PERANAN ELPIDIUS VAN DUIJHOVEN TERHADAP PENYEBARAN AGAMA KATOLIK DI SIMALUNGUN TAHUN 1934-1990.

PERANAN ELPIDIUS VAN DUIJHOVEN TERHADAP PENYEBARAN
AGAMA KATOLIK DI SIMALUNGUN
TAHUN 1934-1990

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Sejarah
Oleh :
NIKO ADRIANO HUTABARAT
3123121039

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Niko Adriano Hutabarat. NIM. 3123121039. Peranan Elpidius Van
Duijhoven Terhadap Penyebaran Agama Katolik Di Simalungun 19341990.Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Medan. Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses penyebaran Agama
Katolik oleh Elpidius van Duijhoven, untuk mengetahui bagaimana kondis ireligi

masyarakat Simalungun khususnya Saribudolok sebelum dan sesudah kedatangan
Elpidius van Duijhoven , untuk mengetahui apa saja peranan yang dilakukan
Pastor Elpidius dalam menyebarkan Agama Katolik di Simalungun. Penelitian ini
merupakan penelitian Historis dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan
data-data, penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan
buku-buku, dokumen, dan sejenisnya. Selain itu untuk mendukung data, penulis
juga melakukan penelitian lapangan dengan observasi, wawancara dan data
dokumentasi yang berhubungan dengan Peranan Elpidius Van Duijhoven
Terhadap Penyebaran Agama Katolik Di Simalungun 1934-1990. Dalam
penelitian ini penulis mendatangi lokasi dan mewawancarai narasumber yang
mengetahui tentang Peranan Elpidius Van Duijhoven Terhadap Penyebaran
Agama Katolik Di Simalungun 1934-1990 seperti Pastor, pengurus Gereja dan
tokoh masyarakat yang ada di Simalungun khususnya Saribudolok. Dari hasil
penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa sebelum Pastor Elpidius datang
ke Simalungun, masyarakat Simalungun khususnya Saribudolok saat itu sudah
memiliki aliran kepercayaan sendiri, berupa kepercayaan sinumbah dan simagod.
Setelah kedatangan Pastor Elpidius sejak tahun 1934, masyarakat Saribudolok
berangsur-angsur mau menerima Agama Katolik yang dibawa oleh Pastor
Elpidius. Agama Katolik pertama kali disebarkan Di Sabah Dua kemudian
Sirpang Sigodang, Pematang Raya, Pematang Purba kemudian ke Haranggaol,

Saribudolok hingga ke Karo dan Aceh Tenggara. Dalam menyebarkan Agama
Katolik banyak halangan yang didapat oleh Pastor Elpidius seperti serangan gaib
dan penolakan dari Raja Silimakuta. Pastor Elpidius dalam menyebarkan Agama
Katolik dibantu oleh katekis seperti Kenan Hutabarat. Berbagai peranan yang
dilakukan Pastor Elpidius antara lain Mendirikan Gereja di Purba Hinalang dan
Saribudolok dan sekolah.
Kata Kunci : Peranan, Elpidius Van Duijhoven , Penyebaran, Agama
Katolik

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan
anugerahnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul
“Peranan Elpidius Van Duijhoven Terhadap Penyebaran Agama Katolik Di
Simalungun 1934-1990”
Dalam menulis Skripsi ini penulis sudah berusaha seoptimal mungkin
untuk memberikat hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa yang
memiliki keterbatasan kemapuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih memiliki kelemahan. Oleh karena itu, masukan berupa saran
serta kritik

yang bersifat

membangun sangat

penulis

harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini kelak.
Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan Skripsi ini, penulis
banyak mendapat dukungun dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED.
3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Bapak

Syahrul Nizar Saragih, M.Hum,MA selaku sekretaris jurusan yang
membantu adminsitrasi dalam penyelesaian skripsi ini.

ii

4. Terkhusus buat Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si sebagai Dosen
Pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang membantu dalam penulisan
ini lewat kritik dan saran beliau yang sangat berguna bagi skripsi ini.
5. Kepada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si sebagai Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Penguji yang telah banyak , memberikan
kemudahan dan masukan yang sangat berguna selama mahasiswa
Pendidikan Sejarah dan penulisan skripsi.
6. Kepada Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si sebagai Dosen Penguji dan
Pembanding.
7. Kepada Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, MA sebagai Dosen
Penguji dan Pembanding.
8. Spesial buat Orang Tua Tercinta J. Hutabarat dan R. Br Hutagalung atas
segala kasih sayang yang tak terhingga dan buat segala pengorbanan yang
diberikan kepada penulis selama perkuliahan dan sampai penulisan skripsi
ini dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Semua ini penulis persembahkan

buat kedua orangtua penulis.
9. Kepada semua saudaraku Darwis Hutabarat dan Triven Hutabarat dan
semua keluarga terimakasih buat motivasi dan bantuan moril maupun
ekonomi.
10. Kepada LIEBLING ku Lamtiar Sesilia Simbolon , terimakasih buat
motivasi, cinta dan bantuan moril dan semua hal yang mendorong penulis
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada kelas A Reguler 2012 Imam , Hendro, Bayu, Wido, Wiranda,
Sarwendy, Damson, Jatmiko, Arifin, Amliansyah, Riobi, Lely, Ella,

iii

Frieda, Della, Susan, Dhiah, Neneng, Mada, Zein, Dyna, Tria Devi, Tria
Angi, Novika, Omy, Lastrika, Sister, Eva Bako, Jelita, Dewi, Yeni,
Nurafni, Cendana, Desi, dan Yosefa.
12. Kepada kawan –kawan kost 86 E bang Erwin Nahampun, Kak Yessi
Simbolon, Ligayu Nahampun, Leo Sitepu.
13. Kepada Abang-Abang Personil KFC Kapten bang Forcenly Sinaga, Bang
Parno Mahulae, Bang Parman Nadapdap, Bang Chandra Aritonang, Bang
Ando Sinambela, Bang Riduan Situmorang, Bang Aris Rumapea

bangPartahanan Simbolon dll buat motivasinya.
14. Kepada kawan-kawan di UK-KMK St.Martinus Unimed atas kebersamaan
dalam melayani satu sama lain dan dukungan dalam proses perkuliahan.
15. Kepada semua Narasumber yang mau berbagi informasi, pengalaman, dan
banyak membantu penulis, serta kepada masyarakat Saribudolok yang
telah banyak membantu dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis hanya bisa membalas semua kebaikan kalian semua
lewat doa, agar hari ini hingga kelak kuasa-Nya selalu dilimpahkan kepada kita
semua.

Medan, Agustus 2016
Penulis

Niko Adriano Hutabarat
NIM. 3123121039

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL………………………………………………………….....vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LatarBelakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................... ................................ 4
1.6 Manfaat penelitian ........................................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEOROTIS .................... 6
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 6
2.2Kerangka Teori............................................................................................. 10
2.2.1

Teori Peranan..................................................................................10

2.3 Kerangka Konsep .................................................................................. …..12
2.3.1 Peranan Elpidius van Duijhoven ...................................................... 12

2.3.2 Penyebaran Agama Katolik ............................................................. 14
2.3.3 Sosial Budaya Masyarakat Simalungun............................................16
2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................................20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 21
3.1 Metode Penelitian........................................................................................ 21
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 22

v

3.3 Sumber Data ............................................................................................... 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 22
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 25
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................................... 25
4.1.1 Kecamatan Silimakuta ...................................................................... 25
4.1.2 Kelurahan Saribudolok .....................................................................30
4.2 Pembahasan .................................................................................................31
4.2.1 Kondisi Religi Masyarakat Saribudolok Sebelum Kedatangan
Elpidius van Duijhoven .................................................................. 31
4.2.2 Masuk dan Penyebaran Agama Katolik di Simalungun ..................33

4.2.3 Kondisi Religi Masyarakat Saribudolok Setelah Kedatangan
Elpidius van Duijhoven ..................................................................51
4.2.4 Peran Elpidius van Duijhoven Dalam Menyebarkan
Agama Katolik di Simalungun .......................................................53
4.2.5 Akhir Hayat dan Pemberian Gelar Oppung Dolok .........................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 61
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 61
5.2 Saran ................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

vi

DAFTAR TABEL

Tabel1.Jumlah Penduduk Berdasarkan Nagori di Kecamatan Silimakuta ……..27
Tabel 2.Jumlah Sekolah Guru dan Murid Menurut Jenjang Pendidikan
Tahun 2012-2014 ………………………………………………………………..28
Tabel 3.Beberapa Komuditas Unggul di Kecamatan Silimahuta
Tahun 2014 ………………………………………………………………..........29
Tabel 4.Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Umur dan Jenis Kelamin…………..30


Tabel 5.Mata Pencaharian Masyarakat Saribu Dolok .......................................... 31

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.DaftarPedoman Observasi……………………………………i
Lampiran 2.DaftarPedomanWawancara……………………………………i
Lampiran 3.DaftarNarasumber ....................................................... …………i-iv
Lampiran 4.Foto-fotopenelitian……………………………………………...i-ii
Lampiran5.Petalokasipenelitian ...................................................................... i-iii

viii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya
yang luar biasa. Selain budaya, Indonesia juga merupakan negara yang
mempunyai berbagai macam agama baik agama yang sah menurut negara maupun

agama lokal yang sudah ada sejak lama.Salah satu Agama yang terdapat di
Indonesia adalah agama Katolik, Agama yang berpusat di Roma ini mempunyai
pengikut sekitar 3 % di Indonesia. Agama Katolik hampir tersebar di seluruh
daerah di Indonesia terutama di Sumatera Utara. Salah satu kabupaten di
Sumatera Utara yang mempunyai cukup banyak masyarakat yang beragama
Katolik adalah Kabupaten Simalungun. Kabupaten Simalungun beribukota di
Pematang Raya. Kabupaten Simalungun memiliki 31 kecamatan dan di dominasi
oleh suku Batak Simalungun. Kabupaten Simalungun berbatasan dengan beberapa
kabupaten lainnya, seperti di Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
dan Serdang Bedagai, di Selatan dengan Kabupaten Toba Samosir, Barat dengan
Kabupaten Karo dan Timur dengan Kabupaten Asahan.
Salah satu misionaris yang menyebarkan agama Katolik di Simalungun
adalah Elpidius Van Duijhoven yang dikenal oleh masyarakat Simalungun
sebagai Oppung Dolok. Menarik jika kita melihat peranan dari misionaris ini.
Misionaris yang berasal dari Belanda ini sangat melekat di hati masyarakat
Simalungun bahkan sampai ke kawasan Aceh Tenggara. Peranan Misionaris ini
dapat dilihat dari banyaknya masyarakat Simalungun yang menjadi umat Katolik,

1

seperti dapat dilihat di buku karangan Simon Saragih (2014:23) “Sehubungan
dengan itu Elpidius disibukkan dengan masuknya umat ke Katolik dalam jumlah
relatif besar untuk ukuran kecamatan di beberapa desa”.
Simalungun merupakan daerah yang menjadi sasaran para misionaris yang
datang dari Eropa seperti Jerman, Inggris, Amerika dan Belanda. Hal ini hampir
sama dengan wilayah Tapanuli yang didominasi oleh misionaris yang berasal dari
Rheinische Missionsgesellscahft atau RMG seperti L.I Nomemsen. Menarik untuk
mengetahui alasan Elpidius van Duijhoven menjadi Misionaris di Indonesia.
Sebelum Elpidius datang ke Simalungun, sebelumnya telah dikirim seorang
misionaris bernama Pastor Aurelius Kerkers tetapi cukup kesulitan untuk
meyebarkan agama Katolik di Simalungun.
Elpidius Van Duijhoven merupakan seorang pastor Katolik yang berasal
dari Belanda dan menyebarkan agama Katolik di Simalungun hampir 59 tahun.
Elpidius van Duijhoven lahir dari pasangan Belanda bernama Henricus Van
Duijhoven dan Joanna Pennings pada 7 Oktober 1906 di Erp salah satu wilayah di
Belanda. Elpidus menjadi imam katolik pada 11 Maret 1933 di Usia 27 tahun dan
datang ke Indonesia tepat pada tanggal 17 januari 1934 dengan tujuan Batavia
dan pada tanggal 16 Februari 1934 tiba di Belawan dan ditempatkan di Pematang
Siantar.
Menarik untuk lebih mengenal tokoh ini, bagaimana Elpidius Van
Duijhoven bisa berbaur dengan masyarakat Simalungun untuk menyebarkan
agama Katolik yang tentunya ajaran yang baru untuk masyarakat Simalungun.
Elpidius Van Duijhoven dapat masuk ke dalam kehidupan masyarakat Batak

2

khususnya Batak Simalungun, bahkan sampai saat ini masyarakat Katolik di
Simalungun atas masih sulit untuk melupakan jasa Pastor ini, padahal Elpidius
Van Duijhoven sudah hampir 25 tahun wafat. Salah satu hal yang juga menarik
dari Elpidius Van Duijhoven, tokoh ini bisa bertahan dalam tiga periode, seperti
di zaman penjajahan Belanda kemudian dilanjutkan dengan penjajahan Jepang
dan di era Kemerdekaan. Tentunya pada saat itu situasi keamanan tidak terjamin
dan berbahaya. Di era penjajahan Jepang Elpidius Van Duijhoven Pernah
ditangkap dan ditawan Tentara Jepang.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin meneliti tentang
“Peranan Elpidius Van Duijhoven Terhadap Penyebaran Agama Katholik Di
Simalungun Tahun 1934-1990”
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang permasalahan diatas maka

penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.

Latar

belakang

datangnya

Elpidius

Van

Duijhoven

ke

Simalungun
2.Kondisi Religi masyarakat Simalungun Kecamatan Saribudolok
sebelum kedatangan Elpidius Van Duijhoven
3.Proses penyebaran Agama katolik oleh Elpidius di Simalungun
4.Peranan Elpidius van Duijhoven dalam Penyebaran Agama Katolik
di Simalungun?

3

`1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah diatas, maka peneliti melakukan pembatasan
masalah terhadap penelitian tersebut. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk
membantu penulis pada masalah yang sebenarnya dan mengingat masalah yang
kompleks, keterbatasan waktu, pegetahuan, tenaga, dan dana serta untuk
menghindari meluasnyamasalah penelitian ini maka penelitian ini terfokus pada
masalah: “Peranan Elpidius Van Duijhoven Terhadap Penyebaran Agama
Katolik Di Simalungun Tahun 1934-1990”
1.4.Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah guna membatasi permasalahan
yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Kondisi Religi masyarakat Simalungun/ Saribudolok
sebelum kedatangan Elpidius Van Duijhoven?
2. Bagaimana

penyebaran

Agama

Katolik

oleh

Elpidius

di

Simalungun ?
3. Bagaimana Peranan Elpidius Van Duijhoven dalam menyebarkan
Agama Katolik di Simalungun tahun 1934-1990?
1.5

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui kondisi religi masyarakat Simalungun atau
Saribudolok sebelum kedatangan Elpidius Van Duijhoven.
2.Untuk mengetahui proses penyebaran Agama katolik oleh Elpidius
van Duijhoven di Simalungun.

4

3.Untuk mengetahui kondisi Religi masyarakat Simalungun atau
Saribudolok setelah kedatangan Elpidius Van Duijhoven
4.Untuk mengetahui Peranan Elpidius Van Duijhoven dalam
menyebarkan Agama Katolik di Simalungun tahun 1934-1990?
1.6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:
1. Menambah wawasan peneliti tentang tokoh Elpidius Van
Duijhoven.
2.Memperkaya informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat
simalungun bahwa ada Misionaris yang mempunyai peran dalam
meyebarkan Agama Katolik.
3. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya
jurusan Sejarah untuk dapat mengetahui dan memahami tentang
peranan Pastor Elpidius Van Duijhoven.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya dan
juga menjadi bahan perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian
yang ada maupun yang akan sedang dilaksanakan.

5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas maka kesimpulan yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Masyarakat yang ada di Simalungun, khususnya Saribudolok sebelum
tahun 1935 atau sebelum kedatangan Pastor Elpidius van Duijhoven
tersebut sudah memiliki kepercaayan. Kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat adalah terhadap roh nenek moyang dan agama Kristen yang
dibawa oleh HKBPS yang kemudian menjadi GKPS.
2. Misionaris Katolik datang ke Simalungun pertama kali adalah Pastor
Aurelius Kankers pada tahun 1931 yang ditempatkan di Pematang Siantar.
3.

Pastor Elpidius van Duijhoven merupakan missionaris pertama yang
datang ke daerah Simalungun Atas di tahun 1935.

4. Penyebaran Agama Katolik di Simalungun dimulai di Sabah Dua sekitar 7
Km dari Pematang Siantar. Di Sabah Dua Elpidius mendirikan stasi dan
terus berjalan hingga ke Sirpang Sigodang kemudian ke Pematang Raya.
Setelah mengalami banyak rintangan di Pematang Raya, Elpidius
menyebarkan Agama Katolik

ke Pematang Purba kemudian ke

Haranggaol dan terus ke Saribudolok hingga ke Karo dan Lau Deski Aceh
Tenggara.

61

5. Setelah mampu menyebarkan Agama Katolik di Simalungun, Pastor
Elpidius menjadikan Saribudolok menjadi pusat persebaran dikarenakan
Saribudolok sengaja dipilih karena desa itu merupakan pusat perdagangan
dan letaknya sentral antara Pematangsiantar dan Aceh Tenggara, kebetulan
juga di Saribudolok sudah ada stasi kecil. Stasi inilah yang menjadi pusat
kegiatan gerejani bagi Elpidius pada awalnya.
6. Dalam menjalankan peranannya untuk menyebarkan Agama Katolik
Pastor Elpidius tidak sendiri, Pastor Elpidius dibantu dengan beberapa
Katekis.Katekis tersebut adalah Kenan Mase Hutabarat, kemudian Laur
Viator Hutabarat yang menemani di Sabah Dua. Kemudian ada Petrus
Datubara dari Purba Hinalang. Selain itu juga dibantu oleh Pastor
Nepomucenus Hamers seorang Pastor yang bertugas di Sidikalang.
Sementara di Saribudolok sendiri Pastor Elpidius di temani oleh Katekis
Bonaventura Yaep Lin Hin Purba.
7. Dalam menyebarkan Agama Katolik, Pastor Elpidius van Duijhoven terus
berjalan berbagai daerah untuk menjumpai masyarakat. Pastor Elpidus
juga dikenal lembut, suka menolong, sederhana dan juga dijuluki
“Nabadia in” oleh masyarakat.
8. Peranan yang dilakukan oleh Pastor Elpidius van Duijhoven dalam
menyebarkan Agama Katolik adalah dengan cara mendirikan gereja yang
saat ini mencapai 62 gereja, membantu masyarakat tanpa pandang bulu,
serta mendirikan sekolah.

62

5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap
hasil penelitian, penelitin mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat Setempat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan
sejarah

masyarakat

terhadap

berkembangnya

Agama

Katolik

di

Simalungun Atas khususnya Saribudolok dan menjadi bahan refleksi atas
kondisi zaman yang saat ini sudah jauh dari kebiasaan beriman kepada
Tuhan.
2. Bagi Pemerintah Setempat
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan dan tambahan
untuk menambah wawasan bagi daerah dan menumbuhkan rasa memiliki
terhadap peninggalan Pastor Elpidius van Duijhoven baik itu tempat
ibadah maupun sarana pendidikan seperti sekolah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi
tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci
terhadap peranan Pastor Elpidius van Duijhoven dalam menyebarkan
Agama Katolik di Simalungun.

63

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. Dudung.2007.Metodologi Penelitian Sejarah.Yogyakarta.Ar-Ruzz
Media
Agustono, Budi Dkk. Sejarah Etnis Simalungun. Medan:USU
Aster, Gentilis.2008. Kepentingan Kita Berbeda Lima Puluh Tahun Misi Kapusin
Di Sumatera (1911-1961).Medan
Badan Pusat Statistik. 2014. Silimakuta Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Simalungun.
Badan Pusat Statistik. 2012. Simalungun Dalam Angka 2012. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Simalungun.
Cohen, Bruce J.1992.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rineka Cipta.
Daliman, A.2012.Metode Penelitian Sejarah.Yogyakarta:Ombak.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.2012.Buku Pedoman Penulisan
Skripsidan

Proposal

Penelitian

Mahasiswa

Program

Studi

Pendidikan

Sejarah.Medan:Unimed
Gottschalk, Louis. 1997. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press.
Jansen, Arlin D.2003.Gonrang Simalungun.Medan:Bina Media Perintis
Joosten, Leo.2005. Tali Pengukur Jatuh Ke Tanah Permai.Medan:Bina Media
Perintis
Koentjaraningrat.2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Ningsih, Trivai.2012.Peranan Misionaris Dalam Menyebarkan Agama Katolik di
Sidikalang Kabupaten Dairi (1938-1944).Medan:Unimed
NN.2010.75 Tahun Karya Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Asisi-Saribudolok
(1935-2010).Saribudolok

64

Panggabean, Berkat.2014.Peranan Missionar Peter Hinrich Johansen dalam
Penyebaran

Agama

Kristen

Protestan

di

Silindung

(Tahun

1866-

1898).Medan:Unimed.
Saragih, Simon.2014.Elpidius Van Duijhoven Oppung Dolok Rasul dari
Simalungun Atas Sungguh Mati dia Mencintai Umatnya.Medan.Bina Media
Perintis
Scharf. Bety R.2004.Sosiologi Agama.Jakarta:Kencana
Soekanto, Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

65