16.67 31.82 16.67 Suatu Penelitian Deskriptif Mengenai Derajat Trait dan State Anxiety Pada Individu Yang Mengikuti Program Persiapan Pernikahan di Gereja "X" Bandung.

Tabel 4.12 Melaksanakan pernikahan adat dengan trait anxiety dengan state anxiety melaksanakan pernikahan adat Trait Tinggi, State Tinggi Trait Rendah, State Tinggi Trait Tinggi, State Rendah Trait Rendah, State Rendah Tidak melaksanakan 13 7 8 7 65 35 53.33 46.67 Melaksanakan 2 2 1 50 50 100 Tabel 4.13 Tabulasi silang Trait Anxiety dan State Anxiety Konstruk anxiety Trait anxiety Total State anxiety Rendah tinggi rendah 8 8 16 50 50 40 tinggi 9 15 24 37.50

62.50 60

Total 17 23 40 42.50 57.50 100

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak dapat hidup tanpa berelasi dengan orang lain. Relasi dengan individu lain merupakan aspek sentral dalam kehidupan manusia, sebagai sumber kegembiraan saat berjalan dengan baik, namun dapat juga menjadi sumber kesedihan saat berjalan dengan buruk Miller, 2007: 3. Salah satu bentuk relasi yang penting adalah relasi interpersonal dengan lawan jenis atau relasi pacaran yang mulai dirasakan saat individu memasuki usia dewasa. Menurut Santrock, usia dewasa bertahan pada usia 20an dan tetap berjalan sampai usia 40an. Masa dewasa adalah masa-masa individu menghadapi dunia kerja yang kompleks dan menantang, dengan tugas-tugas yang sangat terspesialisasi dan juga masa untuk membentuk relasi yang akrab dengan lawan jenis. Salah satu aspek penting dalam relasi dewasa awal ini adalah adanya komitmen dengan individu lain Santrock, 2004: 484. Komitmen dengan individu lain dapat diwujudkan dalam relasi pacaran. Pada individu dewasa, kegiatan berpacaran terutama ditujukan untuk mencari pasangan hidup, sebagai langkah awal untuk membentuk kehidupan berkeluarga Cox, 1986:76. Melalui pernikahan, dua individu yang telah menjalin relasi yang intim meresmikan ikatan mereka secara religius dan hukum, yang diharapkan dapat berjalan langgeng, sehingga kehidupan berkeluarga dapat dijalani dengan harmonis. Menurut Undang-undang Pernikahan RI No. 1 tahun 1974 Bab 1 pasal 1, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Status Intimacy pada Wanita yang Mengikuti Kursus Persiapan Pernikahan di Gereja "X" Bandung.

2 3 34

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Pendeta Gereja Sinode "X" (Suatu Studi Mengenai Derajat Self-Compassion pada Pendeta Gereja Sinode "X" di DKI Jakarta).

0 0 41

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-determinan Komitmen Terhadap Level of Commitment Individu yang Mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan di Gereja Wilayah "X" Bandung.

0 0 40

Studi Deskriptif Mengenai Status Identitas Bidang Pernikahan Pada Individu Yang Mengikuti Program Kursus Persiapan Perkawinan di Gereja "X" Keuskupan Bandung.

0 0 38

Studi Deskriptif Mengenai Successful Aging (Suatu Penelitian Terhadap Lansia di Komunitas Gereja X Kota Bandung).

0 9 35

Studi Deskriptif Mengenai Derajat State Anxiety Pada Siswa Kelas XII Yang Sedang Menghadapi Persiapan Ujian Nasional di SMA "X" Bandung.

0 0 29

Survei Mengenai Derajat Kecemasan pada Atlet Basket Usia 17 -25 Tahun di Kota Bandung (Survei pada Atlet Basket Usia 17 - 25 Tahun di Kota Bandung Mengenai Derajat Kecemasan Umum (Trait Anxiety) dan Derajat Kecemasan Sesaat (State Anxiety).

0 0 70

Suatu Penelitian Deskriptif Mengenai Derajat Optimisme pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di Pusat Terapi "X" di Kota Bandung.

0 0 86

Studi Deskriptif Mengenai Attachment Style pada Pasangan yang Sudah Bertunangan di Gereja "X" Bandung (Penelitian Dilakukan pada Pasangan Pranikah yang Mengikuti Bina Pranikah di Gereja 'X' Bandung).

0 0 69

Suatu Penelitian Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Pendeta di Gereja-gereja GKI di Bandung.

0 1 52