ANALISIS INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DI KECAMATAN TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK.
ii
ANALISIS INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DI KECAMATAN
TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI DENGAN METODE
KONDUKTIVITAS LISTRIK
Lastiar Sinaga ( NIM 409240018)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian analisis air sumur gali di kecamatan Teluk
Nibung kota Tanjung Balai berdasarkan daya hantar listrik dan pH air sumur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai daya hantar listrik (DHL),
dan pH air sumur gali. Selanjutnya untuk mengetahui apakah telah terjadi intrusi
air laut pada sumur gali jika ditinjau dari parameter yang diukur.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air laut
yang dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga jarak 6800 m mengarah ke air
laut murni, dan mengambil sampel air sumur gali dimulai dari sumur gali terdekat
dengan titik acuan garis pantai. Kemudian mengukur suhu, DHL, pH, jarak, dan
Kedalaman untuk sumur gali dan mengukur suhu, DHL dan jarak untuk sampel
air laut. Data hasil pengukuran DHL dikonversikan pada suhu 25o C. Penentuan
tingkat intrusi didasarkan pada perhitungan kuartil.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa semua sampel air sumur gali telah
terintrusi air laut mulai dari tingkat sedang hingga tingkat tinggi. Kadar intrusi air
laut tertinggi terdapat pada SG1 dengan kedalaman 5 m dengan DHL (6911.76 ±
0,28) µmho/cm,25oC. Sedangkan tingkat intrusi sedang yaitu pada SG 20 pada
kedalaman 6 m dan DHL (986.11 ± 0,28) µmho/cm,25oC. Jarak sumur gali dari
titik acuan dan kedalaman berpengaruh secara signifikan terhadap nilai DHL
dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9126 atau sebesar 91,26 %.
Berdasarkan nilai pH, air sumur gali memiliki pH terendah pada sumur gali ke
dua (SG 2) sekitar (6,74 ± 0,37) dengan kedalaman sumur 5 m dan pH tertinggi
pada sumur gali ke 20 (SG 20) sekitar (7,27 ± 0,37) dengan kedalaman 6 m, serta
jarak sumur gali dan kedalaman terhadap nilai pH memiliki koefisien determinasi
sebesar 0,4993 atu 49,93 %. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa berdasarkan
paramater nilai DHL air sumur gali telah terintrusi, dan jika ditinjau dari segi pH,
faktor kedalaman dan jarak tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap nilai pH.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Batasan Masalah
3
1.3. Rumusan Masalah
3
1.4. Tujuan Penelitian
4
1.5. Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1. Air
5
2.1.1. Siklus Hidrologi Air
5
2.2.Air Tanah
9
2.2.1. Jenis-jenis Air Tanah
11
2.2.2. Kualitas Air Tanah
12
2.2.3. Jenis Eksploitasi Air Tanah
15
2.3. Lapisan Akuifer
15
2.3.1. Jenis-jenis Akuifer
17
2.3.2. Air Tanah Disekitar Pantai
19
2.4. Air Laut
21
2.4.1. Intrusi Air Laut ke Air Tanah
22
vi
2.5. Batuan dan Sifatnya Terhadap Air Tanah
25
2.6. Derajat Keasaman pH
26
2.7. Daya Hantal Listrik (DHL)
27
2.7.1 Konduktivitas Larutan Elektrolit
28
2.7.2 Sifat Kelistrikan Air
29
2.8. Metode Konduktivitas Listrik
29
2.9. Gambaran Umum Wilayah
30
2.9.1. Kondisi Geografis
30
2.9.2. Peta Geologi Lokasi penelitian
31
2.9.3. Kondisi Topografi
32
2.9.4. Kondisi Morfologi
33
BAB III. METODE PENELITIAN
34
3.1. Metode Penelitian
34
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
34
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
34
3.3.1. Alat Penelitian
34
3.3.2. Bahan Penelitian
35
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
35
3.6. Prosedur Kerja
36
3.7. Variabel Penelitian
37
3.8. Prosedur Penelitian
37
3.9. Teknik Analisis Data
37
3.10. Diagram Alir Penelitian
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
45
4.1. Hasil Penelitian
45
4.1.1. Air Laut
45
4.1.2. Air Sumur Gali
46
4.2. Pembahasan
47
0
4.2.1. Perhitungan DHL pada suhu 25 C
47
vii
4.2.2. Analisis Air Sumur Gali
53
4.2.3. Analisis Hubungan DHL air Sumur Gali terhadap Kedalaman
59
4.2.4. Analisis Hubungan DHL Air Sumur Gali terhadap jarak
60
4.2.5. Analisis Hubungan DHL Air Sumur Gali terhadap pH
61
4.2.6. Analisis Hubungan pH Air Sumur Gali terhadap jarak
62
4.2.7. Analisis Hubungan pH Air Sumur Gali terhadap kedalaman
63
4.2.8. Analisis regresi linear berganda pada sumur gali
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
68
5.1. Kesimpulan
68
5.2. Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
70
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Siklus hidrologi pendek
6
Gambar 2.2 Siklus hidrologi sedang
6
Gambar 2.3 Siklus hidrologi panjang
7
Gambar 2.4 Siklus hidrologi air
8
Gambar 2.5 Gambar zona air dibawah permukaan tanah
11
Gambar 2.6 Kondisi akuifer secara ideal
16
Gambar 2.7 Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
17
( unconfined aquifer)
Gambar 2.8 Akuifer tertekan ( confined aquifer )
18
Gambar 2.9 Akuifer semi bebas ( Semi unconfined aquifer )
18
Gambar 2.10 Akuifer melayang
19
Gambar 2.11 Perbatasan air asin dan air tawar pada
20
keadaan seimbang di pantai
Gambar 2.12 Penerobosan air asin pada air terkekang
21
Gambar 2.13 Batas interface air tanah – air laut normal
23
Gambar 2.14 Keadaan air tanah pada kondisi normal
24
Gambar 2.15 Kondisi air tanah pada kondisi normal
25
Gambar 2.16 Alat Konduktivitimeter
30
Gambar 2.17 Peta geologi daerah Tanjung Balai
31
Gambar 2.18 Peta Lokasi Penelitian
32
Gambar 3.1 Teknik pengambilan sampel
36
Gambar 3.2 Diagram alir penelitian
44
0
Gambar 4.1. Grafik regresi linear jarak dan DHL air laut pada suhu 25 C 48
Gambar 4.2. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak dan kedalaman
50
Gambar 4.3. Kontur pH air sumur gali terhadap kedalaman dan jarak
52
Gambar 4.4. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap ppm
55
Gambar 4.5. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap kedalaman
59
Gambar 4.6. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap jarak
60
ix
Gambar 4.7. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap pH
61
Gambar 4.8. Grafik pH air sumur gali terhadap jarak
62
Gambar 4.9. Grafik hubungan pH air sumur terhadap kedalaman sumur
63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Tabel perhitungan Uji statistik dan regresi DHL Sumur
72
Lampiran 2.Tabel perhitungan Uji statistik dan Regresi pH Sumur
73
Lampiran 3. Tabel penolong perhitungan kuartil DHL air sumur
74
Lampiran 4. Tabel penolong perhitungan kuatil pH air sumur
77
0
Lampiran 5. Perhitungan DHL pada suhu 25 C
79
Lampiran 6. Perhitungan pH Air Sumur Gali
87
Lampiran 7. Letak Koordinat pengambilan sampel Air Sumur Gali
94
Lampiran 8. Kontur DHL air sumur tehadap Jarak dan Kedalaman
95
Lampiran 9. Kontur pH air sumur tehadap Jarak dan Kedalaman
100
Lampiran 10. Foto penelitian
105
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan DHL pada air sumur gali, DHL tertinggi terdapat pada sumur
gali ke 1 (SG 1) sekitar 6911,76 µmho/cm,250C dengan jarak dari garis
pantai 2,2 km dan kedalaman sumur 5 m. Dan DHL terendah terdapat pada
sumur gali ke 20 (SG 20) 986,11 µmho/cm,250C dengan jarak 12,2 km
dan kedalaman 6 m. Berdasarkan nilai pH, air sumur gali memiliki pH
terendah pada Sumur Gali ke dua (SG 2) sekitar 6,74, dengan kedalaman
sumur 5 m dan pH tertinggi pada sumur gali ke 20 (SG 20) sekitar
7,27dengan kedalaman 6 m.
2. Berdasarkan paramater yang di ukur, air sumur gali telah terintrusi jika
ditinjau dari segi nilai DHL dan jika ditinjau dari segi pH, dalam keadaan
netral. Hal ini disebabkan oleh kandungan unsur klorida yang terkandung
di dalam air sumur yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion), Dan jika ditinjau dari segi massa jenis, ion clorida memiliki massa
jenis lebih besar dari air sebesar 1,18 g/cm3 sehingga faktor kedalaman
dan jarak tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap nilai pH.
69
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk meneliti faktor-faktor lain
yang mengakibatkan tingginya DHL air sumur gali, dan pH air sumur,
misalnya dengan meneliti unsur – unsur yang dikandung air laut.
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dengan jumlah titik sampel yang
lebih banyak dan variasi jarak yang berbeda-beda sehingga perkiraan
batas intrusi air laut dapat diketahui lebih akurat dan mengerjakan dengan
fungsi lain seperti fungsi logaritmik, eksponensial dan polinomial, dan
agar lebih teliti dalam penggunaan alat dalam pengukuran sampel, supaya
hasil yang diperoleh lebih akurat.
3. Kepada Pemerintahan Kecamatan Teluk nibung perlu melakukan
pemantauan kualitas dan kuantitas air bawah tanah secara berkala untuk
mengetahui kondisi air bawah tanah. Dan perlu berupaya memberikan
pelayanan PDAM ke daerah sekitar pantai, agar kesehatan penduduk
setempat terjamin.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arfena. D.L, Kriyo, S, Suntoyo. (2009). Pengaruh Kenaikan Permukaan Air Laut
Pada Intrusi Air Laut di Akuifer Pantai. Study Kasus: Pulau Bintan
Provinsi Kepulauan Riau. FTK-ITS, Surabaya
Arland.Asra. (2012). Penentuan sebaran akuifer Dengan metode tahanan jenis
(resistivity method) Di kota tangerang selatan, provinsi banten.fakultas
Teknologi Pertanian. ITB. Bandung
Arsyad,Yus. (2012). Meski Dikelilingi Air, Tanjungbalai Masih Krisis Air Bersih.
Harian Medan Bisnis
Atkins, P.W., (1999). Kimia Fisika, Jilid II. Erlangga. Jakarta
Badan Pertambangan dan Energi, (2013) Peta Geologi lembar Tebing Tinggi
Prov.SUMUT
Badan Statistik daerah, (2012). Statistik daerah,Tanjung balai
http://DAERAH%20TBALA/Statistik-Daerah-Kota-Tanjungbalai-babGeografi.htm-at.19;07PM. Dakses tanggal 19 oktober 2012
Bisri, Mohammad. (1991). Aliran Air Tanah. Malang, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Hendra, W. ( 2009 ). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
kabupaten
Bangkalan. Jurnal Aplikasi. Vol 7 : 1907-753X
Hutabarat,T, (2011). Penentuan Intrusi air laut Pada sumur Gali di desa
Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.Deli Serdang
Berdasarkan nilai daya Hantar Listrik. FMIPA. UNIMED
Kankang,A.L., (2006). Studi Penentuan Lokasi Untuk Pengembangan Budidaya
Laut Berdasarkan Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Di Teluk Kupang,
Nusa Tenggara Timur.UNDIP. Semarang
Kirsch,R. (2009). Groundwater Geophysics A Tool For Hydrogeology.
Springer.Berlin
http://burstcode.com/2012/11/at.14.07. Diakses tanggal 05 November
2012
Noer, A. (2000). Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.
Poenyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan darat (air tanah)
http://poenyalom-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-daratair.html-at19.30. Diakses tanggal 12 Oktober 2012
71
Rasmayani. (2000). Kimia Air Makanan dan Minuman.Akademi Analisis
Kesehtan Depkes.Medan
Siagian, J. (2011). Penentuan Intrusi Air Laut dan pH Pada Sumur Gali di
Daerah Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Dengan
Metode Konduktivitas Listrik. FMIPA.UNIMEDo
Sitorus, E. (2011). Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali dan Sumur Bor
Dengan Metode Konduktivitas Listrik di Kecamatan medan Belawan.
Program Pasca Sarjana USU:Medan
Situmorang, R. (2003). Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan
Industri Medan (KIM) dengan Metode Konduktivitas Listrik. Program
Pasca Sarjana USU:Medan
Sosrodarsono. (2003). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya Pramita Edisi 3.
Erlangga : Jakarta
Sosrodarsono, dan Takeda. (1993). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya
pramita. Jakarta: Erlangga
Sudjana. (2005). Metode Statistika edisi 6. Penerbit Tarsito:Bandung
Suganda, F. (2012). Akuifer hydrogeology
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/aquifer.html. Diakses
tanggal 03 Oktober 2012
Susilawati, Mester, S. (2008). Study Intrusi Air Laut dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik Air Sumur di Kecamatan Sibolga Kabupaten
Tapanuli Tengah. Jurnal Teknology Proses, Vol 7 : 133-144
Todd, D.K. (1980). Ground Water Hidrology, 2
York
nd
ed. John Wiley & Sons. New
Truman, W. (2005). Penyelidikan pendahuluan endapan gambut daerah labuan
ruku Kabupaten tanjungbalai-asahan Provinsi Sumatra utara.SUBDIT
BATUBARA
Vienastra, S. (2010). Intrusi Air Laut
http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/intrusi-air-laut/. Diakses
tanggal 28 Oktober 2012
Wuryantoro. (2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan
letak dan kedalaman aquifer air tanah (studi kasus di desa temperak
kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa tengah). FMIPA.Universitas
Semarang
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b
e90.dir/doc.pdf. Diakses tanggal 22 September 2012
i
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sinaman II, pada tanggal 14 Oktober 1991. Ayah bernama
Paingson Sinaga dan ibu bernama Lermi Malau, dan merupakan anak ketiga dari
lima bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri Tigaurung, dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swt Sait
Buntu, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Sidamanik, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
diterima di Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 2013.
Penulis aktif di kegiatan ekstrakurikuler yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen
Protestan (UKMKP) dan IKBKF, dan penulis pernah mengikuti kegiatan Magang
di BMKG kelas I Tuntungan Medan.
ANALISIS INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DI KECAMATAN
TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI DENGAN METODE
KONDUKTIVITAS LISTRIK
Lastiar Sinaga ( NIM 409240018)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian analisis air sumur gali di kecamatan Teluk
Nibung kota Tanjung Balai berdasarkan daya hantar listrik dan pH air sumur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar nilai daya hantar listrik (DHL),
dan pH air sumur gali. Selanjutnya untuk mengetahui apakah telah terjadi intrusi
air laut pada sumur gali jika ditinjau dari parameter yang diukur.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air laut
yang dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga jarak 6800 m mengarah ke air
laut murni, dan mengambil sampel air sumur gali dimulai dari sumur gali terdekat
dengan titik acuan garis pantai. Kemudian mengukur suhu, DHL, pH, jarak, dan
Kedalaman untuk sumur gali dan mengukur suhu, DHL dan jarak untuk sampel
air laut. Data hasil pengukuran DHL dikonversikan pada suhu 25o C. Penentuan
tingkat intrusi didasarkan pada perhitungan kuartil.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa semua sampel air sumur gali telah
terintrusi air laut mulai dari tingkat sedang hingga tingkat tinggi. Kadar intrusi air
laut tertinggi terdapat pada SG1 dengan kedalaman 5 m dengan DHL (6911.76 ±
0,28) µmho/cm,25oC. Sedangkan tingkat intrusi sedang yaitu pada SG 20 pada
kedalaman 6 m dan DHL (986.11 ± 0,28) µmho/cm,25oC. Jarak sumur gali dari
titik acuan dan kedalaman berpengaruh secara signifikan terhadap nilai DHL
dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9126 atau sebesar 91,26 %.
Berdasarkan nilai pH, air sumur gali memiliki pH terendah pada sumur gali ke
dua (SG 2) sekitar (6,74 ± 0,37) dengan kedalaman sumur 5 m dan pH tertinggi
pada sumur gali ke 20 (SG 20) sekitar (7,27 ± 0,37) dengan kedalaman 6 m, serta
jarak sumur gali dan kedalaman terhadap nilai pH memiliki koefisien determinasi
sebesar 0,4993 atu 49,93 %. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa berdasarkan
paramater nilai DHL air sumur gali telah terintrusi, dan jika ditinjau dari segi pH,
faktor kedalaman dan jarak tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap nilai pH.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Batasan Masalah
3
1.3. Rumusan Masalah
3
1.4. Tujuan Penelitian
4
1.5. Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1. Air
5
2.1.1. Siklus Hidrologi Air
5
2.2.Air Tanah
9
2.2.1. Jenis-jenis Air Tanah
11
2.2.2. Kualitas Air Tanah
12
2.2.3. Jenis Eksploitasi Air Tanah
15
2.3. Lapisan Akuifer
15
2.3.1. Jenis-jenis Akuifer
17
2.3.2. Air Tanah Disekitar Pantai
19
2.4. Air Laut
21
2.4.1. Intrusi Air Laut ke Air Tanah
22
vi
2.5. Batuan dan Sifatnya Terhadap Air Tanah
25
2.6. Derajat Keasaman pH
26
2.7. Daya Hantal Listrik (DHL)
27
2.7.1 Konduktivitas Larutan Elektrolit
28
2.7.2 Sifat Kelistrikan Air
29
2.8. Metode Konduktivitas Listrik
29
2.9. Gambaran Umum Wilayah
30
2.9.1. Kondisi Geografis
30
2.9.2. Peta Geologi Lokasi penelitian
31
2.9.3. Kondisi Topografi
32
2.9.4. Kondisi Morfologi
33
BAB III. METODE PENELITIAN
34
3.1. Metode Penelitian
34
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
34
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
34
3.3.1. Alat Penelitian
34
3.3.2. Bahan Penelitian
35
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
35
3.6. Prosedur Kerja
36
3.7. Variabel Penelitian
37
3.8. Prosedur Penelitian
37
3.9. Teknik Analisis Data
37
3.10. Diagram Alir Penelitian
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
45
4.1. Hasil Penelitian
45
4.1.1. Air Laut
45
4.1.2. Air Sumur Gali
46
4.2. Pembahasan
47
0
4.2.1. Perhitungan DHL pada suhu 25 C
47
vii
4.2.2. Analisis Air Sumur Gali
53
4.2.3. Analisis Hubungan DHL air Sumur Gali terhadap Kedalaman
59
4.2.4. Analisis Hubungan DHL Air Sumur Gali terhadap jarak
60
4.2.5. Analisis Hubungan DHL Air Sumur Gali terhadap pH
61
4.2.6. Analisis Hubungan pH Air Sumur Gali terhadap jarak
62
4.2.7. Analisis Hubungan pH Air Sumur Gali terhadap kedalaman
63
4.2.8. Analisis regresi linear berganda pada sumur gali
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
68
5.1. Kesimpulan
68
5.2. Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
70
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Siklus hidrologi pendek
6
Gambar 2.2 Siklus hidrologi sedang
6
Gambar 2.3 Siklus hidrologi panjang
7
Gambar 2.4 Siklus hidrologi air
8
Gambar 2.5 Gambar zona air dibawah permukaan tanah
11
Gambar 2.6 Kondisi akuifer secara ideal
16
Gambar 2.7 Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
17
( unconfined aquifer)
Gambar 2.8 Akuifer tertekan ( confined aquifer )
18
Gambar 2.9 Akuifer semi bebas ( Semi unconfined aquifer )
18
Gambar 2.10 Akuifer melayang
19
Gambar 2.11 Perbatasan air asin dan air tawar pada
20
keadaan seimbang di pantai
Gambar 2.12 Penerobosan air asin pada air terkekang
21
Gambar 2.13 Batas interface air tanah – air laut normal
23
Gambar 2.14 Keadaan air tanah pada kondisi normal
24
Gambar 2.15 Kondisi air tanah pada kondisi normal
25
Gambar 2.16 Alat Konduktivitimeter
30
Gambar 2.17 Peta geologi daerah Tanjung Balai
31
Gambar 2.18 Peta Lokasi Penelitian
32
Gambar 3.1 Teknik pengambilan sampel
36
Gambar 3.2 Diagram alir penelitian
44
0
Gambar 4.1. Grafik regresi linear jarak dan DHL air laut pada suhu 25 C 48
Gambar 4.2. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak dan kedalaman
50
Gambar 4.3. Kontur pH air sumur gali terhadap kedalaman dan jarak
52
Gambar 4.4. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap ppm
55
Gambar 4.5. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap kedalaman
59
Gambar 4.6. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap jarak
60
ix
Gambar 4.7. Grafik hubungan DHL air sumur gali terhadap pH
61
Gambar 4.8. Grafik pH air sumur gali terhadap jarak
62
Gambar 4.9. Grafik hubungan pH air sumur terhadap kedalaman sumur
63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Tabel perhitungan Uji statistik dan regresi DHL Sumur
72
Lampiran 2.Tabel perhitungan Uji statistik dan Regresi pH Sumur
73
Lampiran 3. Tabel penolong perhitungan kuartil DHL air sumur
74
Lampiran 4. Tabel penolong perhitungan kuatil pH air sumur
77
0
Lampiran 5. Perhitungan DHL pada suhu 25 C
79
Lampiran 6. Perhitungan pH Air Sumur Gali
87
Lampiran 7. Letak Koordinat pengambilan sampel Air Sumur Gali
94
Lampiran 8. Kontur DHL air sumur tehadap Jarak dan Kedalaman
95
Lampiran 9. Kontur pH air sumur tehadap Jarak dan Kedalaman
100
Lampiran 10. Foto penelitian
105
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan DHL pada air sumur gali, DHL tertinggi terdapat pada sumur
gali ke 1 (SG 1) sekitar 6911,76 µmho/cm,250C dengan jarak dari garis
pantai 2,2 km dan kedalaman sumur 5 m. Dan DHL terendah terdapat pada
sumur gali ke 20 (SG 20) 986,11 µmho/cm,250C dengan jarak 12,2 km
dan kedalaman 6 m. Berdasarkan nilai pH, air sumur gali memiliki pH
terendah pada Sumur Gali ke dua (SG 2) sekitar 6,74, dengan kedalaman
sumur 5 m dan pH tertinggi pada sumur gali ke 20 (SG 20) sekitar
7,27dengan kedalaman 6 m.
2. Berdasarkan paramater yang di ukur, air sumur gali telah terintrusi jika
ditinjau dari segi nilai DHL dan jika ditinjau dari segi pH, dalam keadaan
netral. Hal ini disebabkan oleh kandungan unsur klorida yang terkandung
di dalam air sumur yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif
(anion), Dan jika ditinjau dari segi massa jenis, ion clorida memiliki massa
jenis lebih besar dari air sebesar 1,18 g/cm3 sehingga faktor kedalaman
dan jarak tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap nilai pH.
69
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk meneliti faktor-faktor lain
yang mengakibatkan tingginya DHL air sumur gali, dan pH air sumur,
misalnya dengan meneliti unsur – unsur yang dikandung air laut.
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dengan jumlah titik sampel yang
lebih banyak dan variasi jarak yang berbeda-beda sehingga perkiraan
batas intrusi air laut dapat diketahui lebih akurat dan mengerjakan dengan
fungsi lain seperti fungsi logaritmik, eksponensial dan polinomial, dan
agar lebih teliti dalam penggunaan alat dalam pengukuran sampel, supaya
hasil yang diperoleh lebih akurat.
3. Kepada Pemerintahan Kecamatan Teluk nibung perlu melakukan
pemantauan kualitas dan kuantitas air bawah tanah secara berkala untuk
mengetahui kondisi air bawah tanah. Dan perlu berupaya memberikan
pelayanan PDAM ke daerah sekitar pantai, agar kesehatan penduduk
setempat terjamin.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arfena. D.L, Kriyo, S, Suntoyo. (2009). Pengaruh Kenaikan Permukaan Air Laut
Pada Intrusi Air Laut di Akuifer Pantai. Study Kasus: Pulau Bintan
Provinsi Kepulauan Riau. FTK-ITS, Surabaya
Arland.Asra. (2012). Penentuan sebaran akuifer Dengan metode tahanan jenis
(resistivity method) Di kota tangerang selatan, provinsi banten.fakultas
Teknologi Pertanian. ITB. Bandung
Arsyad,Yus. (2012). Meski Dikelilingi Air, Tanjungbalai Masih Krisis Air Bersih.
Harian Medan Bisnis
Atkins, P.W., (1999). Kimia Fisika, Jilid II. Erlangga. Jakarta
Badan Pertambangan dan Energi, (2013) Peta Geologi lembar Tebing Tinggi
Prov.SUMUT
Badan Statistik daerah, (2012). Statistik daerah,Tanjung balai
http://DAERAH%20TBALA/Statistik-Daerah-Kota-Tanjungbalai-babGeografi.htm-at.19;07PM. Dakses tanggal 19 oktober 2012
Bisri, Mohammad. (1991). Aliran Air Tanah. Malang, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Hendra, W. ( 2009 ). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
kabupaten
Bangkalan. Jurnal Aplikasi. Vol 7 : 1907-753X
Hutabarat,T, (2011). Penentuan Intrusi air laut Pada sumur Gali di desa
Pematang Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.Deli Serdang
Berdasarkan nilai daya Hantar Listrik. FMIPA. UNIMED
Kankang,A.L., (2006). Studi Penentuan Lokasi Untuk Pengembangan Budidaya
Laut Berdasarkan Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Di Teluk Kupang,
Nusa Tenggara Timur.UNDIP. Semarang
Kirsch,R. (2009). Groundwater Geophysics A Tool For Hydrogeology.
Springer.Berlin
http://burstcode.com/2012/11/at.14.07. Diakses tanggal 05 November
2012
Noer, A. (2000). Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.
Poenyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan darat (air tanah)
http://poenyalom-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-daratair.html-at19.30. Diakses tanggal 12 Oktober 2012
71
Rasmayani. (2000). Kimia Air Makanan dan Minuman.Akademi Analisis
Kesehtan Depkes.Medan
Siagian, J. (2011). Penentuan Intrusi Air Laut dan pH Pada Sumur Gali di
Daerah Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Dengan
Metode Konduktivitas Listrik. FMIPA.UNIMEDo
Sitorus, E. (2011). Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali dan Sumur Bor
Dengan Metode Konduktivitas Listrik di Kecamatan medan Belawan.
Program Pasca Sarjana USU:Medan
Situmorang, R. (2003). Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan
Industri Medan (KIM) dengan Metode Konduktivitas Listrik. Program
Pasca Sarjana USU:Medan
Sosrodarsono. (2003). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya Pramita Edisi 3.
Erlangga : Jakarta
Sosrodarsono, dan Takeda. (1993). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya
pramita. Jakarta: Erlangga
Sudjana. (2005). Metode Statistika edisi 6. Penerbit Tarsito:Bandung
Suganda, F. (2012). Akuifer hydrogeology
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/aquifer.html. Diakses
tanggal 03 Oktober 2012
Susilawati, Mester, S. (2008). Study Intrusi Air Laut dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik Air Sumur di Kecamatan Sibolga Kabupaten
Tapanuli Tengah. Jurnal Teknology Proses, Vol 7 : 133-144
Todd, D.K. (1980). Ground Water Hidrology, 2
York
nd
ed. John Wiley & Sons. New
Truman, W. (2005). Penyelidikan pendahuluan endapan gambut daerah labuan
ruku Kabupaten tanjungbalai-asahan Provinsi Sumatra utara.SUBDIT
BATUBARA
Vienastra, S. (2010). Intrusi Air Laut
http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/intrusi-air-laut/. Diakses
tanggal 28 Oktober 2012
Wuryantoro. (2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan
letak dan kedalaman aquifer air tanah (studi kasus di desa temperak
kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa tengah). FMIPA.Universitas
Semarang
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b
e90.dir/doc.pdf. Diakses tanggal 22 September 2012
i
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sinaman II, pada tanggal 14 Oktober 1991. Ayah bernama
Paingson Sinaga dan ibu bernama Lermi Malau, dan merupakan anak ketiga dari
lima bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri Tigaurung, dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swt Sait
Buntu, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Sidamanik, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
diterima di Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 2013.
Penulis aktif di kegiatan ekstrakurikuler yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen
Protestan (UKMKP) dan IKBKF, dan penulis pernah mengikuti kegiatan Magang
di BMKG kelas I Tuntungan Medan.