PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DENGAN LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA SABUK HIJAU DOJO SHIROITE SMA KARTIKA 1-4 PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DENGAN LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP

PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN

PADA KARATEKA PUTERA SABUK HIJAU DOJO SHIROITE SMA KARTIKA 1-4

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SORITUA SINAGA

NIM. 609421034

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis dalam pembuatan skripsi ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M. Pd Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, Bapak Drs. Mesnan, M. Kes Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M. Pd Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Nono Hardinoto, M. Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

4. Bapak Drs. H. Ibrahim Wiyaka, M. Kes, AIFO Dosen Pembimbing Skripsi dan Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

5. Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang selalu bersedia memberikan motivasi terkhusus sahabat saya PKO regular A 2009.

6. Senpai Richard Simanjuntak, S.Pd, yang telah membimbing saya dan memberikan ijin penelitian serta adinda karateka Shiroite Siantar-Simalungun. 7. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda St. Jarisman Sinaga dan Ibunda

Friska Purba dan kakak saya Yuni Wuryandari Sinaga, SH, adik-adik saya Sherly Senna Sinaga, Ronni Rosintan Sinaga, Rosepta Rina Sinaga yang memberikan dukungan dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat saya yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini terkhusus sahabat penulis Timbul P Tampubolon, Rizki Antoni, Bartineus Purba, Erwin


(6)

Sibarani, Gomgom Sibarani, Donensen Manalu yang selalu memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Penulis mempersembahkan tulisan ini untuk pengembangan pengetahuan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia olahraga serta bagi para pembacanya, akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, April 2014 Penulis

Soritua Sinaga NIM.609421034


(7)

i ABSTRAK

SORITUA SINAGA. Nim 609421034. Perbedaan Pengaruh Latihan Stride

Jump Crossover Dengan Latihan Split Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Pada

Karateka Putera Sabuk Hijau Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar Tahun 2013.

(Dosen Pembimbing: H. IBRAHIM WIYAKA). Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.

Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih. Karate memiliki teknik tendangan yang merupakan salah satu teknik yang dominan. Salah satu teknik tendangan adalah maegeri chudan, yang artinya teknik tendangan lurus kedepan ke arah ulu hati. Kaki menendang lurus berlawanan arah dengan posisi dachi, pinggul diputar untuk mendapatkan tendangan yang maksimal dan menjangkau sasaran lebih jauh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan manakah yang lebih berpengaruh antara latihan Stride Jump Crossover dan latihan Split Squat Jump terhadap power otot tungkai dankecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 31 orang, jumlah sampel 8 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik matching by pairing yaitu kelompok latihan stride jump crossover dan kelompok latihan split squat jump. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan tes dan pengukuran adalah tes vertical jump untuk power otot tungkai dan untuk tes kecepatan tendangan maegeri chudan menggunakan stopwatch, penelitian dilaksanakan selama 18 kali pertemuan dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas dan terikat digunakan uji-t berpasangan dan uji-t tidak berpasangan.

Analisis hipotesis pertama dari data pre-test dan data post-test power otot tungkai kelompok latihan stride jump crossover diperoleh sebesar 9,67 serta 2,35 dengan α=0,05 ( > ) berarti ditolak dan diterima. Dengan kesimpulan, latihan stride jump crossover secara signifikan berpengaruh terhadap power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

Analisis hipotesis kedua dari data pre-test dan data post-test power otot tungkai kelompok latihan split squat jump diperoleh sebesar 4,60 serta 2,35 dengan α=0,05 ( > ) berarti ditolak dan diterima. Jadi disimpulan, latihan split squat jump secara signifikan berpengaruh terhadap power


(8)

ii

otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

Analisis hipotesis ketiga dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh sebesar 0,85 serta 1,94 dengan α=0,05 ( < ) berarti diterima dan ditolak. Jadi disimpulan, latihan stride jump crossover secara signifikan tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan split squat jump terhadap power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. Selisih rata-rata beda pre-test dan post-test latihan stride jump crossover terhadap power otot tungkai diperoleh 9,67. Selisih rata-rata beda pre-test dan post-test latihan split squat jump terhadap power otot tungkai diperoleh 4,60. Jadi latihan stride jump crossover lebih baik daripada latihan split squat jump.

Analisis hipotesis keempat dari data pre-test dan data post-test kecepatan tendangan maegeri chudan kelompok latihan stride jump crossover diperoleh

sebesar 7,27 serta 2,35 dengan α=0,05 ( > ) berarti ditolak dan diterima. Dengan kesimpulan, latihan stride jump crossover secara signifikan berpengaruh terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

Analisis hipotesis kelima dari data pre-test dan data post- test kecepatan tendangan maegeri chudan kelompok latihan split squat jump diperoleh

sebesar 3,59 serta 2,35 dengan α=0,05 ( > ) berarti ditolak dan diterima. Jadi disimpulkan, latihan split squat jump secara signifikan berpengaruh terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

Analisis hipotesis keenam dari perhitungan rata-rata dan simpangan baku diperoleh sebesar 0,1175 serta 1,94 dengan α=0,05 ( < ) berarti diterima dan ditolak. Jadi disimpulan, latihan stride jump crossover secara signifikan tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. Selisih rata-rata beda pre-test dan post-test latihan stride jump crossover terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan diperoleh 7,27. Selisih rata-rata beda pre-test dan post-test latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan diperoleh 3,59. Jadi latihan stride jump crossover lebih baik daripada latihan split squat jump.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTRAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II : LANDASAN TEORITIS ... 13

A. Kajian Teoritis ... 13

1. Hakikat Karate ... 13

2. Hakikat Tendangan Maegeri Chudan ... 13

3. Hakikat Power Otot Tungkai ... 16

4. Hakikat Kecepatan Tendangan ... 17

5. Hakikat Latihan ... 18

6. Hakikat Latihan Plyometrics ... 20

6.1 Hakikat Latihan Stride Jump Crossover... 21

6.2 Hakikat Latihan Split Squat Jump ... 24

B. Kerangka Berfikir ... 25

C. Hipotesis ... 29

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30


(10)

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 30

C. Metode Penelitian ... 31

D. Disain Penelitian ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Analisis Data ... 36

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Homogenitas ... 44

C. Pengujian Hipotesis ... 45

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(11)

i

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Perolehan Point Tendangan ... 4

Tabel 2. Hasil Tes Pendahuluan Power Otot Tungkai ... 5

Tabel 3. Acuan Norma Daya Ledak Otot Tungkai ... 6

Tabel 4. Hasil Tes Pendahuluan Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan…. 6 Tabel 5. Hasil Tes Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Atlet Nasional Karateka Putera... 7

Tabel 6. Daftar Nama Atlet Putera Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar Tahun 2013... 31

Tabel 7. Bentuk Rancangan Disain Penelitian (Pre-Test dan Post-Test Two Group Design) ... 32

Tabel 8. Teknik Matching By Pairing ... 38

Tabel 9. Hasil Pre-test dan Post-test Latihan Stride Jump Crossover dan Split Squat Jump Terhadap Power Otot Tungkai ... 40

Tabel 10. Hasil Pre-test dan Post-test Latihan Stride Jump Crossover dan Split Squat Jump Terhadap Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan ... 40

Tabel 11. Uji Normalitas Data ... 42

Tabel 12. Penentuan Beban Awal Latihan Stride Jump Crossover ... 58

Tabel 13. Penentuan Beban Awal Latihan Split Squat Jump ... 58

Tabel 14. Data Sampel Pre-test ... 71

Tabel 15. Data Sampel Post-test ... 71

Tabel 16. Data Mentah Hasil Pre-test Power Otot Tungkai ... 72

Tabel 17. Data Mentah Hasil Pre-test Kecepatan Tendangan ... 72

Tabel 18. Data Mentah Hasil Post-test Power Otot Tungkai... 73

Tabel 19. Data Mentah Hasil Post-test Kecepatan Tendangan ... 73

Tabel 20. Perhitungan Z-Score ... 74

Tabel 21. Ranking Data Perhitungan Z-Score... 75

Tabel 22. Rata-rata dan Simpangan Baku Pre-test Power Otot Tungkai Stride Jump Crossover ... 76 Tabel 23. Rata-rata Simpangan Baku Post-test Power Otot Tungkai Stride


(12)

ii

Jump Crossover ... 76 Tabel 24. Rata-rata dan Simpangan Baku Pre-test Power Otot Tungkai Split

Squat Jump ... 77 Tabel 25. Rata-rata dan Simpangan Baku Post-test Power Otot Tungkai Split

Squat Jump ... 77 Tabel 26. Rata-rata dan Simpangan Baku Pre-test Kecepatan Tendangan

Maegeri Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 78 Tabel 27. Rata-rata dan Simpangan Baku Post-test Kecepatan Tendangan

Maegeri Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 78 Tabel 28. Rata-rata dan Simpangan Baku Pre-test Kecepatan Tendangan

Maegeri Chudan Latihan Split Squat Jump ... 79 Tabel 29. Rata-rata dan Simpangan Baku Post-test Kecepatan Tendangan

Maegeri Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 79 Tabel 30. Uji Normalitas Data Pre-test Power Otot Tungkai Latihan Stride

Jump Crossover ... 80 Tabel 31. Uji Normalitas Data Post-test Power Otot Tungkai Latihan Stride

Jump Crossover ... 80 Tabel 32. Uji Normalitas Data Pre-test Power Otot Tungkai Latihan Split

Squat Jump ... 81 Tabel 33. Uji Normalitas Data Post-test Power Otot Tungkai Latihan Split

Squat Jump ... 81 Tabel 34. Uji Normalitas Data Pre-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 82 Tabel 35. Uji Normalitas Data Post-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 82 Tabel 36. Uji Normalitas Data Pre-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Latihan Split Squat Jump ... 83 Tabel 37. Uji Normalitas Data Post-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Latihan Stride Jump Crossover ... 83 Tabel 38. Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku, t-Hitung Data


(13)

iii

Pre-test dan Post-test Power Otot Tungkai Latihan Stride Jump

Crossover ... 87 Tabel 39. Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku, t-Hitung Data Pre-test

dan Post-test Power Otot Tungkai Latihan Split Squat Jump ... 88 Tabel 40. Perhitungan Uji-t Data Post-test Power Otot Tungkai Antara

Kelompok Latihan Stride Jump Crossover dan Split Squat Jump .. 89 Tabel 41. Perhitungan Uji-t Data Post-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Kelompok Latihan Stride Jump Crossover ... 91 Tabel 42. Perhitungan Uji-t Data Post-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 92 Tabel 43. Perhitungan Uji-t Data Post-test Kecepatan Tendangan Maegeri

Chudan Antara Kelompok Latihan Stride Jump Crossover dan Split Squat Jump ... 93


(14)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kaki Tendangan Maegeri Chudan ... 15

Gambar 2. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 19

Gambar 3. Otot Tungkai Inferior dan Anterior ... 21

Gambar 4. Bentuk Latihan Stride Jump Crossover ... 22

Gambar 5. Bentuk Latihan Split Squat Jump ... 24

Gambar 6. Teknik Mengukur Tinggi Raihan ... 33


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk kesehatan fisik dan mental adalah olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga beladiri karate merupakan olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di regional dan internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite. Kumite merupakan pertandingan pertarungan yang memerlukan kemampuan fisik dan juga teknik yang baik, karena dalam pertandingan kumite terdapat teknik karate yang memerlukan kemampuan fisik yaitu geri, tsuki, sapuan, dan juga mental yang baik karena pada saat bertanding berhadapan kontak fisik langsung dengan lawan.

Banyak faktor-faktor yang menentukan dalam mencapai keberhasilan sebuah prestasi, yakni faktor fisik, faktor teknik, faktor taktik dan juga mental. Dari empat faktor pendukung prestasi, salah satu yang perlu dikembangkan ialah faktor fisik, dimana faktor fisik harus dimiliki untuk prestasi yang maksimal. Sajoto (1988:57) mengemukakan bahwa “kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlit, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi”.

Harsono (1988:100) mengemukakan bahwa, “perkembangan kondisi fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan-latihan dengan sempurna.”


(16)

2

Sajoto (1988:58) mengemukakan bahwa “komponen kondisi fisik adalah kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan dan reaksi”. Faktor yang sangat penting untuk dilatih supaya atlet bisa mencapai prestasi yang maksimal yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan juga mental yang kuat.

Teknik tendangan atau geri pada karate merupakan salah satu teknik yang dominan. Salah satu teknik tendangan adalah tendangan maegeri chudan, yang artinya teknik tendangan lurus kedepan arah ulu hati. Teknik maegeri chudan merupakan teknik serangan yang sangat efektif karena memiliki point dua (wazzari) sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan pertandingan World Karate Federation 2011 namun dalam melancarkan tendangan maegeri chudan dibutuhkan kemampuan daya ledak otot tungkai yang baik.

Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar terletak di Jl. Kartini No. 8 Pematangsiantar didirikan pada tahun 2006 dengan tujuan sebagai wadah untuk membina dan melatih anggota yang berbakat dan sebagai beladiri pada setiap individu. Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar merupakan dojo karate resmi dibawah naungan FORKI Sumatera Utara dan aktif mengikuti kejuaraan-kejuaraan daerah.

Prestasi yang diraih oleh dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar belum sesuai dengan yang diharapkan oleh pelatih yaitu dapat meraih juara dalam setiap pertandingan yang di ikuti. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat karateka SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar mengikuti pertandingan


(17)

3

kejuaraan daerah Shiroite Sumatera Utara Piala Danpomdam I/BB 18-19 Mei 2013. Peneliti mengamati khususnya pada karateka sabuk hijau yang bertanding pada nomor kumite atau pertarungan, beberapa hal yang dilakukan karateka pada saat melancarkan tendangan yaitu:

1. Tendangan maegeri chudan dilancarkan dengan dihantar. 2. Tidak mengenai sasaran karena ditangkis lawan.

3. Tidak cepat ditarik, sesaat sebelum melancarkan tendangan kaki kaku/tidak rileks.

4. Karateka melancarkan tendangan pada saat to ma atau jarak yang terlalu jauh dari lawan sehingga tendangan tidak maksimal dan lawan mampu menghindari serangan dan tidak menghasilkan point.

Kemampuan gerakan dasar karate adalah pondasi untuk mencapai teknik kumite atau pertarungan, peneliti lebih menekankan sasarannya pada gerakan dasar karate yaitu maegeri chudan. Pada saat peneliti melakukan observasi pada tanggal 10 Oktober 2013, selama peneliti mengamati latihan dojo tersebut dalam beberapa kali observasi, peneliti memperhatikan sudah banyak peningkatan gerakan dasar. Namun ada suatu bentuk gerakan dasar pada tendangan yang belum bisa dikatakan suatu bentuk tendangan yang sempurna karena tidak mempunyai kecepatan tendangan yang baik. Pada saat karateka sabuk hijau yang melakukan latihan kumite (pertarungan), dari beberapa tendangan maegeri chudan yang dilakukan oleh peserta kumite yang sedang latihan (sparing partner) tidak memiliki kecepatan seperti yang diharapkan dan tidak sesuai kriteria pengambilan point kumite karate, dimana karateka


(18)

4

putera sabuk hijau tidak menghasilkan tendangan maegeri chudan yang baik. Beberapa hal yang menjadikan teknik tendangan tidak sesuai dengan kriteria point kumite yaitu:

1. Karateka pada saat melancarkan tendangan maegeri chudan diantar. 2. Tendangan maegeri chudan tidak tepat mengenai sasaran.

3. Tendangan maegeri chudan tidak cepat di tarik. 4. Tendangan maegeri chudan dilancarkan tidak rileks.

Kriteria pengambilan point pada kumite karate dalam World Karate Federation (2011:6) dalam buku peraturan pertandingan oleh pengurus besar FORKI, suatu teknik dinilai apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Bentuk yang baik. 2. Sikap yang sportif.

3. Ditampilkan dengan semangat/ spirit yang teguh. 4. Kesadaran (zanshin).

5. Waktu yang tepat. 6. Jarak yang benar.

Tabel 1. Hasil Perolehan Point Tendangan Karateka Sabuk Hijau Dojo Shiroite SMA Kartika Pematangsiantar 2013 Pada Kejurda Shiroite Sumatera Utara Piala DANPOMDAM I/BB 2013

No Nama Atlet Jumlah Tendangan Tendangan Masuk Point

1 Roy M 4 1 3

2 M. Alwi 2 0 0

3 Gerson S 2 0 0

4 Krist S 4 1 2

5 Carlos S 3 0 0

6 Pormanson P 4 1 2

7 Reinaldi 5 0 0


(19)

5

Melancarkan tendangan, power otot tungkai memiliki peranan yang sangat penting sehingga power otot tungkai yang baik sangat dibutuhkan. Beberapa hal yang menjadikan serangan yang dilancarkan karateka pada saat mengikuti pertandingan tidak menghasilkan point, karena kecepatan tendangan maegeri chudan yang lambat dan tidak bertenaga sehingga mudah ditangkis oleh lawan pada saat kumite. Jika serangan tertangkis maka tidak akan memperoleh nilai (point).

Mempertegas dugaan tersebut maka peneliti melakukan tes pendahuluan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada atlet karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar sebanyak 8 orang yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2013. Berikut ini adalah daftar hasil tes pendahuluan power otot tungkai atlet Karateka Putera sabuk hijau.

Tabel 2. Hasil Tes Pendahuluan Power Otot Tungkai Karateka Putera Sabuk Hijau Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar 2013

NO Nama T.B

(cm) B.B (kg)

Y (cm)

X Y-X

(cm) D

Power

(Kg.m/s) K

I II III

1 Roy M 142 40 200 229 225 224 28 0.28 46.84 S

2 M. Alwi 160 33 187 210 217 215 30 0.30 39.99 K

3 Gerson S 148 32 182 208 210 213 31 0.31 39.42 K

4 Krist S 150 32 193 216 226 220 33 0.33 39.40 K

5 Carlos S 142 32 182 212 210 212 30 0.30 37.57 K

6 Pormanson P 145 32 121 216 221 218 35 0.35 41.80 S

7 Reinaldi 164 41 205 134 130 135 30 0.30 49.69 S


(20)

6

Tabel 3. Acuan Norma Daya Ledak Otot Tungkai Karateka Sabuk Hijau Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar Menurut Nomogram Lewis

No Klasifikasi Putera Puteri

1 Kurang Sekali (KS) >30 >26

2 Kurang (K) 30-39 26-35

3 Sedang (S) 40-49 36-46

4 Baik (B) 50-65 47-58

5 Baik Sekali (BS) <65 <58

(www.peworld.org/fitnesstesting/power.htm)

Setelah dibandingkan melalui hasil tes pendahuluan vertical jump karateka SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar dengan norma vertical jump yang perhitungannya dimasukkan pada rumus nomogram lewis, maka power otot tungkai karateka berada pada kategori sedang dan kurang sehingga perlu ditingkatkan dengan bentuk latihan yang mendukung terhadap power otot tungkai. Latihan plyometric dengan latihan stride jump crossover dan split squat jump mempunyai sasaran terhadap peningkatan power otot tungkai. Tabel 4. Hasil Tes Pendahuluan Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Karateka

Putera Sabuk Hijau Dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar 2013.

No Nama

Hasil Tendangan

(Second) Waktu Terbaik

I II III

1 Roy M 0.63 0.60 0.65 0.60

2 M. Alwi 1.33 1.20 1.23 1.20

3 Gerson S 0.88 0.85 0.90 0.85

4 Krist S 0.76 0.75 0.83 0.75

5 Carlos S 0.93 0.90 0.98 0.90

6 Pormanson P 0.76 0.83 0.78 0.76

7 Reinaldi 1.13 1.02 1.03 1.02


(21)

7

Tabel 5. Tes Hasil Kecepatan Tendangan Maegeri Chudan Atlet Nasional Karateka Putera ( 10 September 2013 )

No Nama

Hasil Tendangan

(Second) Waktu Terbaik

I II III

1 Widodo Febrianto 0.33 0.30 0.32 0.30

Setelah dilihat hasil kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 dengan kecepatan tendangan atlet pembanding karateka putera yang mengikuti kejuaraan tingkat nasional maka kecepatan tendangan karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 masih kurang maksimal. Kecepatan tendangan karateka sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar perlu ditingkatkan melalui latihan.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian faktor kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kecepatan tendangan maegeri chudan yang merupakan salah satu teknik serangan dengan tendangan yang dipergunakan untuk memperoleh point dalam pertandingan, yakni dengan memberikan perlakuan bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan. Adapun bentuk latihan yang diterapkan adalah bentuk latihan plyometrics yaitu latihan stride jump crossover dan latihan split squat jump.

James dan Farentinos (1994:i) mengatakan bahwa “plyometrics adalah salah satu jalan dan merupakan bentuk latihan untuk mencapai tenaga ledak (explosive power) untuk semua kegiatan olahraga. Latihan Plyometrics


(22)

8

merupakan latihan yang dilakukan secara cepat dan kuat. Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan pengaruh latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang didapat sebagai berikut : Faktor-faktor kondisi fisik apa saja yang dapat mempengaruhi power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun2013? Dari berbagai kemampuan dasar fisik, komponen mana yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013? Apakah kemampuan daya ledak otot tungkai memberikan pengaruh terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013? Apakah latihan stride jump crossover memberi pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar 2013? Apakah latihan stride jump crossover memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka Putera sabuk hijau dojo Shiroite


(23)

9

SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013? Apakah latihan split squat jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantartahun 2013? Apakah latihan split squat jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013? Dari hasil latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013? Dari hasil latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013?

C. Pembatasan Masalah

Menghindari tafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti. Adapun masalah tersebut adalah manakah yang lebih besar pengaruh latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.


(24)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh latihan stride jump crossover terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?

2. Apakah ada pengaruh latihan split squat terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?

4. Apakah ada pengaruh latihan stride jump crossover terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?

5. Apakah ada pengaruh latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?

6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013 ?


(25)

11

E. Tujuan Penelitian

Menentukan tujuan penelitian yang sangat mendasar sehingga kegiatan penelitian yang akan dilakukan akan lebih terarah dan memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan yang dimaksud adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan stride jump crossover terhadap

peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan stride jump crossover terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

6. Untuk mengetahui manakah lebih besar pengaruhnya antara latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap kecepatan


(26)

12

tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu pembinaan prestasi pada cabang olahraga beladiri karate terutama bagi pelatih, pembina olahraga dan juga bermanfaat bagi guru olahraga. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih karate untuk meningkatkan kemampuan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan dengan menggunakan bentuk latihan plyometrics yaitu stride jump crossover dan split squat jump.

2. Untuk memperluas ilmu pengetahuan cabang olahraga khususnya karate bagi penulis, pelatih, pembina olahraga dan atlet dalam peningkatan prestasi karate.

3. Memberikan informasi secara ilmiah untuk dijadikan pedoman pada lembaga karate tentang peranan power otot tungkai dalam pembentukan tendangan maegeri chuudan yang kuat dan cepat.

4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun karya ilmiah bagi peneliti berikutnya.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Latihan stride jump crossover memberikan pengaruh signifikan terhadap

peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

2. Latihan split squat jump memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

3. Latihan stride jump crossover tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

4. Latihan stride jump crossover memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. 5. Latihan split squat jump memberikan pengaruh signifikan terhadap

peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. 6. Latihan stride jump crossover tidak lebih besar pengaruhnya daripada


(28)

maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Agar pelatih memberikan latihan stride jump crossover dan latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan.

2. Agar para peneliti selanjutnnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama, program latihan yang lebih baik dan pengawasan terhadap atlet yang menjadi sampel penelitian.

3. Kepada pelatih khususnya cabang olahraga karate agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

A Chu, Donal. (1985). Jumping In To Plyometrics. Champaign, Illinois: Leisure Press.

Arikunto, Suharsimi (1988). Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia. Bompa, Tudor O. (1993). Power Training For Sport. Ontario: Mosaic Press. Harsono. (1988). Coaching dan AspekAspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: CV Tambak.

James C.R dan R.C Farentinos (1994). Explosive Power Training. Champign, Illionis : Human Kineticks Publistour.

PB. FORKI. (2011).Peraturan Pertandingan Karate.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Situmeang, Rahman. (2009). Diktat Karate. Medan: FIK UNIMED.

--- (2011). Diktat Metode Melatih Fisik Karate. Medan: FIK UNIMED. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:Tarsito.

Syafruddin. (2011). Teori dan Aplikasi Dalam Olahraga. Padang: UNP Press. Wahid, Abdul. (2006). Shotokan Sebuah Tinjauan Alternatif Terhadap Aliran

Karate-do Terbesar di Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(http://images.google.co.id/human anatomymuscle

http://googlegambar clubnahakarate-do.blogspot/2013/1/mae-geri http://www.peworld.org/fitnessting/power.htm


(30)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Penentuan Beban Awal Latihan ... 58

Lampiran 2. Program Latihan Stride Jump Crossover ... 59

Lampiran 3. Program Latihan Split Squat Jump ... 64

Lampiran 4. Form Observasi Pertandingan Kumite Kejurda Shiroite Sumatera Utara ... 69

Lampiran 5. Menghitung Power Otot Tungkai ... 70

Lampiran 6. Data Sampel ... 71

Lampiran 7. Perhitungan Simpangan Baku dan Z-Score ... 74

Lampiran 8. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku ... 76

Lampiran 9. Uji Normalitas ... 80

Lampiran 10. Uji Homogenitas ... 84


(1)

11

E. Tujuan Penelitian

Menentukan tujuan penelitian yang sangat mendasar sehingga kegiatan penelitian yang akan dilakukan akan lebih terarah dan memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan yang dimaksud adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan stride jump crossover terhadap

peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap peningkatan kemampuan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

4. Untuk mengetahui pengaruh latihan stride jump crossover terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

6. Untuk mengetahui manakah lebih besar pengaruhnya antara latihan stride jump crossover dengan latihan split squat jump terhadap kecepatan


(2)

12

tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu pembinaan prestasi pada cabang olahraga beladiri karate terutama bagi pelatih, pembina olahraga dan juga bermanfaat bagi guru olahraga. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih karate untuk meningkatkan kemampuan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan dengan menggunakan bentuk latihan plyometrics yaitu stride jump crossover dan split squat jump.

2. Untuk memperluas ilmu pengetahuan cabang olahraga khususnya karate bagi penulis, pelatih, pembina olahraga dan atlet dalam peningkatan prestasi karate.

3. Memberikan informasi secara ilmiah untuk dijadikan pedoman pada lembaga karate tentang peranan power otot tungkai dalam pembentukan tendangan maegeri chuudan yang kuat dan cepat.

4. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian dalam menyusun karya ilmiah bagi peneliti berikutnya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Latihan stride jump crossover memberikan pengaruh signifikan terhadap

peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

2. Latihan split squat jump memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

3. Latihan stride jump crossover tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

4. Latihan stride jump crossover memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. 5. Latihan split squat jump memberikan pengaruh signifikan terhadap

peningkatan kecepatan tendangan maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013. 6. Latihan stride jump crossover tidak lebih besar pengaruhnya daripada


(4)

maegeri chudan pada karateka putera sabuk hijau dojo Shiroite SMA Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun 2013.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Agar pelatih memberikan latihan stride jump crossover dan latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan kecepatan tendangan maegeri chudan.

2. Agar para peneliti selanjutnnya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama, program latihan yang lebih baik dan pengawasan terhadap atlet yang menjadi sampel penelitian.

3. Kepada pelatih khususnya cabang olahraga karate agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A Chu, Donal. (1985). Jumping In To Plyometrics. Champaign, Illinois: Leisure Press.

Arikunto, Suharsimi (1988). Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia. Bompa, Tudor O. (1993). Power Training For Sport. Ontario: Mosaic Press. Harsono. (1988). Coaching dan AspekAspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: CV Tambak.

James C.R dan R.C Farentinos (1994). Explosive Power Training. Champign, Illionis : Human Kineticks Publistour.

PB. FORKI. (2011).Peraturan Pertandingan Karate.

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.

Situmeang, Rahman. (2009). Diktat Karate. Medan: FIK UNIMED.

--- (2011). Diktat Metode Melatih Fisik Karate. Medan: FIK UNIMED. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:Tarsito.

Syafruddin. (2011). Teori dan Aplikasi Dalam Olahraga. Padang: UNP Press. Wahid, Abdul. (2006). Shotokan Sebuah Tinjauan Alternatif Terhadap Aliran

Karate-do Terbesar di Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. (http://images.google.co.id/human anatomymuscle

http://googlegambar clubnahakarate-do.blogspot/2013/1/mae-geri http://www.peworld.org/fitnessting/power.htm


(6)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Penentuan Beban Awal Latihan ... 58

Lampiran 2. Program Latihan Stride Jump Crossover ... 59

Lampiran 3. Program Latihan Split Squat Jump ... 64

Lampiran 4. Form Observasi Pertandingan Kumite Kejurda Shiroite Sumatera Utara ... 69

Lampiran 5. Menghitung Power Otot Tungkai ... 70

Lampiran 6. Data Sampel ... 71

Lampiran 7. Perhitungan Simpangan Baku dan Z-Score ... 74

Lampiran 8. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku ... 76

Lampiran 9. Uji Normalitas ... 80

Lampiran 10. Uji Homogenitas ... 84


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016.

0 2 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGANLATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA KARATEKA PUTERA CLUB BINAAN DISPORA MEDAN TAHUN 2016.

0 2 24

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP DENGAN LATIHAN SCISSORS JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY PADA ATLET PUTRA KARATE SABUK COKLAT PERGURUAN KESATUAN KARATE NAGA SAKTI INDONESIA DOJO KARANG TARUNA KOTA MEDAN TAHUN 201

0 15 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSS OVER DENGAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP/SPRINT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTRA SABUK BIRU KHUSHINRYU M KARATE-DO INDONESIA (KKI) DOJO YAPIM MEDAN TAHUN 2

0 8 25

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

1 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 2 7

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN LATIHAN DRILL SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA DOJO KEI SKAN SMP 24 MEDAN TAHUN 2012.

0 5 19

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DENGAN BENTUK SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

1 10 28

PENGARUH LATIHAN STRIDE JUMP CROSSOVER DAN SINGLE LEG STRIDE JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMA MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO TAHUN 2016.

0 0 3