ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN
...Listijowati Hadinugroho 59
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI
Oleh: Listijowati Hadinugroho1
1
E-mail:listijowati.perbanasgmail.com Agathi Amalia Delisandri
2
Abstract
The purpose of this research to analize the influence company’s internal factors profitability, asset structure, sales growth, solvability to capital structure on the consumption goods sektor. The research
is assosiative with used secondary data from Indonesia Stock Exchange. The results, as partial profitability have the negative significant influence to capital structure on the consumer goods sector.
Assets, and solvability have the positive significant influence to capital structure on the consumption goods sector, except sales growth doesn’t the significant influence to capital structure on the
consumption goods sector. As the simultaneously, profitability, assets, sales growth, and solvability have the significant influence to capital structure on the consumption goods sector. The contribution of
profitability, asset assets, sales growth, and solvability to capital structure on the consumption goods sector is 37,5 percent.
Keywords: profitability, assets, sales growth, solvability, capital structure
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas terhadap struktur modal pada sektor barang
konsumsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial profitabilitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Struktur aktiva dan solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi,
sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan
solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Kontribusi variabel profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan
solvabilitas terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi sebesar 37,5 persen.
Kata kunci: profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, solvabilitas, struktur modal
1. Pendahuluan
Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan
banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang dibanding modal sendiri. Dilihat dari sisi pajak, penggunaan hutang dapat memperkecil pajak.
Hal ini disebabkan sifat pajak “
tax
1
Dosen tetap Institut Perbanas
2
Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas
60
| Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
deductibility of interest payment” yang berarti pembayaran bunga merupakan pengurangan pajak. Keputusan yang diambil perusahaan mengenai struktur modal, perusahaan harus tetap
memperhatikan keseimbangan financial perusahaan. Keseimbangan financial perusahaan dapat diperoleh apabila suatu perusahaan selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi
gangguan-gangguan financial. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama
bila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, yang mengakibatkan perusahaan memiliki beban berat. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam
menentukan struktur modal perusahaan baik dari faktor-faktor
internal
maupun dari faktor- faktor
eksternal.
Faktor-faktor
internal
dilihat dari kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan tersebut, sedangkan faktor-faktor
eksterna l
merupakan faktor di luar perusahaan seperti tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak, dan kondisi pasar modal.
Menurut Sartono 2001:326 faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, sikap
manajemen, dan kondisi
intern
perusahaan. Sedangkan menurut Weston dan Copeland 1999:35 faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat pertumbuhan
penjualan, stabilitas arus kas, struktur aktiva, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman. Nurrohim 2008 menyatakan bahwa profitabilitas,
fixed asset ratio
, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial
hanya profitabilitas dan control kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal. Menurut Suwarto 2002 dalam penelitiannya secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan menurut Kesuma 2009 secara parsial pertumbuhan penjualan dan
solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal maka peneliti akan melakukan penelitian sejenis. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor
internal
perusahaan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas secara parsial dan simultan terhadap
Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi. 2. Tinjauan Teori
Struktur Modal
Pengertian struktur modal menurut Sawir 2004:43 adalah bauran sumber pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang
saham, sedangkan menurut Kartadinata 1999:4-5 pengertian struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang
mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan merupakan perbandingan seluruh hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang dengan modal sendiri. Menurut Husnan 2002:275 struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri.
Berdasarkan pada pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah komposisi atau kombinasi sumber pendanaan perusahaan yang terdiri dari hutang jangka
panjang
long term debt
dan modal sendiri saham preferen, saham biasa dan saldo laba yang digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan modalnya. Sumber dana tersebut
merupakan sumber dana permanen dengan jangka waktu lebih dari satu tahun dan pada
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN
...Listijowati Hadinugroho 61 umumnya memiliki kewajiban biaya bunga khususnya pada penggunaan hutang jangka
panjang. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang dari modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap untuk
memperoleh laba operasi. Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari
sumber
intern
atau sumber
extern
. Sumber
intern
merupakan sumber dana yang dibentuk atau atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, sedangkan sumber
extern
merupakan sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru.
Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa yang harus dibayar perusahaan kepada masing-masing pihak yang menanamkan modal dalam
perusahaan. Arti penting struktur modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut. Perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut secara
umum mempunyai pengaruh pada dua aspek penting dalam kehidupan perusahaan yaitu: 1 terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba; 2 terhadap kemampuan perusahaan untuk
membayar kembali hutang jangka panjang.
Struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan berdampak terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik dapat menyebabkan beban yang ditanggung perusahaan yang bersangkutan lebih besar. Apabila biaya modal yang ditanggung
perusahaan nilainya besar akan menyebabkan keuntungan yang seharusnya diperoleh perusahaan menjadi berkurang. Struktur modal pada tiap perusahaan ditetapkan dengan
memperhitungkan berbagai aspek atas dasar kemungkinan akses dana, keberanian perusahaan menanggung risiko, rencana strategis pemilik serta analisis biaya dan manfaat yang diperoleh
dari tiap sumber dana. Tujuan akhir dari suatu perusahaan dari struktur modal yang optimum adalah
meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan melalui peningkatan nilai perusahaan, di samping mempunyai tujuan lain yaitu meningkatkan keuntungan perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston 2006:42-44 faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu: 1 stabilitas penjualan; 2 struktur aktiva; 3}
leverage
operasi
operating leverage
; 4 tingkat pertumbuhan; 5 profitabilitas; 6 pajak; 7 kondisi pasar; 8 pengendalian; 9 sikap manajemen.
Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston 2006:107 pengertian profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan menurut
Riyanto 2008:35 pengertian profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu
memiliki dana
internal
yang lebih banyak dibandingkan perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi menggunakan hutang yang
relatif kecil Bringham dan Houston, 2001. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang
dihasilkan secara
internal
. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah
penggunaan hutang. Penilaian profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam tergantung pada laba dan
aktiva yang akan dibandingkan. Perbandingan laba yang berasal dari operasi atau usaha, laba
62
| Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
bersih sesudah pajak dengan keseluruhan aktiva ataukah perbandingan laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Pada umumnya, penilaian profitabilitas suatu perusahaan adalah
profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri.
Profitabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri Riyanto, 2008:44. Laba yang
diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi pajak
earning after tax
. Penambahan modal asing atau modal sendiri akan memberikan dampak terhadap profitabilitas modal sendiri. Penambahan modal asing akan
menguntungkan modal sendiri apabila
rate of return
lebih besar dari biaya modalnya atau bunganya.
Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Menurut Hanafi 2008:42 rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal
saham tertentu. Rasio profitabilitas yang sering digunakan di dalam perusahaan, yaitu: 1
Profit Margin
, menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu; 2
Return on Assets
, menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu; 3
Return on Equity
, rasio ini memperlihatkan sampai sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif; 4
Basic Earning Power,
rasio ini mengindentifikasikan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.
Struktur Aktiva
Menurut Riyanto 2001:22 struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap,
sedangkan menurut Syamsudin 2001:9 struktur aktiva adalah penentuan seberapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva
tetap.
Struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu aktiva yang harus tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu dan aktiva yang harus disediakan
untuk kegiatan operasional perusahaan secara permanen. Aktiva yang harus tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan termasuk dalam golongan aktiva lancar. Aktiva lancar terdiri
dari kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat dicairkan dan akhirnya dapat digunakan untuk periode berikutnya. Sedangkan aktiva yang harus disediakan untuk beroperasinya
perusahaan secara permanen termasuk ke dalam golongan aktiva tetap. Aktiva tetap dapat dikatakan sebagai aset yang dimiliki perusahaan yang secara fisik terlihat dan ikut berperan
dalam kegiatan operasional perusahaan serta mempunyai umur ekonomis lebih dari satu periode. Contoh yang termasuk aktiva tetap: tanah, bangunan, peralatan kantor, dan kendaraan
operasional. Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap dan total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan menjumlahkan rekening-rekening aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, gedung, peralatan, kendaraan dan aktiva tetap
berwujud lainnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Menurut Margaretha 2003:108 total aktiva adalah jumlah keseluruhan dari aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya yang apabila dijumlahkan nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN
...Listijowati Hadinugroho 63 Bagi para kreditor, kepimilikan aktiva pada perusahaan memperlihatkan bahwa aktiva
merupakan jaminan pengembalian hutangnya.
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Menurut Kesuma 2009:41, tingkat pertumbuhan penjualan, yaitu kenaikan atau penurunan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Teori yang
dikemukakan oleh Brigham dan Houston 2001:39 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan
menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hal ini berarti, semakin stabil tingkat penjualan mengakibatkan
semakin stabil tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Dengan demikian, tingkat pertumbuhan
penjualan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan dapat membayar hutangnya sehingga besar hutang yang ditanggung perusahaan menjadi relatif aman untuk dilunasi.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh laba perusahaan sehingga perusahaan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
operasional perusahaan dan memperbaiki struktur modal.
Rasio Solvabilitas
Menurut Halim 2003:81 pengertian rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yang
solvabel
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang jangka panjangnya. Kemampuan bayar
solvency
berhubungan dengan apakah sebuah perusahaan mampu membayar kewajiban jangka panjangnya dan bagaimana perusahaan memakai hutang dalam struktur modalnya.
Menurut Hanafi 2004:41 jenis-jenis rasio
solvabilitas
secara umum, yaitu: 1
Debt Ratio
Debt to Total Asset
, rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total asset yang dimiliki perusahan; 2
Times Interest Earned Ratio
, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga atau mengukur
seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar bunga; 3
Debt to Equity Ratio
adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri dalam pendanaan perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Kesuma 2009 bertujuan untuk mengetahui apakah struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan rasio hutang berpengaruh terhadap
struktur modal serta pengaruhnya terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
real estate
yang
go public
di Bursa Efek Indonesia sebanyak 34 perusahaan pada periode 2003-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial pertumbuhan penjualan dan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.
Profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan serta searah dengan harga saham. Rasio hutang
64
| Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham. Struktur modal mempunyai pengaruh tidak signifikan dan searah dengan harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurrohim 2008 tentang bagaimana pengaruh dari profitabilitas,
fixed asset ratio
, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2001 sampai 2005. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang berspesifikasi pada sektor industri
consumer goods.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas,
fixed asset ratio
, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto dan Ediningsih 2002 bertujuan untuk menguji
secara simultan dan parsial variabel stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas terhadap struktur modal serta mengetahui variabel manakah yang dominan
mempengaruhi struktur modal. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perdagangan eceran yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi ini sekaligus
merupakan sampel penelitian pada periode 1993-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas secara bersama-
sama mempengaruhi struktur modal. Secara parsial, tingkat pertumbuhan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Berbeda dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini akan menganalisa pengaruh faktor- faktor
internal
perusahaan terhadap Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi periode 2005-2009.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah menganalisis factor-faktor
internal
perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal , antara lain profitabilitas ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas
debt ratio
. {lihat Gambar 1 Kerangka Pemikiran}
Hipotesis yang akan diuji di dalam penelitian sebagai berikut: Diduga bahwa profitabilitas ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas
debt ratio
secara partial mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi.
Diduga bahwa profitabilitas ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas
debt ratio
secara simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi.
3. Metode Penelitian