BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Tahap mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Dewa Suhardana, dilakukan dengan beberapa kali kunjungan ke
kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan
keluarga Bapak Dewa Suhardana mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, masalah
pendidikan anaknya serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak Dewa Suhardana.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu lima minggu pendampingan, telah dilakukan 26 kali pertemuan dengan Bapak Dewa Suhardana. Dalam jangka waktu tersebut telah
diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Dewa Suhardana. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai
dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut :
2.1.1 Masalah Ekonomi
Perekonomian keluarga bapak Dewa Suhardana saat ini masih tergolong cukup atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Bapak Dewa
Suhardana memiliki 4 orang anak, dimana anak pertama , kedua dan ketiga hari kelahirannya terpaut waktu 6 tahun sehingga untuk menyekolahkan anaknya di
bangku SD sampai SMA masih bisa untuk diatasi. Namun, permasalahan untuk menyekolahkan anak ke bangku SD, SMP, maupun SMA akan muncul ketika
anak ketiga dan keempat bersekolah, karena hari kelahirannya hanya berjarak satu tahun. Pekerjaan bapak Dewa Suhardana yang hanya sebagai buruh di
penggilingan beras, akan sedikit sulit untuk memperoleh kebutuhan dana pendidikan nantinya, hal ini dikarenakan untuk memasuki jenjang pendidikan
SMP akan memerlukan banyak dana untuk mendaftarkan anaknya kelak. Sehingga bantuan penghasilan dari istrinya sangat diperlukan. Namun, istri dari
bapak Dewa Suhardana pendapatannya tidak menentu karena kadang kala tidak setiap hari dapat bekerja di tempat penggilingan beras tersebut.
2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan dan Kemampuan Mengajar
Istri bapak Dewa Suhardana yang hanya sebagai ibu rumah tangga namun juga bekerja sebagai buruh di penggilingan beras sedikit memberikan tambahan
penghasilan bagi keluarga. Ibu Ayu Made Wati sebenarnya pernah memiliki keterampilan dalam hal menenun namun semenjak kebutuhan mulai meningkat
dan permintaan kain tenun berkurang maka Ibu Ayu Made Wati tidak lagi aktif melakukan kegiatan tersebut. Selain kurangnya ketrampilan dari Ibu Ayu Made
Wati, kurangnya kemampuan untuk mengajarkan anak-anaknya juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bapak Dewa Suhardana dan Ibu Ayu
Made Wati, sehingga anak-anaknya masih kurang memahami pembelajaran yang diajarkan di sekolahnya.
2.2 Masalah Prioritas