REVITALISASI LAGU TIMANG LAH CENGGOK TINGGI PADA MASYARAKAT MELAYU DI KECAMATAN TELUK NIBUNG DI KOTA TANJUNG BALAI.
REVITALISASI LAGU TIMANG LAH CENGGOK TINGGI PADA
MASYARAKAT MELAYU DI KECAMATAN TELUK NIBUNG
DI KOTA TANJUNG BALAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
PUJI LESTARI
NIM. 2103140036
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Puji Lestari NIM 2103140036. Revitalisasi Lagu Timang Lab Cenggok Tinggi
Pada Masyarakat Melayu Di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah munculnya lagu Timanglah
Cenggok Tinggi -dan mendeskripsikan upaya-upaya apa saja yang di lakukan
dalam Revitalisasi lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu
di Kecamatan Teluk Nibung kota Tanjungbalai.
Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menggunakan teori revitalisasi.
Untuk mendukung penelitian penulis juga menggunakan teori bentuk lagu/struktur
lagu, teori musik, teori unsur-unsur musik dan teori masyarakat.
Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Teluk Niung kota Tanjungbalai. Waktu
p e n e l i t i a n n dan proses penelitian pada bulan Mei 2016 sampai dengan ulii
2016. Populasi penelitian ini berjumlah 5. orang. Metode dalam penelitiani ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.,
ditafsirkan dan dirumuskan antara data satu dengan data yang lain agar data
tersebut akurat dan cermat. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan,
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa lagu timang lah,cenggok tinggi sudah
ada sejak zaman kerajaan asahan, lagu ini di nyanyikan oleh seorang ibu kepada
anaknya ketika hendak menidurkan anak. Upaya-upaya yang di lakukan oleh dinas
Kota Tanjungbalai untuk. melestarikan lagu timang lah cenggok tinggi ialah
melakukan penambahan unsur bare berupa alat musik pada lagu timang lah
cenggok tinggi, mengubah waktu pertunjukan dalam menyanyikan lagu timang
lah cenggok tinggi, memasukan lagu timang lah cenggok tinggi ke dalam festival
band tingkat sekolah.yang di adakan oleh divas pendidikan kota Tanjungbalai,
perubahan makna dan fungsi pads lagu timang lah cenggok tinggi merupakan
upaya-upaya untuk menghidupkan kembali lagu timang lah cenggok tinggi di
tengah-tengah masyrakat melayu kota Tanjungbalai.
Kata Kunci : Revitalisasi, Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga
dalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Revitalisasi Lagu Timang Lah
Cenggok Tinggi Pada Masyarakat Di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED.
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Pendidikan Musik
UNIMED dan Dosen Pembimbing Skripsi I.
5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn. Dosen Pembimbing Skripsi II.
6. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd. Penguji I.
7. Herna Hirza, M.Sn. Penguji II.
8. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED.
9. Ayah tercinta H.Suprayogi dan Ibu tercinta Misnar Lubis atas
dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa
restu demi tercapainya cita-cita.
10. Abang-abang yang terkasih Yasir Hidayat dan istri Indah Astuti ST.
Ali Syahbana dan istri Ratu Dea aurora dan adik satu-satunya
Suprayadi S.Kom yang memberikan semangat dan doa.
11. Orang-orang yang istimewa, kepada teman seperjuangan M.Tarmizi
Taher, Oldah With Yani dan sahabat Rembulan Mutuahmi, Ervi
Mandani Sembiring, Rizky Phonna, Tenku Alfianda, Iqbal Firdaus,
ii
Rizal Samudra, Ticha, Mona Agustina, Putri Lisa, Halimah Siregar,
Tantri Simatupang.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang
membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Agustus 2016
Penulis
Puji Lestari
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK. ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR. .............................................................................. ii
DAFTAR ISI. ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR. .............................................................................. vii
BAB IPENDAHULUAN . ......................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah............................................................. 1
B. IdentifikasiMasalah. .................................................................. 4
C. PembatasanMasalah. ................................................................. 5
D. PerumusanMasalah ................................................................... 6
E. TujuanPenelitian ....................................................................... 7
F. ManfaatPenenlitian ................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL. ........................................................................................ 9
A. LandasanTeoritis ..................................................................... 9
1. PengertianRevitalisasi .......................................................... 10
2. BentukLagu/StrukturLagu.................................................... 13
3. Teori Musik. ......................................................................... 14
4. Unsur-Unsur Musik. ............................................................. 15
5. Masyarakat. .......................................................................... 16
B. KerangkaKonseptual. .............................................................. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ............................................ 21
A. MetodologiPenelitian................................................................ 21
B. LokasidanWaktuPenelitian. ...................................................... 21
iv
C. PopulasidanSampel................................................................... 22
1. Populasi. ............................................................................. 22
2. Sampel ................................................................................ 22
D. TeknikPengumpulanData. ........................................................ 23
1. Observasi. ........................................................................... 23
2. Studi Pustaka ...................................................................... 24
3. Wawancara ......................................................................... 26
4. Dokumentasi ....................................................................... 27
E.
TeknikAnalisis Data ................................................................ 27
BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………29
A. GambaranUmumMasyarakatMelayu…………………………….29
B. SejarahLaguTimangLahTinggi……………………………………31
C. Upaya-Upaya Yang Di LakukanOlehDinas Kota
TanjungbalaiDalamMelestarikanLaguTimangLahCenggok
Tinggi………………………………………………..…………….40
1. MelakukanPenambahanUnsurBaruBerupaAlatMusik
PadaLaguTimangLahCenggokTinggi…………………………41
2. MengubahWaktuPertujukanDalamMenyanyikanLagu
TimangLahCenggokTinggi…………………………………....47
3. MemasukkanLaguTimangLahCenggokTinggiKeDalam
Festival Band Tingkat Sekolah Yang DiadakanOleh
DinasPendidikanKotaTanjungBalai…………………………..50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….52
A. Kesimpulan………………………………………………………..52
B. Saran……………………………………………………………….53
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..55
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Budaya merupakan hal yang
berharga sehingga perlu dijaga dan
dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin
dalam berbagai aspek sisi prilaku kehidupan masyarakat yang meliputi sikap dan
prilaku, kepercayaan, kesenian, bahasa, pendidikan serta hasil dari kegiatan
manusia yang memiliki khas tersendiri. Keragaman budaya inilah yang menjadi
kekayaan budaya bangsa dengan ciri khas masing-masing daerah. Suku Melayu
yang berada di Sumatera Utara mencakup: Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota
Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara,
Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu dan Kota Tanjungbalai.
Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang memiliki beberapa tradisi dan
kebudayaan. Tradisi tersebut biasanya di lakukan oleh masyarakat Suku Melayu.
Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bersuku
Melayu dan sampai saat ini masih memegang erat tradisi dan kebudayaan mereka.
Tradisi-tradisi tersebut bisanya dilakukan pada saat anak lahir, penabalan nama
anak, turun tanah, mengayun, berkhitan, pernikahan, dan lain sebagainya. Dari
beberapa kesenian yang ada di masyarakat melayu kota Tanjungbalai, tradisi
menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah cenggok tinggi
meruppakan salah satu tradisi yang terus di lestarikan di lingkungan masyarakat
melayu kota Tanjungbalai. Hal ini dapat di lihat dari usaha pemerintah kota
1
2
Tanjung balai yang menggunakan lagu timang lah cenggok tinggi sebagai salah
satu lagu wajib di setiap acara dan festival.
Sejarah tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah
cenggok tinggi belum ada yang tau kapan, di mana, dan siapa yang pertama kali
melakukan hal tersebut, dan hanya sebatas bukti lisan dari pakar atau tokoh
masyarakat melayu yang masih hidup di kecamatan Teluk Nibung kota
Tanjungbalai yang dapat memberikan informasi tentang sejarah tradisi
menidurkan anak dengan lagu timang lah cenggok tinggi. Menurut sumber yang
dapat di percaya lagu timang lah cenggok tinggi yang di nyanyikan ketika hendak
menidurkan anak merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman Kerajaan asahan
yang dimulai dengan perayaan raja pertama dan berlangsung meriah di sekitar
Kampung Tanjung yang disebut juga Peristiwanoba yaitu penabalan raja pertama
Kerajaan Asahan. Peristiwanoba tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27
Desember 1620.
Tradisi tersebut terus di lakukan oleh masyarakat melayu karena memiliki
kepercayaan bahwa lirik lagu yang dinyanyikan oleh sang ibu pada saat
menidurkan ananknya merupakan sebuah doa yang kelak akan di kabulkan oleh
allah SWT. Lirik lagu yang terkandung merupakan nasehat-nasehat kepada seorang
anak agar kelak sang anak menjadi seorang yang berguna bagi agama, Negara dan
orang lain. Sayangnya tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang
lah cenggok tinggi tidak lagi di lakukan oleh sebagian masyarakat melayu kota
Tanjungbalai karena kerap disuguhkan lagu-lagu popular di layar kaca televisi
sehingga tradisi yang biasanya menyanyikan lagu timang lacenggok tinggi untuk
3
menidurkan anak berubah menjadi lagu-lagu popular yang tidak memiliki nilai
nasehat di dalam lirik lagu yang di nyanyikan.
Perubahan kebudayaan dari masa ke masa memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan seni dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan
pengetahuan, teknologi dan seni kebudayaan dapat menimbulkan fenomena baru di
dalam kehidupan budaya masyarakat. Fenomena di mana lagu timang lah cenggok
tingggi biasanya di nyanyikan saat hendak menidurkan anak sekarang dinyanyikan
dalam acara-acara festival musik kota Tanjungbalai. Tradisi menidurkan anak
dengan menyanyikan lagu timang la cenggok tinggi merupakan bagian dari
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat melayu
kota Tanjungbalai juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
teknologi yang akan mengalami perubahan.
Perubahan tradisi dan kebudayaan masyarakat melayu kota Tanjungbalai di
pengaruhi oleh kehidupan modern dan era teknologi inilah yang menjadi salah satu
penyebab matinya suatu karya seni atau tradisi karena generasinya sudah tidak lagi
mengenal dan mempelajari suatu tradisi yang dianggap kuno dan ketinggalan
jaman. Masuknya budaya asing dalam kehidupan masyarakat melayu kota
Tanjungbalai membuat berkurangnya rasa mencintai warisan budaya para leluhur
dan menyebabkan semakin menipisnya nilai-nilai budaya pada generasi muda.
Untuk mengebalikan kecintaan pada kesenian tradisi dan untuk membangun nilainilai budaya daerah pada generasi muda, maka diperlukan upaya bersama dari
segenap unsur masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat dan seniman yang
masih ada untuk melakukan revitalisasi yang mengarah pada eksistensi tradisi
4
menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang la cenggok tinggi yang pernah
ada namun saat ini tidak terlihat lagi.
Tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah cenggok
tinggi merupakan warisan budaya dari leluhur oleh sebah itu usaha-usaha apa yang
telah di lakukan oleh para tokoh dan seniman dalam melakukan revitalisasi lagu
timang lah cenggok tinggi. Berdasarkan fakta-fakta di atas penulis tertarik untuk
menjadikan revitalisasi lagu timang la cenggok tinggi sebagai topik penelitian
ilmiah yang berjudul “Revitalisasi Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi Pada
Masyarakat Melayu Di Kecmatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
B.
Identifikasi masalah
Dalam penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah, agar penelitian
terarah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Sugiyono (2008:52) “Setiap
penelitian yang akan dilakukanharus selalu berangkat dari masalah, walaupun
diakui bahwa masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam
proses penelitian”. Dengan adanya suatu identifikasi masalah, penulis akan lebih
mudah mengenal permasalahan yang akan diteliti sehingga penulisan akan
mencapai sasaran yang tepat. Untuk itu dari uraian latar belakang yang ada diatas,
penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Revitalisasi?
2. Bagaimana gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung
Kota Tanjungbalai?
5
3. Bagaiman sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada masyarakat
Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
4. Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu timang lah
cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota
Tanjungbalai?
5. Bagaimana penyajian lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu
di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
C.
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan
waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu mengadakan
pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian.
Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan
dangan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja
yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan dan faktor mana yang tidak
bisa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2009:30) yang menyatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan
peneliti.Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi
rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa
pertanyaan yang jelas”.
Beradasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung
6
Kota Tanjungbalai?
2. Bagaimana sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada
masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
3. Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu timang lah
cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota
Tanjungbalai?
D.
Perumusan Masalah
Dalam sebuah penulisan, sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan,
diperlukan rumusan dari topik atau kajian yang mejadi dasar dalam pelaksanaan
penelitian berdasarkan dari batasan masalah yang sudah di tentukan.
Berdasarkan uraian di atas, Hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14)
yang menyatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan
digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti
karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya.Rumusan
masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena
dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir
masalah sebagaimana dirumuskan”.
Berdasarkan dari uraian latar belakang maasalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah yang menjadi kajian
penulisan sebagai berikut : “Revitalisasi Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi Pada
Masyarakat Melayu Di Kecmatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
7
E.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan senantiasa berorientasi pada tujuan, tanpa adanya tujuan yang
jelas maka arah kegiatan tidak terarah, karena tidak tahu apa yang diinginkan atau
yang dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk
kata kerja Ikbar (2012:131) menyatakan bahwa: “berhasil tidaknya suatu penelitian
yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian”. Tujuan penulisan
yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Mendeskripsikan gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk
Nibung Kota Tanjungbalai
2. Mendeskripsikan sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada
masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
3. Mendeskripsikan Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu
timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk
Nibung Kota Tanjungbalai.
F.
Manfaat Penelitian
Setiap penulisan pastilah memiliki manfaat baik secara langsung maupun
tidak, karena penelitian dilakukan untuk menambah pengetahuan dan menjawab
berbagai petanyaan yang telah di rumuskan oleh penulis. Setelah penulisan ini
selesai di lakukan, akan didapat hasil penulisan yang akan memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada generasi-generasi muda
8
terutama pada suku Melayu untuk dapat melestarikan kesenian-kesenian yang
mereka miliki dimanapun mereka berada.
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami Upaya-upaya apa saja yang di lakukan
dalam Revitalisasi lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di
Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
3. Sebagai penambah wawasan kepada seluruh masyarakat luas yang membaca
tulisan ini.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik ini.
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan seni musik Unimed.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
dibutuhkan. Salah satunya adalah mengumpulkan data dengan melakukan
penelitian. Sehingga hasil penelitian yang terdapat pada Bab IV, yang telah di
laksanakan di Kota Tanjungbalai dengan pokok penelitian sebagaimana yang
telah dijabarkan, maka penulis membuat kesimpulan di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Lagu Timang Lah cenggok Tinggi pada Masyrakat Melayu kota
Tanjungbalai sudah ada sejak zaman kerajaan asahan, lagu ini di
nyanyikan oleh seorang ibu kepada anaknya ketika hendak menidurkan
anak.
2.
Kalimat Timang-Timang Lah Sayang Si Anak ku Sayang di dalam
lirik lagu merupakan bentuk kasih sayang dari sang ibu kepada
anaknya, sehingga masyarakat setempat memberi julukan lagu timang
lah cenggok tinggi yang artinya adalah anak yang di sayang kelak akan
menjadi orang yang tinggi. Arti tinggi dalam lagu tersebut ialah orang
yang berjiwa besar, memiliki jabatan yang tinggi serta memiliki sifatsifat yang baik untuk orang lain.
3. Lagu timanglah cenggok tinggi yang di nyanyikan oleh masyarakat
melayu kota Tanjungbalai ketika hendak menidurkan anak biasanya di
nyanyikan dengan suara vokal sang ibu tanpa di irirngi alat musik
52
53
apapun. Dinas kota Tanjungbalai memasukan alat musik untuk
membangkitkan kembali minat masyarakat melayu kota tanjungbalai
dalam menyanyikan lagu timang lah cenggok tinggi..
4. Lagu timang lah cenggok tinggi biasanya di nyanyikan di dalam rumah
dan di lakukan ketika hendak menidurkan anak. Untuk menarik minat
masyarakat melayu terhadap lagu timang lah cenggok tinggi dan untuk
menghidupkan kembali lagu tradisi tersebut Dinas kota Tanjungbalai
membawakan lagu timang lah cenggok tinggi dalam acara-acara besar
di kota Tanjungbalai.
5.
Untuk
melestarikan
lagu
timang
lah
cenggok
tinggi
dan
menghidupakannya kembali dinas pendidikan kota Tanjungbalai
berupaya memasukan lagu tradisi tersebut kedalam festival band
tingkat sekolah yang di adakan oleh dinas pendidikan kota
Tanjungbalai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka penulis dapat
memberikan saran, diantaranya sebagai berikut :
1. Peneliti Berharap kepada seniman-seniman yang ada di kota
Tanjungbalai agar terus menjaga dan mengembangkan kesenian yang
ada di kota Tanjungbalai, khususnya kesenian melayu.
2. Dengan di lakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada
pemerintah kota Tanjungbalai agar selalu memeberikan perhatian
terhadap kesenian yang ada di kota Tanjungbalai.
54
3. Adat istiadat merupakan cirikhas dari suatu suku oleh sebab itu di
sarankan untuk terus melestarikan budaya dari masing-masing suku
dimanapun mereka berada.
4. Perlu di lakukan pelestarian budaya dengan mengajarkan kepada
generasi muda untuk mengenal budaya sehingga di masa yang akan
datang budaya tidak hanya tinggal sebuah nama.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedurpenelitian, Jakarta: Rienekacipta.
Banoe, Pono. 2003. KamusMusik. Yogyakarta: Kanisius..
Bungin, Burhan. 2007. MetodologiPenelitianKualitatif. Jakarat: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. 2013. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta, cv
Chris, Jenks. 2008. Kebudayaan. Medan: Bina Media Perintis.
Herdian Putra.2012.RevitalisasiKesenianebeg Di DesaKemulyan.Jurnal.
Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta..
Djohan. 2005. PsikologiMusik. Yogyakarta: BukuBaik.
Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: SebuahPengantar. Bandung: masyarakatSeni
Pertunjukan Indonesia.
Sembiring,Dermawan.M.Hum. 2013. IlmuSosialBudaya. Medan: Univesitas
Negeri Medan.
Didik, Suwardi. 2009. RevitalisaiPadaKesenianenTradisional di Surakarta.
Jurnal. Padang: UniversitasNegeri Padang.
Idris,Haji. 2004. PemikiranMelayu. Kuala Lumpur: DawanaSdn.Bhd.
Koentjaraningrat. 2004. ManusiadanKebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
MASYARAKAT MELAYU DI KECAMATAN TELUK NIBUNG
DI KOTA TANJUNG BALAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
PUJI LESTARI
NIM. 2103140036
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
ABSTRAK
Puji Lestari NIM 2103140036. Revitalisasi Lagu Timang Lab Cenggok Tinggi
Pada Masyarakat Melayu Di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah munculnya lagu Timanglah
Cenggok Tinggi -dan mendeskripsikan upaya-upaya apa saja yang di lakukan
dalam Revitalisasi lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu
di Kecamatan Teluk Nibung kota Tanjungbalai.
Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menggunakan teori revitalisasi.
Untuk mendukung penelitian penulis juga menggunakan teori bentuk lagu/struktur
lagu, teori musik, teori unsur-unsur musik dan teori masyarakat.
Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Teluk Niung kota Tanjungbalai. Waktu
p e n e l i t i a n n dan proses penelitian pada bulan Mei 2016 sampai dengan ulii
2016. Populasi penelitian ini berjumlah 5. orang. Metode dalam penelitiani ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.,
ditafsirkan dan dirumuskan antara data satu dengan data yang lain agar data
tersebut akurat dan cermat. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan,
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa lagu timang lah,cenggok tinggi sudah
ada sejak zaman kerajaan asahan, lagu ini di nyanyikan oleh seorang ibu kepada
anaknya ketika hendak menidurkan anak. Upaya-upaya yang di lakukan oleh dinas
Kota Tanjungbalai untuk. melestarikan lagu timang lah cenggok tinggi ialah
melakukan penambahan unsur bare berupa alat musik pada lagu timang lah
cenggok tinggi, mengubah waktu pertunjukan dalam menyanyikan lagu timang
lah cenggok tinggi, memasukan lagu timang lah cenggok tinggi ke dalam festival
band tingkat sekolah.yang di adakan oleh divas pendidikan kota Tanjungbalai,
perubahan makna dan fungsi pads lagu timang lah cenggok tinggi merupakan
upaya-upaya untuk menghidupkan kembali lagu timang lah cenggok tinggi di
tengah-tengah masyrakat melayu kota Tanjungbalai.
Kata Kunci : Revitalisasi, Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga
dalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Revitalisasi Lagu Timang Lah
Cenggok Tinggi Pada Masyarakat Di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED.
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Pendidikan Musik
UNIMED dan Dosen Pembimbing Skripsi I.
5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn. Dosen Pembimbing Skripsi II.
6. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd. Penguji I.
7. Herna Hirza, M.Sn. Penguji II.
8. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED.
9. Ayah tercinta H.Suprayogi dan Ibu tercinta Misnar Lubis atas
dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa
restu demi tercapainya cita-cita.
10. Abang-abang yang terkasih Yasir Hidayat dan istri Indah Astuti ST.
Ali Syahbana dan istri Ratu Dea aurora dan adik satu-satunya
Suprayadi S.Kom yang memberikan semangat dan doa.
11. Orang-orang yang istimewa, kepada teman seperjuangan M.Tarmizi
Taher, Oldah With Yani dan sahabat Rembulan Mutuahmi, Ervi
Mandani Sembiring, Rizky Phonna, Tenku Alfianda, Iqbal Firdaus,
ii
Rizal Samudra, Ticha, Mona Agustina, Putri Lisa, Halimah Siregar,
Tantri Simatupang.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang
membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Agustus 2016
Penulis
Puji Lestari
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK. ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR. .............................................................................. ii
DAFTAR ISI. ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR. .............................................................................. vii
BAB IPENDAHULUAN . ......................................................................... 1
A. LatarBelakangMasalah............................................................. 1
B. IdentifikasiMasalah. .................................................................. 4
C. PembatasanMasalah. ................................................................. 5
D. PerumusanMasalah ................................................................... 6
E. TujuanPenelitian ....................................................................... 7
F. ManfaatPenenlitian ................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL. ........................................................................................ 9
A. LandasanTeoritis ..................................................................... 9
1. PengertianRevitalisasi .......................................................... 10
2. BentukLagu/StrukturLagu.................................................... 13
3. Teori Musik. ......................................................................... 14
4. Unsur-Unsur Musik. ............................................................. 15
5. Masyarakat. .......................................................................... 16
B. KerangkaKonseptual. .............................................................. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ............................................ 21
A. MetodologiPenelitian................................................................ 21
B. LokasidanWaktuPenelitian. ...................................................... 21
iv
C. PopulasidanSampel................................................................... 22
1. Populasi. ............................................................................. 22
2. Sampel ................................................................................ 22
D. TeknikPengumpulanData. ........................................................ 23
1. Observasi. ........................................................................... 23
2. Studi Pustaka ...................................................................... 24
3. Wawancara ......................................................................... 26
4. Dokumentasi ....................................................................... 27
E.
TeknikAnalisis Data ................................................................ 27
BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………29
A. GambaranUmumMasyarakatMelayu…………………………….29
B. SejarahLaguTimangLahTinggi……………………………………31
C. Upaya-Upaya Yang Di LakukanOlehDinas Kota
TanjungbalaiDalamMelestarikanLaguTimangLahCenggok
Tinggi………………………………………………..…………….40
1. MelakukanPenambahanUnsurBaruBerupaAlatMusik
PadaLaguTimangLahCenggokTinggi…………………………41
2. MengubahWaktuPertujukanDalamMenyanyikanLagu
TimangLahCenggokTinggi…………………………………....47
3. MemasukkanLaguTimangLahCenggokTinggiKeDalam
Festival Band Tingkat Sekolah Yang DiadakanOleh
DinasPendidikanKotaTanjungBalai…………………………..50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….52
A. Kesimpulan………………………………………………………..52
B. Saran……………………………………………………………….53
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..55
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Budaya merupakan hal yang
berharga sehingga perlu dijaga dan
dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin
dalam berbagai aspek sisi prilaku kehidupan masyarakat yang meliputi sikap dan
prilaku, kepercayaan, kesenian, bahasa, pendidikan serta hasil dari kegiatan
manusia yang memiliki khas tersendiri. Keragaman budaya inilah yang menjadi
kekayaan budaya bangsa dengan ciri khas masing-masing daerah. Suku Melayu
yang berada di Sumatera Utara mencakup: Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota
Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara,
Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu dan Kota Tanjungbalai.
Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang memiliki beberapa tradisi dan
kebudayaan. Tradisi tersebut biasanya di lakukan oleh masyarakat Suku Melayu.
Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bersuku
Melayu dan sampai saat ini masih memegang erat tradisi dan kebudayaan mereka.
Tradisi-tradisi tersebut bisanya dilakukan pada saat anak lahir, penabalan nama
anak, turun tanah, mengayun, berkhitan, pernikahan, dan lain sebagainya. Dari
beberapa kesenian yang ada di masyarakat melayu kota Tanjungbalai, tradisi
menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah cenggok tinggi
meruppakan salah satu tradisi yang terus di lestarikan di lingkungan masyarakat
melayu kota Tanjungbalai. Hal ini dapat di lihat dari usaha pemerintah kota
1
2
Tanjung balai yang menggunakan lagu timang lah cenggok tinggi sebagai salah
satu lagu wajib di setiap acara dan festival.
Sejarah tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah
cenggok tinggi belum ada yang tau kapan, di mana, dan siapa yang pertama kali
melakukan hal tersebut, dan hanya sebatas bukti lisan dari pakar atau tokoh
masyarakat melayu yang masih hidup di kecamatan Teluk Nibung kota
Tanjungbalai yang dapat memberikan informasi tentang sejarah tradisi
menidurkan anak dengan lagu timang lah cenggok tinggi. Menurut sumber yang
dapat di percaya lagu timang lah cenggok tinggi yang di nyanyikan ketika hendak
menidurkan anak merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman Kerajaan asahan
yang dimulai dengan perayaan raja pertama dan berlangsung meriah di sekitar
Kampung Tanjung yang disebut juga Peristiwanoba yaitu penabalan raja pertama
Kerajaan Asahan. Peristiwanoba tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27
Desember 1620.
Tradisi tersebut terus di lakukan oleh masyarakat melayu karena memiliki
kepercayaan bahwa lirik lagu yang dinyanyikan oleh sang ibu pada saat
menidurkan ananknya merupakan sebuah doa yang kelak akan di kabulkan oleh
allah SWT. Lirik lagu yang terkandung merupakan nasehat-nasehat kepada seorang
anak agar kelak sang anak menjadi seorang yang berguna bagi agama, Negara dan
orang lain. Sayangnya tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang
lah cenggok tinggi tidak lagi di lakukan oleh sebagian masyarakat melayu kota
Tanjungbalai karena kerap disuguhkan lagu-lagu popular di layar kaca televisi
sehingga tradisi yang biasanya menyanyikan lagu timang lacenggok tinggi untuk
3
menidurkan anak berubah menjadi lagu-lagu popular yang tidak memiliki nilai
nasehat di dalam lirik lagu yang di nyanyikan.
Perubahan kebudayaan dari masa ke masa memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan seni dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan
pengetahuan, teknologi dan seni kebudayaan dapat menimbulkan fenomena baru di
dalam kehidupan budaya masyarakat. Fenomena di mana lagu timang lah cenggok
tingggi biasanya di nyanyikan saat hendak menidurkan anak sekarang dinyanyikan
dalam acara-acara festival musik kota Tanjungbalai. Tradisi menidurkan anak
dengan menyanyikan lagu timang la cenggok tinggi merupakan bagian dari
kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat melayu
kota Tanjungbalai juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
teknologi yang akan mengalami perubahan.
Perubahan tradisi dan kebudayaan masyarakat melayu kota Tanjungbalai di
pengaruhi oleh kehidupan modern dan era teknologi inilah yang menjadi salah satu
penyebab matinya suatu karya seni atau tradisi karena generasinya sudah tidak lagi
mengenal dan mempelajari suatu tradisi yang dianggap kuno dan ketinggalan
jaman. Masuknya budaya asing dalam kehidupan masyarakat melayu kota
Tanjungbalai membuat berkurangnya rasa mencintai warisan budaya para leluhur
dan menyebabkan semakin menipisnya nilai-nilai budaya pada generasi muda.
Untuk mengebalikan kecintaan pada kesenian tradisi dan untuk membangun nilainilai budaya daerah pada generasi muda, maka diperlukan upaya bersama dari
segenap unsur masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat dan seniman yang
masih ada untuk melakukan revitalisasi yang mengarah pada eksistensi tradisi
4
menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang la cenggok tinggi yang pernah
ada namun saat ini tidak terlihat lagi.
Tradisi menidurkan anak dengan menyanyikan lagu timang lah cenggok
tinggi merupakan warisan budaya dari leluhur oleh sebah itu usaha-usaha apa yang
telah di lakukan oleh para tokoh dan seniman dalam melakukan revitalisasi lagu
timang lah cenggok tinggi. Berdasarkan fakta-fakta di atas penulis tertarik untuk
menjadikan revitalisasi lagu timang la cenggok tinggi sebagai topik penelitian
ilmiah yang berjudul “Revitalisasi Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi Pada
Masyarakat Melayu Di Kecmatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
B.
Identifikasi masalah
Dalam penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah, agar penelitian
terarah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Sugiyono (2008:52) “Setiap
penelitian yang akan dilakukanharus selalu berangkat dari masalah, walaupun
diakui bahwa masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam
proses penelitian”. Dengan adanya suatu identifikasi masalah, penulis akan lebih
mudah mengenal permasalahan yang akan diteliti sehingga penulisan akan
mencapai sasaran yang tepat. Untuk itu dari uraian latar belakang yang ada diatas,
penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Revitalisasi?
2. Bagaimana gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung
Kota Tanjungbalai?
5
3. Bagaiman sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada masyarakat
Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
4. Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu timang lah
cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota
Tanjungbalai?
5. Bagaimana penyajian lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu
di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
C.
Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan
waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu mengadakan
pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian.
Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan
dangan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja
yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan dan faktor mana yang tidak
bisa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2009:30) yang menyatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan
peneliti.Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi
rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa
pertanyaan yang jelas”.
Beradasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung
6
Kota Tanjungbalai?
2. Bagaimana sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada
masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai?
3. Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu timang lah
cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota
Tanjungbalai?
D.
Perumusan Masalah
Dalam sebuah penulisan, sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan,
diperlukan rumusan dari topik atau kajian yang mejadi dasar dalam pelaksanaan
penelitian berdasarkan dari batasan masalah yang sudah di tentukan.
Berdasarkan uraian di atas, Hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14)
yang menyatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan
digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti
karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya.Rumusan
masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena
dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir
masalah sebagaimana dirumuskan”.
Berdasarkan dari uraian latar belakang maasalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah yang menjadi kajian
penulisan sebagai berikut : “Revitalisasi Lagu Timang Lah Cenggok Tinggi Pada
Masyarakat Melayu Di Kecmatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”.
7
E.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan senantiasa berorientasi pada tujuan, tanpa adanya tujuan yang
jelas maka arah kegiatan tidak terarah, karena tidak tahu apa yang diinginkan atau
yang dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk
kata kerja Ikbar (2012:131) menyatakan bahwa: “berhasil tidaknya suatu penelitian
yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian”. Tujuan penulisan
yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Mendeskripsikan gambaran umum masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk
Nibung Kota Tanjungbalai
2. Mendeskripsikan sejarah munculnya lagu Timanglah Cenggok Tinggi pada
masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
3. Mendeskripsikan Upaya-upaya apa saja yang di lakukan dalam Revitalisasi lagu
timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk
Nibung Kota Tanjungbalai.
F.
Manfaat Penelitian
Setiap penulisan pastilah memiliki manfaat baik secara langsung maupun
tidak, karena penelitian dilakukan untuk menambah pengetahuan dan menjawab
berbagai petanyaan yang telah di rumuskan oleh penulis. Setelah penulisan ini
selesai di lakukan, akan didapat hasil penulisan yang akan memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada generasi-generasi muda
8
terutama pada suku Melayu untuk dapat melestarikan kesenian-kesenian yang
mereka miliki dimanapun mereka berada.
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami Upaya-upaya apa saja yang di lakukan
dalam Revitalisasi lagu timang lah cenggok tinggi pada masyarakat Melayu di
Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
3. Sebagai penambah wawasan kepada seluruh masyarakat luas yang membaca
tulisan ini.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik ini.
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan seni musik Unimed.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
dibutuhkan. Salah satunya adalah mengumpulkan data dengan melakukan
penelitian. Sehingga hasil penelitian yang terdapat pada Bab IV, yang telah di
laksanakan di Kota Tanjungbalai dengan pokok penelitian sebagaimana yang
telah dijabarkan, maka penulis membuat kesimpulan di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Lagu Timang Lah cenggok Tinggi pada Masyrakat Melayu kota
Tanjungbalai sudah ada sejak zaman kerajaan asahan, lagu ini di
nyanyikan oleh seorang ibu kepada anaknya ketika hendak menidurkan
anak.
2.
Kalimat Timang-Timang Lah Sayang Si Anak ku Sayang di dalam
lirik lagu merupakan bentuk kasih sayang dari sang ibu kepada
anaknya, sehingga masyarakat setempat memberi julukan lagu timang
lah cenggok tinggi yang artinya adalah anak yang di sayang kelak akan
menjadi orang yang tinggi. Arti tinggi dalam lagu tersebut ialah orang
yang berjiwa besar, memiliki jabatan yang tinggi serta memiliki sifatsifat yang baik untuk orang lain.
3. Lagu timanglah cenggok tinggi yang di nyanyikan oleh masyarakat
melayu kota Tanjungbalai ketika hendak menidurkan anak biasanya di
nyanyikan dengan suara vokal sang ibu tanpa di irirngi alat musik
52
53
apapun. Dinas kota Tanjungbalai memasukan alat musik untuk
membangkitkan kembali minat masyarakat melayu kota tanjungbalai
dalam menyanyikan lagu timang lah cenggok tinggi..
4. Lagu timang lah cenggok tinggi biasanya di nyanyikan di dalam rumah
dan di lakukan ketika hendak menidurkan anak. Untuk menarik minat
masyarakat melayu terhadap lagu timang lah cenggok tinggi dan untuk
menghidupkan kembali lagu tradisi tersebut Dinas kota Tanjungbalai
membawakan lagu timang lah cenggok tinggi dalam acara-acara besar
di kota Tanjungbalai.
5.
Untuk
melestarikan
lagu
timang
lah
cenggok
tinggi
dan
menghidupakannya kembali dinas pendidikan kota Tanjungbalai
berupaya memasukan lagu tradisi tersebut kedalam festival band
tingkat sekolah yang di adakan oleh dinas pendidikan kota
Tanjungbalai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan di atas, maka penulis dapat
memberikan saran, diantaranya sebagai berikut :
1. Peneliti Berharap kepada seniman-seniman yang ada di kota
Tanjungbalai agar terus menjaga dan mengembangkan kesenian yang
ada di kota Tanjungbalai, khususnya kesenian melayu.
2. Dengan di lakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada
pemerintah kota Tanjungbalai agar selalu memeberikan perhatian
terhadap kesenian yang ada di kota Tanjungbalai.
54
3. Adat istiadat merupakan cirikhas dari suatu suku oleh sebab itu di
sarankan untuk terus melestarikan budaya dari masing-masing suku
dimanapun mereka berada.
4. Perlu di lakukan pelestarian budaya dengan mengajarkan kepada
generasi muda untuk mengenal budaya sehingga di masa yang akan
datang budaya tidak hanya tinggal sebuah nama.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedurpenelitian, Jakarta: Rienekacipta.
Banoe, Pono. 2003. KamusMusik. Yogyakarta: Kanisius..
Bungin, Burhan. 2007. MetodologiPenelitianKualitatif. Jakarat: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. 2013. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta, cv
Chris, Jenks. 2008. Kebudayaan. Medan: Bina Media Perintis.
Herdian Putra.2012.RevitalisasiKesenianebeg Di DesaKemulyan.Jurnal.
Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta..
Djohan. 2005. PsikologiMusik. Yogyakarta: BukuBaik.
Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: SebuahPengantar. Bandung: masyarakatSeni
Pertunjukan Indonesia.
Sembiring,Dermawan.M.Hum. 2013. IlmuSosialBudaya. Medan: Univesitas
Negeri Medan.
Didik, Suwardi. 2009. RevitalisaiPadaKesenianenTradisional di Surakarta.
Jurnal. Padang: UniversitasNegeri Padang.
Idris,Haji. 2004. PemikiranMelayu. Kuala Lumpur: DawanaSdn.Bhd.
Koentjaraningrat. 2004. ManusiadanKebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.