UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM

QUIZ PADA KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

WAHYU WIJANARKO 5121121005

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Wahyu Wijanarko. NIM 5121121005. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur di kelas X TSM SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TSM2 SMKN 4 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Alat Ukur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan post-tes dan lembar pengamatan siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh Persentase hasil belajar siswa secara klasikal 73,33% dengan persentase aktivitas belajar siswa 73,3%. Serta Nilai rata-rata hasil belajar siswa 74,83 dan persentase aktivitas guru 72%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, persentase hasil belajar siswa secara klasikal meningkat yaitu 86,67%. dengan persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 86,8% dengan Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 85,00 dan persentase aktivitas guru 86,36%. dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur pada siswa kelas X TSM SMK Negeri 4 Medan tahun ajaran 2016/2017.

.

Kata Kunci: Hasil Belajar Teknik Penggunaan Alat Ukur Dasar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz.


(5)

ii ABSTRACT

Wahyu Wijanarko. NIM 5121121005. The effort in improving the student learning outcomes by using Cooperative Learning Model Team Quiz in the Basic Competence of Measuring Instruments usage in Class X TSM SMK Negeri 4 2016/2017 Academic Year. Thesis, Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The problem in this research is the low of learning outcomes in the Basic Competence of Measuring Instruments usage. The purpose of this study was to determine the learning outcome using cooperative learning model Team Quiz on subjects Basic Works of Automotive Engineering in Basic Competence of Measuring Instruments usage in class X SMKN 4 TSM 2016/2017 Academic Year. The research was conducted in class X TSM2 SMKN 4 Medan. This research is a classroom action research using cooperative learning model Team Quiz. The object of this study is the teaching and learning process in the material of Measurement. The data collection technique using post-tests and student observation sheet. The results showed that activity and student learning outcomes is increased. Based on the analysis of learning outcomes in the first cycle obtained Percentage of student learning outcomes in classical 73.33% with a percentage of 73.3% of student learning activities. As well as the average value of student learning outcomes 74.83 and the percentage of teacher’s activity 72%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, the percentage of student learning outcomes in classical increase is 86.67%. the percentage of student activity increased to 86.8% with the average value of student learning outcomes increased to 85.00 and 86.36% percentage of the teacher's activity. it can be concluded that the cooperative learning model Team Quiz can improve student learning outcomes in basic competencies of Measuring Instruments usage in class X TSM SMK Negeri 4 2016/2017 academic year. Keywords : The learning outcome of basic measuring instruments usage. Cooperative learning model Team Quiz.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis. Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan tersebut dapat ditanggulangi, sehingga skripsi ini dapat dirampungkan dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Muslim,ST, M.Pd selaku selaku Dosen pembimbing Skripsi saya yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian Skripsi. 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Janter P. Simanjuntak., ST. MT. Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

5. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6.

Bapak Drs. Gustini Raya, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4

Medan. Bapak Drs. Ibnu Hazam, MT selaku Waka Bidang Program/Kurikulum SMK Negeri 4 Medan. Bapak Suherry, S.Pd., M.Pd.T Selaku guru pendamping didalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 4 Medan. yang telah memberi masukan dan motivasi demi kebaikan penulisan skripsi ini.

7.

Kepada teman-teman seperjuangan Team 007 terimakasih yang sangat besar kepada kalian sahabat atas kerja sama, persaudaraan dan kebersamaannya selama ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan Comed’12 (Pendidikaan Teknik Mesin

Reg’2012), terimakasih yang sangat besar kepada kalian atas kerja sama

dan kebersamaannya selama ini, dan juga kepada Keluarga Besar Teknik Mesin Unimed.

Dan, paling akhir adalah kepada kedua Orang Tua saya yang selalu mendukung dengan doa, moril, dan material selama penulis menyelesaikan studi. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Medan, Januari 2017

Wahyu Wijanarko NIM. 5121121005


(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori... 9

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 9

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 11

a. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 12

b. Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif ... 12

c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 15

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz... 15


(9)

vi

B. Penelitian yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 24

D. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 26

C. Defenisi Operasional ... 26

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Tes Awal ... 37

B. Pelaksanaan Siklus I ... 39

1. Tahap Perencanaan ... 39

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 39

3. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 41

4. Tahap Evaluasi ... 42

5. Tahap Refleksi ... 44

C. Pelaksanaan Siklus II ... 45

1. Tahap Perencanaan ... 45

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 45

3. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 47


(10)

vii

5. Tahap Refleksi ... 49

D. Pembahasan ... 51

1. Data Aktivitas Guru Pada Siklus I Dan Siklus II ... 52

2. Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II ... 53

3. Data Hasil Belajar Siswa Postest Siklus I Dan Siklus II ... 54

4. Pembahasan ... 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN


(11)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Persentase Hasil Belajar Mata Pelajaran PDTO ... 4

Tabel 2. Langkah Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Team Quiz ... 18

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Pretest Mata Pelajaran PDTO ... 32

Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Post-Test Siklus I Mata Pelajaran PDTO ... 32

Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Post-Test Siklus II Mata Pelajaran PDTO ... 33

Tabel 6. Hasil Test Awal (Pretest) ... 38

Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 41

Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 42

Tabel 9. Hasil Belajar Post Test Siklus I ... 42

Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 47

Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 48

Tabel 12. Hasil Belajar Post Test Siklus II ... 4

Tabel 13. Data Perbandingan Aktivitas Guru ... 53

Tabel 14. Data Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ... 54


(12)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas Model Arikunto ... 27

Gambar 2. Histogram Hasil Test Awal (Pretest) ... 39

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 44

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 50

Gambar 5. Histogram Perbandingan Aktivitas Guru ... 54

Gambar 6. Histogram Perbandingan Aktivitas Siswa ... 55


(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 65

Lampiran 2. Program Semester ... 75

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 77

Lampiran 4. Materi Pembelajaran ... 85

Lampiran 5. Lembar Evaluasi Pembelajaran ... 111

Lampiran 6. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 123

Lampiran 7. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 125

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Belajar Pretest dan Post-Test ... 131


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Salah satu usaha untuk menciptakan manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan, karena pendidikan dapat membantu dalam penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pembangunan adalah pelaksanaan pendidikan formal disekolah. Pendidikan formal yang dilaksanakan disekolah secara berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan sendiri terhadap siswa yaitu mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar siap terjun didalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Trianto (2011:1) Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta


(15)

2

didik agar, menjadi manusia yang beriman, dan bartaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang didirikan dengan tujuan mempersiapkan siswa – siswi yang siap untuk bersaing di dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan dari pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Berbagai cara dilakukan dalam usaha untuk memajukan pendidikan baik dalam hal kualitas guru, penyediaan fasilitas sekolah, kurikulum serta tidak kalah pentingnya adalah model-model pembelajaran yang dipakai di dalam kelas. Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu yang terus mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan berganti dengan model yang lebih modern. salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning.

Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan pengetahuan


(16)

3

dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya.

Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran konstruktivistik untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan paradigma belajar tersebut terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain, ketika mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya.

Kondisi belajar di mana siswa hanya menerima materi dari guru, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing pengetahuan, mencari (inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut, Guru dapat menggunakan pendekatan, model atau metode pembelajaran inovatif.

Ada banyak model pembelajaran yang dapat di gunakan salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, Proses pembelajaran dengan tipe Team Quiz melibatkan siswa melakukan diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan informasi dengan cara bekerjasama bersama timnya. Dengan demikian siswa akan lebih terbuka dan percaya diri karena mendapat dukungan dari rekan timnya.


(17)

4

Proses pembelajaran dalam tipe Team Quiz ini mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), sehingga memungkinkan siswa lebih terlibat dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Model belajar yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaanya, Guru pekerjaan dasar teknik sepeda motor telah menerapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan acuan penggunaan kurikulum 2013, Akan tetapi dalam pelaksanaanya terjadi ketidak sesuaian antara proses pembelajaran dengan hasil belajar yang diperoleh pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif khusus nya pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur.

Hal ini diketahui berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terhadap hasil belajar pekerjaan dasar teknik otomotif pada kompetensi dasar teknik menggunakan alat ukur pada kelas X TSM 2 tahun ajaran 2015/2016 dimana pada semester I yang memenuhi KKM (nilai 75) adalah 50% atau 15 orang dari 30 siswa dan pada semester II yang memenuhi KKM (nilai 75) adalah 63% atau 19 orang dari 30 siswa. Perolehan nilai persentase hasil belajar pekerjaan dasar teknik otomotif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut

Tabel 1. Perolehan Nilai Persentase Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif

Tahun Pelajaran 2015/2016

Persentase

ketuntasan KKM (Nilai 75)

Semester I 50%

Semester II 63%


(18)

5

Dari perolehan nilai persentase hasil belajar pekerjaan dasar teknik otomotif pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur di atas menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa untuk menyerap materi pelajaran yang berlangsung selama proses belajar mengajar, mengingat standar ketuntasan untuk mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif pada siswa SMK Negeri 4 Medan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor adalah 75.

Untuk mengatasi agar hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan seperti pada tahun sebelumnya maka diperlukan upaya dari guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan suatu inovasi dan pembaharuan tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif, Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning).

Ada banyak alasan mengapa cooperative learning mampu memasuki mainstream (kelaziman) praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari pentingnya para siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta menggabungkan kemampuan dan keahlian. Walaupun memang pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini. Karena dengan mencampurkan para siswa dengan kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang akan sangat terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang lebih akan semakin terasah pemahamannya.


(19)

6

Alasan penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz untuk diterapkan pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur karena model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melatih siswa untuk belajar dengan cara bekerjasama sehingga meningkatkan kemampuan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan, Silberman (2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah penelitian ini adalah:

1. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran teknik penggunaan alat ukur.

2. Kurangnya keberanian untuk megutarakan pendapat sendiri pada teman sekelas.

3. Kurangnya rasa kepedulian terhadap keberhasilan belajar teman sekelas.

4. Sebagian besar hasil belajar siswa pada kompetensi dasar penggunaan alat ukur belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.


(20)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah terhadap penelitian tindakan kelas ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : a. Penelitian ini dibatasi pada penerapan model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur.

b. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 2 pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur di SMK Negeri 4 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur pada siswa kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pada kompetensi dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz di kelas X TSM 2 Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep pembelajaran pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif yang benar-benar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa.


(21)

8

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam berbicara dan

mengungkapkan pendapatnya serta menjadikan siswa yang memiliki aktivitas tinggi dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu siswa dalam menciptakan aktivitas belajar yang baik, menarik dan menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai. 3. Untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai upaya peningkatan

aktifitas dan hasil belajar siswa.

4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran, dan referensi ilmiah bagi jurusan, Fakultas, Perpustakaan Universitas Negeri Medan serta pihak-pihak lain yang membutuhkan.


(22)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian indakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, pada siklus I dengan nilai rata-rata 74,83 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 73,33%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 85,00 dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 86,67%. Peningkatan nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 10,17 dan peningkatan persentase siswa yang lulus yaitu sebesar 13,34%.

2. Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan persentase keaktifan belajar siswa secara keseluruhan didalam proses pembelajaran. Yaitu dari siklus I sebesar 73,3% mengalami peningkatan sebanyak 13,5% menjadi 86,8% dan pada siklus II keaktifan siswa dinyatakan dalam kategori sangat aktif.

3. Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz telah meningkatkan hasil belajar pada Kompetensi Dasar Teknik Pengunaan Alat Ukur pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 4 Medan.


(23)

61

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada siswa dengan lebih jelas.

2. Saat pertandingan akademis dimulai guru harus lebih aktif membimbing dan mengarahkan setiap kelompok sehingga pembelajaran berjalan secara kondusif .

3. Lebih memotivasi dan mengarahkan siswa bertanya ataupun memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

4. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif khusus nya pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.

5. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan baik dalam kelompok maupun secara individu dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

6. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik dan permasalahan yang sama, sebaiknya memperhatikan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan agar keberhasilan pembelajaran tercapai.


(24)

62

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakart:. PT Pustaka Pelajar. Arif rohman. (2009). Memahami Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:

LaksBang Mediatama

Arikunto (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dalvi. (2006). Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran agama dengan menggunakan metode belajar aktif tipe tim kuis. Sumatra Barat: Jurnal Guru

Girsang, Hendra. (2012). Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Quiz team terhadap hasil belajar pada standar kompetensi pada siswa tingkat II Program keahlian taknik mekanik otomotif di smk swasta pemda kisaran tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan

Isjoni. (2009). Cooperatif learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta.

Komarudin Hidayat. (2001). Active Learning. Yogyakarta: Yapendis.

Krisnawati, Umi. (2011) penerapan pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun ajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Istrumen Untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Ygyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2005). Interaksi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Silberman.Melvin L. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendikia.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta


(25)

63

Slavin, Robet E. (2005). Cooperatif Learning: Theory, Research And Practice (N. Yusron. Terjemahan). London : Allymand Bacon. Buku Asli Diterbitkan Tahun 2005.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surya, Rahmad. (2012) implementasi metode pembelaran aktif Tipe Quiz Team untuk meningkatkan hasil belajar teknik digital di smk negeri 2 langsa. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Kreatif. Jakarta:


(1)

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah terhadap penelitian tindakan kelas ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : a. Penelitian ini dibatasi pada penerapan model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur.

b. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 2 pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur di SMK Negeri 4 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur pada siswa kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pada kompetensi dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz di kelas X TSM 2 Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep pembelajaran pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif yang benar-benar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa.


(2)

8

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam berbicara dan

mengungkapkan pendapatnya serta menjadikan siswa yang memiliki aktivitas tinggi dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu siswa dalam menciptakan aktivitas belajar yang baik, menarik dan menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai. 3. Untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai upaya peningkatan

aktifitas dan hasil belajar siswa.

4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran, dan referensi ilmiah bagi jurusan, Fakultas, Perpustakaan Universitas Negeri Medan serta pihak-pihak lain yang membutuhkan.


(3)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian indakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, pada siklus I dengan nilai rata-rata 74,83 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 73,33%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 85,00 dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 86,67%. Peningkatan nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 10,17 dan peningkatan persentase siswa yang lulus yaitu sebesar 13,34%.

2. Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan persentase keaktifan belajar siswa secara keseluruhan didalam proses pembelajaran. Yaitu dari siklus I sebesar 73,3% mengalami peningkatan sebanyak 13,5% menjadi 86,8% dan pada siklus II keaktifan siswa dinyatakan dalam kategori sangat aktif.

3. Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz telah meningkatkan hasil belajar pada Kompetensi Dasar Teknik Pengunaan Alat Ukur pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 4 Medan.


(4)

61

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada siswa dengan lebih jelas.

2. Saat pertandingan akademis dimulai guru harus lebih aktif membimbing dan mengarahkan setiap kelompok sehingga pembelajaran berjalan secara kondusif .

3. Lebih memotivasi dan mengarahkan siswa bertanya ataupun memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

4. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif khusus nya pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.

5. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan baik dalam kelompok maupun secara individu dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

6. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik dan permasalahan yang sama, sebaiknya memperhatikan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan agar keberhasilan pembelajaran tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakart:. PT Pustaka Pelajar. Arif rohman. (2009). Memahami Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:

LaksBang Mediatama

Arikunto (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dalvi. (2006). Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran agama dengan menggunakan metode belajar aktif tipe tim kuis. Sumatra Barat: Jurnal Guru

Girsang, Hendra. (2012). Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Quiz team terhadap hasil belajar pada standar kompetensi pada siswa tingkat II Program keahlian taknik mekanik otomotif di smk swasta pemda kisaran tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan

Isjoni. (2009). Cooperatif learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta.

Komarudin Hidayat. (2001). Active Learning. Yogyakarta: Yapendis.

Krisnawati, Umi. (2011) penerapan pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun ajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Istrumen Untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Ygyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2005). Interaksi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Silberman.Melvin L. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendikia.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

63

Slavin, Robet E. (2005). Cooperatif Learning: Theory, Research And Practice (N. Yusron. Terjemahan). London : Allymand Bacon. Buku Asli Diterbitkan Tahun 2005.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surya, Rahmad. (2012) implementasi metode pembelaran aktif Tipe Quiz Team untuk meningkatkan hasil belajar teknik digital di smk negeri 2 langsa. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Kreatif. Jakarta:


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VA SDN 04 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 27 65

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN BERBANTUAN TEKNIK COMPLETE SENTENCE PADA SISWA KELAS IX.B SMP NEGERI 3 TAMPAKSIRING TAHUN AJARAN 2010/2011

0 0 11

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL TENTANG MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR ELEKTRONIKA DI KELAS X EA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI

0 1 13

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW STANDAR KOMPETENSI BEKERJA DENGAN AMAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK ALAT BERAT SMK ISTQOMAH MUHAMMADIYAH 4 SAMARINDA

0 1 48

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD 4 DERSALAM TAHUN 2012 2013

0 0 20

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8