Pengaruh Startegi Customer retention PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dalam Mempertahankan Konsumen Loyal Minuman Soda Coca Cola

PENGARUH STRATEGI CUSTOMER RETENTION
PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA DALAM
MEMPERTAHANKAN KONSUMEN LOYAL
MINUMAN SODA COCA COLA

NADHIRA AFINA PUTRI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan skripsi saya yang berjudul
Pengaruh Strategi Customer Retention PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dalam
Mempertahankan Konsumen Loyal Minuman Soda Coca-Cola adalah benar
merupakan karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal dari karya yang diterbikan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain, telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Nadhira Afina Putri
NIM F34100112

ABSTRAK
NADHIRA AFINA PUTRI. Pengaruh Strategi Customer Retention PT. CocaCola Amatil Indonesia dalam Mempertahankan Konsumen Loyal Minuman Soda
Coca-Cola. Dibimbing oleh LIEN HERLINA.
Di tengah ramainya pangsa pasar untuk minuman soda, produk minuman
soda Coca-Cola tetap menjadi market leader dengan memperoleh market share
tertinggi. Untuk tetap dapat mempertahankan market leader, PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia melakukan customer retention agar dapat mempertahankan
konsumen loyal. Kegiatan yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dalam strategi customer retention adalah market activies, brand marketing dan
satisfication product. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat
pengaruh cutomer retention yang dilakukan untuk dapat mempertahankan
konsumen loyal minuman soda Coca-Cola. Pengolahan data yang digunakan
adalah metode statistik yaitu regresi logistik biner. Hasil pengolahan data yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa strategi customer
retention yang berpengaruh nyata dalam mempertahankan konsumen loyal adalah
brand marketing dan satisfaction product, sedangkan variabel market activities
tidak berpengaruh nyata dalam mempertahankan konsumen loyal minuman soda
Coca-Cola.
Kata Kunci: Customer Retention, Regresi Logistk Biner, Coca Cola

ABSTRACT
NADHIRA AFINA PUTRI. Effect of Customer Retention Strategies of PT Coca
cola Amatil Indonesia to Retain Customer Loyal Soda Coca-Cola. Supervised by
LIEN HERLINA.

In the midst of hectic market share for carbonated beverages, soda beverage
products of Coca Cola is the market leader with the highest market share . To
maintain a market leader position PT. Coca-Cola Amatil Indonesia implementing
the Customer Retention program in order to retain the loyal customers. Customer
retention activities PT. Coca-Cola Amatil Indonesia are market activities, brand
marketing and product satisfaction. The general objective of this study was to
observed the effect of customer retention activities in maintaining loyal consumer
of Coca-Cola soft drinks. Research data were analayzed using statistical method

binary logistic regression. The results showed that the activities of customer
retention influenced the customers in retaining the loyalty are brand marketing
and satisfaction product, while market activities variable has no effect to
maintaining a loyal consumer of Coca-Cola soft drinks.
Keywords: Customer Retention, Binary Logistic Regression, Coca Cola

PENGARUH STRATEGI CUSTOMER RETENTION
PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA DALAM
MEMPERTAHANKAN KONSUMEN LOYAL
MINUMAN SODA COCA COLA

NADHIRA AFINA PUTRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

Nama
NIM

: Pengaruh Startegi Customer retention PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia dalam Mempertahankan Konsumen Loyal Minuman
Soda Coca Cola
: Nadhira Afina Putri
: F34100112

Disetujui oleh

Ir Lien Herlina, MSc
Pembimbing


Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Strategi Customer Retention PT. Coca Cola Amatil Indonesia Dalam
Mempertahankan Konsumen Loyal Minuman Soda Coca Cola” dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar.
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan,
bantuan, petunjuk dan saran dari banyak pihak. Maka dari itu dalam kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan bantuan, khususnya kepada:
1. Ir Lien Herlina, MSc, selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas segala
waktu yang diberikan dalam membimbing serta arahan kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Dr Endang Warsiki, S.TP, MSi dan Prof Dr Ir Sukardi, MM, selaku dosen
penguji.
3. Bapak Saleh Wibowo, selaku pihak PT. Coca Cola Amatil Indonesia.
Terimakasih atas waktu yang diberikan untuk dapat memberikan segala
informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
4. Kedua orang tua penulis Bapak Dicky Zainuddin dan Ibu Dianima yang
selalu memberikan dorongan dalam hal apapun. Kepada eyang, yang selalu
memberikan dukungan semangat kepada penulis. Dan kepada Kaka dan Adik
penulis M. Rizqi Prabowo dan M. Irfan Prabowo yang selalu memberikan
kesenangan serta penghibur ketika dalam penulisan skripsi.
5. Segenap teman-teman angkatan TIN 47, yang senantiasa berbagi ilmu dan
keceriaan selama berkegiatan perkuliahan di Fakultas Teknologi Pertanian.
6. Semua responden yang telah meluangkan waktu untuk pengisian kuesioner
dalam penelitian skripsi.

Bogor, September 2014
Nadhira Afina Putri

DAFTAR ISI


ABSTRAK

iii

DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Ruang Lingkup

1

TINJAUAN PUSTAKA

2

Customer Retention

2


Market Activities

2

Promotion

3

Promosi Penjualan (Sales Promotion)

3

Periklanan (Advertising)

4

Saluran Distribusi

4


Brand Marketing

4

Event Marketing

5

Satisfaction product

5

Quality product

5

Satisfaction Price

5


Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
METODE

6
7

Waktu dan Tempat

7

Metode Pengambilan Sampel

8

Metode Pengolahan dan Analisis Data

9

Uji Validitas dan Reliabilitas

9

Analisis Deskriptif

10

Analisis Regresi Logistik Biner

10

Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit)

10

Uji Parsial

10

Model Summary

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

11

Gambaran Umum Perusahaan

11

Gambaran Umum Produk

12

Gambaran Umum Responden

12

Gambaran Responden Berdasarkan Umur

12

Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

12

Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

13

Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

13

Uji Alat Ukur

13

Uji Validitas

13

Uji Reliabilitas

14

Analisis Regresi Logistik Biner

14

Pengaruh market activities, brand marketing, dan satisfication product
terhadap pernyataan konsumen loyal poin 1 (memilih untuk
membeli/mengonsumsi minuman soda Coca Cola dibandingkan dengan
minuman soda jenis lainnya)

14

Goodness of Fit

14

Binary Logistic Regression

14

Model Summary

15

Pengaruh market activies, brand marketing, dan satisfication product terhadap
pernyataan konsumen loyal poin 2 (membeli/mengonsumsi minuman soda Coca
Cola meskipun sudah mengetahui isu negatif yang beredar tentang minuman
soda Coca Cola)
16
Goodness of Fit

16

Binary Logistic Regression

16

Model Summary

17

Pengaruh market activies, brand marketing, dan satisfication product terhadap
pernyataan konsumen loyal poin 3 (rekomendasi minuman soda Coca Cola
kepada keluarga/teman/orang lain)
18
Goodness of Fit

18

Model Summary

19

SIMPULAN

20

Simpulan

20

DAFTAR PUSTAKA

20

RIWAYAT HIDUP

30

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Jumlah penduduk Kotamadya Bogor menurut kelompok umur
dan jenis kelamin
Tabel 2 Jumlah responden menurut kelompok umur dan jenis kelamin
Tabel 3 Kriteria hasil uji reliabelitas
Tabel 4 Jumlah responden berdasarkan kelompok umur
Tabel 5 Jumlah responden berdasarkan kelompok jenis kelamin
Tabel 6 Banyak responden berdasarkan kelompok pendidikan terakhir
Tabel 7 Jumlah responden berdasarkan kelompok pekerjaan
Tabel 8 Hasil pengujian validitas
Tabel 9 Hasil pengujian reliabilitas
Tabel 10 Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test
Tabel 11 Hasil pengujian binary logistic regression
Tabel 12 Hasil pengujian model summary
Tabel 13 Hasil pengujian hosmer and lemeshow test
Tabel 14 Hasil pengujian binary logistic regression
Tabel 15 Hasil pengujian model summary
Tabel 16 Hasil pengujan hosmer and lemeshow test
Tabel 17 Hasil pengujian binary logistic regression
Tabel 18 Hasil pengujian model summary

9
9
10
12
12
13
13
13
14
14
15
15
16
16
17
18
18
19

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Production Life Cycle

6

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4

Perhitungan Jumlah Responden
Kuesioner penelitian
Data kuesioner
Rumus perhitungan

22
23
26
29

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan pangsa pasar untuk minuman berkarbonasi di Indonesia
tergolong tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk minuman karbonasi
yang dipasarkan di Indonesia. Produk minuman karbonasi tersebut diantaranya
adalah Coca Cola, Pepsi, Sprite, Fanta, 7up, A&W Root Beer, Sunkist, Big Cola,
dan sebagainya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Top Brand Index 2013
untuk kategori minuman bersoda, Coca Cola telah berhasil menjadi market leader
dengan market share tertinggi yaitu sebesar 32,9%, lalu diikuti dengan Fanta
dengan market share sebesar 31,5%, Sprite 19,3% dan Big Cola sebesar 9,2%.
Dari data tersebut, terlihat adanya persaingan pangsa pasar yang ketat antara
produk Coca Cola, Fanta, Sprite, dan Big Cola yang ditunjukkan dari hasil market
share masing-masing produk di bawah angka persentase 50%. Oleh karena itu,
untuk tetap dapat mempertahankan market leader dalam market share kategori
minuman berkarbonasi, Coca Cola yang merupakan market leader pada saat ini
berusaha untuk tetap mempertahankan konsumen loyal. Konsumen loyal dinilai
sebagai aset terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan, hal ini dikarenakan
konsumen yang sudah loyal terhadap suatu produk akan melakukan pembelian
secara berulang serta tidak mudah berpindah kepada produk merek lain.
Cara yang digunakan Coca Cola untuk mempertahankan konsumen loyal
adalah dengan menggunakan strategi customer retention. Menurut HenningThurau dan Klee (1997) customer retention merupakan suatu kegiatan yang
menekankan kepada kegiatan pemasaran yang berfungsi untuk dapat
mempertahankan pelanggan. Selain itu, customer retention berfokus terhadap
pengembangan kegiatan pemasaran sehingga menyebabkan konsumen melakukan
pembelian berulang. Customer retention memiliki pengaruh yang kuat terhadap
profitabilitas. Dengan melakukan strategi customer retention, maka tingkat retensi
pelanggan akan semakin tinggi sehingga menyebabkan banyaknya jumlah
konsumen loyal yang bertahan untuk mengonsumsi produk. Hal ini tentu saja bisa
berpengaruh untuk meningkatkan profit bagi perusahaan. Oleh karena itu,
customer retention dapat menjadi kunci kesuksesan bagi kelangsungan hidup
perusahaan, seperti yang dilakukan Coca Cola.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi customer
retention yang diterapkan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
2. Menganalisis pengaruh strategi customer retention dalam rangka
mempertahankan konsumen loyal minuman soda Coca Cola.
Ruang Lingkup
Penelitian ini difokuskan pada penerapan strategi customer retention yang
dilakukan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia untuk mempertahankan

2
konsumen loyal minuman soda Coca-Cola. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
apakah ada pengaruh penerapan strategi customer retention yang dilakukan oleh
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mempertahankan konsumen loyal
minuman soda Coca Cola. Penelitian menggunakan kuesioner dapat dilihat pada
Lampiran 2 yang disebarkan di wilayah Bogor. Pengolahan data kuesioner
dilakukan dengan metode statistika, yaitu uji deskriptif dan analisis regresi
logistik biner.

TINJAUAN PUSTAKA
Customer Retention
Customer retention merupakan kegiatan pemasaran untuk mempertahankan
pelanggan. Fokus kegiatan customer retention terletak pada pengembangan
kegiatan pemasaran yang menyebabkan perilaku pembelian berulang ( HenningThurau dan Klee, 1997). Menurut Ranaweera dan Prabhu (2003), customer
retention merupakan kecenderungan pelanggan untuk bertahan terhadap penyedia
layanan.
Berdasarkan penjelasan dapat dikatakan bahwa customer retention
merupakan kegiatan pemasaran untuk dapat mempertahankan konsumen yang
melakukan pembelian berulang. Menurut Cranage (2004) manfaat customer
retention dalam mempertahankan loyalitas konsumen, dapat mengurangi biaya
pemasaran dan iklan. Hal ini dikarenakan pelanggan loyal akan melakukan wordof mouth communication kepada teman/keluarga/orang lain. Dalam penelitian ini,
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mengelompokkan kegiatan customer retention
ke dalam tiga variabel, yaitu market activities, brand marketing dan satisfaction
product.
Market Activities
Market activities adalah kegiatan pemasaran untuk dapat mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, sehingga konsumen akan
melakukan pembelian yang tidak direncanakan. Kegiatan yang dilakukan PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia dalam market activities adalah cross channel
marketing, promotion, dan distribution.
Cross Channel Marketing
Cross channel marketing merupakan kegiatan pemasaran yang melibatkan
dua perusahaan yang saling bekerja sama. Konsumen yang melakukan pembelian
terhadap produk perusahaan A akan memperoleh keuntungan dari perusahaan B.
Dalam kegiatan cross channel marketing, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
melakukan kerja sama dengan Dunia Fantasi.
Kriteria ketika mengadakan kerja sama dalam kegiatan cross channel
marketing, yaitu:
1. Perusahaan yang saling menjalin hubungan kerja sama bukanlah kompetitor.
2. Kedua perusahaan harus memiliki produk yang berbeda.
3. Dalam kerja sama, perusahaan harus menjaga nama baik perusahaan.

3

4. Perusahaan yang menjalin hubungan kerja sama tidak diperbolehkan menjalin
hubungan kerja sama dengan perusahaan kompetitor.
Promotion
Promosi merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk kepada
konsumen. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dari keberhasilan produk
di pasaran. Sebaik apapun kualitas produk apabila promosi yang dilakukan tidak
berhasil, maka konsumen tidak mengetahui produk tersebut.
Menurut Tjiptono (1997), “Tujuan promosi adalah untuk dapat
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk pelanggan tentang perusahaan
dan bauran pemasaran.” Menurut Tjulian Cummnins & Roddy Mullin (2004),
terdapat 10 tujuan dilakukannya promosi dalam strategi pemasaran, yaitu:
1.
Meningkatkan pembelian coba-coba (trial).
2.
Meningkatkan pembelian berulang.
3.
Meningkatkan loyalitas.
4.
Memperluas penggunaan.
5.
Menciptakan ketertarikan.
6.
Menciptakan kesadaran kepada produk maupun merek (awarness).
7.
Mengalihkan perhatian dari harga.
8.
Mendapat dukungan dari perantara.
9.
Melakukan diskriminasi para pengguna.
10. Meningkatkan volume penjualan produk.
Disimpulkan bahwa tujuan utama dari promosi adalah untuk memodifikasi
tingkah laku pembeli dengan cara menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan pembeli kepada produk sehingga meningkatkan pembelian
berulang.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menggunakan promosi dalam kegiatan
marketing. Kegiatan promosi yang dilakukan adalah promosi penjualan (sales
promotion) dan periklanan (advertising).
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Kottler (1997) sales promotion merupakan intensifitas dalam jangka waktu
pendek untuk meningkatkan keinginan konsumen melakukan pembelian terhadap
produk dan jasa. Menurut Assauri (2002), promosi penjualan merupakan kegiatan
diluar dari kegiatan iklan, personal selling dan publisitas yang dapat mendorong
keputusan pembelian.
Berdasarkan penjelasan disimpulkan bahwa promosi penjualan merupakan
kegiatan dalam jangka waktu pendek dan tidak dilakukan secara rutin yang mana
difokuskan pada kegiatan pemasaran selain kegiatan dalam bentuk iklan, personal
selling, dan publisitas. Tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong
konsumen melakukan pembelian terhadap barang dan jasa.
Husein Umar (2003) menyatakan kegiatan promosi penjualan meliputi
pemberian kupon, obral, kontes, pameran, deals, diskon, undian, sampel, trading
stamps, point-of-purchase displays, dan potongan rabat. PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia melakukan kegiatan promosi penjualan, seperti mengadakan diskon,
buy one get one free, kontes, potongan rabat, point-of-purchase display,undian,
dan sebagainya.

4
Periklanan (Advertising)
Swastha (1996) mendefinisikan periklanan sebagai bentuk komunikasi yang
membutuhkan biaya. Kotler (1999) mendefinisikan periklanan sebagai bentuk
presentasi berupa ide, barang, dan jasa nonpribadi yang diperoleh oleh sponsor.
Menurut Anaroga dan Soegiastuti (1996), “Periklanan adalah bentuk presentasi
dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonel oleh sponsor yang
teridentifikasi.” Menurut pendapat Russel dan Lare (1992), periklanan merupakan
sebuah pesan yang disampaikan melalui beberapa media komunikasi massa.
Dari beberapa definisi yang dijelaskan, dapat diambil kesimpulan periklanan
(advertising) merupakan media komunikasi tidak langsung yang dilakukan oleh
sponsor melalui berbagai media massa yang merupakan wujud suatu bentuk
presentasi dan promosi ide dari produk.
Tujuan dilakukannya periklanan adalah untuk mempengaruhi konsumen
secara tidak langsung. Selain itu, periklanan juga dapat meningkatkan awareness
pelanggan terhadap produk atau merek sehingga dapat mempertahankan
pelanggan atau konsumen loyal untuk mencapai keuntungan yang maksimal.
Saluran Distribusi
Tjiptono (1997), saluran distribusi adalah kerja sama antara berbagai pihak
yang dikelola oleh pemasar dalam menyampaikan barang dari produsen ke
konsumen. Kotler (2000) mendefinisikan saluran distribusi sebagai lembaga yang
berkaitan untuk menjadikan produk siap digunakan oleh konsumen. Dapat
disimpulkan bahwa saluran distribusi akan mempermudah penyampaian produk
dari produsen kepada konsumen.
Jumlah perantara yang digunakan dalam saluran distribusi tergantung dari
banyaknya perantara yang terlibat dalam menyalurkan produk sampai ke tangan
konsumen. Jumlah tingkatan saluran produk akan dijelaskan sebagai berikut :
1.
Zero level channel, tidak menggunakan perantara dalam penyampaian
produk dari produsen kepada konsumen. Contohnya, penjualan secara
langsung oleh toko perusahaan.
2.
One level channel, terdapat satu perantara dalam proses penyampaian
produk dari produsen kepada konsumen, seperti pengecer kepada konsumen.
3.
Two level channel, terdapat dua perantara dalam proses penyampaian
produk dari produsen kepada konsumen. Contohnya, grosir atau pedagang
besar, pengecer kepada konsumen.
4.
Three level channel, terdapat tiga perantara dalam proses penyampaian
produk dari produsen hingga konsumen. Seperti grosir, pemborong,
pengecer kepada konsumen.
Saluran distribusi yang bekerja sama dengan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia adalah pedagang besar, pasar tradisional, pasar modern (mini market,
super market, convinience store, hyper market), sekolah, kampus, kantor, rumah
sakit, pelayanan umum, rumah makan tradisional, rumah makan modern (Burger
King, Dominno Pizza, Mcdonald).
Brand Marketing
Brand marketing adalah kegiatan pemasaran yang dapat meningkatkan
kesadaran konsumen terhadap merek dari produk yang ditawarkan. Kegiatan
brand marketing ini akan membentuk serta mempertahankan brand image yang

5

baik di mata konsumen. Kegiatan brand marketing yang dilakukan oleh PT. CocaCola Amatil Indonesia adalah dengan melakukan event marketing.
Event Marketing
Event marketing merupakan kegiatan pemasaran yang efektif dalam
menyampaikan pesan dari sebuah brand, hal ini dilakukan dengan mengajak
customer dan customer potential untuk terlibat dalam sebuah event yang
dilaksanakan oleh perusahaan. Menurut Tom Duncan dalam bukunya IMC: Using
Advertising & Promotion to Build Brands “Event marketing is a significant
situation or promotional happening that has a central focus and chapters the
attention and involvement of the traget audience”. Dapat disimpulkan bahwa
kegiatan event marketing merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh
perusahaan untuk dapat memberikan pengalaman yang baik kepada customer
maupun customer potential.
Fungsi utama dari event marketing adalah memperkenalkan sebuah merek
beserta keunggulan nya. Terdapat tiga cara yang dilakukan perusahaan dalam
kegiatan event marketing, yaitu mengadakan event, berpartisipasi di dalam event,
dan menjadi sponsor suatu event. Pada penerapan kegiatan event marketing, PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia mengadakan kegiatan lomba olahraga, konser musik,
kegiatan amal, dan sebagainya. Coca-Cola juga mensponsori berbagai kegiatan.
Salah satu acara yang kini disponsori oleh Coca-Cola adalah piala dunia tahun
2014 yang diselenggarakan di Brazil.
Satisfaction product
Satisfaction product merupakan kepuasan produk, meliputi atribut produk
secara keseluruhan yang dirasakan oleh konsumen. Atribut produk meliputi
kualitas produk, variasi produk, desain produk, merek, dan kemasan. Satisfaction
product terdiri dari quality product dan satisfaction price.
Quality product
Produk adalah sifat kompleks yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termasuk bungkus, warna prestise, perusahaan, dan pengecer, pelayanan
perusahaan dan pengecer yang diterima pembeli untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Kotler & Amstrong (2005) “Product as anything that can be offered to a
market for attention,acquisition, use, or consumption and that might satisfy a
want or need.” Dapat disimpulkan bawa produk merupakan segala sesuatu yang
diinginkan oleh konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Aspek produk dari produk minuman soda Coca Cola meliputi keunggulan
rasa, kemasan produk meliputi desain kemasan, merek produk, gaya, serta prestise
ketika mengonsumsi produk minuman soda Coca Cola.
Satisfaction Price
Satisfaction price adalah kepuasan konsumen terhadap harga yang
ditawarkan karena sebanding dengan kualitas produk yang diterima. Harga
merupakan suatu bentuk penilaian terhadap produk. Penetapan harga menjadi
salah satu keputusan yang penting, hal ini dikarenakan harga dapat memberikan
pemasukan kepada perusahaan.

6
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Siklus hidup produk berfungsi untuk dapat memberikan gambaran
dinamika hidup suatu produk. Menurut Tjiptono (2008) produk akan mengalami 4
tahap siklus hidup, yaitu :
1.
Tahap Perkenalan (Introduction)
Ditandai dengan penjualan yang rendah, persaingan yang kecil, biaya
pemasaran dan produksi tinggi dan volume pasar berkembang. Strategi
pemasaran yang digunakan adalah membangun kesadaran produk dan
peningkatan mutu produk serta kegiatan promosi.
2.
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Ditandai dengan meningkatnya tingkat penjualan dan persaingan semakin
kuat. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah mengkhususkan distribusi,
meningkatkan mutu produk, kegiatan promosi dilakukan untuk dapat
membangun preferensi merek serta melakukan kegiatan periklanan secara
intensif sehingga dapat memperluas penginformasian jangkauan produk.
3.
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Ditandai dengan volume penjualan berada pada posisi tertinggi, tahap ini
merupakan tahap terlama suatu produk sebelum mengalami tahap penurunan.
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan melakukan strategi
perbaikan mutu, strategi perbaikan diri, dan strategi perbaikan model.
Kegiatan promosi dalam tahap ini menjadi kurang efektif untuk dilakukan,
sehingga pada tahap ini kegiatan promosi dititik beratkan kepada distributor
dan juga difokuskan untuk dapat menarik perhatian dari pengguna baru
untuk dapat melakukan ekspansi pasar.
4.
Tahap Penurunan (Decline)
Ditandai dengan volume penjualan yang semakin menurun, perusahaan akan
mengeeksploitasi produk, sebelum memutuskan untuk menghapusnya. Pada
tahap ini strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan mengubah
produk, mencari pasar baru dan harvesting strategy untuk dapat
mengembalikan uang tunai dengan cepat dan meninggalkan bisnis tersebut.

Gambar 1 Production Life Cycle

7

Konsumen Loyal
Konsumen loyal merupakan konsumen yang melakukan pembelian
berulang tanpa menyertakan aspek perasaan. Menurut Griffin (2005) menyatakan
bahwa terdapat 5 tahap siklus pembelian yang merupakan penjelasan konsumen
dapat menjadi konsumen loyal, yaitu:
1.
Kesadaran, tahap awal untuk menjadi konsumen loyal yang mana diawali
dengan kesadaran konsumen akan produk.
2.
Pembelian awal, tahap terpenting dalam mempertahankan konsumen loyal.
3.
Evaluasi pasca pembelian, konsumen akan mengadakan evaluasi terhadap
produk yang sudah dibeli.
4.
Keputusan membeli kembali, komitmen yang dilakukan oleh konsumen
untuk menggunakan suatu produk kembali.
5.
Pembelian kembali, konsumen melakukan pembelian kembali terhadap
produk yang sama, sehingga dapat dikatakan sebagai konsumen loyal.
Pelanggan loyal merupakan aset yang dimiliki perusahaan, hal ini
dikarenakan pelanggan loyal memiliki karakteristik seperti( Kotler&Keller, 2006):
1.
Melakukan pembelian secara teratur
2.
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis
3.
Ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan
4.
Merekomendasikan produk ke orang lain
Keuntungan apabila perusahaan memiliki konsumen loyal adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan dapat memperkuat posisi dipasar.
2.
Penjualan semakin meningkat.
3.
Biaya pengeluaran perusahaan menurun karena perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk menarik konsumen.

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari bulan April sampai dengan
Juni 2014. Penelitian awal dilakukan pada bulan April, dengan melakukan
wawancara kepada pihak PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sehingga dihasilkan
instrumen penelitian berupa kuesioner. Bulan kedua dilakukan pengambilan data
yang dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner di wilayah sekitar Bogor
yaitu terminal bus, stasiun, sekolah menengah atas (SMA), universitas, rumah
makan, pasar modern dan pasar tradisional. Pemilihan lokasi ini dipilih karena
mempertimbangkan tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat kota
Bogor sehingga tidak terpusat disatu wilayah saja. Bulan ketiga dilakukan proses
pengolahan serta analisis data.

8
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder serta
data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer diperoleh dengan penyebaran
kuesioner kepada responden serta wawancara kepada pihak PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka literatur dan jurnal. Data
kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner.
Kuesioner terdiri dari dua bagian, bagian pertama penilaian kegiatan
customer retention, meliputi market activities, brand marketing dan satisfaction
product. Penilaian dilakukan dengan skala likert dengan skala 1 hingga 4. Nilai 1
untuk penilaian sangat tidak setuju, nilai 2 untuk tidak setuju, nilai 3 untuk setuju
dan nilai 4 untuk sangat setuju. Bagian kedua kuesioner, responden menjawab
pertanyaan yang menilai apakah konsumen tersebut tetap menjadi konsumen loyal
atau tidak. Bagian ini responden menjawab pertanyan dengan skala biner, apabila
menjawab iya maka bernilai 1 akan tetapi apabila menjawab tidak maka bernilai 0.
Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan di wilayah Bogor, metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan
sampel dengan mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan (Simamora
2004).
Griffin (2005) menyatakan bahwa seorang konsumen dapat dikatakan
konsumen loyal apabila telah melakukan pembelian secara berulang. Maka dari
itu dalam penelitian ini dilakukan screening awal, yang mana responden
merupakan konsumen yang telah melakukan pembelian berulang minimal dua kali
terhadap produk minuman soda Coca Cola dalam jangka waktu sebulan. Selain
itu juga responden yang dipilih berusia 15 hingga 29 tahun. Pemilihan kriteria
umur 15 hingga 29 tahun dikarenakan segmentasi minuman soda Coca Cola yang
dikhususkan untuk usia remaja hingga dewasa.
Jumlah sampel yang akan dipilih dari populasi yang diteliti ditentukan dengan
menggunakan metode slovin yang dikutip Umar (2003) sebagai berikut:

Keterangan:
n = Ukuran contoh
N = Ukuran populasi
e = Persen Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
contoh yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 10%
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS kota Bogor tahun 2012 diperoleh
total jumlah penduduk yang berumur 15-29 tahun adalah sebanyak 268889 orang.
Sehingga jumlah responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini berdasarkan
metode Slovin adalah sebesar:

9

Perhitungan jumlah responden dilakukan menggunakan rumus slovin yang
diperoleh berdasarkan jumlah populasi Kotamadya Bogor yang dikelompokkan
menurut umur dan jenis kelamin.
Tabel 1 Jumlah penduduk Kotamadya Bogor menurut kelompok umur dan jenis
kelamin
Kelompok umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
15 – 19
43 119
43 212
86 331
20 – 24
45 167
44 359
89 526
25 – 29
47 619
45 413
93 032
Total
135905
132984
268889
Sumber : BPS Kota Bogor 2012
Tabel 2 menunjukkan jumlah masing-masing responden mewakili golongan
umur dan jenis kelamin. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 2 Jumlah responden menurut kelompok umur dan jenis kelamin
Kelompok umur
Laki-laki
Perempuan
15 – 19
16
16
20 – 24
17
16
25 – 29
18
17
Total
51
49
Sumber: Pengolahan data 2014

Jumlah
32
33
35
100

Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data hasil kuesioner diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 dan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19.0 for Windows.
Dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada kuesioner sebelum digunakan
dalam penelitian
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner,
sehingga menunjukkan tingkat konseptualitas peneliti terhadap keadaan
sesungguhnya (Neuman 2003). Pada pengujian kuisioner dibutuhkan responden
sebanyak 30 orang, rumus perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
Bila rhitung lebih besar dari rTabel, maka kuesioner memiliki validitas konstruk
dan layak digunakan. Selain itu dapat dilihat dari nilai signifikasi yang diperoleh,
apabila hasil nilai signifikasi kurang dari nilai taraf yang digunakan (0.05)
dikatakan valid.
Uji reliabilitas merupakan uji yang berkaitan dengan keandalan dan
konsistensi suatu indikator. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat
akurasi jawaban dari beberapa pertanyaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach’s (Sugiyono 2003) dapat dilihat pada
lampiran 4. .

10
Kuesioner dikatakan memiliki jawaban yang konsisten apabila memenuhi atribut
dibawah ini (Nugroho 2005) :
Tabel 3 Kriteria hasil uji reliabelitas
Cronbach Alpha
0.00-0.20
0.21-0.50
0.51-0.60
0.61-0.80
0.81-1.00
Sumber: Nugroho 2005

Reliabilitas
Tidak reliabel
Kurang reliabel
Cukup reliabel
Reliabel
Sangat reliabel

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif berfungsi menganalisis informasi kedalam bentuk yang
mudah dipahami. Analisa deskriptif menggambarkan informasi responden
mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan formal, pekerjaan, dan latar belakang
responden.
Analisis Regresi Logistik Biner
Analisis regresi logistik biner merupakan alat permodelan statistika yang
mendeskripsikan hubungan antara variabel tidak bebas yang memiliki nilai biner,
dengan variabel bebas yang memiliki nilai skala. Kelebihan menggunakan analisis
regresi logistik biner adalah Mudrajat (2001):
1.
Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang
digunakan dalam model.
2.
Variabel bebas dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinu,
dikotomis dan diskrit.
3.
Regresi logistik digunakan untuk melihat apabila distribusi respon atas
variabel terikat diharapkan non-linear dengan satu atau lebih variabel bebas.
Terdapat tiga tahap dalam analisis regresi logistik biner yaitu uji kelayakan,
uji parsial dan model summary.
Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit)
Uji kelayakan model dilakukan dengan metode Hoosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit. Prinsip uji kelayakan adalah membandingkan prediksi model
regresi logistik dengan data hasil observasi. Tahap yang dilakukan adalah
membandingkan hasil nilai chi-square dengan chi-square tabel, apabila nilai chisquare tabel lebih besar dibandingkan dengan hasil nilai chi-square maka model
dikatakan layak untuk digunakan. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil nilai
signifikasi. Menurut Ghozali (2009) apabila nilai signifikasi lebih kecil dari 0.05,
maka hipotesis nol akan ditolak. Sedangkan apabila nilai signifikasi lebih besar
dari 0.05 maka hipotesis nol diterima, sehingga data empiris sama dengan model
atau dapat dikatakan model layak.
Uji Parsial
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel
dependen (tidak bebas) dengan variabel independen (bebas). Dalam penelitian
terdapat tiga variabel dependen, yaitu konsumen tetap mengonsumsi minuman

11

soda Coca Cola dibandingkan dengan minuman jenis lain, konsumen tetap
mengonsumsi minuman soda Coca Cola meskipun mengetahui isu negatif yang
beredar, dan konsumen merekomendasikan minuman soda Coca Cola kepada
teman/keluarga/orang lain. Variabel independen yang diteliti adalah penerapan
strategi customer retention, yaitu market activities, brand marketing dan
satisfaction product.
Pada uji parsial apabila nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan nilai taraf
maka variabel independen berpengaruh nyata, namun apabila nilai signifikasi
lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf (0.05) maka variabel dependen tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel independen. Nilai B menunjukkan koefesien
dari setiap variabel. Apabila bernilai positif maka variabel bernilai signifikan
positif sehingga hasil akan terus meningkat. Apabila bernilai negatif, variabel
bernilai signifikan negatif, sehingga hasil akan terus menurun. Nilai exp(B)
merupakan odd ratio, menunjukkan seberapa besar dampak jika penerapan
variabel dilakukan.
Model Summary
Pengujian Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square dilakukan
untuk melihat seberapa besar model dalam penelitian dapat menjelaskan variabel
dependen dengan menggunakan variabel independen. Menurut Ghozali (2009)
Nagelkerke R Square memiliki nilai yang sama dengan nilai R Square pada
multiple regression dan pada umumnya nilai Nagelkerke R Square lebih besar
dibandingkan nilai Cox and Snell R Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Coca Cola merupakan minuman ringan (soft drink) yang diciptakan oleh
seorang ahli farmasi berasal dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat bernama Dr.
John S. Pemberton. Pada awal bulan Mei tahun 1886, dengan membuat sirup
karamel didalam sebuah ketel kuningan dengan nama Coca Cola. Mulanya,
pemasaran produk minuman Coca Cola difokuskan kepada Amerika saja, akan
tetapi Robert W. Wondruff selaku Presiden PT. Coca-Cola Company,
mencetuskan gagasan agar minuman Coca Cola dapat dinikmati seluruh dunia.
Sehingga pada tahun 1929 didirikan perusahaan (The Coca-Cola Export
Cooperation) yang menangani penjualan minuman Coca Cola ke seluruh dunia.
Minuman Coca Cola pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1927
melalui De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck. Pada tahun 1971, IBL
berubah nama menjadi PT. Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC),
yang menjadi pabrik pembotolan pertama di Indonesia. Pada tahun 1993 terjadi
pengambilan seluruh saham PT. DBBC oleh Coca-Cola Amatil Ltd. Sehingga
pada tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan merek dagang Coca Cola di
Indonesia tergabung menjadi satu di bawah PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

12
Gambaran Umum Produk
Minuman soda Coca Cola ditemukan oleh Dr. John. S. Pemberton di Atlanta,
Georgia, Amerika. Kandungan dalam minuman soda Coca Cola berupa air
karbonasi, gula, perisai kola, pewarna karamel, pengatur keasaman asam fosfat,
dan kafein. Minuman soda Coca Cola terdaftar sebagai merek dagang pada tahun
1887 dan pada tahun 1895 minuman soda Coca Cola dijual di seluruh wilayah
Amerika Serikat.
Siklus hidup produk minuman soda Coca Cola telah mencapai pada tahap
kedewasaan, hal ini ditandai dengan ciri-ciri semakin banyak pesaing untuk
minuman soda Coca Cola, sudah mencapai titik tertinggi dalam penjualan dan
minuman soda Coca Cola telah melakukan pengembangan produk seperti ( Coca
Cola diet, Coca Cola zero) untuk tetap dapat mempertahankan konsumen loyal.
Gambaran Umum Responden
Responden merupakan konsumen loyal minuman soda Coca Cola yang
berumur 15-29 tahun dan berdomisili didaerah Bogor. Responden yang terpilih
merupakan responden yang melakukan pembelian berulang selama sebulan.
Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 100 responden yang merupakan
konsumen loyal dari minuman soda Coca Cola. Dari 100 responden dapat
diketahui informasi dari segi umur, jenis kelamin, status pendidikan terakhir, dan
status pekerjaan. Penggolongan responden dilakukan sebagai gambaran responden
yang dijadikan sampel penelitian.
Gambaran Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4 Jumlah responden berdasarkan kelompok umur
Kelompok Umur
Jumlah
15 – 19
32
20 – 24
33
25 – 29
35
Jumlah Total
100
Sumber: Data primer yang diolah 2014

Persentase (%)
32
33
35
100

Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5 Jumlah responden berdasarkan kelompok jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
Laki-laki
51
51
Perempuan
49
49
Jumlah Total
100
100
Sumber: Data primer yang diolah 2014

13

Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 6 Banyak responden berdasarkan kelompok pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir
Jumlah
Persentase (%)
SLTP
23
23
SLTA
32
32
Diploma
3
3
Sarjana
39
39
Pasca Sarjana
3
3
Jumlah Total
100
100
Sumber: Data primer yang diolah 2014
Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 7 Jumlah responden berdasarkan kelompok pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
Pelajar/ Mahasiswa
53
53
BUMN/pegawai negri
16
16
Pegawai swasta
23
23
Wiraswasta/pengusaha
5
5
Ibu rumah tangga
3
3
Jumlah Total
100
100
Sumber: Data primer yang diolah 2014
Uji Alat Ukur
Uji Validitas
Tabel 8 Hasil pengujian validitas
Variabel
Indikator Kode Corr TabelR 5% Signifikasi
(30)
item
0.361
Market
1
a1
0.528
0.000
0.361
activities
2
a2
0.700
0.000
0.361
3
a3
0.651
0.000
0.361
4
a4
0.570
0.000
0.361
5
a5
0.549
0.000
0.361
6
a6
0.561
0.000
0.361
Brand
1
b1
0.872
0.000
0.361
marketing
2
b2
0.899
0.000
0.361
Satisfactio
1
c1
0.652
0.000
0.361
n product
2
c2
0.819
0.000
0.361
3
c3
0.595
0.000
0.361
4
c4
0.677
0.000
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil pengolahan data mentah disajikan pada Lampiran 3, Tabel 8
menunjuk setiap variabel dari market activities, brand marketing dan satisfaction

14
product bernilai valid, sehingga kuesioner sudah dapat digunakan karena telah
mampu menjawab tujuan dari penelitian.
Uji Reliabilitas
Tabel 9 Hasil pengujian reliabilitas
Variabel
Market activities
Brand marketing
Satisfaction product
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Cronbach Alpha
0.632
0.723
0.620

Reliabilitas
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai dari masing-masing pernyataan market
activities, brand marketing dan satisfaction product sudah reliabel sehingga
disimpulkan bahwa kuesioner dapat digunakan dalam penelitian karena memiliki
jawaban yang konsisten.
Analisis Regresi Logistik Biner
Pengaruh market activities, brand marketing, dan satisfication product
terhadap pernyataan konsumen loyal poin 1 (memilih untuk
membeli/mengonsumsi minuman soda Coca Cola dibandingkan dengan
minuman soda jenis lainnya)
Goodness of Fit
Hipotesis
H0 : Model layak digunakan
H1 : Model tidak layak digunakan
Tabel 10 Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow Test
Chi-square
Df
8.417
8
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Signifikasi
0.394

Tabel 10 menunjukkan nilai chi-square 8.417, Df 8 dan signifikasi 0.394.
Nilai signifikasi lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf (0.05), sehingga H0
diterima dan model layak digunakan. Hasil nilai chi-square lebih kecil
dibandingkan dengan hasil nilai Tabel chi-square dengan Df 8 yaitu 15.51. Model
layak digunakan karena tidak ada perbedaan antara data estimasi model regresi
logistik dengan data observasi.
Binary Logistic Regression
Hipotesis
H0 : Indikator tidak berpengaruh terhadap respon
H1 : Indikator berpengaruh terhadap respon

15

Tabel 11 Hasil pengujian binary logistic regression
B
Market Activities (A)
0.937
Brand Marketing (B)
0.005
Satisfaction Product (C)
2.258
Constant
-7.089
Sumber: Pengolahan data primer 2014

1.

Sig.
0.398
0.994
0.040
0.001

Exp(B)
2.554
1.005
9.561
0.001

Berdasarkan Tabel 11 dapat diambil kesimpulan bahwa:
Variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
memiliki pengaruh positif dalam mempertahankan konsumen loyal untuk
tetap mengkonsumsi minuman soda Coca Cola dibandingkan dengan
minuman soda lainnya, sehingga dapat dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut:
Y= 0.937A + 0.05B + 2.258C – 7.089

2.

3.

4.

Kegiatan market activities dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar
2.554 kali lipat, sedangkan kegiatan brand marketing dapat
mempertahankan konsumen loyal sebesar 1.005 kali lipat, dan satisfaction
product dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar 9.561 kali lipat.
Variabel customer retention yang berpengaruh nyata dalam
mempertahankan konsumen loyal untuk tetap mengonsumsi minuman soda
Coca Cola dibandingkan minuman soda lainnya adalah satisfaction product.
Semakin tinggi satisfaction product yang dirasakan oleh konsumen loyal
maka konsumen loyal akan memilih untuk tetap mengonsumsi minuman
soda Coca Cola dibandingkan dengan minuman soda lainnya.

Model Summary
Tabel 12 Hasil pengujian model summary
Cox & Snell R Square
0.164
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Nagelkerke R Square
0.260

Tabel 12 menunjukkan nilai keseragaman model yang dapat dijelaskan
dengan variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
adalah sebesar 26% dan 74% lainnya dijelaskan dari faktor di luar variabel.
Responden menilai bahwa kualitas produk minuman soda Coca Cola
memuaskan. Konsumen berpendapat kualitas produk minuman soda Coca Cola
memiliki ciri khas dibandingkan minuman soda lainnya. Konsumen juga merasa
puas terhadap harga yang ditawarkan karena minuman soda Coca Cola dijual
dengan harga yang relatif terjangkau dengan kualitas produk yang baik. Oleh
karena itu, konsumen tetap mengkonsumsi minuman soda Coca Cola
dibandingkan dengan minuman soda lain.
Hasil ini sesuai dengan literatur Hahn (2002), menyatakan terdapat tiga
aktivitas proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu kebiasaan dalam

16
melakukan pembelian, kualitas, dan komitmen untuk tidak mengganti keproduk
pesaing.
Strategi market activities dan brand marketing tidak berpengaruh nyata
untuk mempengaruhi konsumen loyal untuk mengonsumsi minuman soda Coca
Cola dibandingkan dengan yang lain. Konsumen menilai dalam proses
pengambilan keputusan pembelian, kualitas produk merupakan dasar
pertimbangan.
Hasil ini sesuai dengan literatur yang dikemukakan oleh Tjiptono (2002)
atribut produk yang meliputi merek, kemasan, rasa dan sebagainya merupakan
faktor mendasar dalam pengambilan keputusan pembelian.
Pengaruh market activies, brand marketing, dan satisfication product terhadap
pernyataan konsumen loyal poin 2 (membeli/mengonsumsi minuman soda
Coca Cola meskipun sudah mengetahui isu negatif yang beredar tentang
minuman soda Coca Cola)
Goodness of Fit
Hipotesis
H0 : Model layak digunakan
H1 : Model tidak layak digunakan
Tabel 13 Hasil pengujian hosmer and lemeshow test
Chi-square
7.307
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Df
8

Signifikasi
0.504

Tabel 13 menunjukkan nilai chi-square 7.307, Df 8 dan signifikasi 0.504.
Nilai signifikasi lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf (0.05), sehingga H0
diterima dan model layak digunakan. Hasil nilai chi-square lebih kecil
dibandingkan dengan hasil nilai Tabel chi-square dengan Df 8 yaitu 15.51. Dapat
dikatakan model sudah layak digunakan karena tidak ada perbedaan antara data
estimasi model regresi logistik dengan data observasi.
Binary Logistic Regression
Hipotesis
H0 : Indikator tidak berpengaruh terhadap respon
H1 : Indikator berpengaruh terhadap respon
Tabel 14 Hasil pengujian binary logistic regression
B
Sig.
Market Activities (A)
1.655
0.068
Brand Marketing (B)
0.776
0.142
Satisfaction Product (C)
1.434
0.091
Constant
-9.953
0.000
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Exp(B)
5.231
2.172
4.195
0.000

17

1.

Berdasarkan Tabel 14 dapat diambil kesimpulan bahwa:
Variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
memiliki pengaruh positif dalam mempertahankan konsumen loyal untuk
tetap mengkonsumsi minuman soda Coca Cola ketika telah mengetahui isu
negatif yang beredar, sehingga dapat dirumuskan persamaan sebagai
berikut:
Y= 1.655A + 0.776B + 1.434C – 9.953

2.

3.

Kegiatan market activities dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar
5.231 kali lipat, sedangkan kegiatan brand marketing dapat
mempertahankan konsumen loyal sebesar 2.172 kali lipat, dan satisfaction
product dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar 4.195 kali lipat.
Variabel customer retention tidak berpengaruh nyata dalam
mempertahankan konsumen loyal untuk tetap mengonsumsi minuman soda
Coca Cola setelah mengetahui isu negatif yang beredar.

Model Summary
Tabel 15 Hasil pengujian model summary
Cox & Snell R Square
0.284
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Nagelkerke R Square
0.385

Tabel 15 menunjukkan nilai keseragaman model yang dapat dijelaskan
dengan variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
adalah sebesar 38.5% dan 61.5% lainnya dijelaskan dari faktor di luar variabel.
Penelitian membuktikan kegiatan market activities, brand marketing dan
satisfaction product belum dapat mempengaruhi konsumen loyal untuk
mengonsumsi minuman soda Coca Cola setelah konsumen mengetahui isu
negatif yang beredar.
Konsumen yang mengetahui isu negatif tentang minuman soda Coca Cola
memiliki rasa khawatir ketika mengonsumsi minuman tersebut, sehingga strategi
market activities, brand marketing dan satisfaction product belum mampu
mempengaruhi konsumen untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen akan
berita negatif yang beredar.
Kekhawatiran konsumen terhadap kesehatan memberikan kerugian yang
besar, hal ini dibuktikan dengan penurunan penjualan dari april 2013 hingga
kuartal pertama 2014. Penurunan penjualan terjadi karena konsumen khawatir
tentang isu-isu negatif yang beredar mengenai kandungan minuman soda Coca
Cola yang dapat merusak kesehatan.

18
Pengaruh market activies, brand marketing, dan satisfication product terhadap
pernyataan konsumen loyal poin 3 (rekomendasi minuman soda Coca Cola
kepada keluarga/teman/orang lain)
Goodness of Fit
Hipotesis
H0 : Model layak digunakan
H1 : Model tidak layak digunakan
Tabel 16 Hasil pengujan hosmer and lemeshow test
Chi-square
14.976
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Df
8

Signifikasi
0.060

Tabel 16 menunjukkan nilai chi-square 14.976, Df 8 dan signifikan 0.06.
Nilai signifikasi lebih besar dari nilai taraf (0.05), sehingga H0 diterima dan model
layak digunakan. Hasil nilai chi-square memiliki nilai lebih kecil dari hasil nilai
Tabel chi-square dengan Df 8 yaitu 15.51. Disimpulkan model layak digunakan
karena tidak ada perbedaan antara data estimasi model dengan data observasi.
Binary Logistic Regression
Hipotesis
H0 : Indikator tidak berpengaruh terhadap respon
H1 : Indikator berpengaruh terhadap respon
Tabel 17 Hasil pengujian binary logistic regression
B
Sig.
Market Activities (A)
0.797
0.335
Brand Marketing (B)
1.117
0.026
Satisfaction Product (C)
1.724
0.036
Constant
-9.862
0.000
Sumber: Pengolahan data primer 2014

1.

Exp(B)
2.219
3.056
5.607
0.000

Berdasarkan Tabel 17 dapat diambil kesimpulan bahwa:
Variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
memiliki pengaruh positif dalam mempertahankan konsumen loyal untuk
merekomendasikan minuman soda kepada keluarga/teman/orang lain,
sehingga dapat dirumuskan persamaan sebagai berikut:
Y= 0.797A + 1.117B + 1.724C – 9.862

2.

Kegiatan market activities dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar
2.219 kali lipat, sedangkan kegiatan brand marketing dapat
mempertahankan konsumen loyal sebesar 3.056 kali lipat, dan satisfaction
product dapat mempertahankan konsumen loyal sebesar 5.607 kali lipat.

19

3.

4.

Variabel customer retention yang berpengaruh nyata dalam
mempertahankan konsumen loyal untuk tetap mengonsumsi minuman soda
Coca Cola dibandingkan minuman soda lainnya adalah brand marketing dan
satisfaction product.
Semakin tinggi kegiatan brand marketing dan satisfaction product maka
konsumen loyal akan merekomendasikan minuman soda Coca Cola kepada
teman/ keluarga/ orang lain.

Model Summary
Tabel 18 Hasil pengujian model summary
Cox & Snell R Square
0,296
Sumber: Pengolahan data primer 2014

Nagelkerke R Square
0,395

Tabel 18 menunjukkan nilai keseragaman model yang dapat dijelaskan
dengan variabel market activities, brand marketing dan satisfaction product
adalah sebesar 39.5% dan 60.5% lainnya dijelaskan dari faktor di luar variabel.
Konsumen beranggapan kegiatan yang diadakan oleh PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia memuaskan, sehingga merekomendasikan produk minuman soda Coca
Cola kepada orang lain, seperti keluarga, teman, serta orang lain.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Jefkin (1996) bahwa tujuan brand
marketing dalam kegiatan event marketing dibagi menjadi tiga bagian. Pertama
bagia