ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS

PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

Noer Laily Chamidah 05.610.252


(2)

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS

PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Noer Laily Chamidah 05.610.252

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS

PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh : NAMA : Noer Laily Chamidah NIM : 05.610.252

JURUSAN : MANAJEMEN

Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 14 Mei 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Panitia Penguji

Penguji 1 : Drs. M. Jihadi, MM 1. ... Penguji 2 : Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP. 2. ... Penguji 3 : Drs. Sri Joko, M.M. 3... Penguji 4 : Drs. Warsono, MM 3. 4...

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen


(4)

SKRIPSI

ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS

PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:

Noer Laily Chamidah 05.610.252

Diterima dan disahkan Pada tanggal ………

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. Warsono, M.M. Drs. Sri Joko, M.M.

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen


(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Noer Laily Chamidah NIM : 05.610.252

Jurusan : Manajemen Fakultas : EKONOMI

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul ANALISIS SIKLUS OPERASI DAN SIKLUS KAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam kutipan atau yang disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar putaka.

2. Apabila dalam tugas akhir ini terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini digugurkan dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku 3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai sumber pustaka yang merupakan

hak bebas royalty non eksklusif.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 30 September 2006 Yang Menyatakan,


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Siklus Operasi dan Siklus Kas pada Perusahaan Sektor farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari pihak lain, maka penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang tulus kepada:

1. Dr. H. Nazaruddin M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu memberikan informasi proses penyelesaian skripsi.

2. Dra. Aniek Rumijati, MM. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi.

3. Drs. Warsono, MM. Selaku Dosen Pembimbing 1, dengan kesabarannya dalam memberikan masukan dan arahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi.


(7)

4. Drs. Sri Joko, M.M. Selaku Dosen Pembimbing 2, dengan ketelitian dan kesabaran dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi. 5. Drs. M Jihadi, M.Si. Selaku dosen wali kelas E angkatan 2005, atas

keramahan beliau dan dorongan yang selalu diberikan kepada penulis. 6. Abi dan Ibu tercinta, terimakasih atas bimbingannya, kesabarannya, kasih

sayangnya, dukungannya, serta doa yang selalu menyertai dinda.

7. Saudaraku Naya dan Isma, terimakasih atas motivasi yang kalian berikan, hidup bersama kalian adalah suatu anugerah yang terindah.

8. Teman-teman G86B/G86A, Sahabat2ku yang jauh di sana dan group PMB ’2010/2011 trimakasih atas bantuannya, bersama kalian adalah suatu kebahagiaan dan ta’kan pernah aku lupakan.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, terimakasih atas bantuannya, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan. Semoga karya ilmiah ini sangat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 05 Juni 2011 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ……….…... i

ABSTRACT ………...…... ii

KATA PENGANTAR..……….…. ... iv

DAFTAR ISI ……….…... vi

DAFTAR GAMBAR ………..…….… ... viii

DAFTAR TABEL ………..……... ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….……. x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..…… 1

B. Perumusan Masalah ………..…… 5

C. Pembatasan Masalah ………..….. 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………..…… 6

1. Tujuan Penelitian ……… 6

2. Kegunaan Penelitian ……….. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ……….… 8

B. Landasan Teori ………. 8

1. Keputusan Ivvestasi .……….……….……..…. 8

2. Siklus Operasi ……….………..… 11

3. Siklus Kas ………...……. 14

4. Faktor yang mempengaruhi Siklus Operasi dan Siklus Kas……….……… 17

C. Kerangka Pikir………..….……...… 19

D. Hipotesis ………..……… 20

Halaman BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………..……….… 21


(9)

B. Definisi Operasional Variabel ………..………..……… 21

C. Jenis dan Sumber Data ………..……….… 23

D. Teknik Pengambilan Data ………..…………..…….… 23

E. Metode Pengumpulan Data ………..…………....…… 23

F. Teknik Analisis Data ………..………. 24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sampel Penelitian ……….……….………….…... 26

B. Analisis Data ………..….………… 29

C. Hasil Analisis Data ……….…….….………... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ……….….………...…… 61

B. Saran…...………..…….……… 62 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Rata-rata Siklus Operasi Perusahaan Farmasi ... 30

Tabel 4.2 : Siklus Operasi Perusahaan Farmasi ... 33

Tabel 4.3 : Rata-rata Siklus Kas Perusahaan Farmasi... 35

Tabel 4.4 : Siklus Kas Perusahaan Farmasi ... 37

Tabel 4.5 : Time Series Siklus Operasi... 39


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Perjalanan Kas (Kas Keluar sampai Kas Masuk) ……….. 14 Gambar2.2 : Rentang Waktu Arus Kas dengan Aktivitas Pengoperasian Jangka

Pendek pada Perusahaan Manufaktur Tipikal ... 16 Gambar 2.3 : Kerangka Pikir Siklus Operasi dan Siklus Kas ... 20


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ringkasan Laporan Keuangan Perusahaan Sektor Farmasi Tahun 2007-2009 Lampiran 2 Siklsu Operasi

Lampiran 3 Siklus Kas

Lampiran 4 Time Series Siklus operasi Lampiran 5 Time Series Siklus Kas


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press.

Brigham & Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Budisejati, Pranata. 2007. Pengaruh Siklus Operasi dan Siklus Kas Terhadap Harga Saham (Studi di Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).

Fitriyanti, Mira. 2006. Analisis Perbandingan Siklus Operasi dan Siklus Kas Perusahaan Industri Semen (Studi di Bursa Efek Jakarta).

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Ross, Westerfield dan Jordan. 2003. Fundamental of Corporate Finance. Edisi Keenam. Newyork: Mc Graw-Hill.

Sundjaja, Ridwan S. Dkk,. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta: Literata Lintas Media.

Syahyunan. 2003. Analisis Modal Kerja. (http://digilib.usu.ac.id).

Syamsudin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Van Horne. James C, Wachowich Jr. John M. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 9. Salemba Empat: Jakarta

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Edisi Ketiga. Malang: Bayumedia Publishing.

Wahana Komputer dan Andi. 2010. Mengola Data Statistik Hasil Penelitian dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Offset

www.tempointeraktif.com. Diakses tanggal 13 Januari 2009. “Perkembangan

industri kimia”.

www.pharosindonesia.com. Diakses tanggal 2 februari 2010. “Pembenahan


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan bagian dari tujuan Indonesia Sehat (IS) pada tahun 2010, salah satunya dengan ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk masyarakat. Peran obat dimulai dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan serta pemulihan. Obat tidak pernah lepas dari aspek ekonomi dan teknologi, oleh karena itu diperlukan suatu inovasi produk melalui pengembangan-pengembangan based

on research yang dilakukan oleh industri farmasi.

Pasar produk obat-obatan di Indonesia pada 2010 diproyeksikan mencapai Rp34,5 triliun atau tumbuh sekitar 15% jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2008 yang diprediksi senilai Rp30 triliun. Proyeksi pertumbuhan didasari semakin membaiknya perekonomian nasional dan peningkatan daya beli masyarakat, serta pertambahan jumlah penduduk. Dari nilai Rp34,5 triliun, sekitar 60% merupakan produk obat ethical (obat resep

dokter) sedangkan 40% adalah obat bebas (OTC).

Proyeksi tersebut bisa berubah jika kebijakan Pemerintah tidak kondusif, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/2009 membatasi alokasi dana iklan produk obat yakni maksimal 2% dari total nilai penjualan, atau maksimal Rp25 miliar dapat menghambat perkembangan industri farmasi nasional. Kebijakan tersebut sangat kontraproduktif karena industri farmasi


(15)

2

dipaksa untuk membatasi iklan. Jika promosi berkurang, pasar sulit untuk berkembang karena masyarakat tidak mengetahui adanya produk obat baru. Kebijakan lain penghambat kinerja industri farmasi adalah pembatasan persyaratan registrasi obat, dimana obat yang didaftarkan harus diproduksi di dalam negeri. (www.pharosindonesia.com).

Rencana kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian untuk menguatkan dan mendorong pertumbuhan industri farmasi nasional disambut baik oleh IPMG (International Pharmaceutical

Manufacturers Group). Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan

langkah yang akan ditempuh meliputi pembinaan industri, pembangunan industri bahan baku dan sektor pendukungnya, intensifikasi pabrik modern dan penguatan industri agar mampu memproduksi pasar lokal dan ekspor.

Pasar farmasi Indonesia merupakan pasar yang terbesar di ASEAN. farmasi Indonesia diprediksikan masih mempunyai pertumbuhan yang cukup tinggi mengingat konsumsi obat per kapita Indonesia paling rendah di antara negara-negara ASEAN. Saat ini konsumsi obat perkapita di Indonesia hanya sekitar US$6 -US$7 per tahun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina US$14, Malaysia US$22, Singapura US$30, dan Jepang sekitar US$50 per tahun. (www.tempointeraktif.com).

Rendahnya konsumsi obat per kapita Indonesia tidak hanya disebabkan karena rendahnya daya beli tetapi karena pola konsumsi obat di Indonesia yang berbeda dengan negara ASEAN lainnya. Semakin membaiknya


(16)

3

pendapatan perkapita dan sistem jaminan kesehatan Indonesia di masa mendatang, maka nilai peredaran obat di Indonesia akan meningkat.

Perkembangan industri kimia khususnya Farmasi di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan perkembangan yang relatif baik. Industri kimia dan farmasi menempati peringkat pertama bagi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2005. Disektor restrukturisasi perusahaan BUMN bidang farmasi, PT Kimia Farma dan PT Indofarma menjadi holding company BUMN farmasi. Kementerian Negara BUMN menargetkan pembentukan holding company BUMN sektor farmasi pada kuartal I-2010. Pangsa pasar dua BUMN bidang farmasi pasca merger diharapkan tumbuh menjadi 15-17%. (www.tempointeraktif.com).

Setiap perusahaan memiliki rencana untuk dapat menjaga kelangsungan hidup dari usahanya, karena tujuan dari perusahaan secara umum adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas. Rencana tersebut dapat dibuat oleh beberapa manajer perusahaan yang dapat saling bekerjasama dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang (Warsono, 2003:5).

Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun. Keputusan jangka pendek mencakup pemasukan dan pengeluaran kas dalam satu tahun atau kurang dari satu tahun, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, keputusan membuat sendiri atau membeli suatu produk, keputusan menghapuskan suatu produk karena


(17)

4

dianggap tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan, keputusan menjual atau memproses lebih lanjut produk tertentu.

Manajemen keuangan jangka pendek sering disebut dengan manajemen modal kerja yang merupakan faktor penting dari aktivitas pengoperasian perusahaan selain faktor-faktor lain yang mendukung. Pengelolaan modal kerja meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerjanya kemungkinan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo.

Modal kerja yang berlebihan dapat merugikan perusahaan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif, sehingga menyebabkan adanya investasi dalam proyek-proyek yang tidak diperlukan. Kelebihan modal kerja akan menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan. Siklus operasi dan siklus kas merupakan perputaran dari aktivitas perusahaan dan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Melalui siklus operasi dan siklus kas, perusahaan dapat melihat bagaimana efektifitas kerja dari sumber daya yang dimiliki.

Perlunya pengukuran siklus operasi dan siklus kas karena merupakan salah satu teknik manajemen kas yang efisien. Hal ini terlihat dari aktivitas perusahaan yang dimulai dari pemesanan bahan baku, membayar kas, dan mengantisipasi penjualan barang jadi dalam satu tahun kas. Tantangan bagi manajer perusahaan yang sedang tumbuh adalah menyeimbangkan pendapatan


(18)

5

dan penggunaan uang kas. Kegagalan menyeimbangkan posisi kas dapat mengancam kelangsungan perusahaan.

Analisis pada industri farmasi diperlukan karena kondisi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam beberapa tahun ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Permintaan pasar yang semakin meningkat untuk menambah kapasitas permintaan. Melalui pengelolaan siklus operasi dan siklus kas secara efisien, manajer keuangan dapat mengetahui rentang waktu dari aktivitasnya dan dapat memberikan kontribusi maksimal pada nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Siklus Operasi dan Siklus Kas pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2009”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Di antara perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, manakah yang menghasilkan siklus operasi dan siklus kas lebih cepat?

C. Batasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada hal berikut:


(19)

6

1. Permasalahan yang dibahas adalah siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode pengamatan adalah operasi tahunan dengan jangka waktu penelitian pada tahun 2007-2009.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan kondisi siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.

b. Untuk menjelaskan perusahaan farmasi yang mempunyai siklus operasi dan siklus kas lebih cepat.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam menjalankan operasional perusahaan ke-depannya agar menjadi lebih baik, dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya.


(20)

7

b. Bagi Pemasok Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pemasok perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam memasok barang kepada perusahaan.

c. Bagi Kreditur Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi kreditur perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam pemberian kredit kepada perusahaan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat memberikan informasi dan dasar acuan bagi pihak untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini.


(1)

dipaksa untuk membatasi iklan. Jika promosi berkurang, pasar sulit untuk berkembang karena masyarakat tidak mengetahui adanya produk obat baru. Kebijakan lain penghambat kinerja industri farmasi adalah pembatasan persyaratan registrasi obat, dimana obat yang didaftarkan harus diproduksi di dalam negeri. (www.pharosindonesia.com).

Rencana kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian untuk menguatkan dan mendorong pertumbuhan industri farmasi nasional disambut baik oleh IPMG (International Pharmaceutical Manufacturers Group). Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan langkah yang akan ditempuh meliputi pembinaan industri, pembangunan industri bahan baku dan sektor pendukungnya, intensifikasi pabrik modern dan penguatan industri agar mampu memproduksi pasar lokal dan ekspor.

Pasar farmasi Indonesia merupakan pasar yang terbesar di ASEAN. farmasi Indonesia diprediksikan masih mempunyai pertumbuhan yang cukup tinggi mengingat konsumsi obat per kapita Indonesia paling rendah di antara negara-negara ASEAN. Saat ini konsumsi obat perkapita di Indonesia hanya sekitar US$6 -US$7 per tahun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina US$14, Malaysia US$22, Singapura US$30, dan Jepang sekitar US$50 per tahun. (www.tempointeraktif.com).

Rendahnya konsumsi obat per kapita Indonesia tidak hanya disebabkan karena rendahnya daya beli tetapi karena pola konsumsi obat di Indonesia yang berbeda dengan negara ASEAN lainnya. Semakin membaiknya


(2)

pendapatan perkapita dan sistem jaminan kesehatan Indonesia di masa mendatang, maka nilai peredaran obat di Indonesia akan meningkat.

Perkembangan industri kimia khususnya Farmasi di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan perkembangan yang relatif baik. Industri kimia dan farmasi menempati peringkat pertama bagi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2005. Disektor restrukturisasi perusahaan BUMN bidang farmasi, PT Kimia Farma dan PT Indofarma menjadi holding company BUMN farmasi. Kementerian Negara BUMN menargetkan pembentukan holding company BUMN sektor farmasi pada kuartal I-2010. Pangsa pasar dua BUMN bidang farmasi pasca merger diharapkan tumbuh menjadi 15-17%. (www.tempointeraktif.com).

Setiap perusahaan memiliki rencana untuk dapat menjaga kelangsungan hidup dari usahanya, karena tujuan dari perusahaan secara umum adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas. Rencana tersebut dapat dibuat oleh beberapa manajer perusahaan yang dapat saling bekerjasama dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang (Warsono, 2003:5).

Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun. Keputusan jangka pendek mencakup pemasukan dan pengeluaran kas dalam satu tahun atau kurang dari satu tahun, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, keputusan membuat sendiri atau membeli suatu produk, keputusan menghapuskan suatu produk karena


(3)

dianggap tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan, keputusan menjual atau memproses lebih lanjut produk tertentu.

Manajemen keuangan jangka pendek sering disebut dengan manajemen modal kerja yang merupakan faktor penting dari aktivitas pengoperasian perusahaan selain faktor-faktor lain yang mendukung. Pengelolaan modal kerja meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan yang tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerjanya kemungkinan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo.

Modal kerja yang berlebihan dapat merugikan perusahaan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai dan surat berharga karena menyebabkan berkumpulnya dana yang besar tanpa penggunaan secara produktif, sehingga menyebabkan adanya investasi dalam proyek-proyek yang tidak diperlukan. Kelebihan modal kerja akan menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan. Siklus operasi dan siklus kas merupakan perputaran dari aktivitas perusahaan dan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Melalui siklus operasi dan siklus kas, perusahaan dapat melihat bagaimana efektifitas kerja dari sumber daya yang dimiliki.

Perlunya pengukuran siklus operasi dan siklus kas karena merupakan salah satu teknik manajemen kas yang efisien. Hal ini terlihat dari aktivitas perusahaan yang dimulai dari pemesanan bahan baku, membayar kas, dan mengantisipasi penjualan barang jadi dalam satu tahun kas. Tantangan bagi manajer perusahaan yang sedang tumbuh adalah menyeimbangkan pendapatan


(4)

dan penggunaan uang kas. Kegagalan menyeimbangkan posisi kas dapat mengancam kelangsungan perusahaan.

Analisis pada industri farmasi diperlukan karena kondisi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam beberapa tahun ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Permintaan pasar yang semakin meningkat untuk menambah kapasitas permintaan. Melalui pengelolaan siklus operasi dan siklus kas secara efisien, manajer keuangan dapat mengetahui rentang waktu dari aktivitasnya dan dapat memberikan kontribusi maksimal pada nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Siklus Operasi dan Siklus Kas pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-2009”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dirumuskan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Di antara perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, manakah yang menghasilkan siklus operasi dan siklus kas lebih cepat?

C. Batasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada hal berikut:


(5)

1. Permasalahan yang dibahas adalah siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode pengamatan adalah operasi tahunan dengan jangka waktu penelitian pada tahun 2007-2009.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan kondisi siklus operasi dan siklus kas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.

b. Untuk menjelaskan perusahaan farmasi yang mempunyai siklus operasi dan siklus kas lebih cepat.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam menjalankan operasional perusahaan ke-depannya agar menjadi lebih baik, dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya.


(6)

b. Bagi Pemasok Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pemasok perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam memasok barang kepada perusahaan.

c. Bagi Kreditur Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi kreditur perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam pemberian kredit kepada perusahaan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat memberikan informasi dan dasar acuan bagi pihak untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini.