Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan Tentang Kanker Payudara Dan SADARI

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWI ANGKATAN

TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN

TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SADARI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

RAHMA DONA

080100073

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWI ANGKATAN

TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN

TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SADARI

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

RAHMA DONA

080100073

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan Tentang Kanker Payudara Dan SADARI

Nama : Rahma Dona

NIM : 080100073

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

(dr. Rusdiana, M.Kes) (dr. Fitriani Lumongga, Sp.PA) NIP. 19710915 200112 2002 NIP. 19691221 200212 2001

(dr. Erjan Fikri, Sp.B) NIP. 19630127 198911 1001

Medan, Desember 2011 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH) NIP : 19540220 198011 1001


(4)

ABSTRAK

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker payudara merupakan kanker yang menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan. Jumlah sampel minimal adalah sebanyak 76 orang. Penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pengetahuan responden tentang kanker payudara dan SADARI diukur dengan menggunakan kuesioner. Pengetahuan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan baik, pengetahuan sedang dan pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil penelitian dari 76 orang responden, 3 orang (3.9%) memiliki pengetahuan baik, 54 orang (71.1%) memiliki pengetahuan sedang, dan 19 orang (25%) memiliki pengetahuan kurang tentang kanker payudara dan SADARI.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI berada dalam kategori sedang. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan informasi yang diterima baik melalui media cetak,maupun dari media elektronik, serta kurang atau rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai kanker payudara dan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Bagi penelitian selanjutnya perlu dinilai sikap dan perilaku.


(5)

ABSTRACT

Cancer is a general term for abnormal cell growth that is, grow very fast, uncontrolled, can infiltrate into normal tissues and suppress normal body tissue so that it can affect bodily functions. Breast cancer is cancer that ranks second only to cervical cancer. Any woman with more than 20 years of age, are encouraged to perform breast self-examination (BSE) every month, because women who perform BSE as recommended will find early disease, and breast cancer deaths can be avoided or delayed with early diagnosis and prompt treatment.

This study aims to determine the picture of student knowledge generation in 2009 the faculty of Economics USU Medan about breast cancer and BSE.

This study used descriptive research method with cross-sectional study approach. The study population is a student class of 2009 Faculty of Economics, USU Medan. Minimum number of samples is as much as 76 people. Sampling using simple random sampling technique. Knowledge of respondents about breast cancer and BSE was measured using a questionnaire. This knowledge is grouped into three categories of knowledge, namely knowledge of both, knowledge and knowledge is lacking. Based on research results from 76 respondents, 3 people (3.9%) had good knowledge, 54 people (71.1%) had knowledge of being, and 19 people (25%) have less knowledge about breast cancer and BSE.

From the results of this study can be concluded that the level of knowledge generation college student in 2009 the Faculty of Economics USU Medan about breast cancer and BSE were in the category of being. This can be caused by the limited information received either through the print media, as well as from electronic media, as well as lack of or low levels of knowledge and understanding of breast cancer and the importance of breast self-examination (BSE). For subsequent studies have assessed attitudes and behaviors.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang Kanker Payudara dan SADARI” tepat pada waktunya.

Penyusunan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan beban kredit sebesar 2 SKS. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah banyak menerima masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Rusdiana M.Kes selaku dosen pembimbing saya atas kesabaran dan waktu yang diberikannya untuk membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dengan baik.

4. dr. Fitriani Lumongga, Sp.PA selaku dosen penguji I dan dr. Erjan Fikri, Sp.B selaku dosen penguji II, terima kasih atas dan saran kritiknya dalam menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. dr. Syah Mirsyawarli, Sp.BU yang telah menjadi dosen penasihat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Syafe’i Nasution, dan Ibunda Hj. Ely Dimpuan Lubis, kakak penulis Evi Juliana SE,MM , Carlinda SE,MM, serta abang penulis H. Arfan Nasution, Faisal Rasyid ST, dan Roy Nasti yang telah senantiasa memberikan dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.


(7)

7. Seluruh sahabat penulis, Fitri Annisa Hutasuhut, Rini Yunika Andalia, Minda Hadiyanti Lubis, Ayu Rahman, Winda Muliana, Windi Puspa Wulandari dan Dermawan Putra yang telah membantu dengan setulus hati dalam memberikan dukungan dan masukan pada penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan satu kelompok yaitu Faskanita Maristella, Mohammad Najiran Bin Muth, dan Rishitharan Doraisamy, yang telah turut bersusah payah dan tetap menjaga kekompakan dalam mensukseskan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Staf pegawai serta mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang turut berpartisipasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Serta semua pihak yang turut berperan serta dalam membantu penyelesian

Karya Tulis Ilmiah ini, yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini memberi manfaat kepada semua pihak.

Medan, Desember 2011

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Payudara ... 5

2.1.1. Anatomi Payudara ... 5

2.1.2. Fisiologi Payudara ... 6

2.2. Kanker Payudara ... 7

2.2.1. Definisi Kanker Payudara ... 7

2.2.2. Etiologi dan Faktor Resiko ... 7

2.2.3. Gejala Klinis ... 8

2.2.4. Diagnosis ... 9

2.2.5. Stadium ... 11

2.2.6. Penatalaksanaan ... 13

2.2.7. Pencegahan ... 14

2.2.8. Prognosis ... 14

2.3. Deteksi Dini Kanker Payudara ... 15

2.3.1. Deteksi Dini ... 15

2.3.2. Langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri ... 15

2.4. Pengetahuan ... 18

2.4.1. Definisi Pengetahuan ... 18

2.4.2. Tingkat Pengetahuan ... 18

2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 19


(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .... 22

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 22

3.2. Definisi Operasional... 22

BAB 4 METODE PENELITIAN. ... 24

4.1. Jenis Penelitian ... 24

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.2.1. Lokasi Penelitian ... 24

4.2.2. Waktu Penelitian ... 24

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

4.3.1. Populasi Penelitian ... 24

4.3.2. Sampel Penelitian ... 24

4.3.2.1. Kriteria Inklusi ... 25

4.3.1.2. Kriteria Ekslusi ... 26

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 26

4.4.1. Data Primer ... 26

4.4.1.1. Uji validitas dan reliabilitas ... 26

4.4.2. Data Sekunder ... 28

4.5. Metode Pengumpulan Data ... 28

4.6. Pengolahan dan Analisis Data ... 28

4.6.1. Pengolahan Data ... 28

4.6.2. Metode Analisis Data ... 29

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. ... 30

5.1. Hasil Penelitian ... 30

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

5.1.2. Deskripsi Responden Penelitian ... 30

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 31

5.1.3.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 31

5.2. Pembahasan ... 32

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. ... 36

6.1. Kesimpulan ... 36

6.2. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan

AJCC Cancer Staging Manual, 6th Edition ... 12 Tabel 2.2. Stadium Klinis Berdasarkan Klasifikasi TNM Kanker Payudara

Berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual, 6th Edition ... 13 Tabel 2.3. Ketahanan Hidup Lima Tahun Kanker Payudara ... 14 Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner ... 27 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Menurut Umur

... 30 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 31 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Tingkat


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Anatomi Payudara ... 6

Gambar 2.2. Cara Melakukan SADARI dengan Inspeksi ... 16

Gambar 2.3. Cara Melakukan SADARI dengan Palpasi ... 17


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ……… 39

Lampiran 2. Lembar Penjelasan ……….. 40

Lampiran 3. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ……….…….. 41

Lampiran 4. Kuesioner ……… 42

Lampiran 5. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner...………. 46

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner ………….……… 47

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas ………... 49

Lampiran 8. Distribusi Frekuensi Kuesioner Responden Menurut Umur ……… 50

Lampiran 8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden……… 50

Lampiran 9. Frekuensi Tingkat Pengetahuan ……….. 55

Lampiran 10. Master Data………... 56

Lampiran 11. Surat Persetujuan Komisi Etik………. 59

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian ………...……….. 60


(13)

ABSTRAK

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker payudara merupakan kanker yang menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan. Jumlah sampel minimal adalah sebanyak 76 orang. Penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pengetahuan responden tentang kanker payudara dan SADARI diukur dengan menggunakan kuesioner. Pengetahuan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan baik, pengetahuan sedang dan pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil penelitian dari 76 orang responden, 3 orang (3.9%) memiliki pengetahuan baik, 54 orang (71.1%) memiliki pengetahuan sedang, dan 19 orang (25%) memiliki pengetahuan kurang tentang kanker payudara dan SADARI.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI berada dalam kategori sedang. Hal ini bisa disebabkan oleh keterbatasan informasi yang diterima baik melalui media cetak,maupun dari media elektronik, serta kurang atau rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai kanker payudara dan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Bagi penelitian selanjutnya perlu dinilai sikap dan perilaku.


(14)

ABSTRACT

Cancer is a general term for abnormal cell growth that is, grow very fast, uncontrolled, can infiltrate into normal tissues and suppress normal body tissue so that it can affect bodily functions. Breast cancer is cancer that ranks second only to cervical cancer. Any woman with more than 20 years of age, are encouraged to perform breast self-examination (BSE) every month, because women who perform BSE as recommended will find early disease, and breast cancer deaths can be avoided or delayed with early diagnosis and prompt treatment.

This study aims to determine the picture of student knowledge generation in 2009 the faculty of Economics USU Medan about breast cancer and BSE.

This study used descriptive research method with cross-sectional study approach. The study population is a student class of 2009 Faculty of Economics, USU Medan. Minimum number of samples is as much as 76 people. Sampling using simple random sampling technique. Knowledge of respondents about breast cancer and BSE was measured using a questionnaire. This knowledge is grouped into three categories of knowledge, namely knowledge of both, knowledge and knowledge is lacking. Based on research results from 76 respondents, 3 people (3.9%) had good knowledge, 54 people (71.1%) had knowledge of being, and 19 people (25%) have less knowledge about breast cancer and BSE.

From the results of this study can be concluded that the level of knowledge generation college student in 2009 the Faculty of Economics USU Medan about breast cancer and BSE were in the category of being. This can be caused by the limited information received either through the print media, as well as from electronic media, as well as lack of or low levels of knowledge and understanding of breast cancer and the importance of breast self-examination (BSE). For subsequent studies have assessed attitudes and behaviors.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh (Diananda, 2009).

Dalam tahun 2000, lebih dari 10 juta kasus baru kanker terdiagnosa dan 6 juta manusia meninggal dunia akibat kanker diseluruh dunia. Di negara-negara industri, bukan hanya orang tua yang menjadi korbannya, kanker juga merupakan penyebab utama kematian dari orang yang berusia di bawah 65 tahun. Kanker paru, usus besar, dan lambung adalah beberapa dari lima kanker yang paling umum di seluruh dunia, dengan kanker prostat bagi pria dan kanker payudara bagi wanita (Diananda, 2009).

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang umum yang terjadi pada wanita. Hal ini berdasarkan penelitian di Amerika, yang menunjukkan bahwa hampir sepertiga kanker yang didiagnosa pada wanita adalah kanker payudara. Pada tahun 2000, diperkirakan lebih dari 180.000 wanita Amerika didiagnosa mengidap kanker payudara dan lebih dari 40.000 meninggal karena kanker payudara (Diananda, 2009).

Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Menurut suatu proyek penelitian di RS Cipto Mangunkusumo ditemukan 2606 kasus kanker dan kanker payudara terbanyak kedua, yaitu dengan 385 kasus (Wiknjosastro, H., 2007).

Sekitar 90% kanker payudara ditemukan sendiri oleh pasien dengan menemukan adanya gejala-gejala kanker payudara. Oleh karena itu dikembangkanlah metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau disebut juga breast self exam (BSE). SADARI merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. SADARI adalah suatu teknik pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan


(16)

merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudaranya (Benson dan Pernoll, 2009).

Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat (Rasjidi, 2010).

Kenyataan yang terjadi, besarnya kematian akibat kanker adalah karena terlambat memeriksakan ke fasilitas kesehatan atau pasien datang pada stadium lanjut, padahal sebenarnya bila pasien datang pada stadium awal, kemungkinan penyakitnya akan dapat disembuhkan dengan berbagai pengobatan dan program pencegahan. Keterlambatan tersebut berdasarkan penelitian, penyebabnya bervariasi. Penyebab yang paling banyak adalah kurangnya pengetahuan tentang penyakit sebanyak 47%, kemudian takut operasi 14,5%, tumor tidak nyeri 12,5%, kurang biaya 9,4%, dan lain-lain 10,2%. Untuk menyikapi hal yang terjadi di masyarakat ini, maka peningkatan mutu deteksi kanker sedini mungkin merupakan solusi terbaik, antara lain dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Manuaba, 2005).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membuat suatu karya tulis ilmiah (KTI) dengan judul “Gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan Tentang Kanker Payudara dan SADARI?”.


(17)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara yang meliputi definisi, faktor penyebab, tanda dan gejala, diagnosis, stadium, pengobatan, dan pencegahan.

2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang SADARI meliputi definisi SADARI dan cara melakukan SADARI.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : A. Teoritis

Menambah pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kanker payudara dan SADARI, serta sebagai sumber penelitian selanjutnya. B. Aplikatif

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian kesehatan khususnya tentang kanker payudara dan SADARI.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah referensi bagi perpustakaan, yang berkaitan dengan kanker payudara dan SADARI.


(18)

3. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan kanker payudara dan SADARI.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Payudara

2.1.1. Anatomi Payudara

Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi.

1. Struktur

Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada. Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara bergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah glandular aktual.

a. Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus lakteferus (ampula).

b. Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium cooper (berkas jaringan ikat fibrosa).

c. Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori.

d. Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk aerola.

2. Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara

a. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava superior.


(20)

b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2004).

Gambar 2.1. Anatomi Payudara (Farrer, 2001).

2.1.2. Fisiologi Payudara

Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause. Sejak pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus. Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2005).


(21)

2.2. Kanker Payudara

2.2.1. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2005).

Umur penderita kanker payudara termuda adalah 20 sampai 29 tahun, yang tertua adalah 80 sampai 89 tahun, yang terbanyak adalah berumur 40 sampai 49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas ( Wiknjosastro, 2007).

2.2.2. Etiologi dan Faktor Resiko

Etiologi dan penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan. Namun, banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara. Faktor-faktor resiko tersebut adalah :

1. Jenis kelamin

Berdasarkan penelitian, wanita lebih beresiko menderita kanker payudara daripada pria. Prevalensi kanker payudara pada pria hanya 1% dari seluruh kanker payudara.

2. Faktor usia

Resiko kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Setiap sepuluh tahun, resiko kanker payudara meningkat dua kali lipat. Kejadian puncak kanker payudara terjadi pada usia 40-50 tahun.

3. Riwayat keluarga

Adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga merupakan faktor resiko terjadinya kanker payudara.

4. Faktor genetik

Pada suatu studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Bila terdapat mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, yaitu gen suseptibilitas kanker payudara, maka probabilitas untuk terjadi kanker payudara adalah sebesar 80%.


(22)

5. Faktor hormonal

Kadar hormon estrogen yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak diselingi perubahan hormon pada saat kehamilan, dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

6. Usia menarche

Berdasarkan penelitian, menarche dini dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Ini dikarenakan terlalu cepat mendapat paparan dari estrogen. 7. Menopause

Menopause yang terlambat juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Untuk setiap tahun usia menopause yang terlambat, akan meningkatkan resiko kanker payudara 3 %.

8. Usia pada saat kehamilan pertama >30 tahun.

Resiko kanker payudara menunjukkan peningkatan seiring dengan peningkatan usia wanita saat kehamilan pertamanya.

9. Nulipara/belum pernah melahirkan

Berdasarkan penelitian, wanita nulipara mempunyai resiko kanker payudara sebesar 30 % dibandingkan dengan wanita yang multipara.

10. Tidak Menyusui

Berdasarkan penelitian, waktu menyusui yang lebih lama mempunyai efek yang lebih kuat dalam menurunkan resiko kanker payudara. Ini dikarenakan adanya penurunan level estrogen dan sekresi bahan-bahan karsinogenik selama menyusui.

11. Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama, diet tinggi lemak, alkohol, dan obesitas (Rasjidi, I., dan Hartanto, A., 2009).

2.2.3. Gejala Klinis

Yang termasuk tanda dan gejala kanker payudara yaitu: 1. Nyeri pada payudara

Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum atau sewaktu haid dan dirasakan oleh kedua payudara. Kanker payudara dalam taraf permulaan


(23)

tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar suda h mulai.

2. Adanya benjolan/massa di kelenjar payudara

Pembesaran pada kelenjar payudara yang terjadi pada pada waktu sebelum atau pada waktu haid saja merupakan keadaan yang fisiologis.

3. Gejala retraction

Gejala retraction merupakan penarikan ke dalam oleh puting payudara. 4. Nipple discharge

Yang disebut sebagai Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan puting payudara secara spontan dan memberikan bekas di BH. Cairan yang keluar berupa darah.

5. Timbulnya kelainan kulit

Kelainan kulit berupa kemerahan pada suatu tempat di payudara, edema kulit, peau d’orange (gambaran seperti kulit jeruk). Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh (Sjamsuhidajat, R., De Jong, W., 2005).

2.2.4. Diagnosis

Diagnosis dari kanker payudara dapat ditegakkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

1. Anamnesis

Pada anamnesis ditanyakan keluhan di payudara atau daerah aksila dan riwayat penyakitnya. Keluhan dapat berupa adanya benjolan, rasa nyeri, nipple discharge, nipple retraction, krusta pada areola, kelainan kulit berupa skin dimpling, peau d’orange, ulserasi, dan perubahan warna kulit. Selain itu juga ditanyakan apakah terdapat penyebaran pada regio kelenjar limfe, seperti timbulnya benjolan di aksila, dan adanya benjolan di leher ataupun tempat lain. Adanya gejala metastase juga ditanyakan, seperti sesak napas atau batuk yang tidak sembuh meskipun sudah diobati, dan nyeri pada tulang belakang,


(24)

serta rasa penuh di ulu hati. Riwayat penyakit yang pernah diderita pasien, serta obat-obat yang digunakan dan jenis pengobatan yang didapat, serta faktor resiko kanker payudara pada pasien juga ditanyakan dalam anamnesis.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini terdiri atas inspeksi dan palpasi.

a. Pada inspeksi dilakukan pengamatan ukuran dan bentuk kedua payudara pasien, serta kelainan pada kulit, antara lain : benjolan, perubahan warna kulit (eritema), tarikan pada kulit (skin dimpling), luka/ulkus, gambaran kulit jeruk (peau de orange), nodul satelit, kelainan pada areola dan puting, seperti puting susu tertarik (nipple retraction), eksema dan keluar cairan dari puting. Ada atau tidaknya benjolan pada aksila atau tanda-tanda radang serta benjolan infra dan supra klavikula juga diperhatikan.

b. Pada palpasi dilakukan perabaan dengan menggunakan kedua tangan bagian polar distal jari 2, 3 dan 4, dimana penderita dalam posisi berbaring dengan pundak diganjal bantal kecil dan lengan di atas kepala. Palpasi harus mencakup 5 regio, terutama daerah lateral atas dan subareola, karena merupakan tempat lesi tersering. Cara melakukan palpasi ada 3 cara, yaitu sirkular, radier dan dilakukan dari pinggir payudara menuju ke areola dan meraba seluruh bagian payudara bertahap. Hal yang harus diamati bila didapati benjolan adalah lokasi benjolan (5 regio payudara, aksila, infra dan supra klavikula), konsistensi (keras, kenyal, lunak/fluktuasi), permukaan (licin rata, berbenjol-benjol), mobilitas (dapat digerakkan, terfiksir jaringan sekitarnya), batas (tegas atau tidak tegas), nyeri (ada atau tidak ada), ukuran. Pada saat palpasi daerah subareola amati apakah ada keluar sekret dari puting payudara dan perhatikan warna, bau, serta kekentalan sekret tersebut. Sekret yang keluar dari puting payudara dapat berupa air susu, cairan jernih, bercampur darah, dan pus. Palpasi kelenjar aksila dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat yang bersamaan dengan benjolan pada payudara didapati juga benjolan pada kelenjar getah bening aksila yang


(25)

merupakan tempat penyebaran limfogen kanker payudara. Begitu juga dengan palpasi pada infra dan supra klavikula (Gleadle, Jonathan, 2007).

3. Pemeriksaan Tambahan : a. Mamografi payudara b. CT pada payudara c. Ultrasonografi (USG) d. MRI payudara

e. Skrining tulang

4. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus

Pada pemeriksaan ini dilakukan sitologi pada lesi atau luka yang secara klinis dan radiologik dicurigai merupakan suatu keganasan.

5. Pemeriksaan Laboratorium dan Histopatologik

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa pemeriksaan darah rutin dan kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastase (Davey, Patrick, 2006).

2.2.5. Stadium Kanker Payudara

Stadium kanker dinilai berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Helath Organization) / AJCC (American Joint Committee On Cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).


(26)

Tabel 2.1. Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual, 6th Edition

Klasifikasi Definisi

Tumor Primer (T)

Tx Tumor primer tidak didapatkan

T0 Tidak ada bukti adanya tumor primer

Tis Karsinoma In Situ

Tis (DCIS) Duktal Karsinoma In Situ

Tis (LCIS) Lobular Karsinoma In Situ

Tis (Paget) Paget’s disease tanpa adanya tumor

T1 Ukuran tumor < 2 cm

T1 mic Mikroinvasif > 0,1 cm

T1a Tumor > 0,1 - < 0,5 cm

T1b Tumor > 0,5 - < 1cm

T1c Tumor > 1 - < 2 cm

T2 Tumor > 2 - < 5 cm

T3 Tumor > 5 cm

T4 Tumor dengan segala ukuran disertai dengan adanya

perlekatan pada dinding thoraks atau kulit

T4a Melekat pada dinding dada, tidak termasuk M.

Pectoralis Major

T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi pada

kulit

T4c Gabungan antara T4a dan T4b

T4d Inflamasi karsinoma

Kelenjar Limfe Regional (N)

Nx Kelenjar limfe regional tidak didapatkan

N0 Tidak ada metastasis pada kelenjar limfe

N1 Metastasis pada kelenjar aksila ipsilateral, bersifat

mobile

N2 Metastasis pada kelenjar limfe aksila ipsilateral, tidak

dapat digerakkan (fixed)

N3 Metastasis pada kelenjar limfe infraklavikular, atau

mengenai kelenjar mammae interna, atau kelenjar limfe supraklavikular

Metastasis (M)

Mx Metastasis jauh tidak didapatkan

M0 Tidak ada bukti adanya metastasis


(27)

Tabel 2.2. Stadium Klinis Berdasarkan Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual, 6th Edition

Stadium Ukuran Tumor Metastasis Kelenjar

Limfe

Metastasis Jauh

0 Tis N0 M0

I T1 N0 M0

IIA T0

T1 T2 N1 N1 N0 M0 M0 M0

IIB T2

T3

N1 N0

M0 M0

IIIA T0

T1 T2 T3 N2 N2 N2 N1,N2 M0 M0 M0 M0

IIIB T4 N apapun M0

IIIC T apapun N3 M0

IV T apapun N apapun M1

TNM : Tumor Nodus Metastasis

(Rasjidi, 2010).

2.2.6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan kanker payudara terdiri dari : 1. Pembedahan

Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mamma atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya.

2. Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan.

3. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran sisitemik dan sebagai terapi adjuvan. Kemoterapi adjuvan diberikan kepada


(28)

pasien yang pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi ditemuka n metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.

4. Terapi Hormonal

Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. Biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong,W, 2005).

2.2.7. Pencegahan

Kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan sebagai berikut:

1. Hindari makanan berkadar lemak tinggi, dari hasil penelitian, konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkorelasi dengan peningkatan kanker payudara.

2. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar.

3. Berikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin, hal ini dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara (Purwoastuti, 2008).

2.2.8. Prognosis

Prognosis dari kanker payudara dapat dilihat dari tingkat penyebaran dan potensi metastasis kanker payudara tersebut. Data-data prognosis harapan hidup pada penderita kanker payudara per stadium (Sjamsuhidajat,R., dan De Jong,W., 2005).

Tabel 2.3. Ketahanan hidup lima tahun kanker payudara (sjamsuhidajat, R., dan De Jong,W., 2005).

Stadium Ketahanan hidup lima tahun (%)

I 85%

II 65%

III 40%


(29)

2.3. Deteksi Dini Kanker Payudara 2.3.1. Deteksi Dini

Deteksi dini kanker payudara adalah suatu usaha untuk mendeteksi dan menentukan adanya benjolan atau kelainan seawal mungkin pada payudara. Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri (SADARI). Ternyata 90% kanker payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker pada stadium dini sehingga pengobatan menjadi lebih baik (Dalimartha, 2004).

Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat (Rasjidi, 2010).

Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada hari ke 7 – 10 hari setelah menstruasi karena pada saat ini jaringan payudara densitasnya (kepadatan jaringan) lebih rendah. Jika pemeriksaan ini dilakukan pada saat jaringan payudara padat, maka seolah-olah akan teraba benjolan dan hasil pemeriksaannya menjadi positif palsu. Dan apabila periode menstruasi tidak teratur atau kadang–kadang dalam sebulan tidak terjadi, dapat dilakukan pada hari yang sama pada setiap bulan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause, SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan (Rasjidi, 2010).

2.3.2. Langkah- Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

SADARI terdiri atas dua bagian yang meliputi inspeksi dan palpasi. Adapun tahap dalam melakukan SADARI, yaitu :

1. Melepaskan seluruh pakaian bagian atas kemudian berdiri di depan cermin dengan posisi kedua lengan lurus di samping tubuh. Lakukan pemeriksaan di


(30)

ruangan yang terang. Lihat dan perhatikan apakah terdapat kelainan pada payudara berupa :

a. Bentuk dan ukuran kedua payudara simetris b. Bentuk payudara membesar dan mengeras c. Ada urat yang menonjol

d. Perubahan warna pada kulit payudara

e. Kulit payudara tampak menebal dengan pori-pori melebar, seperti kulit jeruk

f. Permukaan kulit payudara tidak mulus dan tampak adanya kerutan atau cekungan pada kulit payudara

g. Puting payudara tertarik ke dalam h. Luka pada kulit atau puting payudara

Kemudian ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi kembali pengamatan dengan posisi kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit (Rasjidi, 2009).

Gambar 2.2. Cara melakukan SADARI dengan inspeksi

2. Palpasi kedua payudara dengan 3 jari, yaitu jari ke 2, 3 dan 4. Palpasi dilakukan dengan gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting. Setelah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, kemudian lakukan kembali gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting susu. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara dan ketiak diperiksa tanpa ada


(31)

yang terlewatkan. Gerakan memutar juga dapat dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan.

Harus diperhatikan bahwa perabaan harus dilakukan dalam tiga macam tekanan, yaitu: tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada tulang iga.

Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke puting. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu (seharusnya, tidak ada cairan yang keluar, kecuali pada wanita yang sedang menyusui). Kemudian ulangi palpasi dalam posisi berbaring (Rasjidi, 2009).

Gambar 2.3. Cara melakukan SADARI dengan palpasi

Jika pada tahap-tahap pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kelainan pada payudara dan daerah aksila (ketiak) berupa benjolan, nyeri, kemerahan, ulkus, perubahan pada puting, dan perubahan pada kulit payudara, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat. Dengan begitu diharapkan diagnosa pasti dapat segera diketahui dan dapat segera dilakukan langkah yang tepat untuk pengobatan serta diharapkan prognosisnya akan lebih baik.


(32)

2.4. Pengetahuan

2.4.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

2.4.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatau kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lalu.

4. Analisis (Analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur


(33)

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dalam penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis mewujudkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau dengan tingkat tersebut di atas (Notoadmodjo, 2007).

2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di pungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang di milikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.


(34)

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

4. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

6. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

7. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Notoatmodjo, 2005).


(35)

2.4.4. Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Cara memperoleh kebenaran nonilmiah

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : a. Cara coba salah (trial end error)

Cara ini telah dipakai sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja.

b. Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi- tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.

e. Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian atau lebih populer disebut metodologi penelitian (Notoatmodjo, 2010).


(36)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

Pengetahuan a. Definisi

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU medan mengenai kanker payudara yang mencakup pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala, diagnosis, stadium, pengobatan, dan pencegahan. Juga mengenai metode SADARI yang mencakup pengertian SADARI dan cara melakukan SADARI.

Kanker Payudara - Definisi

- Faktor penyebab - Tanda dan gejala - Diagnosis

- Stadium - Pengobatan - Pencegahan SADARI

- Definisi

- Cara melakukan SADARI

Gambaran Pengetahuan mahasiswi angkatan tahun

2009 Fakultas Ekonomi USU Medan


(37)

b. Alat ukur

Alat ukur mengunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan dan 4 pilihan jawaban. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan menggunakan skala menurut (Arikunto, 2006) yaitu :

- Jawaban yang benar diberi nilai 1

- Jawaban yang salah diberi nilai 0

c. Cara ukur

Cara ukur dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner (angket).

d. Hasil ukur

- Pengetahuan baik : (> 75 %)

- Pengetahuan sedang : (40-75 %)

- Pengetahuan kurang : (< 40%)

Maka penilaian terhadap tingkat pengetahuan responden tentang kanker payudara dan SADARI berdasarkan sistem skoring yaitu :

- Skor 12-15 : Pengetahuan baik

- Skor 6-11 : Pengetahuan sedang

- Skor 1-5 : Pengetahuan kurang e. Skala pengukuran


(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat / point time approach (Notoadmodjo, 2002).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi USU Medan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanaan pada bulan Juli - September 2011.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2005). Berdasarkan hal tersebut diatas populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan di anggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi menjadi sampel.


(39)

Menurut (Wahyuni, 2008), besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar populasi, dengan menggunakan rumus :

n =

Keterangan :

n : Besar sampel minimum

: Nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu P : Harga proporsi di populasi

d : Kesalahan (absolut) yang dapat di tolerir N : Jumlah di populasi

Berdasarkan hasil peninjauan awal peneliti, jumlah mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan adalah 355, sehingga :

N : 355 : 1,96 P : 0,50 d : 0,10

n = = 75,758 = 76

Berdasarkan rumus tersebut, dari jumlah populasi sebanyak 355 orang maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 76 orang.

4.3.2.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Wanita usia ≥ 20 tahun

2. Mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan yang hadir pada saat dilakukan penelitian


(40)

4.3.2.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Wanita usia ≥ 20 tahun yang tidak bersedia menjadi responden 2. Wanita yang tidak mengembalikan kuesioner

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data, pengumpulan data dilakukan dengan metode pengisian kuesioner oleh responden yang akan dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sampel penelitian.

4.4.1.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai. Kuisioner dapat digunakan sebagai alat ukur setelah diuji validitas dan reliabilitasnya.Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun telah mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan pengujian antara nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan telah memiliki korelasi bermakna (construck validity ) berarti semua pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut mampu mengukur konsep yang kita ukur.

Teknik yang dipakai adalah teknik korelasi “Product Moment”. Ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada satu kelompok subjek yang menyerupai subjek asal penelitian. Hasil kuisioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.0.

Sementara itu, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala/kondisi yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Setelah selesai seminar proposal, akan dicari


(41)

10 orang mahasiswi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan populasi target dan mahasiswi tersebut akan diminta untuk mengisi kuesioner yang akan duiji. Peneliti memilih mahasiswi angkatan 2009 Fakultas Hukum Medan untuk melakukan tes uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien reliabilitas Alpha pada aplikasi SPSS versi 17.0. Jika nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1.Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner

Variabel Nomor pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0.891 Valid 0.941 Reliabel

2 0.891 Valid Reliabel

3 0.891 Valid Reliabel

4 0.848 Valid Reliabel

5 0.891 Valid Reliabel

6 0.891 Valid Reliabel

7 0.848 Valid Reliabel

8 0.891 Valid Reliabel

9 0.848 Valid Reliabel

10 0.848 Valid Reliabel

11 0.635 Valid Reliabel

12 0.848 Valid Reliabel

13 0.848 Valid Reliabel

14 -0.723 Valid Reliabel


(42)

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sub.bagian kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU Medan.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memakai kuesioner sebagai instrument penelitian. Adapun prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menjelaskan mengenai tujuan kuesioner, cara mengisi, dan peneliti mengawasi atau mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner.

2. Peneliti mengingatkan kembali pengisian kuesioner kepada responden secara teliti dan cermat agar tidak ada yang terlewatkan, responden mengisi sesuai data dirinya dan menanyakan langsung kepada peneliti apabila ada yang kurang jelas atau yang kurang mengerti.

3. Setelah mengisi kuesioner, kemudian diserahkan kembali kepada peneliti dan periksa dengan lengkap.

4. Peneliti mengakhiri pertemuan bila kuesioner telah diisi dengan lengkap.

4.6. Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1. Pengolahan Data

Data yang di kumpulkan berupa jawaban dari setiap pertanyaan kuesioner akan di olah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk.

2. Coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah tabulasi dan analisa data.

3. Entry yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam program computer dengan menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) versi 17.0.


(43)

4. Cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Hasil penelitian akan di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekue nsi.

4.6.2. Metode Analisis Data

Analisa data yang dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.


(44)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini telah dimasukkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Semua data telah diperiksa kelengkapan dan kebenarannya, dan berikut ini akan dipaparkan pembahasannya.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Prof. T.M. Hanafiah, SH, Kampus Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Medan 20155 – Indonesia. Penelitian ini dijalankan pada mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan yang berjumlah 355 orang dimana sampel diambil secara acak.

5.1.2. Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian adalah mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan yang berjumlah 76 orang, dan mahasiswi Fakultas Ekonomi yang berumur 20 tahun ke atas.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Menurut Umur

Umur Frekuensi (N) Persen (%)

20 72 94.7

21 3 3.9

22 1 1.3

Total 76 100

Berdasarkan tabel 5.1 mengenai umur responden, didapati bahwa jumlah responden paling banyak berada pada umur 20 tahun yaitu 72 0rang ( 94,7%), sedangkan jumlah yang paling sedikit terdapat pada umur 22 tahun yaitu 1 orang (1,3%).


(45)

5.1.3. Hasil Analisa Data

5.1.3.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner terdapat 15 pertanyaan mengenai pengetahuan mahasiswi tentang kanker payudara dan SADARI. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

No. Pertanyaan Jawaban responden

Benar Salah

F % F %

1. Definisi kanker payudara 60 78.9 16 21.1

2. Faktor resiko kanker payudara 28 36.8 48 63.2

3. Gejala kanker payudara 55 72.4 21 27.6

4. Penyebaran kanker payudara 41 53.9 35 46.1

5. Stadium kanker payudara 16 21.1 60 78.9

6. Cara mendeteksi kanker payudara 22 28.9 54 71.1

7. Pengobatan kanker payudara 35 46.1 41 53.9

8. Pencegahan kanker payudara 57 75.0 19 25.0

9. Definisi SADARI 40 52.6 36 47.4

10. Tujuan SADARI 39 51.3 37 48.7

11. Metode SADARI 43 56.6 33 43.4

12. Usia melakukan SADARI 23 30.3 53 69.7

13. Waktu melakukan SADARI 25 32.9 51 67.1

14. Cara melakukan SADARI 12 15.8 64 84.2

15. Langkah – langkah melakukan SADARI 24 31.6 52 68.4

Berdasarkan tabel 5.2. di atas, pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan pada nomor satu tentang definisi kanker payudara yaitu sebanyak 60 orang (78,9%). Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 14 tentang cara melakukan SADARI yaitu sebanyak 64 orang (84,2%).


(46)

Tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI dapat dikategorikan pada Tabel 5.3. di bawah ini.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat pengetahuan responden penelitian (N= 76).

Tingkat Pengetahuan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Baik 3 3.9

Sedang 54 71.1

Kurang 19 25.0

Total 76 100

Pada tabel 5.3. diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap kanker payudara dan SADARI paling banyak berada pada kategori sedang sebanyak 54 orang (71,1%), diikuti dengan kategori kurang sebanyak 19 orang (25%), dan kategori baik sebanyak 3 orang (3,9%).

5.2. Pembahasan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini memperlihatkan tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI.

Berdasarkan tabel 5.2. dapat diketahui distribusi frekuensi jawaban responden. Pada pertanyaan 1 mengenai definisi kanker payudara, sebanyak 60 orang (78,9%) dapat menjawab dengan benar. Ini merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tentang kanker payudara tersampaikan dengan baik kepada masyarakat, khususnya mahasiswi di Fakultas Ekonomi USU Medan. Hal ini juga menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik tingkat pengetahuannya. Hasil ini sesuai dengan teori


(47)

yang ditulis oleh Notoadmodjo (2007) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Sehingga semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya.

Pada pertanyaan 9 mengenai definisi SADARI, sebanyak 40 orang (52,6%) dapat menjawab benar. Pertanyaan 10 mengenai tujuan SADARI, sebanyak 39 orang (51,3%) dapat menjawab benar, dan pertanyaan 11 mengenai metode SADARI, sebanyak 43 orang (56,6%) dapat menjawab dengan benar. Sedangkan pada pertanyaan 14 mengenai cara melakukan SADARI, sebanyak 64 orang (84,2%) menjawab salah dan Pertanyaan 15 mengenai langkah-langkah melakukan SADARI, sebanyak 52 orang (68,4%) menjawab salah. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa mahasiswi Fakultas Ekonomi hanya mempunyai tingkat pengetahuan yang sekedar ”tahu” saja, yaitu sekedar tahu mengenai definisi, tujuan dan metode SADARI. Tapi tidak sampai pada tingkat pengetahuan “aplikasi”, yaitu tidak mengetahui bagaimana menerapkan cara dan langkah-langkah SADARI. Sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007), “tahu” diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Sedangkan “aplikasi” diartikan kemampuan untuk menerapkan materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

Pada tabel 5.3. Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 3 responden (3,9%) yang berpengetahuan baik, 54 responden (71,1%) yang berpengetahuan sedang, dan 19 responden (25%) yang berpengetahuan kurang. Dari hasil tersebut terlihat bahwa tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan SADARI pada mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan berada pada kategori sedang.


(48)

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian Chandra (2009), yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di Kelurahan Petisah Tengah tahun 2009 berada dalam kategori sedang yaitu 80 orang (73,4%). Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Hastuti (2010), yang menunjukkan bahwa sebagian wanita usia subur di desa Mojodoyong Kedawung Sragen memiliki tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI yang cukup yaitu 47 orang (48,5%). Kesamaan hasil penelitian ini dipengaruhi oleh faktor usia. Terdapat kesamaan antara usia responden pada penelitian ini dengan penelitian Chandra dan Hastuti, pada penelitian ini didapati jumlah responden paling banyak berada pada umur 20 tahun yaitu 72 orang (94,7%) dari 76 responden, pada penelitian Chandra didapati jumlah responden paling banyak berada pada umur < 31 tahun yaitu 54 orang (49,5%) dari 109 responden, dan pada penelitian Hastuti didapati jumlah responden paling banyak berada pada umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 76 orang (78,4%) dari 97 responden.

Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2005), yaitu dengan bertambahnya umur seseorang maka proses berfikir akan semakin matang dan dewasa. Usia dewasa muda biasanya akan lebih menjaga penampilan fisik mereka, sehingga akan lebih banyak mencari informasi, selain itu pada usia dewasa muda rasa ingin tahu mereka lebih besar sehingga mereka akan lebih berusaha untuk mencari informasi dan pengetahuan yang lebih baik.

Akan tetapi pada penelitian Kang Ni (2010), menunjukkan hasil yang berbeda bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Sastra angkatan 2008, tentang SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara kurang baik yaitu 33 orang (50%). Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi dan lingkungan masyarakat, seperti keterbatasan informasi yang diterima, kurang atau rendahnya tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara dan pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hal ini sesuai dengan teori Notoadmodjo (2005), bahwa kemudahan untuk


(49)

memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Maka dari itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI. Seperti mencari informasi tentang kanker payudara dan SADARI di berbagai media, seperti media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) dan media elektronik (televisi, radio, internet).

Hal diatas tersebut sesuai dengan teori Notoadmodjo (2005), bahwa untuk meningkatkan pengetahuan seseorang perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan tersebut, seperti pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan, lingkungan sekitar, tingkat sosial ekonomi dan sumber informasi.


(50)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI secara keseluruhannya berada dalam kategori sedang yaitu berjumlah 54 orang (71,1%).

6.2. Saran

1. Bagi mahasiswi

Mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan diharapkan agar tetap mencari informasi baik melalui media cetak atau media elektronik untuk memperluas pengetahuannya tentang kanker payudara dan SADARI.

2. Bagi Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi diharapkan agar dapat memberikan penyuluhan mengenai kanker payudara dan SADARI pada mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang kanker payudara dan SADARI.

3. Bagi Peneliti

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dalam menggambarkan pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan tentang kanker payudara dan SADARI. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini. Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya, untuk meneliti tidak hanya tingkat pengetahuan saja, tetapi juga sikap dan perilaku mahasiswi tentang kanker payudara dan SADARI.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006. Menentukan dan Menyusun Instrumen. Dalam : Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 148-175.

Benson, R.C., dan Pernoll, M.L., 2009. Pemeriksaan Payudara. Dalam : Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC, 473-478.

Benson, R.C., dan Pernoll, M.L., 2009. Payudara. Dalam : Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC, 491-502.

Chandra, Y., 2009. Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009. Karya Tulis Ilmiah. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalimartha, S., 2004. Kanker Payudara. Dalam : Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta : Penebar Swadaya. 19-25.

Davey, dan Patrick., 2006. Kanker Payudara. Dalam : At a Glance Medicine. Jakarta : Penerbit Erlangga, 341.

Diananda, R., 2009. Pengertian Kanker. Dalam : Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta : Kata Hati, 15.

Diananda, R., 2009. Kanker Payudara. Dalam : Mengenal Seluk-Beluk Kanker. Yogyakarta : Kata Hati, 61-62.

Faiz, O., dan Moffat, D., 2003. Drainase dan Limfatik Ekstremitas Atas dan Payudara. Dalam : At a Glance Anatomi. Jakarta : Penerbit Erlangga, 65. Farrer, H., 2001. Struktur Payudara. Dalam : Perawatan Maternitas. Jakarta :

EGC, 200.Gleadle, J., 2007. Pemeriksaan Payudara. Dalam : At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga, 34.

Grace, P.A., dan Borley, N.R., 2006. Kanker Payudara. Dalam : At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit Erlangga, 130-131.

Hastuti, R.Y., 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur Di Desa Mojodoyong Kedawung Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Prodi DIV Kebidanan FK UNS.


(52)

Kang Ni, L.T., 2010. Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra USU Medan Angkatan 2008 Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara. Karya Tulis Ilmiah. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Mansjoer, A., Et al., 2009 . Kanker Payudara. Dalam : Kapita Selekta

Kedokteran. Jakarta: Media Aeculapius, 283-287.

Notoatmodjo, S., 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. Dalam : Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 10-19.

Notoatmodjo, S., 2007. Pengetahuan. Dalam : Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta, 143- 146.

Notoatmodjo, S., 2005. Pengetahuan. Dalam : Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Eka Cipta, 85- 92.

Price, S.A., dan Wilson, L.M., 2005. Karsinoma Payudara. Dalam : Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC, 1303-1307.

Rasjidi, I., 2010. Kanker Payudara. Dalam : 100 Questions and Answers Kanker Pada Wanita. Jakarta : Elex Media Komputindo, 17-53.

Rasjidi, I., dan Hartanto, A., 2009. Kanker Payudara. Dalam : Deteksi dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto, 51-91.

Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2004. Neoplasma. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC, 131-138.

Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2004. Payudara. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah Jakarta : EGC, 388-402.

Sloane, E., 2004. Kelenjar Mammae. Dalam : Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC. 358-359.

Wahyuni, A.S., 2008. Besar Sampel. Dalam : Statistika Kedokteran. Jakarta : Bamboedoea Communication, 116-122.

Wiknjosastro, H., 2007. Kanker Payudara. Dalam : Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 486-494.


(53)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rahma Dona

Tempat/Tanggal Lahir : Pasir Pengaraian Riau, 12 April 1991

Agama : Islam

Alamat : Jl. Seipadang Gg. Langgar/Gg.Turi3 No. 6 Medan Orang Tua : - Ayah : H. Syafe’i Nasution

- Ibu : Hj. Ely Dimpuan Lubis

Riwayat Pendidikan : 1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pasir Pengaraian, Riau Tahun 1996-2002

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rambah, Riau Tahun 2002-2005

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Rambah


(54)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya yang bernama Rahma Dona / NIM 080100073 adalah mahasiswi yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan Tentang Kanker Payudara dan SADARI”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 fakultas ekonomi USU medan tentang kanker payudara dan SADARI. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sejauhmana pengetahuan mahasiswi angkatan tahun 2009 fakultas ekonomi USU medan tentang kanker payudara dan SADARI. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Saudari untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika Saudari bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan anda.

Identitas pribadi Saudari sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudari dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Terima kasih saya ucapkan kepada Saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Medan, ________________ 2011 Peneliti

(Rahma Dona) NIM : 080100073


(55)

Lampiran 3

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Angkatan Tahun 2009 Fakultas Ekonomi USU Medan Tentang Kanker Payudara dan SADARI “ , maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat diperlukan seperlunya.

Medan, 2011


(56)

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWI ANGKATAN TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN TENTANG KANKER PAYUDARA

DAN SADARI

No. Responden : Petunjuk :

a. Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda silang ( X ) untuk jawaban yang Anda anggap benar.

b. Setelah selesai kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan kepada Anda

Karakteristik Responden

Nama :

Umur : tahun

Angkatan :

Alamat :

1. Apakah yang dimaksud dengan kanker payudara?

Pengetahuan Responden

a. Tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara b. Tumor jinak yang bermetastase ke kelenjar limfe c. Pertumbuhan sel-sel yang tidak normal

d. Bengkak pada payudara

2. Dibawah ini yang tidak benar mengenai faktor resiko kanker payudara adalah:

a. Wanita dengan nulipara/belum pernah melahirkan b. Wanita dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga c. Wanita yang tidak menyusui


(57)

3. Dibawah ini yang tidak termasuk gejala kanker payudara adalah : a. Nyeri pada payudara

b. Benjolan Pada payudara c. Terdapat cairan pada payudara d. Hitam pada payudara

4. Dimana saja tempat penyebaran kanker payudara? a. Jaringan sekitar payudara

b. Kelenjar limfe di aksila (kelenjar getah bening di ketiak) c. Kelenjar limfe di leher (kelenjar getah bening di leher) d. Semua benar

5. Stadium awal kanker payudara adalah ?

a. Metastase ke kelenjar limfe aksila (penyebaran ke kelenjar getah bening ketiak)

b. Metastase ke kelenjar limfe leher (penyebaran ke kelenjar getah bening leher)

c. Metastase jauh (penyebaran jauh)

d. Tidak ada metastase jauh (tidak ada penyebaran jauh)

6. Dibawah ini yang tidak termasuk cara untuk mendeteksi kanker payudara adalah :

a. Periksa payudara sendiri (SADARI) b. Ultrasonografi (USG)

c. Mammografi d. Foto thoraks

7. Apakah yang termasuk pengobatan kanker payudara ? a. Pembedahan

b. SADARI

c. Ultrasonografi (USG) d. Mammografi

8. Dibawah ini yang termasuk pencegahan kanker payudara adalah : a. Menghindari konsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi b. Menghindari konsumsi buah dan sayur

c. Konsumsi lemak yang tinggi


(58)

9. Apakah yang dimaksud dengan SADARI ?

a. Cara untuk mendeteksi dini penyakit infeksi pada payudara

b. Cara untuk mendeteksi dini payudara sendiri dengan beberapa tahapan c. Cara untuk mendeteksi dini sel-sel yang abnormal pada kanker

d. Salah satu cara untuk mencegah kanker payudara dengan metode pemberian obat

10. Apakah tujuan dari SADARI ? a. Deteksi dini kanker payudara b. Mencegah kanker payudara c. Pengobatan kanker payudara d. Menjaga kebersihan payudara

11. Berapa bagiankah yang dilakukan dalam metode SADARI? a. 1 bagian yaitu inspeksi (dengan cara melihat)

b. 2 bagian yaitu inspeksi dan palpasi (dengan cara melihat dan meraba) c. 3 bagian yaitu inspeksi, palpasi, perkusi (dengan cara melihat, meraba,

dan mengetuk)

d. 4 bagian yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (dengan cara melihat, meraba, mengetuk, dan mendengarkan)

12. Sejak usia berapa wanita dianjurkan untuk melakukan SADARI ? a. Usia 10 tahun

b. Usia 15 tahun c. Usia 20 tahun d. Usia 25 tahun

13. Pada waktu kapan sebaiknya melakukan SADARI? a. Saat menstruasi

b. 7-10 hari sebelum menstruasi c. 7-10 hari setelah menstruasi d. Saat tidak menstruasi

14. SADARI dilakukan dengan menggunakan : a. Semua jari tangan

b. Jari ke 1, 2, dan 3 c. Jari ke 1, 2, dan 4 d. Jari ke 2, 3, dan 4


(59)

15. 1. palpasi seluruh permukaan kedua payudara dengan jari dengan gerakan memutar

2. memperhatikan kelainan-kelainan pada payudara

3. pijat payudara dari tepi hingga ke putting dan perhatikan adakah cairan yang keluar

4. melepaskan seluruh pakaian dan berdiri di depan cermin dengan posisi kedua lengan disamping tubuh

5. ulangi palpasi dalam posisi berbaring

6. mengamati kembali kelainan-kelainan pada payudara dengan posisi kedua tangan lurus keatas, dan kemudian posisi kedua tangan di pinggang

Langkah-langkah yang benar dalam melakukan SADARI adalah : a. 4-2-3-6-1-5

b. 4-1-5-2-6-3 c. 4-2-6-1-5-3 d. 4-2-6-1-3-5


(1)

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

41

53.9

53.9

53.9

1

35

46.1

46.1

100.0

Total

76

100.0

100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

19

25.0

25.0

25.0

1

57

75.0

75.0

100.0

Total

76

100.0

100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

36

47.4

47.4

47.4

1

40

52.6

52.6

100.0

Total

76

100.0

100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

37

48.7

48.7

48.7

1

39

51.3

51.3

100.0


(2)

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

33

43.4

43.4

43.4

1

43

56.6

56.6

100.0

Total

76

100.0

100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

53

69.7

69.7

69.7

1

23

30.3

30.3

100.0

Total

76

100.0

100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

51

67.1

67.1

67.1

1

25

32.9

32.9

100.0

Total

76

100.0

100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

64

84.2

84.2

84.2

1

12

15.8

15.8

100.0


(3)

p15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

52

68.4

68.4

68.4

1

24

31.6

31.6

100.0


(4)

Lampiran 9

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Baik

3

3.9

3.9

3.9

sedang

54

71.1

71.1

75.0

kurang

19

25.0

25.0

100.0


(5)

Lampiran 10

MASTER DATA

no. nama umur angkatan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total tingkat pen

1 nn. JA 20 2009 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 baik 2 nn. EM 20 2009 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 baik 3 nn. WAJ 20 2009 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 7 sedang 4 nn. LT 20 2009 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4 kurang 5 nn. DSL 21 2009 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 sedang 6 nn. CPM 20 2009 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 sedang 7 nn. DAS 20 2009 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 sedang 8 nn. OFS 20 2009 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 kurang 9 nn. RZS 20 2009 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 sedang 10 nn. J 20 2009 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 7 sedang 11 nn. SDC 20 2009 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4 kurang 12 nn. DGE 20 2009 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 4 kurang 13 nn. LD 20 2009 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 9 sedang 14 nn. NAP 21 2009 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 6 sedang 15 nn. VA 20 2009 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 9 sedang 16 nn. SD 20 2009 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 8 sedang 17 nn. RCM 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 7 sedang 18 nn. DY 20 2009 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 7 sedang 19 nn. VH 20 2009 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 6 sedang 20 nn. RAT 20 2009 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 sedang 21 nn. RDN 20 2009 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 7 sedang 22 nn. DTA 20 2009 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 kurang 23 nn. IHD 20 2009 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 6 sedang 24 nn. IPS 20 2009 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 7 sedang 25 nn. NAS 20 2009 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 9 sedang 26 nn. VS 20 2009 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 7 sedang 27 nn. YLP 20 2009 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7 sedang 28 nn. SNI 20 2009 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7 sedang 29 nn. WGP 20 2009 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 sedang 30 nn. FAS 20 2009 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 sedang 31 nn. NS 20 2009 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 9 sedang 32 nn. DR 20 2009 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8 sedang 33 nn. TN 20 2009 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 8 sedang 34 nn. DY 20 2009 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7 sedang 35 nn. TF 20 2009 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 8 sedang 36 nn. SS 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 kurang 37 nn.DUA 20 2009 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 sedang 38 nn. CM 20 2009 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 6 sedang 39 nn. K 20 2009 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 8 sedang


(6)

41 nn. MPS 20 2009 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 8 sedang 42 nn. DIR 20 2009 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 8 sedang 43 nn. S 20 2009 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 sedang 44 nn. M 20 2009 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4 kurang 45 nn. AP 20 2009 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 8 sedang 46 nn. RA 20 2009 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 8 sedang 47 nn. APN 20 2009 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8 sedang 48 nn. NRR 20 2009 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 kurang 49 nn. IA 20 2009 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 6 sedang 50 nn SY 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6 sedang 51 nn. N 20 2009 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 7 sedang 52 nn. AH 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 6 sedang 53 nn. RR 20 2009 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 5 kurang 54 nn. AS 20 2009 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 kurang 55 nn. P 20 2009 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 8 sedang 56 nn. IS 20 2009 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 kurang 57 nn. G 20 2009 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 6 sedang 58 nn. MU 20 2009 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 5 kurang 59 nn. PGM 20 2009 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 kurang 60 nn. BV 20 2009 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 sedang 61 nn. LK 20 2009 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6 sedang 62 nn. TAM 20 2009 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 8 sedang 63 nn. NS 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5 kurang 64 nn. AA 22 2009 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 5 kurang 65 nn. RY 20 2009 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 5 kurang 66 nn. US 20 2009 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 5 kurang 67 nn. HUS 20 2009 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 sedang 68 nn. AP 21 2009 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 kurang 69 nn. DM 20 2009 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 7 sedang 70 nn. YF 20 2009 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 7 sedang 71 nn. PO 20 2009 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 sedang 72 nn. RH 20 2009 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 kurang 73 nn. EY 20 2009 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 9 sedang 74 nn. NC 20 2009 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 sedang 74 nn. MB 20 2009 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 7 sedang 76 nn. SL 20 2009 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 12 baik


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

14 131 208

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan SADARI dengan Perilaku SADARI pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008

3 75 68

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra USU Medan Angkatan 2008 Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 36 70

Gambaran Perilaku Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

2 31 79

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 16

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 1 41

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 4

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Tindakan SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan Tahun 2015

0 0 77