b. Variabel Dependent
Persepsi Budaya Pop, diukur menggunakan indikator sebagai berikut: 1
Persepsi terhadap budaya pop dalam acara sinetron. 2
Persepsi terhadap budaya pop dalam acara musik. 3
Persepsi terhadap budaya pop dalam acara reality show.
H. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data pokok. Survei bertujuan untuk mempelajari hubungan antarvariabel, khususnya hubungan sebab akibat.
Ada tidaknya hubungan antarvariabel harus dirumuskan terlebih dahulu melalui hipotesa.
Tipe penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesa explanatory research, yakni menguji hubungan antarvariabel. Penelitian ini menyoroti
hubungan antarvariabel penelitian dengan hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Hubungan antarvariabel ini dianalisis dengan menggunakan studi
atau analisis korelasi. Analisis korelasi dapat menjawab apakah ada hubungan atau tidak antara dua variabel, baik yang bersifat simetris, resiprokal, maupun
asimetrsi. Tetapi pusat perhatian analisis korelasi adalah pada tipe hubungan asimetris, di mana kedua variabel yang dihubungkan itu memiliki arti, bahwa
salah satu variabel adalah variabel independent yang dipandang sebagai sebab dan variabel lainnya adalah variabel dependent yang dipandang sebagai
akibat. Kedua variabel yang dihubungkan itu memiliki hubugan sebab akibat.
2. Tempat Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berlokasi di
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta 57126.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan dari sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa
komunikasi Universitas Sebelas Maret, baik S1 Reguler maupun S1 Non- Reguler, yang berjumlah 760 orang. Apabila obyek dari sebuah penelitian
kurang dari 100, maka peneliti harus mengambil semua obyeknya untuk diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi atau penelitian
sensus. Jika jumlah obyek dari sebuah penelitian lebih dari 100, maka tidak mungkin seorang peneliti mengumpulkan data seluruh sasaran yang
ditetapkan, oleh karena itu pendataan dilakukan pada sebagian dari keseluruhan sasaran tersebut sebagai sample. Secara sederhana, sample
diartikan sebagai bagian dari obyek populasi tertentu. Besarnya sampel ditentukan dengan melihat besarnya obyek yang akan diteliti. Menurut Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto, apabila subyeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 dari jumlah populasi. Penelitian ini
mengambil sampel 15 dari jumlah populasi, yaitu 15 x 760 orang = 114 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik stratified proportional random sampling atau pengambilan
sampel secara acak yang distratifikasi. Teknik ini digunakan bila pengambilan sampel dari setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan
banyaknya obyek dari masing-masing strata dan dipilih secara acak pada masing-masing strata. Dengan menggunakan teknik ini, maka semua anggota
populasi yang heterogen dapat terwakili.
Tabel 1 Jumlah Sampel Pada Populasi
No Prodi
Angkatan Populasi
Sampel Pembulatan
1 S-1 Reguler
2002 16
16 x 15 = 2,4 2
2 S-1 Reguler
2003 42
42 x 15 = 6,3 6
3 S-1 Reguler
2004 98
98 x 15 = 14,7 15
4 S-1 Reguler
2005 106
106 x 15 = 15,9 16
5 S-1 Reguler
2006 103
103 x 15 = 15,45 15
6 S-1 Reguler
2007 105
105 x 15 = 15,75 16
7 S-1 Non Reguler
2005 40
40 x 15 = 6 6
8 S-1 Non Reguler
2006 113
113 x 15 =16,95 17
9 S-1 Non Reguler
2007 137
137 x 15 = 20,55 21
Jumlah 760
760 x 15 = 114 114
4. Teknik Pengumpulan Data