Algoritma Program Perancangan Database Mesin Inferensi

Gambar 6 DFD Level 3

3.4. Algoritma Program

Algoritma merupakan urutan langkah instruksi yang logis. Setiap langkah instruksi mengerjakan suatu tindakan proses. Untuk menggambarkan algoritma pada program ini penulis menyajikannya dalam bentuk Flowchart. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Start Menu 1.gejala hama 2.data hama 3.Hubungan hama 4.Logout Pil=1 Input data Gejala hama Isi data gejala hama Simpan ? simpan Y Y T Pil=2 Input data hama Isi data hama Simpan ? simpan Y Y T Pil=3 Input data hubungan hama Input data hubungan hama Simpan ? simpan Y Y T Pil=4 Lougout end Gambar 7 Flowchart Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5. CDM dan PDM

Gambar 8 CDM Gambar 9 PDM 3.6. Kebutuhan antar muka Kebutuhan antarmuka dalam sistem pakar untuk mengidentifikasi hama kedelai meliputi kebutuhan antarmuka pengguna, kebutuhan antarmuka perangkat keras, kebutuhan antarmuka lunak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6.1 Kebutuhan antarmuka pengguna

Pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi sistem pakar ini dengan menggunakan alat bantu seperti berikut: a Keyboard, digunakan untuk memasukkan perintah ke dalam aplikasi. b Mouse, digunakan untuk menjalankan perintah terhadap aplikasi. c Monitor, digunakan untuk melihat tampilan dalam aplkasi.

3.6.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah seperangkat komputer atau laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: 1 Intel Atom Prosesor N2600 1.6 GHz. 2 RAM 2GB. 3 VGA 256 MB.

3.6.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Sistem pakar untuk mengidentifikasi hama kedelai ini didukung kebutuhan perangkat lunak seperti: 1 Sistem operasi Microsoft Windows 7. 2 Macromedia Dreamweaver 8 sebagai editor source code. 3 Xampp Version 1.7.7 4 Mozila Firefox 12 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.7. Perancangan Database

Database digunakan untuk menyimpan data-data gejala, nama hama beserta postingan dari keterangan hama sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi output sistem. Database yang dibuat dalam tugas akhir ini yaitu dengan menggunakan MySQL. Berikut adalah tabel yang dibutuhkan dalam sistem pakar ini: 1 Tabel Hama Data Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data hama. Data – data terkait yang akan disimpan dalam tabel hama. Gambar 10 Hama data 2 Tabel Hama Gejala Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data gejala. Data – data terkait yang akan disimpan dalam tabel gejala adalah : Gambar 11 Hama gejala Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3 Tabel Hama Hubungan Tabel hubungan digunakan untuk menyimpan mencari pasangan antar data hama dengan gejala.. Gambar 12 Hama hubungan

3.8. Mesin Inferensi

Secara sederhana mesin inferensi merupakan komponen yang mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Proses penelusuran yang akan digunakan dalam sistem ini adalah dengan menggunakan metode forward chaining atau pelacakan ke depan. Dalam mesin inferensi sistem pakar, sistem akan membaca masukan pengguna berupa masukan gejala yang dirasakan. Tiap masukan gejala memiliki id gejala yang kemudian akan dilacak oleh sistem di dalam tabel data gejala. Dari id gejala tersebut sistem akan melacak di tabel hama hubungan untuk mendapatkan nilai certainty factor serta pasangan data gejala tersebut.Kemudian sistem akan melakukan perhitungan untuk setiap nilai certainty factor per nama hama berdasarkan basis pengetahuan yang digunakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mulai Cari id_gejala dari check box di tabel hama_data Pilih check box gejala hama Cari id_gejala di tabel hama_bubungan Post data dari tabel hama_hubungan id_hama,id_gejala_cf Hitung banyak hama Hitung cf hama Post hasil perhitungan id_hama, cf Tampilkan detail hama End Gambar 13 Flowchart Diagnosa Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa masukan user berasal dari pilihan checkbox pada daftar gejala yang dibagi berdasarkan tipe yang berbeda. Pilihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pada checkbox tersebut merupakan metode pilihan gejala yang terdapat pada tabel data gejala. Dari pilihan tersebut, sistem akan mencari id gejala yang dipilih pada tabel data gejala. Setelah mendapatkan id gejala, sistem akan mencari id gejala tersebut pada tabel sesuai dengan metode yang telah ditentukan untuk mendapatkan hubungan dan nilai CF. Data dari tabel deteksi hama tersebut di proses untuk dilakukan perhitungan. Hama yang muncul akan dihitung berapa banyak, dan nilai certainty factor juga dihitung per gejala. Data hasil perhitungan id gejala dan nilai CFcertainty factor kemudian hasil perhitungan data tersebut dikirimkan melalui bentuk tampilan dengan nilai certainty factor . Setelah muncul hasil perhitungan tersebut si user akan mendapat keterangan lebih akurat dengan menekan tombol detail, sehingga akan keluar postingan secara terperinci tentang data hama tersebut sesuai dengan perhitungan certainty factor tadi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas tentang implementasi sistem pakar beserta analisa data. Jadi gejala- gejala tersebut akan di proses untuk di hubungkan dengan data dari nama hama.Kemudian dari data tersebut akan dihitung berdasarkan nilai certainty factor untuk diberi nilai, yang pada akhirnya akan muncul hasil dari perhitungan tersebut.

4.1. Implementasi Sistem