Pengaruh Program Aplikasi Absensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat

(1)

1

Seiring perkembangan zaman serta pesatnya perkembangan teknologi

dewasa ini, secara langsung maupun tidak langsung telah menciptakan sebuah

perubahan. Perubahan itu, selalu diharapkan mempunyai nilai postif. Begitu pun

dengan pertambahan jumlah penduduk yang tiap tahun terus bertambah dengan

berbagai permasalahannya, semakin membuktikan bahwa ketepatan dan

keakuratan suatu informasi perlu dilakukan dengan maksimal.

Maka dilihat dari uraian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa setiap instansi, organisasi atau perusahaan memerlukan Program Aplikasi,

dimana diantaranya adalah Program Aplikasi Absensi. Menurut Panggabean

definisi ketidakhadiran (absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja dengan kata lain ketidakhadiran merupakan kegagalan seorang karyawan

untuk hadir di tempat kerja pada hari kerja. Ketidakhadiran berbeda dengan

terlambat (lateness) yang menunjukkan kegagalan untuk datang tepat waktu. Menurut (Jogiyanto 2000:112) Program merupakan ekpresi, pernyataan

kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang

berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh

komputer. Sedangkan menurut Yulian F. Hendriyana dan Dicky Wahyu P dalam


(2)

2

“Aplikasi adalah program yang dioperasikan di dalam sebuah lingkungan

Operating System untuk keperluan-keperluan tertentu”.

Berdasarkan pengertian diatas Absensi secara umum merupakan suatu

pendataan kehadiran, bagian dari laporan aktifitas suatu institusi atau

komponen-komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan

diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila

sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan. Salah satu Program

Aplikasi yang terdapat di PT.PLN diantaranya adalah Program Aplikasi Absensi,

yaitu suatu Program Aplikasi yang digunakan untuk melakukan suatu pendataan

absensi harian, pendataan absensi bulanan, rekap per tahun, Jam kerja. Oleh

karena itu Program Aplikasi Absensi sangat berpegaruh bagi sebuah instansi atau

perusahaan. Bagi sebuah instansi atau perusahaan Aplikasi Program digunakan

untuk mendapatkan jalur komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam

mengambil keputusan. Sedangkan pengaruh Program Aplikasi Absensi PT. PLN

(Persero) Distribusi Jabar Dan Banten sebagai alat penunjang untuk

memperlancar tugas kerja yang dilakukan bagian SDM.

Menggunakan Program Aplikasi Absensi yang handal merupakan salah

satu cara untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Oleh karena itu,

penelitian tentang kinerja karyawan sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan

dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan gambaran atau ukuran mengenai

seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu) yang telah tercapai


(3)

kemampuan, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya

memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

Fenomena yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan

Banten, adalah sudah optimalnya Program Aplikasi Absensi yang digunakan oleh

PLN dalam upaya memudahkan karyawan dalam melakukan pendataan

kehadiran, dimana sebelum menggunakan aplikasi tersebut pihak PLN melakukan

pendataan kehadiran dengan menggunakan alat cetak kartu dan melakukan proses

penghitungan kehadiran dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Kondisi Program Aplikasi Absensi yang saat ini digunakan adalah bahwa Program

Aplikasi Absensi tersebut optimal, dibuktikan oleh semua cabang PLN sudah

memakai aplikasi tersebut. Tetapi dalam penggunaan Program Aplikasi tersebut

masih kurang di imbangi dengan kinerja, dapat dilihat dengan masih kurangnya

kinerja karyawan. Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan masalah yang

terdapat di PLN Distribusi Jabar dan Banten, dengan optimalnya Program

Aplikasi Absensi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil kerja

karyawan. Oleh karena itu penelitian tentang kinerja karyawan sangat penting

untuk dilakukan dikarenakan hasil yang didapat, dapat memberikan gambaran

atau ukuran untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh para

karyawan tersebut dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Berdasarkan dengan uraian diatas, maka judul yang akan dibahas dari

penelitian ini adalah ”Pengaruh Program Aplikasi Absensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten”.


(4)

4

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Pengertian identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang

menjadi obyek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan

metode pengumpulan data dan pengolahan data.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun mengidentifikasikan analisis

awal yaitu : Proses pengolahan data yang lama mempengaruhi saat melakukan

pendataan karyawan, dalam hal ini saat pengolahan data absensi karyawan di PLN

Distribusi Jabar dan Banten, sehingga kinerja karyawan belum dapat

dimaksimalkan dikarenakan belum optimalnya program aplikasi yang dapat

menunjang dalam pengolahan data.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Aplikasi Absensi yang berjalan saat ini di PT.

PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten.

2. Bagaimana tanggapan responden atas implementasi Program Aplikasi

Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten.

3. Bagaimana tanggapan Karyawan terhadap Kinerja karyawan di Balai

PKTK-SD PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten.

4. Seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Absensi terhadap Kinerja


(5)

1.3. Maksud Dan Tujuan Peneliti

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jabar Dan Banten adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Distribusi

Jabar Dan Banten adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau

keterangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, untuk

memberikan gambaran tentang Program Aplikasi Absensi terhadap kinerja

karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten sehingga dengan

gambaran tersebut dapat memudahkan dalam penelitian. dan sekaligus data

tersebut digunakan untuk analisa penyusunan skripsi dalam menyelesaikan

pendidikan S1 jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dasar dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui Program Aplikasi Absensi yang berjalan di PT.

PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten saat ini.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap implementasi

Program Aplikasi Absensi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar

Dan Banten.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi


(6)

6

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Absensi

terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan

Banten.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis keguaan penelitian, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait

dengan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi

Jabar Dan Banten.

b. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi

tentang Program Aplikasi Absensi, agar karyawan menyadari

pentingnya pemahaman Program Aplikasi Absensi dalam rangka

meningkatkan kinerja karyawan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu

menejemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan


(7)

memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk

ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti

lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir

dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

c. Bagi Penulis

Menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori

maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam

mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam

perusahaan, khususnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan

Banten.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan masalah yang perlu dibatasi. Batasan masalah

yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Program Aplikasi Absensi yang di bahas dalam penelitian ini hanya

membahas mengenai pendataan kehadiran karyawan.

2. Data yang digunakan adalah data yang setelah data informasi dipakai

Cross Section“, dimana analisis data yang dipakai adalah data yang sudah ada pada saat program aplikasi diterapkan pada perusahaan.


(8)

8

3. Penelitian ini akan membahas kinerja karyawan pada saat

menggunakan Program Aplikasi Absensi pada bagian SDM di PT.

PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten.

4. Penelitian dilakukan pada bagian SDM di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jabar Dan Banten, PT. PLN Bandung Raya, PT. PLN

Majalaya dan PT. PLN Cimahi.

1.6. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

Kerangka pemikiran disini menjelaskan isi dari penelitian yang akan

peneliti lakukan, sedangkan hipotesis menjelaskan tentang hasil sementara pada

penelitian yag dilakukan peneliti. Adapun kerangka pemikiran dan hipotesis akan

dijelaskan sebagai berikut :

1.6.1. Kerangka Pemikiran

Asumsi bahwa Program Aplikasi Absensi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan dapat dilihat dari sebelum penggunaan Program Aplikasi Absensi, yang

ada di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten masih manual banyak

pegawai yang melakukan pekerjaannya kurang efektif dan efisien sedangkan

setelah menggunakan Program Aplikasi Absensi pekerjaan yang dilakukan

pegawai menjadi tertata dengan rapih dan lebih efektif baik dari segi hasil

pekerjaan dan dari waktu pekerjaan menjadi cepat dan efektif.

Pengertian Absensi secara umum adalah suatu pendataan kehadiran,

bagian dari laporan aktifitas suatu institusi atau komponen-komponen institusi itu

sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa


(9)

oleh pihak yang berkepentingan. Adapun menurut Panggabean definisi

ketidakhadiran (absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja Panggabean. Dengan kata lain ketidakhadiran merupakan kegagalan seorang

karyawan untuk hadir di tempat kerja pada hari kerja. Ketidakhadiran berbeda

dengan terlambat (lateness) yang menunjukkan kegagalan untuk datang tepat waktu. Cara menghitung ketidakhadiran dengan membagi time loss yaitu jumlah hari-hari yang hilang dengan frekuensi, yaitu jumlah kehadiran selama satu

periode.

Suatu program Aplikasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh

kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi.

Adapun pengertian Program Aplikasi menurut (Jogiyanto 2000:112) :

“Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. “

Sedangkan pengertian dari Aplikasi adalah :

“Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan”.

Menurut pendapat Aji Supriyanto dalam bukunya “ Pengantar Teknologi

Informasi” (2005:117), software application adalah :

“Sebuah software program yang memiliki aktivitas pemrosesan yang


(10)

10

Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan,

pengertian dari Program Aplikasi adalah sebagai berikut :

“Suatu program yang dapat menjalankan atau mengolah data-data tertentu yang dibuat dari sederetan kode yang digunakan untuk mengatur computer agar dapat melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pembuat”.

Sedangkan pengertian dari pada Program Aplikasi Absensi Menurut

Ahmad Mulis adalah sebagai berikut :

“Program Aplikasi Absensi yaitu suatu program aplikasi yang bergerak di bidang pendataan pegawai yang terdiri dari penginputan data karyawan, data absensi karyawan, dan pencetakan laporan.

Adapun pengertian menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 67),

mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara

kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”.

Menurut Veithzal Rivai (2004 : 309), kinerja merupakan suatu fungsi dari

motivasi dan kemampuan, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang

sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

Agus Dhama (2003:355), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas,

kuantitas, dan ketepatan waktu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Teori Penghubung dan Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, dapat


(11)

Gambar 1.1

Teori Penghubung X dan Y

(Model Goodhue and Thompson, 1955, p. 200)

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini sendiri sebagai berikut :

1.

2.

Gambar 1.2

Paradigma Penelitian Pengaruh Program Aplikasi Absensi Terhadap Kinerja Karyawan.

Electonic Journal of e-Government Volume 7 Issue 3 2009 (pp227-240), “ Factors Influencing Governmet Employee Performance via Information System use: an Empirical” Study, By Pin Luarn1 and Kuo-Liang Huang1, 2. 1National Taiwan University of Scine and Technology, Taiwan.

2Overseas Chinese Institute of Tecnology, Taiwan.

Pogram Aplikasi Absensi (Variabel X)

- Penginputan data karyawan

- Data absensi karyawan

- Pencetakan laporan data karyawan

Ahmad Mulis (2009: 5)

Kinerja (Variabel Y) -Kualitas Kerja -Kuantitas Kerja -Keandalan -Sikap Anwar Prabu Mangkunegara (2002:69) Employes Performance Computer Self-Efficacy Task-Tecnology Fit (TTF)


(12)

12

1.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Sugiyono (2008:93),

mengemukakan bahwa “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

suatu penelitian, oleh karena itu rumusan masalah biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan”. Maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut

: Program Aplikasi Absensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten.

1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan

bulan Juni 2010. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama waktu


(13)

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No

Tahap

Januari 2010 Maret 2010 Mei 2010 Juni 2010 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Usulan Penelitian

2 Pengumpulan Data

2.1. observasi 2.2.wawancara 2.3. studi literatur 2.4. Pembuatan Kuesioner 2.5. Uji coba kuesioner 2.6. Penyebaran kuesioner secara keseluruhan 2.7. Pengambilan kuesioner yang telah diisi

3 Pengolahan Data 3.1. Input Data 3.2. Pengolahan data baru

4 Analisis Data

4.1. interpretasi output

5

Membuat kesimpulan


(14)

(15)

14

2.1 Pengertian Perangkat Lunak

Merupakan program-program komputer yang berguna untuk menjalankan

suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki.

Dalam karya tulisnya, Imam Yuadi menuliskan bahwa Software Quality

didefinisikan sebagai: “kesesuaian yang diharapkan pada semua software yang

dibangun dalam hal fungsi software yang diutamakan dan unjuk kerja software,

standar pembangunan software yang terdokumentasi dan karakteristik yang

ditunjukkan oleh software”. Definisi ini menekankan pada 3 hal yaitu:

1. Kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software

tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitaspun kurang.

2. Jika menggunakan suatu standar untuk pembangunan software maka jika

software tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang

berkualitas.

3. Seringkali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti

kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software

dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.

2.2. Pengertian Program Aplikasi

Sebelum menjelaskan tentang Program Aplikasi, perlu untuk menjelaskan

pengertian - pengertian yang berkaitan dengan perancangan Program Aplikasi


(16)

15

2.2.1. Pengertian Program

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan

dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. (Jogiyanto 2005:112)

2.2.2. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data,

permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk

menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga

berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai-nilai dasar

dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari

tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak

mengalami perubahan.

Berdasarkan pengertian diatas program aplikasi adalah sederetan kode

yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai

dengan keinginan dari permasalahan pengguna. (Jogiyanto 2005:113).

2.3. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut

dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaiti input, proses dan

output.(Fathansyah 2005:65)


(17)

1. Input, Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses

komputer lewat alat input (input device)

2. Proses, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data) yang

berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan,

mengurutkan mengendalikan atau mencari di storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil

pengolahan data kea lat output (output device) yaitu berupa informasi.

2.4. Database

Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan

satu dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasi. Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling

berhubungan dengan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk

beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. (Fatansyah

2005:109).

Basis data digunakan untuk menyimpan, memanipulasi dan mengambil

data hampir semua tipe erusahaan termasuk bisnis, pendidikan, rumah sakit,

pemerintahan dan perpustakaan. Basis data dapat menghindari adanya data redudancy. Data redudancy adalah duplikasi data dimana beberapa file memiliki data yang sama sehingga menyebabkan pemborosan kapasitas media

penyimpanan. Dengan menggunakan basis data, perubahan, penambahan dan


(18)

17

pengaksesan suatu resource secara bersama – sama oleh lebih dari sebuah aplikasi. Sistem basis data ini lebih dikenal dengan istilah DataBase Management System (DBMS).

2.4.1. Operasi Dasar Database

Di dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula

ditiadakan. Dalam sebuah basis data, dapat ditempatkan satu atau lebih file/table.

Pada table inilah sesungguhnya data disimpan. Setiap basis data umumnya dibuat

untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik, misalnya basis data

kepegawaian, akademik, inventory dan sebagainya.(Fathansyah 2005:15)

Operasi-operasi yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat

meliputi :

1. Pembuatan basis data baru (create database)

2. Penghapusan basis data (drop database)

3. Pembuatan file/table baru (create table)

4. Penghapusan file/table dari suatu basis data atau (drop table)

5. Penambahan atau pengisisan data baru kesebuah file pada sebuah basis

data (insert)

6. Menampilkan data dari sebuah file/table (select)

7. Pengambilan data dari sebuah file/table (retrieve/search)

8. Pengubahan data dari sebuah file/table (update)


(19)

2.4.2. Database Manajemen Sistem

Database manajemen sistem memungkinkan untuk membentuk dan

meremajakan file-file, memilih,dan menyortir data dan untuk menghasilkan

laporan-laporan.

Fungsi DBMS yang penting adalah sebagai berikut:

1. Menyedikan sistem akses cepat

2. Mengurangi kerangkapan data dan redudansi data

3. Memungkinkan adanya updating secara bersamaan

4. Menyedikan system yang memungkinkan dilakukan

pengembangan database

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak

2.5. Pengertian Absensi

Pencatatan kehadiran sering dikenal dengan istilah absensi. ketidakhadiran

(absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja (Panggabean : 2002). Dengan kata lain ketidakhadiran merupakan kegagalan seorang karyawan

untuk hadir di tempat kerja pada hari kerja. Ketidakhadiran berbeda dengan

terlambat (lateness) yang menunjukkan kegagalan untuk datang tepat waktu. Cara menghitung ketidakhadiran dengan membagi time loss yaitu jumlah hari-hari yang hilang dengan frekuensi, yaitu jumlah kehadiran selama satu periode.

Menurut Julius (1991 : 490): Absensi merupakan kegagalan, pekerja pegawai


(20)

19

2.5.1 Pengertian Program Aplikasi Absensi

Program Aplikasi Absensi merupakan sebuah Program Absensi yang

dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data kehadiran pegawai di

lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Program

Aplikasi Absensi merekam informasi absensi pegawai secara up to date melalui media finger scanner (pemindai sidik jari). Data kehadiran pegawai yang direkam

finger scanner disimpan pada data base komputer server. Selanjutnya data informasi kehadiran ini dapat ditampilkan setiap saat berupa laporan berbentuk

tabel dan grafik. Bentuk laporan kehadiran dapat dipilih untuk satu/banyak

pegawai, serta rentang waktu yang diinginkan. (www.suteki.co.id). Dan menurut

Ahmad Mulis (2009: 5) Program aplikasi absensi yaitu suatu aplikasi yang

bergerak dibidang proses pendataan karyawan, data absensi karyawan, dan

pencetakan laporan. Dimana :

Pendataan karyawan, bertujuan untuk memasukkan data-data karyawan

Data absensi karyawan, bertujuan untuk memasukkan data absensi karyawan yang

terdiri dari jam masuk, jam keluar, dan pencetakan laporan karyawan.

2.6. Pengertian Kinerja

Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang

karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67)

”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab


(21)

Menurut Veithzal Rivai (2006:309)

”Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan”.

Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34)

”Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan

atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Standar Penilaian Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2002:69)

terdiri dari beberapa faktor, yaitu :

1. Kualitas kerja yang meliputi ketepatan, ketelitian.

2. Kualitas kerja yang meliputi output rutin serta output non rutin(ekstra).

3. Keandalan atau dapat tidaknya diandalkan yakni meliputi instruksi,

kemampuan, inisiatif, kehati-hatian, serta kerajinan.

4. Sikap yang meliputi sikap terhadap perusahaan, pegawai lain, pekerjaan,

serta kerjasama.

Tujuan Penilaian Kinerja menurut Veitzal Rivai (2004:311) perusahaan

melakukan penilaian kinerja berdasarkan 2(dua) alasan pokok, yaitu:

1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan

pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan dibidang

sumber daya manusia dimasa yang akan dating.

2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu


(22)

21

mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk pengembangan

karir dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer yang bersangkutan

dengan karyawannya.

Menurut Veitzal Rivai (2004:309) penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah penilaian hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya.

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk :

1. Mengetahui Pengembangan yang meliputi:

a. Identifikasi kebutuhan latihan.

b. Umpan balik kinerja.

c. Menentukan transfer dan penugasan.

d. Identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan.

2. Pengambilan keputusan administratif yang meliputi:

a. Keputusan untuk menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau

memberhentikan karyawan.

b. Pengukuran kinerja pegawai.

c. Pemutusan hubungan kerja.

d. Mengidentifikasi yang buruk.

3. Keperluan Perusahaan:

a. Perencanaan SDM.

b. Menentukan kebutuhan pelatihan.

c. Evaluasi pencapaian tujuan.


(23)

e. Evaluasi terhadap sistem SDM.

f. Penguatan terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan.

4. Dokumentasi:

a. Kriteria untuk validitas penelitian.

b. Dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM.

c. Membantu untuk memenuhi persyaratan hukum.

Manfaat penilaian prestasi kerja antara lain:

a. Perbaikan Prestasi Kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan,manajer

dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan- kegiatan

mereka untuk memperbaiki prestasi.

b. Penyesuaian Kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu pengambilan keputusan dalam

menentukan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

c. Keputusan Penempatan

Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja

masa lalu atau antisipasinya. Promosi merupakan bentuk

penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

d. Kebutuhan Latihan dan Pengembangan

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kebutuhan latihan.

Demikian juga prestasi kerja yang baik mungkin mencerminkan

potensi yang harus dikembangkan.


(24)

23

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karier yaitu tentang

jalur karier tertentu yang harus diteliti.

f. Mengetahui Penyimpangan Staffing

Prestasi yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan dan

kelemahan prosedur staffing departemen personalia.

g. Ketidak Akuratan Informasi

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kesalahan dalam

informasi analisis jabatan.rencana sumber daya manusia atau

komponen lain sistem informasi manajemen atau komponen lain

sistem informasi manajemen personalia. Menggantungkan diri pada

informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan

personalia yang diambil tidak tepat.

h. Diagnosa Disain Pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan

dalam dsain pekerjaan.penilaian informasi membantu diagnosa

kesalahan tersebut.

i. Kesempatan Kerja yang Adil

Penilaian kerja secara akurat akan menjamin keputusan penempatan

internal diambil tanpa diskriminasi.

j. Mengatasi Tantangan External

Kadang kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar

lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau


(25)

2.7. Pengaruh Program Aplikasi Absensi Terhadap Kinerja Karyawan

Suatu Program Aplikasi sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau

perusahaan. Karena Program Aplikasi digunakan sebagi jalur untuk mendapatkan

komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan.

Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten

sangat berpengaruh sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan

yang tepat dan akurat yang digunakan oleh para pimpinan seperti pemanggilan

karyawan yang jarang masuk, kerja yang tidak sesuai dan lain-lain. Selain itu,

Program Aplikasi Absensi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan data

absensi karyawan, dan pengolahan data absensi karyawan. Penerapan Program

Aplikasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan baik pada

tingkat individu, kelompok maupun organisasi.

Sebagaimana yang di kemukaan dari beberapa hasil penelitian yang

salah satunya dari Bellania (2009:87) yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi

Penggajian terhadap Kinerja Karyawan“,Toto (2009:101) dengan judul “Pengaruh

Sistem Informasi Inventory terhadap Kinerja Kayawan pada PT. AICA Indonesia

yang hasilnya menunjukan bahwa adanya sistem informasi akan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Dimana penelitian tersebut terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu

sama-sama menganalisis tiga permasalahan utama Program Aplikasi, kinerja

karyawan, dan ada atau tidaknya pengaruh program aplikasi terhadap kinerja

karyawan. Mengacu pada hasil penelitian tersebut pada dasarnya pemanfaatan


(26)

25

BAB III

METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian menyangkut semua objek yang ada dan terkait dengan

masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Disini yang menjadi objek adalah

Program Aplikasi Absensi dan Kinerja Karyawan pada PT. PLN yang beralamat

di Jl. Asia Afrika no 63 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejak masa penjajahan Belanda sampai awal tahun 1942, di Indonesia di

kenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga listrik milik

pemerintah, daerah otonom(Gemente) atau gabungan keduanya. Di Jawa Barat

khususnya Bandung,perusahaan pengelola serta penyedia tenaga listrik begi

kepentingan umum itu adalah Bandoengsche Electriciteit Maatschappi (BEM) yang berdiri tahun 1905. Pada tanggal 1 januari 1920, perusahaan perseroan

Gemeenschpplijk Electricitiet Bedrif Voor Bandoeng (GEBEO) mengantikan BEM. Pengantian ini di kukuhkan dengan akte pendirian Notaris Mr.Andrian

Hendrik Van Ophusien – Nomor 213 Tanggal 31 desember 1919. Pada masa

pendudukan Jepang antara 1942-1945,pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan

oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Sha Sha,dengan wilayah kerja di seluruh

pulau Jawa.

Setelah Proklamasi kemerdekaan RI, Indonesia mengalami periode

perjuangan Fisik sampai tibanya saat penyerahan kedaulatan RI dari pemerintah


(27)

di seluruh Indonesia oleh pemerintah Republik Indonesia, dengan dimulainya

nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia.

Maka tanggal 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh pemerintah RI

dengan dikukuhkanya peraturan pemerintah nomor 86 tahun 1958 j.o peraturan

pemerintah nomor 18 tahun 1959 tentang penentuan perusahaan listrik dan Gas

milik Belanda Tahun 1961, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 67 di bentuk

Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah

kesatuan pimpinan PLN. PLN Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Tahun 1972,pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah nomor 18

tahun 1972, tentang perusahaan umum Listrik Negara,yang menyebutkan bahwa

status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian mengacu

kepada peraturan Menteri PUTL nomor 013/PRT/1957.tanggal 8 September 1957

tentang Organisasi dan Tata kerja perusahaan Umum Listrik Negara. Maka PLN

mengadakan reorganisasi menyangkut nama tugas dan wilayah kerja daerah.

Berdasarkan pengumuman PLN Exploitasi Xl diubah namanya menjadi

perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Dengan adanya peraturan pemerintah RI nomor 23 tahun 1994 tanggal 16

juni 1994 maka bentuk perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat di

ubah lagi menjadi perusahaan perseroan (Persero) dengan sebutan PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai akta pendirian,

selanjutnya sesuai keputusan direksi PT. PLN (persero) nomor 28.K/01/DIR/2001

tanggal 20 februari 2001, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat di ubah


(28)

27

Suarat Keputusan PT. PLN (persero) Nomor:120.K/010/DIR/2002 tanggal 27

Agustus 2002, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah

menjadi PT. PLN(Persero) Distribusi Jabar dan Banten hingga saat ini.

3.1.2. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten Bandung.

Adapun visi dan misi pada PT. PLN (Persero) distribusi Jabar Dan Banten

adalah sebagai berikut.

3.1.2.1. Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,

unggul,dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Konsekuensi terhadap Strategi Korporat :

1. Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia

dalam bisnis kelistrikan.

2. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus menerus untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

3. Membangun lingkungan kerja yang memengkinkan anggota

perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja


(29)

3.1.2.2. Misi

A. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan

pemegang saham.

Konsekuensi terhadap Strategi Korporat :

1. Mecari dan memanfaatkan peluang usaha secara

berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang

berkait.

2. Mengembangkan budaya pelayanan.

3. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik

( Good Corporate Governance).

4. Anggota perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan

adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

5. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan

pelayanan kelistrikan.

B. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat. Konsekuensi terhadap Strategi Korporat:

1. Mengembagkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan

harapan dan aspirasi masyarakat.

2. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan


(30)

29

C. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi. Konsekuensi terhadap Stategi Korporat:

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif.

2. Memacu pemanfaatan enegi listrik secara tepat guna dan

memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi.

3. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan

cinta linkungan.

D. Mejalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan,

Konsekuensi terhadap Strategi Korporat :

1. Membagun dan mengoperasikan fasiitas kelistrikan yang akrab

dengan lingkungan alam dan lingkungan social.

2. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak

mencemari lingkungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah kerangka kerja yang didalamnya mencakup

pembagian tugas dan kegiatan kedalam bagian yang ada, baik pada instansi

pemerintah maupun sketsa, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik guna

mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Berikut ini struktur organisasi pada bagian SDM pada PT. PLN (Persero)


(31)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDM 3.1.4. Deskripsi Tugas Perusahaan

Dari struktur organisasi diatas maka akan dijelaskan tentang uraian tugas

anggota yang menduduki jabatan tersebut diatas.

A. Manajer SDM dan Organisasi

Manajer SDM dan Organisasi mempunyai tugas :

1. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya.

2. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya Manusia dan mengelola

pelaksanaannya.

3. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya Manusia dan

mengelola pelaksanaannya.

4. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan sumber

daya Manusia.

5. Menyusun Laporan Manajemen di bidangnya.

ORGANISASI

DEPUTI MANAJER PENGEMBANGAN

SDM

DEPUTI MANAJER ADMINISTRASI SDM

SUPERVISOR TATA USAHA KEPEGAWAIAN SUPERVISOR DATA

KEPEGAWAIAN

SUPERVISOR KESEJAHTERAAN PEGAWAI


(32)

31

B. Deputi Manajer Pengembangan SDM

Deputi Manajer Pengembangan SDM mempunyai tugas : 1. Mengevaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Perencanaan Karir Pegawai.

3. Menyusun Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai.

4. Pengembangan Kompetensi.

5. Terampil Administrasi.

C. Deputi Manajer Administrasi SDM

Deputi Manajer Administrasi SDM mempunyai tugas :

1. Mengendalikan Outsourcing.

2. Mengelola Data Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM).

D. Supervisor Data Kepegawaian

Supervisor Data Kepegawaian mempunyai tugas untuk mengelola data

kepegawaian.

E. Supervisor Tata Usaha Kepegawaian

Supervisor Tata Usaha Kepegawaian mempunya tugas untuk Mengelola

Administrasi Kepegawaian.

F. Supervisor Kesejahteraan Pegawai

Supervisor Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas untuk : 1. Mengelola Gaji Pegawai

2. Terampil Emolumen


(33)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Furchan(2004:39) adalah strategi umum yang

dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

persoalan yang dihadapi. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah

mengemukakan prosedur penelitian yang akan digunakan meliputi pengumpulan

data, metode yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, pengujian data

serta analisis data.

3.2.1. Desain Penelitian

Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang

dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan

ini adalah metode kualitatif yaitu suatu bentuk pemahaman atas masalah dan

faktor-faktor yang mendasarinya. Dimana suatu bentuk pengumpulan data yang

bertujuan mengetahui Program Aplikasi Absensi terhadap Kinerja karyawan.

Sedangkan kuantitatif adalah hasil yang digunakan sebagai masalah yang

akan diteliti lebih lanjut. Dimana suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan

mengetahui seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Absensi terhadap Kinerja

Pegawainya.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yang penulis ajukan mengenai pengaruh

Program Aplikasi Absensi terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jabar dan Banten, maka penulis mengemukakan 2 Variabel yang akan

diteliti. Adapun definisi atau istilah Variabel menurut Sugiono (2008:59) adalah


(34)

33

1. Variabel bebas ( Independen Variabel)

Variabel bebas adalah Variabel yang menjadi sebuah perubahannya atau

timbulnya Variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi Variabel

independen (bebas) dalam panalitian ini adalah Program Aplikasi Absensi.

2. Variabel terikat ( Depanden Variabel)

Variabel terikat adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya Variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel

dependen (terikat) adalah kinerja karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel operasional Variabel berikut ini :


(35)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Program Aplikasi Absensi

(X)

Program aplikasi

absensi yaitu suatu

aplikasi yang

bergerak dibidang

proses pendataan

karyawan, data

absensi karyawan,

dan pencetakan

laporan.

Pendataan karyawan

Data absensi karyawan Pencetakan laporan - Tingkat Pemasukan data karyawan

- Tingkat ke

efesienan dan ke efektifan

- Tingkat

ketepatan, jam

masuk, jam

keluar pemotongan bonus, monitoring - Tingkat keamanan informasi - Tingkat efesiensi pencetakan laporan - Tingkat keakuratan dalam proses


(36)

35

Ahmad Mulis

(2009: 5) pencetakan laporan Kinerja Peagawai (Y)

Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan

kuantitas yang

dicapai oleh

seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang

diberikanya.

Menurut Anwar Prabu Kualitas kerja. Kuantitas Kerja. Keandalan. Sikap.

- Tingkat ketepatan kerja, ketelitian kerja - Tingkat kesesuaian jumlah

pekerjaan yang diselesaikan dengan standar yang ditetapkan perusahaan. - Tingkat kemampuan, kerajinan dalam mengerjakan pekerjaan. - Tingkat kemampuan Ordinal


(37)

Mangkunegara (2000:67)

dan kerelaan pegawai untuk bekerjasama dengan rekan kerja.

3.2.3. Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.2.3.1. Populasi

1. Populasi menurut Sugiyono (2001:55) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Menurut Umi Narimawati (2008) populasi adalah seluruh unit analisis

yang akan diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan pada

bagian pelayanan SDM di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten

sebanyak 4 orang, PT. PLN Bandung Raya 4 orang, PT. PLN Majalaya 4

orang dan PT. PLN Cimahi 4 orang. Maka dari itu jumlah populasi bertotal


(38)

37

3.2.3.2. Sampel

Menurut Jonathan Sarwono (2006:270) sampel merupakan sub dari

seperangkat yang dipilih untuk dipelajari.

3.2.3.3. Sampling

Teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan tehnik

sensus, dimana Sensus menurut Marzuki (2002:41) adalah mencatat semua

elemen yang diselidiki. Jadi menyelidiki semua objek, semua gejala, semua

kejadian atau peristiwa, dan yang dihasilkan adalah nilai karakteristik

sesungguhnya (true value). Cara sensus yaitu perhitungan yang lengkap (a complete enumeration method). Dan Sensus menurut J. Supranto (2000:22) adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.

3.2.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data mengenai objek

yang akan diteliti, data tersebut dikelompokan kedalam 2 jenis yaitu:

3.2.4.1. Jenis Data

1. Data Primer

Data yang diambil secara langsung, data ini diperoleh melelui kegunaan

objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak manajemen

perusahaan atau instasi serta penyebaran quisoner kepada para responden

karyawan PT. PLN, dengan mengadakan teknik pengumpulan data sebagai


(39)

2. Sekunder

yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai

sumber yang telah ada (dokumen). Data sekunder dapat diperoleh dari

berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal. Dalam hal ini adalah profil

PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten, Struktur Organisasi, serta

dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.2.4.2. Metode Pengumpulan Data

Sedangkan metode pengumpulan data teknik yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Metode ini digunakan agar data-data yang diperoleh valid

dan reliable. Adapun metode pengumpulan data yang dipilih peneliti :

1. Observasi, yaitu peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melakukan

pengamatan dan meneliti secara langsung data-data yang berkaitan dengan

bahan laporan secara cermat dan sistematik.

2. Wawancara, yaitu Tanya jawab secara langsung tentang kondisi dan situasi

instansi terutama pegawai yang bertugas dibagian Front Office.

3. Studi Literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil dari beberapa

bahan pustaka yang dapat dijadikan referensi yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

4. Angket atau kuesioner, yaitu pengumpulan data dari para responden


(40)

39

Tabel 3.2 Penilaian Kuesioner

Jawaban Total

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Skala Likert.

3.2.5.Teknik Pengujian Data

Teknik pengujian data dilakukan untuk menyusun kuesioner yang tepat dan

dapat dipercaya maka digunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1. Uji Validitas

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan

derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang

diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument

penelitian. Pengertian uji validitas secara umum adalah alat pengumpulan

(pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau kecocokan antara alat ukur

dengan apa yang diukur.

Menurut Sugiyono (2008:172), menjelaskan :

“instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data ( mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut


(41)

Instrumen untuk mendapatkan data dicobakan pada sampel dan populasi.

Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan

analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen salam

suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dan skor total. Bila korelasi tiap

faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan

construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang baik. Untuk rumus analisis faktor

dapat digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut :

...3.1

Sambas Ali (2007 : 125)

Keterangan :

= Koefisien validitas butir pernyataan yang dicari

n = Banyaknya responden (di luar sampel penelitian yang sebenarnya

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat masing-masing distribusi X

ΣY2 = Jumlah kuadrat masing-masing Y

Validitas tiap item akan terbukti jika lebih besar dari . Apabila

hasil lebih kecil dari pada taraf signifikan, maka item kuesioner

∑ ∑ ∑


(42)

41

tersebut tidak valid. Sebaliknya, jika lebih besar dari maka

kuesioner tersebut valid.

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang

memiliki tingkatan, menggunakan software SPSS 12.0 For Windows dan Microsoft Excel 2007 dan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:

3.2.5.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 12.0

for windows, setelah ouput yang dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji t. Menurut sugiyono (2003:124) besarnya koefisien batasan minimum

reliabilitas adalah 0,6. Dalam penelitian ini peneliti akan menguji reliabilitas

menggunakan alfa cronbach :

...3.2

Sumber : Sambas Ali (2007 : 38)

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya bulir soal ∑ = Jumlah varians bulir

= Varians total

! " #1

∑ %


(43)

Untuk mencari varians, maka rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

∑&

'! ∑( )"

'

* ...3.3

3.2.6.Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi,

sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh

gambaran mengenai seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Absensi (X)

terhadap Kinerja karyawan (Y).

Suatu daftar pertanyaan yang di jawab dengan pendekatan skala likert

akan menghasilkan data ordinal yang tidak menunjukkan perbandingan suatu

jawaban yang nyata. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang

sebenarnya akan terlihat sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban

responden. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan transpormasi data

dengan mengubah data ordinal menjadi data interval. Metode yang di gunakan

untuk mengubah data ordinal menjadi data interval adalah metode MSI (Metode Sucsesif Interval).

3.2.6.1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan tentang ciri-ciri

responden dan kecendrungan jawaban responden terhadap pernyataan mengenai


(44)

43

menjabarkan rata-rata setiap indikator, sehingga dapat diketahui indikator dari

masing-masing variable mana yang mendapatkan nilai baik menurut responden.

Analisis kualitatif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul, tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum/generalisasi. Skala pengukuran

yang akan dipakai yaitu skala pengukuran likert dengan skala terbesar 5 dan

terendah 1. Terdiri dari lima kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Cukup

(C), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis

deskriptif / kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Setiap indikator/subvariabel yang dinilai oleh responden,

diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban dengan

menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

Peringkat jawaban setiap indikator diberi skor antara 1 sampai dengan

2. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari

seluruh skor indikator variabel untuk semua responden.

3. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden juga digunakan statistik

deskriptif seperti distribusi frekuensi dan ditampilkan dalam bentuk

tabel ataupun grafik dengan menggunakan bantuan software Excell dan

SPSS

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian


(45)

diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi

bobot yang diberikan (1, 2, 3, 4, dan 5). Untuk mengetahui skor total yang

diperoleh dari masing-masing variabel digunakan rumus sebagai berikut:

Skor Total = + ,-

+ ,- ./ x 100% ………..………3.4

Keterangan :

Skor aktual = Jawaban seluruh responden

Skor Ideal = Skor /nilai tertinggi /semua responden diasumsikan memilih

jawaban tertinggi.

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur kedua variable antara

Program Aplikasi Absensi dan kinerja karyawan PT.PLN. Data kuantitatif bisa

didapat melalui analisis korelasi untuk mengetahui hubungan dua variable yang

diteliti apakah terdapat hubungan atau tidak dan seberapa kuat hubungan kedua

variable tersebut. Pada analisis kuantitatif akan menggunakan korelasi sederhana

yaitu analisis korelasi Pearson dikarenakan variabel yang diteliti hanya berjumlah

dua variabel, oleh sebab itu peneliti menggunakan analisis korelasi sederhana.

3.2.6.2.1. Analisis korelasi

Analisis korelasi adalah suatu teknik antara variabel-variabel bebas dengan

veriabel-variabel terikat. Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya

hubungan antara variabel bebas (Program Aplikasi Absensi) dan variabel terikat


(46)

45

Rumus yang digunakan Korelasi Pearson:

...3.5 ……….3.5

Sumber : Sambas Ali 2007: 125

Keterangan:

3& = Korelasi antara variabel X dan Y.

ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.

ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba. = Jumlah responden uji coba.

Besar kecilnya angka korelasi menetukan kuat atau lemahnya hubungan

kedua variabel. Penilaian koefisien korelasi antara variabel independent dan

dependent dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Tabel Nilai Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi

Nilai Korelasi Tingkat Keeratan Antar Variabel

0,00- 0,20 Sangat Lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,70 Sedang/Cukup

0,71-0,90 Kuat/Tinggi

0,91-1,000 Sangat Kuat/Tinggi

Sumber: Sambas Ali (2007 :127)

Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-) yaitu :

3& ∑ ! ∑ ∑


(47)

a. Jika korelasi menghasilkan angka positif (+), hubungan kedua variabel

bersifat searah. Searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas

besar, maka variabel terikatnya juga besar.

b. Jika korelasi menghasilkan angka negatif (-), hubungan kedua variabel

bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna bahwa jika variabel

bebas besar maka variabel terikatnya adalah kecil.

3.2.6.2.2. Koefisien determinasi

Menurut Jonathan Sarwono (2005:72) Koefisien Determinasi digunakan

untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas (variabel X)

terhadap variabel tergantung (variabel Y). Koefisien determinasi di hitung dengan

cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

...3.6

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi

r2yx = Koefisien korelasi Person

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase.

3.2.6.2.3. Regresi

Analisis regresi menurut Jonathan Sarwono adalah teknik analisis yang

meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu

atau lebih variabel tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih Kd = r2yx × 100%


(48)

Y= a + bx variabel bebas.

Sarwono :

Keterangan :

Y = varia

A = angk

bX = koef

Untuk menghitung a d

a = = Y –

b =

3.2.6.3. Pengujian H

Hipotesis digun

antara variabel-variab

Karyawan. Hipotesis

umumnya dirumusk

merupakan hipotesis p

dengan rumus Sugiyo

s. Adapun persamaan regresi sebagai berikut m

...………

riabel terikat

gka konstan koefisien regresi

efisien variabel terikat dan X sebagai variabel b

a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

– bx...

...

Hipotesis

unakan untuk mengetahui apakah ada atau

iabel penelitian yaitu Program Aplikasi Abse

is nol (H0), hipotesis tentang tidak adanya peng

skan untuk ditolak, sedangkan hipotesis

is penelitian. Untuk menguji hipotesis dilakuka

yono (2004:377) sebagai berikut :

47 menurut Jonathan ….……….3.7 l bebas ...3.8 ...3.9

u tidak pengaruh

sensi dan Kinerja

ngaruh yang pada

tandingan (H1)


(49)

Dimana :

t hitung = nilai signifi

r = koefisien ko

n = jumlah/obje

pada tingkat signifika

Ada atau tidak

ketentuan berikut :

H0 : p = 0, tidak ada p

H1 : p ≠ 0, ada pengar

Untuk mengeta

dengan kriteria yang d

a. Jika t hitung > t

pengaruh signifik

karyawan.

a. Jika t hitung <

tidak ada peng

Kinerja karyaw

Dimana : 1) tingkat si

2) dk = n-2

t

hitung

=

...

(Prof.Dr.Sujana MA.Msc 2005 : 380)

ifikan atau nilai t hitung

korelasi pearson

bjek (responden) yang diambil dengan tingkat

kan 1% dan derajat kebebasan n-2.

aknya hubungan antara kedua variabel dapat

a pengaruh antara kedua variabel

aruh antara kedua variabel

etahui apakah Ho diterima atau ditolak, m

g dikemukakan oleh Husein Umar (2002:316-3

t tabel 0,01 (dk = n-2), maka H0 ditolak, H1 d

ikan antara Program Aplikasi Absensi den

< t tabel 0,01 (dk = n-2), maka H0 diterima,

ngaruh signifikan antara Program Aplikasi

wan.

signifikan = 0,01

...3.10

at keyakinan 99%

at dilihat melalui

maka dinyatakan

317) :

diterima atau ada

engan Kinerja

a, H1 ditolak atau


(50)

49

Gambar 3.2

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

0

t t

hitung

H0 ditolak H0 diterima

+


(51)

-50

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diperoleh melalui penelitian yang telah di lakukan yaitu data responden dan data

penelitian mengenai Pengaruh Program Aplikasi Absensi terhadap Kinerja

karyawan. Dimana perwakilan dari karyawan bagian (SDM) di PT.PLN yang

yang berjumlah 16 orang yang dijadikan sampel dan sekaligus sebagai populasi

dari penelitian sensus. Adapun hasil penelitianya dan pembahasannya seperti

dibawah ini.

4.1.1. Nama atau Inisial Karyawan

Dalam penelitian ini jumlah populasi yang diambil sebanyak 16

responden, dimana setiap nama atau inisial karyawan yang diambil sebagai

responden dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Nama atau Inisial Responden

1. UD 5. PRT 9. NRI 13. SY

2. ST 6. SN 10. TR 14. LST

3. DD 7. DW 11. YNT 15. RTI


(52)

51

4.1.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian SDM PT.PLN

Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten-Bandung. Karakteristik responden dapat

dikategorikan menurut Jenis Kelamin, Usia, Masa kerja, Status Kerja. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : data hasil kuesioner 2010.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan jenis

kelamin, terdapat sebanyak 10 orang atau 62.5% karyawan Bagian SDM adalah

perempuan, dan sebanyak 6 orang atau 37.5% adalah laki-laki. Maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jenis kelamin karyawan adalah perempuan.

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan Laki-laki

10

6

62.5%

37.5%


(53)

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Usia

NO. Uraian Frekuensi Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 15-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun 0 4 6 4 2 0 25% 37.5% 25.5% 12,5%

Jumlah 16 100%

Sumber: data hasil kuesioner 2010.

Berdasarkan tabel diatas, usia responden diketahui 15-20 sebesar 0%, usia

21-30 sebesar 25%, 31-40 sebesar 37.5%, 41-50 sebesar 25.5% dan lebih dari 50

tahun sebesar 12.5%. Dapat disimpulkan rata-rata usia responden 31-40

dikarenakan pada usia tersebut adalah masa usia yang produktif.

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Masa Kerja

Uraian Frekuensi Persentase

0-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16- 20 tahun

>21 tahun 2 2 6 4 2 12.5% 12.5% 37.5% 25% 12.5%

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan masa kerja,

terdapat sebanyak 2 orang atau 12.5% pegawai Bagian SDM telah bekerja antara


(54)

53

atau 37.5% telah bekerja antara 11-5 tahun, 4 orang yang bekerja antara 16-20

tahun atau 25%, dan 2 orang karyawan atau 12.5% yang bekerja lebih dari 21

tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mempunyai masa

kerja antara 11-55 tahun yaitu sebanyak 8 orang dari total 24 responden.

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Status Kerja

Uraian Frekuensi Persentase

Tetap Kontrak

16 0

100% 0

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Berdasarkan tabel diatas, Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden berstatus sebagai karyawan tetap.

4.1.3. Deskripsi Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten

Program Aplikasi Absensi yang berjalan di PT. PLN (Persero) Distribusi

Jabar dan Banten dapat di deskripsikan secara detail dalam penelitian ini.

4.1.3.1. Tampilan Utama Program Aplikasi Absensi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.


(55)

Gambar 4.1

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(56)

55

4.1.3.2. Tampilan Menu Trasaksi atau Entry Non Absen

Gambar 4.2

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(57)

4.1.3.3. Tampilan Menu Monitoring atau Data Pergawai

Gambar 4.3

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(58)

57

4.1.3.4 Tampilan Menu Mencetak Laporan

Gambar 4.4

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(59)

4.1.3.5 Tampilan Data Induk Pegawai

Gambar 4.5

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(60)

59

4.1.3.6 From Membuat Master Absen

Gambar 4.6

Tampilan Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten


(61)

4.1.3.7 Analisis Prosedur Program Aplikasi Absensi

Program aplikasi yang berjalan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan

Banten menggunakan pendekatan terstruktur dengan alat bantu seperti, diagram

aliran dokumen (Flow Map), diagram konteks, data flow diagram (DFD). Berikut adalah diagram aliran dokumen (Flow Map), diagram konteks, data flow diagram

(DFD)Program aplikasi Absensi :

1. Karyawan datang kebagian SDM untuk memberikan Data karyawan.

2. Bagian SDM melakukan proses penginputan data karyawan.

3. Program aplikasi secara otomatis membuat No.identitas untuk

digunakan pada saat melakukan absen.

4. Bagian SDM memberikan No.identitas karyawan kepada karyawan

untuk didaftarkan pada mesin absensi.

5. Karyawan yang telah terdaftar dapat melakukan proses absensi dengan

mesin sidik jari.

6. Mesin sidik jari akan melakukan proses identifikasi, yang hasilnya

akan secara otomatis masuk kedalam data base.

7. Program Absensi melakukan pengolahan terhadap data kehadiran

karyawan.

8. Bagian SDM membuat laporan kehadiran karyawan.

9. SDM memberikan laporan kehadiran karyawan yang berupa dokumen

kepada Pimpinan SDM.


(62)

61

Gambar 4.7


(63)

Gambar 4.8

Diagram Konteks Program Aplikasi Absensi

Gambar 4.9


(64)

4.1.4. Implementas Distribusi Jabar dan

Pada subbab i

Aplikasi Absensi di P

tanggapan responden.

Variabel Inde

perhitungan persentas

dengan memberikan

Absensi dan Kinerja

Absensi adalah nomo

Variabel independent

sebagai berikut :

Keterangan :

Skor aktual = Jaw

Skor Ideal = Skor

jaw

asi Program Aplikasi Absensi di PT. PLN (P an Banten berdasarkan tanggapan responde

b ini akan dijelaskan tentang bagaimana implem

i PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Ban

n.

ndependent (Program Aplikasi Absensi) dip tase terhadap skor jawaban responden. Skor te

n angket yang berisi pertanyaan tentang Pr

rja Karyawan. Pertanyaan yang mewakili Pr

or 1 sampai dengan nomor 14 Penilaian tang

ent (Program Aplikasi Absensi) dapat dihitung

Skor Total =

= 973 x 100%

1120

= 86,875%

waban seluruh responden

or /nilai tertinggi /seluruh responden diasum

waban tertinggi

63

(Persero) den

lementasi Program

anten berdasarkan

diperoleh melalui

tersebut diperoleh

Program Aplikasi

Program Aplikasi

nggapan terhadap

ng dengan rumus

0%


(65)

Responden memberi tanggapan kepada keseluruhan Variabel Independen

(Program Aplikasi Absensi) yaitu sebanyak 86,875%. Angka tersebut jika dilihat

pada tabel skor berada pada kategori sangat baik.

Tabel 4.6

Kriteria Presentasi Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal

No % Jumlah skor Kriteria

1 20.00 – 36.00 Tidak baik

2 36.01 – 52.00 Kurang baik

3 52.01 – 68.00 Cukup

4 68.01 – 84.00 Baik

5 84.01 – 100 Sangat baik

Catatan: batas bawah 20% diperoleh dati 1/5 dan batas atas 100% dari 5/5 Sumber: Umi Narimawati (2007:85)

Jawaban responden terhadap indikator pendataan karyawan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7

Kategori jawaban responden terhadap penginputan data karyawan, program aplikasi yang digunakan telah sesuai

item pertanyaan 1

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 7 43.75%

Setuju 9 56.25%

Cukup

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 1, yaitu ”

Penginputan data karyawan, program aplikasi yang digunakan telah


(66)

65

setuju sebanyak 7 orang atau 43.75% dan yang menjawab setuju sebanyak 9 orang

atau 56.25% dan tidak ada responden yang menjawab cukup, tidak setuju atau

sangat tidak setuju. Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban setuju

yaitu sebanyak 7 responden dari total 16 responden.

Tabel 4.8

Kategori jawaban responden terhadap penginputan data karyawan memungkinkan dalam jumlah yang besar.

item pertanyaan 2

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 7 43.75%

Setuju 8 50.00%

Cukup 1 6.25%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 2 yaitu ”

Penginputan data karyawan memungkinkan dalam jumlah yang besar” dengan

indikator pendataan karyawan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

7 orang atau 43.73%, setuju dengan 8 orang atau 50.00%, sedangkan yang

menjawab cukup 1 orang atau 6.25%, sedangkan dalam kategori jawaban tidak

setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Jawaban responden

terpusat pada alternatif jawaban setuju yaitu dengan responden berjumlah 8 orang


(67)

Tabel 4.9

Kategori jawaban responden terhadap penginputan data karyawan tidak memerlukan waktu yang lama.

item pertanyaan 3

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 6 37.50%

Setuju 10 62.50%

Cukup

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 3, yaitu ”

penginputan data karyawan tidak memerlukan waktu yang lama”dengan indikator

pendataan kehadiran, tangapan yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang

atau 37.50% dan yang menjawab setuju sebanyak 10 orang atau 62.50% dan tidak

ada responden yang menjawab cukup, tidak setuju atau sangat tidak setuju.

Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban setuju yaitu sebanyak 10


(68)

67

Tabel 4.10

Kategori jawaban responden terhadap penginputan yang dilakukan jarang menemui kendala.

item pertanyaan 4

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 8 50.00%

Setuju 7 43.75%

Cukup 1 6.25%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 4, yaitu ”

Penginputan yang dilakukan jarang menemui kendala”dengan indikator data

pendataan karyawan, tangapan yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang

atau 50.00%, setuju sebanyak 8 orang atau 50.00%, dan yang menjawab cukup

sebanyak 1 orang atau 6.25%. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban

sangat setuju yaitu sebanyak 8 responden dari total 16 responden.

Berdasarkan data diatas, bahwa pada indikator pendataan karyawan

dengan total item pertanyaan 4 buah dan total responden sebanyak 16 orang

dinyatakan jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban setuju

Jawaban responden terhadap indikator data absensi karyawan dapat dilihat


(69)

Tabel 4.11

Kategori jawaban responden terhadap dengan adanya aplikasi absensi maka memudahkan pendataan jam masuk, keluar karyawan.

item pertanyaan 5

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 5 31.25%

Setuju 9 56.25%

Cukup 2 12.50%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 5, yaitu ”

Dengan adanya aplikasi absensi maka memudahkan pendataan jam masuk, keluar

karyawan” dengan indikator data absensi karyawan, tangapan yang menjawab

sangat setuju sebanyak 5 orang atau 31.25%, yang menjawab setuju sebanyak 9

orang atau 56.25% dan yang menjawab cukup sebanyak 2 orang atau 12.50%,

sedangkan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban setuju yaitu sebanyak


(70)

69

Tabel 4.12

Kategori jawaban responden terhadap programAplikasi Absensi berperan penting dalam melakukan penggecekan kehadiran karyawan.

item pertanyaan 6

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 10 62.50 %

Setuju 5 31.25 %

Cukup 1 6.25%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 6, yaitu ”

Program Aplikasi Absensi berperan penting dalam melakukan penggecekan

kehadiran karyawan”dengan indikator data absensi karyawan, tangapan yang

menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang atau 62.25%, yang menjawab setuju

sebanyak 5 orang atau 31.25% dan cukup sebanyak 1 orang atau 6.25%. Tidak

ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jawaban

responden terpusat pada alternatif jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 10


(71)

Tabel 4.13

Kategori jawaban responden terhadap program aplikasi absensi mempermudah dalam penentuan bonus atau insentif karyawan.

item pertanyaan 7

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 8 50.00%

Setuju 8 50.00%

Cukup

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 7, yaitu ”

Program aplikasi absensi mempermudah dalam penentuan bonus atau insentif

karyawan”dengan indikator data absensi karyawan, tangapan yang menjawab

sangat setuju sebanyak 8 orang atau 50.00% dan yang menjawab setuju sebanyak

8 orang atau 50.00% dan tidak ada responden yang menjawab cukup, tidak setuju

atau sangat tidak setuju. Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban


(72)

71

Tabel 4.14

Kategori jawaban responden terhadapprogram aplikasi absensi mempermudah dalam memonitor tingkat masuk karyawan.

item pertanyaan 8

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 5 31.25%

Setuju 9 56.25%

Cukup 2 12.50%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 8, yaitu ”

Program aplikasi absensi mempermudah dalam memonitor tingkat masuk

karyawan.”dengan indikator data absensi karyawan, tangapan yang menjawab

sangat setuju sebanyak 5 orang atau 31.25%, yang menjawab setuju sebanyak 9

orang atau 56.25% dan cukup sebanyak 1 orang atau 6.25%. Tidak ada responden

yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Jawaban responden terpusat


(73)

Tabel 4.15

Kategori jawaban responden terhadap data absensi karyawan yang tersimpan terjamin keadaanya.

item pertanyaan 9

Tanggapan Frekuensi Presentase

Sangat Setuju 7 43.75%

Setuju 7 43.75%

Cukup 2 12.50%

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Jumlah 16 100%

Sumber: Data Hasil Kuesioner 2010.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 9, yaitu ” Data

absensi karyawan yang tersimpan terjamin keadaannya ”dengan indikator data

absensi karyawan, tangapan yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau

43.75%, yang menjawab setuju sebanyak 7 orang atau 43.75% dan ckup sebanyak

2 orang atau 12.50%. Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju atau

sangat tidak setuju. Jawaban responden terpusat pada alternatif jawaban sangat

setuju dan setuju dimana masing-masing sebanyak 7 responden dari total 16


(1)

Simbol DFD

Simbol Nama Simbol

Terminator / Entitas

Proses

Data Storage


(2)

DAFTAR TABEL

NO Nama Tabel Hal

1.1 Waktu Penelitian 13

3.1 Operasional Variabel penelitian 34

3.2 Penilaian kuesioner 39

3.3 Tabel nilai nilai koefesien korelasi guiford empirical rulesi .. 45

4.1 Nama atau Inisial Responden 50

4.2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin 51

4.3 Responden Berdasarkan Usia 52

4.4 Responden Berdasarkan Masa Kerja 52

4.5 Responden Berdasarkan Status Kerja 53

4.6 Kriteria Presentasi Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal 64

4.7 Kategori jawaban item pertanyaan 1 64

4.8 Kategori jawaban item pertanyaan 2 65

4.9 Kategori jawaban item pertanyaan 3 66

4.10 Kategori jawaban item pertanyaan 4 67

4.11 Kategori jawaban item pertanyaan 5 68

4.12 Kategori jawaban item pertanyaan 6 69

4.13 Kategori jawaban item pertanyaan 7 70

4.14 Kategori jawaban item pertanyaan 8 71

4.15 Kategori jawaban item pertanyaan 9 72

4.16 Kategori jawaban item pertanyaan 10 73


(3)

4.18 Kategori jawaban item pertanyaan 12 75

4.19 Kategori jawaban item pertanyaan 13 76

4.20 Kategori jawaban item pertanyaan 14 77

4.21 Kategori jawaban item pertanyaan 1 79

4.22 Kategori jawaban item pertanyaan 2 80

4.23 Kategori jawaban item pertanyaan 3 81

4.24 Kategori jawaban item pertanyaan 4 82

4.25 Kategori jawaban item pertanyaan 5 83

4.26 Kategori jawaban item pertanyaan 6 84

4.27 Kategori jawaban item pertanyaan 7 85

4.28 Kategori jawaban item pertanyaan 8 86

4.29 Kategori jawaban item pertanyaan 9 87

4.30 Kategori jawaban item pertanyaan 11 88


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur Kepada Yesus Kristus atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini, sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata I (S-1) Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia. Dengan judul yang penulis ajukan dalam laporan ini adalah “Pengaruh Program Aplikasi Absensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jabar Dan Banten”.

Penulis pun menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Namun demikian berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, tetapi penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M. Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi Sistem Informasi, di Universitas Komputer Indonesia.


(5)

4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, M.T, selaku Dosen Wali yang slalu memberikan motivasi, perhatian yang begitu besar pada penulis.

5. Ibu R Fenny Syafariani S.Si,M.Stat, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan meberikan solusi dalam penyelesaian Skripsi ini.

6. Seluruh dosen UNIKOM yang telah banyak memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di UNIKOM.

7. Ibu Beti, Bapak Udan dan seluruh pihak PLN. Dimana telah banyak memberi bantuan dalam pemberian data dan waktu di bagian SDM di PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jabar Dan Banten.

8. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun materil, perhatian dan tidak henti-hentinya mendo’akan untuk kebaikan penulis dengan penuh kesabaran

9. Bagi kakak Sr. Lista,. Asra Mariana, S.E dan Adik tercerewet Anita sari A. M.keb, yang selalu memotivasi dalam penyelesaian Skripsi ini.

10.Untuk teman-teman (Anak-anak MI-1, dan Teman-teman 1 bimbingan ) terimakasih banyak karena telah memberikan masukan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Dengan penuh rasa terima kasih penulis berharap semoga segala kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Juli 2010 (Leo Nardo)


(6)