerjasama untuk kebutuhan SDM yang
dapat dikoordinasikan dengan bagian kemahasiswaan melalui
67
penugasan dari wakil rektorbagian kemahasiswaan untuk keperluan dukungan kerjasama program dan dengan pihak lain di
luar hal yang rutin. 3.
Sarana dan prasarana. UMMI yang memiliki sarana prasarana
untuk mendukung kegiatan dapat menerapkan sistem kerjasama. 4.
Pendampingan dan fasilitasi lainnya. Bila diperlukan oleh
ORMAWA.
3.3 Sifat Kerjasama 1.
Kerjasama penuh. Untuk kegiatan memerlukan keterlibatan
peran ORMAWAmahasiswaalumnibagian
kemahasiswaan sepanjang kegiatan kerjasama dilakukan, awal sampai akhir.
Disertai dengan hak dan kewajiban yang mengikat. 2.
Kerjasama tertentu. Untuk kegiatan yang memerlukan
keterlibatan peran ORMAWA pada segmen tertentu dalam kerjasama tersebut, namun bagian kemahasiswaan tetap memiliki
kewenangan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama.
3.
Kerjasama yang diikat oleh perjanjian atau kontrak yang
mengikat secara multi tahun, mono tahun atau insidental.
3.4 Prosedur Kerjasama
Prosedur kerjasama yang dilakukan ORMAWA dengan pihak internal dan eksternal sebagai berikut:
1. Inisiator kerjasama menyampaikan usulan secara tertulis kepada
wakil rektorbagian kemahasiswaan; 2.
Jika kerjasama ini harus menempuh pengusulan khusus maka ditempuh proses pengusulan seperti proposal kegiatan;
3. Jika tidak perlu maka perlu dibuat dalam bentuk kontrak
kegiatanSurat Penugasan Kegiatan SPK secara jelas; 4.
Menyusun kerangka kerja program yang akan dilaksanakan;
68
5. Masing-masing pihak melakukan tugas dan kewajibannya;
6. Bagian kemahasiswaan melakukan monitoring dan evaluasi
berkala sesuai prosedur; 7.
Bagian kemahasiswaan meminta laporan akhir untuk kegiatan dan keuangan untuk direkam.