Diagram Alir Komunikasi Serial Dengan Sistem Penampil

3.5.3. Diagram Alir Komunikasi Serial Dengan Sistem Penampil

Berikut ini menjelaskan komunikasi serial antara mikrokontroler A dengan mikrokontroler B menggunakan cara komunikasi serial I2C. Untuk komunikasi ini sendiri merupakan komunikasi satu arah dimana mikrokontroler A sebagai pemancar TX dan mikrokontroler B sebagai penerima RX. Setelah start, program melakukan inisialisasi terhadap port-port mikrokontroler B. Saat proses penguraian data parameter pada mikrokontroler B sudah selesai dan data tersebut akan ditampilkan pada LCD 2x16. Gambar 3.7 merupakan diagram alir serial komunikasi sistem penampil. START INISIALISASI PROSES PENGURAIA N DATA MENAMPILKAN DATA END Gambar 3.7. Diagram Alir Komunikasi Serial dengan Sistem Penampil Proses penguraian data dari sistem model simulator boiler akan dilakukan secara berurutan atau satu per satu. Parameter yang akan diterima langsung tampil di LCD. Data yang diterima pada sistem penampil ini akan sama dengan data yang akan dikirimkan dari sistem model simulator boiler. Setiap parameter akan diberi kode seperti terlihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Kode parameter boiler No Parameter Kode Satuan 1 Temperatur T C C 2 Tekanan P bar b 3 Level Air A ton t 4 Level Oli O meter kubikm3 5 Blower B - Setiap parameter yang diterima akan diberikan kode ASCII American Standard Code for Information Interchange. Contohnya untuk kondisi blower di LCD akan ditampilkan “B=1”, dimana B merupakan kode dari blower dan 1 menunjukan kondisi blower sedang ON. Kode ASCII American Standard Code for Information Interchange dari B=1 dalam bentuk desimal dan biner ditunjukan pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Karakter ASCII “B=1” dalam desimal dan biner ASCII Desimal Biner B 11 00001011 = 61 00111101 1 1 00000001 Data yang terima lebih dahulu adalah LSB least significant bit. LSB merupakan bit yang paling kana n. Dengan demikian, gambaran paket data dari “B=1” yang akan diterima diperlihatkan seperti pada gambar 3.8. Gambar 3.8. Paket data serial “B=1” Karena data diterima dengan kecepatan 9600 bitdetik, maka setiap bitnya memerlukan waktu selama 19600 = 104 mikrodetikbit. Satu paket data untuk satu karakter terdiri dari 10 bit 8-bit data, 1-bit start dan 1-bit stop. Dengan demikian, penerimaan satu karakter yang terdiri dari 10-bit akan membutuhkan waktu selama 10 x 104 mikrodetik = 1.040 mikrodetik atau menjadi 1,04 milidetik. Pengiriman kata B=1 akan membutuhkan waktu sekitar 3 milidetik pada kecepatan 9600 bps. Jika ingin mengirim karakter yang lain, dapat mengacu pada tabel 3.8. untuk tiap-tiap karakter ASCII. Untuk menerima dan menampilkan data parameter yang diatur menggunakan LCD 2x16. Data yang akan ditampilkan pada sistem penampil sama dengan data yang akan dikirim oleh model simulator boiler. Data yang akan diterima merupakan parameter yang sudah diatur oleh model simulator boiler. Setiap parameter akan diberi simbol atau kode sebagai berikut : 1. Temperatur : T dengan satuan  C C 2. Tekanan : P dengan satuan bar b 3. Level Air : A dengan satuan ton t 4. Level Oli : O dengan satuan liter L 5. Blower : B dengan kondisi OFF : 0 dan ON : 1 Pada gambar 3.9. merupakan contoh dari tampilan data yang diharapkan pada LCD. Gambar 3.9. Contoh Data yang Akan Ditampilkan Tabel 3.3. Karakter ASCII dalam format heksa dan desimal Tujuan pemberian kode agar data yang sudah dikirim oleh model simulator boiler dapat dikenali atau dibaca oleh mikrokontroler dari modul komunikasi serial sebelum data tersebut ditampilkan pada LCD.

3.5.4. Diagram Alir Komunikasi Serial Dengan Sistem Monitoring