PENDAHULUAN LANDASAN TEORI METODE PENULISAN ANALISA HASIL PENGAMBILAN DATA KESIMPULAN LANDASAN TEORI

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam enam bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini dijelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung penulisan tugas akhir ini.

BAB III METODE PENULISAN

Bab ini dijelaskan tentang flowchart, perancangan sistem, skenario, tahap-tahap implementasi dan tahap-tahap uji coba.

BAB IV ANALISA HASIL PENGAMBILAN DATA

Pada bab ini berisi evaluasi dari pelaksanaan uji coba skenario yang dibuat. asil pengambilan data dikumpulkan dan dianalisa.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem. DAFTAR PUSTAKA Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. LAMPIRAN Pada bagian ini berisi tentang keseluruhan konfigurasi pada tiap perangkat yang terlibat dalam membangun jaringan OSPF dengan teknologi MPLS.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. DASAR TEORI 2.1.1. TCPIP [11] TCPIP adalah suatu protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki perbedaan karakteristik dari segi hardware ataupun software. TCPIP merupakan protokol yang paling sering digunakan dalam operasi jaringan. TCPIP terdiri dari dua protokol utama, yaitu Transmission Control Protocol dan Internet Protocol. Gambar 2.1. Lapisan Protokol TCPIP dan OSI [11]

2.1.1.1. TCP

TCP dikenal sebagai protocol “connection oriented”. Artinya, protokol membutuhkan koneksi terlebih dahulu untuk menghantarkan pesan sampai terjadi proses pertukaran antar-program aplikasi. Ciri-ciri dari connection- oriented adalah: 1. Semua paket mendapatkan tanda terima acknoledgement dari sender. 2. Paket yang hilang atau tidak diterima akan dikirimkan ulang. 3. Paket yang datang diurutkan kembali sequence. TCP bekerjasama dengan Internet Protocol IP untuk mengirimkan data antar-komputer melintasi jaringan atau internet. Jika IP menangani penghartaran data, maka TCP berperan mengawasi atau menjaga track unit individu data yang dikenal paket.

2.1.1.2. IP

IP Internet Protocol merupakan metode yang digunakan untuk mengirim data dari satu komputer ke komputer lain melintasi jaringan. Setiap komputer dikenal dengan host memiliki paling tidak satu IP address yang berguna untuk memperkenalkan dirinya ke komputer lain di internet.

2.1.2. TCPIP Layer

Lapisan TCPIP dibagi menjadi 4 bagian yaitu : [11]

2.1.2.1. Physical Layer

Physical layer , sering disebut network interface layer atau data link layer, adalah lapisan TCPIP yang berupa interface fisik berupa NIC Network Interface Card. NIC memiliki driver yang harus diinstall pada operating system sebelum digunakan. NIC menghubungkan antara perangkat transmisi data dengan media transmisi jaringan. Protokol yang terdapat pada phisycal layer yaitu SLIP Serial Line Internet Protocol, yaitu protokol yang me- transmisikan IP Datagram melalui saluran telepon maupun modem. SLIP tidak menyediakan physical addressing, error control dan konfigurasi koneksi dinamis. PPP Point to Point Prototcol yaitu protokol yang bertanggung jawab membua koneksi antar komputer. PPP mendukung berbagai layanan authentikasi, enkripsi dan error control dengan CRC Cyclic Redudancy Check.

2.1.2.2. Network Layer

Network Layer , sering disebut Internet Layer, pada lapisan Network ini berfungsi senagai lapisan pada TCPIP yang mengontrol pengiriman paket dalam jaringan. Paket dikirim dari alamat asal menuju ke alamat tujuan sesuai jalur yang didapatkan dari tabel routing packets routing. Network Layer memiliki beberapa protokol, yaitu : 1. IP Internet Protocol, protokol yang berfungsi untuk routing , menentukan jalur pengiriman paket data dari alamat asal host dan alamat tujuan destination end system dengan membentuk tabel routing pada routernya. 2. ICMP Internet Control Message Protocol, protokol untuk mengirim dan menerima pesan kesalahan pengirman. 3. IGMP Internet Group Management Protocol, protokol yang berfungsi memberikan informasi kepada router bahwa terdapat beberapa host dalam jaringan yang terbagi dalam beberapa group multicast. 4. ARP Address Resolution Protocol, protokol yang berfungsi menterjemahkan alamat IP menjadi alamat hardware. 5. RARP Reverse ARP, protokol untuk menterjemahkan alamat hardware menjadi alamat IP.

2.1.2.3. Transport Layer

Transport Layer yaitu lapisan TCPIP yang berfungsi untuk menyediakan layanan komunikasi dan aliran pertukaran data antar komputer. Tarnsport Layer memiliki 2 protokol : 1. UDP User Datagram Protocol, protokol pertukaran data connectionless. Protokol ini didefinisikan pada RFC 768 pada tahun 1980 [11]. Paket data pada UDP akan diberikan header UDP, dan paket yang telah dienkasulapsi ini disebut dengan UDP datagram. UDP datagram ini akan dienkasulapsi lagi ke dalam IP datagram. IP Datagram besar maksimumnya 65535 byte, UDP Datagram besarnya 655007 byte, sedangkan IP datagram yang terkirim jika melebihi MTU sebesar 1500 byte akan difragmentasi, 1472 byte untuk user data, 20 byte untuk IP header dan 8 byte untuk UDP header[14]. Header UDP terdiri dari source port16 bit, destination port16 bit, length16 bit dan checksum16 bit, untuk lebih lengkap bisa dilihat dari gambar berikut : Gambar 2.2. Header UDP [14] 2. TCP Transmission Control Protocol , protokol petukaran data connection oriented, menyediakan layanan pengiriman data yang reliable dengan deteksi dan koreksi kesalahan end-to-end. Menurut RFC 793. TCP Header format : Gambar 2.3. TCP Header Format [11] Proses pembentukan koneksi TCP disebut 3 Way Handshake, prosesnya yaitu [11]: - Host pertama yang ingin membuat koneksi akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua yang hendak diajak untuk berkomunikasi. - Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama. - Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua

2.1.2.4. Application Layer

Application Layer adalah lapisan TCPIP yang berfungsi untuk mengontrol aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam jaringan. Protokol-protokol yang digunakan : 1. DHCP Dynamic Host Configuration Protocol, protokol untuk distribusi IP dengan jumlah IP terbatas. 2. DNS Domain Name Server, protokol database nama domain name dan nomer IP. 3. FTP File Transfer Protocol, protokol untuk transfer file. 4. HTTP HyperText Transfer Protocol, protokol untuk transfer file HTML dan web. 5. SMTP Simple Mail Transfer Protocol, protokol untuk pertukaran mail. 6. SNMP Simple Network Management Protocol, protokol untuk manajemen jaringan.

2.1.2.5. File Transfer Protocol FTP

FTP digunakan sebagai standar aplikasi transfer file pada jaringan, transfer file yang dilakukan dari satu sistem ke sistem lainnya. Untuk mengakses FTP server, client yang akan terhubung ke server harus login terlebih dahulu. FTP digunakan dalam proses pengiriman data baik uploading maupun dowloading melalui jaringan TCPIP. Seperti Telnet, FTP dirancang untuk bekerja pada berbagai host yang berbeda-beda, operating system yang berbeda- beda dan struktur file yang berbeda pula. FTP mendukung berbagai tipe file seperti, ASCII, binary dan file lainnya. Serta mendukung struktur file yang berbeda pula, seperti, byte stream atau record oriented. Pada RFC 959 telah didefinisikan spesifikasi tentang FTP [14]. FTP dibedakan menjadi 2 dalam penggunaannya pada transfer file TCP : - Control connection , kondisi normal pada jaringan client-server . Port 21, digunakan oleh client untuk mengakses server bahkan untuk remote dari client ke server . Server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan request dari FTP client. Bertujuan untuk meminimalisir delay. - Data Connection, sebuah file akan ditransfer antara client dan server tiap waktu tertentu. Bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan throughput.

1. Anonymous FTP

Sistem FTP anonymous dibuat dengan tujuan agar setiap orang yang terkoneksi ke dalam dunia internet dapat saling berbagi file dengan orang lain yang belum memiliki account dalam server. Dengan sistem ini setiap orang dapat menggunakan sebuah account yang umum public account berupa anonymous . Melihat kondisi diatas yang menggunakan public account, hak yang dimiliki seorang pengguna sangat terbatas kepada aturan-aturan yang dimiliki oleh pemilik server remote host. Keterbatasan biasanya meliputi transfer data yaitu file apa saja yang bisa oleh client pada server [14].

2. User Legal Authenticated User

Sistem FTP User Legal adalah sebuah cara lain yang digunakan olehpengguna internet dalam mengakses sebuah server dengan menggunakan FTP. Untuk dapat mengakses remote host , cara user legal authenticated user menuntut kita untuk memiliki sebuah account khusus yang dimiliki secara pribadi. Account tersebut didaftarkan terlebih dahulu pada FTP server baik secara gratis maupun berbayar. Akses data pada server pun akan jauh berbeda dengan user pada anonymous . User akan disediakan directory yang jauh lebih besar, bahkan user diberikan throughput yang lebih besar daripada anonymous dan dapat remote ke server.

2.1.3. Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah rangkaian terminal yang terhubung dengan computer sentral yang disebut mainframe. Kemudian mengalami kemajuan dengan menggunakan banyak komputer PC untuk mengganti komputer-komputer mainframe yang saling terhubung dan membentuk sebuah jaringannetwork yang disebut LANLocal Area Network . LAN tersebut menyediakan layanan bersamam, seperti sharing file dan sharing device lainnya di dalam area terbatas seperti rumah dan kantor. Bahkan sekarang sudah semakin berkembang dengan jangkauan internet yang lebih luas dan bisa diakses dimanapun. Menghubungkan mobile network dengan computer network untuk mengakses internet[10]. Jaringan komputer berdasarkan area [13]:

2.1.3.1. LANLocal Area Network

LAN atau Local Area Network adalah suatu jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer di dalam kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil seperti sekumpulan komputer, printer, atau perangkat jaringan lainnya yang terbubung satu sama lain secara berdekatan. Dengan adanya LAN memungkinkan user yang terbubung dalam jaringan saling berbagi file, printer, atau storage secara bersama. Apakah jaringan ini hanya dua komputer atau dalam skala yang sangat besar, tujuan utama nya adalah agar setiap user dapat saling berbagi sharing informasi secara cepat dan mudah. Jadi biasanya suatu LAN terbatas pada jarak dalam satu gedung atau area saja yang dapat saling berkomunikasi secara cepat.

2.1.3.2. WANWide Area Network

WAN Wide Area Network adalah sekelompok jaringan komputer dalam suatu skala yang besar melintasi batas geografis, seperti antar kota atau antar negara. Contoh sederhana dari jaringan WAN adalah Internet dimana semua komputer di seluruh dunia bisa saling berhubungan dan berkomunikasi tentunya dengan batasan-batasan tertentu. Sebuah router dibutuhkan untuk bisa saling berkomunikasi antar jaringan LAN personal anda dengan jaringan WAN menggunakan suatu protocol jaringan yang umum disebut sebagai TCPIP.

2.1.3.3. WAN LinkConecction

WAN berukuran besar dan biasanya melibatkan campur tangan providerISP untuk menyediakan infrastrukur jaringan yang besar serta melibatkan berbagai jaringan dari berbagai kota, provinsi bahkan negara. WAN LinkConnection jika dilihat dari berbagai jenis layanan koneksinya dapat dikelompokkan menjadi : a. Dial up connection Koneksi tidak tetap tidak 24 jam sehari. Biasanya menggunakan koneksi saluran telepon. b. Dedicated connection Koneksi tetap atau leased time, biasanya menggunakan kabel khusus sekarang fiber optic untuk menghubungkan customer dengan ISP. Customer dapat berlangganan bandwidth penuh, dengan biaya yang mahal. c. Switched network connection Koneksi yang digunakan oleh beberapa pelanggan dengan menggunakan jalur bersama dan akan berbagai bandwidth. Ada 2 jenis switched network : - Circuit switching Jenis koneksi yang dibentuk oleh 2 titik koneksi. Selama proses koneksi berlangsung, jalur akan tetap dipertahankan hingga koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket- paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap. - Packet switching Jenis koneksi yang dibentuk antar beberapa titikmultiple point . Data dipecah-pecah dan dikirim. Jalur yang digunakan untuk pengiriman data bisa berbeda-beda, sesuai kondisi network saat itu. Contoh implementasi Packet Switching adalah FRFrame Relay, MPLS, Metro Ethernet . Kecepatan transfer data yang dikirim berkisar antara 56 Kbps hingga 45 Mbps.

2.1.4. CISCO

[13] Cisco Systems adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1984 oleh 2 orang eks-staf Stanford University bernama Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner. Perangkat yang diproduksi Cisco internetworking, seperti router, bridge, hub dan switch. Cisco System 1980 dan 1981, setelah Xerox PARC Palo Alto Research Center menghibahkan beberapa computer Alto dan Ethernet Card kepada Universitas Stanford. Oleh mereka dikembangkan menjadi perangkat multiprotocol router yang ditanamkan dalam perangkat berbentuk seperti computer yang diberi label Cisco.

2.1.4.1. CISCO IOSInternetwork Operating System

Cisco IOS adalah nama sistem operasi yang digunakan pada perangkat router dan switch buatan Cisco. IOS merupakan adalah sistem operasi multitasking yang menyediakan fungsi routing, switching, internetworking, dan telekomunikasi. Cisco IOS menyediakan command line interfaceCLI dan kumpulan perintah standar. Kurt Lougheed, melakukan riset untuk meningkatkan kemampuan perangkat Cisco. Hasilnya adalah CLI generasi pertama yang digunakan pada router Cisco. Di awal tahun 1990, Greg Satz dan Terry ditugaskan untuk menyempurnkan CLI, selama 18 bulan penyempurnaan keluarlah CLI terbaru versi 9.21. Inilah yang menjadi cikal bakal Cisco IOS [13].

2.1.4.2. GNS3

Aplikasi simulator network yang dapat digunakan untuk membuat diagram topologi network. Topologi tersebut dapat dihidupkan, sehingga kita dapat berhadapan dengan network sungguhan. Tidak hanya sebatas membuat topologi yang ada di dalam mesin virtual gns3 saja, tetapi setiap topologi yang dibuat dalam mesin gns3 dari berbagai pc yang berbeda dapat dihubungkan satu sama lain [13].

2.1.4.3. Dynamips

Software aplikasi mode teks tanpa antar muka grafis yang dibuat oleh Christope Fillot dan dapat mengemulsikan router Cisco seri 1700, 2600, 2691, 3600, 3700 dan 7200 hardware. Fungsi dynampis : - Keperluan training bagi para siswa, sehingga dapat latihan perintah-perintah IOS tanpa router sesungguhnya. - Keperluan testing dan eksperimen fitur-fitur IOS - Menguji kualitas konfigurasi sebelum diterapkan pada router sungguhan

2.1.4.4. Dynagen

Aplikasi frontend bagi Dynampis yang dibuat oleh Greg Anuzelli

2.1.5. Definisi MPLS

MPLS Multi-Protocol Label Switching adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi, menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya [7]. MPLS menyederhanakan routing paket dan mengoptimalkan pemilihan jalur path yang melalui core network. MPLS dikatakan sebagai multiprotocol karena teknik ini mampu digunakan untuk lebih dari sekedar network layer protocol. Menurut kerangka dokumen Internet Engineering Task Force IETF MPLS sebagai teknologi dasar label swaping diharapkan menjadi solusi peningkatan network layer routing untuk meningkatkan performansi jaringan. Skalabilitas MPLS untuk network layer menyediakan fleksibilitas yang lebih baik dalam layanan pengiriman paket data. MPLS juga memungkinkan untuk menjadi metode baru yang dapat ditambahkan dalam teknik forwarding jaringan tanpa mengubah paradigma forwarding yang sudah ada. Di dalam teknik IP forwarding tradisional, IP menghantarkan paket dengan memeriksa alamat tujuan di header. Jika alamat tujuan masih merupakan bagian dalam sebuah jaringan, paket akan diantarkan langsung ke host tujuan. Jika alamat tujuan bukan merupakan bagian internal jaringan, paket akan dikirimkan ke jaringan lain dengan mekanisme routing [10].

2.1.5.1. Arsitektur MPLS

MPLS berada di antara lapisan 2 dan 3. Secara teknis MPLS dapat dikatakan sebagai suatu metode forwarding meneruskan data melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi dalam label unik yang dilekatkan pada paket IP. Header MPLS diberikan pada setiap paket IP berupa label yang berisi prioritas paket dan rute yang harus dilalui paket. Header MPLS diberikan pada tiap paket IP dalam sebuah router pertama yang dilalui paket IP dan digunakan untuk mengambil keputusan pengiriman paket IP bagi router lain. Analisa paket IP dilakukan pada router pertama yang dilalui paket IP. [9] Arsitektur MPLS dirancang guna memenuhi karakteristik- karakteristik yang diharuskan dalam sebuah jaringan kelas carrier pembawa berskala besar. IETF membentuk kelompok kerja MPLS pada yahun 1997 guna mengembangkan metode umum yang distandarkan. Tujuan dari kelompok kerja MPLS ini adalah untuk menstandarkan protokol-protokol yang menggunakan teknik pengiriman label swapping pertukaran label. Penggunaan label swapping ini memiliki banyak keuntungan. Ia bias memisahkan masalah routing dari masukan forwarding. Routing merupakan masalah jaringan global yang membutuhkan kerjasama dari semua router sebagai partisipan. Sedangkan forwarding pengiriman merupakan masalah setempat. Router switch mengambil keputusannya sendiri tentang jalur mana yang akan diambil. MPLS juga memiliki kelebihan yang mampu memperkenalkan kembali connection stack ke dalam dataflow IP [10].

2.1.5.2. Distribusi Label

Network MPLS terdiri atas sirkit yang disebut label- switched path LSP, yang menghubungkan titik-titik yang disebut label-switched router LSR. Untuk menyusun LSP, label-switching table di setiap LSR harus dilengkapi dengan pemetaan dari setiap label masukan ke setiap label keluaran. Proses melengkapi tabel ini dilakukan dengan protokol distribusi label. Protokol ini disebut protokol persinyalan MPLS [9]. Distribusi Label terdiri dari : a. Edge Label Switching Router ELSR Edge Label Switching Routers ini terletak pada perbatasan jaringan MPLS, dan berfungsi untuk mengaplikasikan label ke dalam paket-paket yang masuk ke dalam jaringan MPLS, label yang berisi informasi tujuan node berikutnya. Sebuah MPLS Edge Router akan menganalisa header IP dan akan menentukan label yang tepat untuk dienkapsulasi ke dalam paket tersebut ketika sebuah paket IP masuk ke dalam jaringan MPLS. Pada Label Switching Protocol terjadi proses meneruskan paket paket di layer 3 [9]. b. Label Distribution Protocol LDP Label Distribution Protocol LDP merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk menginformasikan ikatan label yang telah dibuat dari satu LSR ke LSR lainnya dalam satu jaringan MPLS. Dalam arsitektur jaringan MPLS, sebuah LSR yang merupakan tujuan atau hop selanjutnya akan mengirimkan informasi tentang ikatan sebuah label ke LSR yang sebelumnya mengirimkan pesan untuk mengikat label tersebut bagi rute paketnya. LDP memungkinkan jaringan MPLS menentukan sendiri LSP antar titik di jaringan untuk membangun LSP. [9] c. Label Switching Protocol LSP Jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimanan paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain. [15] d. Forwarding Equivalence Classes FEC FEC adalah komponen kontrol dalam node MPLS yang menggunakan struktur data internal untuk mengidentifikasi traffic classes. ELSR Ingress menerima sebuah paket, mengklasifikasikan paket FEC dan label paket dengan tumpukan label keluar sesuai dengan FEC. Untuk tujuan unicast-routing berbasis IP, FEC sesuai dengan subnet tujuan dan klasifikasi paket adalah Layer 3 lookup tradisional dalam tabel forwarding. LSRs inti menerima paket berlabel dan menggunakan tabel label forwarding untuk bertukar label masuk dalam paket yang datang dengan label keluar sesuai dengan FEC yang sama subnet IP, dalam hal ini Jalan keluar ketika Edge-LSR untuk FEC tertentu ini menerima paket berlabel, menghilangkan label dan melakukan lookup Layer 3 tradisional pada paket IP yang dihasilkan. [6] Semua paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan mendapat perlakuan yang sama juga, misalnya dengan meneruskan paket ke jalur tertentu. Jika pengklasifikasian sudah selesai, maka paket data diberi label label impositionpushing sesuai dengan klasifikasi FEC, sehingga klasifikasi paket hanya dilakukan di sisi edge. Tabel 2.1. Tabel FEC

2.1.5.3. EtherType

Sebelum masuk ke header MPLS, pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang EtherType. EtherType adalah bidang dua octet dalam sebuah frame Ethernet. Hal ini menunjukkan protokol yang dirumuskan dalam payload dari frame Ethernet. Bidang ini, pertama kali didefinisikan dalam frame jaringan Ethernet v2 dan kemudian diadaptasi untuk standarisasi IEEE 802.3 Ethernet. EtherType pada umumnya dimulai dari 0x0800. Dalam implementasi EtherType, juga dapat digunakan untuk menggambarkan ukuran payload dari frame Ethernet. Tabel 2.2. Tabel EtherType

2.1.5.4. Header MPLS

Gambar 2.4. Paket IP yag dienkasulapsi oleh header MPLS [6] Header MPLS terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 3 bit eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL.. Rincian headernya sebagai berikut [6] : a. Label merupakan field yang terdiri dari 20 bit yang merupakan nilai dari label tersebut. Label adalah bagian dari header, memiliki panjang yang bersifat tetap, dan merupakan satu-satunya tanda identifikasi paket. Nilai label untuk identifikasi dari router pengirim ke router penerima, label digunakan untuk proses forwarding. b. Experimental Use EXP, secara teknis field ini digunakan untuk keperluan eksperimen. Field ini dapat digunakan untuk menangani indikator QoS atau dapat juga merupakan hasil salinan dari bit-bit IP Precedence pada paket IP. Experimental bit menandakan kelas layanan yang menerapkan pemeliharaan QoS, seperti VPN dan Traffic Engineering. c. Stack ada sebuah paket memungkinkan menggunakan lebih dari satu label. Field ini digunakan untuk mengetahui label stack yang paling bawah. Label yang paling bawah dalam stack memiliki nilai bit 1 sedangkan yang lain diberi nilai bit 0. Jika 1 menandakan kombinasi lebih dari satu header MPLS, biasanya digunakan untuk layanan VPN dan Traffic Engineering. Bit 0, jika tidak ada tumpukan label, biasanya digunakan pada pelabelan tunggal atau pelabelan paket IP yang sederhana. d. Time to Live TTL Field ini biasanya merupakan hasil salinan dari IP TTL header. Nilai bit TTL akan berkurang 1 setiap paket melewati hop untuk menghindari terjadinya packet storms. MPLS Label Stack Header disisipkan di antara header layer 2 dan payload layer 3, router pengirim harus member indikasi kepada router penerima bahwa paket yang dikirim bukanlah IP datagram yang murni tetapi paket yang berlabel MPLS Datagram. Untuk memfasilitasi ini, sebuah tipe protokol baru didefinisikan pada layer 2 [6] : a. Dalam LAN, paket berlabel membawa paket unicast dan multicast layer 3 menggunakan ethertype 8847 hexadimal dan 8848 hexadimal. Nilai-nilai ethertype dapat digunakan langsung pada Ethernet media termasuk Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet serta sebagai bagian dari header SNAP pada media LAN lainnya termasuk Token Ring dan FDDI. Hal ini mengacu pada standarisasi RFC 5332. b. Point-to-point link menggunakan enkapsulasi PPP, jaringan baru Network Control Protocol NCP disebut MPLS Control Protocol NCP. Paket MPLS ditandai dengan bidang hexadecimal PPP Protocol dengan nilai 8281 hexadecimal. c. Paket MPLS yang ditransmisikan melalui sebuah Frame Relay DLCI antara router-router yang ditandai dengan Frame Relay SNAP Network Layer Protocol ID NLPID, diikuti oleh sebuah header SNAP dengan nilai ethertype 8847. d. Paket MPLS yang ditransmisikan di antara sepasang router ATM virtual circuit dienkapsulasi dengan header SNAP yang menggunakan nilai ethertype 8847.

2.1.5.5. Metode Pembuatan Label

- Metode berdasarkan topologi jaringan, yaitu dengan menggunakan protokol IP-routing seperti Open Shortest Path First OSPF [10]. - Metode berdasarkan resource suatu paket data, yaitu dengan menggunakan protokol yang dapat mengontrol trafik suatu jaringan seperti Resource Reservation Protocol RSVP [10]. - Metode berdasarkan besar trafik pada suatu jaringan, yaitu dengan menggunakan metode penerimaan paket dalam menentukan tugas dan distribusi suatu label. Setiap LSR memiliki tabel yang disebut label- switching table. Tabel itu berisi pemetaan label masuk, label keluar, dan link ke LSR berikutnya. Saat LSR menerima paket, label paket akan dibaca, kemudian diganti dengan label keluar, lalu paket dikirimkan ke LSR berikutnya. Selain paket IP, paket MPLS juga bisa dienkapsulasikan kembali dalam paket MPLS. Maka sebuah paket bisa memiliki beberapa header, dan bit stack pada header menunjukan apakah suatu header sudah terletak di dasar tumpukan header MPLS itu [10].

2.1.6. OSPF Open Shortest Path First

Sejarah dari interior protokol routing internet berawal dari protocol packet-switching yang digunakan oleh ARPANET. ARPANET mulai mengembangkan sebuah protokol yang menggunakan algortima Bellman-Ford. Masing-masing node dalam jaringan mencari informasi path- delay dari node tetangga. Informasi mengenai perubahan kondisi jaringan. Lalu pada protocol generasi kedua dikembangkan protkol dengan menggunakan algortima Djikstra, masing-masing node dapat mengetahui adanya perubahan kondisi jaringan dari semua node menggunakan teknik flooding. Dan teknik ini dianggap lebih efektif daripada menggunakan algoritma Bellman-Ford. Akan tetapi, karena jaringan computer yang digunakan di dunia semakin besar, maka diperlukan algoritma yang lebih kompleks yaitu menggunakan algoritma Link-State. Dengan Algoritma routing ini, maka masing-masing router dapat mendiskripsikan keadaan jaringan komputer melalui update informasi tabel routing dari seluruh router yang terlibat jaringan. Teknik flooding masih digunakan dalam algoritma ini, akan tetapi update tabel routing dilakukan secara periodictiap waktu tertentu. Dan informasi yang didapat dari tabel routing beberapa router ini akan digunakan untuk mencari jalur terpendek untuk pengiriman paket data. [11]

2.1.7. Parameter Performa Jaringan

Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah : - Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis - Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan - Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti voice, video, transfer file dsb. - Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.

2.1.7.1. Throughput

Yaitu kecepatanrate transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps bit per second. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima [2]. Rumus :

2.1.7.2. Packet Loss

Parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet lossdiukur dalam persen . Paket dapat hilang karena disebabkan oleh collision dan congestion pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun bandwidth yang disediakan mencukupi. Bandwidth adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda juga. Secara umum perangkat jaringan memiliki buffer tampungan sementara untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi congestion yang cukup lama, maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. Berdasarkan standar ITU-T X.642 rekomendasi X.642 International Telecommunication Union ditentukan persentase packet loss untuk jaringan adalah [2] : Good 0-1 Acceptable 1-5 Poor 5-10 Rumus :

2.1.7.3. Packet Drop

Packet drop berkaitan dengan antrian pada link. Jika ada paket datang pada suatu atrian yang sudah penuh, maka paket akan didrop dibuang sesuai dengan jenis antrian yang dipakai [2].

2.1.7.4. Delay Latency

Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congestion atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi delay, oleh karena itu mekanisme antrian dan routing juga berperan [2]. Rumus : Packet Lengthbit link bandwidthbits

2.1.7.5. Jitter

Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay-nya besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay-nya kecil. Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang reasembly paket-paket di akhir perjalanan [2].

2.1.7.6. Bandwidth

Bandwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang berbeda [2].

BAB III METODE PENELITIAN