12
III. METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Komputer Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Mei-Juni 2012.
3.2 Alat Dan Bahan
a. Software SolidWorks 2011
Software SolidWorks yang digunakan dalam penelitian ini adalah SolidWorks versi tahun 2011.
b. Personal Computer PC
Personal Computer PC digunakan untuk mengoperasikan program CFD dengan menggunakan software SolidWorks 2011.
c. Gambar denah rumah Baduy Dalam Widyarti, 2011.
Denah Rumah Baduy Dalam yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar denah yang dibuat dalam Software SolidWork 2011. Model Rumah Baduy Dalam ini digunakan untuk
melakukan simulasi suhu dan aliran udara dengan Computational Fluid Dynamic CFD.
3.3 Tahapan Penelitian
Gambar 3. Diagram alir penelitian
Suhu antara 20
o
C-26
o
C N
Y Mulai
Penggambaran Geometri
Input Data Lingkungan
data sekunder Ubah Material Bangunan
Simulasi Bandingkan Hasil
Berhasil? Modifikasi
Bangunan Selesai
Material Kombinasi 1 Material Kombinasi 2
Material Kombinasi 3 Suhu, Kecepatan
Angin,dan Kelembaban Relatif
13
3.3.1. Penggambaran geometri rumah Baduy Dalam
Gambar dan dimensi rumah Baduy Dalam yang telah dibuat dengan menggunakan program SolidWorks 2011.
3.3.2. Input data lingkungan dan data yang diambil pada simulasi rumah Baduy Dalam dengan material tradisional
Data lingkungan yang digunakan merupakan data sekunder berupa suhu lingkungan, ruang, dinding, dan atap, kecepatan angin, dan kelembaban relatif pada miniatur rumah Baduy Dalam
sebagai data masukan untuk simulasi Computational Fluid Dynamic dengan menggunakan program SolidWorks 2011 Lampiran 1.
Pada penelitian ini digunakan juga data hasil simulasi rumah Baduy Dalam dengan material tradisional sebagai data sekunder. Sumber data diperoleh dari Disertasi dengan judul “Kajian dan
Rekonstruksi Konsep Eco-house pada Permukiman Baduy Dalam Berdasarkan Community Sustainability Assesment
” oleh Dr. Ir. Meiske Widyarti, M.Eng.
3.3.3. Material Bangunan
Material bangunan yang digunakan dalam proses simulasi adalah material yang umum digunakan pada rumah antara lain:
a kombinasi 1 atap keramik-dinding bata-lantai ubin.
b kombinasi 2 atap beton-dinding bata-lantai ubin.
c kombinasi 3 atap asbes-dinding bata-lantai ubin.
3.3.4. Simulasi CFD
Simulasi kondisi kenyamanan termal pada model menggunakan program SolidWorks Office Premium 2011 dengan flow simulation. Pada penelitian ini digunakan komputer portable dengan
spesifikasi CPU Intel® Core
TM
2 Duo CPU T9300 2.50 GHz; 4.00 GB RAM; dan 32-bit Windows Operating System.
Analasis berupa analisis 3 dimensi terhadap distribusi aliran fluida, kelembaban dan termal pada kondisi tetap 3-dimensional steady state analysis. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam
simulasi adalah sebagai berikut: a
Udara bergerak dalam keadaan steady. b
Udara tidak terkompresi. c
Panas jenis, konduktivitas, dan viskositas udara konstan. d
Udara lingkungan dianggap konstan selama simulasi. e
Distribusi suhu udara pada tiap atap dan lantai seragam. f
Kondisi rumah dalam keadaan kosong. Simulasi dilakukan setiap jam pada siang hari pukul 11.00-15.00 yang merupakan kondisi
terpanas dan malam hari pukul 19.00-21.00 dimana kondisi lingkungan sudah tidak berubah. Dalam penelitian ini, simulasi dilakukan terhadap 3 kombinasi material rumah yang berbeda dengan input
kondisi awal dan kondisi batas berbeda untuk tiap jamnya. Adapun kombinasi material bangunan yang digunakan yaitu kombinasi 1; atap keramik-dinding bata-lantai ubin, kombinasi 2; atap beton-dinding
bata-lantai ubin, dan kombinasi 3; atap asbes-dinding bata-lantai ubin. Data contoh input kondisi awal dan kondisi batas simulasi disajikan pada Tabel 2. Data tersebut merupakan data sekunder hasil
pengukuran kondisi lingkungan penelitian pada tanggal 13 November 2009.
14 Tabel 2. Contoh input kondisi awal dan kondisi batas simulasi pada siang hari
Input Data Kasus Kombinasi 1
1 2
3
Kondisi Awal Suhu lingkungan
o
C 33.00
34.00 33.00
Suhu material padat
o
C 32.00
32.00 32.00
RH lingkungan 61
60 63
Kecepatan angin mdt 0.9
0.4 0.9
Latitude LS 06
o
34 LS 06
o
34 LS 06
o
34 LS Waktu WIB
11.00 13.00
15.00 Kondisi Batas
Suhu atap Barat
o
C 49.00
45.00 24.00
Suhu atap Timur
o
C 49.00
45.00 24.00
Suhu jurai
o
C 32.00
32.00 25.00
Langkah-langkah proses simulasi menggunakan software SolidWorks Office Premium 2011 adalah sebagai berikut.
a General Setting.
Setelah dilakukan pembuatan geometri rumah, kemudian dilakukan pengaturan tipe analisis, fluida, material padat, kondisi batas, dan kondisi awal simulasi secara umum. Gambar 4 sampai
Gambar 8 merupakan tampilan interface general setting untuk kasus kombinasi 1 jam 11.00. Analisis aliran dipilih tipe aliran eksternal tanpa memasukkan cavities, dalam hal ini rumah
Baduy Dalam karena bagian yang dianalisis adalah bagian luar geometri rumah dan pengaruhnya terhadap internal geometri rumah. Berdasarkan proses pindah panas yang terjadi di dalam rumah,
maka proses konduksi yang terjadi pada material padat diperhitungkan. Pada interface ini nilai radiasi matahari dan environment temperature dimasukkan Gambar 4. Fluida yang dianalisis adalah udara
air dengan tipe aliran laminar dan turbulen serta memperhitungkan kelembaban udara Gambar 5. Default material padat dalam simulasi adalah genteng keramik, genteng beton, dan genteng asbes
Gambar 6.
15 Gambar 4. Tipe analisis dan input nilai radiasi untuk kasus kombinasi 1.
16 Gambar 5. Tipe analisis dan input fluida untuk kasus kombinasi 1.
Gambar 6. Pengaturan material padat untuk kasus kombinasi 1
17 Gambar 7. Kondisi dinding pada kasus kombinasi 1
Gambar 8. Kondisi lingkungan untuk kasus kombinasi 1
18 Sebagai kondisi batas, permukaan dinidng terluar default wall radiative surface merupakan
Brick, red, and rough dengan solid material berupa dinding bata brick. Kekasaran roughness diset sebesar 0 µm Gambar 7. Nilai suhu udara pada initial and ambient condition dan tekanan masing-
masing sebesar 33
o
C dan 101458 Pa Gambar 8. b
Mesh pada awal perhitungan diatur pada level 4. c
Daerah perhitungan Computational Domain dibuat untuk daerah di luar dan di dalam rumah. d
Pendefinisian material rumah Atap rumah Baduy Dalam didefinisikan dengan 3 macam material berbeda dalam perlakuan
untuk simulasi. Material atap tersebut antara lain atap dari bahan tanah liat keramik, atap beton, dan asbes. Selain itu didefinisikan pula material dinding dan lantai, dinding menggunakan pasangan bata
dan lantai menggunakan lantai semen yang diubin. Karena material tersebut tidak ada dalam data teknik Solidworks, maka data sifat bahan perlu dimasukkan secara manual. Data material tersebut
antara lain. Tabel 3. Data material rumah yang dimasukkan ke Engineering Database Solidworks
Sifat Bahan Satuan
Atap Keramik Atap Beton
Asbes Brick
Lantai
Kerapatan ρ Kgm
3
1900 500
1920 2100
2000 Panas Jenis Cp
Jkg K 800
840 840
900 1000
Konduktivitas Panas k
Wm K
0.84 0.16
0.58 1.4
1.13 Tipe
Konduktivitas Isotropik
Isotropik Isotropik
Isotropik Isotropik
Melting Temperature
K 1700
4000 1500
1900 4000
e Set kondisi batas
Komponen rumah yang merupakan sumber panas terbesar adalah atap. Kondisi batas dalam analisis distribusi suhu dan pola aliran udara ini adalah atap. Permukaan atap yang menjadi kondisi
batas adalah yang berhubungan langsung dengan udara di dalam rumah. f
Set tujuan Goal dari analisis Goal dalam simulasi ini adalah global goal temperature dari fluid maximum, average, and
minimum dan global goal velocity maximum, average, and minimum. g
Proses running atau perhitungan Persamaan-persamaan konservasi diselesaikan dengan metode iterasi SIMPLER Semi-
Implicit Method for Pressure-Linked Equations Revised. Proses perhitungan dimulai dengan memecahkan variabel kecepatan fluida dan tekanan. Proses perhitungan akan diperlihatkan kepada
user berupa grafik konvergenitas residual variation. Jika proses perhitungan menghasilkan residual yang menurun dari satu iterasi ke iterasi berikutnya, maka tebakan nilai terhadap variabel-variabel
cukup baik dan solusi akan diperoleh. Proses iterasi akan berhenti saat kondisi konvergen tercapai. Untuk analisis termal kondisi tunak, Solidworks secara otomatis mengatur time step sama
dengan 0.5. Karena simulasi dilakukan pada steady flow dimana udara tidak terkompresi, maka nilai massa jenis konstan selama iterasi.
Pada tahap post-processor ditentukan tampilan yang akan disajikan oleh CFD, misal dalam bentuk mesh yang dihasilkan, kontur suhu dan RH, vektor kecepatan aliran udara serta animasi
tampilan tersebut.
19
3.3.5 Hasil Simulasi
Hasil simulasi suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan aliran udara diambil di 3 titik berbeda pada denah rumah yaitu di atap sebelah dalam dan 2 titik di dalam rumah dengan titik 1 meter
diatas permukaan lantai. Denah titik pengukuran hasil simulasi diperlihatkan pada Gambar 9. Titik 1 di bagian sebelah dalam atap, titik 2 di ruang Imah, dan titik 3 di ruang Tepas.
Tabel 4. Koordinat titik pengukuran hasil simulasi kondisi pengudaraan
Titik Pengukuran X m
Y m Z m
Titik 1 atap -16.0
-5.2 -13.0
Titik 2 Imah -17.5
2.0 -16.7
Titik 3 Tepas -14.3
2.0 -16.7
Gambar 9. Titik-titik pengambilan data iklim hasil simulasi
3.3.6 Membandingkan Hasil Simulasi
Melakukan perbandingan hasil simulasi kenyamanan termal antara model rumah Baduy Dalam yang menggunakan material modern dengan model rumah yang menggunakan material
bangunan konvensional seperti rumbia dan bambu. Bila hasil simulasi kenyamanan termal pada model rumah berbahan modern tidak sesuai dengan standar kenyamanan termal maka dilakukan modifikasi
model rumah dengan menambahkan ventilasi kemudian dilakukan simulasi ulang. Modifikasi dilakukan dengan membuat ventilasi pada bagian depan dan belakang rumah
serta samping kanan dan kiri rumah. Berikut dimensi ventilasi yang akan dibuat pada denah rumah Baduy Dalam.
Tabel 5. Dimensi ventilasi rumah Baduy Dalam modifikasi
Lokasi Ventilasi Panjang mm
Lebar mm
Depan dan Belakang 2801
401 Samping Kanan dan Kiri
3636 485
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN