85
Ilmu Pengetahuan Sosial
Tentu saja karena sektor perdagangan dan industri di Pulau Jawa dan Bali jauh lebih berkembang dibandingkan Pulau
Sumatra. Sektor perdagangan berkembang hampir di setiap provinsi terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta
dan Bali.
3 Nusa Tenggara
Seperti halnya Sumatra dan Jawa, penduduk Nusa Tenggara sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Bahkan,
persentasenya mencapai 57 yang berarti lebih besar dari Sumatra apalagi Jawa. Keadaan ini terjadi karena sektor lainnya
belum berkembang seperti halnya di Pulau Jawa dan Bali. Sektor lainnya yang cukup berkembang adalah perdagangan dan jasa
kemasyarakatan. Jika dibandingkan, penduduk yang bekerja di luar sektor pertanian lebih berkembang di Nusa Tenggara
Barat daripada Nusa Tenggara Timur. Di Nusa Tenggara Barat telah berkembang sektor pariwisata yang menawarkan
keindahan alam dan budaya. Posisinya yang dekat dengan Bali juga sangat mendukung berkembangnya sektor tersebut,
sehingga banyak wisatawan dari Bali yang sengaja berkunjung ke Nusa Tengara Barat.
4 Kalimantan
Hampir separuh penduduk Kalimantan bekerja di sektor pertanian. Bahkan, lebih separuh penduduk Kalimantan Barat
dan Tengah bekerja pada sektor pertanian. Walaupun demikian, sektor perdagangan, rumah makan, hotel dan jasa masyarakat
juga mulai berkembang. Hal tersebut terutama terjadi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
5 Sulawesi
Jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2012 di Sulawesi mencapai 7,79 juta orang. Sebagian besar wilayah Sulawesi
merupakan wilayah agraris, sehingga sektor pertanian masih menjadi pilihan sebagian besar penduduknya. Kesempatan
kerja di perdesaan masih lebih banyak tersedia dibandingkan di perkotaan. Sektor lainnya yang mulai berkembang adalah
perdagangan, rumah makan, hotel, dan jasa masyarakat. Sebagian besar dari penduduk yang bekerja di Sulawesi
86
Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
memiliki pendidikan yang rendah karena merupakan tamatan pendidikan dasar dan menengah.
6 Maluku
Sektor pertanian merupakan sektor paling dominan di Maluku. Sektor perdagangan, rumah makan, hotel dan jasa
juga telah berkembang, terutama di provinsi Maluku. Sama dengan provinsi lainnya, sebagian dari penduduk yang bekerja,
memiliki pendidikan yang rendah yaitu tamatan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
7 Papua
Penduduk yang bekerja di Papua mencapai 1,9 juta orang. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor pertanian.
Lahan yang sangat luas di Papua masih memungkinkan untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Karena itu,
lapangan kerja masih terbuka di perdesaan dibandingkan di perkotaan. Sektor lainnya yang mulai berkembang adalah
sektor perdagangan, rumah makan, hotel dan jasa.
d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geograis Desa dan Kota
Secara geograis, penduduk dapat dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat tinggal penduduk
tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negara-negara maju
tinggal di perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang.
Negara-negara berikut memiliki persentase penduduk kota mencapai 100 yaitu China
Hongkong, China Macao, Singapura, Puerto Rico, Naru, Malta, Bahrain, dan Qatar.
Sumber: Population Reference Bureau, 2012
Wawasan
87
Ilmu Pengetahuan Sosial
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan terjadi karena pertambahan alami selisih antara kelahiran dan kematian serta
berpindahnya penduduk desa ke kota dengan alasan utama untuk memperoleh pekerjaan di kota.
Kota memberikan peluang lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih menjanjikan dari sisi pendapatannya dibandingkan dengan
desa sehingga makin banyak orang berpindah ke kota. Oleh karena itu, motif ekonomi cenderung dominan dalam peristiwa perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Bahkan, sejumlah negara memiliki penduduk yang semuanya tinggal di kota. Negara-negara berikut
memiliki persentase penduduk kota mencapai 100 yaitu China Hongkong, China Macao, Singapura, Puerto Rico, Nauru, Malta,
Bahrain, dan Qatar.
Masyarakat kota tentu berbeda ciri-cirinya jika dibandingkan dengan masyarakat desa. Secara umum, perbandingan ciri-
ciri masyarakat desa dan kota dikemukakan oleh Soerjono Soekanto 2002 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Aspek Masyarakat Desa
Masyarakat Kota
Lingkungan alam Bergantung pada alam
Tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan
alam
Mata pencaharian Petani, nelayan, dan
peternak Beraneka ragam sesuai
d e n g a n k e a h l i a n a t a u keterampilan penduduknya
Ukuran komunitas Lebih kecil
dibandingkan dengan masyarakat kota
Sangat padat dan heterogen
Stratiikasi sosial Dilihat dari kepemilikan
tanah dan bangsawan Dilihat dari ukuran
kekayaan, pendidikan, dan status sosial
Mobilitas sosial Relatif kecil karena
masyarakat pedesaan sifatnya homogen
Dinamis karena masyarakat heterogen
Tabel 2.5 Perbandngan Ciri Masyarakat Desa dan Kota
88
Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
Perbandingan atau komposisi penduduk desa-kota di Indonesia menunjukkan hampir berimbang dari sisi jumlah. Berdasarkan data
Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk pedesaan mencapai 119.321.070 jiwa 50,21 dan penduduk perkotaan mencapai
118.320.256 jiwa 49,79. Ini berarti banyak penduduk tertarik tinggal di kota atau karena banyak desa sudah berubah menjadi kota
perubahan status desa secara administratif. P e n g a w a s a n
sosial Berdasarkan
kebiasaan, adat istiadat, dan agama
Berdasarkan norma hukum
Kepemimpinan Ditentukan
oleh kejujuran, kebangsawanan, dan
pengalaman Ditentukan oleh sistem
hierarki susunan tingkat pemerintahan dan birokrasi
Solidaritas Sangat tinggi seperti
g o t o n g r o y o n g d a n musyawarah
B e r o r i e n t a s i p a d a kepentingan material
Sistem nilai Cenderung memegang
teguh nilai agama, etika, dan moral
Cenderung pada nilai ekonomi dan pendidikan
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.14 Kegiatan penduduk pedesaan
Sumber: portal.mbandung.com
Gambar 2.15 Kegiatan penduduk perkotaan