TA : Rancang Bangun Distribusi Produk Coca Cola Berbasis Web (Studi Kasus PT. Coca Cola Amatil Surabaya).

(1)

(

STUDI KASUS PT. COCA COLA AMATIL SURABAYA

)

Nama : Benny Febriantono NIM : 07.41010.0180 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 7

2.1.1 Definisi Sistem ... 7

2.1.2 Definisi Informasi ... 8

2.2 Sistem Informasi Geografis ... 9

2.2.1 Subsistem SIG ... 10

2.3 Pengertian Distribusi ... 11

2.3.1 Strategi Distribusi ... 12

2.3.2 Biaya Distribusi ... 14

2.4 Pengertian Web ... 15

2.5 Internet ... 16 ix


(3)

2.5.1 Protokol Internet ... 17

2.5.2 Cara Akses Internet ... 18

2.6 Google Maps API ... 19

2.7 PHP ... 20

2.7.1 Sejarah Perkembangan PHP ... 20

2.7.2 Konsep Kerja PHP ... 21

2.7.3 PHP dan Database ... 23

2.8 Algoritma Cheapest Insertion Heuristic (CIH) ... 24

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28

3.1 Metode Penelitian ... 28

3.2 Identifikasi Masalah ... 28

3.3 Arsitektur Sistem ... 30

3.4 Perancangan Sistem ... 31

3.4.1 Document Flow dan System Flow ... 31

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 37

3.4.3 Flowchart Sistem Pencarian Rute Distribusi Dengan Metode Cheapest Insertion Heuristic ... 42

3.4.4 Flowchart Sistem Penghitungan Rata – Rata Penjualan Setiap Toko Menggunakan Arithmetic Means (Rata – Rata Hitung) ... 45

3.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47

3.5 Desain Input / Output ... 49

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 74

4.1 Kebutuhan Sistem ... 74

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 74

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 74

4.2 Pembuatan Aplikasi ... 74


(4)

4.3 Implementasi Sistem ... 75

4.3.1 Implementasi Web Application ... 75

4.4 Evaluasi Sistem ... 101

4.5 Pembahasan Hasil Uji Coba ... 119

4.5.1 Hasil Uji Coba Rute Terdekat ... 119

4.5.2 Hasil Uji Coba Jumlah Pengiriman Setiap Toko ... 122

4.6 Hasil Kuisioner ... 124

4.7 Analisis Program ... 126

4.7.1 Kemampuan Program ... 126

4.7.2 Kelemahan Program ... 127

BAB V PENUTUP ... 128

5.1 Kesimpulan ... 128

5.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN ... 132


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendistribusian terkadang identik dengan kata penyaluran atau saluran, dimana dapat didefinisikan dalam beberapa arti. Umumnya definisi yang ada memberikan gambaran tentang pendistribusian ini sebagai suatu jalur (saluran). Penyaluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang yang berupa fisik maupun nonfisik dari beberapa pihak terkait yaitu antara penghasil ke penerima. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Masalah pendistribusian tidak terlepas dari bagaimana para pihak terkait dapat mengatur strategi dalam menyalurkan barang ataupun jasa agar proses penyaluran dapat berjalan dengan baik. Strategi pendistribusian yang terencana dengan baik dimaksudkan untuk mengefektifkan penelusuran jalur yang optimal untuk pendistribusian barang.

Strategi distribusi yang efektif dan dapat bekerja secara optimal memiliki 3 (tiga) faktor penting. Faktor yang pertama adalah faktor wilayah, yang berarti bahwa diperlukannya pengetahuan tentang wilayah area distribusi agar distributor dapat menggarap wilayah distribusi secara optimal. Faktor kedua adalah faktor persediaan, yang berarti bahwa diperlukan adanya pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai berapa jumlah persediaan untuk setiap kali pengiriman. Faktor ketiga adalah faktor transportasi, yang berarti bahwa diperlukannya proses yang mengatur perencanaan jadwal pengiriman (scheduling) (Achmad Rozi Eroy, 2010).


(6)

Jika salah satu faktor strategi pendistribusian tidak dipenuhi maka akan timbul beberapa permasalahan. Permasalahan yang dapat timbul jika ketiga faktor tidak dipenuhi adalah adanya pembengkakan biaya operasional untuk distribusi karena tidak ada perencanaan yang mengatur tentang jadwal dan rute pengiriman. Banyak gerai yang terlewatkan karena kurangnya informasi wilayah pendistribusian. Dan masalah lain yang dapat timbul jika ketiga faktor penting pendistribusian tidak dipenuhi adalah jumlah persediaan yang dibawa oleh petugas distribusi tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan penerima barang karena tidak adanya pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai berapa jumlah persediaan untuk setiap kali pengiriman.

PT. Coca Cola Amatil merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan minuman ringan (soft drink). PT. Coca Cola Amatil memiliki beberapa cabang di seluruh Indonesia, salah satunya bertempat di Jl. Raya Rungkut Industri I/27 untuk cabang Surabaya. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk – produk berlisensi dari The Coca Cola Company. Pada PT. Coca Cola Amatil Cabang Surabaya ini bertugas untuk mendistribusikan persediaan ke setiap gerai penjual produk Coca Cola Company yang ada di area kota Surabaya dan sekitarnya.

Untuk menjaga ketersediaan soft drink di setiap gerai yang ada, maka PT. Coca Cola Amatil Cabang Surabaya ini seminggu sekali melakukan pengecekan dan penambahan stock pada setiap gerai penjual produknya. Petugas distribusi yang bertugas untuk menambah dan mengecek stock setiap minggunya melakukan tugasnya dengan menggunakan kendaran berupa trukyang bermuatan produk dari PT. Coca Cola. Produk tersebut nantinya akan didistribusikan ke setiap gerai


(7)

berdasarkan data gerai yang tersedia. Selama ini petugas distribusi selalu membawa muatan penuh yang berisi soft drink untuk didistribusikan pada gerai yang ada. Dengan membawa muatan yang terisi penuh, petugas distribusi sering membawa kembali muatan ke distributor karena jumlah yang dibawa melebihi kebutuhan gerai. Bahkan sewaktu proses pendistribusian dilakukan, ada beberapa gerai yang terlewatkan. Sehingga proses distribusi di PT. Coca Cola dirasa tidak efektif.

Pada kasus tersebut akan terjadi pemborosan jika pengelolaan distribusi soft drink tidak terorganisir dengan baik maka diperlukan sistem informasi untuk memantau persediaan soft drink di setiap gerai coca cola yang ada. Selain memantau ketersediaan soft drink yang ada bagian distribusi sebaiknya mengetahui lokasi dan jalur yang terdekat untuk mendistribusikan softdrink tersebut karena efisiensinya jalur distribusi dapat menekan biaya transportasi dan memastikan softdrink tersebut sampai pada gerai dengan cepat dan tepat. Tepat dan cepatnya pendistribusian softdrink dari distributor sampai ke gerai coca cola merupakan salah satu cara untuk melakukan efisiensi bagi PT Coca Cola Company. Tetapi ada faktor lain yang masih bisa ditekan efisiensinya pada bagian distribusi yaitu dengan cara mendistribusikan soft drink dengan jumlah yang tepat atau sesuai yang dibutuhkan oleh gerai penjual Coca cola yang ada, karena jika bagian transportasi membawa soft drink yang berlebihan maka muatan akan terdapat muatan yang tidak diperlukan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat sistem distribusi yang mampu membantu proses pendistribusian pada PT Coca Cola , yang penulis tuangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul : “Rancang Bangun Distribusi


(8)

Produk Coca Cola Berbasis Web. (Studi Kasus : PT. Coca Cola Amatil Cabang Surabaya)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun distribusi persediaan gerai soft drink dengan menggunakan GIS .

2. Bagaimana merancang sistem yang dapat mengkalkulasikan jarak tempuh dan jumlah angkut setiap truk berdasarkan rata – rata penjualan pada gerai setiap minggunya.

3. Bagaimana merancang sistem yang dapat menekan biaya operasional distribusi.

1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Wilayah yang diambil untuk lokasi gerai hanya pada Kecamatan Rungkut di Surabaya Timur.

2. Tidak membahas mengenai sistem inventory pada PT. Coca Cola Amatil Surabaya.

3. Tidak membahas mengenai proses pengadaan soft drink pada PT. Coca Cola Amatil Surabaya.

4. Menggunakan metode Cheapest Insertion Heuristic untuk menghitung rute terdekat antar gerai.


(9)

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan suatu Sistem Informasi Geografis

pengiriman persediaanberbasis web.

2. Menghasilkan sistem yang dapat mengkalkulasikan jarak tempuh dan jumlah angkut setiap truck berdasarkan rata – rata penjualan pada gerai setiap minggunya.

3. Menghasilkan sistem pendistribusian yang efisien agar dapat menekan biaya operasional distribusi.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam lima bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pengerjaan Tugas Akhir, tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir yang dibuat, serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.

Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif dan model sistematik yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian


(10)

Tugas Akhir ini adalah teori tentang Definisi Informasi, Pengertian Sistem Informasi Geografis, Pengertian Persediaan Barang (meliputi Jenis Persediaan dan Karakteristik Persediaan, ), Pengertian Distribusi (meliputi Strategi Distribusi dan Biaya Distribusi), Pengertian Web, Internet (meliputi Protokol Internet dan cara akses Internet), Google Maps API, PHP (meliputi Sejarah Perkembangan PHP, Konsep Kerja PHP, serta PHP dan Database) dan Algoritma CIH (Cheapest Insertion Heuristic).

Bab III Perancangan Sistem

Dalam bab ini dijelaskan tentang arsitektur aplikasi, dan dilanjutkan dengan penjelasan block diagram, ERD, DFD, serta pembuatan desain input dan output aplikasi.

Bab IV Implementasi dan Evaluasi

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat, rancangan input dan output, pengujian terhadap aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, dan pembahasan hasil kuesioner.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem di masa yang akan datang.


(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi.

2.1.1Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem, antara lain :

1. Menurut Ludwig Von Bartalanvy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

2. Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain

3. Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

4. Menurut Aziz (2006:2), sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari berbagai definisi sistem diatas, maka dapat disimpulkan sistem merupakan kesatuan dari seperangkat unsur dalam keadaan saling tergantung satu dengan yang lainnya dan terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut.


(12)

2.1.2Definisi Informasi

Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Definisi data menurut Irawan (2002) merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta). Prahasta (2001:4) berpendapat bahwa data merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya.

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata atau fakta yang membentuk suatu informasi dari hasil suatu pengamatan atau pengukuran.

Sumber suatu informasi adalah data. Tanpa adanya data tidak akan dapat diketahui kejadian yang terjadi pada suatu tempat dan waktu tertentu yang kemudian diolah menjadi suatu informasi yang berguna.

Jadi sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan yang menggabungkan data, memproses, menyimpan, mendistribusikannya, sehingga dapat memberikan informasi dan digunakan dalam pengambilan keputusan.

Jika dihubungkan dengan bidang pariwisata, manfaat dari pembuatan aplikasi sistem informasi ini adalah memproses data yang ada yang nantinya dapat membantu user. User yang dimaksud adalah pengguna dari sistem ini. Data yang telah diolah tersebut berupa informasi yang dibutuhkan oleh user. Informasi tersebut akan ditampilkan dalam sebuah interface yang berupa tampilan website.


(13)

2.2 Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi Geografis sebenarnya merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografis. Istilah “geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering tertukar atau digunakan secara bergantian hingga muncul istilah geospasial.

Informasi geografis mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang ada di pemukaan bumi dan informasi letak atau posisi suatu objek beserta atribut-atributnya (keterangan) di permukaan bumi.

Beberapa definisi Sistem Informasi Geografi (SIG) menurut parah ahli: 1. Menurut Aronnaf (1989), SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada

kerja komputer yang memasukkan,mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

2. Menurut Barrough (1986), SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

3. Menurut Esri (1990), SIG adalah kumpulan terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

4. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi


(14)

yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi.

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian SIG di atas, maka dapat disimpulkan SIG merupakan sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

2.2.1 Subsistem SIG

SIG memiliki 4 subsistem yaitu: data input, data manajemen, manipulasi dan analisis data, data output (Prahasta, 2001:58).

1. Data Input

Input adalah suatu prosedur untuk mengubah data kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan menulis data tersebut ke basis data SIG. Terdapat dua jenis data yang dimasukkan ke sebuah SIG yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial adalah data yang bisa dihubungkan ke lokasi pada ruang geografis, biasanya melalui fitur pada peta. Titik, garis dan area digunakan untuk merepresentasikan jalan, sungai, pohon, danau, bangunan. Data atribut non spasial memberikan informasi seperti nama jalan, panjang jalan dan populasi penduduk pada suatu wilayah.

2. Data Manajemen

Data manajemen SIG berisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk menyimpan dan mengambil data dari basis data. Metode yagn digunakan untuk mengimplementasikan fungsi tersebut mempengaruhi efisiensi sistem dalam melakukan semua operasi dengan data. Ada beberapa jenis metode


(15)

yang digunakan dalam mengorganisasikan data misalnya: cara menstrukturkan data (struktur data), cara-cara data tersebut berhubungan (organisasi basis data).

3. Manipulasi dan Analisis Data

Manipulasi dan analisis data berfungsi untuk menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Fungsi manipulasi dan analisis data menggunakan data spasial dan data atribut pada basis data SIG untuk menghasilkan informasi yang diharapkan pada dunia nyata.

4. Data Output

Fungsi output atau laporan pada SIG bervariasi pada kualitas dan akurasi data yang dihasilkan. Laporan atau output bisa berupa peta, tabel, grafik atau text pada hardcopy atau softcopy.

2.3 Pengertian Distribusi

Distribusi adalah proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.


(16)

Ada pun kegiatan yang termasuk fungsi distribusi pokok terbagi secara garis besar menjadi tiga.

Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi: 1. Pengangkutan(Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).

2. Penjualan(Selling)

Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

Pembelian(Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

2.3.1 Strategi Distribusi

Menurut Achmad Rozi Eroy (2010), terdapat beberapa faktor yang dapat mengefisiensi dan mengoptimalkan proses distribusi.

1. Fasilitas


(17)

a. Sifat, besar, dan sebaran geografis kebutuhan.

b. Biaya penambahan jumlah lokasi (kenaikan biaya transportasi) dengan pengurangan biaya distribusi.

c. Tingkat layanan konsumen yang memuaskan. Pertimbangan dalam Perencanaan area distribusi:

a. Kapasitas wilayah

Pengetahuan yang perlu dikuasai agar dapat menggarap wilayah secara maksimal. Meliputi: luas daerah, jumlah penduduk, jumlah toko, omset penduduk, kebiasaan/tradisi, jarak tempuh, jumlah langganan.

2. Persediaan

Pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan:

a. Dimana barang akan disimpan dan berasal dari pabrik mana barang akan diambil.

b. Berapa jumlah persediaan untuk setiap kali pemesanan. 3. Transportasi

Tujuan perencanaan transportasi/pengiriman:

a. Mencapai sasaran pengiriman produk yang didistribusikan.

b. Mengurangi kendala tidak terfokusnya pada masalah pengiriman yang akan sangat merugikan pendistribusian produk.

c. Mempersiapkan bagian pengiriman agar benar-benar siap untuk mengirim produk dalam keadaan darurat.

4. Komunikasi

Terdiri dari beberapa sistem yang harus ada pada saat proses distribusi : a. Sistem pemrosesan pesanan


(18)

b. Sistem penagihan

c. Sistem perkiraan kebutuhan.

2.3.2 Biaya Distribusi

Dalam suatu pengertian yang luas biaya distribusi dapat didefinisikan sebagai biaya yang berhubungan dengan semua kegiatan, mulai dari saat barang-barang telah dibeli/ diproduksi sampai barang-barang-barang-barang tiba di tempat pelanggan hingga jadi adalah biaya pemasaran atau penjualan. Namun dalam pembahasan di sini, yang dimaksud dengan biaya distribusi adalah biaya-biaya yang lazim berada di bawah pengendalian eksekutif pemasaran atau penjualan, tidak termasuk biaya administrasi dan biaya finanasial.

Biaya distribusi demikian dapat diklasifikasikan dalam beberapa hal, dan klasifikasi-klasifikasi yang bersifat umum adalah :

1. Biaya Langsung Penjualan (Direct Selling Expense).

Demua biaya langsung untuk memperoleh order, termasuk biaya langsung dari para salesmen, manajemen dan pengembalian penjualan, kantor-kantor caang, dan jasa penjualan – yaitu semua biaya yang lazim berhubungan dengan mencari order.

2. Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan.

Semua pengeluaran media advertensi, biaya-biaya yang berhubungan dengan berbagai jenis promosi penjualan, pengembangan padar dan publisitas.

3. Biaya Transportasi.

Semua beban transporatasi untuk pengiriman barang kepada para pelanggan dan atas barang yang dikembalikan, serta biaya untuk mengelola dan memelihara bekerjanya fasilitas-fasilitas transportasi keluar.


(19)

4. Biaya Pergudangan dan Penyimpanan (Warehousing and Storage Expanse). Termasuk semua biaya untuk penggudangan, penyimpanan, penanganan persediaan, pemenuhan order, dan pembukuan serta penyiapan pengiriman.

Sedangkan definisi untuk biaya transportasi itu sendiri adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendistribusikan hasil produksinya. Faktor-faktor seperti kondisi prasarana jalan yang buruk, tingginya harga bahan bakar minyak dan seringnya membawa muatan melebihi kapasitas kendaraan, menyebabkan terjadinya peningkatan biaya pemeliharaan kendaraan dan bahan bakar, yang pada akhirnya menyebabkan tingginya biaya transportasi.

Salah satu permasalahan transportasi adalah menentukan jumlah produk yang dikirim dari beberapa sumber ke beberapa tujuan sehingga biaya transportasi yang dikeluarkan minimum. Biaya transportasi dari pabrik ke toko fleksibel, berdasarkan jumlah produk yang dikirim dan kapasitas kendaraan, artinya ketika jumlah produk yang dikirim melebihi kapasitas kendaraan, maka biaya transportasi sesuai kapasitas kendaraan dihitung biaya transportasi pengangkutan penuh, selebihnya dihitung biaya transportasi per produk.

2.4 Pengertian Web

Menurut Kadir (2005:2), World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat. Pertama kali aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language) dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas


(20)

kemampuan HTML yang sekarang ini terdapat banyak skrip seperti: PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet (java) (Kadir, 2005:2). Jadi aplikasi web atau aplikasi berbasis web (Web-based application) adalah aplikasi untuk menyampaikan informasi kepada pengguna yang menggunakan layanan Internet berbasis web.

Dalam aplikasi tersebut, terjadi pertukaran antara klien (komputer yang meminta informasi) dengan server (komputer yang memasok atau menanggapi informasi). Web memberikan informasi secara online melalui internet langsung. Klien melakukan permintaan informasi dengan menggunakan browser (contoh browser: Internet Explorer, Opera, Mozilla, dan sebagainya). Server menerima informasi dan melayani permintaan dari client. Hal ini biasa disebut dengan web server (contoh web server: Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya). Setelah itu, web server akan berkomunikasi dengan middleware (contoh middleware: ASP, JSP, PHP, dan sebagainya) untuk bisa berhubungan dengan basis data atau database (contoh database: access, oracle, sql, dan sebagainya). Setelah berinteraksi dengan database, server yang telah mendapatkan informasi akan memberikan tanggapan terhadap klien yang meminta informasi tadi.

2.5 Internet

Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia, yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP. Internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung satu sama lain, sehingga dapat berkomunikasi.


(21)

2.5.1 Protokol Internet

Masing-masing jaringan komputer terdiri dari tipe-tipe komputer yang berbeda dengan jaringan yang lainnya. Maka diperlukan sebuah protokol yang mampu mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut. Solusinya adalah sebuah protokol pengiriman data yang tak bergantung pada jenis komputer dan digunakan oleh semua komputer untuk saling bertukar data. Agar data tidak hanya dapat dikirim dan diterima, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh setiap komputer, diperlukan program standar yang mengolah data tersebut pada sistem yang berkaitan.

Protokol pengiriman merupakan sebuah konvensi (kesepakatan) yang menetapkan dengan cara apa data dikirimkan dan bagaimana kesalahan yang terjadi dikenali serta dipecahkan. Secara sederhana prose pengiriman data terdiri atas dua langkah.

Pertama, data yang akan dikrimkan (misalnya sebuah file teks) dibagi ke dalam paket data berukuran data berukuran sama (paket), kemudian dikirimkan satu per satu. Di Internet, protokol ini disebut IP (Protocol).

Kedua, harus dijamin setiap paket data sampai ke alamat yang benar dan semuanya benar diterima. Untuk itu diperlukan protokol lainnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) mengaitkan sebuah blok data pada paket data IP, yang antara lain mengandung informasi mengenai alamat, jumlah total paket data dan urutan setiap paket yang membentuk paket tersebut. Hanya secara bersamaan kedua protokol membentuk kesatuan yang berfungsi, karena itu biasanya disebut TCP/IP.


(22)

2.5.2 Cara Akses Internet Ada 3 cara akses internet, yaitu :

1. Sambungan langsung ke Network, anda dapat menggunakan sebuah komputer yang secara langsung mempunyai hubungan ke internet. Sebagai contoh, Anda mungkin menggunakan sebuah PC yang merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang mempunyai hubungan ke internet. Dalam kasus ini, sistem Anda menjadi host internet penuh, yaitu mempunyai alamat elektronik tersendiri.

2. Sambungan dengan menggunakan SLIP/PPP, untuk menggunakan hubungan dial-up telepon, Anda memerlukan sebuah alat untuk mengkonversi sinyal komputer (digital) menjadi sinyal telepon (analog), dan sebaliknya. Alat untuk mengkonversi sinyal digital ke sinyal analog disebut modulator. Sedang, alat untuk mengkonversikan sinyal analog ke sinyal digital disebut demodulator. Untuk mengakses ke internet melalui hubungan telepon, Anda memerlukan sebuah modem (modulator-demodulator). Selain itu diperlukan juga TCP/IP dan software SLIP atau PPP seperti Linux, Warp, dll.

3. Sambungan langsung ke On-line Service seperti BBS, Compuserve, untuk menjadi sebuah host internet tanpa harus memiliki hubungan full-time ke internet (yang umumnya sangat mahal), ada sebuah cara mensetup sebuah host internet melalui hubungan telepon. Untuk melakukan hal tersebut, Anda perlu mengadakan perjanjian dengan sebuah host internet yang lain yang bertindak sebagai titik hubungan. Selanjutnya, diperlukan sejumlah program yang disebut sebagai PPP (Point to Point Protocol) dan SLIP (Serial Line Internet Protocol) dalam workstation. Setelah workstation menghubungi host


(23)

internet melalui jalur telepon, PPP menyediakan kemampuan TCP/IP untuk workstation tersebut.

2.6 Google Maps API

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat popular. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.

Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi Internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan Google Maps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita hanya membuat suatu data sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehingga kita tidak dipusingkan dengan mambuat peta suatu lokasi, bahkan dunia.

Dalam pembutan program Google Map API menggunakan urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML kita.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta. 3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-properti pada


(24)

4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta. 5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

1. ROADMAP, ini yang saya pilih, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

2.7 PHP

2.7.1 Sejarah Perkembangan PHP

Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, pengguna dapat menampilkan isi suatu database pada halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), ColdFusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya dapat dipakai secara command line, artinya skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun webbrowser.


(25)

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Portable Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal dari PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptkan PHP/F1 versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga dapat berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks.

Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman web, terutama di lingkungan Linux, walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh. Pada mulanya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache, namun belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami. (Kadir, 2008:2)

2.7.2 Konsep Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh webbrowser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, web browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server.

Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan datanya pada web browser. Web browser yang mendapatkan data dari web server segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pengguna. (Kadir, 2008:4-5)


(26)

Gambar 2.1 Skema HTML (Sumber: Kadir, 2008:5)

Jika halaman yang diminta adalah sebuah halaman PHP maka prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, datanya akan segera dikirimkan kepada mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) kepada web server. Selanjutnya web server menyampaikannya kepada client. (Kadir, 2008:6)

Gambar 2.2 Skema PHP (Sumber: Kadir, 2008:6)


(27)

2.7.3 PHP dan Database

Salah satu kelebihan dari PHP adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai database terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dimanis.

Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda. Beberapa jenis database yang dapat terhubung dengan PHP di antaranya adalah (Kadir, 2008:6-7):

1. Base 2. DBM

3. FilePro (Personic, Inc.) 4. Informix

5. Ingres 6. InterBase 7. Microsoft Access 8. MSSQL

9. MySQL 10. Oracle 11. PostgreeSQL 12. Sybase


(28)

2.8 Alogitma Cheapest Insertion Heuristic (CIH)

Algoritma Cheapest Insertion Heuristic adalah algoritma yang membangun suatu tour dari sikel sikel kecil dengan bobot minimal dan secara berturut-turut ditambah dengan titik baru sampai semua titik berhasil dilalui. Berikut ini adalah tata cara urutan algoritma CIH (Winston, 2004:552):

1. Penelusuran dimulai dari sebuah kota pertama yang dihubungkan dengan sebuah kota terakhir.

2. Dibuat sebuah hubungan subtour antara 2 kota tersebut. Yang dimaksud subtour adalah perjalanan dari kota pertama dan berakhir di kota pertama. Seperti

(1,3) (3,2) (2,1) pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Subtour (Sumber: Winston, 2004:552)

3. Ganti salah satu arah hubungan (arc) dari dua kota dengan kombinasi dua arc, yaitu arc (i,j) dengan arc (i,k) dan arc (k,j), dengan k diambil dari kota yang belum masuk subtour dan dengan tambahan jarak terkecil. Jarak diperoleh dari:

cik + ckj – cij

cik adalah jarak dari kota i ke kota k, ckj adalah jarak dari kota k ke kota j dan


(29)

cij adalah jarak dari kota i ke kota j

4. Ulangi langkah 3 sampai seluruh kota masuk dalam subtour.

Sebagai contoh diberikan 5 kota dengan jarak antar kota seperti tertera dalam Tabel 2.1 (Winston, 2004:552).

Tabel 2.1 Jarak Antar Kota

Kota asal Kota tujuan Jarak 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 2 3 4 5 3 4 5 4 5 5 132 217 164 58 290 201 79 113 303 196

Untuk menetukan jarak terpendek melalui lima kota tersebut, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Winston, 2004:552) :

1. Ambil perjalanan dari kota 1 ke 5 2. Buat subtour(1,5)(5,1)

3. Buat tabel untuk menyimpan kota yang bisa disisipkan dalam subtour dan beserta tambahan jarak-jaraknya, seperti ditampilkan pada Tabel 2.2.


(30)

Dari tabel di atas diperoleh tambahan jarak terkecil apabila :

Arc(1,5) diganti dengan arc(1,2) dan arc(2,5) atau arc(1,5) diganti dengan arc(5,2) dan arc(2,1). Bisa dipilh salah satu saja dari dua kemungkinan tersebut. Misal kita pilih kemungkinan yang pertama, maka subtour menjadi :

(1,2)(2,5)(1,5).

4. Buat tabel yang menyimpan kota yang bisa disisipkan dalam subtour dengan tambahan jaraknya. Seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Arc penambah subtour ke 2

Dari tabel di atas diperoleh tambahan jarak terkecil adalah 233 dengan menggantikan arc(1,2) dengan arc(1,4) dan arc(4,2), sehingga subtour baru yang dihasilkan adalah:

(1,4)(4,2)(2,5)(5,1)

5. Karena masih ada kota yang belum masuk, perlu dibuat tabel yang menyimpan kota yang bisa disisipkan dalam subtour beserta tambahan jaraknya.


(31)

Dari tabel di atas diperoleh tambahan jarak terkecil adalah 166 dengan menggantikan arc(1,4) dengan arc (1,3) dan arc (3,4), sehingga subtour baru yang dihasilkan adalah:

(1,3)(3,4)(4,2)(2,5)(5,1).

Dari langkah-langkah tersebut diatas dapat diperoleh lintasan terpendek untuk mengunjungi 5 kota adalah (1,3)(3,4)(4,2)(2,5)(5,1)

Gambar 2.4 Lintasan terpendek antar 5 kota (Sumber: Winston, 2004:552)

Dengan lintasan tersebut diperoleh jarak tempuhnya adalah: c13 + c34 + c42 + c25 + c51 = 132 + 113 + 201 + 79 + 58 = 668

1

5

2

4

3

132

113

58

79


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam Tugas Akhir Rancang Bangun Distribusi ProdukCoca Cola Berbasis Web, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain :

a) Wawancara / Interview

Cara ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan – permasalahan yang terjadi di bagian distribusi / pengiriman pada PT Coca Cola Amatil Surabaya yang berkaitan dengan jumlah pengiriman barang dan rute pengiriman ke setiap gerai yang ada di Surabaya.

b) Dokumentasi / Documentation

Cara ini dilakukan untuk mendapatkan data – data yang diperlukan dalam pembuatan Rancang Bangun Distribusi Produk Coca Cola Berbasis Web ini. Data –data yang dimaksud adalah data gerai Coca Cola yang ada di Surabaya, data lokasi dan jarak gerai pada peta.

3.2 Identifikasi Masalah

Proses distribusi merupakan proses terpenting untuk menentukan perkembangan suatu perusahaan produksi, seperti pada Pt. Coca Cola Amatil Surabaya. Untuk menjaga ketersediaan soft drink di setiap gerai yang ada, maka PT. Coca Cola Amatil Cabang Surabaya ini seminggu sekali melakukan pengecekan dan penambahan persediaan pada setiap gerai penjual produknya. Petugas distribusi yang bertugas untuk menambah dan memeriksa persediaan


(33)

setiap minggunya melakukan tugasnya dengan menggunakan kendaran berupa truk yang bermuatan produk dari PT. Coca Cola. Produk tersebut nantinya akan didistribusikan ke setiap gerai berdasarkan data gerai yang tersedia.

Selama ini petugas distribusi selalu membawa muatan penuh yang berisi soft drink untuk didistribusikan pada gerai yang ada. Dengan membawa muatan yang terisi penuh, petugas distribusi sering membawa kembali muatan ke distributor karena jumlah yang dibawa melebihi kebutuhan gerai. Bahkan sewaktu proses pendistribusian dilakukan, ada beberapa gerai yang terlewatkan. Sehingga proses distribusi di PT. Coca Cola dirasa tidak efektif.

Pada kasus tersebut akan terjadi pemborosan jika pengelolaan distribusi soft drink tidak terorganisir dengan baik, maka diperlukan sistem informasi untuk memantau persediaan soft drink di setiap gerai coca cola yang ada. Selain memantau ketersediaan soft drink yang ada bagian distribusi sebaiknya mengetahui lokasi dan jalur yang terdekat untuk mendistribusikan soft drink tersebut karena efisiensinya jalur distribusi dapat menekan biaya transportasi dan memastikan softdrink tersebut sampai pada gerai dengan cepat dan tepat. Tepat dan cepatnya pendistribusian soft drink dari distributor sampai ke gerai coca cola merupakan salah satu cara untuk melakukan efisiensi bagi PT Coca Cola Company. Tetapi ada faktor lain yang masih bisa ditekan efisiensinya pada bagian distribusi yaitu dengan cara mendistribusikan soft drink dengan jumlah yang tepat atau sesuai yang dibutuhkan oleh gerai penjual Coca cola yang ada, karena jika pada bagian pendistribusian membawa muatan soft drink yang berlebihan maka akan terdapat muatan yang tidak diperlukan.


(34)

3.3 Arsitektur Sistem

Gambaran umum arsitektur aplikasi Distribusi Produk Coca Cola dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

Input

Proses

Output

Proses Perhitungan / Kalkulasi Rata- Rata Penjualan Toko Setiap

Minggunya

Proses Pengiriman Dan Pencatatan

Penjualan

Laporan Data Penjualan Setiap Gerai Data Lokasi

Toko

Laporan Transaksi

Jumlah Barang Dikirim Ke Setiap Gerai Berdasar Rata – Rata

Penjualan Proses Menghitung Rute Distribusi Menggunakan Metode CIH Estimasi Jarak Tempuh dan Rute

Terdekat

Laporan Data Penjualan Setiap Gerai

Proses Menampilkan Rute Distribusi Dan Jumlah Barang Yang Dikirim Beserta Total

Pembayarannya Jumlah Barang Dikirim Ke Setiap

Gerai Berdasar Rata – Rata Penjualan Estimasi Jarak Tempuh

dan Rute Terdekat

Laporan Pengiriman Peta Rute Distribusi

Jumlah Barang Yang Dikirim

Peta Rute Distribusi

Jumlah Barang Yang Dikirim Data Total Pembayaran Data Total Pembayaran

Gambar 3.1. Blok Diagram Distribusi Produk Coca Cola

Pada Blok Diagram diatas menjelaskan bahwa data lokasi toko akan diproses oleh sistem untuk mendapatkan rute distribusi yang akan dilakukan oleh setiap petugas pengiriman.


(35)

Dan proses selanjutnya adalah mengolah data penjualan oleh setiap toko untuk diproses oleh sistem agar mendapatkan rata – rata penjualan setiap minggunya. Yang nantinya digunakan untuk memprediksikan jumlah produkyang akan dikirimkan ke gerai tersebut pada minggu berikutnya. Setelah proses penghitungan selesai maka sistem akan memproses data – data yang didapat sebelumnya. Yaitu data rute yang ditempuh dan data barang yang harus dikirim. Data tersebut akan diolah dan menghasilkan peta rute jalur distribusi, jumlah barang yang dikirim ke setiap gerai dan data total pembayaran untuk setiap gerai.

Untuk mensuplai ke setiap toko yang ada di wilayah Surabaya, sistem memberikan alternatif jarak terdekat yang harus ditempuh oleh armada pengiriman dari distributor ke tempat – tempat tujuan pengiriman. Jarak terdekat yang didapatkan melalui penghitungan metode CIH. Setelah proses pengiriman selesai maka akan dihasilkan output berupa laporan transaksi dan laporan pengiriman, yang nantinya akan diserahkan kepada Manajer untuk ditinjau ulang. Dan output berupa data laporan penjualan gerai, digunakan oleh admin untuk diolah kembali oleh sistem. Proses pencatatan penjualan dilakukan seminggu sekali bersamaan dengan proses pengiriman.

3.4 Perancangan Sistem

3.4.1 Document Flow dan System Flow

Bagian ini menjelaskan bagaimana alur jalannya sistem distribusi persediaan Coca Cola yang lama dan jalannya alur sistem yang baru. Perancangan Docflow dan Sysflow ini digunakan untuk perbandingan perubahan jalannya sistem yang penulis rancang. Agar pembaca dapat membedakan antara alur jalannya sistem yang lama dan jalannya sistem yang penulis rancang.


(36)

A. Document Flow Pengiriman Produk Coca Cola Document Flow Pengiriman Coca Cola

Gudang Pemilik Toko

Pegawai Pengiriman Manager

Admin

Mulai

Daftar Pengiriman

Mengecek Dan Menambah Persediaan Setiap Toko Berdasarkan

Urutan Daftar Pengiriman Menurunkan Muatan Berdasarkan Permintaan Dan Membuat Nota

Nota Nota Barang Yang Dibawa Sesuai Permintaan? Tidak Ya Membuat Laporan Bedasarkan Transaksi Yang Telah Dilakukan Laporan Selesai Mengisi Form Pendaftaran Toko Baru Form Pendaftaran Mencatat dan Menyimpan data Toko 1 1 Form Pendaftaran Membuat Daftar Pengiriman dan memilih Pegawai Yang Bertugas Berdasarkan Wilayahnya Daftar Toko Daftar Toko Meminta Barang Yang Akan Dibawa Kepada Pihak Gudang Daftar Permintaan Daftar Permintaan 4 4 Laporan 2 2 Menyiapkan Default Data Barang Yang Akan Dibawa Daftar Barang Daftar Barang 3 3 Daftar Pengiriman

Gambar 3.2 Document Flow Distribusi Coca Cola

Gambar 3.2 menjelaskan alur proses jalannya sistem distribusi persediaan Coca Cola di setiap gerai yang digunakan saat ini oleh PT. Coca Cola


(37)

Amatil Surabaya. Pada sistem ini terdapat lima entitas yaitu admin, pegawai pengiriman, pemilik took, gudang dan manajer.

Pertama kali pemilik toko akan mengisi form pendaftaran toko baru dan selanjutnya form tersebut akan diserahkan kepada admin. Setelah form pendaftaran diserahkan kepada admin, maka admin akan membuat daftar pengiriman berupa nama toko dan alamat toko yang nantinya akan diberikan kepada petugas pengiriman. Setelah daftar pengiriman diberikan oleh admin, petugas pengiriman akanmengambil barang yang akan dibawa ke bagian gudang. Barang yang dibawa setiap petugas pengiriman bersifat default. Dan akhirnya petugas pengiriman akan memulai pengiriman ke setiap toko yang ada di Surabaya berdasarkan daftar pengiriman yang telah dibuat oleh admin. Ketika petugas pengiriman sampai pada toko yang dituju, petugas pengiriman akan menawarkan kepada pemilik toko apakah pemilik toko akan menambah persediaan yang ada di toko tersebut atau tidak.

Jika pemilik toko menolak untuk melakukan penambahan persediaan pada tokonya karena barang yang diinginkan tidak sesuai, maka pegawai pengiriman akan melanjutkan tugasnya ke toko berikutnya yang telah tertera pada daftar pengiriman. Sedangkan jika pemilik toko menerima tawaran untuk menambah persediaan Coca Cola pada tokonya, maka pegawai pengiriman akan menambahkan persediaan toko tersebut dan membuatkan nota 2 (dua)rangkap. Nota pertama diberikan kepada pemilik toko sebagai bukti transaksi, dan nota yang kedua nantinya diberikan untuk admin sebagai dasar untuk pembuatan laporan yang akan diberikan kepada manajer.


(38)

B. System Flow Distribusi Produk Coca Cola System Flow Pengiriman Coca Cola

Gudang

Admin Pegawai Pengiriman Manager

Pemilik Toko

Mulai

Formulir Pendaftaran

Input Data Toko

Master Toko Web Distribusi

Coca Cola

Pengiriman barang berdasarkan rute terdekat menggunakan

algoritma CIH dan penghitungan rata – rata

penjualan setiap toko

Toko Penjualan Toko Barang Page Pengiriman Web Distribusi Coca Cola Mencetak Rute Pengiriman dan Jumlah

Barang Yang Harus Dikirim Beserta Nota Total Pembayaran

Daftar dan Rute Pengiriman Pengiriman

Status Toko Yang Dikirim ?

Buka Nota Menyimpan data Pengiriman 1 1 Nota Tutup Melakukan Konfirmasi kepada Pihak Toko Untuk Pengiriman Selanjutnya 2 Input data Pengiriman Berdasarkan Konfirmasi 3 3 Nota

Daftar dan Rute Pengiriman 4 2 Input Data Transaksi 4 Menyimpan data transkasi dan penjualan toko Transaksi Page Transaksi Web Distribusi Coca Cola Penjualan Toko Membuat Laporan Pengiriman Laporan Page Laporan Web Distribusi Coca Cola Selesai

Memberikan nota serta mencatat jumlah penjualan toko minggu

lalu pada daftar rute pengiriman

Nota Nota

Menuliskan status gagal Kirim

pada daftar rute pengiriman

Mnunjukkan Form Daftar dan Rute Pengiriman

untuk menyiapkan Barang Yang Akan

dibawa

Daftar dan Rute Pengiriman

Menyiapkan Barang Berdasarkan Data

yang ada Daftar dan Rute

Pengiriman


(39)

Gambar 3.3 menjelaskan alur proses jalannya sistem distribusi persediaan Coca Cola di setiap gerai dengan menggunakan Rancang Bangun Distribusi Produk Coca Cola Berbasis Web. Pada sistem ini terdapat lima entitas yaitu admin, pegawai pengiriman, pemilik took, gudang dan manajer.

Proses pertama yang dilakukan adalah pemilik toko mendaftarkan tokonya pada sistem dengan mengisi form yang telah disedikan. Kemudian admin memasukkan data – data toko pada Master Toko di Web Distribusi Coca Cola. Dan data yang telah dimasukkan tersebut selanjutnya akan disimpan pada database toko.

Proses selanjutnya yang dilakukan adalah proses persiapan pengiriman barang. Proses tersebut akan secara otomatis mencari rute terdekat ke setiap toko yang akan dikirim pada hari itu dengan menggunakan algoritma Cheapest Insertion Heuristic (CIH). Sistem juga akan menghitung penjualan rata – rata setiap toko yang akan dikirim, proses penghitungan rata – rata penjualan digunakan sebagai acuan oleh sistem untuk menentukan jumlah yang akan dikirim ke setiap toko. Proses penghitungan rata – rata dan pencarian rute terdekat didapat dari data – data pada database toko, barang dan penjulan toko.

Setelah proses penghitungan dan pencarian rute selesai, maka sistem akan menampilkan data rute yang akan ditempuh oleh setiap truk beserta data toko dan jumlah barang yang harus dikirim di setiap toko pada Page Pengiriman Web Distribusi Coca Cola. Selanjutnya setiap rute yang ada akan dicetak dan akan diberikan kepada pegawai yang bertugas di hari itu.

Proses selanjutnya adalah petugas pengiriman akan menunjukkan daftar pengiriman kepada pihak gudang agar pihak gudang segera mempersiapkan


(40)

barang yang akan dibawa berdasarkan jumlah krat barang yang tertera pada form daftar pengiriman. Lalu selanjutnya petugas pengiriman akan mengirimkan barang ke setiap toko yang ada pada daftar rute pengiriman. Jika kondisi toko yang akan dikirim pada saat itu tutup, maka petugas pengiriman akan menuliskan status “Gagal” dan akan melanjutkan ke toko selanjutnya berdasarkan rute. Jika kondisi toko pada saat itu buka, maka petugas akan menurunkan barang dan membuat nota rangkap dua. Nota pertama diberikan kepada pemilik toko dan nota kedua akan diberikan kepada admin sebagai bukti bahwa transaksi telah berhasil.Petugas pengiriman juga akan mencatat penjualan setiap toko pada minggu ini. Proses pengiriman tersebut akan dilakukan terus menerus hingga toko yang ada pada daftar rute pengiriman telah habis.

Dan proses yang terakhir adalah proses pencatatan transaksi. Proses ini dilakukan setelah petugas pengiriman menyelesaikan tugasnya dan memberikan data – data transaksi seperti, data status pengiriman, data penjualan toko dan nota. Data – data tersebut akan diinputkan oleh admin pada Page Transaksi Web Distribusi Coca Cola sebagai pembuatan laporan untuk manajer.

Data penjualan toko digunakan oleh sistem untuk menghitung rata – rata penjualan setiap toko. Berdasarkan rata – rata penjualan tersebut sistem dapat memperkirakan jumlah barang yang harus dikirimkan ke setiap toko pada minggu berikutnya. Sedangkan data status pengiriman jika berstatus “Gagal” akan digunakan oleh sistem untuk menambahkan data toko yang akan dikirim ke rute selanjutnya. Data toko akan ditambahkan secara otomatis ke rute pada tanggal tertentu setelah admin menginputkan tanggal yang ditentukan berdsarkan konfirmasi yang telah dilakukan oleh admin kepada pemilik toko.


(41)

Seluruh proses yang telah dilakukan dapat dilihat oleh manajer melalui Page Laporan Web Distribusi Coca Cola. Laporan didapat dari beberapa database seperti database pengiriman, transaksi dan penjualan toko.

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) A. Level Context Diagram

Surat Jalan

Nota

Laporan Transaksi

Data Jumlah Barang Dikirim Ke Setiap Toko Data Rute Distribusi

Laporan Pengiriman Data Lokasi Toko

Data Penjualan PerMinggu

1

Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola

+ Toko

Manager

Petugas Distribusi

Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola

Data Flow Diagram pada Gambar 3.4 menggambarkan proses utama dalam Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola Berbasis Web. Pada sistem tersebut terdapat tiga buah entity yaitu toko, petugas distribusi dan manager. Dalam sistem ini entitas petugas disribusi menerima data rute distribusi, data jumlah barang yang akan dikirim ke setiap toko dan surat jalan. Data – data tersebut digunakan petugas distribusi untuk melakukan proses distribusi setiap minggunya.

Sedangkan untuk entitas toko berfungsi untuk memberikan data – data yang diperlukan berupa data penjualan setiap minggunya dan data lokasi toko itu


(42)

sendiri. Data penjualan digunakan sistem untuk memperkirakan berapa jumlah barang yang harus disuplai ke toko tersebut pada minggu berikutnya. Sedangkan data lokasi toko digunakan untuk mendeteksi letak toko. Dan untuk manajer menerima dua keluaran yaitu berupa laporan pengiriman dan laporan transaksi yang dibuat dengan dengan baik dari setiap bagian yang terintegrasi di dalam sistem ini.

B. Level 0

Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola

DFD Level 0 Sistem Informasi Distribusi Stock Coca Cola pada Gambar 3.5 menggambarkan hasil proses decompose dari context diagram pada Gambar 3.4, terdapat 4 (empat) subproses pada DFD Level 0, yaitu :

[Surat Jalan] [Nota]

Data Transaksi

Data Pembuat Laporan Transaksi [Laporan Transaksi]

Konfirmasi Barang Diterima

Data Pembuatan Laporan Pengiriman

[Laporan Pengiriman]

[Data Rute Distribusi]

[Data Jumlah Barang Dikirim Ke Setiap Toko] Data Pengiriman

Data Peta

Data Penjualan Setiap Toko Data Lokasi Setiap Toko

[Data Penjualan PerMinggu] [Data Lokasi Toko]

Update Data Penjualan Toko Input Data Lokasi Toko

Toko Manager Petugas Distribusi 1.1 Transaksi 1.2 Menyimpan Data Lokasi setiap Toko

1 Lokasi Toko

2 Penjualan Setiap Toko 1.3 Pengiriman + 3 Pengiriman 4 Peta 1.4


(43)

1. Menyimpan Data Lokasi Setiap Toko

Merupakan proses memasukkan dan update data – data lokasi setiap toko yang akan didistribusikan.

2. Pengiriman

Merupakan proses untuk mengirimkan barang dari pusat ke setiap toko berdasarkan data pengiriman yang telah dibuat untuk setiap petugas distribusi. Data pengiriman didapatkan dari hasil proses penghitungan rute terdekat dan jumlah barang yang akan dibawa setiap petugas pengiriman. Data yang diperlukan untuk proses persiapan pengiriman ini berupa data lokasi toko yang akan dikirim, data peta dan data barang yang akan dibawa. Jumlah barang yang dibawa diambil berdasarkan jumlah rata – rata penjualan toko setiap minggunya. Proses ini menghasilkan rute distribusi, jumlah barang yang dibawa setiap petugas, data pengiriman, surat jalan dan nota untuk pemilik toko.

3. Transaksi

Merupakan proses pencatatan transaksi berdasarkan transaksi yang telah dilakukan bersamaan dengan proses pengiriman. Dan menghasilkan data transaksi yang nantinya digunakan untuk pembuatan laporan.

4. Pembuatan Laporan

Merupakan proses pembuatan laporan untuk manajer berdasarkan data transaksi dan data pengiriman yang telah dilakukan.


(44)

C.Level 1

Gambar 3.6 DFD Level 1 Sub Proses Sistem Pengiriman

DFD Level 1 Sub Proses Persiapan Pengiriman pada Gambar 3.6 menggambarkan hasil proses decompose dari DFD Level 0 pada Gambar 3.5, terdapat 4 (empat) subproses pada DFD Level 1, yaitu :

1. Penghitungan Rata Rata Penjualan Perminggu

Merupakan proses penghitungan rata – rata penjualan setiap toko berdasarkan data penjualan toko tersebut setiap minggunya. Proses ini akan menghasilkan data berupa rata – rata penjualan setiap toko dan digunakan sebagai acuan untuk data jumlah dan jenis barang yang akan dikirim.

Data Pengiriman Setiap Toko

[Surat Jalan] [Nota]

Data Rute Dan Jumlah Pengiriman [Data Rute Distribusi]

[Data Jumlah Barang Dikirim Ke Setiap Toko]

[Data Pengiriman]

[Data Lokasi Setiap Toko]

[Data Peta]

[Data Penjualan Setiap Toko]

1 Lokasi Toko

2 Penjualan Setiap Toko 4 Peta 3 Pengiriman Petugas Distribusi 1.3.1 Penghitungan Rata Rata Penjualan PerMinggu Setiap Toko 1.3.2 Menentukan Rute Distribusi Terdekat Menggunakan Metode CIH 1.3.3

Mencetak Rute Distribusi Terdekat Dan Jumlah Pengiriman Setiap Toko

1.3.4

Pembuatan Surat Jalan dan Nota Berdasarkan


(45)

2. Menentukan Rute Distribusi Terdekat Menggunakan Metode CIH.

Merupakan proses untuk menghitung rute terdekat dan menentukan rute yang harus ditempuh oleh petugas distribusi.

3. Mencetak Rute Distribusi Dan Jumlah Barang Yang Dikirim.

Merupakan proses untuk mencetak rute distribusi dan jumlah barang yang dikirim ke setiap toko. Proses tersebut digunakan petugas distribusi sebagai acuan pada saat melakukan proses pendistribusian ke setiap toko.

4. Pembuatan Surat Jalan Dan Nota.

Merupakan proses pembuatan surat jalan dan nota berdasarkan data pengiriman yang ada. Nota dan Surat Jalan dibuat sebagai bukti untuk proses transaksi yang akan dilakukan. Dan digunakan untuk pembuatan laporan transaksi nantinya.


(46)

3.4.3Flowchart Sistem Pencarian Rute Distribusi Dengan Metode Cheapest Insertion Heuristic

Mulai Masukkan jumlah toko

Masukkan kombinasi jarak antar toko pada

tabel Cari jarak terpendek antar

toko Dengan jarak tersebut jadikan rute pergi pulang

Masukkan toko sisipan pada setiap rute Cari tambahan jarak toko

sisipan terpendek pada tabel

Tambahan jarak = jarak (awal)(sisipan) + jarak (sisipan)(awal) – jarak (awal)(tujuan)

Apakah semua toko sudah terlewati semua ?

Tampilkan rute keseluruhan

Selesai Apakah x = 0 ? Keputusan jarak =

tambahan jarak

Keputusan jarak < tambahan jarak

Ya Tidak

Keputusan jarak =

tambahan jarak Tidak

X++ Apakah x >

Total toko Ya Tidak

1.Buat Tabel Jarak Kombinasi Antar Toko 2.Buat Tabel Hasil

Simpan toko sisipan pada tabel

hasil Y=jml toko-2

Z= 2

Z++

Y--Total toko = z*y X=0

Tidak

Ya

Ya

Gambar 3.7 Flowchart Sistem Pencarian Rute Distribusi Coca Cola Dengan Metode Cheapest Insertion Heuristic


(47)

Pada Gambar 3.7 diatas menjelaskan bagaimana jalannya sistem pencarian rute distribusi Coca Cola dengan menggunakan Metode Cheapest Insertion Heuristic yang ditampilkan dalam bentuk Flowchart. Berikut ini adalah penjelasan dari Flowchartsystem :

1. Pertama adalah menentukan inputan kriteria - kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan jalur terpendek distribusi Coca Cola. Input dibutuhkan berupa data jumlah toko dan jarak kombinasi ke setiap toko.

2. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel jarak kombinasi antar toko dan tabel hasil. Inputan kriteria yang telah ditentukan selanjutnya akan disimpan pada tabel jarak kombinasi antar toko. Dan sistem akan mencari jarak terpendek berdasarkan kombinasi jarak antar toko yang ada pada tabel.

3. Pada tahap selanjutnya, sistem akan menentukan jumlah toko sisipan yang akan dihitung di setiap prosesnya dengan memasukkan 2 (dua) proses penghitungan. Proses penghitungan antara lain sebagai berikut :

Untuk penghitungan proses pertama hanya digunakan untuk menentukan penghitungan awal dan hanya digunakan pada awal berjalannya sistem. Untuk proses kedua digunakan secara terus menerus hingga jumlah toko sisipan habis / telah dihitung seluruhnya.

4. Selanjutnya sistem akan menjadikan jarak terpendek berdasarkan kombinasi jarak antar toko yang telah ditentukan pada tahap kedua sebagai rute pergi pulang. Sebagai contoh jika telah ditemukan jarak terdekat adalah antara 1 ke toko 5 maka akan dibuat rute pergi pulang (1,5) (5,1).

Proses 1 : Y=jml toko-2 Z= 2

Proses 2 :

Total toko = Z*Y X=0


(48)

5. Lalu masukkan toko sisipan pada setiap rute yang ada dan cari tambahan jarak sisipan terpendek antar toko pada tabel jarak. Mencari jarak sisipan dapat dicari dengan penghitungan sebagai berikut :

6. Dan selanjutnya sistem akan mendeteksi apakah X = 0, jika benar maka Tambahan Jarak yang telah ditemukan akan dimasukkan kedalam variabel Keputusan Jarak. Lalu sistem akan secara otomatis menambahkan variabel X sebanyak satu angka. Atau pada sistem ditulis dengan X++. Sehingga variabel X menjadi X=1, X=2, X=3, X=4 dan begitu seterusnya.

7. Jika pada tahap 6 (enam) variabel X tidak kosong, maka sistem akan kembali membandingkan antara variabel Keputusan Jarak yang sebelumnya telah tersimpan dengan variabel Tambahan Jarak yang baru. Perbandingannya adalah : Keputusan Jarak < Tambahan Jarak

Jika tidak maka data yang ada pada variabel Tambahan Jarak akan menggantikan data yang ada pada variabel Keputusan Jarak. Sedangkan jika perbandingan benar maka sistem akan langsung menambahkan variabel X seperti pada tahap 6.

8. Lalu proses selanjutnya sistem akan mendeteksi perbandingan apakah variabel X lebih besar dari variabel Total Toko. Jika tidak maka sistem akan mengulang tahap 4 (empat) dan dilanjutkan ke tahap – tahap berikutnya hingga variabel X lebih besar dari variabel Total Toko. Jika benar maka sistem akan memberikan aturan baru pada variabel Y dan Z. Untuk variabel Y dilakukan pengurangan satu angka (Y--). Dan untuk variabel Z dilakukan penambahan satu angka (Z++).


(49)

9. Proses selanjutnya yang akan dijalankan oleh sistem adalah menyimpan data variabel Keputusan Jarak yang telah ditentukan berdasarkan proses – proses sebelumnya kedalam tabel Hasil.

10. Sistem selanjutnya mendeteksi tabel Hasil apakah semua toko yang ada sudah terlewati semua. Jika sudah terlewati semua maka data yang ada pada tabel Hasil akan ditampilkan. Sedangkan jika belum terlewati semua maka sistem akan mengulang kembali proses pada tahap 3 dengan catatan melewatkan penghitungan Proses 1 pada tahap 3 dan langsung melanjutkan pada penghitungan Proses 2. Lalu sistem akan melanjutkan ke tahap – tahap selanjutnya hingga semua rute toko telah tersimpan pada tabel Hasil.

3.4.4Flowchart Sistem Penghitungan Rata – Rata Penjualan Setiap Toko Menggunakan Arithmetic Means (Rata – Rata Hitung)

Start

1. Buat Tabel Penjualan Toko

2. Buat Tabel Barang Yang Akan Dikirim

Input Data Penjualan Setiap Toko Di Tabel

Penjualan Toko

Menghitung Rata Rata Penjualan Setiap Toko

Menyimpan Hasil Penghitungan Rata Rata Pada Tabel Barang Yang Akan Dikirim Ke Setiap Toko

End

Gambar 3.8 Flowchart Sistem Penghitungan Rata Rata Penjualan Setiap Toko Menggunakan Arithmetic Means (Rata – Rata Hitung)


(50)

Pada Gambar 3.8 diatas menjelaskan bagaimana jalannya sistem penghitungan rata – rat penjualan setiap toko menggunakan arithmetic means (rata – rata hitung) yang ditampilkan dalam bentuk Flowchart. Berikut ini adalah penjelasan dari Flowchart sistem:

1. Proses pertama adalah pembuatan tabel penjualan setiap toko dan tabel barang yang dikirm ke setiap toko. Tabel penjualan setiap toko digunakan untuk menyimpan data – data penjualan toko setiap minggunya. Sedangkan tabel barang yang dikirim ke setiap toko, digunakan untuk menyimpan hasil dari penghitungan rata – rata yang dilakukan oleh sistem. Hasil penghitungan tersebut digunakan sebagai acuan jumlah barang yang harus dikirim pada minggu berikutnya.

2. Langkah selanjutnya adalah menginputkan data – data yang dibutuhkan oleh sistem. Data inputan tersebut adalah data penjualan toko setiap minggunya. 3. Pada tahap selanjutnya, sistem akan menghitung jumlah rata – rata penjualan

setiap toko. Proses penghitungan antara lain sebagai berikut :

Keterangan :

= Hasil rata – rata

= Nilai total jumlah data yang dihitung = Banyaknya data yang dihitung


(51)

4. Proses yang terakhir adalah proses menyimpan data hasil penghitungan ke dalam tabel jumlah barang yang akan dikirim ke setiap toko.

3.4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk mempresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database, ERD juga menunjukkan hubungan (relasi) antar tabel. ERD terdiri atas Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A.Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 3.9 Conceptual Data Model (CDM) Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki

D etai l _H i stori Id_detai l_hi stori Jml _barang D etai l _T rans aksi Id_detai l_transaksi Jml _barang

H as il _R ute Asal T uj uan N omor H ari _peng i riman H as il _R ute_Peng i riman Id_H asi l

Asal T uj uan N omor

H i stori _Penj ualan Id_his tori_penjual an T gl _his tori_penjual an

Jarak_T oko Id_j arak Asal T uj uan Jarak Kredi t

Id_kredi t

T gl _pembayaran_kredit j ml_pembayaran Peg awai

Id_peg awai N ama_pegawai Bag ian

Peng i riman Id_peng i riman T gl _peng i riman N o_jalur

Proses_R ute Id_proses Asal Sis ip T uj uan Jarak Setti ng

Id_s etti ng Koordinat_di stri butor Muatan_truck T oko Id_toko N ama_toko Jeni s_toko Alamat C ontact tel epon Koordinat H ari _peng i riman Barang

Id_Barang N ama_barang Jeni s_barang U kuran H arg a Jumlah_perkrat

T rans aksi Id_transaks i T gl _transaks i T otal _bayar Status_pembayaran Status_peng i riman N o_urut

T rans aksi _awal Id_transaks i_awal Jml _barang T ruck

Id_truc k Jeni s_truc k N o_pol i si Kapasi tas Status U sers U serid U sername Pass word Level Blokir


(52)

Gambar 3.10 Error Warning CDM Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola

B.Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.11 Physical Data Model (PDM) Sistem Informasi Distribusi Produk Coca Cola

ID_TOKO = ID_TOKO ID_BARANG = ID_BARANG

ID_BARANG = ID_BARANG

ID_HIST ORI_PENJUALAN1 = ID_HISTORI_PENJUALAN1

ID_TRANSAKSI = ID_T RANSAKSI

ID_PROSES = ID_PROSES ID_HASIL = ID_HASIL ID_PENGIRIMAN = ID_PENGIRIMAN

ID_SETTING = ID_SETTING

ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI ID_TRUCK = ID_T RUCK

ID_BARANG = ID_BARANG

ID_PENGIRIMAN = ID_PENGIRIMAN

ID_TRANSAKSI = ID_T RANSAKSI ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI

ID_TOKO = ID_TOKO

DETAIL_HISTORI ID_DETAIL_H ISTORI integ er ID_BARANG integ er ID_HISTORI_PENJUALAN1 integ er JM L_BARANG integ er DETAIL_TRANSAKSI

ID_DETAIL_TRANSAKSI integ er ID_TRANSAKSI integ er ID_BARANG integ er JM L_BARANG integ er

HASIL_RUTE ID_HASIL integ er ASAL integ er TUJUAN integ er NOMOR integ er HARI_PENGIRIMAN varchar(50) HASIL_RUTE_PENGIRIM AN

ID_HASIL integ er ID_PENGIRIMAN integ er ASAL integ er TUJUAN integ er NOMOR integ er

HISTORI_PEN JUALAN ID_HISTORI_PENJUALAN1 integ er ID_TOKO integ er TGL_HISTOR I_PENJUALAN date

JARAK_TOKO ID_JARAK integ er ASAL integ er TUJUAN integ er JARAK decimal(11) ID_PROSES integ er KREDIT

ID_KREDIT integ er ID_TRANSAKSI integ er TGL_PEMBAYARAN_KREDIT date JM L_PEMBAYARAN integ er PEGAWAI

ID_PEGAWAI integ er NAMA_PEGAWAI varchar(20) BAGIAN varchar(20)

PENGIRIMAN ID_PENGIRIMAN integ er ID_PEGAWAI integ er ID_SETTING integ er TGL_PENGIR IM AN date NO_JALUR integ er ID_TRUCK integ er

PROSES_RUTE ID_PROSES integ er ASAL integ er SISIP integ er TUJUAN integ er JARAK decimal(11) SETTING

ID_SETTING integ er KOORDINAT_DISTRIBUTOR varchar(50) MUATAN_TR UCK integ er

TOKO ID_TOKO integ er NAMA_TOKO varchar(100) JENIS_TOKO varchar(100) ALAMAT long varchar CONTACT varchar(50) TELEPON varchar(20) KOORDINAT varchar(50) HARI_PENGIRIMAN varchar(50) BARANG

ID_BARANG integ er NAMA_BARANG varchar(20) JENIS_BARANG varchar(20) UKURAN varchar(20) HARGA integ er JUM LAH_PER KRAT integ er

TRANSAKSI ID_TRANSAKSI integ er ID_PENGIRIMAN integ er TGL_TRANSAKSI date TOTAL_BAYAR integ er STATUS_PEM BAYARAN varchar(50) STATUS_PENGIRIMAN varchar(50) NO_URUT integ er

TRANSAKSI_AWAL ID_TRANSAKSI_AWAL integ er ID_TOKO integ er ID_BARANG integ er JM L_BARANG integ er

TRUCK ID_TRUCK integ er JENIS_TRUC K varchar(50) NO_POLISI varchar(50) KAPASITAS integ er STATUS varchar(50) USERS

USERID integ er ID_PEGAWAI integ er USERNAME varchar(50) PASSWORD varchar(50) LEVEL varchar(20) BLOKIR numeric(1)


(53)

3.5 Desain Input / Output

Pembuatan desain input/output diperlukan untuk membantu pengguna berinteraksi dengan sistem. Desain input/output yang dibuat meliputi desain untuk web application.

A.Form Login

Form login merupakan halaman utama yang akan ditampilkan ketika admin membuka halaman web Distribusi Coca Cola. Form login digunakan untuk memverifikasi admin yang melakukan login, dan berfungsi untuk mengetahui admin manakah yang bertugas saat itu.

Gambar 3.10 Desain Form Login

B. Halaman Utama

Pada halaman utama terdapat pesan pembuka dan waktu sistem yang ditampilkan pada bagian tengah dari halaman utama. Pada bagian tengah juga terdapat notification atau pemberitahuan yang berfungsi untuk mencetak form penagihan dan nantinya akan diserahkan kepada bagian Penagihan Kredit. Jika tombol notification diklik, maka akan cecara otomatis mencetak form penagihan.


(54)

Gambar 3.11 Desain Halaman Utama

C. Form Toko

Form toko digunakan untuk memelihara master toko, seperti menyimpan, mengubah dan menghapus data toko yang menjual produk dari Coca Cola. Pada form ini terdapat tombol tambah toko baru, tombol ubah dan tombol hapus.


(55)

D. Form Tambah Toko

Form tambah toko ini digunakan untuk menambah data toko baru. Data yang ditambahkan antara lain, latitude, longitude, nama toko, alamat, contact person, telepon, hari pengiriman dan jenis barang yang ingin dijual. Data latitude dan longitude didapat secara otomatis berdasarkan pencarian alamat lokasi toko pada peta yang telah tersedia.

Gambar 3.13 Desain Form Tambah Toko

E. Form Edit Toko

Form edit toko digunakan untuk mengubah data toko yang ada. Semua data toko dapat diubah, bahkan data koordinat letak toko juga dapat diubah. Hal


(56)

itu dilakukan jika toko yang bersangkutan berpindah lokasi tetapi tetap dalam wilayah Surabaya.

Gambar 3.14 Desain Form Ubah Toko

F. Form Hapus Toko

Form hapus toko digunakan untuk menghapus data toko. Setelah data terhapus, maka web akan me – refresh otomatis dan data yang telah terhapus tidak akan tampil lagi pada form Toko.


(57)

G. Form Barang

Form barang digunakan untuk memelihara master barang, seperti menyimpan, mengubah dan menghapus data barang / produk dari Coca Cola. Pada form ini terdapat tombol tambah barang baru, tombol ubah dan tombol hapus.

Gambar 3.16 Desain Form Barang

H. Form Tambah Barang

Form tambah barang digunakan untuk menambah data barang / produk baru. Data yang ditambahkan antara lain id barang, nama barang, jenis, ukuran, harga barang dan jumlah perkrat setiap barang.


(58)

Gambar 3.17 Desain Form Tambah Barang

I. Form Edit Barang

Form edit barang digunakan untuk mengubah data barang yang ada. Data yang dapat diubah antara lain adalah nama barang, jenis, harga dan ukuran barang. Sedangkan untuk id barang tidak dapat diubah.


(59)

J. Form Hapus Barang

Form hapus menu digunakan untuk menghapus data barang. Setelah data terhapus, maka web akan me – refresh otomatis dan data yang telah terhapus tidak akan tampil lagi pada form barang.

Gambar 3.19 Desain Form Hapus Barang

K. Form Pegawai

Form pegawai digunakan untuk memelihara master pegawai, seperti menyimpan, mengubah dan menghapus data pegawai yang bertugas. Pada form ini terdapat tombol tambah pegawai baru, tombol ubah dan tombol hapus.


(60)

L. Form Tambah Pegawai

Form tambah pegawai digunakan untuk menambah data pegawai baru. Data yang ditambahkan antara lain nama pegawai dan bagian. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.

Gambar 3.21 Desain Form Tambah Pegawai

M. Form Ubah Pegawai

Form ubah pegawai digunakan untuk mengubah data pegawai yang ada. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.


(61)

N. Form Hapus Pegawai

Form hapus pegawai digunakan untuk menghapus data pegawai. Setelah data terhapus, maka web akan me – refresh otomatis dan data yang telah terhapus tidak akan tampil lagi pada form pegawai.

Gambar 3.23 Desain Form Hapus Pegawai

O. Form Truk

Form truk digunakan untuk memelihara master truk, seperti menyimpan, mengubah dan menghapus data truk yang ada pada PT. Coca Cola Amatil. Pada form ini terdapat tombol tambah truk baru, tombol ubah dan tombol hapus. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.


(62)

P.Form Tambah Truk

Form tambah truk digunakan untuk menambah data truk baru. Data yang ditambahkan antara lain jenis truk, nomor polisi, kapasitas truk dan status truk.

Gambar 3.25 Desain Form Tambah Truk

Q.Form Ubah Truk

Form ubah truk digunakan untuk mengubah data truk yang ada. Semua data yang ada pada form ubah truk ini dapat diubah. Data status diubah jika truk sedang keadaan maintenance atau sudah ready untuk digunakan.


(63)

R.Form Hapus Truk

Form hapus truk digunakan untuk menghapus data truk. Setelah data terhapus, maka web akan me – refresh otomatis dan data yang telah terhapus tidak akan tampil lagi pada form truk.

Gambar 3.27 Desain Form Hapus Truk

S. Form User

Form User adalah form yang berfungsi untuk menampilkan data username, password dan status pemblokiran setiap pegawai. Di form user ini terdapat tombol tambah user baru, ubah dan hapus. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.


(64)

T.Form Tambah User

Form Tambah User ini digunakan untuk menambah data user / pengguna web distribusi coca cola dan menginputkan username dan password yang diinginkan. Penambahan user hanya dapat dilakukan jika admin telah menambah data pegawai baru seperti manager atau admin pada Form Tambah Pegawai.

Gambar 3.29 Desain Form Tambah User

U.Form Edit User

Form Edit User ini digunakan untuk mengubah data user / pengguna web distribusi coca cola. Data yang dapat diubah pada Form Edit User ini hanya data password dan status blokir saja.


(65)

Gambar 3.30 Desain Form Edit User

V.Form Hapus User

Form hapus user digunakan untuk menghapus data user. Setelah data terhapus, maka web akan me – refresh otomatis dan data yang telah terhapus tidak akan tampil lagi pada form user.

Gambar 3.31 Desain Form Hapus User

W.Form Setting

Form Setting ini digunakan untuk menentukan atau mengubah data letak koordinat distributor dan jumlah muatan yang dibawa setiap truck. Pada form setting ini hanya terdapat tombol ubah yang berfungsi untuk mengubah data koordinat distributor dan jumlah muatan truck. Form setting ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.


(66)

Gambar 3.32 Desain Form Setting

X. Form Pengiriman

Form Pengiriman adalah form yang berisi data rute pengiriman yang dilakukan pada hari itu. Untuk pertama kali, form pengiriman akan memberikan pilihan kepada admin untuk menentukan data pengiriman pada tanggal tertentu. Lalu admin akan diminta untuk menentukan pegawai dan jenis truck yang dipakai. Jika semua data yang diminta telah terisi, maka akan muncul tombol cetak untuk mencetak rute pengiriman. Form pengiriman ini hanya dapat diakses oleh admin. Admin bertugas memilih pegawai yang bertugas dan truck yang digunakan kemudian mencetaknya untuk diberikan kepada pegawai yang akan bertugas.


(67)

Gambar 3.33 Desain Form Pengiriman

Y. Form Cetak Pengiriman

Form Cetak Pengiriman ini terdiri dari 2 (dua) halaman. Pada halaman pertama, berisi data rute pengiriman beserta peta untuk menunjukkan jalur terdekat yang harus ditempuh oleh pegawai, data toko yang harus dikirim dan jumlah barang yang dibawa setiap truk.

Sedangkan untuk halaman kedua dan halaman seterusnya. Pada halaman kedua ini terdapat tabel yang berisi nama barang, jenis barang, jumlah barang, sub total, total bayar, status pengiriman dan jumlah penjualan minggu ini. Halaman kedua ini ditujukan untuk setiap toko yang dikirim.


(68)

No. Nama Toko Alamat Contact Person

Total Dibawa : Nama Rute

PETA TOKO YANG PERLU DIKIRIM BERDASAR RUTE Small :

Medium :

Can Slim : Teman Imut : Teman Seru :

Pet 1L :

….. krat ….. krat ….. krat ….. krat ….. krat ….. krat Tanggal Jenis Truk dan Nomor Polisi

Gambar 3.34 Desain Form Cetak Pengiriman Halaman Pertama

Toko A

No. Nama Barang Jumlah Sub Total Penjualan Minggu I ni

Enter Text

Total Bayar

Status : Terkirim / Gagal

Toko B

No. Nama Barang Jumlah Sub Total Penjualan Minggu I ni

Enter Text

Total Bayar

Status : Terkirim / Gagal

DST….


(69)

Z. Form Transaksi

Form transkasi digunakan untuk menginputkan data transaksi yang telah dilakukan setiap hari. Form transaksi terdapat tabel setiap rute yang berisi data setiap toko setelah proses pengiriman dilakukan oleh pegawai. Pada form transaksi ini terdapat tombol lihat transaksi dan tombol penjualan toko. Tombol lihat transaksi digunakan untu mengganti status transaksi apakah terkirim atau gagal dan mengganti status pembayaran apakah lunas atau kredit. Sedangkan tombol penjualan toko digunakan untuk masuk dalam Form Penjualan Toko. Form transaksi ini hanya dapat di akses oleh admin.

Gambar 3.36 Desain Form Transaksi

AA. Form Lihat Transaksi

Form Lihat Transaksi digunakan untuk mengisi data transaksi setiap toko. Form transaksi ini berisi status pengiriman yang digunakan untuk menentukan apakah status pengiriman berhasil atau gagal. Jika status pengiriman


(70)

gagal maka admin akan mengisi date time picker yang tersedia untuk pengiriman selanjutnya setelahadmin melakukan konfirmasi dari pihak pemilik toko. Tanggal pengiriman digunakan untuk menentukan kapan pengiriman akan diulang kembali berdasarkan tanggal yang telah ditentukan.

Pada form lihat transaksi ini admin juga bertugas mengisikan status pembayaran toko. Pembayaran toko diisi berdasarkan laporan yang telah diberikan kepada admin. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akes admin.

Gambar 3.37 Desain Form Lihat Transkasi

BB.Form Penjualan Toko

Form Penjualan Toko ini digunakan untuk menginputkan data penjualan toko setiap minggunya. Pada form ini terdapat tombol tambah data atau edit data pada kolom aksi di tabel. Tombol itu berfunsi untuk masuk ke dalam Form Tambah Histori Penjualan atau Form Edit Penjualan. Kedua form tersebut digunakan untuk mengisikan jumlah penjualan toko setiap minggunya. Jumlah


(71)

penjualan ini digunakan untuk menghitung rata-rata penjualan dan nantinya digunakan untuk menentukan jumlah pengiriman barang yang harus dikirimkan ke setiap toko di minggu berikutnya.

Gambar 3.38 Desain Form Penjualan Toko

CC.Form Tambah Histori Penjualan

Form Tambah Histori Penjualan ini digunakan untuk menambahkan data penjualn toko setiap minggunya. Data yang diisikan di form tambah histori penjualan didapat berdasarkan laporan penjualan perminggu yang dibawa oleh pegawai pengiriman.


(72)

Gambar 3.39 Desain Form Tambah Histori Penjualan

DD.Form Edit Histori Penjualan

Form Edit Histori Penjualan digunakan untuk merubah data penjualan yang sebelumnya telah tersisi pada Form Tambah Histori Penjualan. Semua data di form ini dapat diubah.


(73)

EE.Form Jalur Distribusi

Form Jalur Distribusi digunakan untuk menampilkan semua jalur distribusi yang ada berdasarkan hari pengiriman. Pada form jalur distribusi ini juga terdapat informasi rute yang dilewati beserta petanya dan juga informasi toko yang didistribusikan. Form ini hanya dapat dibuka oleh hak akses admin.

Gambar 3.41 Desain Form Jalur Distribusi

FF.Form Pembayaran Kredit

Form Pembayaran Kredit digunakan untuk mengganti status pembayaran setiap toko yang melakukan pembayaran secara kredit. Form ini diakses pada saat petugas penagihan telah selesai melakukan tugasnya dan menyerahkan laporan hasil penagihan pada admin yang bernama form penagihan. Laporan penagihan yang dibawa oleh petugas penagihan didapat setelah admin mencetak laporan penagihan yang akan muncul pada notifikasi di menu utama.

Pada form pembayaran kredit ini terdapat tombol “terbayar”. Jika tombol tersebut ditekan maka akan muncul Form Act Pembayaran Kredit yang


(1)

3. Rata-rata skor untuk variabel ‘Keakuratan’ adalah 80% yang berarti responden memiliki interpretasi yang kuat untuk variabel ini.

4. Rata-rata skor untuk variabel ‘Persepsi’ adalah 100% yang berarti responden memiliki interpretasi yang sangat kuat untuk variabel ini.

5. Interpretasi secara keseluruhan untuk aplikasi pemesanan makanan ini dapat dihitung dari rata-rata skor untuk semua variabel yaitu 89% yang berarti responden memiliki interpretasi sangat kuat untuk aplikasi ini.

4.7 Analisis Program 4.7.1 Kemampuan Program

Kemampuan dari sistem yang dibangun antara lain adalah sebagai berikut:

1. Web Application yang dibangun dapat menangani pemeliharaan data master,

seperti master toko, master barang, master pegawai, dan master truck.

2. Web Application yang dibangun dapat membantu petugas pengiriman / driver

untuk menentukan jalur mana saja yang dipilih untuk mendistribusikan barang dari distributor ke setiap toko.

3. Web Application yang dibangun dapat mengurangi kemungkinan adanya

kelebihan muatan yang tidak perlu dibawa oleh setiap truck, dengan cara membawa muatan yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan rata – rata penjualan setiap toko.

4. Web Application yang dibangun dapat mengurangi biaya operasional


(2)

127

4.7.2 Kelemahan Program

Kelemahan dari sistem yang dibangun antara lain adalah sebagai berikut: 1. Proses konfirmasi pengiriman berstatus gagal yang dilakukan oleh pihak

admin kepada pemilik toko masih bersifat manual atau masih menggunakan panggilan telepon.

2. Data barang yang dikirim ke setiap toko dan tampilan jalur distribusi yang harus ditempuh oleh petugas pengiriman / driver masih bersifat manual atau masih menggunakan media kertas.


(3)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi distribusi stock Coca Cola berbasis web ini dapat membantu memantau stock pada setiap gerai dan mencari lokasi gerai dengan tepat. Selain itu juga dapat menampilkan dan menunjukkan rute distribusi terdekat yang divisualisasikan melalui peta.

2. Proses penghitungan jalur distribusi terdekat dilakukan dengan menggunakan metode Cheapest Insertion Heuristic (CIH). Dengan menggunakan metode tersebut jalur yang dipilih adalah jalur terdekat dan terbaik untuk proses distribusi yang memiliki kondisi bahwa lokasi keberangkatan dan kepulangan ada pada satu lokasi. Sehingga proses distribusi akan berjalan lebih efektif dan telah dibuktikan oleh aplikasi.

3. Penekanan biaya dapat dilakukan dengan menggunakan rute terdekat yang telah ditentukan dan dikombinasi dengan pendistribusian yang tepat. Dan proses penekanan biaya tersebut telah dibuktikan oleh sistem.


(4)

129

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah:

1. Membangun sebuah sistem mobile application untuk setiap petugas pengiriman yang nantinya digunakan untuk mengetahui lokasi pasti setiap toko dan jalur yang ditempuh.

2. Mobile application yang dibangun nantinya dapat berjalan pada semua jenis


(5)

1. Diambil dari Buku :

Adisaputro, Gunawan. (2003). Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.

Debel, Matthew. (2003). National Center for Education Statistic 2003, Institute Of Education Scince.

Gonzales, A J. And Dankel D D. (1993). The Engineering of Knowledge-base System. New Jersey : Prentice Hall.

Jogiyanto, HM. (1995). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul. (2008). Dasar Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP – Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi

Kendall, Kenneth E. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem Edisi Kelima. Jakarta: PT. Prenhallindo.

McLeod, Raymond Jr. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT Prenhallindo.

Rizky, Soetam. (2008). Pemrograman Web. Surabaya : STIKOM.

Supriyono. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen, Buku I Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Taufik, Andik. (2010). Pemrograman Grafik Dengan JAVA. Bandung : Informatika.

Winston, Wayne L. dan Goldberg, Jeffrey B.. (2004). Operations Research

Application And Algorithms 4th Edition. United States of America :


(6)

131

2. Diambil dari Internet

Ahira, Anne. (2010). Biaya Transportasi.

http://www.anneahira.com/biaya-transportasi.htm diakses tanggal

14-11-2011 pukul 23.25.

Rajan K., Sylvi. (2011). PHP Bahasa Pemrograman Web Yang Open

Source.

http://sylvi24.wordpress.com/2009/11/21/php-bahasa-pemrograman-web-yang-open-source/ diakses tanggal 23-07-2011 pukul

01:58.

Rozi Eroy, Achmad. (2009). Memilih dan mengelola Saluran Pemasaran (Distribusi Pemasaran).

http://www.slideshare.net/aryarifqu/strategi-distribusi-pemasaran

diakses tanggal 15-11-2011 pukul 01.25.

Widiyaksono, Pandu. (2011). Pengertian Google Maps

API. http://blog.xinthinx.us/2010/06/pengertian-google-maps-api.html diakses tanggal 05-09-2011 pukul 00:25.

Worotitjan, Elfira. (2010). Pengendalian Biaya

Distribusi. http://elfiraworotitjan.wordpress.com/2010/09/19/pengendali