1. pH 7 : H
+
+ e
-
H atom 2H H
2
gas 2. pH
≥ 7 : 2H
2
O + O
2
+ 4
e-
4OH
-
c. Elektrolit Istilah elektrolit diberikan kepada larutan, yang dalam hal ini harus bersifat
mengantarkan listrik. d. Hubungan Listrik
Antara anoda dan katoda harus terdapat hubungan listrik agar arus dalam sel korosi dapat mengalir.
Gambar 1 : Sel Korosi Basah Sederhana Keterangan :
1. Anoda 2. Elektrolit 3. Hubungan Listrik 4. Katoda
2.2. Pengertian Korosi dan Proses Korosi
Korosi berasal dari bahasa latin “Corrodere” yang artinya perusakan logam atau berkarat akibat lingkungannya. Korosi adalah suatu reaksi redoks antara logam dengan
berbagai zat yang ada dilingkungannya, sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam kehidupan sehari-hari korosi kita dengan istilah perkaratan.
Daerah yang paling agresif pada lingkungan laut adalah zona atmosferik dan zona percikan splashing karena pada zona tersebut kandungan oksigennya sangat tinggi,
sehingga meningkatkan laju korosi. Agresifitas lingkungan laut disebabkan oleh beberapa factor, seperti :
- laut merupakan elektrolit yang memiliki sifat konduktifitas yang sangat tinggi.
- Kandungan oksigen terlarut cukup tinggi.
- Temperatur permukaan laut yang cukup tinggi.
- Ion klorida pada air laut umumnya tinggi.
- Adanya biofoling
Bentuk-bentuk serangan korosi yang umum terjadi dilingkungan laut adalah korosi merata, korosi galvanic, korosi sumuran pitting dan korosi celah crevice. Korosi dapat
terjadi karena beberapa proses, antara lain adalah sebagai berikut : a. Proses Fisis
Adalah korosi yang disebabkan karena struktur logam dari material tersebut yang memungkinkan terjadinya pengkaratan.
b. Prosos Khemis Adalah korosi yang disebabkan karena adanya proses secara kimia antara logam dengan
kondisi lingkungan sekitar, yang dalam hal ini adalah air dan udara. c. Proses Biologis
Adalah korosi yang disebabkan adanya proses biologis, yang dalam hal ini adalah disebabkan oleh mikroba. Mikroba dalam proses korosi dapat bekerja sendiri atau merupakan
gabungan dari sejumlah dari sejumlah mikroba yang berbeda.
2.3. Pengertian Anoda
Didalam proses korosi, secara kimia benda akan melepaskan elektron-elektron bebas yang terdapat pada struktur benda itu sendiri, peristiwa ini disebut oksidasi atau karat pada
logam. Peristiwa ini disebabkan oleh potensial benda yang lebih besar dibanding potensial dilingkungan sekitarnya. Dengan demikian benda tersebut harus dilindungi agar laju korosi
bisa terhambat. Salah satu cara perlindungan tersebut adalah diberikan anoda pada benda tersebut.
Anoda merupakan suatu alat dari logam yang biasa dipasang pada lambung kapal untuk memproteksi kapal tersebut dari korosi karat. Metode pengendalian korosi semacam ini ada
dua cara yaitu, metode anoda tumbal sacrificial anoda dan metode arus terpasang impressed current.
Metede anoda tumbal adalah metode yang menggunakan prinsip dasar dwilogam, yaitu apabila dua logam yang mempunyai potensial yang berbeda apabila digabungkan akan
berperan menjadi anoda sedangkan logam yang satu akan berperan menjadi katoda. Dengan cara ini anodalah yang akan terkorosi sedangkan katoda tidak terkorosi.
Metode arus terpasang juga menggunakan prisip dasar yang sama dengan metode anoda tumbal, tetapi dalam proses kerjanya anoda arus terpasang tidak terkorosi karena
menggunakan teknik elektrik.
2.4. Dasar Teori Proteksi Anodik dan Katodik