13.82 13.58 26.79 25.81 -1.25 17.33 16.91 PROS Nurul I Opportunities and Challenges Asean Fulltext

OPPORTUNITIES AND CHALLENGES ASEAN ECONOMIC... Nurul Istifadah 433 Gambaran Perekonomian Indonesia Seperti terlihat dalam Gambar 1 dan 2 di bawah ini disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat. Tingkat pertumbuhan ekonomi diukur dari kenaikan PDB Produk Domestik Bruto atas dasar harga konstan atau kenaikan PDB per kapita. Produk Domestik Bruto Indonesia atas dasar harga konstan tahun 2000 dalam periode tahun 2006-2011 terus meningkat secara konsisten walaupun tidak sebesar PDB harga berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa beban inflasi nasional masih sangat besar. Demikian juga untuk nilai PDB per kapita, yang menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat pula. Kedua indikator tersebut menggambarkan capaian hasil pembangunan nasional di bidang ekonomi. Sumber : BPS, diolah. Perekonomian Indonesia selama ini didominasi oleh output tiga sektor ekonomi, yaitu industri manufaktur; perdagangan, hotel restoran; serta sektor pertanian. Dalam Tabel 1.4 di bawah ini terlihat bahwa selama periode tahun 2006-2011, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional adalah yang tertinggi, yaitu antara 25,81-27.83 persen, namun dengan kecenderungan yang semakin menurun. Sebaliknya, sektor perdagangan, hotel restoran memiliki kecenderungan kontribusi yang semakin meningkat terhadap PDB nasional. Tabel 1.4 Distribusi PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006-2011 No Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan 1 Pertanian, Peternk, Kehutn Perikn

14.21 13.82

13.67 13.58

13.17 13.17 -1.26 2 Pertambangan Galian 9.10 8.72 8.28 8.27 8.06 8.06 -1.99 3 Industri Manufaktur 27.83

27.39 26.79

26.16 25.81

25.81 -1.25

4 Listrik Gas Air Bersih 0.66 0.69 0.72 0.78 0.78 0.78 2.79 5 Bangunan 6.08 6.20 6.29 6.44 6.48 6.48 1.09 6 Perdagangan, Restoran Hotel

16.92 17.33

17.47 16.91

17.31 17.31 0.38 7 Pengangkutan Komunikasi 6.76 7.25 7.97 8.82 9.42 9.42 5.70 8 Keuangn, Real Estate Jasa Persh 9.21 9.35 9.55 9.60 9.55 9.55 0.61 9 Jasa-Jasa 9.24 9.25 9.27 9.43 9.41 9.41 0.31 Produk Domestik Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 PDB tanpa migas 92.22 92.74 93.14 93.47 93.83 93.83 0.29 - 1.000.000,0 2.000.000,0 3.000.000,0 4.000.000,0 5.000.000,0 6.000.000,0 7.000.000,0 Gambar 1 PDB Indonesia Milyar Rp Harga Berlaku Harga Konstan - 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Gambar 2 PDB per Kapita Ribu Rp 434 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Sumber: BPS, diolah. Meskipun kontribusi industri manufaktur terhadap PDB cenderung turun, namun apabila dikelola secara efisien diharapkan dapat meningkatkan daya saing perekonomian nasional karena kontribusinya paling besar dibanding sektor lain dalam perekonomian nasional. Efisiensi proses produksi industri manufaktur dapat dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya secara efisien, efektif dan lebih inovatif Ramelan, 1998; Landiyanto, 2005. Oleh karena itu, prioritas utama perekonomian nasional adalah dengan mengembangkan industri manufaktur unggulan di setiap daerah yang berbasis potensi sumber daya lokal dengan menggunakan tehnologi yang lebih inovatif. Ditinjau dari aspek spasial, lokasi industri manufaktur nasional menyebar tidak merata ke seluruh provinsi. Penyebaran yang tidak merata ini disebabkan karena potensi dan sumberdaya masing-masing provinsi tidak sama. Perbedaan potensi ini dipengaruhi oleh proses pemberdayaan sumber daya di masing-masing provinsi sebagai satu kesatuan ekonomi nasional yang berbeda-beda. Pada kenyataannya, lokasi industri manufaktur nasional terkonsentrasi hanya di beberapa wilayah strategis di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Output industri manufaktur di pulau Jawa menyumbang lebih dari 70 persen total output industri manufaktur nasional. Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat, merupakan pusat konsentrasi industri manufaktur di pulau Jawa dan bahkan Indonesia. Sebagian besar kawasan industri berada di provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat menyumbang lebih dari 25 persen total output industri manufaktur nasional dengan trend yang meningkat, sedangkan Jawa Timur menyumbang lebih dari 16 persen total output industri manufaktur nasional, namun dengan trend yang semakin menurun. Lihat Tabel 1.5 berikut ini. Tabel 1.5 Distribusi Industri Manufaktur Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Berdasar Kontribusi Masing-Masing Pulau di Indonesia Tahun 2003-2008 No PulauProvinsi 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 Sumatera 17.08 16.95 16.60 16.52 16.54 16.31 2 Jawa

69.22 69.71