Pengujian Lilitan Kawat Sensor Sistem Kalibrasi .1 Pembuatan Sistem Kalibrasi

untuk mempercepat reaksi sensor kawat pemanas dililitkan secara langsung pada kaki ground IC LM35. 3.3.3.2 Rangkaian Elektronik Pemanas Besarnya panas yang dikeluarkan oleh kawat pemanas tergantung pada jumlah arus yang diberikan pada kawat pemanas tersebut. Rangkaian elektronik pengatur arus konstan digunakan untuk mengatur jumlah arus yang diberikan pada kawat pemanas. Rangkaian elektronik dibuat dengan menggunakan komponen utama LM317. Jumlah arus yang diberikan tergantung pada besarnya nilai resistan yang digunakan pada rangkaian dengan menggunakan persamaan: I = 1.25 R .........5 Gambar 9 Rangkaian elektronik pengatur arus konstan. www.national.com 3.3.3.3 Differential Amplifier Penguat diferensial differential amplifier merupakan suatu jenis penguat elektronika yang memiliki faktor penguatan gain tertentu dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat diferensial dibuat dengan menggunakan IC 741. Gambar 10 Rangkaian Differential Amplifier. Besarnya nilai tegangan keluaran dapat dihitung dengan persamaan: V out = � +� 1 � � +� 2 � 1 � 2 − � � 1 � 1 ……6 Jika R 1 = R 2 dan R f = R g maka keluaran differential amplifier adalah: V out = � � 1 � 2 − � 1 …..7

3.3.4 Pengujian Lilitan Kawat Sensor

Dengan asumsi bahwa panas akan lebih cepat merambat melalui konduktor kaki LM35 daripada melalui isolator kepala LM35 sehingga dilakukan pengujian kecepatan respon sensor dengan tiga perlakuan lilitan kawat yang berbeda. Lilitan kawat pada sensor laju aliran dibuat menjadi tiga perlakuan; i yaitu sensor dengan lilitan kawat pada bagian kepala LM35 dengan nilai resistan pada kawat sebesar 1.8 Ω, ii yaitu sensor dengan lilitan kawat pada bagian kaki LM35 dengan nilai resistansi pada kawat yang dillilitkan sebesar 2. 2 Ω dan iii yaitu sensor dengan lilitan kawat pada kaki dan kepala sensor dengan nilai resistansi pada kawat yang dililitkan sebesar 4 Ω. Gambar 11 Perlakuan lilitan kawat pemanas. 3.3.5 Sistem Kalibrasi 3.3.5.1 Pembuatan Sistem Kalibrasi Sistem yang digunakan dalam pengkalibrasian sensor laju aliran dibuat dengan menggunakan pompa yang disambungkan dengan pipa sehingga terbentuk sistem aliran tertutup. Pipa yang digunakan memiliki diameter 2.3 cm. Air yang keluar dari pipa akan ditampung oleh suatu wadah yang kemudian dipompa lagi sehingga jumlah air akan relatif tetap. Laju aliran diatur dengan menggunakan kran yang dipasang pada sistem tersebut. 3.3.5.2 Penentuan Laju aliran pada sistem Kalibrasi Besarnya laju aliran diketahui dengan mengukur debit yang dikeluarkan oleh pompa. Jika diasumsikan bahwa semua air yang mengalir pada sistem kalibrasi memiliki laju aliran yang sama, maka laju aliran pada sensor dapat dihitung dengan: v = Q A …… 8 Dimana, v = Laju aliran air cms Q = Debit Aliran mls A = Luas Penampang Pipa cm 2 i ii iii Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap waktu tertentu. Hal ini dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan nilai debit aliran sistem kalibrasi pada setiap tahap pengaturan aliran. Sistem aliran dibuat supaya sensor dapat terendam sempurna tanpa celah udara pada pipa. Pipa yang dipasang sensor dibuat transparan agar kondisi sensor dapat diamati setiap saat dan untuk memastikan bahwa posisi sensor berada tepat di tengah-tengah pipa. Hal ini dilakukan karena gaya gesek di tengah pipa lebih kecil dibandingkan dengan gaya gesek pada bagian tepi pipa.

3.3.6 Pengujian Karakteristik Sensor Pengukur Laju Aliran