Hasil Uji Pengukuran Throughput

3. Konfigurasi pengiriman paket datagram sisi client C: \ iperf –c [ip address server] –u –l [ukuran paket datagram] –b [bandwidth] 4. Konfigurasi pengiriman paket datagram sisi client C: \ iperf –s –u –l [ukuran paket datagram]

4.2. Hasil Uji Pengukuran Throughput

Pengujian Throughput dilakukan pada pengiriman paket-paket TCP sebanyak-banyaknya menggunakan Iperf dan dengan pengiriman paket FTP. Throughput OSPF tanpa MPLS digunakan sebagai acuan untuk membandingkan kinerja OSPF MPLS dengan OSPF tanpa MPLS. Oleh karena itu, throughput OSPF tanpa MPLS diberi nilai 100, jika throughput OSPF MPLS lebih besar dari 100 maka kinerja lebih buruk daripada OSPF tanpa MPLS. Jika throughput OSPF MPLS lebih kecil dari 100, maka throughput lebih baik daripada OSPF tanpa MPLS.

4.2.1. Pengukuran Throughput TCP

Pada pengujian pengukuran throughput window size menggunakan Iperf. Pengukuran dilakukan dengan mengirimkan paket TCP dengan window size 2 Kbyte, 4 Kbyte, 8 Kbyte, 16 Kbyte, 32 Kbyte dan 64 Kbyte. Masing-masing dilakukan pengambilan data dengan selang waktu 10 detik, sebanyak 10 kali pada topologi 3 Core maupun 4 Core, didapatkan hasil berupa grafik sebagai berikut : Gambar 4.10. Grafik throughput TCP Window Size 3 Core 2 Kbyte 4 Kbyte 8 Kbyte 16 Kbyte 32 Kbyte 64 Kbyte OSPF 100 100 100 100 100 100 OSPF MPLS 98.5 98.1 98.7 95.6 98.7 98.9 Tabel 4.1. Tabel Persentase Perbandingan Throughput TCP Window Size 3 Core Gambar 4.11. Grafik throughput TCP Window Size 4 Core 2 Kbyte 4 Kbyte 8 Kbyte 16 Kbyte 32 Kbyte 64 Kbyte OSPF 100 100 100 100 100 100 OSPF MPLS 101.2 97.4 98.6 109.1 99 98.8 Tabel 4.2. Tabel Persentase Perbandingan Throughput TCP Window Size 4 Core Bersasarkan tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan pengaruh ukuran paket TCP window size yang dikirim pada throughput jaringan OSPF tanpa MPLS dan OSPF MPLS. Data dalam tabel menunjukkan bahwa keseluruhan throughput jaringan OSPF tanpa MPLS lebih baik daripada throughput jaringan OSPF MPLS. Hal ini disebabkan protokol TCP menerapkan error control dan menjamin validitas data, sehingga ada proses retransmit. Proses ini masih ditambah dengan proses labeling pada paket, sehingga menurunkan kinerja teknologi MPLS. Selain itu, ukuran window pada TCP berpengaruh pada nilai throughput . Windows size ini merupakan nilai maksimal dari data yang dapat dikirim tanpa paket acknowledge konfirmasi. Semakin kecil nilai windows size maka akan memperlambat transfer, karena banyaknya paket data yang perlu di acknowledge.

4.2.2. Pengukuran Throughput FTP

Pada pengujian throughput untuk aplikasi FTP, pengujian dilakukan sebanyak 10 kali untuk download masing-masing file FTP sebesar 10 MB, 20 MB, 30 MB dan 40 MB. Tiap pengujian dilakukan capture menggunakan wireshark, lalu dihitung rata-rata keseluruhan hasil pengujian dan diperoleh grafik sebagai berikut : Gambar 4.12. Grafik Throughput FTP 3 Core 10 MB 20 MB 30 MB 40 MB OSPF 100 100 100 100 OSPF MPLS 99.6 99.6 99.6 99.5 Tabel 4.3. Tabel Persentase Perbandingan Throughput FTP 3 Core Gambar 4.13. Grafik Pengukuran Throughput FTP 4 Core 10 MB 20 MB 30 MB 40 MB OSPF 100 100 100 100 OSPF MPLS 99.5 99.6 99.3 99.4 Tabel 4.4. Tabel Persentase Perbandingn Throughput FTP 4 Core Bersasarkan tabel 4.3 dan 4.4 menunjukkan pengaruh ukuran file FTP yang dikirim pada throughput jaringan OSPF tanpa MPLS dan OSPF MPLS. Jika dilihat dari pengaruh ukuran file FTP dengan throughput , semakin besar ukuran file yang dikirim, maka semakin besar throughput pada jaringan. Tetapi jika dilihat dari perbandingan throughput jaringan OSPF tanpa MPLS dengan OSPF MPLS, throughput jaringan OSPF tanpa MPLS masih lebih baik daripada throughput jaringan OSPF MPLS. Hal ini disebabkan karena FTP adalah satu protokol aplikasi yang dikirimkan dengan menggunakan protokol transport TCP. TCP menerapkan error control dan menjamin validitas data, sehingga ada proses retransmit . Proses ini masih ditambah dengan proses labeling pada paket, sehingga menurunkan kinerja teknologi MPLS untuk pengriman file-file FTP.

4.3. Pengukuran Jitter UDP