Deteksi Dini Langkah- Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI

2.3. Deteksi Dini Kanker Payudara

2.3.1. Deteksi Dini

Deteksi dini kanker payudara adalah suatu usaha untuk mendeteksi dan menentukan adanya benjolan atau kelainan seawal mungkin pada payudara. Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri SADARI. Ternyata 90 kanker payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker pada stadium dini sehingga pengobatan menjadi lebih baik Dalimartha, 2004. Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI setiap bulannya, karena wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat Rasjidi, 2010. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada hari ke 7 – 10 hari setelah menstruasi karena pada saat ini jaringan payudara densitasnya kepadatan jaringan lebih rendah. Jika pemeriksaan ini dilakukan pada saat jaringan payudara padat, maka seolah-olah akan teraba benjolan dan hasil pemeriksaannya menjadi positif palsu. Dan apabila periode menstruasi tidak teratur atau kadang–kadang dalam sebulan tidak terjadi, dapat dilakukan pada hari yang sama pada setiap bulan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause, SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan Rasjidi, 2010.

2.3.2. Langkah- Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI

SADARI terdiri atas dua bagian yang meliputi inspeksi dan palpasi. Adapun tahap dalam melakukan SADARI, yaitu : 1. Melepaskan seluruh pakaian bagian atas kemudian berdiri di depan cermin dengan posisi kedua lengan lurus di samping tubuh. Lakukan pemeriksaan di Universitas Sumatera Utara ruangan yang terang. Lihat dan perhatikan apakah terdapat kelainan pada payudara berupa : a. Bentuk dan ukuran kedua payudara simetris b. Bentuk payudara membesar dan mengeras c. Ada urat yang menonjol d. Perubahan warna pada kulit payudara e. Kulit payudara tampak menebal dengan pori-pori melebar, seperti kulit jeruk f. Permukaan kulit payudara tidak mulus dan tampak adanya kerutan atau cekungan pada kulit payudara g. Puting payudara tertarik ke dalam h. Luka pada kulit atau puting payudara Kemudian ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi kembali pengamatan dengan posisi kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit Rasjidi, 2009. Gambar 2.2. Cara melakukan SADARI dengan inspeksi 2. Palpasi kedua payudara dengan 3 jari, yaitu jari ke 2, 3 dan 4. Palpasi dilakukan dengan gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting. Setelah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, kemudian lakukan kembali gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting susu. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara dan ketiak diperiksa tanpa ada Universitas Sumatera Utara yang terlewatkan. Gerakan memutar juga dapat dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Harus diperhatikan bahwa perabaan harus dilakukan dalam tiga macam tekanan, yaitu: tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada tulang iga. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke puting. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu seharusnya, tidak ada cairan yang keluar, kecuali pada wanita yang sedang menyusui. Kemudian ulangi palpasi dalam posisi berbaring Rasjidi, 2009. Gambar 2.3. Cara melakukan SADARI dengan palpasi Jika pada tahap-tahap pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kelainan pada payudara dan daerah aksila ketiak berupa benjolan, nyeri, kemerahan, ulkus, perubahan pada puting, dan perubahan pada kulit payudara, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat. Dengan begitu diharapkan diagnosa pasti dapat segera diketahui dan dapat segera dilakukan langkah yang tepat untuk pengobatan serta diharapkan prognosisnya akan lebih baik . Universitas Sumatera Utara

2.4. Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

14 131 208

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan SADARI dengan Perilaku SADARI pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008

3 75 68

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra USU Medan Angkatan 2008 Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 36 70

Gambaran Perilaku Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

2 31 79

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 16

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 1 41

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 4

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 77