PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE TEAM PRODUCT (TP TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI ARANSEMEN LAGU DAERAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUMBUL.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TYPE TEAM PRODUCT (TP) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA

MATERI ARANSEMEN LAGU DAERAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUMBUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEVI FRISKA ROMAULI SIHOMBING NIM. 2112142003

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Devi Friska Romauli Sihombing. NIM 2112142003. PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE TEAM PRODUCT (TP)

TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI ARANSEMEN LAGU DAERAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUMBUL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar pada materi aransemen lagu daerah siswa kelas x SMA Negeri 1 Sumbul.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan model pembelajaran Cooperative Type Team Product (TP), hasil belajar, dan aransemen lagu daerah.

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design dengan desain Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sumbul yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-6 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk esay tes berjumlah 10 butir soal yang telah dinyatakan valid untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah diujikan di SMA Negeri 5 Medan.

Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Team Product (TP) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional (langsung). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 65,6 dan kelas kontrol 46,21. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung > ttabel maka Ha diterima,

sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada materi aransemen lagu daerah siswa kelas x SMA Negeri 1 Sumbul.

Kata kunci: model pembelajaran Cooperative Type Team Product (TP), aransemen lagu daerah


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hinggadalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh model pembelajaran Cooperative Type Team Product (TP) terhadap Hasil Belajar Pada Materi Aransemen Lagu Daerah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sumbul;”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED dan Penguji I.

4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Musik UNIMED. 5. Dra. Pita H.D . Silitonga,M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi I dan

Bapak Danny Ivanno Ritonga, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II. 6. Octaviana Tobing, M.Pd. Penguji II.

7. Drs. Manihar Tumanggor, M.Pd. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumbul.

8. Herly Siregar, S.Pd Guru mata pelajaran Seni Budaya di SMA Negeri 1 Sumbul dan siswa/I SMA Negeri 1 Sumbul.

9. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED.

10. Orang tua Bapak tercinta St. Gr. Jaitar Sihombing (+) dan Ibu tercinta Tirolina Manurung, atas dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa restu demi tercapainya cita-cita.


(8)

11. Abang-abang yang terkasih Rimpun Sihombing dan istri Anita Manik, Pernando Sihombing dan istri Derisma Galingging, Juliber Sihombing dan istri Linda Hasugian, Good Sihombing, kepada kakak Demi Sihombing dan adik satu-satunya Nelly Naomi Sihombing yang selalu memberikan semangat dan doa.

12. Orang-orang yang istimewa Willi Santono Lumbantobing, kepada teman satu grup vokal Ritmik Voice Nasrani, Audry, Jelly, Elsa, dan juga kepada teman-teman satu kost Fiolina, Vivi, Ella, Dimpley, Friskila, Yohana, Eva, Wella, Widia, Selli dan yang lain. Kepada rekan-rekan mahasiswa dan sahabat Yunita, Imelda, Desma, Devi, Edison, Febrin, Gregia, Rina, Nancy, Triadil, Yusnita, Tantri, Risma, Natalia, Waty, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih tedapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang membangun guna perbaikan Skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2016

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

A. Kajian Teoritis ... 11

1. Pengertian Pengaruh ... 11

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product ( TP ) ... 13

3. Hasil Belajar ... 24


(10)

B. Kerangka Berpikir ... 35

C. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 39

C. Metode dan Desain Penelitian ... 40

1. Metode Penelitian ... 40

2. Desain Penelitian ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 44

1. Teknik Pengumpulan Data... 44

2. Instrumen Penelitian ... 45

E. Teknik Analisis Data... 49

1. Uji Homogenitas ... ... 49

2. Uji Normalitas ... 49

3. Uji Hipotesis ... ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

1. Data Hasil Penelitian... 51

2. Analisis Data Penelitian ... 54

a) Uji Normalitas Data ... 54


(11)

c) Pengujian Hipotesis ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpuan ... 62

B. Saran ... 63


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Penskoran ... 47

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 47

Tabel 4.1 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen... 52

Tabel 4.2 Data Nilai Postest Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians... 54

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 55

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 56


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif ... 42 Gambar 4.1 Poligon Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 53 Gambar 4.2 Poligon Frekuensi Nilai Postest Kelas Kontrol... 53


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajan ... 68

Lampiran 2 Tabel Test Hasil Belajar ... 88

Lampiran 3 Tabel Validasi Soal... 98

Lampiran 4 Tabel Reliabilitas Soal ... 100

Lampiran 5 Tabulasi Data Postest Kelas Eskperimen ... 105

Lampiran 6 Tabulasi Data Postest Kelas Kontrol ... 107

Lampiran 7 Ringkasan Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 109

Lampiran 8 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi... 111

Lampiran 9 Uji Normalitas Data ... 115

Lampiran 10 Uji Homogenitas ... 120

Lampiran 11 Uji Hipotesis ... 122

Lampiran 12 Partitur Aransemen Siswa ... 125

Lampiran 13 Lembar Wawancara ... 133

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian... 136

Lampiran 15 Nilai-nilai Chi Kuadrat ... 140

Lampiran 16 Nilai-nilai Untuk Distribusi F... 141

Lampiran 17 Daftar Nilai-nilai Dalam Distribusi T... 144


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk

mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, cerdas dan mampu bersaing. Pendidikan dapat mewujudkan semua potensi diri baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam mewujudkan potensi diri tersebut harus melewati sebuah proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran, siswa dianggap sebagai salah satu individu yang dituntut aktif dalam memahami dan mendalami pengetahuan yang di dapat dalam proses pembelajaran serta mampu mentransfer apa yang dipelajari ke dalam pengalaman kehidupan sehari-hari.

Belajar dialami oleh seseorang melalui proses yang kompleks. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang yang dapat dinilai hasilnya dari perubahan yang dilakukan baik pada tingkat pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya. Proses belajar bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Belajar sangat berkaitan erat dengan mengajar. Namun dalam proses belajar tidak harus ada yang mengajar. Seseorang mampu mengalami proses belajar tanpa adanya seseorang yang mengajar.

Proses belajar yang dilakukan secara formal di sekolah bertujuan untuk mengarahkan perubahan pada diri seorang siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hakikat seorang guru mengajar di


(16)

2

dalam kelas adalah untuk membuat siswa tahu akan sesuatu hal yang belum ia ketahui menjadi mampu dan dalam hal ini guru berusaha untuk memaksimalkan hasil belajar seorang siswa. Dunia pendidikan yang ada saat ini ditandai dengan adanya perbedaan antara pencapaian akademik (academic standard) dan pencapaian praktik (performance standard).

Kenyataannya banyak siswa yang memiliki tingkat hafalan yang baik namun kurang mampu untuk menerapkannya secara baik pula. Mereka tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan kemana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan. Perbedaan ini terjadi karena pembelajaran yang dianggap hanya suatu proses pengkondisian akan kewajiban yang seharusnya dijalankan oleh seorang pendidik. Namun ada sebuah alasan yang lebih kokoh bahwasannya antara pencapaian akademik (academic standard) dan pencapaian praktik (performance standard) haruslah diseimbangkan. Sejalan dengan laju perkembangan dan perubahan yang mempengaruhi bidang pendidikan maka dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional yang dapat menjalankan proses belajar mengajar sesuai dengan standar yang ada. Menjadi seorang guru yang profesional merupakan sebuah tuntutan bagi seorang tenaga pendidik guna menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas, memicu keaktifan seorang peserta didik dalam proses pembelajaran guna mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran.

Pembelajaran seni musik pada pendidikan formal di Indonesia saat ini meliputi semua jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK. Pembelajaran seni musik memiliki kharakteristik sendiri yang membedakannya


(17)

3

dengan mata pelajaran yang lain karena pembelajaran seni musik mengkaji hal-hal yang bersifat estetik melalui kegiatan berekspresi seperti bernyanyi dan bermain musik. Pembelajaran musik di sekolah harus menghantarkan siswa pada pengalaman yang menyenangkan sehingga siswa dapat merasakan bahwa musik itu merupakan sumber keindahan.

Beberapa pengertian mengenai seni musik, namun secara umum seni musik memiliki latar belakang yang mampu mengungkapkan kehidupan seperti kegembiraan, kesedihan, kemesraan, kemarahan, kepahlawanan, nasihat, kerohanian dan sebagainya. Pembelajaran musik bertitik tolak pada bunyi atau suara yang didalamnya terdapat unsur-unsur musik. Unsur-unsur tersebut meliputi melodi, harmoni, irama, bentuk, dan ekspresi. Sasaran pokok dalam pembelajaran seni musik adalah penanaman rasa musikalitas, kemampuan berkreasi, dan mampu meningkatkan kreativitas siswa. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran seni musik dalam bentuk teori dan praktik. Seorang guru dituntut mampu menguasai materi yang diajarkan, mampu mengelola kelas dengan baik, penggunaan media, mengatur waktu pembelajaran serta mampu menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Selain guru, beberapa komponen yang sangat mempenagaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran seni musik yaitu sebagai berikut: 1) komponen siswa yang meliputi minat, bakat, intelegensi, motivasi, sikap, perasaan, keadaan psikis dan fisik ; 2) penggunaan kurikulum ; 3) media atau alat peraga ; 4) sarana dan prasarana.

Pada kenyataan yang ada sebagian besar sekolah masih ditemukan pembelajaran seni musik yang hanya berfokus pada penghafalan pada materi dan


(18)

4

konsep. Guru dan siswa sering menghadapi masalah-masalah dalam pembelajaran seni musik. Aransemen lagu daerah merupakan materi yang merupakan salah satu materi pembelajaran seni musik kelas X. Aransemen lagu daerah membahas tentang teknik dalam mengaransir lagu, media musik/lagu daerah dan mengaransir lagu daerah secara sederhana dan secara berkelompok. Sering kita lihat peserta didik hanya diberikan materi tentang aransemen lagu daerah dengan cara menjelaskan saja dan hanya menuntut siswa untuk mendengar dan menghafal materi. Hal ini menyebabkan peserta didik merasa bosan dan kurang mendapatkan prestasi yang baik dalam pembelajaran.

Pemilihan contoh yang baik dalam proses mengajar juga dapat di sampaikan dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang diasumsikan dapat mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran. The selection of good examples to be presented to a learner is often modeled using a teaching device (teacher) that is assumed to be benevolent by selecting examples expediting the learning process (Zilles 2011 : 350). Selain hal tersebut media pembelajaran juga sangat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran seni musik. Media disesuaikan dengan materi pembelajaran. Apabila dilakukan dengan cara yang berbeda dan media yang tepat maka peserta didik akan dihadapkan pada suatu pembelajaran yang bisa melatih keterampilan dan kreativitas serta memupuk kekompakan dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.

Melalui hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Sumbul, masalah yang ditemukan yaitu menurunnya peran aktif peserta didik dalam pembelajaran seni musik. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi seni budaya Ibu Herlin


(19)

5

Siregar, sekitar 40 % siswa yang mendapatkan nilai rata-rata yang memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai 70, selebihnya siswa harus mengikuti remedial dengan nilai di bawah KKM. Remedial yang dilakukan untuk menuntaskan hasil belajar dilakukan pada beberapa ujian sebanyak dua kali remedial. Dalam satu kali remedial pun masih ada beberapa siswa yang belum tuntas maka dilakukanlah remedial untuk kedua kalinya sehingga siswa mencapai nilai KKM. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat yaitu model pembelajaran konvensional (langsung). Pembelajaran konvensional (langsung) merupakan model pembelajaran dimana kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan secara umum. Siswa hanya mendengar, melihat, menerima, mencatat dan mengerjakan materi pelajaran dan guru hanya memberikan materi pelajaran dalam bentuk interaksi penjelasan, penuturan lisan, bertanya kepada beberapa siswa namun siswa tidak merasa terlibat didalamnya, dan materi yang dibahas tidak disajikan dalam bentuk kelompok.

Dengan adanya masalah diatas maka peneliti ingin mencoba membuat eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product (TP) dalam pembelajaran aransemen lagu daerah, untuk melihat apakah ada hasil yang signifikan terhadap hasil belajar aransemen lagu daerah di SMA Negeri 1 Sumbul. Model pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar. Model pembelajaran Team Product (TP) menuntut siswa untuk mampu berkreasi secara berkelompok, baik itu abstrak maupun konkret. Selain dapat bekerja secara berkelompok, guru juga dapat memastikan


(20)

6

tanggung jawab masing-masing individu dengan cara memberikan peran atau tugas kepada setiap individu. Selanjutnya, siswa akan mempresentasikan atau menampilkan hasil kreasi kelompok mereka di hadapan siswa lain.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu Mohammad Taufiq yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product dengan Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Teknik Digital. Model pembelajaran Team Product dalam penelitian tersebut menunjukan hasil yang lebih baik dari pada model pembelajaran Think Pair Share. Nilai rata-rata yang diperoleh di kelas eksperimen 1 (Team Product) diperoleh sebesar 86,12 sedangkan nilai rata-rata di kelas eksperimen 2 (Think Pair Share) sebesar 80,83. Dari hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran Team Product mendapatkan hasil rating 87,02 % yang dapat dikategorikan sangat baik sedangkan hasil angket siswa terhadap pembelajaran Think Pair Share mendapatkan hasil rating 76,24 % yang dapat dikategorikan baik. Hal ini membuktikan bahwa siswa memiliki keterkaitan terhadap penerapan model pembelajaran Team Product.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka peneliti merumuskannya ke dalam sebuh judul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Type Team Product (TP) terhadap hasil belajar pada materi aransemen lagu daerahsiswa kelas X SMA Negeri 1 Sumbul”.


(21)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul, antara lain:

1) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi aransemen lagu daerah di SMA Negeri 1 Sumbul?

2) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi aransemen lagu daerah di SMA Negeri 1 Sumbul?

3) Bagaimana respon siswa ketika model pembelajaran Team Product (TP) ini diterapkan?

4) Bagaimanakah sarana dan prasarana yang dipergunakan saat model pembelajaran Team Product (TP) ini diterapkan?

5) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran yang digunakan ketika model pembelajaran Team Product (TP) ini diterapkan di SMA Negeri 1 Sumbul?

6) Bagaimanakah tata cara penggunaan model pembelajaran Team Product (TP) dalam belajar seni budaya pokok bahasan aransemen lagu daerah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul?

7) Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran seni budaya pokok bahasan aransemen lagu daerah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul?


(22)

8

8) Faktor-faktor apa sajakah yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sumbul?

9) Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Product (TP) di SMA Negeri 1 Sumbul?

C. Pembatasan Masalah

Peneliti membuat batasan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan diatas, antara lain:

1) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sumbul?

2) Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sumbul?

3) Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan aransemen lagu daerah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul?

D. Rumusan Masalah

Sugiyono (2010:55) menyatakan bahwa rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Antara masalah dan rumusan masalah mempunyai kaitan yang sangat erat, karena setiap rumusan masalah yang dibuat seorang peneliti haruslah sesuai dengan msalah yang ada. Berdasarkan pendapat tersebut, maka rumusan masalah dalam


(23)

9

penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Team Product (TP) terhadap hasil belajar aransemen lagu daerah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sumbul.

2) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Sumbul.

3) Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran seni budaya pokok bahasan Aransemen lagu daerah pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1) Masukan bagi para tenaga pendidik dan pihak sekolah untuk

meningkatkan pembelajaran di sekolah melalui model-model pembelajaran guna menciptakan suasana yang menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar.

2) Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mengajar melalui penggunakan model pembelajaran kooperatif Team Product (TP).


(24)

10

3) Bagi para mahasiswa calon guru jurusan pendidikan seni musik sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kreatifitas dalam mengajar materi pelajaran di sekolah.

4) Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang memiliki keterlibatan dalam topik penelitian ini.


(25)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan hasil belajar Seni budaya pada materi aransemen lagu daerah di SMA Negeri 1 Sumbul sebagai berikut:

1. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran sebagaimana biasa dilakukan dikelas oleh guru mata pelajaran. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 10 butir soal esai maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 46,21.

2. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran Team Product (TP). Siswa menghasilkan karya tim aransemen lagu daerah yaitu lagu “Dago Inang Sarge”. Aransemen ini menjadi pendukung bagi siswa untuk lebih memahami bagaimana aransemen itu sendiri untuk mencapai hasil belajar yang semakin baik. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 10 butir soal esai maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 65,6.

3. Terdapat pengaruh model pembelaaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada materi aransemen lagu daerah kelas X SMA Negeri 1


(26)

63

Sumbul. Persentase pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar diperoleh hasil sebesar 41,9 % (lampiran 11).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan model pembelajaran Team Product (TP) adalah:

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Seni Budaya agar mencoba untuk menerapkan model pembelajaran Team Product (TP) ini dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.

2. Dari berbagai sumber yang dicari peneliti, tidak ada sumber yang menjelaskan model pembelajaran ini secara bertahap. Ini merupakan salah satu kendala yang dialami peneliti dalam melaksanakan penelitian. Model pembelajaran Team Product (TP) ini seharusnya lebih disusun dengan langkah-langkah yang bertahap sehingga dalam penerapannya lebih mudah dilakukan.

3. Siswa belum terbiasa dengan cara pembelajaran yang diubah ditengah mereka mengikuti pelajaran. Selain itu siswa keadaan kelas kurang kondusif dikarenakan pada saat guru menjelaskan materi sudah disusun secara berkelompok. Hal ini menimbulkan suasana kelas yang agak ribut. Disarankan bagi peneliti selanjutnya hendaknya lebih memahami situasi dan kondisi dalam proses belajar mengajar, lebih mampu mengontrol siswa dengan baik, lebih berusaha untuk memotivasi siswa terhadap masalah dalam kehidupan sehari-hari.


(27)

64

4. Kemungkinan kesalahan karena kesilapan yang tidak disadari saat melakukan tabulasi data maupun keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta keterbatasan alat hitung yang digunakan dalam melakukan perhitungan secara manual untuk keperluan analisis data.


(28)

65

DAFTAR PUSTAKA

Ali Matius. 2006. Seni Musik SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Bailey, W. 2004. The complete Marching Band Resource Manual. Philadelphia : University of Pennsylvania Press.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Destina. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Seni Budaya Kelas X di Yayasan Pendidikan SMA Satria Binjai. Medan, FBS UNIMED.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Reneka Cipta.

Erik and Rebecca. 2007. The Meaning of Learning and Knowing. Taipei : Sense Publisher

Hamalik, 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Irma Riswati, 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswa di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni, H .2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kitchenham.2014. Population and Sample Lecture 6 Data Collection Part One. Keele University. USA

Mariana Lumbantobing. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA N.11 Medan T.A. 2013/2014. Medan, Sumatera Utara. Marzano. 2006. Classroom Assesment and Grading That Work. Alexandria

Virginia USA : Association for Supervision and Curricculum Development.

Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Mudjiono, Dimyanti. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Nursantara Yayat. 2007. Seni Budaya Untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga RO Purba. 2011. Pengaruh isolasi wilayah terhadap keadaan social ekonomi


(29)

66

Ross. 2005. Quantitative Research Methods in Education Planning. Modul 3 Sample Design of Education Survey Research. International Institute for Education Planning. UNESCO

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor2 yang mempengaruhinya. Yudhistira : jakarta Slavin,Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media

Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Suprijono, 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010. Statisika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Taufiq, Mohammad. 2012. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product dengan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasa-dasar Teknik Digital. Surabaya, FT UNESA.

Yunita. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul. Medan, Sumatera Utara.

Zilles. 2011. Models of Cooperative Teaching and Learning. Journal of Machine Learning Research 12 (2011) 349-384. University of Regina. Canada.

Forum komunikasi guru seni budaya SMP Kabupaten Cilacap

http://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-musik/semester-1/kelas-viii/aransemen-musik/ di akses pada tanggal06 Agustus 2015 pukul 20.00.

Wikipedia, The Free Encyclopedia di akses pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 20.00

Adiozh. 2010. http://adiozh.wordpress.com/2010/11/24/pengertian-lagu-daerah/ di akses pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 20.00.

Dilihatya. 2014 http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli di akses pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 13.00.


(1)

3) Bagi para mahasiswa calon guru jurusan pendidikan seni musik sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kreatifitas dalam mengajar materi pelajaran di sekolah.

4) Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang memiliki keterlibatan dalam topik penelitian ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan hasil belajar Seni budaya pada materi aransemen lagu daerah di SMA Negeri 1 Sumbul sebagai berikut:

1. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran sebagaimana biasa dilakukan dikelas oleh guru mata pelajaran. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 10 butir soal esai maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 46,21.

2. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran Team Product (TP). Siswa menghasilkan karya tim aransemen lagu daerah yaitu lagu “Dago Inang Sarge”. Aransemen ini menjadi pendukung bagi siswa untuk lebih memahami bagaimana aransemen itu sendiri untuk mencapai hasil belajar yang semakin baik. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 10 butir soal esai maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 65,6.

3. Terdapat pengaruh model pembelaaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar siswa pada materi aransemen lagu daerah kelas X SMA Negeri 1


(3)

Sumbul. Persentase pengaruh model pembelajaran Team Product (TP) terhadap hasil belajar diperoleh hasil sebesar 41,9 % (lampiran 11).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan model pembelajaran Team Product (TP) adalah:

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Seni Budaya agar mencoba untuk menerapkan model pembelajaran Team Product (TP) ini dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.

2. Dari berbagai sumber yang dicari peneliti, tidak ada sumber yang menjelaskan model pembelajaran ini secara bertahap. Ini merupakan salah satu kendala yang dialami peneliti dalam melaksanakan penelitian. Model pembelajaran Team Product (TP) ini seharusnya lebih disusun dengan langkah-langkah yang bertahap sehingga dalam penerapannya lebih mudah dilakukan.

3. Siswa belum terbiasa dengan cara pembelajaran yang diubah ditengah mereka mengikuti pelajaran. Selain itu siswa keadaan kelas kurang kondusif dikarenakan pada saat guru menjelaskan materi sudah disusun secara berkelompok. Hal ini menimbulkan suasana kelas yang agak ribut. Disarankan bagi peneliti selanjutnya hendaknya lebih memahami situasi dan kondisi dalam proses belajar mengajar, lebih mampu mengontrol siswa dengan baik, lebih berusaha untuk memotivasi siswa terhadap masalah dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

4. Kemungkinan kesalahan karena kesilapan yang tidak disadari saat melakukan tabulasi data maupun keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta keterbatasan alat hitung yang digunakan dalam melakukan perhitungan secara manual untuk keperluan analisis data.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Matius. 2006. Seni Musik SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Bailey, W. 2004. The complete Marching Band Resource Manual. Philadelphia : University of Pennsylvania Press.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Destina. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Seni Budaya Kelas X di Yayasan Pendidikan SMA Satria Binjai. Medan, FBS UNIMED.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Reneka Cipta.

Erik and Rebecca. 2007. The Meaning of Learning and Knowing. Taipei : Sense Publisher

Hamalik, 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Irma Riswati, 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswa di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni, H .2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kitchenham.2014. Population and Sample Lecture 6 Data Collection Part One. Keele University. USA

Mariana Lumbantobing. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA N.11 Medan T.A. 2013/2014. Medan, Sumatera Utara. Marzano. 2006. Classroom Assesment and Grading That Work. Alexandria

Virginia USA : Association for Supervision and Curricculum Development.

Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Mudjiono, Dimyanti. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Nursantara Yayat. 2007. Seni Budaya Untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga RO Purba. 2011. Pengaruh isolasi wilayah terhadap keadaan social ekonomi


(6)

Ross. 2005. Quantitative Research Methods in Education Planning. Modul 3 Sample Design of Education Survey Research. International Institute for Education Planning. UNESCO

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor2 yang mempengaruhinya. Yudhistira : jakarta Slavin,Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media

Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Suprijono, 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010. Statisika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Taufiq, Mohammad. 2012. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Product dengan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasa-dasar Teknik Digital. Surabaya, FT UNESA.

Yunita. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sumbul. Medan, Sumatera Utara.

Zilles. 2011. Models of Cooperative Teaching and Learning. Journal of Machine Learning Research 12 (2011) 349-384. University of Regina. Canada. Forum komunikasi guru seni budaya SMP Kabupaten Cilacap

http://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-musik/semester-1/kelas-viii/aransemen-musik/ di akses pada tanggal06 Agustus 2015 pukul 20.00.

Wikipedia, The Free Encyclopedia di akses pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 20.00

Adiozh. 2010. http://adiozh.wordpress.com/2010/11/24/pengertian-lagu-daerah/ di akses pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 20.00.

Dilihatya. 2014 http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli di akses pada tanggal 11 Agustus 2015 pukul 13.00.