432 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Volume perdagangan intra ASEAN terus mengalami peningkatan. Pangsa perdagangan intra ASEAN didominasi oleh tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Singapura
mendominasi share perdagangan intra ASEAN dengan kecenderungan yang semakin meningkat. Namun demikian, tidak demikian halnya dengan kontribusi perdagangan
Indonesia. Kontribusi Indonesia dalam perdagangan intra ASEAN menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun dan perannya digantikan oleh Thailand. Lihat Tabel
1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Kontribusi Enam Negara Anggota ASEAN Terhadap Ekspor Intra ASEAN
Tahun 2002 - 2009
Negara 2002
2003 2004
2005 2009
Pertumbuhan Singapura
37.60 38.60
43.90 45.20
41.25 1.16
Indonesia 16.10
21.70 19.80
12.10 12.47
-3.14
Filipina 1.20
2.30 2.70
3.00 2.96
11.93 Malaysia
29.80 24.10
23.40 27.80
20.42 -4.62
Thailand 11.00
10.80 6.90
9.70 16.32
5.05 Brunei Darussalam
4.30 2.50
3.30 2.40
0.62 -21.46
Sumber: www.aseansec.org
Kecenderungan turunnya peran ekonomi Indonesia dalam perdagangan intra ASEAN merupakan indikasi turunnya daya saing perekonomian Indonesia dibandingkan negara-
negara ASEAN lainnya. Perkembangan peran ekonomi Thailand dalam perdagangan intra ASEAN merupakan bentuk warning terhadap daya saing ekonomi nasional. Menurut
penelitian Global Competitiveness Report GCR tentang daya saing global, peringkat daya saing Indonesia terus menerus turun. Turunnya peringkat daya saing ini menurut GCR
disebabkan karena kondisi infrastruktur, institusi dan pendidikan dasar di Indonesia yang masih buruk. Peran infrastruktur, institusi birokrasi, dan pendidikan yang berkualitas
human capital dalam proses produksi sangatlah penting. Sehingga, inefisiensi ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan tingginya cost of production dan berakibat pada rendahnya daya
saing komoditas nasional. Di Asia, negara dengan tingkat daya saing global yang tinggi adalah Singapura dan Taiwan. Lihat Tabel 1.3 berikut ini.
Tabel 1.3 Peringkat Daya Saing Indonesia
Tahun 2006-2012
Tahun Peringkat
Keterangan
2006-2007 50 dari 125 Negara
- 2007-2008
54 dari 134 Negara Turun
2008-2009 55 dari 134 Negara
Turun 2009-2010
43 dari 133 Negara Naik
2010-2011 44 dari 139 Negara
Turun 2011-2012
46 dari 139 Negara Turun
Sumber: World Economic Forum, Global Competitiveness Report.
OPPORTUNITIES AND CHALLENGES ASEAN ECONOMIC... Nurul Istifadah 433
Gambaran Perekonomian Indonesia
Seperti terlihat dalam Gambar 1 dan 2 di bawah ini disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat. Tingkat pertumbuhan ekonomi diukur dari kenaikan
PDB Produk Domestik Bruto atas dasar harga konstan atau kenaikan PDB per kapita. Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga konstan tahun 2000 dalam periode tahun
2006-2011 terus meningkat secara konsisten walaupun tidak sebesar PDB harga berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa beban inflasi nasional masih sangat besar. Demikian juga untuk nilai
PDB per kapita, yang menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat pula. Kedua indikator tersebut menggambarkan capaian hasil pembangunan nasional di bidang ekonomi.
Sumber : BPS, diolah. Perekonomian Indonesia selama ini didominasi oleh output tiga sektor ekonomi, yaitu
industri manufaktur; perdagangan, hotel restoran; serta sektor pertanian. Dalam Tabel 1.4 di bawah ini terlihat bahwa selama periode tahun 2006-2011, kontribusi industri manufaktur
terhadap PDB nasional adalah yang tertinggi, yaitu antara 25,81-27.83 persen, namun dengan kecenderungan yang semakin menurun. Sebaliknya, sektor perdagangan, hotel restoran
memiliki kecenderungan kontribusi yang semakin meningkat terhadap PDB nasional.
Tabel 1.4 Distribusi PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006-2011
No Sektor
2006 2007
2008 2009
2010 2011 Pertumbuhan
1 Pertanian, Peternk, Kehutn Perikn
14.21 13.82