PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGANLATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA CLUB BINAAN DISPORA MEDAN TAHUN 2016.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGANLATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER
OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA
PUTERA CLUB BINAAN DISPORA MEDAN TAHUN 2016
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
AMRINTO SINURAT NIM. 6113121006
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
AMRINTO SINURAT, NIM 6113121006. Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Dengan Latihan Split Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Pada Karateka Club Binaan Dispora Medan TahunP 2016. ( Pembimbing Skripsi : PANGONDIAN PURBA) Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.
Penelitian ini bertujuan. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka
Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh latihan knee tuck jump dan latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump
terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan
Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club
Binaan Dispora Medan tahun 2016. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan knee tuck jump dan latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan pelaksanaan latihan yaitu Knee Tuck Jump dan latihan Split Jump.
Populasi adalah seluruh karateka Putra Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016 yang berjumlah 26 orang. Sampel diambil dari populasi dengan tehnik purposive sample (sampel bersyarat). Dengan syarat adalah sebagai berikut : 1) terdaftar sebagai anggota Putra Club Binaan DISPORA Medan, 2) Aktif latihan, 3) karateka berbadan sehat, 4) berusia 16-19 tahun, sehingga di dapat sampel berjumlah 12 orang. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test
dan pengukuran adalah test Vertikal Jump untuk Power Otot tungkai dan test
Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan. Penelitian digunakan selama 6 minggu dengan latihan 3 kali dalam seminggu untuk melihat masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan Uji- t.
Analisis hipotesis 1). Latihan Knee Tuck Jump diperoleh pengujian sebesar = 7,95, Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa secara signifikan latihan Knee Tuck Jump
berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club
Binaan Dispora Medan Tahun 2016. 2). Latihan Split jump diperoleh pengujian hipotesis sebesar = 5,15, Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa secara signifikan latihan Split Jump
terhadap power otot tungkai pada Karateka Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016. 3). Dari rata-rata dan Simpangan Baku diperoleh pengujian hipotesis
(5)
dengan dk = n -1 (6-1= 5) pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 2,57 dengan demikian ( 3,14 > 2,57). Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa secara signifikan latihan Knee Tuck Jump lebih baik dari latihan Split Jump terhadap power otot tungkai pada Karateka Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016. 4). Latihan Knee Tuck Jump diperoleh pengujian hipotesis sebesar = 2.65. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Knee Tuck Jump terhadap kecepatan Tendangan Maegeri chudan pada Karateka Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016. 5). Latihan Split Jump diperoleh pengujian hipotesis sebesar = 16,6, Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Split Jump terhadap Kecepatan tendangan Maegeri Chudan pada Karateka Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016. 6). Dari rata-rata dan Simpangan baku diperoleh pengujian hipotesis sebesar = 9.81, selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga dengan dk = n -1 (6-1= 5) pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 2,57 dengan demikian ( 9,81 > 2,57). Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.. Dengan demikian disimpulkan bahwa latihan Knee Tuck Jump lebik baik dari latihan Split Jump terhadap Kecepatan Tendangan
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan judul: “Perbedaan pengaruh Latihan knee tuck jump dengan Latihan Split jump Terhadap Peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan.”
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, MPd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED. Bapak Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan III.
4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED
5. Bapak Drs. Yan Indra, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
6. Bapak Pangondian Purba S.Pd, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi 7. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.
8. Seluruh manajemen Club Karate DISPORA Medan dan juga karateka yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
(7)
9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu K Sinurat dan R br Simbolon. Juga kepada kakak dan adik saya Rena Sinurat, Irma Sinurat, Uchi Sinurat dan Amelia Sinurat. Terima kasih untuk dukungan semangat dan doa yang kalian berikan.
10.Kepada sahabat-sahabat kos di Gang Rukun, Firdawanto Silalahi, Risko Sihaloho, Mayko Simbolon S.Pd, Pino Malau dan Sahabat di Gg Kabu-kabu , Merry Sinurat S.Pd, Rukun Manik S.Pd, Mey Marpaung S.Pd, Kasih Marbun S.Pd, Dermawanti Marpaung yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama ini.
11.Kepada Mahasiswa PKO Reg dan Ekstensi 2011 dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2016 Penulis
Amrinto Sinurat NIM: 6113121006
(8)
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 10
1. Hakikat Karate ... 10
2. Hakikat Power Otot Tungkai ... 13
3. Hakikat Tendangan Maegeri Chudan ... 15
4. Hakikat Kecepatan Tendangan ... 17
5. Hakikat Latihan ... 18
6. Hakikat Latihan Plyometrics ... 20
6.1Hakikat Latihan Knee Tuck Jump ... 20
6.2 Hakikat Latihan Split Jump ... 22
B. Kerangka Berpikir ... 23
C. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26
1. Lokasi Penelitian ... 26
2. Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi Dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
(9)
D. Desain Penelitian ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 28
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 31
G. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 34
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 36
1. Uji Normalitas ... 36
2. Uji Homogenitas ... 38
C. Pengujian Hipotesis ... 39
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTA PUSTAKA ... 50
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Data Test Awal Power Otot Tungkai Atlet Karate ... 3
1.2 Norma Tes Power Otot Tungkai ... 4
1.3 Tes hasil kecepatan tendangan maegeri chudan ... 5
1.4 Norma kecepatan tendangan maegeri chudan ... 6
3.1 Randomized Pre test and Post test Two Groups ... 27
3.2 Matching by Pairing ... 28
3.3 Norma Kecepatan Tendangan Karate ... 31
4.1 Hasil Pre- test dan Post- Test kelompok latihan Knee tuck jump dan Split Jump Terhadap Power Otot Tungkai ... 34
4.2 Hasil Pre- test dan Post- Test kelompok latihan Knee tuck jump dan Split Jump Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan ... 34
4.3 Uji Normalitas ... 36
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Sasaran tendangan Maegery Chudan ... 16
2.2 Tendangan Maegeri Chudan ... 17
2.3 Penambahan beban latihan bertahap ... 19
2.4 Rangkaian Gerakan Knee Tuck Jump ... 21
2.5 Teknik Pelaksanaan Split Jump ... 22
3.1 Vertical Jump ... 30
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Program Latihan Knee Tuck Jump ... 51
2. Program Latihan Split Jump ... 53
3. Data Pre – Test dan Post test ... 55
4. Perhitungan Z Score ... 58
5. Teknik Matching By Pairing ... 59
6. Mencari Rata-Rata Simpangan Baku ... 60
7. Uji Normalitas ... 64
8. Uji Homogenitas ... 68
9. Pengujian Hipotesis ... 70
10. Daftar Hadir Sampel ... 79
11. Susunan Panitia pelaksana penelitian ... 80
12. Dokumentasi Penelitian ... 82
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahDalam cabang olahraga bela diri karate ada dua jenis komponen yang sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)
bahwa “kata sebagai rangkaian beberapa kihon yang disusun melalui proses
panjang pada masa lalu kedalam sebuah bentuk khusus yang memiliki nilai keindahan, artinya filosofis yang tinggi, serta diatur oleh sebuah standarlisasi yang baku dalam penerapan”.
Lebih lanjut dikatakan Abdul Wahid (2006: 75) ada tiga hal yang menjadi esensi pokok dalam memainkan sebuah kata: (a) Tenaga, dicapai dengan
pemahaman yang mendalam tentang kihon secara utuh yang diproses secara
sempurna dengan bantuan pernapasan yang benar agar dapat menghasilkan sebuah keluaran/output tenaga yang semaksimum mungkin (b) Irama, dicapai dengan menguasai secara total pengaaturan kecepatan dan kelambatan (tempo) pergerakan dalam sebuah Kata yang bersumber pada Embusen (garis arah baku dari pergerakan dari sebuah Kata). (c) Keindahan, dicapai lewat peneguhan diri akan dua spirit yang wajib diketahui yaitu spirit dalam dan luar.
Sedangkan kumite menurut Abdul Wahit (2006: 83) adalah “berarti tangan-tangan yang bersilangan/beradu. Dalam pemahaman karate-do murni
yang berlandaskan zen, ia tidak sanggup sebagai bentuk pertarungan, namun
didefenisikan secara jauh sebagai sebuah bentuk latihan dimana dua orang yang sedang berhadapan dalam sebuah arena berusaha secara keras dan sportif untuk
(14)
2
saling menunjukkan teknik terbaik kepada lawannya dengan tetap tunduk dalam aturan yang sangat ketat.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga karate diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen fisik, karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan prestasi”. Seperti yang dikatakan Harsono (1988: 153) “kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari system tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik”.
Menurut Harsono (1993: 1) bahwa “kondisi fisik yang dimaksud adalah
kekuatan, daya tahan, kelenturan, kelincahan, kecepatan dan power”. Kebutuhan
kondisi fisik tersebut tidak boleh disamakan untuk masing-masing cabang olahraga, karena setiap cabang olahraga memiliki karakteristik karakter sendiri. Hal ini akan berkaitan dengan metode dan bentuk-bentuk latihan yang akan dilaksanakan sehingga bentuk latihan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga yang bersangkutan.
Peneliti mencoba melakukan pengamatan dengan pelatih dan atlet Club Binaan Dispora Medan. Setelah melakukan pengamatan selama beberapa hari peneliti menemukan adanya beberapa masalah dalam melakukan tendangan Maegeri Chudan. Karena dari hasil pengamatan peneliti ditemukannya gerakan
(15)
3
mulai mengangkat kaki tendang, lecutan yang dihasilkan kaki tendang dan putaran kaki yang menjadi tumpuan berat badan pada saat melakukan tendangan. Kurangnya beberapa gerakan tersebut dapat mempengaruhi hasil dan kecepatan tendangan yang dihasilkan. Ini bisa disebabkan karena lemahnya power otot tungkai sehingga berpengaruh terhadap kecepatan tendangan Maegeri Chudan yang dihasilkan. Lemahnya kekuatan power otot tungkai atlet karate bisa disebabkan oleh kurangnya latihan fisik yang diberikan terutama
latihan untuk meningkatkan power otot tungkai.
Menurut Suharto (1996: 96) bahwa “untuk mengukur power otot tungkai
maka digunakan tes vertical jump” maka penulis melakukan tes pendahuluan
vertical jump. Seperti yang tertera pada tabel 1.
Tabel 1.1 Data Test Awal Power Otot Tungkai Atlet Karate Putera No Nama Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg) Raihan (cm)
Tinggi Lompatan Hasil (cm)
Power
(kg m/s) Kategori I II III
1 Toni S. Rambe 168 65 210 258 262 262 52 103,73 K
2 Alpanto Saragih 174 68 228 283 279 284 56 112,64 K
3 Ferdinan Hutapea
173 61 220 285 288 286 68 111,35 K
4 Yosua Siahaan 172 51 219 265 265 264 46 76,56 KS
5 M. Rama Yegi 167 69 215 253 253 255 40 96,60 K
6 Steven A.Sihombing
173 50 225 275 273 263 50 78,26 KS
7 Yohannes Afandi
169 65 212 259 258 256 47 98,64 K
8 Bintang Siagian 173 60 220 270 274 277 57 100,27 K
9 Adino Medianto 175 52 221 278 277 278 57 86,90 K
10 Aric Jacri 173 60 220 274 273 276 56 99,39 K
11 Jeremi Manuel 161 50 210 265 265 264 55 82,08 K
12 Ricky M.
Aritonanng
(16)
4
Tabel 1.2. Norma Tes power otot tungkai
>180 Baik Sekali
150-179 Baik 120-149 Sedang
90-119 Kurang
<90 Kurang Sekali
Sumber : Sajoto 1988:94
Rumus untuk mengetahui power otot tungkai digunakan dengan rumus
Nomogram Lewis Rumus :
P = √4,9 (weight) √D” Keterangan :
P = √4,9 = Rumus ketetapan
Weight = Berat badan
√D” = Tinggi lompatan
1. Hasil lompatan yang tertinggi dikurang raihan
2. Hasil dari tinggi lompatan yang tertinggi dikurang raihan dibagi 100
3. Dari hasil tinggi lompatan yang tertinggi dikurang raihan dibagi 100
lalu diakarkan
4. Hasil dari 1,2,dan 3 dikalikan keseluruhannya
5. Hasil kg m/second
Sumber buku dari pengukuran dan evaluasi untuk guru pendidikan jasmani, Don R.Krikendal, Joseph J Gruger, Robert E.Johnson ( Tahun 1997 : 242)
(17)
5
Untuk menjadi atlet karate yang baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang baik. Misalnya dalam melakukan teknik tendangan karate seperti
tekhnik tendangan maegeri chudan harus dibutuhkan otot tungkai yang baik
agar tendangan yang dihasilkan sempurna atau seperti yang diinginkan.
Dari sekian banyak bentuk latihan plyometrics yang ada tetapi dalam
penelitian ini bentuk latihan yang digunakan adalah knee tuck jump dan latihan
Split jump. Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka perlu dilakukan
penelitian tentang pengaruh latihan knee tuck jump dan latihan Split jump
terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil kecepatan tendangan maegeri
chudan pada Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
Tabel 1.3 Tes hasil kecepatan tendangan maegeri chudan putra karateka Club Binaan Dispora Medan Medan
NO NAMA
PERCOBAAN
WAKTU KETERANGAN
I II III
1 Toni Shaputra Rambe 10 9 11 10 detik KURANG
2 Alpanto Saragih 9 9 10 10 detik KURANG
3 Ferdinan Hutapea 9 10 9 10 detik KURANG
4 Yosua Siahaan 10 10 11 10 detik KURANG
5 M. Ramayegi 10 10 10 10 detik KURANG
6 Steven Alexander sihombing 10 9 10 10 detik KURANG
7 Yohanes Arfandi 10 10 11 10 detik KURANG
8 Bintang Siagian 9 10 9 10 detik KURANG
9 Adino Mediatno 9 9 10 10 detik KURANG
10 Aric Jakri 9 11 10 10 detik KURANG
11 Jeremi Manuel 10 11 12 10 detik KURANG
(18)
6
Tabel 1.4 Norma kecepatan tendangan maegeri chudan
Kategori Puteri Putera
Baik Sekali >23 >25
Baik 19-22 20-24
Cukup 14-18 15-19
Kurang 8-13 10-14
Kurang Sekali <7 <9
Sumber : Simbolon, 2013: 126
Data Tersebut diatas merupakan hasil Persentase yang didapat untuk melihat perkembangan kemampuan sampel atau atlet dalam melakukan test
tendangan Maegeri Chudan. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa
rata-rata test hasil tendangan saat melakukan tendangan Maegeri Chudan karateka
Club Binaan Dispora Medan Medan tersebut sangat rendah. Berdasarkan Pernyataan yang sudah disebutkan sebelumnya peneliti ingin membuktikan
pengaruh Latihan knee tuck jump dengan Latihan Split jump Terhadap
Peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada
karateka Club Binaan Dispora Medan. B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi permasalahan yaitu, sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan tendangan Maegeri
Chudan karateka Club Binaan Dispora Medan Medan?
2. Apakah latihan knee tuck jump dapat meningkatkan power otot tungkai?
3. Apakah latihan knee tuck jump dapat mempengaruhi kecepatan tendangan
Maegeri Chudan karateka Club Binaan Dispora Medan?
(19)
7
5. Apakah latihan Split jump dapat mempengaruhi kecepatan tendangan
Maegeri Chudan karateka Club Binaan Dispora Medan?
6. Dari hasil latihan knee tuck jump dan latihan Split jump, manakah yang
dapat memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil power otot tungkai
dan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti cukup luas seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada
masalah pengaruh latihan knee tuck jump dengan latihan Split jump terhadap
peningkatan power otot tungkai dan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan
pada karateka Club Binaan Dispora Medan Medantahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan kerangka konsep dan identifikasi masalah, maka dirumuskan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap
peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan
tahun 2016?
2. Apakah ada pengaruh signifikan latihan Split jump terhadap peningkatan
power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
3. Apakah pengaruh latihan latihan knee tuck jump lebih besar daripada
latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka
(20)
8
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap
kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora
Medan tahun 2016?
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Split jump terhadap kecepatan
tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan
tahun 2016?
6. Apakah pengaruh latihan knee tuck jump lebih baik daripada latihan Split
jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club
Binaan Dispora Medan tahun 2016? E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu keolahragaan, dan meningkatkan serta mengembangkan kualitas pelatihan dalam memecahkan masalah-masalah dalam pelatihan untuk mencapai prestasi optimal.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump terhadap
peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan
tahun 2016.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan Split jump terhadap peningkatan
power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
3. Mengetahui manakah yang lebih berpengaruh latihan knee tuck jump dan
latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka
(21)
9
4. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump terhadap
kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora
Medan tahun 2016.
5. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan Split jump terhadap kecepatan
tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan
tahun 2016.
6. Mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan knee tuck jump
dan latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada
karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam
penyusunan program latihan pembina prestasi khususnya dalam cabang olahraga karate tahun 2016.
2. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih karate untuk meningkatkan
kecepatan tendangan maegeri chudan dengan menggunakan bentuk
latihan knee tuck jump dan latihan Split jump.
3. Sebagai bahan bacaan dan refrensi bagi para insan olahragawan dan para
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Latihan knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot tungkai pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016 2. Latihan split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot
tungkai pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
3. Latihan knee tuck jump lebih baik dari latihan split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Karateka putra Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016.
4. Latihan knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
5. Latihan split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
6. Latihan knee tuck jump lebih baik dari latihan split jump terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada Karateka putra Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016.
(23)
47
B. Saran
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan plyometric yang berbeda untuk meningkatkan kondisi fisik yaitu power otot tungkai dan kecepatan Tendangan maegery chudan maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan yaitu:
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan knee tuck jump dan latihan split jump dapat meningkatkaan power otot tungkai dan kecepatan maegery chudan diharapkan kepada pelatih, instruktur karate dan juga guru- guru olahraga di lapangan khususnya agar menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan atletnya.
2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.
3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.
4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan latihan yang ingin dicapai.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahit (2006). Shotokan, Sebuah Tinjauan Alternatif Terhadap Aliran
Karate- Do Terbesar di Dunia .PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
A. Chu, Donald (1940). Jumping Into Plyometrics. Swiss. Leisurre Press
Arikunto,Suharsimi (1998),Metodologi Penelitian. Bandung. Ghalia Indonesia
Bompa, Tudor O. (1983). Power Training For Speed. Canada, York Univercity
Toronto Ontario, Second Prainting
C. Radelliffe, James. (1940). Plyometrics. Bidang Kepelatihan Kantor Menpora
Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pe
ndidikan.
Krikendal.R Don, Gruger Joseph, Johnson E. Robert (1997). Pengukuran Dan
Evaluasi Untuk Guru Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Nossek,Yosef (1982). Teori Umum Latihan. Lagos: Institut Nasional Olahraga
Lagos.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Simbolon, B. (2015). Latihan Dan Melatih Karateka. Yogyakarta. Griya Pustaka
Yogyakarta.
Sudjana. (2005). Metode statistik, Bandung: Tarsito
Sujoto, J.B. (2002). Teknik Oyama Karate Seri Kihon. Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo
Suharto, (1999).Tes kesegaran Jasmani Indonesia .Departemen Pendidikan
Nasional Pusat Kesegaran dan Rekreasi. Jakarta
(1)
5. Apakah latihan Split jump dapat mempengaruhi kecepatan tendangan Maegeri Chudan karateka Club Binaan Dispora Medan?
6. Dari hasil latihan knee tuck jump dan latihan Split jump, manakah yang dapat memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil power otot tungkai dan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang diteliti cukup luas seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah pengaruh latihan knee tuck jump dengan latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan Medantahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan kerangka konsep dan identifikasi masalah, maka dirumuskan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
2. Apakah ada pengaruh signifikan latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016? 3. Apakah pengaruh latihan latihan knee tuck jump lebih besar daripada
latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
(2)
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan knee tuck jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
6. Apakah pengaruh latihan knee tuck jump lebih baik daripada latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu keolahragaan, dan meningkatkan serta mengembangkan kualitas pelatihan dalam memecahkan masalah-masalah dalam pelatihan untuk mencapai prestasi optimal.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016. 3. Mengetahui manakah yang lebih berpengaruh latihan knee tuck jump dan
latihan Split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
(3)
4. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan knee tuck jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
5. Mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
6. Mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan knee tuck jump dan latihan Split jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Club Binaan Dispora Medan tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam penyusunan program latihan pembina prestasi khususnya dalam cabang olahraga karate tahun 2016.
2. Sebagai bahan masukan bagi para pelatih karate untuk meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan dengan menggunakan bentuk latihan knee tuck jump dan latihan Split jump.
3. Sebagai bahan bacaan dan refrensi bagi para insan olahragawan dan para mahasiswa olahraga yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
(4)
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Latihan knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot tungkai pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016 2. Latihan split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot
tungkai pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
3. Latihan knee tuck jump lebih baik dari latihan split jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Karateka putra Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016.
4. Latihan knee tuck jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
5. Latihan split jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada karateka putra Club Binaan DISPORA Medan tahun 2016
6. Latihan knee tuck jump lebih baik dari latihan split jump terhadap kecepatan Tendangan maegery chudan pada Karateka putra Club Binaan Dispora Medan Tahun 2016.
(5)
B. Saran
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan plyometric yang berbeda untuk meningkatkan kondisi fisik yaitu power otot tungkai dan kecepatan Tendangan maegery chudan maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan yaitu:
1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan knee tuck jump dan latihan split jump dapat meningkatkaan power otot tungkai dan kecepatan maegery chudan diharapkan kepada pelatih, instruktur karate dan juga guru- guru olahraga di lapangan khususnya agar menggunakan kedua bentuk latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan atletnya.
2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.
3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.
4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan latihan yang ingin dicapai.
(6)
48