Pengaruh Program Aplikasi Rekruitmen Terhadap Efensiensi Kerja Karyawan Di Pt.PLN Persero Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Demi menunjang dan memperlancar tugas kerja suatu instansi,organisasi atau perusahaan dimana data diolah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangaan untuk pengambilan keputusan yang tepat, maka setiap instansi, organisasi, atau perusahaan memerlukan Program Aplikasi. Program Aplikasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan pengguna tertentu, maka struktur dan cara kerja Program Aplikasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang dipenuhi.

Menurut uraian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap instansi, organisasi atau perusahaan memerlukan Program Aplikasi. Diantaranya, Program Aplikasi Rekrutmen. Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan hingga mendapatkan calon tenaga kerja yang diinginkan/qualified. sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. (Prof.Dr.Veithzal Rivai,M.B.A:2005:112)

Menurut (Jogiyanto 2000:112) Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh


(2)

2

komputer. Sedangkan Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan ha l atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan pengertian diatas Rekrutmen secara umum adalah sebagai suatu usaha untuk mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, kualifikasi yang dibutuhkan suatu instansi, organisasi ataupun perusahaan.Salah satu Program Aplikasi yang terdapat di PT.PLN diantaranya ada lah Program Aplikasi Rekrutmen yaitu suatu sistem informasi yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, Meliputi penarikan/recruitment, seleksi, penempatan dan pembekalan. Oleh karena itu Program Aplikasi sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Bagi sebuah instansi atau perusahaan, Program Aplikasi digunakan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam mengambil keputusan. Sedangkan pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen di PT.PLN sebagai alat bantu penunjang untuk memperlancar tugas kerja yang dilakukan karyawan di bagia n SDM untuk melakuka rekrutmen, seleksi, penempatan dan pembekalan calon tenaga kerja di PT.PLN.

Fenomena yang terjadi di PT.PLN yaitu masih rendahnya efisiensi kerja karyawan Pada saat melakukun kegiatan perekrutan calon tenaga kerja. Pada


(3)

menggunakan Program Aplikasi rekrutmen yang handal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Oleh karena itu penelitian tentang efisiensi kerja sangat penting untuk dilakukan dikarenakan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran atau ukuran untuk mengenai seberapa jauh target telah tercapai oleh setiap karyawan yang bersangkutan, jelasnya bila sasaran ataau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya adalah efisien dan jika sasaran itu tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, pekerjaan itu tidak efisien. Dan dengan adanya gambaran tersebut dapat menumbuhkan motivasi atau semangat kerja dan timbulnya kesadaran diri akan pentingnya kedisiplinan dalam melakukan berbagai aktifitas organisasi.

Berdasarkan dengan uraian diatas, maka judul yang akan dibahas dari penelitian ini adalah ”Pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen Terhadap Efisiensi kerja karyawan pada bagian SDM di PT.PLN Persero Distribusi Jawa barat dan Banten-Bandung”.

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan pengertian rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa ditindak lanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan. Berikut


(4)

4

adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di PT.PLN Persero Distribusi Jawa barat dan Banten-Bandung :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan, salah satunya yaitu masih kurangnya efisiensi kerja karyawan ketika melakukan kegiatan perekrutan calon tenaga kerja.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dihadapi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Aplikasi Rekrutmen yang berjalan saat ini di PT.PLN. 2. Bagaimana efisiensi kerja karyawan di PT.PLN setelah menggunakan

Program Aplikasi Rekutmen.

3. Seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen dalam meningkatkan efisiensi kerja karyawan di PT.PLN.

4. Bagaimana tanggapan responden terhadap implementasi Program Aplikasi rekrutmen di PT.PLN Bandung.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, sebagai latihan untuk studi banding antara hal- hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan


(5)

karyawan pada bagian SDM di PT.PLN Persero dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dasar dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui Program Aplikasi rekrutmen yang berjalan di PT.PLN saat ini

2. Untuk mengetahui efisiensi kerja karyawan di PT.PLN

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Program Aplikasi rekrutmen terhadap efisiensi kerja karyawan di PT.PLN

4. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap implementasi Program Aplikasi rekrutmen pada PT.PLN Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Program Aplikasi rekrutmen di PT.PLN.


(6)

6

b. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang Program Aplikasi rekrutmen, agar karyawan menyadari pentingnya pemahaman Program Aplikasi rekrutmen dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja.

1.4.2 Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk d itahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan. c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di PT.PLN.


(7)

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :

Batasan masalah merupakan masalah yang perlu dibatasi. Batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Program Aplikasi Rekrutmen yang di bahas dalam penelitian ini hanya membahas penyimpanan data calon tenaga kerja, pengolahan data calon tenaga kerja, dan penyampaian hasil SI.

2. Penelitian ini akan membahas Pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen terhadap Efisiensi Kerja Karyawan pada bagian SDM di PT.PLN Persero. 3. Penelitian hanya dilakukan pada bagian SDM di PT. PLN.

1.6. Kerangka Pe mikiran Dan Hipotesis

Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat di PT.PLN Persero Distribusi Jawa barat dan Banten. Bandung:

1.6.1 Kerangka Pe mikiran

Asumsi bahwa Program Aplikasi rekrutmen berpengaruh terhadap efisiensi kerja karyawan pada bagian SDM dapat dilihat dari sebelum penggunaan Program Aplikasi rekrutmen, atau sistem yang ada di PT.PLN masih manual banyak karyawan pada bagian SDM yang melakukan pekerjaanya kurang efisien sedangkan setelah menggunakan Program Aplikasi rekrutmen lebih efisien baik dari segi hasil pekerjaan dan dari waktu pekerjaan menjadi lebih cepat dan efektif.

Pengertian rekrutmen secara umum adalah sebagai suatu usaha untuk mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, kualifikasi yang dibutuhkan suatu instansi, organisasi ataupun perusahaan.


(8)

8

Berdasarkan pengertian tersebut diatas bahwa rekrutmen dilakukan pada saat suatu instansi, atau perusahaan membutuhkan tenaga kerja, meliputi perekrutan, penyeleksian, penempatan hingga pembekalan. Salah satu kegiatan yang terdapat di PT.PLN diantaranya adalah rekrutmen calon tenaga kerja, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh PT.PLN untuk merekrut, menyeleksi, dan mendapatkan sumber daya manusia yang diperlukan sesuai kebutuhan.

Suatu program Aplikasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari Program Aplikasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoprasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Adapun pengertian Program Aplikasi menurut (Jogiyanto 2000:112) :

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. “

Sedangkan pengertian dari Aplikasi adalah :

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai- nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. “

Jadi dari kedua pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan, pengertian dari Program Aplikasi adalah sebagai berikut :


(9)

melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dari permasalahan pengguna. (Jogiyanto 2000:113)”

Sedangkan pengertian dari pada Program Aplikasi rekrutmen adalah : “Suatu Aplikasi yang digunakan oleh suatu instansi atau perusahaan untuk menyaring calon tenaga kerja atau sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.”

Adapun pengertian dari pada efisiensi menurut G.R.Terry (The Liang Gie,2000:171) yaitu:

“Efisiensi adalah sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya. Suatu kegiatan dapat disebut efisiensi kalau dengan suatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya, baik mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil itu. Dan apabila diterapkan dalam bidang kerja maka terdapatlah efisiensi kerja .”

Selanjutnya pengertian kerja menurut G.R Terry (The Liang Gie 2000:108) yaitu:

“Kerja adalah rangkaian aktivitas yang ditimbulkan dari aktualisasi energi atau tenaga dalam kaitannya dengan keprofesionalan untuk mencapai sasaran.”

Pengertian efisiensi kerja menurut G.R.Terry (The Liang Gie,2000:173) adalah sebagai berikut :


(10)

10

“Efisiensi kerja adalah suatu perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu.”

Adapun menurut Sedarmayanti (2001:114) kriteria-kriteria efisiensi kerja bagi pekerjaan kantor ada 4(empat) yaitu :

1. Asas perencanaan adalah merencanakan berarti menggambarkan dimuka mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

2. Asas penyederhanaan adalah membuat suatu system yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih mudah atau ringan.

3. Asas penghapusan adalah meniadakan kegiatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai.

4. Asas penggabungan adalah mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki persamaan atau bahan-bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah, sehingga dapat menghemat waktu kerja.


(11)

Gambar 1.1

Skema Kerangka Pemikiran

Sedangkan teori penghubung antara variabel X (Program Aplikasi Rekrutmen) dan variabel Y (Efisiensi Kerja) dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut :

Gambar 1.2

Penghubung antara program aplikasi dengan efisiensi kerja

Program Aplikasi Rekrutmen

(Variabel X)

Suatu aplikasi yang digunakan oleh suatu instansi atau perusahaan untuk menyaring calon tenaga kerja atau sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. - Penyimpanan data calon

tenaga kerja

- Pengolahan data calon tenaga kerja

- Penyampaian SI Rekrutmen

Efisiensi Kerja (Variabel Y)

Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu.

1. Asas Perencanaan 2. Asas Penyederhanaan 3. Asas Penghapusan 4. Asas Penggabungan (Sedarmayanti, 2001:124)

Variabel X Variabel Y Program Aplikasi Efisiensi Kerja

Skripsi (Dimas Dwi 2005 : 38) dengan judul pengaruh Program Aplikasi terhadap Efisiensi kerja Karyawan di PT.Varia Sekata Pancurbatu.


(12)

12

1.6.2 Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Arikunto (1998 : 62) adalah :

“Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuka melalui data yang terkumpul.”

Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan Hipotesis. Hipotesis itu sendiri merupakan dugaa n, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan yang dikaji. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) dan kesimpulannya bersifat sementara.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu hipotesis “Program Aplikasi Rekrutmen Berpengaruh terhadap efisiensi kerja karyawan pada bagian SDM di PT.PLN Persero Distribusi Jawa barat dan Banten-Bandung”.

1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT.PLN Persero Distribusi Jawa barat dan Banten-Bandung. Yang berlokasi di jalan Asia Afrika no 63 Bandung.


(13)

Waktu Penelitian

No Nama

Kegiatan

2009 2010

Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Usulan

Penelitian 2. 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 Pengumpulan Data. Studi literatur Pembuatan kuesioner. Uji Coba Kuesioner. Penyerahan Kuesioner secara keseluruhan Pengumpulan Kuesioner 3. 3.1 3.2 Pengolahan data Input Data. Pengolahan Data 4. 4.1 Analisis data Interpretasi Output.

5. Penulisan


(14)

14 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pe rangkat Lunak

Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin (2006 : 91) menyatakan definisi tentang kualitas perangkat lunak sebagai:

“konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan

secara eksplisit, standar pengembangan yang d idokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat

lunak yang dikembangkan secara professional”.

Petrasch (1999:2) yang dikutip oleh Imam Yuadi mendefinisikan Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan-kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai.

Dalam karya tulisnya, Imam Yuadi menuliskan bahwa Software Quality

didefinisikan sebagai: “kesesuaian yang diharapkan pada semua software yang

dibangun dalam hal fungsi software yang diutamakan dan unjuk kerja software, standar pembangunan software yang terdokumentasi dan karakteristik ya ng

ditunjukkan oleh software”. Definisi ini menekankan pada 3 hal yaitu:

1. Kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitaspun kurang. 2. Jika menggunakan suatu standar untuk pembangunan software maka jika

software tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang berkualitas.


(15)

3. Seringkali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.

Kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari sudut pandang proses pengembangan perangkat lunak (process) dan hasil produk yang dihasilkan (product). Dan penilaian ini tentu berorientasi akhir ke bagaimana suatu perangkat lunak dapat dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Dari sudut pandang produk, pengukuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2.1

Faktor dan Kriteria Kualitas Perangkat Lunak (Software)

Faktor Krite ria

Ketepatan (correctness) Kelengkapan, konsistensi, traceability

Keandalan (reliability) Akurasi, toleransi kesalahan, konsistensi, kesederhaan

Efisiensi (efficiency) Efisiensi eksekusi, efisiensi storage Integritas (integrity) Kontrol akses, akses audit

Kegunaan (usability) Komunikasi, pengoperasian, training

Perbaikan (maintainability) Konsistensi, singkat, sederhana, teratur, selfdocumentation

Sumber : McCall (19992 :31)

Menurut taksonomi McCall (1992:31), faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter kualitas produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri. Faktor dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect).


(16)

16

Menurut pendapat Roger S. Pressman(1999:77) “Perangkat lunak adalah sekelompok item atau objek yang membentuk konfigurasi dimana di dalamnya

termasuk program, dokumen dan data”.

Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.

Pengertian perangkat lunak dari Wikipedia (www.id.wikipedia.org) bahasa Indonesia adalah Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai penterjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.

Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras yang sering disebut sebagai (device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain- lain.

2.1.1 Karakteristik Perangkat lunak

Perangkat lunak merupakan suatu produk, sekaligus sarana untuk membangun suatu produk

Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan (engineered, not manufactures). Berbeda dengan perangkat keras (hardware), perangkat lunak


(17)

dibuat dengan suatu perancangan yang kemudian setelah jadi dapat dikembangkan lebih lanjut. Biaya untuk perangkat lunak dikonsentrasikan pada pengembangan.

Perangkat Lunak tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate). Perangkat lunak tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan pengembangan perangkat lunak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali perangkat lunak rusak, maka tidak dapat diganti dengan perangkat lunak lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam perangkat lunak (berbeda dengan hardware).

Sampai saat ini kebanyakan perangkat lunak masih dibuat menurut pesanan (custom built).

2.1.2. Klasifikasi Perangkat Lunak

1. Berdasarkan fungsinya perangkat lunak dibedakan menjadi 2 (dua), yakni : A.Perangkat Lunak Aplikasi

Merupakan program yang biasa dipakai oleh pemakai untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik, umumnya digunakan untuk mengolah data. B.Perangkat Lunak Sistem

Program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan alat input dan output. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras.

2. Berdasarkan cara mendapatkan perangkat lunak dan hak pemakaian, dibedakan menjadi 2, sebagai berikut :


(18)

18

A.Perangkat lunak komersial

Perangkat lunak komersial biasa juga disebut proprietary software adalah perangkat lunak yang dijual secara komersial. Setiap orang yang bermaksud menginstalnya harus membelinya. Jika tidak membayar berarti melakukan pembajakan perangkat lunak dan dapat dikenai sanksi hukum karena ada hak cipta. Hak cipta adalah suatu hak yang dilindungi hukum yang melarang seseorang untuk menyalin hak atas kekayaan intelektual tanpa izin pemegangnya.

B. Perangkat lunak domain-publik

Perangkat lunak domain-publik adalah perangkat lunak yang tidak disertai hak cipta dan memungkinkan siapa saja melakukan tindakan apa saja terhadap program tersebbut, termasuk membuang nama penciptanya dan memperlakukannya sebagai karya ciptanya sendiri dan mengenakan hak cipta. Perangkat lunak seperti ini umumnya berupa kode sumber dan banyak dijumpai pada internet.

C.Shareware

Shareware adalah perangkat lunak yang membatasi penggunanya dengan mengurangi fitur- fitur tertentu atau membatasi masa penggunaannya selama jangka waktu tertentu ataupun juga penggabungkan kedua hal ini. Tujuan dari publikasi shareware adalah untuk berbagi fungsi dan keunggulan perangkat lunak itu kepada konsumen sehingga konsumen bisa berkesempatan mencoba secara langsung perangkat lunak tersebut untuk


(19)

kemudian memutuskan tidak lagi memakai software tersebut atau membeli versi penuhnya.

D.Freeware

Freeware adalah perangkat lunak bebas yang mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Suatu program merupakan perangkat lunak bebas, jika setiap pengguna memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, kita seharusnya bebas untuk menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi (perubahan), secara gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada siapa pun dimana pun. Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti kita tidak harus meminta atau pun membayar untuk ijin tersebut.

E. Rentalware

Rentalware adalah perangkat lunak yang biasa digunakan oleh seseorang atau institusi dengan cara membayar sewa. Sewa biasanya dilakukan per tahun, dan ada hak cipta.

F. Free Software

Free Software adalah istilah yang dicanangkan oleh Richard Stallman (pendiri Free Software Foundation) untuk menyatakan perangkat lunak yang dilengkapai dengan kode sumber yang memungkinkan siapa saja dapat menggunakan program tersebut dan bahkan ikut mengembangkannya. Tujuan dari Stallman adalah menciptakan kebebasan


(20)

20

kepadai pemakai dan menghindarkan pengontrolan program oleh sesuatu pihak.

G.Open Source

Open Source dikemukakan oleh Eric Raymond pada tahun 1998. Open source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat berpartisipasi dalam mengembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunaak tersebut akan segera berevolusi menuju ke tingkat kesempurnaan.

Hak-hak yang disediakan pada open source:

a. Hak untuk membuat salinan program dan mendistibusikan salinan tersebut.

b. Hak untuk mengakses kode sumber sebagai syarat untukbisa melakukan pemodifikasian.

c. Hak untuk melakukan pengembangan terhadap program.

Secara prinsip, program yang tergolong sebagai free software juga memenuhi criteria open source.

2.2. Pengertian Program Aplikasi

Sebelum menjelaskan tentang Program Aplikasi, perlu untuk menjelaskan pengertian - pengertian yang berkaitan dengan perancangan Program Aplikasi diantaranya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Pengertian Program

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk


(21)

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh ko mputer. (Jogiyanto 2005:112) 2.2.2. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan terseb ut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai- nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan pengertian diatas program aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dari permasalahan pengguna. (Jogiyanto 2005:113)

2.3. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaiti input, proses dan output.(Fathansyah 2005:65)

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

1. Input, Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)

2. Proses, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data) yang


(22)

22

berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan mengendalikan atau mencari di storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat output (output device) yaitu berupa informasi. 2.4. Database

Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi. Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam- macam di dalam suatu organisasi. (Fatansyah 2005:109)

2.4.1. Ope rasi Dasar Database

Di dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Dalam sebuah basis data, dapat ditempatkan satu atau lebih file/table. Pada table inilah sesungguhnya data disimpan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik, misalnya basis data kepegawaian, akademik, inventory dan sebagainya.(Fathansyah 2005:15)

Operasi-operasi yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :

1. Pembuatan basis data baru (create database) 2. Penghapusan basis data (drop database) 3. Pembuatan file/table baru (create table)


(23)

4. Penghapusan file/table dari suatu basis data atau (drop table)

5. Penambahan atau pengisisan data baru kesebuah file pada sebuah basis data (insert)

6. Menampilkan data dari sebuah file/table (select)

7. Pengambilan data dari sebuah file/table (retrieve/search) 8. Pengubahan data dari sebuah file/table (update)

9. Penghapusan data dari sebuah file/table (delete) 2.4.2. Database Manaje men System

Diperlukan suatu system untuk diintergrasikan data file ke dalam suatu file sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan perangkat lunak serta prosedur yang mengelola database manajemen system.

DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file- file, memilih,dan menyortir data dan untuk menghasilkan laporan- laporan.

Fungsi DBMS yang penting adalah sebagai berikut: 1. Menyedikan system akses cepat

2. Mengurangi kerangkapan data dan redudansi data 3. Memungkinkan adanya updating secara bersamaan

4. Menyedikan system yang memungkinkan dilakukan pengembangan database

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak 2.4.3. Databese MYSQL

MYSQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (relational database management system/RDBMS), Seperti Hal Nya Oracle, Postgresql,Mysql,Dan


(24)

24

Sebagainya. Jangan di salah artikan dengan sql. Sql (structured query language) Sendiri didefinisikan sebagai suatu sintak perintah-perintah tertentu atau bahasa pemograman yang digunakan untuk mengelola suatu database.

2.5. Metode Analisis Dan Perancangan Terstruktur

Metode analisis dan perancangan terstruktur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah flow map. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

2.5.1. Flow Map

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus data berupa laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusan baik yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar dari sistem.

Dengan flow map setiap orang akan dapat dengan mudah mengerti arus dokumen yang mengalir, informasi yang dihasilkan, simpanan data dan proses yang dilakukan oleh sistem.

2.6. Konsep Dasar Rekrutme n

Menurut Andrew E. Sikula (2000:183) mengemukakan bahwa:

“Rekrutmen adalah tindakan atau proses dari suatau usaha organisasi untuk mengdapatkan tambahan pegawai untuk tujuan operasional.. Rekrutment melibatkan sumber daya manusia yang mampu berfungsi sebagai input lembaga.”

Menurut Arun Monappa dan Mirza S. Saiyadain(2001:104) :

“Menjelaskan bahwa rekrutmen adalah memproses lamaran atau memproses calon-calon pegawai untuk posisi pekerjaan tertentu.”

Dan Menurut Dale Yoder(2001:261) :

“Berpendapat bahwa rekrutmen mencakup identifikasi atau evaluasi sumber-sumbernya, tahapan dalam proses keseluruhan menjadi untuk


(25)

organisasi, kemudian dilanjutkan dengan mendaftar kemampuan penarikan, seleksi, penempatan, dan orientasi.”

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat dia mbil pengertian bahwa rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan yang melalui tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan pegawai menentukan kebutuhan pegawai yang diperlukan perusahaan, proses seleksi, penempatan, dan orientas i pegawai. 2.6.1. Maksud Dan Tujuan Rekrutmen

Penyelengaraan rekrutmen tentu mempunyai maksud dan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Diselenggarakannya rekrutmen mengemban keinginan-keinginan tertentu yang harus dipenuhi, supaya organisasi dapat eksis. Menurut SP. Siagian diadakannya rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pegawai yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

Tujuan Rekrutmen yang sering disebutkan adalah memikat sekumpulan besar tenaga kerja , namun kumpulan-kumpulan pelamar tersebut sedemikian besarnya sehingga sangat mahal biaya untuk permrosesan. Untuk itu aktivitas rekrutmen perlu memanfaatkan tujuan-tujuannya. Adapun tujuan rekrutment adalah:

1. Rekrutmen sebagai alat keadilan sosial.

2. Rekrutmen sebagai teknik untuk memaksimumkan efesiensi. 3. Rekrutmen sebagai strategi responsivitas politik.


(26)

26

2.7. Konsep Dasar Program Aplikasi Rekrutmen

Program Aplikasi Rekrutmen di PT.PLN digunakan sebagai alat penunjang untuk memperlancar tugas kerja para karyawannya, dimana data calon karyawan baru diolah menjadi suatu informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pimpinan pada PT.PLN sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang tepat, hal ini menunjukan bahwa Program Aplikasi Rekrutmen akan berdampak terhadap hasil kerja karyawan di PT.PLN.

Pengertian dari pada Program Aplikasi rekrutmen yang telah di dipaparkan pada BAB I sebelumnya adalah sebagai berikut:

“Suatu aplikasi yang digunakan untuk menyaring calon tenaga kerja untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan.”

2.8. Konsep Dasar Efisiensi Kerja

pengertian dari pada efisiensi menurut G.R.Terry (The Liang Gie,2000:171) yaitu:

“Efisiensi adalah sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya. Suatu kegiatan dapat disebut efisiensi kalau dengan suatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya, baik mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil itu. Dan apabila diterapkan dalam bidang kerja maka terdapatlah efisiensi kerja .”

Selanjutnya pengertian dari kerja menurut The Liang Gie (2000:108) yaitu:


(27)

“Kerja adalah rangkaian aktivitas yang ditimbulkan dari aktualisasi energi atau tenaga dalam kaitannya dengan keprofesionalan untuk mencapai sasaran.”

Pengertian efesiensi kerja menurut G.R.Terry (The Liang Gie,2000:173) adalah sebagai berikut :

“Efisiensi kerja adalah suatu perbandingan terbaik antara suatu kerja

dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu.”

Tercapainya tujuan manajemen (artinya manajemen yang efektif) tidak selamanya disertai efisiensi yang maksimal. Dengan perkataan lain, manajemen yang efesien hanya dapat dilaksanakan dengan pemborosan-pemborosan, karena itu keberhasilan manjemen tidak hanya diukur oleh efektivitas, tetapi juga efisiensi.

2.8.1. Krite ria-kriteria Efisiensi Kerja Karyawan

menurut Sedarmayanti (2001:114) kriteria-kriteria efisiensi kerja bagi pekerjaan kantor ada 4(empat) yaitu :

1. Asas perencanaan adalah merencanakan berarti menggambarkan dimuka mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

2. Asas penyederhanaan adalah membuat suatu system yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih mudah atau ringan.

3. Asas penghapusan adalah meniadakan kegiatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai.


(28)

28

4. Asas penggabungan adalah mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki persamaan atau bahan-bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah, sehingga dapat menghemat waktu kerja.

2.8.2. Sumber Daya Perusahaan

Menurut Henry Simamora (2003:4) menjelaskan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yaitu financial, fisik, manusia dan kemampuan teknologi dan sistem.

Dimana seluruh unsur tersebut saling berkaitan dan diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan secara optimal. Dari Faktor- faktor yang mempengaruhi Efisiensi Kerja Karyawan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efisiensi kerja karyawan. Untuk itu tercapainya tujuan organisasi dengan efektif pada dasarnya banyak ditentuka n oleh unsur manusia atau karyawan.

Malayu S.P Hasibuan mengatakan (2003:10): “karyawan adalah kekayaan

utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Dimana manusia merupakan elemen dasar yang menggerakan dan melaksanakan aktivitas organisasi sehingga karyawan dituntut untuk berperan aktif dengan didukung oleh kecakapan, keterampilan dan berprestasi agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan organisasi. Unsur terakhir yang sangat penting yang dimiliki oleh organisasi yaitu kemampuan teknologi dan sistem. Dimana teknologi dan sistem yang handal tentu akan memberikan kontribusi dalam pencapaian efisiensi kerja karyawan terutama dalam kegiatan oprasionalanya.


(29)

2.9. Pengaruh Program Aplikasi Rekrutme n Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan

Seiring kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat mendorong setiap instansi untuk bisa mengikuti perkembangan dan terus meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data-data dan informasi yang dibutuhkan sebagai tujuan utamanya. Dimana yang ditandai dengan perubahan dalam seluruh aktivitas rekrutmen yang tadinya menggunakan sistem manual diganti dengan sistem terkomputerisasi yang sering kita kenal dengan sebutan program aplikasi rekrutmen. Dimana di PT.PLN sendiri, penerapan sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan baik pada tingkat individu, kelompok maupun organisasi.

Sebagaiman yang di kemukaan dari beberapa hasil penelitian yang salah satunya dari Faisal (2003:8) yang berjudul “Pengaruh program Aplikasi simpan pinjam Terhadap Efesiensi Kerja Karyawan koperasi di PT.SUD-CHEMI Sukabumi“, dan Ranty (2008:33) dengan judul “Pengaruh Program Aplikasi Pemasaran Terhadap Efesiensi Kerja Karyawan Divisi marketing PT. TOSHIBA”, yang hasilnya menunjukan bahwa adanya program aplikasi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja karyawan. Dimana penelitian tersebut terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis tiga permasalahan utama program aplikasi, efisiensi kerja karyawan, dan ada atau tidaknya pengaruh program aplikasi terhadap efisiensi kerja karyawan. Mengacu pada hasil penelitian tersebut pada dasarnya pemanfaatan program aplikasi dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan.


(30)

30 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sistem informasi rekrutment dan efesiensi kerja karyawan. Penelitian ini dilaksanakan di PT.PLN yang beralamat di Jl. Asia Afrika no 63 Bandung. Dimana Ruang lingkup penelitian ini mencakup sebarapa besar pengaruh sistem informasirekruitment terhadap efesiensi kerja karyawan di PT.PLN.

3.1. 1 Tinjauan Umum Perusahaan

PT PLN (Persero) merupakan satu-satunya industri yang menyuplai energi kelistrikan di tanah air, PT PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten juga satu-satunya industri penyuplai energi dan kelistrikan di daerah Jawa Barat dan Banten yang memiliki perubahan sejak beroperasi di Bandung. Di bawah ini penjelasan sekilas tentang PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 3.1.2 Sejarah Perusahaan

Sejak masa penjajahan Belanda sampai awal tahun 1942, di Indonesia dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga listrik milik pemerintah, daerah otonom (Gemente) atau gabungan keduanya. Di Jawa Barat, khususnya Bandung, perusahaan pengelola serta penyedia tenaga listrik bagi kepentingan umum itu adalah Bandoengsche Electriciteit Maatschappij (BEM) yang berdiri tahun 1905. Pada tanggal 1 Januari 1920, Perusahaan Perseroan Gemeenschpplijk Electriciteit Bedrif Voor Bandoeng (GEBEO)


(31)

Mr. Andriaan Hendrik Van Ophusien - Nomor 213 tanggal 31 Desember 1919. Pada masa pendudukan Jepang antara 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha, dengan wilayah kerja diseluruh pulau Jawa.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI, Indonesia mengalami periode perjuangan fisik sampai tibanya saat penyerahan kedaulatan RI dari pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1959 merupakan awal penguasaan pengelolaan perlistrikan di seluruh Indonesia oleh Pemerintah Republik Indonesia, dengan dimulainya nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia.

Maka pada 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah RI dengan dikukuhkannya peraturan pemerintah nomor 86 tahun 1958 j.o peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1959 tentang Penentuan Perusahaan Listrik dan Gas Milik Belanda. Tahun 1961, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU - PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. PLN Bandung pun diganti dengan nama PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU - PLN Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang. Tahun 1972, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah nomor 18 tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara, yang menyebutkan bahwa status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian mengacu pada peraturan Menteri PUTL nomor 013/PRT/1957 tanggal 8 September 1957 tentang Organisasi dan tata Kerja Perusahaan Umum Listrik Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama, tugas dan wilayah kerja daerah.


(32)

32

Berdasarkan pengumuman PLN Exploitasi XI nomor 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Dengan adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai akta pendirian. Selanjutnya sesuai keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat diubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Kemudian, melalui Surat Keputusan PT. PLN (Persero) Nomor : 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten hingga saat ini.

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.3.1 Visi

Visi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten yang pertama ialah diakuiyang mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukan bahwa PLN pantas dipandang sebagai perusahaan kelas dunia, yang mampu memberikan layanan mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan serta menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional. Yang kedua ialah unggul dengan menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memposisikan


(33)

dunia.dan terpercaya dengan memegang teguh etika bisnis yang tinggi serta mengahasilkan kinerja yang baik dan konsisten.

3.1.3.2 Misi

Misi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten adalah :

1. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan usaha lain yang terkait.

2. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi Masyarakat.

3. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan Ekonomi dipasar yang kompetitif.

4. Membangun dan mengopersikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

5. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

3.1.4 Tempat dan Kedudukan Perusahaan

Selama melakukan kerja praktek di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bertempat di Jalan Asia Afrika No.63/ Jalan Cikapundung Barat No.2 Bandung, dan penulis di tempatkan di bagian Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM).

3.1.5 Bentuk dan Hukum Perusahaan

Bentuk dari perusahaan itu sendiri merupakan PT atau perseroan terbatas yang mengatur arus listrik yang ada di Indonesia. PT PLN (Persero) Distribusi


(34)

34

Jawa Barat dan Banten bergerak dalam melayani masyarakat terutama dalam penyedia energi listrik di daerah distribusi di Jawa Barat dan Banten sehingga dapat berkembang menjadi masyarakat yang produktif dan dapat meningkatkan kualitas kehidupannya.

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki badan hukum yaitu : No. 120.K/010/DIR/2002, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) tanggal 27 Agustus 2002.

3.1.6 Bidang Pekerjaan Divisi / Departemen Tempat Penelitian

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten bergerak dalam bidang ketenagalistrikan yang ditugaskan untuk memberikan fasilitas kepada penduduk Indonesia agar dapat menggunakan listrik sebaik mungkin. Dalam pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, divisi tempat pelaksanaan kerja praktek berada pada bagian SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bertempat di bagian Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM).

3.1.7 Struktur Organisasi Perusahaan

Besarnya organisasi pada PT. PLN (Persero) membuat penulis

memperkecil ruang lingkup pembahasan tentang struktur organisasi perusahaan, disesuaikan dengan bagian tempat penulis melakukan kerja praktek yaitu pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM).


(35)

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.1.8 Deskripsi kerja

Dari struktur organisasi diatas maka akan dijelaskan tentang uraian tugas anggota yang menduduki jabatan tersebut diatas.

1. Manaje r SDM dan Organisasi

Manajer SDM dan Organisasi mempunyai tugas :

1. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola pelaksanaannya.

2. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya Manusia dan mengelola pelaksanaannya.

3. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya Manusia dan mengelola pelaksanaannya.

MANAJER SDM DAN ORGANISASI

DEPUTI MANAJER PENGEMBANGAN SDM

DEPUTI MANAJER

ADMINISTRASI SDM

SUPERVISOR TATA USAHA KEPEGAWAIAN SUPERVISOR DATA

KEPEGAWAIAN

SUPERVISOR KESEJAHTERAAN PEGAWAI


(36)

36

4. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan sumber daya Manusia.

5. Menyusun Laporan Manajemen di bidangnya. 2. Deputi Manaje r Pengembangan SDM

Deputi Manajer Pengembangan SDM mempunyai tugas : 1. Mengevaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Perencanaan Karir Pegawai.

3. Menyusun Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai. 4. Pengembangan Kompetensi.

5. Terampil Administrasi.

3. Deputi Manaje r Administrasi SDM

Deputi Manajer Administrasi SDM mempunyai tugas : 1. Mengendalikan Outsourcing.

2. Mengelola Data Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM). 4. Supervisor Data Kepegawaian

Supervisor Data Kepegawaian mempunyai tugas untuk mengelola data kepegawaian

5. Supervisor Tata Usaha Kepegawaian

Supervisor Tata Usaha Kepegawaian mempunya tugas untuk Mengelola Administrasi Kepegawaian.

6. Supervisor Kesejahteraan Pegawai

Supervisor Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas untuk : 1. Mengelola Gaji Pegawai


(37)

3. Terampil Administrasi 3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional (masuk akal), empiris (dapat diamati oleh indra manusia dan manusia mengetahui cara-cara yang digunakan), dan sistematis (proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis).

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode kualitatif yaitu suatu bentuk pemahaman atas masalah dan faktor- faktor yang mendasarinya. Dimana suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan mengetahui pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen terhadap Efisiensi Kerja Karyawan di PT.PLN.

Sedangkan kuantitatif adalah hasil yang digunakan sebagai masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Dimana suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen terhadap efesiensi kerja karyawan di PT.PLN.

3.2.2 Ope rasional Variabel Penelitian

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainnya dan pengukurannya. Atau untuk memberi batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang


(38)

38

harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual. Variabel-variabel yang akan diukur dan diuji dalam penelitian ini merupakan Variabel- variabel-variabel operasional dimana terdapat dua variabel-variabel yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Variabel yang satu memberi pengaruh dan variabel yang satunya dipengaruhi variabel lain dan hubungan tersebut terjadi dengan sendirinya. Menurut Sugiono (2002:20) :

”Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

dipelajari dan diambil kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian penelitian diatas, maka penulis menetapkan variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Peneliti mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mecari hubungan diantara berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain disebut Variabel Bebas (Variabel Independen). Variabel bebas (independen) sering juga disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor atau antecendent. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel bebas (X) adalah program Aplikasi Rekrutmen.


(39)

Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhioleh variabel yang mendahuluinya disebut Variabel Tak Bebas atau Variabel Terikat (Variabel Dependen). Variabel terikat (dependen) sering juga disebut sebagai variabel respon, output, kriteria atau konsekuen. Dependent Variabel adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainya. Dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel yang terikat (Y) adalah Efisiensi Kerja.

Tabel 3.1 Ope rasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel

Indikator Ukuran S k a l a Sumber Data Program Aplikasi Rekrutmen (X) Program Aplikasi Rekrutmen adalah suatu cara yang digunakan untuk

mempermudah pihak

manajemen dalam proses pengambilan keputusan demi mencapai tujuan

mengolah data calon

karyawan menjadi suatu informasi yang

1. Pengolahan data calon karyawan 2. Penyimpanan

data calon karyawan 3. Penyampaian Informasi rekrutmen 1. Tingkat kemudahan dalam penggunaan 2. Tingkat kemudahanPe ngolahan data 3. Tingkat kemudahanPe nyimpanan data 4. Tingkat kemudahan dalam Penyampaian Informasi I N T E R V A L


(40)

40

terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan proses

pengumpul, pengolahan, penyimpan data calon karyawan sampai menghasilkan suatu informasi untuk disampaikan kepada pemakai informasi Tabel 3.1

Ope rasional Variabel Penelitian (Lanjutan) Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran S k a l a Sumber Data Efisiensi Kerja (Y)

Efisiensi kerja adalah

perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu. (Sedarmayanti, 2001:124) 1. Asas Perencanaan a.Sosialisasi rencana kerja b.Evaluasi hasil kerja c.Penetapkan sasaran kerja 2. Asas Penyederhana an a.Tingkat Sosialis asi b.Tingkat Evaluasi c.Tingkat Penetap an a.Tingkat I N T E R V A L (Sedarmayanti, 2001:124)


(41)

a.Hambatan kerja

b. Pelaksan aan kerja berdasarkan pedoman kerja c.Kemudahan dalam pekerjaan 3. Asas penghapusan a.Ketepatan waktu dalam penyelesaian kerja Kesesuaian 4. Asas Penggabungan a.Pemanfaatan waktu kerja Hambat an b. Ting kat Pelaksa naan c.Tingkat kemuda han a.Tingkat Ketepat an a.Tingkat penghe matan waktu 3.2.3. Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel dalam penelitian ini akan membahas mengenai populasi dan teknik sampling. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. 3.2.3.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2001:55) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008) populasi adalah seluruh unit analisis yang akan diamati.

Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah seluruh karyawan yang berada dalam lingkungan PT.PLN, oleh karena itu sample yang harus


(42)

42

diambil harus mewakili seluruh karyawan yang bekerja di PT.PLN. Dengan harapan hasil penelitian relevan dengan fakta yang ada dan tidak ada kesalahan dalam proses menganalisa hasil penelitian sehingga menjadi informasi penting bagi lingkungan perusahaan itu sendiri dan masyarakat.

3.2.3.2 Sampel

Menurut Jonathan Sarwono (2006:270) sampel merupakan sub dari seperangkat yang dipilih untuk dipelajari.

3.2.3.3 Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah sensus dimana menurut Marzuki (2002:41) sensus adalah mencatat semua elemen yang diselidiki. Jadi menyelidiki semua objek, semua gejala, semua kejadian atau peristiwa, dan yang dihasilkan adalah nilai karakteristik sesungguhnya (true value). Cara sensus yaitu perhitungan yang lengkap (a complete enumeration method).

3.2.4. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan metode pengumpulan data akan di jelaskan di bawah ini: 3.2.4.1Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ada dua, yaitu data primer dan sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan

atau responden penelitian. Teknik atau metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan kuisioner berdasarkan hal- hal yang menyangkut dengan objek penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak


(43)

perusahaan misalnya mendapatkan SOP (Standard Operating Procedures) yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk meningkatkan efesiensi kerja. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan.

3.2.4.2 Metode Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai obyek penelitian ini, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, maka digunakanlah beberapa metode yaitu dengan:

1. Observasi

yaitu melakukan pengamatan secara langsung di PT.PLN. 2. Wawancara

Adalah mengajukan pertanyaan secara lisan kepada salah seorang kordinator karyawan di PT.PLN.

3. Kuesioner

Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan secara tertulis (angket) dan harus diisi oleh para responden yaitu karyawan bagian SDM yang menjadi anggota sampel penelitian sebagai orang yang terlibat langsung terhadap obyek penelitian. Adapun jenis angket yang digunakan berupa angket tertutup dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dan dianggap sesuai dengan pernyataan. Responden tidak perlu memberikan penjelasan atas pertanyaan atau peryataan tersebut.


(44)

44

4. Studi Literatur

Penelitian dilakukan dengan mempelajari dan menelaah data dan informasi dari berbagai bacaan dan literatur termasuk dokumen-dokumen milik PT.PLN yang ada kaitannya dengan penelitian.

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, kuesioner yang digunakan terlebih dahulu harus di ujicobakan. Pelaksanaan uji coba yang dimaksud untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item kuisioner, berkaitan dengan redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud yang terkandung dalam pernyataan item kuesioner tersebut. Dimana Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau apa yang seharusnya dimana hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang ditelitinya, Sugiyono (2008: 172). Dimana yang menjadi instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur.


(45)

menggunakan aplikasi software SPSS 14.0 For Windows dengan rumus yang dipakai adalah product moment coefficient dari Karl Pearson. Adapun Persyaratan pengujian valid menurut Mansur (1979) dalam buku Sugiyono (188:2008) untuk skala pengukuran yang valid sebaiknya memiliki nilai minimum rkritis=0,30. Dimana ketentuanya bila harga rhitung lebih besar dari rkritis 0,30 maka item instrumen tersebut valid namun jika rhitung lebih kecil dari rkritis 0,30 maka item instrumen tersebut tidak valid.

a. Validitas Program Aplikasi Rekrutmen

Item- item pertanyaan Program Aplikasi Rekrutmen sebanyak 6 buah, dan pengumpulan data dari 24 responden. Sehingga dapat diperoleh hasil analisis setiap item tersebut yang ditunjukan pada tabel 3.2. Pada tabel tersebut dapat dilihat item pertanyaan dalam Program Aplikasi rekrutmen, dari 6 pertanyaan, ke 6 pertanyaan tersebut dinyatakann valid semuanya, dan dapat digunakan untuk proses selanjutnya.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Independen Program Aplikasi Rekrutme n

Pertanyaan No

r kritis r hitung Keterangan

1

0.30 0,662 Valid

2

0.30 0,662 Valid

3


(46)

46

4

0.30 0,491 Valid

5

0.30 0,518 Valid

6

0.30 0,602 Valid

Sumber: data olahan kuesioner 2009 b. Uji Validitas Efisiensi kerja Karyawan

Item- item pertanyaan kinerja pegawai sebanyak 8 buah, dan pengumpulan data dari 24 responden. Sehingga dapat diperoleh hasil analisis setiap item tersebut ditunjukan pada tabel 3.3. Dari tabel tersebut dapat dilihat semua item pertanyaan dalam variabel efisiensi kerja karyawan, dimana dari 8 pertanyaan, 7 dinyatakan valid, hanya 1 item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, dan dapat digunakan dalam proses selanjutnya.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Dependen Efisiensi Kerja Karyawan

Pertanyaan No

r kritis r hitung Keterangan

7

0.30 0,616 Valid

8

0.30 0,216 Tidak Valid

9

0.30 0,632 Valid

10

0.30 0,523 Valid

11

0.30 0,642 Valid

12

0.30 0,650 Valid

13


(47)

14

0.30 0,723 Valid

Sumber : data olahan kuesioner 2009 3.2.5.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 2000:115). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

Pengertian Uji reliabilitas secara umum adalah alat pengumpulan (pengukuran) data yang menunjukkan hasil pengukuran secara konsistensi apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya. Untuk menghitung uji reliabilitas, maka dalam penelitian ini menggunakan aplikasi software SPSS 14.0 For Windows.

Adapun Persyaratan pengujian reliabilitas menurut (Nunnally, 2003:65)

dalam buku”Pedoman Analisis Data dengan SPSS” Stanislaus S.Uyanto,

Ph.D.(2009:274) menyatakan bahwa skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai alpa Cronbach minimal 0,70. Dimana ketentuannya alpha cronbach > 0,70 maka item instrumen tersebut dinyatakan reliabel namun jika rhitung lebih kecil dari rstandar 0,70 maka item instrumen tersebut tidak reliabel.

a. Reliabilitas program Aplikasi Rekrutmen

Untuk mengetahui reliabitas dari instrumen Program Aplikasi Rekrutmen dapat dilihat pada gambar 3.2. dibawah ini :


(48)

48

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,827 6

Gambar 3.2.Variabel Program Aplikasi Rekrutmen

Dari hasil test reliabilitas tentang Program aplikasi rekrutmen diketahui bahwa variabel ini memiliki alpha cronbach 0,827. Berpedoman pada Sugiyono (2003:124) jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 maka ini menunjukan bahwa item-item yang menjadi instrumen penelitian handal dan dapat dipercaya. Dengan nilai alpha dari variabel Sistem Informasi rekrutmen tersebut, maka variabel ini dapat dikatakan reliabel.

b. Reliabilitas Efisiensi kerja

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen Efisiensi kerja dapat dilihat pada gambar 3.3. dibawah ini :

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,842 8

Gambar 3.3.Variabel Efisiensi Kerja

Dari hasil test reliabilitas tentang efisiensi kerja diketahui bahwa variabel ini memiliki nilai alpha sebesar 0.842. Dengan nilai alpha dari variabel efisiensi kerja tersebut, maka variabel ini dapat dikatakan variabel. Karena itu, item- item yang menjadi instrumen penelitian mengenai efisiensi kerja dapat dipercaya dan handal untuk selanjutnya dapat diolah.


(49)

Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan bermanfaat untuk menjawab masalah- masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai seberapa besar pengaruh Program Aplikasi rekrutmen (X) terhadap efisiensi kerja (Y).

Suatu daftar pertanyaan yang di jawab dengan pendekatan skala likert akan menghasilkan data ordinal yang tidak menunjukkan perbandingan suatu jawaban yang nyata. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban responden. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan transpormasi data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval. Metode yang di gunakan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval adalah metode MSI (Metode Sucsesif Interval).

3.2.6.1Analisis Kualitatif

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, metod e analisis kualitatif adalah metode yang memberikan manfaat untuk menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya.


(50)

50

Menurut (Cattherine Marshal : 2001:105) :

”Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang

ada dalam interaksi manusia”.

Sehubungan skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal. Maka agar data ordinal dapat diolah untuk kepentingan pengolahan data di SPSS ataupun di Excell, maka opsi-opsi yang berupa teks tersebut harus dikuantifikasi (diberi simbol angka). Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 (lima) opsi, Berikut adalah opsi jawaban yang bersifat positif :

a. Sangat Setuju diberi nilai 5 b. Setuju diberi nilai 4

c. Cukup 3

d. Tidak Setuju diberi nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1

Sedangkan berikut adalah opsi jawaban untuk yang bersifat negatif : a. Sangat Setuju diberi nilai 1

b. Setuju diberi nilai 2 c. Cukup 3

d. Tidak Setuju diberi nilai 4


(51)

angka sebenarnya dan bersifat relatif. Untuk mengetahui deskripsi atau tanggapan karyawan atas keberadaan Program Aplikasi rekrutmen (X) dan Efisiensi Kerja (Y) di PT.PLN, maka ditetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai dengan nilai yang diberikan, sedangkan skor ideal diperoleh melalui prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikali jumlah responden, rumusnya sebagai berikut:

Skor total =

Keterangan :

1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan

2. Skor ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi

Sehingga hasil dari perhitungan rumus diatas dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berkut :

Tabel 3.4

Krite ria Presentasi Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal No % Jumlah skor Krite ria

1 20.00 – 36.00 Tidak baik

2 36.01 – 52.00 Kurang baik


(52)

52

4 68.01 – 84.00 Baik

5 84.01 – 100 Sangat baik

Catatan: batas bawah 20% d iperoleh dati 1/ 5 dan batas atas 100% dari 5/5 Su mbe r: Umi Na rimawat i (2007:85)

3.2.6.2Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur kedua variable antara Program Aplikasi Rekrutmen dan Efisiensi kerja Karyawan PT.PLN. Data kuantitatif bisa didapat melalui analisis korelasi untuk mengetahui hubungan dua variable yang diteliti apakah terdapat hubungan atau tidak dan seberapa kuat hubungan kedua variable tersebut. Pada analisis kuantitatif akan menggunakan korelasi sederhana yaitu analisis korelasi Pearson dikarenakan variabel yang diteliti hanya berjumlah dua variabel, oleh sebab itu peneliti menggunakan analisis korelasi sederhana.

1. Analisis koefisien Korelasi Pearson

Pengertian dari korelasi bivariat parametrik pearson product moment menurut Jonathan Sarwono (2006:37) adalah digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang beskala interval (parametrik).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Rumus dari koefisien korelasi Pearson:


(53)

ryx = Korelasi antara variabel Y dan X.

= Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.

= Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba. n = Jumlah responden uji coba.

Besar kecilnya angka korelasi menetukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Penilaian koefisien korelasi antara variabel independent dan dependent dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 3.5

Tabel Penafsiran Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi Nilai Korelasi Tingkat Keeratan Koefisien Korelasi

0,00- 0,20 Sangat Lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

0,21- 0,40 Rendah

0,41- 0,70 Cukup

0,71- 0,90 Kuat

0,91-1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sambas Ali (2007:128)

Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-) yaitu :

a. Jika korelasi menghasilkan angka positif (+), hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar, maka variabel terikatnya juga besar.


(54)

54

b. Jika korelasi menghasilkan angka negatif (-), hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya adalah kecil.

2. Analisis Regresi

Analisis regresi bertujuan untuk menerangkan bentuk hubungan atau prediksi tentang pengaruh antara variable independen dan variable dependen, yaitu untuk menerangkan seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen terhadap Efisiensi kerja Karyawan, apakah Sistem Informasi Rekrutmen berpengaruh besar atau sebaliknya terhadap Efisiensi kerja Karyawan pada PT.PLN.

Persamaan regresi linier sederhana:

...3.5 Sumber : Jonathan Sarwono (2006:94)

Keterangan : Y = variabel terikat (variable dependen ) a = angka konstan koefisien regresi b = koefisien variabel terikat

X = variabel bebas ( variable independent ) Untuk menghitung a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

a = = Y – bx...3.6

b = ...3.7 Y= a + bX


(55)

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa besar persentase pengaruh Program Aplikasi Rekrutmen dengan Efisiensi kerja Karyawan. Rumus untuk menghitung determinasi menurut Jonathan Sarwono (2004:48) :

Kd=ryx2 x 100%...3.8

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi ryx2 = Koefisien Korelasi Pearson

3.2.6.3. Pengujian Hipotesis

Hiptesis digunakan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh antara variabel- variabel penelitian yaitu Program Aplikasi Rekrutmen dan Efisiensi kerja Karyawan. Hipotesis nol (H0), hipotesis tentang tidak adanya pengaruh yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak, sedangkan hipotesis tandingan (H1) merupakan hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis dilakukan uji signifikan t ( T-test ) yang menurut Prof. Dr. Sudjana, M.A, MSc (2005:380) bahwa uji T digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata satu populasi atau lebih dengan menggunakan sampel kecil dan data berskala interval. Uji T dengan rumus dari Sudjana (2005:380) sebagai berikut :

(Sudjana, 2005:380) Dimana :

t hitung = nilai signifikan atau statistik uji korelasi

t

hitung

r

n-2

1-r²

t

hitung =


(56)

56

r = koefisien korelasi Pearson

n = jumlah/objek (responden) yang diambil dengan tingkat keyakinan 95% pada tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2.

Ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dapat dilihat melalui ketentuan berikut :

H0 : ρ = 0, tidak ada pengaruh antara kedua variabel

H1 : ρ ≠ 0, ada pengaruh antara kedua variabel

Untuk mengetahui apakah H0 diterima atau ditolak, maka dinyatakan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Husein Umar (2002:316-317) :

a. Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk = n-2), maka H0 ditolak, H1 diterima atau ada pengaruh signifikan antara program Aplikasi Rekrutmen dengan Efisiensi kerja karyawan.

b. Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk = n-2), maka H0 diterima, H1 ditolak atau tidak ada pengaruh signifikan antara Program Aplikasi Rekrutmen dengan Efisiensi kerja karyawan.

Dimana : 1) tingkat signifikan = 0,05 2) dk = n-2

Daerah Daerah Penolakan H0 Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

-t t Gambar 3.2


(57)

57 BAB IV

HASIL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian berisi tentang pembahasan atau hasil akhir dari penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

4.1.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian SDM PT.PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten-Bandung. Karakteristik responden dapat dikategorikan menurut Jenis Kelamin, Usia, Masa kerja, Staus Kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : data hasil kuesioner 2009

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan je nis kelamin, terdapat sebanyak 10 orang atau 42% karyawa n Bagian SDM adalah perempuan, dan sebanyak 14 orang atau 58% adalah laki- laki. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas jenis kelamin karyawan adalah laki- laki.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan

Laki-laki

10 14

42% 58%


(58)

58

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Usia

NO. Uraian Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 15-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun 0 4 9 8 3 0 16,7% 37,5% 33,3% 12,5%

Jumlah 24 100%

Sumber: data hasil kuesioner 2009

Berdasarkan tabel diatas, usia responden diketahui 31-40 sebesar 37,5%, usia 41-50 sebesar 33,3%, 21-30 sebesar 16,7%, kurang dari 50 tahun sebesar 12,5%. Dapat disimpulkan rata-rata usia responden 31-40 dikarenakan pada usia tersebut adalah masa usia yang produktif.

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Masa Kerja

Uraian Frekuensi Persentase 0-5 tahun

6-10 tahun 11-15 tahun 16- 20 tahun

>21 tahun 2 4 8 7 3 8,3% 16,7% 33,3% 29,2% 12,5%

Jumlah 24 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2009.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan masa kerja, terdapat sebanyak 2 orang atau 8,3% pegawai Bagian SDM telah bekerja antara 0-5 tahun, sebanyak 4 orang atau 16,7% telah bekerja antara 6-10 tahun, 8 orang


(59)

atau 33,3% telah bekerja antara 11-5 tahun, 7 orang yang bekerja antara 16-20 tahun, dan 3 orang karyawan yang bekerja lebih dari 21 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mempunyai masa kerja antara 11-55 tahun yaitu sebanyak 8 orang dari total 24 responden.

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Status Kerja

Uraian Frekuensi Persentase Tetap

Kontrak

24 0

100% 0

Jumlah 24 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2009.

Berdasarkan tabel diatas, Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berstatus sebagai karyawan tetap.

4.1.2. Deskripsi Program Aplikasi Rekrutmen yang berjalan di PT. PLN 4.1.2.1 Tampilan Program

Tampilan program dibawah untuk memasukan data calon tenaga kerja yang akan diseleksi.


(60)

60

Tampilan dibawah ini untuk mengetahui data-data pelamar yang masuk,lulus, dan tidak lulus seleksi.

Gambar 4.1 Tampilan program Program Aplikasi Rekrutme n 4.1.2.2 Flowmap yang sedang berjalan

Diagram alur dokumen atau flowmap merupakan penguraian dari suatu program aplikasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan.

Berikut adalah analisis prosedur yang berjalan:

1. Pelamar menyerahkan lamaran ke HRD lalu HRD menginputkan data pelamar kedalam program aplikasi, dan melakukan seleksi administrasi. 2. Setelah melakukan seleksi, HRD mencetak surat panggilan tes dan lembar

psikotes bagi pelamar yang lulus seleksi administrasi

3. Pelamar mengisi lembar psikotes lalu menyerahkanya kembali pada HRD. 4. HRD memeriksa lembar psikotes yang telah terisi tersebut lalu

menginputkan hasilnya dan melakukan seleksi psikotes, La lu melakukan medical checkup bagi pelamar yang lulus seleksi psikotes dan hasilnya lalu diinputkan kedalam program aplikasi untuk dilakukan seleksi medical checkup, Lalu HRD mencetak lembar wawancara bagi yang lulus seleksi.


(61)

5. HRD melakukan wawancara terhadap pelamar yang lulus tersebut, Dari wawancara tersebut HRD mendapat data karyawan baru lalu diinputkan kedalam program aplikasi untuk mencetak surat kontrak kerja.

6. Karyawan baru mendapat surat kontrak kerja untuk ditandatangani lalu diserahkan kembali ke bagian HRD.

7. Bagian HRD Membuat laporan karyawan baru lalu diserahkan kepada manager.

Flow Map Program Aplikasi Rekrutmen yang Berjalan

Klinik HRD Manajer

Calon Karyawan Lenbar psikotes Surat panggilan tes Mengisi Lembar psikotes Surat Lamaran Kerja Lembar psikotes terisi

Surat kontraj Kerja

Suret kontrak kerja tertanda tangan Menandatangani surat kontrak kerja Hasil medical check up B Laporan Karyewan baru Surat Lamaran Kerja Input Data pelamar DB_ Re kru tme n Cetak surat panggilan tes Seleksi administrasi Seleksi medica check up Seleksi psikotes Cetak lembar wawancara Surat panggilan tes Lembar wawancara D F C A G E Lenbar psikotes Cetak lembar psikotes Input Hasil medcal checkup B C Wawancara Data karyawan baru Hasil medical check up Iput data karyawan baru E D G Membuat laporan karyawan baru Laporan karyawan baru Lembar psikotes terisi Memeriksa lembar psikotes Hasil psikotes Iput Hasil pdikotes A

Suret kontrak kerja tertanda tangan

F

Surat kontraj Kerja Cetak surat

kontrak kerja


(62)

62

4.1.2.3. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram tingkat atas yaitu diagram global dari sebuah program aplikasi yang menggambarkan aliran-aliran data dari entitas-entitas luar yang masuk dan keluar dari aplikasi tersebut secara umum. Pada diagram konteks ini akan terlihat hubungan dari program aplikasi dalam memasukan data, mengolah data dan mengahasilkan laporan.

Diagram konteks Program Aplikasi rekrurtmen pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dapat dilihat pada gambar 4.2

Calon Karyawan

Manajer Klinik Program Aplikasi

Rekrutmen

Surat panggilan tes

Hasil Medical check up

Laporan karyawan baru Surat lamaran Kerja

Lembar Psikotes

Surat Kontrak Kerja

Surat Kontrak kerja tertanda tangan

Gambar 4.3 Diagram Konteks Program Aplikasi Rekrutme n yang be rjalan

4.1.2.4. Data Flow Diagram

Diagram arus data atau yang lebih dikenal dengan Data Flow Diagram (DFD) merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan arus data yang mengalir dalam Program Aplikasi Rekrutmen.


(1)

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

1. Nama : Didin Mulyadin

2. Tempat / Tanggal lahir : Bandung, 20 januari 1987 3. Jenis Kelamin : Laki- laki

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jl. Belakang Pasar No 84/10A

II. PENDIDIKAN

1. Lulus SD Assalam II Bandung Tahun 1999 2. Lulus SMP Negeri 9 Bandung Tahun 2002 3. Lulus SMA Negeri 17 Bandung Tahun 2005

4. Melanjutkan pendidikan pada Universitas Komputer Indonesia Bandung 2005 pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika.


(2)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Waktu Penelitian...13

Tabel 3.1 Oprasional Variabel Penelitian…..………....…39

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Program Aplikasi Rekrutmen...45

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Variabel Efisiensi Kerja...46

Tabel 3.4 Kriteria Presentasi Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal..51

Tabel 3.5 Penafsiran Koefisien Korelasi...53

Tabel 4.1 Jenis Kelamin………...……57

Tabel 4.2 Usia………...…...…58

Tabel 4.3 Masa Kerja………...……58

Tabel 4.4 Status Kerja………...…....…59

Tabel 4.5 Pengkategorian Skor Jawaban...65

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyimpanan Data...65

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyimpanan Data...66

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pengolahan Data...67

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pengolahan Data...…...68

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyampaian Hasil...69

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyampaian Hasil...69

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Perencanaan...71

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Perencanaan...72

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyederhanaan……...73


(3)

xii

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penggabungan……...75 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penggabungan...75 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Penghapusan..………...76 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Penghapusan...……...77


(4)

iii

KATA PENGAN TAR

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Skripsi tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan program studi Strata 1 jurusan Manajemen Informatika fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun tata cara penyajiannya. Hal tersebut dikarenakan masih terbatas nya pengalaman, pengetahuan, maupun kemampuan yang penulis miliki, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun bagi penulis ke depan dan bagi pembaca skripsi ini.

Penulis pada kesempatan ini, dengan segala kerenda han hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan serta dorongannya selama penyusunan laporan ini, terutama kepada :

1. Untuk kedua orangtuaku, yang selalu memberikan doa restu, dorongan serta pengorbanan baik moral maupun materil, terutama mama karena berkatnyalah aku bisa menyelesaikan skripsi ini, serta seluruh keluargaku tercinta.


(5)

iv

2. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) bandung.

3. Bapak Dadang Munandar, SE., M.si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Citra Noviyasari, S.I,MT, selaku Dosen Wali manajemen Informatika (MI-1).

5. Ibu R Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat Selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar membimbing kami.

6. Bapak Udan Suprihat, selaku pembimbing di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

7. Seluruh kerabat dan teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat..

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan bantuannya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi diri sendiri khususnya dan pembaca umumnya.

Bandung, 2010 Penulis


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PROGRAM APLIKASI REKRUTMEN

TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN DI PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

DIDIN MULYADIN NIM.1.05.05.035

Telah disetujui dan disyahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

R.Fenny.Syafariani.S.Si,M.Stat NIP.4127.70.26.016

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer, Manajemen Informatika,

Prof.Dr.Ir.Ukun Sastraprawira MSc Dadang Munandar, SE, M.S NIP. 4127.70.006 NIP. 4127.70.26.019