Aplikasi Pengolahan Lapora Ketidaksesuaian PLN UPT P3B Bandung Barat

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

  Perkembangan teknologi saat ini menuntut manusia untuk mendapatkan informasi yang up to date dan terpercaya tanpa harus ada batasan jarak dan waktu. Maka dengan itu dibutuhkan suatu perangkat untuk mendukung perkembangan tersebut salah satunya adalah mesin komputer. Dengan adanya mesin tersebut diharapkan akan mempermudah dalam proses pengolahan data menjadi suatu informasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

  Selain itu seiring berkembangnya jaman dan semakin bertambahnya permasalahan yang dihadapi manusia maka kebutuhan akan teknologi dengan system komputasi dirasa sangat diperlukan salah satunya untuk pengolahan data, pemeliharaan data, maupun output data.

  Sistem komputasi tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan dari mulai perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Salah satunya adalah PT.PLN (Persero) UPT Bandung Barat. PT.PLN UPT Bandung Barat merupakan perusahaan terbesar di Indonesia dalam bidang pengolahan sumber daya listrik sehingga dituntut dapat menyajikan informasi yang cepat, tepat, akurat dalam melayani konsumennya. Maka dari itu semakin bertambahnya waktu dan berkembangnya teknologi PT.PLN Upt Bandung Barat diharuskan meningkatkan kinerja nya salah satunya dengan pemanfaatan system informasi teknologi.

  PT.PLN UPT Bandung Barat membawahi delapan unit kerja (Gardu Induk) sehingga gardu-gardu tersebut sangat membutuhkan informasi yang cepat dalam hal laporan ketidaksesuaian yakni berisi pemeliharaan peralatan kerja yang dimiliki oleh tiap-tiap gardu.

  Masih manualnya proses laporan ketidaksesuaian menyebabkan tidak efisiensinya waktu karena proses validasi yang bertingkat dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Selain itu dalam hal pemeliharaan peralatan di tiap-tiap gardu induk membutuhkan tindak lanjut yang cepat dikarenakan ini berhubungan dengan kepentingan konsumen dalam mendapatkan layanan yang disediakan oleh gardu.

  Maka dari itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk menangani masalah tersebut. Aplikasi Sistem Informasi melalui jaringan yang terhubung merupakan solusi dari permasalahan system manual yang masih digunakan oleh PT.PLN UPT Bandung Barat.

  1.2.Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi dalam permasalahan ini adalah bagaimana membangun Aplikasi Sistem Informasi

  laporan ketidaksesuaian di PT.PLN UPT Bandung Barat.

  1.3.Maksud dan Tujuan

  1.3.1 Maksud Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, maka maksud dari penulisan laporan ini adalah membangun Aplikasi Sistem Informasi laporan

  ketidaksesuaian di PT.PLN UPT Bandung Barat.

  1.3.2. Tujuan Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas ini diantaranya yaitu :

  1. Mempermudah dalam proses input data laporan, validasi laporan, dan output laporan

  2. Mempermudah dan mempersingkat waktu pembuatan laporan ketidaksesuaian

  3. Mempermudah PT.PLN UPT Bandung Barat dalam pengelolaan laporan ketidaksesuaian alat sehingga lebih efisien dan mengurangi biaya operasional

  1.4.Metodologi Penelitian

  Metodologi yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan litelatur, jurnal, dan buku yang ada kaitannya dengan laporan kerja praktek ini.

  b. Metode observasi Adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung dan mengindra terhadap objek atau proses yang di jadikan objek pemasalahan.

  c. Interview Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber terkait.

  2. Tahap pembuatan perangkat lunak Teknik analisis data dalam pembuatan software ini menggunakan metode

  waterfall

Gambar 1.1. Model Waterfall

  Proses nya antara lain :

  a. System / Information Engineering Merupakan bagian dari system yang tersebar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan system dan mengalokasikannya ke dalam b. Analisis Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak c. Design

  Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user d. Coding

  Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu e. Pengujian

  Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun

  f. Maintenance Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

1.5.Batasan Masalah

  Dalam pembuatan laporan ini dibuat beberapa batasan masalah agar pembahasana lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

  1. Data yang digunakan di aplikasi ini adalah :

  a. Data Pegawai

  b. Data peralatan

  2. Proses yang ada di aplikasi ini adalah :

  a. Input data peralatan

  b. Validasi dari masing-masing pihak

  c. Output data

  3. Informasi yang dihasilkan

  a. Laporan ketidaksesuaian alat

  b. Tindak lanjut laporan ketidaksesuaian alat

  4. Software yang digunakan adalah Delphi Xe 2010 dan menggunakan

  5. Pemodelan dan perancangan system dalam pembuatan tugas ini menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML

  1.6.Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

  Lokasi Kerja Praktek yaitu di PT.PLN (PERSERO) UPT BANDUNG BARAT, Jln. Moch Toha Km 04 Bandung 40255. Waktu kerja praktek yaitu tanggal 20 juli – 20 Agustus 2011.

  1.7.Sistematika Penulisan

  Untuk Mengetahui gambaran mengenai penulisan laporan kerja praktek ini, maka berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sistematika penulisan laporan ini :

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab yang membahas latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah dan sitematika penulisan. Dimaksudkan dapat memberikan gambaran dan arahan bagi pembaca tentang urutan pemahaman dalam penyajian laporan kerja praktek. BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan tentang sejarah, visi dan misi, Struktur organisasi, Uraian Tugas, Aspek kegiatan UPT Bandung Barat, dan landasan teori. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi tentang analisis yang merupakan tahap awal dari

  pembangunan aplikasi, dilanjutkan pada perancangan aplikasi, implementasi system yang berisi print screen tampilan dari program aplikasi yang dibangun serta pengujian aplikasi yang dibangun.

  BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyimpulkan dari seluruh laporan dan aplikasi yang dibangun. Dan saran untuk pengajuan serta evaluasi pengembangan system yang diambil selama penyusunan laporan kerja praktek.

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

2.1. Profil tempat kerja praktek

2.1.1. Sejarah Instasi

  Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan awal mulanya dibangun di Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sementaradi Ambon dan Makasar untuk kepentingan militer.Sejak awal abad ke-20, listrik terutama digunakan sebagai ganti lampu-lampu gas. Pada saat itu perusahaan penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan di selenggarakan secara monopoli oleh perusahaan swasta Belanda.

  Pada tahun 1905,Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di Bandung yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk kota Bandung dan sekitarnya.

  Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungka dalam suatu perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijke Elektriciteit Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi Bandung dan sekitarnya. GEBEO NV merupakan perseroan terbatas pertama yang mengusahakan kelistrikan termasuk pendistribusian tenaga listrik.

  Pada tahun 1942 sampai tahun 1945, pada masa penjajahan jepang, perusahaan distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng Chisa. Sedangkan pembangkitan dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua instansi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942 sampai 1943 dan oleh Denki Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa.

  Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan distribusi tenaga listrik untuk Jawa barat khususnya dan Indonesia umumnya dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Jawatan Listrik.

  Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke Yogyakarta, sehingga pengusahaan distribusi tenaga listrik khususnya di Jawa

  6 Barat termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu Perusahaan Negara untuk Pembangkit Listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta.

  Tanggal. 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, GEBEO NV senagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dialihkan di bawah naungan Pemerintah RI. Dengan jalan Nasionalisasi, perusahaan negara tersebut diharapka dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan juga memperkokoh keamanan dan ketahanan negara Republik Indonesia.

  Pada tahun 1961, semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan ke dalam satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 tahun 1961, tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya dipegang oleh PLN pusat di Jakarta.

  Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan kabinet Pembangunan (29 maret 1978) Perusahaan Umum Listrik Negara yang semula bernaung di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dialihkan ke bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.

  Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan Umum Listrik Negara di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi mengalami perubahan status dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero). Dengan diterbitkannya PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Perubahan bentuk hukum perusahaan juga mengakibatkan terjadinya perombakan secara struktural pada tingkat Distribusi/Wilayah. Dalam hal ini, Perum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994 sesuai Akte Pendirian.

  7

  2.1.2. Visi dan Misi PT PLN (PERSERO) UPT BANDUNG BARAT

  Sejalan dengan visi dan misi yang dimiliki oleh PLN P3B Jawa Bali, maka UPT Bandung Barat memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

  Visi:

  Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem, dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilandasi tata nilai: Integritas, Peduli, Pembelajar, Saling Percaya.

  Misi:

  1. Mengelola operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik secara andal

  2. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, handal, dan akrab lingkungan

  3. Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan, dan adil

  4. Melaksanakan pembangunan instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa-Bali

  5. Mengutamakan Keselamatan ketenagalistrikan (K2) dalam mengelola Operasi dan Pemeliharaan Sistem tenaga listrik

  2.1.3. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UPT BANDUNG BARAT

  Unit Pelayanan Transmisi Bandung Barat dipimpin oleh seorang Manajer setingkat Manajer Dasar dibantu oleh 3 orang Asisten Manajer: Asman Pemeliharaan, Asman Administrasi, Keuangan, Asman Perencanaan dan Evaluasi dan 8 (delapan) Supervisor Jaringan dan Gardu induk yang terdiri dari :

  1. GISTET Saguling

  5. GI Bandung Utara & GI Bengkok

  2. GI Cigereleng

  6. GI Padalarang

  3. GIS Kiaracondong & GI Panasia 7. GI Cianjur

  4. GIS Cibabat & GI Cibeureum

  8. GI Lagadar

  8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Bandung Barat Berikut adalah skema wilayah kerja UPT Bandung Barat.Gambar 2.2 Wilayah Kerja UPT Bandung Barat

2.1.4. Peran dan Tanggung Jawab

  Peran UPT Bandung Barat sebagai unit yang bertanggung jawab untuk mengelola operasi dan pemeliharaan sarana sistem transmisi diwilayah Bandung dan sekitarnya, mempunyai peran sebagai berikut :

  1. Mengelola aset sistem transmisi termasuk segala fasilitas penunjang dalam upaya memberikan layanan yang memuaskan pelanggan.

  9

  2. Mengoperasikan sistem transmisi 500 kV, 150 kV, 70 kV, 20 kV sesuai standar.

  3. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan instalasi sistem Gardu Induk dan Transmisi.

  4. Memelihara peralatan sistem transmisi 150 kV, 20 kV sesuai standar.

  5. Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki.

  Dalam melaksanakan peran dan tanggungjawab tersebut maka di UPT terdapat 3 bidang, yaitu bidang rencana dan evaluasi, operasi dan pemeliharaan serta administrasi dan keuangan.

  Bidang Perencanaan & Evaluasi bertanggungjawab atas tersedianya rencana pemeliharaan instalasi transmisi dan gardu induk, proteksi, meter dan scadatel, penyusunan rencana kerja dan anggaran pekerjaan rutin dan non rutin, penyusunan RKAP, penyusunan dan evaluasi kinerja unit, pelaporan meter dan transaksi energi, analisa dan evaluasi hasil pemeliharaan serta usulan tindak lanjut, analisa dan evaluasi anomali dan hasil inspeksi level 1. Dibawah bidang rencana dan evaluasi terdapat supervisor data yang bertanggung jawab menyediakan data

  • – data peralatan gardu induk dan transmisi, data operasional gardu induk serta evaluasi anomali.

  Bidang Operasi & Pemeliharaan bertanggung jawab atas pengoperasian dan pemeliharaan system penyaluran tenaga listrik yang mencakup pemeliharaan transmisi dan gardu induk, pemeliharaan proteksi, meter & scadatel, pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, pengelolaan logistik serta supervisi operasi. Dibawah bidang operasi dan pemeliharaan terdapat gardu induk yang dikepalai supervisor. Supervisor gardu induk bertanggungjawab untuk mengkoordinir pelaksanaan inspeksi visual level 1 peralatan gardu induk dan transmisi, pemeliharaan kubikel 20 kv, manuver peralatan swictgear sesuai koordinasi dengan dispatcher, pengelolaan progam aman, bersih dan hijau, serta memberdayakan AE GI.

  Bidang Administrasi & Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan administrasi, kesekretariatan & humas, pengelolaan keuangan dan

  10

  1. Asisten Manajer Administrasi Keuangan (Asman Adkeu) bertanggung jawab atas pengelolaan SDM, Administrasi dan Keuangan untuk mendukung pelaksanaan pekerja kegiatan proyek induk dalam mencapai kinerja target proyek induk sesuai penetapan direksi. Rincian tugas pokok manajer bidang SDM, Administrasi dan Keuangan adalah:

  a) Merencanakan jenjang karir dan siklus untuk SDM tingkat pelaksanaan di proyek induk.

  b) Melaksanakan manajemen berbasis kompetensi dalam hal penetapan posisi SDM, penilaian unjuk kerja pegawai serta pendidikan dan latihan.

  c) Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal reminsasi, mutasi data pegawai.

  d) Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan pengolahan keluar masuk surat serta menjamin kerahasiaannya.

  e) Mengelola sistem informasi dan memelihara peralatan perangkat kerasnya.

  2. Melaksanakan penyedian dan memelihara peralatan kantor.

  3. Melaksanakan pengendalian aliran kas penerimaan dan pengeluaran serta membuat laporan rekonsiliasi keuangan,.

  4. Melakukan pengolahan keuangannya berdasarkan kegiatan proyek induk.

  5. Melaksanakan kegiatan akuntansi biaya PDP dan aktiva tetap.

  6. Menetapkan laporan manajemen di bidangnya.

  2. Supervisor Pengelolaan Data Tugas dari supervisor data diantara lain :

  1. Mengelola Infrastruktur

  a) Identifikasi kebutuhan

  b) Analisa ketersediaan Layanan

  c) Menetapkan Spesikasi yang dibutuhkan

  11 e) Memelihara infrastruktur

  f) Evaluasi unjuk kerja infrastruktur

  2. Mengembangkan Aplikasi

  a) Informasi kebutuhan pengembangan aplikasi dari user/pemilik

  b) Analisa kelayakan dan biaya pengembangan aplikasi

  c) Pengusulan pelaksana pengembangan aplikasi

  d) Pelaksanaan pengembangan aplikasi

  a) Uji coba hasil pengembangan aplikasi

  b) Evaluasi unjuk kerja infrastruktur

  3. Mengelola Database

  a) Backup dan recovery database

  b) Menetapkan jadwal pelaksanaan backup

  c) Menetapkan media backup

  d) Memastikan ketersediaan media backup

  e) Menetapkan metoda transfer database

  f) Melaksanakan backup

  g) Validasi hasil backup/uji coba restore

  h) Mengarsipkan/penempatan hasil backup

  4. Ketersediaan hardware a) Identifikasi ketersediaan hardware.

  b) Menjamin konektivitas database dalam jaringan.

  c) Menjamin ketersediaan database.

  d) Menjamin ketersediaan space dalam media penyimpanan

  e) Melaksanakan pemeliharaan rutin hardware dan database (defrag, scan virus)

2.1.5. Alamat Perusahaan

  Alamat : Jln. MochToha Km 04 Bandung 40255 Telephone : 62 - 22 - 5207386 Facsimile : Jwot 30029

  12

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Analisis Perancangan Terstruktur

  Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek, data flow diagram, kamus data, normalisasi, dan Entity Relation

  Diagram (ERD).

  2.2.1.1. Diagram Konteks

  Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

  2.2.1.2. Data Flow Diagran (DFD)

  DFD adalah representasi grafik dari suatu system informasi yang menggambarkan komponen-komponen system, aliran data yang menggambarkan asal dan tujuan data tersebut serta menyimpan datanya.

  DFD merupakan alat analisis dan perancangan system informasi yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang terstruktur, sehingga mudah dikomunikasikan oleh perancang system kepada pembuat program aplikasi maupun kepada pemakai.

  2.2.1.3. Normalisasi

  “Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya masalah- masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data

  ” Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses normalisasi adalah data,

  

records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik, mudah dimengerti, dan

  13 sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.

  Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain : 1.

  Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute) Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.

  2. Kunci Kandidat (Candidate Key)

  Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu entiti.

  3. Kunci Primer (Primary Key)

  Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.

  4. Kunci alternatif (Alternate Key) Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

  5. Kunci Tamu (Foreign Key)

  Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya.

  Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi: 1.

  Bentuk normal pertama (1NF) Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)

  2. Bentuk normal kedua (2NF)

  Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.

  3. Bentuk normal ketiga (3NF)

  14 Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer.

4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

  Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.

  2.2.1.4. Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang

  menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.

  Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity

  

Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem.

  Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

  Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :

  a)

  Entitas (Entity) Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.

  Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

b) Hubungan (Relationship)

  Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut dengan entity relationship yang digambarkan dengan garis. Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

a. One-to-One Artinya satu data memiliki satu data

  15

  b.

  

One-to-Many Artinya satu data memiliki beberapa

data pasangan.

  c.

  

Many-to-One Artinya beberapa data memiliki satu

data pasangan.

  d.

  Many-to-Many Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.

  c) Atribut Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

  2.3. Konsep Basis Data

  Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan operasional perusahaan

  2.4. Definisi Aplikasi

  Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

  Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah

  16 pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi- aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

2.4.1. Klasifikasi Aplikasi

  Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

  1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise) 2.

  Perangkat lunak infrastruktur perusahaan

  3. Perangkat lunak informasi kerja 4.

  Perangkat lunak media dan hiburan 5. Perangkat lunak pendidikan

  6. Perangkat lunak pengembangan media

  7. Perangkat lunak rekayasa produk

2.5. Definisi Pengolahan Data

  Tujuan Utama dalam pengolahan data dalam sebuah database adalah agar kita dapat memperoleh kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat, selain itu pemanfaatan database memiliki beberapa tujuan. Secara lengkap pemanfaatan

  database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) antara lain :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) 2.

  Efisiensi ruang (Space) 3. Ketersediaan (Availability) 4. kelengkapan (Completely)

  17

6. Kebersamaan Pemakai (Sharability)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

  Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem aplikasi ini adalah Borland Delphi XE 2010 dan MySQL.

2.6.1. Borland Delphi XE 2010

  merupakan versi yang diperkenalkan oleh Embarcadero Technologies untuk meneruskan versi-versi sebelumnya. Delphi 2010 inilah yang saya pakai selain Delphi 7 pada mata kuliah Pemrograman Visual. Penambahan fitur-fitur yang belum pernah disertakan pada versi sebelumnya dan belum pernah diimplementasikan pada pemrograman berbasis IDE (Integrated Development Environment) yang lain. Delphi 2010 merupakan pemrograman yang berjalan di sistem operasi Microsoft Windows dengan tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Selain itu, dukungan penuh terhadap fitur perangkat tablet seperti keyboard virtual dan layar sentuh menjadi sebuah daya tarik bagi para programmer _ untuk _ beralih _ menggunakan _ versi _ Delphi _ 2010 _ ini.

  Kehadiran Delphi 2010 dimaksudkan untuk menyempurnakan versi Delphi yang sudah dikembangkan sebelumnya dengan penambahan fitur serta fasilitas yang belum ada pada versi Delphi sebelumnya. Delphi 2010 adalah lingkungan pengembangan terintegrasi yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi, baik basis dekstop maupun web yang dapat berjalan di semua _ versi _ Windows _ dan _ platform _ database.

  Dari Delphi 2010, programmer dapat membangun jenis aplikasi Windows, seperti aplikasi stand-alone executables (EXE), dynamic link library (DLL), COM, OCX, type libraries, control panel applet, aplikasi Windows Service dan aplikasi console. Programmer juga dapat dengan mudah membangun aplikasi- aplikasi client yang kaya akan fitur, antarmuka yang bagus, atau aplikasi basis command _ line.

  18 Programmer juga bisa dengan mudah membangun aplikasi kompleks seperti aplikasi multimedia yang dapat menjalankan hampir semua format multimedia. Seperti:

   Aplikasi antarmuka yang menghubungkan perangkat keras ke komputer seperti fingerprint, scanner, webcam dan sebagainya.

   Aplikasi database baik embedded database, database server, dan client server database.

   Aplikasi web dan webservices. Kelebihan Delphi 2010 dari versi Delphi sebelumnya adalah:

   Dukungan penuh terrhadap sistem operasi Windows 7.

   Mendukung kepada perangkat layar sentuh yang terdapat pada komputer tablet.

   Banyaknya platform database server populer yang secara standard didukung.

2.6.2. MySQL

  MySQL merupakan sebuah database yang berbasiskan server database. Kemampuannya dalam menangani RDBMS (Relational Database Management System) membuat database ini sangat popular saat ini. MySQL mampu mengelola data yang sangat besar hingga ukuran Gigabyte. MySQL dapat digunakan untuk kepentingan komersial maupun personal (non profit). Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.

  MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksitransaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source. Website MySQL adalah di website inilah ada banyak hal

  19 yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau dokumentasi- dokumentasi serta program-program utility MySQL.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem

  Sistem pelaporan yang berjalan selama ini di UPT Bandung Barat dirasa sangat kurang efisien dan optimal dikarenakan sistem nya yang masih manual. Manual disini dalam artian masih menggunakan berkas berupa kertas beserta pengiriman laporannya masih harus datang langsung dari suatu tempat ke tempat lainnya. Prosedurnya dimulai dari jabatan yang paling bawah yang berhak untuk melaporkan ketidaksesuaian peralatan yaitu AE (Petugas Lapangan) kepada Supervisor GI (Gardu Induk) yang akan melakukan validasi dan berlanjut kepada Supervisor PD (Pengelolaan Data) hingga pihak terakhir yaitu Asman Ophar (Asisten Manager) yang berhak menentukan keputusan akhir atas laporan tersebut.

  Maka dari itu penting rasanya dibangun nya suatu sistem informasi yang berguna untuk menanggulangi masalah tersebut. Sistem informasi ini nantinya akan berfungsi sebagai suatu aplikasi yang dapat diakses oleh UPT beserta Gardu Induk-Gardu Induk lainnya yang terhubung melalui suatu jaringan. Prosedurnya adalah sama dengan prosedur yang berjalan sebelumnya namun tentunya berbeda dari sistem yang digunakan.

3.1.1. Analisis Dokumen yang digunakan

  Dokumen yang digunakan saat ini adalah berupa form yang mana form tersebut akan berpindah tangan dari satu pihak ke pihak lainnya untuk dilakukan validasi yang mana hasil keluaran akhir nya adalah berisi keputusan akhir dari laporan tersebut.

  3.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

  Prosedur laporan ketidaksesuaian yang terjadi UPT Bandung Barat adalah sebagai berikut

  1. Petugas Lapangan (AE) melaporkan jika ada peralatan yang tidak sesuai (rusak atau perlu diganti) kepada Supervisor Gardu Induk (GI) setempat

  2. Supervisor Gardu Induk akan menvalidasi laporan tersebut dan jika terjadi ketidaksesuaian maka proses berlanjut dan Supervisor GI akan mengirimkan laporan ke Supervisor Pengelolaan Data (PD)

  3. Supervisor PD menvalidasi laporan tersebut dan jika terjadi ketidaksesuai maka akan mengirimkan laporan kepada Asman Ophar (Asistem Manager Operasi Pemeliharaan)

  4. Asman Ophar akan menvalidasi dan menentukan keputusan akhir dari laporan ketidaksesuaian tersebut

  3.1.3. Deskripsi Sistem

  Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi berbasis web yang di bangun manggunakan bahasa pemrograman Delphi. Untuk pengolahan data menggunakan sistem basis data My SQL.

  3.1.4. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

  Dalam pembangunan aplikasi ini membutuhkan komponen perangkat keras (hardware) yang harus mendukung proses untuk membangun aplikasi. Spesifikasi perangkat keras untuk mendukung pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  Kebutuhan perangkat keras untuk Server :

  Processor

  : Minimal Intel Dual Core 2.16 GHz

  Memory : Minimal 2 GB

  Harddisk Space : Minimal 2 GB

  Kebutuhan perangkat keras untuk Client :

  Processor : Minimal Intel Pentium III 1.6 GHz Memory : Minimal 256 GB

  VGA card : 128 MB Harddisk Space : Minimal 10 MB

  Kebutuhan jaringan : Jaringan yang digunakan adalah jaringan intranet Kebutuhan Media Transmisi :

  • Kabel Fiber Optic - Switch dan Router

  3.1.5. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

  Perangkat lunak dibutuhkan dalam mendukung pembangunan sebuah aplikasi yang akan di buat. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi Windows 7.

  2. Delphi XE 2010

  3. DBMS MySQL dengan SQL Server 5.1

  3.1.6. Analisis Pengguna (User)

  Pengguna (user) dari aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. User yang mana merupakan pegawai dari PT.PLN 2.

   User yang sudah mengetahui cara menggunakan aplikasi berbasis web

  ini

3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tindak lanjut dari tahap analisa.

  Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran sistem yang akan dibuat. Pada setiap perancangan sebuah sistem, terdapat dua tujuan mendasar yaitu: 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan para personel lain yang ikut tertlibat.

  3.2.1. Perancangan Perangkat Lunak

  Dalam perancangan sebuah sistem, diperlukan beberapa alat bantu antara lain flowmap, diagram konteks, data flow diagram entity relationship dan struktur menu.

  3.2.2. Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian Flowmap merupakan penggambaran secara grafik dari langkah -

  langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Flowmap dari sistem yang kami buat adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Flow Map Sistem Laporan KetidaksesuaianGambar 3.2 Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian dengan Sistem Laporan

3.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

3.2.3.1 Diagram Konteks

  Diagram Konteks adalah diagram yang memperlihatkan entitas luar yang berinteraksi dengan sistem laporan ketidaksesuaian. Diagram Konteks nya adalah seperti terlihat pada gambar 3.3 : Berwenang Menjadi Mendaftarkan Petugas Yang

  User Informasi Data Login

Aplikasi Laporan Ketidak

ADMIN

  USER

sesuaian

Informasi User Login User

Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Laporan Ketidaksesuaian

  3.2.3.2. DFD Level 1

  Pada DFD level 1 setiap user disetiap tingkatan berinteraksi langsung dengan proses pengolahan laporan hasil pekerjaan. Input Data laporan

1. Pengolahan data LKS

oleh AE

Info Data LKS LKS AE SPV PD Info Data LKS 3. Pengolahan data LKS

oleh SVP PD oleh SVP GI

Info LKS Info Data LKS

Info Data LKS

Data lap LKS Info lap LKS 2. Pengolahan data LKS Info Data LKS SPV GI data LKS dari SPV GI Edit dan validasi Data lap LKS

Data LKS Info Data LKS

Data LKS

Data lap LKS Edit dan validasi data LKS dari AE Asman Ophar Validasi data LKS dari Info Data LKS SVP PD

4. Pengolahan data LKS

oleh Asman Ophar

Gambar 3.4 DFD level 1 Sistem Laporan Ketidaksesuaian

  3.2.3.3. DFD Level 2 Pengolahan Data LKS oleh AE Pada DFD level 2 proses pengolahan data LKS dilakukan oleh AE.

  Info LKS Data LKS

  1.1 Input Data LKS Data LKS

  AE AE Info LKS Data LKS

Gambar 3.5 DFD level 2 proses 1

  3.2.3.4. DFD Level 2 Pengolahan Data LKS oleh Supevisor GI

  Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan oleh supervisor GI.

  Info LKS Data LKS

  2.1 Validasi Data Data LKS

  SPV GI LKS Info LKS Data LKS

Gambar 3.6 DFD level 2 proses 2

  3.2.3.5. DFD Level 2 Pengolahan Data Laporan LKS oleh Supervisor PD

  Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan oleh supervisor PD.

  Info LKS Data LKS

3.1 Edit Data LKS

Supervisor PD

Data LKS Data LKS Info LKS Validasi LKS Info LKS Supervisor PD Data LKS

  

3.2 Validasi Data LKS

Supervisor PD

Info Validasi LKS

Gambar 3.7 DFD level 2 proses 3

3.2.3.6. DFD Level 2 Pengolahan Data Laporan LKS oleh Asman Ophar

  Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan oleh Asman Ophar.

  Info LKS Validasi Data LKS

4.1 Validasi Data LKS

  Data LKS Asman Ophar

  

Asman Ophar

Info LKS Validasi Data LKS

Gambar 3.8 DFD level 2 proses 4

3.2.4. Spesifikasi Proses

  No Identifikasi

  1 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  1 Pengolahan data LKS oleh AE Data LKS Data LKS Data LKS Info LKS AE menginput data LKS

  2 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  2 Pengolahan data LKS oleh Supervisor GI Data LKS Data LKS Data LKS Info LKS Supervisor GI memvalidasi LKS yang dikirimkan oleh AE

  3 No Proses Nama Proses Source Destination

  3 Pengolahan data LKS oleh Supervisor PD Data LKS Data LKS Input Output Logika Proses

  Data LKS Info LKS Supervisor PD mengedit laporan yang dikirimkan oleh supervisor GI sekaligus memvalidasinya.

  4 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  4 Pengolahan data LKS oleh Asman Ophar Data LKS Data LKS Data LKS Info LKS Asman Ophar memvalidasi laporan yang dikirimkan oleh Supervisor PD

  5 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  1.1 Input data LKS AE data LKS data LKS data LKS info LKS AE menginput data LKS dan dikirim ke supervisor GI.

  No Proses Nama Proses

  2.1 Validasi data LKS

  6 Source Destination Input Output Logika Proses data LKS data LKS data LKS info LKS supervisor GI memvalidasi LKS dari AE

  7 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  3.1 Edit data LKS Supervisor PD data LKS data LKS data LKS info LKS Supervisor PD mengedit data LKS dari supervisor GI

  8 No Proses Nama Proses Source Destination Input Output Logika Proses

  3.2 Validasi Data LKS Supervisor PD data LKS data LKS data LKS info LKS Supervisor PD memvalidasi data LKS dari supervisor GI

  9 No Proses

  4.1 Nama Proses Validasi data LKS Asman Ophar Source data LKS Destination data LKS Input data LKS Output info LKS Logika Proses Asman Ophar memvalidasi data LKS dari supervisor PD

3.2.5. ERD (Entity Relational Diagram)

  Entity Realitonship dalam membangun aplikasi pengolahan lapora hasil pekerjaan ini adalah sebuah teknik unuk menggambarkan sistem dan hubungan antar data data tersebut berisi komponen komponen entitas A relationship yang masing masing dilengkapi atribut atribut yang mempersentasikan seluruh fakta analisis basis data aplikasi laporan Hasil Pekerjaan dapat di lihat pada gambar berikut.

  • Username Password *LKS_id Tanggal *LKS_detail_id **LKS_detail_id Uraian Lokasi User Oleh LKS_master Memiliki LKS_detail Nama Peralatan Nama Level **Username Tindakan Kondisi Keterangan

Gambar 3.9 ERD Sistem Laporan Ketidaksesuaian

  3.2.6. Model Relasional

Gambar 3.10 Model Relasional Sistem Laporan Ketidaksesuaian

  Keterangan : Tanda * = Primary Key Tanda ** = Foreign Key

  3.2.7. Kamus Data

  Berikut ini kami menyertakan kamus data untuk sistem yang akan dikembangkan :

  1. Nama arus data : Data user Alias : - Aliran : entitas user

  • – proses 1.0, proses 1.0 – F.user,
laporan LKS

  • – F.user Struktur data : username, password, level, nama

  2. Nama arus data : Data LKS_master Alias : - Aliran : _ entitas LKS_master

  • – proses 2.0, proses 2.0 –

  __ F.user, laporan LKS

  • – F.user Struktur data : LKS_id, tanggal

  3. Nama arus data : Data LKS_detail Alias : - Aliran : _ entitas LKS_master

  • – proses 3.0, proses 3.0 –

  __ F.user, laporan LKS

  • – F.user Struktur data : _ lks_detail_id, uraian, lokasi, nama_peralatan,

  cv kondisi, tindakan, keterangan

3.3. Perancangan Antarmuka 3.3.1. Perancangan Form Utama

Gambar 3.4 berikut merupakan tampilan awal ketika user menjalankan aplikasi

  FORM UTAMA LOGIN LAPORAN KETIDAK SESUAIAN Username

  Logo Password

  Masuk

Gambar 3.11 Perancangan Form Utama

3.3.2. Perancangan Form Tambah Data Admin Dan User

  Form Tambah Data Admin Dan User dibuat untuk menambahkan user dan admin baru yang akan menggunakan aplikasi ini.

FORM ADMIN

  Tambah Data

  Username Password List Jabatan

  Jabatan AE SUPERVISOR GARDU INDUK SUPERVISOR PENGOLAHAN DATA

  Asman Ophar Nama Lengkap

  Simpan Reset

Gambar 3.12 Perancangan Form Tambah Data Admin Dan User

3.3.3. Perancangan Form Input Data

  Form input data berfungsi sebagai form untuk penambahan data yang hasilnya akan disimpan pada grid yang ada di form pengolahan data. Perancangannnya adalah sebagai berikut:

FORM LKS

  User No Dokumen Penjelasan Ketidaksesuaian Pemeriksa Tanggal Keterangan

  Rekomendasi Tindak Lanjut Keputusan Tidak Disetujui Status Simpan

Gambar 3.13 Perancangan Form Input Data

3.3.4. Perancangan Form Notifikasi

  Form notifikasi berfungsi untuk melihat data yang sudah di input oleh AE maupun data yang sudah di validasi 1 tahap sebelumnya.

  Perancangannnya adalah sebagai berikut:

  FORM NOTIFIKASI ASMAN OPHAR Loading

NOTIFIKASI

Gambar 3.14 Perancangan Form Notifikasi

3.4. Implementasi Sistem

3.4.1 Perangkat Keras Implementasi