Peranan motivasi belajar terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) siswa kelas IV di SD Kanisius Temanggung tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

  

PERANAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK)

SISWA KELAS IV DI SD KANISIUS TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2013/2014

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Dominikus Suryo Setiawan

NIM : 071124011

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh rasa syukur dan cinta Skripsi ini kupersembahakan kepada:

  Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku, Kedua orang tuaku, bapak Cornelius Susilo dan ibu ML. Nuratri Subarmastuti yang selalu memberikan cinta kasih dan semangat yang terus menerus,

  Adikku CB. Candra Bayu Aji, Yohana Jessica Indraswari yang selalu memberikan semangat dan motivasi,

  Serta teman-teman angkatan 2007 dan 2008, terima kasih atas cinta dan semangat dari kalian.

  

MOTTO

  “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17)

  “Dalam kemenangan akan perjuangan itu kita menikmati anugerah buah-buah Roh: damai sejahtera, sukacita, kasih, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”

  (Gal 5:22) “You’ll Never Walk Alone”

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul PERANAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) SISWA KELAS IV DI SD KANISIUS TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

  Latar belakang pengambilan judul skripsi ini adalah situasi pendidikan saat ini terutama yang terjadi di SD Kanisius Temanggung. Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mengembangkan semua aspek hidup manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, dan sikap serta keterampilan. Di dalam lingkungan sekolah Katolik, Pendidikan Agama Katolik mengusahakan agar siswanya berkembang secara maksimal baik dalam segi intelektual maupun kepribadiannya. Namun dalam kenyataannya, Pendidikan Agama Katolik terkadang kurang mendapatkan perhatian dari para siswa. Hal ini dikarenakan metode yang dipilih oleh guru dan juga kurangnya sarana yang digunakan dalam menyampaikan mata pelajaran agama katolik itu sendiri terkadang membuat siswa bosan.

  Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Pemberian motivasi belajar kepada siswa semata-mata agar siswa memiliki keinginan untuk mengetahui secara lebih lanjut dan mendalam, mempunyai kesenangan menyelidiki dan memahami secara lebih luas dan lebih mendasar, mempunyai sikap kesediaan untuk aktif dalam memajukan kegiatan belajar PAK. Dengan kata lain, motivasi diberikan demi memantau tercapainya tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

  Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif yakni penelitian dengan menggambarkan serta mengintepretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, dengan pengumpulan data melalui penyebaran instrumen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu teknik yang digunakan apabila anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitiannya. Instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 70% responden semangat dalam belajar. Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi belajar yang muncul dalam diri siswa-siswi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan terutama dalam membantu para siswa sendiri untuk meningkatkan minat belajar.

  

ABSTRACT

  This thesis entitled A STUDY ON THE ROLE OF MOTIVATION FOR LEARNIG IN CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION (CRE) OF GRADE IV STUDENTS IN SD KANISIUS TEMANGGUNG ACADEMIC YEAR 2013/2014. The background of this thesis is based on the current educational situation that occurs primarily in Kanisius Elementary School in Temanggung.

  Education is a conscious effort to develop all aspects of human life, which includes knowledge, values, and attitudes as well as skills. In the Catholic school, Catholic Religious Education aims to enhance students to develop optimally both in terms of intellectual and personality. But in reality, the Catholic Religious Education sometimes get less attention from the students. This is because the method chosen by the teacher and also the lack of means used to teach the materials the subject's of Catholic religion sometimes makes students bored.

  Motivation to learn is an overall driving force in students that lead to learning activities, which ensures continuity of learning activities and which give direction to the activities of learning, so that students desired goal can be achieved. Students who have a strong motivation, will have plenty of energy to perform learning activities. Giving students the motivation to learn is solely to make the students have a desire to know more and in depth, have the pleasure to investigate and understand the broader and more fundamental, have a willingness to be active in promoting learning activities of CRE. In other words, motivation is given for the sake of monitoring the achievement of Religious Education in Catholic schools.

  This type of research in this thesis used the descriptive research study to describe and interpret an object in accordance with the facts, with data collection through dissemination of the instrument. Sampling was done by purposive sampling technique that is used when the sample members were selected based on the purpose of research. The instrument used was a Likert scale. The results showed that 70% of respondents in the spirit of learning. This suggests that the motivation to learn that arose within the students is needed in education, especially in helping the students themselves to improve learning interest.

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penulis haturkan bagi Allah sumber kebaikan karena berkat rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

PERANAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEGIATAN BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) SISWA KELAS IV DI SD

KANISIUS TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

  Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini tak luput dari dukungan, pendampingan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan penuh rasa syukur penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar- besarnya dan mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Drs. F. X. Heryatno Wono Wulung. ,SJ., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada saya dalam penulisan skripsi ini.

  2. Dra. Y. Supriyati, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan waktu luang untuk membimbing, mengarahkan, memberikan masukan-masukan juga pengetahuannya yang membangun dan bermanfaat dari awal hingga akhir penulisan skripsi dengan penuh kesabaran hingga selesainya penulisan skripsi ini.

  3. Y. Kristianto, SFK, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji II yang senantiasa memberikan dukungan, masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi dan selama proses perkuliahan di Prodi IPPAK ini.

  4. P. Banyu Dewa HS, S.Ag, M.Si. selaku dosen penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan-masukan yang memperkaya penulisan skripsi ini.

  5. Segenap staf dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan penuh keterbukaan, kasih dan rasa kekeluargaan telah mendidik, mendampingi, memperkaya wawasan, mengarahkan dan membimbing penulis selama menempuh proses perkuliahan dari awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  6. Segenap staf karyawan Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu memberikan pelayanan terbaik dengan kasih, kesabaran dan keramahan bagi penulis sejak awal perjumpaan hingga saat ini.

  7. Kedua orang tua tercinta: bapak Cornelius Susilo dan ibu ML. Nuratri Subarmastuti, serta adikku CB. Candra Bayu Aji yang tanpa lelah dan penuh kasih selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat, memberi nasehat, dan mendorong penulis untuk tetap berjuang dalam setiap perjalanan studi di IPPAK-USD Yogyakarta untuk menyelesaikan studi ini.

  8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 yang telah mengisi perjalan selama studi dengan persahabatan, dukungan, semangat, kebersamaan, persaudaraan dan cinta yang turut berperan dalam bentuk apapun sehingga penulis semakin mampu dan dikuatkan untuk terus berjuang dari awal studi sampai akhir studi ini.

  9. Yohana Jessica Indraswari yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, perhatian, masukan-masukan dan kesetiaan yang menguatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  10. Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan proses studi dari awal hingga menyelesaikan skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dengan caranya masing-masing upahmu besar di surga.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dari berbagai pihak yang dapat semakin menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi berbagai pihak khususnya guru dan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

  Yogyakarta, 16 Juni 2014 Penulis,

  Dominikus Suryo Setiawan

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................

  5

  10

  10

  9

  7

  7

  6

  5

  5

  HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... MOTTO ................................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............... ABSTRAK.............................................................................................. ABSTRACT ........................................................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................... DAFTAR SINGKATAN ......................................................................

  4

  1

  1

  Pengertian Belajar....................................................... i ii iii iv v vi vii viii ix x xiii xvii

  a.

  1. Belajar................................................................................

  BAB I: PENDAHULUAN..................................................................... A. Latar Belakang............................................................................. B. Identifikasi Masalah................………....…................................. C. Pembatasan Masalah................................................................... D. Rumusan Masalah....................................................................... E. Tujuan Penulisan......................................................................... F. Manfaat Penulisan....................................................................... G. Metode Penulisan........................................................................ H. Sistematika Penulisan................................................................. BAB II: MOTIVASI BELAJAR DAN KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) ...................................................................................... A. Motivasi Belajar Siswa................................................................

  10

  c.

  13 Prinsip-prinsip Belajar................................................

  d.

  15 Tujuan Belajar.............................................................

  e.

  18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar................

  2.

  20 Motivasi.............................................................................

  3.

  22 Motivasi Belajar.................................................................

  a.

  22 Pengertian Motivasi Belajar........................................

  b.

  23 Fungsi Motivasi Belajar..............................................

  c.

  24 Macam-macam Motivasi Belajar................................ 1)

  24 Motivasi Intrinsik................................................. 2)

  25 Motivasi Ekstrinsik..............................................

  d.

  26 Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar........................ 1)

  26 Memberi Angka....…………............................... 2)

  26 Hadiah.................................................................. 3)

  27 Saingan/Kompetisi............................................... 4) involvement ....................................................

  27 Ego- 5)

  27 Memberi Ulangan................................................ 6)

  28 Mengetahui Hasil................................................. 7)

  28 Pujian................................................................... 8)

  28 Hukuman.............................................................. 9)

  28 Hasrat untuk Belajar............................................ 10)

  29 Minat.................................................................... 11)

  29 Tujuan yang diakui..............................................

  B.

  29 Gambaran Umum Pendidikan Agama Katolik............................

  1.

  29 Pendidikan pada Umumnya...............................................

  a.

  29 Pengertian Pendidikan Umumnya...............................

  b.

  32 Tujuan Pendidikan Pada Umumnya............................

  2.

  33 Pendidikan Agama Katolik (PAK)....................................

  a.

  33 Pengertian Pendidikan Agama Katolik.......................

  b.

  34 Pendidikan Agama Katolik di Sekolah.......................

  c.

  37 Hakikat Pendidikan Agama Katolik...........................

  e.

  40 Fungsi Pendidikan Agama Katolik............................. 1)

  40 Fungsi PAK Menurut Negara.............................. 2)

  41 Fungsi PAK Menurut Gereja...............................

  f.

  PAK sebagai Mata Pelajaran di Sekolah dan Dampaknya.................................................................

  43 g.

  45 Materi PAK................................................................

  C.

  48 Motivasi Belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK)..................

  D.

  49 Peranan Guru.............................................................................

  a.

  50 Infomator.....................................................................

  b.

  51 Organisator .................................................................

  c.

  51 Motivator.....................................................................

  d.

  52 Pengarah/direktor........................................................

  e.

  52 Inisiator........................................................................

  f.

  52 Transmitter..................................................................

  g.

  52 Fasilitator.....................................................................

  h.

  53 Mediator...................................................................... i.

  53 Evaluator......................................................................

  BAB III: GAMBARAN KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS IV DI SD

KANISIUS TEMANGGUNG..............................................

  54 A.

  54 Gambaran Umum SD Kanisius Temanggung.............................

  B.

  55 Metodologi Penelitian..................................................................

  1.

  55 Tujuan Penelitian...............................................................

  2.

  56 Manfaat Penelitian.............................................................

  3.

  56 Jenis Penelitian...................................................................

  4.

  57 Metode Penelitian..............................................................

  5.

  57 Tempat dan Waktu Penelitian............................................

  6.

  57 Responden Penelitian.........................................................

  7.

  58 Instrumen Penelitian..........................................................

  9.

  60 Teknik Pengumpulan Data.................................................

  C.

  60 Laporan Hasil Penelitian..............................................................

  1. Gambaran Motivasi Belajar Siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung Th. Ajaran 2013/2014...................

  61 2. Kegiatan Belajar PAK Siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung Th. Ajaran 2013/2014..................................

  64 D.

  68 Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................

  1. Gambaran Motivasi Belajar Siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung Th. Ajaran 2013/2014...................

  69 2. Kegiatan Belajar PAK Siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung Th. Ajaran 2013/2014..................................

  72 E. Kaitan Motivasi Belajar Terhadap Kegiatan Belajar PAK di SD Kanisius Temanggung...........................................

  76 F.

  78 Keterbatasan Penelitian...............................................................

  BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN.............................................

  80 A.

  80 Kesimpulan..................................................................................

  B.

  82 Saran............................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA...........................................................................

  84 LAMPIRAN.......................................................................................... Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian...............................

  (1) Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.....

  (2) Lampiran 3: Kuesioner Penelitian .................................................. (3)

DAFTAR SINGKATAN

  FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan GBHN : Garis-garis Besar Haluan Negara GBPP : Garis-garis Besar Program Pengajaran

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi KBM : Kegiatan Belajar Mengajar KOMKAT : Komisi Kateketik KWI : Konferensi Waligereja Indonesia MPR : Majelis Perwakilan Rakyat PAK : Pendidikan Agama Katolik RI : Republik Indonesia SD : Sekolah Dasar SMA : Sekolah Menengah Atas TH : Tahun UU : Undang-undang GE : GRAVISSIMUM EDUCATIONIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses terpadu untuk membantu seseorang dalam

  menyiapkan diri guna mengambil tempat yang semestinya dalam pengembangan masyarakat dan dalam dunianya di hadapan Tuhan. Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mengembangkan semua aspek hidup manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, dan sikap serta keterampilan (Sadulloh, 2003: 57). Pendidikan adalah usaha untuk membantu siswa untuk mengembangkan talenta yang dimiliki. Pendidikan menjadi sarana untuk membekali siswa menjadi manusia yang lebih baik, mengembangkan segi intelektual, afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

  Pendidikan adalah hak semua orang. Melalui pendidikan diharapkan menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di dalam masyarakat, yang bertanggung jawab, proaktif dan kooperatif, sekaligus memiliki pribadi yang utuh. Pendidikan membantu individu berkompetensi dan mampu berperilaku dan berkembang dalam kepribadian sesuai dengan ajaran imannya (Komkat, 2007: 5).

  Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Dengan demikian pendidikan di Indonesia tidak dapat dunia. Semua menuntut ilmu sebagai kebutuhan hidup. Proses belajar selama 9 tahun itu dilalui dengan berbagai pengalaman belajar. Tujuan akhir dari belajar adalah mencapai sukses yakni sukses dalam hidup. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal (motivasi) mau pun faktor eksternal. Faktor internal adalah kekuatan / daya yang berasal dari dalam diri. Faktor ini merupakan faktor yang penting sebagai penentu utama keberhasilan siswa dalam belajar. Namun selain itu terdapat pula faktor lain yang tak kalah penting adalah faktor ekstern. Faktor ini merupakan faktor pendukung yang berasal dari luar diri. Faktor yang ada dalam diri akan semakin berkembang maksimal jika mendapat dukungan dari faktor di luar diri. Maka untuk dapat mencapai keseimbangan, keduanya perlu berjalan beriringan.

  Berkaitan dengan permasalahan tersebut, motivasi dirasakan sangat penting peranannya karena setiap individu memiliki kondisi internal yang berperan dalam aktivitas belajarnya. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

  Di dalam lingkungan sekolah Katolik, pendidikan agama yang diberikan adalah Pendidikan Agama Katolik. Melalui Pendidikan Agama Katolik di sekolah, siswa diharapkan dapat terbantu menemukan kesesuaian antara iman dengan kehidupan yang mereka alami. Pendidikan Agama Katolik di sekolah mengusahakan agar siswanya berkembang secara maksimal baik dalam segi intelektual maupun kepribadiannya. Siswa diharapkan mampu mencerminkan sikap, perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang beriman.

  Begitu pula dengan Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang tidak hanya kita dapat pada saat di sekolah tetapi kita dapat mendapatkannya saat di rumah baik itu dari orang tua ataupun tetangga di sekitar kita dalam sehari-hari. Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama sangat penting bagi kehidupan umat manusia maka agama dalam kehidupan setiap pribadi yang ditempuh melalui pendidikan agama, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

  Motivasi diketahui sebagai daya dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadi perbuatan yang tampak pada organisasi. Motivasi juga mempunyai daya untuk mempertahankan agar perbuatan atau minat dapat berlangsung secara terus- menerus dalam jangka waktu yang cukup lama.

  Pendidikan Agama Katolik di sekolah juga mempengaruhi terhadap perkembangan kepribadian siswa sendiri. Terkadang mata pelajaran agama katolik sendiri kurang mendapatkan perhatian dari para siswa. Metode yang dipilih oleh guru dan juga kurangnya sarana yang digunakan dalam menyampaikan mata pelajaran agama katolik itu sendiri terkadang membuat para siswa bosan. Sehingga motivasi mereka belajar dalam mata pelajaran agama katolik menjadi berkurang. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik yang seharusnya mendukung siswa dalam mengembangkan kepribadian siswa menjadi tidak tersampaikan

  Berdasarkan permasalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk memberi judul karya ilmiah ini PERANAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) SISWA KELAS IV DI SD KANISIUS TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2013/2014 dengan harapan mata pelajaran PAK di sekolah semakin diminati dan dapat mengembangkan iman para siswa.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis menemukan masalah diantaranya, faktor dari orang tua, bagaimana peran orang tua dalam membantu anak untuk termotivasi dalam hal belajar, faktor dari lingkungan, apakah lingkungan juga berperan dalam membantu anak agar termotivasi dalam belajar, motivasi anak dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama katolik, metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sehingga anak terpacu dalam mengikuti pelajaran agama katolik dan sarana yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Selain beberapa contoh masalah tadi yang telah disebutkan, ada beberapa contoh masalah lagi seperti, materi yang disampaikan kepada anak tentang pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) telah sampai kepada anak.

  Prestasi yang dicapai oleh anak dalam hal belajar pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) telah sampai nilai ketuntasan. Metode yang digunakan guru dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Katolik (PAK) sudah cocok atau belum sehingga anak dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru banyak anak yang dapat menerima materi yang diberikan guru kepada dirinya dan menarik atau tidak dalam guru menyampaikan materi kepada anak-anak.

  C. Pembatasan Masalah

  Mengingat luasnya permasalahan yang dapat dikaji, maka penulis membatasi permasalahan pada PERANAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) SISWA KELAS IV DI SD KANISIUS TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa pengertian motivasi belajar menurut siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung?

  2. Apa peranan motivasi belajar menurut siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung?

  3. Apa pengertian Pendidikan Agama Katolik menurut siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung?

  4. Sejauh mana motivasi belajar berperan terhadap kegiatan belajar PAK siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung?

  E. Tujuan Penulisan

  Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pengertian motivasi belajar dari siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung.

  2. Untuk mengetahui peranan motivasi belajar anak terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik.

  3. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Agama Katolik dari siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung.

  4. Untuk mengetahui peranan motivasi belajar anak terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SD Kanisius Temanggung.

  F. Manfaat Penulisan

  Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat menemukan manfaat sebagai berikut:

  1. Peneliti mendapatkan gambaran seberapa jauh anak mengerti tentang motivasi belajar dari siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung.

  2. Peneliti mengetahui peranan motivasi belajar anak terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik.

  3. Peneliti mendapatkan gambaran tentang kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik menurut siswa kelas IV SD Kanisius Temanggung.

  4. Agar peneliti mendapatkan gambaran motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar PAK.

  G. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis dan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai Peranan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa Kelas IV di SD Kanisius Temanggung.

  H. SISTEMATIKA PENULISAN

  Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi yang berjudul Peranan Motivasi Belajar Terhadap Kegiatan Belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) Siswa Kelas IV di SD Kanisius Temanggung Tahun Ajaran 2013/2014, penulis membuat perincian dalam bentuk sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I merupakan bagian pendahuluan yang akan menguraikan: latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi tinjauan teoritis terbagi dalam empat sub bab, yaitu motivasi belajar siswa, gambaran umum Pendidikan Agama Katolik, peranan motivasi belajar terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Temanggung dan gambaran singkat SD Kanisius Temanggung. Pada sub bab motivasi belajar siswa terbagi lagi dalam tiga bagian, bagian pertama tentang belajar yang terdiri dari pengertian belajar, hakikat belajar, prinsip-prinsip belajar, tujuan belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Bagian kedua tertang motivasi. Bagian ketiga menjelaskan tentang motivasi belajar yang terdiri dari pengertian motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, dan cara menumbuhkan motivasi belajar. Sub bab gambaran umum Pendidikan Agama Katolik terbagi dalam dua bagian, yaitu menjelaskan tentang pendidikan pada umumnya dan Pendidikan Agama Katolik itu sendiri. Bagian pertama menjelaskan tentang pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan pada umumnya. Bagian kedua menguraikan tentang pengertian PAK, PAK di sekolah, hakikat PAK, tujuan PAK, fungsi PAK, PAK sebagai mata pelajaran dan dampaknya dan materi PAK.

  Bab III Pada bab ini penulis memaparkan mengenai gambaran umum SD Kanisius Temanggung, metodologi penelitian, laporan hasil penelitian, pembahasan penelitian dan keterbatasan penelitian. Adapun metodologi penelitian meliputi tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, variabel penelitian dan teknik pengumpulan data.

  Bab IV merupakan bagian paling akhir penulisan skripsi ini yaitu bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II MOTIVASI BELAJAR DAN KEGIATAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) Motivasi diketahui sebagai daya dorong dan peningkatan tenaga sehingga

  terjadi perbuatan yang tampak pada organisasi. Motivasi juga mempunyai daya untuk mempertahankan agar perbuatan atau minat dapat berlangsung secara terus- menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Peranannya yang khas dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Memiliki motivasi dalam diri seseorang itu sangat perlu, karena dengan motivasi orang akan lebih terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

  Di dunia pendidikan, peran motivasi belajar sangat diperlukan dalam membantu para siswa untuk meningkatkan minat belajar. Demikian halnya dengan Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah, Pendidikan Agama Katolik (PAK) kadang dianggap pelajaran yang tidak penting dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Sehingga dibutuhkan motivasi belajar untuk membantu para siswa agar lebih berminat mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK). Dalam hal ini tentu peran guru sangat penting khususnya melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar para siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sebab siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat, tentunya akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. pengertian belajar, hakikat belajar, tujuan belajar dan pendidikan agama katolik (PAK).

A. Motivasi Belajar

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

  Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti (Aunurrahman, 2012:33).

  Menurut Witherington dalam Prawira (2012:225), belajar adalah suatu perubahan pada kepribadian ditandai adanya pola sambutan baru yang dapat berupa suatu pengertian. Definisi tentang kegiatan belajar adalah:

1) Pertama, belajar merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang.

  Perubahan tersebut dapat terjadi dalam hal kecakapan, dalam suatu sikap, atau dalam suatu pengertian, dan seterusnya.

  2) Kedua, belajar adalah penguasaan pola-pola sambutan baru. Tindakan dengan mengadakan integrasi yang memadai terhadap susunan-susunan dasar dari suatu pengertian.

  3) Ketiga, belajar adalah penguasaan kecakapan, sikap dan pengertian. Definisi belajar ini menyebutkan secara eksplisit sifat-sifat atau hasil belajar yang harus diperoleh dan berbeda-beda jenisnya.

  Menurut Gates dalam Prawira (2012:226), yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan (learning is the

  modification of behavior through experience and training).

  Winkel (1991:34) menyatakan belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh dari belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang telah belajar.

  Menurut Marx sebagaimana dikutip dalam Prawira (2012:227), belajar adalah perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya. Dalam hal ini, sering atau biasa disebut praktik atau latihan (learning is a relatively enduring

  

change in behavior which is a function of prior behavior, ussulay called practice).

  Menurut Chauhan dalam Prawira (2012:227), belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah laku dari organisme (learning means to bring

  Menurut Kimble dikutip dalam Prawira (2012:227), belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam potensialitas tingkah laku yang terjadi pada seseorang atau individu sebagai suatu hasil latihan atau praktik yang diperkuat dengan diberi hadiah (learning as a relatively permanent change in

  behavior potentiality that occurs as aresult of reinforced practice).

  Dari berbagai penjelasan mengenai belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan, penguasaan seseorang untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal dari apa yang telah kita lakukan.

b. Hakikat Belajar

  Pengertian yang mendalam tentang hakikat belajar dapat diperoleh dengan mempelajari cara-cara atau bentuk-bentuk ataupun tipe-tipe manifestasi belajar. Dalam pengertian yang konvensional, apabila berlangsung suatu proses belajar maka bersama proses belajar itu pula dapat dipastikan akan selalu terjadi proses mengajar. Untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar, dengan disengaja, dan terorganisasi secara baik. Khususnya pada pendidikan formal untuk mencapai tujuan tersebut telah dikembangkan metode-metode yang baik dalam proses belajar mengajar. Juga dipelajari dan diterapkannya ilmu-ilmu yang lain sepanjang dapat membantu kelancaran dan suksesnya proses belajar mengajar (Prawira, 2012:240).

c. Prinsip-Prinsip Belajar

  Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk mendorong terwujudnya perkembangan potensi peserta didik tersebut tentunya merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang singkat. Meskipun demikian, indikator terjadinya perubahan kearah perkembangan pada peserta didik dapat dicermati melalui instrumen-instrumen pembelajaran yang dapat digunakan guru. Oleh karena itu seluruh proses dan tahapan pembelajaran harus mengarah pada upaya mencapai perkembangan potensi-potensi anak tersebut.

  Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies dalam buku Aunurrahman (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsisp-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu;

1) Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri.

  Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. 2)

  Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

  3) Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

  4) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

  5) Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

  Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Bagi guru, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran akan dapat membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran. Sementara bagi siswa prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu tercapainya hasil belajar yang diharapkan (Aunurrahman, 2012:113-114).

  Senada dengan pendapat Aunurrahman tersebut, Sardiman (2012: 24-25), mengungkapkan prinsip-prinsip belajar yaitu: 1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. 2)

  Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswanya.

  3) Belajar akan menjadi lebih efektif dan mantap jika didorong dengan motivasi, terutama motivasi yang berasal dari kesadaran.

  4) Belajar merupakan proses percobaan dan pembiasaan.

  5) Kemampuan belajar siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pembelajaran.

  6) Belajar dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu: a) diajar secara langsung; b) kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung, (misal: anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain); c) pengenalan dan peniruan.

  7) Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan lebih efektif untuk membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

  8) Perkembangan pengalaman siswa akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar siswa yang bersangkutan.

  9) Bahan pelajaran yang bermakna atau berarti lebih mudah dan menarik untuk untuk dipelajari daripada bahan yang kurang bermakna.

  10) Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa, akan banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

  11) Belajar sedapat mungkin diubah dalam bentuk aneka ragam tugas sehingga siswa melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.

d. Tujuan Belajar

  Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari segi guru proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya proses belajar yang merupakan internal siswa tidak tampak melalui perilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut merupakan respon siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan pembelajaran dari guru. Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional guru, karena di dalam desain instruksional, guru membuat tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar.

  Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik secara hirarkis, diantara Bloom, Krathwohl dan Simpson.

  Mereka menyusun penggolongan perilaku berkenaan dengan kemampuan internal dalam hubungannya dengan tujuan pembelajaran. Hasil penelitian mereka dikenal dengan “Taksonomi Instruksional Bloom dan kawan-kawan”. Bloom dan kawan- kawan tergolong pelopor yang mengkategorikan jenis perilaku hasil belajar.

  Meskipun tidak luput dari kritik, taksonomi tersebut masih dapat digunakan untuk mempelajari perilaku dan kemampuan internal sebagai akibat belajar (Aunurrahman, 2012:48-49).

  Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia.

  Dari uraian di atas, kalau dirangkum dan ditinjau secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis.

  1) Untuk mendapatkan pengetahuan

  Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.

  2) Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep juga memerlukan suatu konsep keterampilan.

  Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis atau lisan, bukan soal kosa kata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.

  3) Pembentukan sikap

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui pola naratif eksperiensial dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta.

21 135 136

Pengaruh motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas X SMA Katolik Seminari Xaverius Kakaskasen tahun ajaran 2014/2015.

0 0 154

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur menggunakan media visual tahun ajaran 2012/2013.

0 2 347

Kemampuan komunikasi interpersonal guru Pendidikan Agama Katolik dan pengaruhnya bagi motivasi belajar Pendidikan Agama Katolik siswa siswi di SMP Pangudi Luhur ST. Vincentius Sedayu tahun ajaran

0 6 239

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Condongcatur semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 172

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan metode demonstrasi - USD Repository

0 1 250

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan dengan media audio-visual - USD Repository

0 0 319

Korelasi antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 1 166