LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pejualan Pada UD Stardus Surabaya.
KERJA PRAKTEK
Oleh :
Nama : Mada Wisnu Mintyawan
NIM : 10.41011.0001
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Komputerisasi Akuntansi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
iii
Seiring dengan perkembangan bisnis UD Stardus Surabaya yang memiliki banyak pelanggan, perusahaan perlu melakukan pemantauan terhadap penjualan.
Dengan adanya kebutuhan ini maka dikembangkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui alur penjualan sampai membuat laporan penjualan. Dengan adanya sistem informasi penjualan ini diharapkan dapat menyimpan dan mengolah data-data penjualan yang ada secara efektif dan efisien.
Dari permasalahan tersebut, penulis membuat sistem informasi penjualan yang menghasilkan laporan-laporan berupa laporan pembayaran, laporan penjualan, dan laporan persediaan barang yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi penjualan oleh pihak manajemen UD Stardus Surabaya.
Kata Kunci: Sistem Informasi Penjualan.
STIKOM
(3)
vi
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Kontribusi... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 7
2.1 Sejarah Singkat UD.STARDUS Surabaya... 7
2.2 Lokasi Perusahaan... 8
2.3 Visi dan Misi Perusahaan... 9
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 9
BAB III LANDASAN TEORI... 10
3.1 Sistem Informasi ... 10
STIKOM
(4)
vii
3.1.3 Documen Flow Diagram ... 14
3.1.4 Contex Diagram ... 14
3.1.4.1 Data Flow diagram level 0……….. 15
3.1.4.2 Data Flow diagram level 1……… 15
3.1.4.3 Entity Relationship Diagram…….………... 15
3.2 Sistem Informasi Penjualan... 17
3.2.1 Sistem Informasi Persediaan ... 18
3.2.2 Metode Pencatatan Persediaan ... 20
3.3.1 Visual Basic.NET2010... 24
3.3.2 Power Designer ... 25
3.3.3 Microsoft Office Visio ... 25
3.3.4 SQL Server 2008... 26
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 27
4.1 Menganalisis Sistem ... 28
4.1.1 Document Flow... 28
4.2 Merancang Database ... 34
4.2 Desain System... 34
4.2.1 System Flow... 34
4.2.2 Contex Diagram... 39
4.2.3 Data Flow Diagram... 40
STIKOM
(5)
viii
4.3 DesainInput/Output... 49
4.3.1 DesainInput... 49
4.3.2 DesainOutput... 53
4.4 Implementasi Sistem ... 55
4.4.1 Kebutuhan Sistem ... 56
4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi... 56
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
STIKOM
(6)
1 1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Hasil keluaran dari teknologi komputer merupakan komponen yang lebih berguna dari sekedar tumpukan data, sehingga membuat teknologi komputer dan teknologi pendukung proses operasinya mendapat julukan baru, yaitu teknologi informasi.
Penemuan teknologi komputer dan informatika sejak awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hal ini kami mencoba untuk menerapkan perkembangan teknologi dan informatika ke dalam sistem akuntansi khususnya sistem penjualan yang dapat membawa kemudahan dalam perolehan informasi akuntansi dan memberikan internal control pada sistem penjualan yang terdapat pada UD Stardus Surabaya .
UD Stardus Surabaya merupakan sebuah perusahaan berkembang yang menaungi bisnis penjualan beraneka macam plastik kemasan makanan dan minuman. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Simorejo No 103 Surabaya.
Walaupun perusahaan ini sedang berkembang namun masih banyak proses penjualan yang menggunakan proses manual dan belum memiliki
STIKOM
(7)
penjualan yang mengacu pada sistem pengolahan barang dagangan yang akan menghasilkan sebuah internal control yang terdapat pada UD Stardus Surabaya.
Pada perusahaan ini sistem penjualan masih sangat sederhana dan belum terkontrol dengan baik. Perusahaan ini memang telah menggunakan proses komputerisasi dengan program Ms.Excel, namun proses tersebut masih dirasakan belum cukup praktis dan masih tergolong tradisional untuk sebuah perusahaan yang sedang berkembang ini.
Dengan adanya aplikasi sistem penjualan yang baru, diharapkan akan menambah kualitas internal control yang berfokus pada persediaan barang dagangan, penjualan barang dagangan, serta pelaporan penjualan barang dagangan yang lebih baik dan praktis sehingga dapat memberikan informasi yang lebih cepat dan tepat bagi perusahaan. Aplikasi ini berfungsi untuk menghasilkan laporan penjualan barang dagangan dan laporan persediaan barang dagangan.
Dengan adanya sistem ini maka diharapkan tingkat penjualan suatu barang dagangan tercatat dengan baik karena sistem ini menghubungkan antara berapa banyaknya penjualan dengan persediaan barang dagangan. Untuk mengetahui berapa banyaknya penjualan maka diperlukan beberapa sistem yang terkait seperti: sistem pendataan barang , sistem penjualan , dan sistem persediaan barang dagangan di gudang perusahaan. Dari sistem-sistem tersebut maka akan diketahui berapa banyak omzet dari penjualan barang
STIKOM
(8)
akan menghasilkaninternal controlantara hasil penjualan dan persediaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang perusahaan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat sistem informasi yang tepat untuk pendataan barang dagangan agar dapat terkontrol dengan baik sehubungan dengan pengendalian terhadap laporan penjualan per hari dan pengendalian persediaan barang dagangan.
2. Bagaimana membuat sistem informasi untuk proses pencatatan hasil penjualan dan pelaporan hasil penjualan barang dagangan oleh UD Stardus Surabaya
3. Bagaimana membuat sistem informasi yang baik untuk proses pencatatan penerimaan dan pengeluaran barang dagangan oleh UD Stardus Surabaya
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, kami membatasi masalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dikhususkan yang berhubungan dengan penjualan dan persediaan pada jenis perusahaan dagang.
STIKOM
(9)
beraneka macam plastik makanan dan minuman yang terdapat di UD Stardus Surabaya.
1.4 Tujuan
1. Menganalisa dan memperbaiki sistem pendataan barang dagangan sehingga tercipta suatu internal control yang baik dari sistem penjualan per hari yang dilakukan oleh UD Stardus Surabaya.
2. Membuat sistem informasi untuk mengetahui data barang dagangan sehubungan dengan pengendalian persediaan barang dagangan dan laporan penjualan.
3. Membuat sistem informasi yang baik untuk proses penerimaan dan pengeluaran barang dagangan di gudang agar dapat diketahui mutasi dan saldo persediaan barang dagangan di gudang.
1.5 Kontribusi
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, aplikasi sistem informasi penjualan ini akan memberikan kontribusi dalam hal:
1. Aplikasi sistem informasi untuk proses pendataan, penerimaan dan pengeluaran barang dagangan pada proses penjualan barang dagangan UD Stardus Surabaya .
STIKOM
(10)
barang dagangan, laporan persediaan barang dagangan, serta laporan pembayaran barang dagangan UD Stardus Surabaya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi, dan sistematika penulisan kerja praktek.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta visi dan misi perusahaan.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan. Menjelaskan tentang sistem-sistem yang terkait.
BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN
Pada bab ini dibahas mengenai uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktek, mulai dari metodologi penelitian, perancangan sistem berupa Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity
STIKOM
(11)
Input/Output sampai dengan implementasi sistem berupa capturedari setiap form aplikasi.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari sistem yang dibuat dan saran untuk pengembangan sistem.
STIKOM
(12)
7
2.1 Sejarah Singkat UD STARDUS SURABAYA
Berdirinya usaha dagang beraneka macam kemasan makanan dan minuman plastik berawal dari pengalaman Gatot Sutarto ketika menjadi sebuah karyawan di perusahaan. Di sana banyak sekali dijual beraneka macam plastik makanan dan minuman yang banyak digunakan sehari-hari oleh masyarakat. Dari pengalaman pribadi beliau sebagai karyawan perusahaan hingga menjadi manager di perusahaan tersebut akhirnya beliau memunculkan ide bisnis untuk membawa produk tersebut secara independen. Ternyata tidak sia-sia, keputusan yang diambil oleh Bapak Gatot Sutarto tersebut sangat tepat karena konsumen dalam negeri dapat langsung menerima dengan baik.
Pada awal tahun 1997 Bapak Gatot Sutarto mulai mendirikan usaha rumah tangga dengan produk kemasan makanan dan minuman plastik di sebuah outlet yang dioperasikan di dekat tempat tinggal beliau yaitu di daerah Jl.Simorejo No 103 Surabaya, yang merupakan lokasi perkampungan padat penduduk serta pasar tradisional dengan ribuan siswa dan diproyeksikan sebagai pasar utama usaha kemasan makanan dan minuman plastik. Selama dua belas tahun usaha dilakukan secara mandiri / pribadi sebagai strategi pengembangan usaha.
STIKOM
(13)
2.2 Lokasi Perusahaan
UD.Stardus Surabaya berlokasi di Jalan Simorejo 103 Surabaya. Untuk lebih detilnya, peta alamat perusahaan dapat dilihat dari gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Lokasi Perusahaan
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari UD.Stardus Surabaya adalah menjadi perusahaan distributor beraneka macam plastik makanan minuman dan lain-lain menjadi yang terpercaya dan unggul di Indonesia . Sedangkan misi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menjalin hubungan baik dengan supplier dan kustomer. 2. Meningkatkan pemasaran produk di seluruh Indonesia.
STIKOM
(14)
3. Memberdayakan seluruh karyawan sebagai asset yang berharga untuk memberikan pelayanan terbaik.
4. Memberikan produk-produk berkualitas terhadap mitra bisnis.
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap organisasi atau perusahaan pasti terdapat struktur organisasinya begitu pula dengan UD Stardus Surabaya. Adapun struktur organisasi dari UD Stardus Surabaya akan dijelaskan pada bagan 2.2 berikut ini:
Bagan 2.2 Struktur Organisasi UD Stardus Surabaya
STIKOM
(15)
10 3.1 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto HM (2001) dalam mendefinisikan sistem ada dua pendekatan yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada elemen atau komponen. Pendekatan prosedur menurut Jerry FitzGerald dalam (Jogiyanto, 2001:1), sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan elemen atau komponen, Menurut Richard F. Neuschel dalam (Jogiyanto, 2001:2) sistem merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana(how)mengerjakannya.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Menurut Robert dalam (Jogiyanto, 2001:8), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut dimana data diolah dengan menggunakan suatu model untuk
STIKOM
(16)
dihasilkan informasi yang bermanfaat (Jogiyanto,1999:50). Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (information system) atau disebut juga processing system atau information processing system atau information generation system.
Sedangkan pengertian Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis dalam (Jogiyanto, 2001,11), sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi.
3.1.1 Analisa dan Perancangan Sistem
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
STIKOM
(17)
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (sistem planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.
3.1.2 Sistem Flow
Sistem flowatau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Sistem flow menunjukkan urutan-urutan
STIKOM
(18)
dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalamsistem flowditunjukkan pada Gambar 3.1.
SIMBOL KETERANGAN
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
Menunjukkan pekerjaan manual.
Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer.
Menunjukkan arus dari proses.
Menunjukkan penghubung ke halaman
STIKOM
(19)
yang masih sama.
Menunjukkan penghubung ke halaman lain.
Gambar 3.1Simbol-simbol pada Sistem Flow
3.1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
3.1.4 Context Diagram
Context Diagrammerupakan langkah pertama dalam pembuatanData Flow Diagram. Pada context diagramdijelaskan sistem apa yang dibuat dan entityapa saja yang digunakan. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
STIKOM
(20)
3.1.4.1 Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi penjualan.
3.1.4.2 Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
3.1.4.3 Entity Relational Diagram
ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. One to one relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya
STIKOM
(21)
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.
2. One to many relationship
Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberaparecordpada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan.Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.Namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.
3. Many to many relationship
Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa recordpada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.
Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD, digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Adapun elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:
1. Entityatan entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar 3.2
STIKOM
(22)
.
Ent_1
Gambar 3.2Entity
2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas. Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil dapat dilihat pada gambar 3.3.
Relation_12 Relation_11 Relation_10
Relation_9
Ent_1 Ent_2
Ent_3 Ent_4
Ent_5 Ent_6
Ent_7 Ent_8
Gambar 3.3Relation Of Entity
3.2 Sistem Informasi Penjualan
Menurut Mulyadi (2001), penjualan tunai adalah penjualan dengan cara pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan,
STIKOM
(23)
barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya adalah penjualan kredit. Menurut Mulyadi(2001), penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Menurut Soemarso (2004), pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka akan diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Untuk perusahaan dagang, rekening yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan disebut penjualan. Penjualan akan diikuti dengan penerimaan uang. Seperti halnya pembelian, penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang telah ditetapkan. Piutang Usaha (Account Receivable) timbul akibat adanya penjualan kredit. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa.
Menurut Soemarso (2004:338), yang dimaksud dengan Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pembeli pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pembeli tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
Pengakuan piutang usaha sering berhubungan dengan pengakuan pendapatan. Karena pengakuan pendapatan pada umumnya dicatat ketika proses menghasilkan laba telah selesai dan kas terealisasi atau dapat direalisasi, maka piutang yang berasal
STIKOM
(24)
dari penjualan barang umumnya diakui pada waktu hak milik atas barang beralih ke pembeli. Karena saat peralihan hak dapat bervariasi sesuai dengan syarat-syarat penjualan, maka piutang lazimnya diakui pada saat barang dikirimkan ke pembeli.
Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh pihak penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan. Jadi, dengan adanya penjualan maka akan tercipta suatu proses perputaran jasa antara pembeli dan penjual itu sendiri. Penjualan adalah proses dimana sang penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun bagi sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan. Penjualan merupakan jumlah yang dibebankan kepada pembeli dalam penjualan barang dan jasa dalam suatu periode tertentu”.
Dari beberapa definisi tentang penjualan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penjualan maka akan tercipta proses pertukaran barang dan jasa. Penjualan atau menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain agar membeli barang dan jasa yang ditawarkan sehingga memberikan kepuasan timbal balik antara penjual dan pembeli. Perusahaan yang menjual produk atau jasa, tentunya akan memperoleh pendapatan dari jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk produk atau jasa yang ditawarkan.
Sistem informasi penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
STIKOM
(25)
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan mengenai penjualan.
3.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan
Menurut Jusup (2005), persediaan pada perusahaan disebut persediaan barang dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan adalah terdiri atas barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan.
Persediaan adalah barang-barang yang dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi (barang dagangan), atau masih dalam proses produksi yang akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi kemudian dijual (barang dalam proses), atau akan dipergunakan dalam proses produksi barang jadi yang kemudian dijual (bahan baku/pembantu). Persediaan barang dagangan terdapat pada jenis perusahaan perdagangan yang kegiatan utamanya membeli dan menjual barang dagangan. Sedangkan persediaan bahan baku/pembantu, barang dalam proses dan barang jadi terdapat pada jenis perusahaan manufaktur yang mempunyai kegiatan utama mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
3.2.2 Metode Pencatatan Persediaan
Metode pencatatan yang dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode terdapat 2 macam, yaitu:
STIKOM
(26)
1) Metode Periodik (Fisik)
Menurut Jusup (2005), metode persediaan periodik pada umumnya digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah, tetapi frekuensi penjualannya sangat sering. Apabila perusahaan menggunakan metode persediaan periodik, maka rekening persediaan tidak didebet untuk mencatat pembelian, dan tidak dikredit apabila terjadi penjualan. Dalam metode ini, pembelian dicatat dengan mendebet rekening Pembelian (dan dikredit ke rekening Kas atau Hutang Dagang), sedangkan jika terjadi penjualan maka yang didebet adalah rekening Kas atau Piutang Dagang dan dikredit ke rekening Penjualan. Jadi dalam metode persediaan periodik, rekening Persediaan tidak digunakan untuk mencatat pertambahan persediaan karena adanya transaksi pembelian, dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan karena adanya transaksi penjualan. Informasi mengenai persediaan yang ada pada suatu saat tertentu, tidak dapat diperoleh dari rekening Persediaan, demikian pula harga pokok barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi.
Kelemahan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode periodik yaitu jika diinginkan menyusun laporan jangka pendek, sedangkan persediaan memiliki jenis dan jumlah yang banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang lama.
Kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode periodik:
a. Praktis dan sederhana dalam pencatatan pembelian dan penjualan.
STIKOM
(27)
b. Cocok jika digunakan oleh perusahaan dimana omzet maupun persediaannya tidak begitu besar.
2) Metode Perpetual
Dalam metode ini, mutasi persediaan dicatat dalam rekening persediaan. Dengan demikian baik pembelian maupun penjualan akan mempengaruhi pencatatan persediaan, sehingga jumlah dan harga pokok persediaan yang ada setiap saat dapat diketahui tanpa harus mengadakan stok opname.
Dalam Metode Perpetual, pada waktu membeli barang dibuat jurnal yang men-debet rekening Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit rekening Hutang atau Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang mendebet rekening Harga Pokok Penjualan (HPP) dan mengkredit rekening Persediaan sehingga rekening Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada di gudang. Serta jurnal yang mendebet rekening Kas untuk penjualan tunai atau Piutang Dagang untuk penjualan kredit, dan mengkredit rekening Penjualan.
Metode pencatatan persediaan ada tiga macam model yaitu:
1. FIFO (First In First Out): Barang yang dibeli lebih awal dianggap akan dijual lebih awal pula. Oleh karena itu, harga perolehan barang yang dibeli lebih awal akan dibebankan lebih dahulu sebagai HPP.
2. LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.
3. Rata-rata(Everage), pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.
STIKOM
(28)
Kelemahan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode perpetual yaitu lebih banyak waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan untuk melakukan pencatatan persediaan. Namun, dengan metode ini diharapkan kelemahan apabila menggunakan metode periodik bisa teratasi.
Kelebihan yang terdapat pada pencatatan persediaan dengan menggunakan metode perpetual:
a. Berguna untuk memutuskan kapan dan berapa barang yang harus dipesan, b. Laporan keuangan dapat disusun tanpa melakukan stock opname,
c. Dapat mengetahui besarnya laba kotor atas penjualan setiap terjadi transaksi, d. Berguna untuk mengawasi persediaan yang dimiliki.
Dari kedua metode ini, metode persediaan perpetual yang lebih tepat digunakan karena dilihat dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, atau dengan kata lain metode persediaan perpetual lebih unggul.
3.2.3 Kartu Stock
Pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item barang diperlukan adanya kartu stok. Kumpulan dari kartu stok, untuk semua jenis barang yang ada, disebut buku stok atau buku persediaan (inventory subsidiary ledger). Buku stok, seperti halnya buku piutang atau buku hutang, merupakan buku tambahan, yang dalam hal ini untuk rekening persediaan barang dagangan. Kartu stok digunakan untuk mencatat penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari setiap jenis persediaan. Setiap transaksi pembelian barang dagangan harus dicatat, dalam kartu stok maupun rekening persediaan di buku besar. Apabila digunakan buku pembelian,
STIKOM
(29)
maka setiap transaksi pembelian barang di catat di kartu stok, sedangkan total kolom yang disediakan untuk pembelian barang dagangan, dicatat di rekening persediaan barang dagangan di buku besar. Demikian juga jika terjadi pengurangan, yang sebagian besar disebabkan oleh penjualan.
3.3 Program yang Digunakan 3.3.1 Visual Basic .NET
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa basic.Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi Windows Forms.Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual Studion .NET.
Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot Visual Basicversi sebelumnya yang dimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh
Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
3.3.2 Power Designer
Power designer merupakan suatu tool berupa software untuk mendesain sistem dan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dikembangkan oleh
Sybase Inc. Ada dua model data, yaitu :Entity Relationship Diagram (ERD) dan
STIKOM
(30)
model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
1. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang di buat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
2. Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.
3.3.3 Microsoft Visio 2007
Microsoft Office Visio 2007 adalah salah satu program yang dikeluarkan oleh Microsoft untuk membantu perancangan aliran kerja suatu sistem. Microsoft Office Visio merupakan sebuah program grafis untuk mempermudah pembuatan gambar diagram secara cepat dan praktis.
Item-item yang terdapat dalam Visio antara lain : 1.Menu bar
Berisikan fungsi untuk menggunakan Visio. 2.Shape
Tombol-tombol yang berisikan bentuk dokumen, proses, tampilan, masukan data manual, komputer dan lain sebagainya.
STIKOM
(31)
3.Drawing Pane
Adalah daerah gambar dalam visio, daerah ini merupakan daerah tempat melakukan penggambaran diagram ataupun pengeditan.
4.Ruller
Penggaris keterangan untuk area gambar. 5.Stensil
Templatestensil biasanya adalah kumpulan objekshape(master) siap pakai. 6.Page Job
Visio dapat membuat lebih dari satu halaman kerja (page) dimana setiappage
dapat menyimpan diagram berbeda.
3.3.4 SQL Server 2008
Database merupakan tempat penyimpanan data, yang memudahkan pengolahan dan pencarian data. SQL Server 2008 merupakan DBMS (Database Management System) yang digunakan untuk mengolah data. Di samping memiliki
user interface yang mudah digunakan,. SQL Server 2008 juga memiliki fitur
tambahan yang bisa diimplementasikan untuk meningkatkan performa dan mengurangi tempat penyimpanan.
STIKOM
(32)
27
Selama kurun waktu kurang lebih tiga minggu penulis melakukan kerja
praktek di UD Stardus Surabaya dan melakukan berbagai kegiatan antara lain
merekap data penjualan barang dagangan yang digunakan untuk pencatatan penjualan,mengambil barang dari bagian gudang yang sudah di packing dan siap untuk dikirim kepada pelanggan, serta melakukan pencatatan kode barang dan mengelompokkan sesuai dengan jenis barang.
Kegiatan selanjutnya, selama seminggu terakhir ditugaskan membantu merekap data penjualan di divisi marketing yang bertempat di kantor UD Stardus Surabaya. Selama disana banyak sekali kegiatan yang dijalankan yakni melayani pembeli yang kebanyakan pembeli dari luar kota Surabaya. Dalam beberapa kesempatan penulis juga ditugaskan untuk mengikuti ekspedisi pengiriman ke luar kota tepatnya di kota Gresik, yakni mengantarkan barang pesanan pelanggan.
Selama melakukan kerja praktek di UD Stardus Surabaya penulis menerapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mempelajari sistem. 2. Identifikasi sistem. 3. Menganalisis sistem.
4. Pembahasan terhadap implementasi sistem.
STIKOM
(33)
Langkah-langkah diatas ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada UD Stardus Surabaya, yang untuk lebih jelasnya dapat diuraikan pada sub bab dibawah ini.
4.1 Identifikasi Sistem
Menganalisa sistem adalah langkah awal untuk pembenaran dan pengembangan sistem yang telah ada.Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada di UD Stardus Surabaya khususnya mengenai penjualan.Untuk dapat membuat sistem, penulis harus mengetahui alur penjualan yang terdapat di UD Stardus Surabaya yang masih digunakan pada saat ini.Maka
dibuatlah dokumenflowpenjualan yang penjelasan lebih detailnya sebagai berikut.
4.1.1 DokumenflowPenjualan
Dalam proses penjualan di UD Stardus Surabaya terdapat dua proses yakni penjualan tunai dan penjualan kredit.dimulai penjualan kredit, proses pertama salesman menawarkan barang kepada pelanggan serta mencatat pemesanan barang dari pelanggan kemudian menghasilkan daftar pemesanan barang rangkap tiga, selanjutnya daftar pemesanan barang diserahkan kepada bagian penjualan guna membuat nota penjualan yang akan menghasilkan nota kredit yang diserahkan kepada pelanggan dan kasir.
Proses selanjutnya setelah pelanggan mendapatkan nota kredit dari bagian penjualan, diteruskan dengan melakukan pembayaran kredit ke kasir. Setelah itu bagian kasir akan merekap data pembayaran dari pelanggan yang menghasilkan
STIKOM
(34)
dokumen pembayaran rangkap tiga.Rangkap bukti pembayaran pertama untuk pelanggan, rangkap bukti pembayaran kedua disimpan sebagai arsip pembayaran, dan rangkap bukti pembayaran ketiga diserahkan ke bagian penjualan sebagai acuan untuk membuat nota pengeluaran barang pesanan di gudang, (nota konfirmasi produk rangkap dua), rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian penjualan dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang. Proses selanjutnya bagian gudang berdasarkan nota konfirmasi produk dari bagian penjualan menyiapkan barang berikut dengan nota barang. Selanjutnya nota barang dan barang akan diserahkan kepada bagian penjualan kemudian bagian penjualan akan membuat nota kirim barang rangkap tiga yang pertama di simpan sebagai arsip, rangkap kedua diserahkan terhadap pelanggan berikut dengan barang pesanan pelanggan setelah itu rangkap ketiga diserahkan ke bagian gudang sebagai acuan bagian gudang untuk memperbaharui persediaan barang di gudang sampai menghasilkan laporan persediaan barang rangkap dua, rangkap pertama disimpan sebagai arsip dan rangkap kedua diserahkan kepada manager akuntansi. Setelah bagian kasir merekap pembayaran dari pelanggan proses selanjutnya bagian kasir mencatat pendapatan penjualan yang menghasilkan dokumen jurnal penjualan yang disimpan sebagai arsip bagian kasir dan sebagai acuan pembuatan laporan piutang yang akan diserahkan kepada manager akuntansi untuk acuan membuat surat penagihan yang akan menghasilkan dokumen surat tagihan piutang rangkap dua, surat tagihan piutang rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian manager akuntansi, surat tagihan piutang rangkap kedua diserahkan
STIKOM
(35)
ke bagian penjualan sebagai acuan untuk melakukan penagihan piutang kepada pelanggan.
Penjualan Tunai, proses pertama salesman menawarkan barang kepada pelanggan serta mencatat pemesanan barang dari pelanggan kemudian menghasilkan daftar pemesanan barang rangkap tiga, selanjutnya daftar pemesanan barang diserahkan kepada bagian penjualan guna membuat rekap daftar pemesanan yang akan menghasilkan nota tunai yang diserahkan kepada pelanggan dan kasir.
Proses selanjutnya setelah pelanggan mendapatkan nota tunai dari bagian penjualan, diteruskan dengan melakukan pembayaran tunai ke kasir. Setelah itu bagian kasir akan merekap data pembayaran dari pelanggan yang menghasilkan dokumen pembayaran rangkap tiga. Rangkap bukti pembayaran pertama untuk pelanggan, rangkap bukti pembayaran kedua disimpan sebagai arsip pembayaran, dan rangkap bukti pembayaran ketiga diserahkan ke bagian penjualan sebagai acuan untuk membuat nota pengeluaran barang pesanan di gudang, (nota konfirmasi produk rangkap dua), rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian penjualan dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang. Proses selanjutnya bagian gudang berdasarkan nota konfirmasi produk dari bagian penjualan menyiapkan barang berikut dengan nota barang. Selanjutnya nota barang dan barang akan diserahkan kepada bagian penjualan kemudian bagian penjualan akan membuat nota kirim barang rangkap tiga yang pertama di simpan sebagai arsip, rangkap kedua diserahkan terhadap pelanggan berikut dengan
STIKOM
(36)
barang pesanan pelanggan setelah itu rangkap ketiga diserahkan ke bagian gudang sebagai acuan bagian gudang untuk memperbaharui persediaan barang di gudang sampai menghasilkan laporan persediaan barang rangkap dua, rangkap pertama disimpan sebagai arsip dan rangkap kedua diserahkan kepada manager akuntansi. Setelah bagian kasir merekap pembayaran dari pelanggan proses selanjutnya bagian kasir mencatat pendapatan penjualan yang menghasilkan dokumen jurnal penjualan yang disimpan sebagai arsip bagian kasir dan sebagai acuan pembuatan laporan penjualan yang akan diserahkan kepada manager akuntansi.
STIKOM
(37)
Page 1
Document Flow Penjualan kredit
Kasir Sales.Marketing Penjualan Gudang
Pelanggan Manager Mulai Menawarkan barang Daftar Barang Melakukan pemesanan Daftar pesanan Barang Daftar Barang Mnrima dftr pemesanan Melakukan Pengecekan barang cek A Tdkada Membuat rekap daftar pesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Membuat Nota Penjualan
Nota tunai Nota kredit
Menyerahk an nota Nota Nota B B
Nota tunai / kredit Pilih nota bayar kredit Melakukan pembayaran uang ada C Membuat nota pengeluaran Barang Konfirmasi produk Konfirmasi Produk Menyiapkan Barang Membuat Nota pengiriman barang Nota barang Nota barang +Barang D D Nota barang+Barang Kirim barang pesanan barang Barang E Laporan piutang C uang Rekap pembayaran Pembayaran kredit Pembayaran kredit Mencatat pendapatan penjualan J.penjualan Nota Rekap kiriman Barang Nota Rekap kiriman Barang Memperbarui persediaan barang Laporan Persediaan barang Persediaan barang tersedia selesai G Laporan Persediaan barang G G A Nota Rekap kiriman
Barang faktur piutangMembuat
Laporan piutang
E
Barang B
Nota tunai / kredit Membuat surat penagihan Surat tagihan piutang H H
Gambar 4.1DokumenFlowPenjualan kredit
STIKOM
(38)
Page 1
Document Flow Penjualan Tunai
Kasir Sales.Marketing Penjualan Gudang
Pelanggan Manager Mulai Menawarkan barang Daftar Barang Melakukan pemesanan Daftar pesanan Barang Daftar Barang Mnrima dftr pemesanan Melakukan Pengecekan barang cek A Tdkada Membuat rekap daftar pesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Membuat Nota Penjualan
Nota tunai Nota kredit
Menyerahk an nota Nota Nota B B
Nota tunai / kredit Pilih nota bayar tunai Melakukan pembayaran uang ada C Membuat nota pengeluaran Barang Konfirmasi produk Konfirmasi Produk Menyiapkan Barang Membuat Nota pengiriman barang Nota barang Nota barang +Barang D D Nota barang+Barang Kirim barang pesanan barang Barang E Laporan penjualan C uang Rekap pembayaran Pembayaran tunai Pembayaran tunai Mencatat pendapatan penjualan J.penjualan Nota Rekap kiriman Barang Nota Rekap kiriman Barang Memperbarui persediaan barang Laporan Persediaan barang Persediaan barang tersedia selesai G Laporan Persediaan barang G G A Nota Rekap kiriman Barang Membuat laporan penjualan Laporan penjualan E Barang B
Nota tunai / kredit
Gambar 4.2 DokumenFlowPenjualan tunai
STIKOM
(39)
4.2 Desain Sistem
Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini beberapa proses masih dilakukan secara manual, penulis akan mendokumentasikan sistem yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah :
4.2.1 SystemFlowPenjualan
Penjualan Kredit, proses pertama salesman menawarkan barang kepada pelanggan serta mencatat pemesanan barang dari pelanggan kemudian menghasilkan daftar pemesanan barang rangkap tiga, selanjutnya daftar pemesanan barang diserahkan kepada bagian penjualan guna membuat nota penjualan yang akan menghasilkan nota kredit yang diserahkan kepada pelanggan dan kasir.
Proses selanjutnya setelah pelanggan mendapatkan nota kredit dari bagian penjualan, diteruskan dengan melakukan pembayaran kredit ke kasir. Setelah itu bagian kasir akan merekap data pembayaran dari pelanggan yang menghasilkan dokumen pembayaran rangkap tiga.Rangkap bukti pembayaran pertama untuk pelanggan, rangkap bukti pembayaran kedua disimpan sebagai arsip pembayaran, dan rangkap bukti pembayaran ketiga diserahkan ke bagian penjualan sebagai acuan untuk membuat nota pengeluaran barang pesanan di gudang, (nota konfirmasi produk rangkap dua), rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian penjualan dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang. Proses selanjutnya bagian gudang berdasarkan nota konfirmasi produk dari bagian penjualan menyiapkan barang berikut dengan nota barang. Selanjutnya nota
STIKOM
(40)
barang dan barang akan diserahkan kepada bagian penjualan kemudian bagian penjualan akan membuat nota kirim barang rangkap tiga yang pertama di simpan sebagai arsip, rangkap kedua diserahkan terhadap pelanggan berikut dengan barang pesanan pelanggan setelah itu rangkap ketiga diserahkan ke bagian gudang sebagai acuan bagian gudang untuk memperbaharui persediaan barang di gudang sampai menghasilkan laporan persediaan barang rangkap dua, rangkap pertama disimpan sebagai arsip dan rangkap kedua diserahkan kepada manager akuntansi. Setelah bagian kasir merekap pembayaran dari pelanggan proses selanjutnya bagian kasir mencatat pendapatan penjualan yang menghasilkan dokumen jurnal penjualan yang disimpan sebagai arsip bagian kasir dan sebagai acuan pembuatan laporan piutang yang akan diserahkan kepada manager akuntansi untuk acuan membuat surat penagihan yang akan menghasilkan dokumen surat tagihan piutang rangkap dua, surat tagihan piutang rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian manager akuntansi, surat tagihan piutang rangkap kedua diserahkan ke bagian penjualan sebagai acuan untuk melakukan penagihan piutang kepada pelanggan.
Penjualan Tunai, proses pertama salesman menawarkan barang kepada pelanggan serta mencatat pemesanan barang dari pelanggan kemudian menghasilkan daftar pemesanan barang rangkap tiga, selanjutnya daftar pemesanan barang diserahkan kepada bagian penjualan guna membuat rekap daftar pemesanan yang akan menghasilkan nota tunai yang diserahkan kepada pelanggan dan kasir.
STIKOM
(41)
Proses selanjutnya setelah pelanggan mendapatkan nota tunai dari bagian penjualan, diteruskan dengan melakukan pembayaran tunai ke kasir. Setelah itu bagian kasir akan merekap data pembayaran dari pelanggan yang menghasilkan dokumen pembayaran rangkap tiga. Rangkap bukti pembayaran pertama untuk pelanggan, rangkap bukti pembayaran kedua disimpan sebagai arsip pembayaran, dan rangkap bukti pembayaran ketiga diserahkan ke bagian penjualan sebagai acuan untuk membuat nota pengeluaran barang pesanan di gudang, (nota konfirmasi produk rangkap dua), rangkap pertama disimpan sebagai arsip bagian penjualan dan rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang. Proses selanjutnya bagian gudang berdasarkan nota konfirmasi produk dari bagian penjualan menyiapkan barang berikut dengan nota barang. Selanjutnya nota barang dan barang akan diserahkan kepada bagian penjualan kemudian bagian penjualan akan membuat nota kirim barang rangkap tiga yang pertama di simpan sebagai arsip, rangkap kedua diserahkan terhadap pelanggan berikut dengan barang pesanan pelanggan setelah itu rangkap ketiga diserahkan ke bagian gudang sebagai acuan bagian gudang untuk memperbaharui persediaan barang di gudang sampai menghasilkan laporan persediaan barang rangkap dua, rangkap pertama disimpan sebagai arsip dan rangkap kedua diserahkan kepada manager akuntansi. Setelah bagian kasir merekap pembayaran dari pelanggan proses selanjutnya bagian kasir mencatat pendapatan penjualan yang menghasilkan dokumen jurnal penjualan yang disimpan sebagai arsip bagian kasir dan sebagai acuan pembuatan laporan penjualan yang akan diserahkan kepada manager akuntansi.
STIKOM
(42)
Page 1
System Flow Penjualan Kredit
Kasir Sales.Marketing Penjualan Gudang
Pelanggan Manager Mulai Menawarkan barang Daftar Barang Melakukan pemesanan Daftar pesanan Barang Daftar Barang A Tdkada Daftar pesanan Daftar pesanan
Nota tunai Nota kredit
Menyerahk an nota Nota Nota B B
Nota tunai / kredit Pilih nota bayar kredit Melakukan pembayarn uang C Konfirmasi barang Nota barang D
D barangNota
Kirim barang pesanan Barang&no ta Barang & nota E lapran.penj ualan C uang Pembayaran kredit Pembayaran kredit lapran.penj ualan E nota kiriman Barang Nota Rekap kiriman Barang Laporan Persediaan barang Persediaan barang tersedia selesai G Laporan Persediaan barang G G A Nota Rekap kiriman Barang H H Faktur piutang I I Faktur piutang Membuat rekap daftar pesanan Daftar pesanan input dftr pemesanan Melakukan Pengecekan barang Membuat nota penjualan Nota tunai Nota kredit Rekap pembayaran Pembayaran kredit Konfirmasi Produk Nota harga&produk Cek barang Membuat Nota pengiriman barang Memperbarui persediaan barang Mencatat piutang
dalam buku besar
B.besar piutang Membuat laporan
penjualan
input dftr barang terkirim
Membuat nota barang terkirim
H
input nota barang terkirim input pembayaran
input nota bayar
Konfirmasi barang ada Ada ? Menyiapkan barang barang Input fakturPiutang Mencetak surat tagihan j.tempo Surat tagihan J J Surat tagihan B Nota
Gambar 4.3 SistemFlowPenjualan kredit
STIKOM
(43)
Page 1
System Flow Penjualan Tunai
Kasir Sales.Marketing Penjualan Gudang
Pelanggan Manager Mulai Menawarkan barang Daftar Barang Melakukan pemesanan Daftar pesanan Barang Daftar Barang A Tdkada Daftar pesanan Daftar pesanan
Nota tunai Nota kredit
Menyerahk an nota Nota Nota B B
Nota tunai / kredit Pilih nota bayar tunai Melakukan pembayarn uang C Konfirmasi brang Nota barang D
D barangNota
Kirim barang pesanan Barang&no ta Barang & nota E lapran.penj ualan F C uang Pembayaran tunai Pembayaran tunai lapran.penj ualan E nota kiriman Barang Nota Rekap kiriman Barang Laporan Persediaan barang Persediaan barang tersedia selesai G Laporan Persediaan barang G G A H Membuat rekap daftar pesanan Daftar pesanan input dftr pemesanan Melakukan Pengecekan barang Membuat nota penjualan Nota tunai Nota kredit Rekap pembayaran Pembayaran tunai Konfirmasi produk Nota harga&produk Cek barang Membuat Nota pengiriman barang Ba ra n g N o ta ki ri m Memperbarui persediaan barang Pe rd ia n b a ra n g Membuat laporan penjualan Pe n d p tn ju a l
input dftr barang terkirim Membuat nota barang terkirim Brg .t rki ri m H
input nota barang terkirim input pembayaran
input nota bayar
Konfirmasi barang D a ft a r b a ra n g ada Ada ? Menyiapka n barang Barang B Nota
Gambar 4.4 SistemFlowPenjualan Tunai
STIKOM
(44)
4.2.2 Context Diagram
Context Diagram menunjukkanaliran data untuk menggambarkan asal
data.Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan pada UD Stardus
Surabaya yang terdiri dari external entity.
Laporan Keuangan Penjualan
Data Piutang Baru
Laporan Data Barang Data Persediaan Baru
Bukti Pengiriman Daftar Barang Dikirim
Daftar Barang Dikirim
Bukti Pengiriman
Bukti Pengiriman Bukti Pengiriman
Nota Produk dan Harga
Nota Produk dan Harga Data Pembayaran
Nota Penjualan
Data Pembayaran Nota Penjualan
Nota Penjualan Daftar Pesanan
Daftar Pesanan 0
Penjualan Kredit
+ Gudang
Bag Penjualan
Pelanggan
Kasir
Manager
Gambar 4.5 Konteks Diagram
STIKOM
(45)
4.2.3 Data Flow Diagram(DFD)
Dibawah ini merupakan data flow diagram pada sistem informasi penjualan
pada UD Stardus Surabaya. Dalam data flow diagram level 0 digambarkan secara
global proses yang terdapat dalam sistem. Sedangkan data flow diagram level 1
digambarkan secara detil lagi proses yang ada dalam flow diagram level 0. Berikut
data flow diagram level0 akan dijelaskan diabawah ini.
4.2.3.1 DFDLevel0 Sistem Penjualan
Laporan Keuangan Penjualan Data Piutang Baru
Laporan Data Barang
Data Persediaan Baru Bukti Pengiriman
Daftar Barang Dikirim
Bukti Pengiriman Bukti Pengiriman
Bukti Pengiriman Nota Produk dan Harga
Nota Produk dan Harga
Data Pembayaran Data Pembayaran
Nota Penjualan Nota Penjualan
Nota Penjualan Daftar Pesanan
Daftar Pesanan Pelanggan
Bag Penjualan
Kasir
Gudang Manager
1
Pemesanan
2
Pembayaran
3
Pembuatan Laporan
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Penjualan
STIKOM
(46)
4.2.4 PerancanganDatabase
Dari analisis sistem diatas dapat dibuat perancangan database yakni Entity
Relationalship Diagram (ERD) yang menggambarkan struktur database dari sistem
penjualan pada UD Stardus Surabaya yang terdiri dari Conceptual Data Model
(CDM) danPhysical Data Model(PDM).
1. Conceptual Data Model(CDM)
Conseptual Data Model (CDM) menggambarkan relasi antara tabel. Berikut
merupakan tabel-tabel yang terdapat dalamConsceptual Data Model(CDM) :
STIKOM
(47)
Gambar 4.7Conseptual Data Model
2. Physical Data Model(PDM)
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conseptual
Data Model (CDM). Perancangan PDM ini menggambarkan ciri fisik dari database
yang akan digunakan. PDM menghubungkan antara sejumalah tabel untuk menggambarkan hubungan antara data-data.Untuk selengkapnya PDM ada dibawah ini. Relationship_1 Relationship_2 Relationship_3 Relationship_4 Relationship_5 Relationship_6 Relationship_7 PELANGGAN ID_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan No_tlp_plgn Kota_Pelanggan
<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (30) Identifier_1 ... <pi> Sales ID_Sales Nama_Sales Alamat_Sales NO_TLP_Sales
<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Identifier_1 ... <pi> Pembayaran no_Bukti_pembayaran Tanggal_Pembayaran cash Piutang_Pelanggan selisih keterangan_bayar
<pi> Variable characters (10) Date & Time Integer Integer Integer
Variable characters (10) Identifier_1 ... <pi> Barang ID_Barang Nama_Barang Keterangan Stock_Min jumlah_barang Harga_Beli Harga_Jual
<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (15) Integer Integer Integer Integer <M> Identifier_1 ... <pi> Transaksi_Penjualan NO_Nota_Penjualan Jumlah_Penjualan
<pi> Variable characters (10) Integer Identifier_1 <pi> Divisis_Penjualan ID_Divisi_Penjualan Nama_penjualan Alamat_penjualan NO_tlp_penjualan Attribute_46
<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) <Undefined> <M> Identifier_1 ... <pi> Kasir ID_Kasir Nama_Kasir Alamat_kasir NO_TLP_Kasir
<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20)
<M> Identifier_1 <pi> persediaan ID_Persediaan Saldo_Awal saldo_akhir
<pi> Variable characters (10) Integer Integer <M> Identifier_1 ... <pi>
STIKOM
SURABAYA
(48)
Gambar 4.8Physical Data Model PELANGGAN ID_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat_Pelanggan No_tlp_plgn Kota_Pelanggan varchar(10) varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(30) <pk> Sales ID_Sales Nama_Sales Alamat_Sales NO_TLP_Sales varchar(10) varchar(50) varchar(50) varchar(20) <pk> Pembayaran no_Bukti_pembayaran ID_Divisi_Penjualan ID_Pelanggan Tanggal_Pembayaran cash Piutang_Pelanggan selisih ... varchar(10) varchar(10) varchar(10) timestamp integer integer integer varchar(10) <pk> <fk2> <fk1> Barang ID_Barang Nama_Barang Keterangan Stock_Min jumlah_barang Harga_Beli Harga_Jual ... varchar(10) varchar(50) varchar(15) integer integer integer integer <pk> Transaksi_Penjualan NO_Nota_Penjualan ID_Barang ID_Divisi_Penjualan ID_Sales ID_Kasir Jumlah_Penjualan varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) integer <pk> <fk2> <fk4> <fk1> <fk3> Divisis_Penjualan ID_Divisi_Penjualan Nama_penjualan Alamat_penjualan NO_tlp_penjualan Attribute_46 ... varchar(10) varchar(50) varchar(50) varchar(20) <Undefined> <pk> Kasir ID_Kasir Nama_Kasir Alamat_kasir NO_TLP_Kasir varchar(10) varchar(50) varchar(50) varchar(20) <pk> persediaan ID_Persediaan ID_Barang Saldo_Awal saldo_akhir ... varchar(10) varchar(10) integer integer <pk> <fk>
STIKOM
SURABAYA
(49)
4.2.5 Struktur Tabel
Struktur tabel pada sistem informasi penjualan padaUD Stardus Surabaya adalah sebagai berikut:
a. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Primary Key : ID_Pelanggan
Foreig Key :
-Fungsi : Tabel untuk mencatat data-data pelanggan
Tabel 4.1 Pelanggan
No. Field Type Length Key
1. ID_Pelanggan Varchar 10 Primary Key
2. Nama Varchar 50
3. Alamat VarChar 50
5. No_Telp VarChar 20
6. Kota VarChar 30
b. Tabel Sales
Nama Tabel : Sales
Primary Key :ID_Sales
Foreign Key :
-Fungsi : Tabel untuk memasukkan data Sales
STIKOM
(50)
Tabel 4.2 Pegawai
No. Field Type Length Key
1. ID_Sales Varchar 10 Primary Key
2. Nama_ Sales VarChar 50
3. Alamat VarChar 50
4. No_Telp Varchar 20
c. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang
Primary Key : ID_Barang
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data barang
Tabel 4.3 Barang
No. Field Type Length Key
1. ID_Barang Varchar 10 Primary Key
2. Nama_Barang Varchar 50
3. Jumlah_Barang Integer
5. Stock_Min Integer
6. Keterangan Varchar 15
7. Harga_Beli Integer
8. Harga_Jual Integer
STIKOM
(51)
d. Tabel Divisi_Penjualan
Nama Tabel : Divisi Penjualan
Primary Key :ID_Divisi_Penjualan
Foreign Key :
-Fungsi : Tabel untuk memasukkan data Divisi Penjualan
Tabel 4.4 Divisi Penjualan
No. Field Type Length Key
1. ID_Divisi_Penjualan Varchar 10 Primary Key
2. Nama VArChar 50
3 Alamat Varchar 50
4 NO_Tlp Varchar 20
e. Tabel Pembayaran
Nama Tabel : Pembayaran
Primary Key :NO_Bukti_Pembayaran
Foreign Key : ID_divisi_Penjualan dan ID_Pelanggan
Fungsi : Tabel untuk mencatat transaksi pembayaran
Tabel 4.5Pembayaran
No. Field Type Length Key
1. No_Bukti_Pembayaran Varchar 10 Primary Key
2. ID_Pelanggan Varchar 10 Foreign Key
STIKOM
(52)
3. Selisih Integer
4. ID_Divisi_Penjualan Varchar 10 Foreign Key
5 Tanggal_pembayaran DateTime
6. cash Integer
7. Piutang Integer
f. Tabel Transaksi Penjualan
Nama Tabel : Penjualan
Primary Key : No_Nota_Penjualan
Foreign Key : ID_Barang ,ID_Divisi_Penjualan,ID_Sales dan ID_Kasir
Fungsi : Tabel untuk mencatat data penjualan
Tabel 4.6 Penjualan
No. Field Type Length Key
1. No_Nota_Penjualan Varchar 10 Primary Key
2. ID_Barang Varchar 10 Foreign Key
3. ID_Divisi_Penjualan Varchar 10 Foreign Key
4. ID_Kasir Varchar 10 Foreign Key
5. Jumlah_Penjualan Intenger
6 ID_Sales Varchar 10 Foreign Key
STIKOM
(53)
g. Tabel Kasir
Nama Tabel : Kasir
Primary Key : ID_Kasir
Foreign Key :
-Fungsi : Tabel untuk mencatat data jual
Tabel 4.7 Tabel Kasir
No. Field Type Length Key
1. ID_Kasir Varchar 10 Primary Key
2. Nama Varchar 50
3 Alamat Varchar 50
4 No_Tlp Varchar 20
h. Tabel Persediaan
Nama Tabel : Transaksi Persediaan
Primary Key : ID_Persediaan
Foreign Key : ID_Barang,
Fungsi : Tabel untuk mencatat Persediaan
Tabel 4.8 Tabel Persediaan Penjualan
No. Field Type Length Key
1. ID_Persediaan Varchar 10 Primary Key
2. ID_Barang Varchar 10 Foreign Key
3. Saldo_awal Integer
4 Saldo_Akhir Integer
STIKOM
(54)
4.3 DesainInput/Output
4.3.1 Desain Input
Berikut ini adalah desain input yang terdapat pada aplikasi sistem penjualan pada UD Stardus Surabaya :
1. Form Login
Berikut ini merupakan tampilan dariform login yang berfungsi untuk
validasi useryang menggunakan aplikasi.
Gambar 4.9 Desain FormLogin User
STIKOM
(55)
2. Form Menu Utama
Gambar 4.10 Desain Form Menu Utama
3. Form Barang
Gambar 4.11 Desain Form Barang
STIKOM
(56)
4. Form Pelanggan
Gambar 4.12Desain Form Pelanggan
5. Form Sales
Gambar 4.13 Desain Form Sales
6. Form Kasir
Gambar 4.14 Desain Form Kasir
STIKOM
(57)
7. Form Divisi Penjualan
Gambar 4.15 Desain Form Divisi Penjualan
8. Form Transaksi Pembayaran
Gambar 4.16 Desain Form Transaksi Pembayaran
STIKOM
(58)
9. Form Transaksi Penjualan
Gambar 4.17 Desain Form Transaksi Penjualan
10. Form Transaksi Persediaan
Gambar 4.18 Desain Form Transaksi Persediaan
4.3.2 Desain Output
Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi penjualan pada UD Stardus Surabaya.
STIKOM
(59)
1. Laporan Pembayaran
Berikut ini merupakan desain output dari laporan pembayaran barang yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai pembayaran dari barang yang telah terjual:
Gambar 4.19 Desain Form Laporan Pembayaran
2. Laporan Penjualan Barang
Berikut ini merupakan desain output dari laporan penjualan barang yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai penjualan barang yang laku terjual.
Gambar 4.20 Desain Form Laporan Penjualan
STIKOM
(60)
3. Laporan Persediaan Barang
Berikut ini merupakan desain output dari laporan persediaan barang yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai persediaan barang dagangan di gudang.
Gambar 4.21 Desain Form Persediaan
4.4 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.
STIKOM
(61)
4.4.1 Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:
1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz 2. Memory 512 MB RAM 3. VGA 64 GB
4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi
Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem penjualan pada UD.Stardus Surabaya. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini:
1. Form Home
Form Home merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini
terdapat menu yaitu menu utama. Menu utama disini berisi login untuk user yang
ingin menjalankan aplikasi ini. Selain itu dalam menu utama terdapat menu keluar yang bertujuan untuk membatalkan masuk ke aplikasi.
STIKOM
(62)
Gambar 4.22TampilanFormHome
2. Form Login
Form login ini terdapat pada form Home yaitu pada menu utama. Userharus
menginputkanusernamedanpasswordyang sesuai agar dapat masuk ke menu utama
dari aplikasi ini.Form Loginini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja
yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan
data. Tampilan dariform loginini dapat dilihat sebagai pada gambar berikut ini:
Gambar 4.23TampilanForm Login
Jikausernamedanpasswordbenar yang diinputkanusersesuai maka akan muncul
message boxseperti pada gambar 4.24
STIKOM
(63)
Gambar 4.24Message BoxpadaFormLoginbenar
Jikausernamedanpasswordsalah yang diinputkanusertidak sesuai maka akan
munculmessage boxseperti pada gambar 4.25
Gambar 4.25Message BoxpadaFormLoginSalah
3. Form Data Barang
Implementasi pada form data barang ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
STIKOM
(64)
Gambar 4.26 Form Data Barang
Pada form ini user dapat maintenance data barang. Pada textbox ID_barang
akan terisi secara otomatis sesuai dengan jumlah yang ada di database . Kemudian
textbox nama_barang diinputkan sesuai nama barang. Dalam form ini terdapat
beberapabutton, yaitu:
1. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
2. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
3. Buttonubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user
4. Buttonhapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan lagi.
5. Buttonkeluar, berfungsi untuk keluar dari form data barang.
Gambar 4.27Message BoxpadaButtonSimpan
STIKOM
(65)
Pada saat tekan button ubah atau button hapus maka muncul message box
yang menanyakan apakah data benar-benar ingin diubah atau dihapus.
Gambar 4.28Message BoxpadaButtonUbah
Gambar 4.29Message BoxpadaButtonHapus
4. Form Data Pelanggan
Implementasi pada form data pelanggan ini dapat dilihat pada gambar 4.30.
STIKOM
(66)
Gambar 4.30 Form Pelanggan
Form data pelanggan berfungsi untuk mencatat data pelanggan yang telah
melakukan pembelian pada UD Stardus tersebut. Dalam form ini terdapat beberapa
button,yaitu:
6. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
7. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
8. Buttonubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate oleh user
9. Buttonhapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan lagi.
Pada saat tekan button baru maka data akan diubah dan saat menekan button
simpan maka munculmessage boxseperti gambar 4.31data akan disimpan
STIKOM
(67)
Gambar 4.31 Message BoxpadaButtonSimpan
Pada saatbuttonubah maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.32
Gambar 4.32Message BoxpadaButtonubah
Jika pada saatbuttonhapus di tekan akan munculmessage boxseperti dibawah ini
Gambar 4.33Message BoxpadaButtonhapus
STIKOM
(68)
5. Form Data Sales
Implementasi pada form data sales ini dapat dilihat pada gambar 4.34
Gambar 4.34 Form Sales
Form data pelanggan berfungsi untuk mencatat data pelanggan yang telah
melakukan pembelian pada UD Stardus tersebut. Dalam form ini terdapat beberapa
button,yaitu:
10. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
11. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
12. Buttonubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate olehuser
13. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan
lagi.
Pada saat tekan button baru maka data akan diubah dan saat menekan button
simpan maka munculmessage boxseperti gambar 4.35data akan disimpan
STIKOM
(69)
Gambar 4.35Message BoxpadaButtonSimpan
Pada saatbuttonubah maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.36
Gambar 4.36Message BoxpadaButtonubah
Jika pada saatbuttonhapus di tekan akan munculmessage boxseperti dibawah ini
Gambar 4.37Message BoxpadaButtonHapus
STIKOM
(70)
6. Form Data kasir
Implementasi pada form data kasir ini dapat dilihat pada gambar 4.38
Gambar 4.38 Form Kasir
Form data Kasir berfungsi untuk mencatat data pelanggan yang telah
melakukan pembayaran pada UD Stardus Surabaya. Dalam form ini terdapat
beberapabutton, yaitu:
14. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
15. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
16. Buttonubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate olehuser
17. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan
lagi.
Pada saat tekan button baru maka data akan diubah dan saat menekan button
simpan maka munculmessage boxseperti gambar 4.39 data akan disimpan
STIKOM
(71)
Gambar 4.39Message BoxpadaButtonSimpan
Pada saatbuttonubah maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.40
Gambar 4.40Message BoxpadaButtonubah
Jika pada saatbuttonhapus di tekan akan munculmessage boxseperti dibawah ini
Gambar 4.41 Message BoxpadaButtonHapus
STIKOM
(72)
7. Form Bagian Penjualan
Implementasi pada form data bagian penjualan ini dapat dilihat pada gambar 4.42.
Gambar 4.42 Form Bagian Penjualan
Form data Bagian Penjualan berfungsi untuk mencatat data penjualan barang
dagangan yang telah terjual pada pelanggan UD Stardus Surabaya. Dalam form ini
terdapat beberapabutton,yaitu:
18. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
19. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
20. Buttonubah, berfungsi untuk menyimpan data yang telah diupdate olehuser
21. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan
lagi.
Pada saat tekan buttonbaru maka data akan diubah dan saat menekan button simpan
maka munculmessage boxseperti gambar 4.4.43data akan disimpan
STIKOM
(73)
Gambar 4.43Message BoxpadaButtonSimpan
Pada saatbuttonubah maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.44
Gambar 4.44 Message BoxpadaButtonubah
Jika pada saatbuttonhapus di tekan akan munculmessage boxseperti dibawah ini
Gambar 4.45 Message BoxpadaButtonHapus
STIKOM
(74)
8. Form Transaksi Pembayaran
Implementasi pada form data bagian penjualan ini dapat dilihat pada gambar 4.46
Gambar 4.46 Form Transaksi Pembayaran
Form data transaksi pembayaran berfungsi untuk mencatat data pendapatan
penjualan barang dagangan yang telah terjual pada pelanggan UD Stardus Surabaya.
Dalamformini terdapat beberapabutton, yaitu:
22. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
23. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
Pada saat tekan buttonbaru maka data akan diubah dan saat menekan button simpan
maka munculmessage boxseperti gambar 4.47 data akan disimpan
Gambar 4.47 Form Transaksi Pembayaran
STIKOM
(75)
Pada saat tekan button cari maka data akan menampilkan tabel master yang di inginkan seperti gambar 4.48 data akan disimpan
Gambar 4.48 Form Master Pelanggan
Gambar 4.49 Form Master Bagian Penjualan
STIKOM
(76)
Gambar 4.50 Form Transaksi Penjualan
9. Form Transaksi Penjualan
Implementasi pada form data bagian penjualan ini dapat dilihat pada gambar 4.51
Gambar 4.51. Form Transaksi Penjualan
Form data transaksi penjualan berfungsi untuk mencatat data penjualan
barang dagangan yang telah terjual pada pelanggan UD Stardus Surabaya. Dalam
formini terdapat beberapabutton,yaitu:
24. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
25. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
STIKOM
(77)
26. Button hapus, berfungsi untuk menghapus data barang yang tidak diperlukan lagi.
Pada saat tekan button baru maka data akan diubah dan saat menekan button
simpan maka munculmessage boxseperti gambar 4.52 data akan disimpan
Gambar 4.52 Form Transaksi Penjualan
Pada saat tekanbuttoncari maka data akan menampilkan tabel master yang di
inginkan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.53 Form Master Sales
STIKOM
(78)
Gambar 4.54 Form Master Bagian Penjualan
Gambar 4.55 Form Master Bagian Kasir
Gambar 4.56. Form Master Barang
Pada saat tekanbuttonhapus maka data akan menampilkan pesan seperti gambar 4.57
di bawah ini :
STIKOM
(79)
Gambar 4.57. Form pesan terhapus
10. Form Transaksi Persediaan
Implementasi pada form data bagian persediaan ini dapat dilihat pada gambar 4.58.
Gambar 4.58. Form Transaksi Persediaan
Form data persediaan berfungsi untuk mencatat data persediaan barang
dagangan yang ada di gudang UD Stardus Surabaya. Dalam form ini terdapat
beberapabutton, yaitu:
27. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser
28. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
STIKOM
(80)
29. Button hitung, berfungsi untuk menghitung data saldo awal barang dagangan dan saldo akhir barang dagangan.
Pada saat tekan button baru maka data akan diubah dan saat menekan button
simpan maka munculmessage boxseperti gambar 4.59 data akan disimpan
Gambar 4.59 Form Transaksi Persediaan
Pada saat tekanbuttoncari maka data akan menampilkan tabel master yang di
inginkan seperti gambardi bawah ini :
Gambar 4.60 Form Master Barang
STIKOM
(81)
Gambar 4.61 Form Transaksi Penjualan
Pada saat tekan button hitung maka data akan diubah dan saat menekan button
hitung maka muncul Saldo awal dan Saldo akhir persediaan seperti gambar 4.62
data akan disimpan
Gambar 4.62 Form Transaksi Persediaan
STIKOM
(82)
77 5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan dari sistem informasi penjualan pada UD Stardus Surabaya. Kesimpulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini dapat menghasilkan output berupa laporan penjualan barang dagangan, laporan pembayaran, dan laporan persediaan. Laporan-laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan penjualan yang ada di UD Stardus Surabaya.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi penjualan pada UD Stardus Surabaya, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mendatang sebaiknya lebih bisa dikembangkan dan dilengkapi laporan yang lebih spesifik sehingga laporan yang dihasilkan lebih akurat. 2. Aplikasi ini juga dikembangkan dengan aplikasi pembelian sehingga dapat
mengontrol proses bisnis secara keseluruhan pada UD Stardus Surabaya.
STIKOM
(83)
78
Auwarsa. 2004. Konsep Dasar Penjualan dan Pembelian. Salemba Empat, Jakarta.
Brewer, P. C., Garisson, E. J. 2004. Akuntansi Manajerial jilid I. Salemba Empat, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 2001. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta.
Indra, Dolly. 1993.Tempo. Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya. Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.
Mulyadi, 2001,Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Poerwadarminta, W. J. S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Simamora, Henry. 2002.Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso, S.R. 2004.Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat, Jakarta.
STIKOM
(1)
Gambar 4.54 Form Master Bagian Penjualan
Gambar 4.55 Form Master Bagian Kasir
Gambar 4.56. Form Master Barang
Pada saat tekanbuttonhapus maka data akan menampilkan pesan seperti gambar 4.57 di bawah ini :
STIKOM
(2)
74
Gambar 4.57. Form pesan terhapus 10. Form Transaksi Persediaan
Implementasi pada form data bagian persediaan ini dapat dilihat pada gambar 4.58.
Gambar 4.58. Form Transaksi Persediaan
Form data persediaan berfungsi untuk mencatat data persediaan barang dagangan yang ada di gudang UD Stardus Surabaya. Dalam form ini terdapat beberapabutton, yaitu:
27. Buttonsimpan, berfungsi untuk menyimpan data yang dientry olehuser 28. Buttoncari, berfungsi untuk mencari data yang ingin dientry olehuser
STIKOM
(3)
Gambar 4.59 Form Transaksi Persediaan
Pada saat tekanbuttoncari maka data akan menampilkan tabel master yang di inginkan seperti gambardi bawah ini :
Gambar 4.60 Form Master Barang
STIKOM
(4)
76
Gambar 4.61 Form Transaksi Penjualan
Pada saat tekan button hitung maka data akan diubah dan saat menekan button hitung maka muncul Saldo awal dan Saldo akhir persediaan seperti gambar 4.62 data akan disimpan
Gambar 4.62 Form Transaksi Persediaan
STIKOM
(5)
77
1. Sistem ini dapat menghasilkan output berupa laporan penjualan barang dagangan, laporan pembayaran, dan laporan persediaan. Laporan-laporan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan penjualan yang ada di UD Stardus Surabaya.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi penjualan pada UD Stardus Surabaya, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mendatang sebaiknya lebih bisa dikembangkan dan dilengkapi laporan yang lebih spesifik sehingga laporan yang dihasilkan lebih akurat. 2. Aplikasi ini juga dikembangkan dengan aplikasi pembelian sehingga dapat
mengontrol proses bisnis secara keseluruhan pada UD Stardus Surabaya.
STIKOM
(6)
78
DAFTAR PUSTAKA
Auwarsa. 2004. Konsep Dasar Penjualan dan Pembelian. Salemba Empat, Jakarta.
Brewer, P. C., Garisson, E. J. 2004. Akuntansi Manajerial jilid I. Salemba Empat, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 2001. Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi : Yogyakarta.
Indra, Dolly. 1993.Tempo. Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya. Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.
Mulyadi, 2001,Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Poerwadarminta, W. J. S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Simamora, Henry. 2002.Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso, S.R. 2004.Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat, Jakarta.