bahan bakar, yaitu minyak tanah sebagai bahan bakar acuan, campuran minyak jarak dengan minyak tanah dengan perbandingan 3:1 ; 1:1 dan 1: 3.
Pemanasan awal dilakukan dengan membakar alkohol yang didenaturasi dengan terusi CuSO
4
sebanyak 10 ml pada mangkok pemanas, hingga temperatur pipa mencapai ± 280
o
C, pengambilan data dimulai dengan mencatat waktu yang dibutuhkan, kemudian, membuka katup saluran bahan bakar dan
dilanjutkan penyalaan kompor sehingga terbentuk nyala api merah. Bukaan katup saluran bahan bakar diperbesar akan terjadi perubahan
warna nyala api dari merah menjadi biru stabil, data waktu yang dibutuhkan untuk mencapai warna biru diperlukan untuk mengetahui keragaan minyak.
Untuk membandingkan dengan menggunakan minyak tanah digunakan metode Water Boiling Test WBT yaitu dengan mendidihkan air dalam bejana dengan
menggunakan air sejumlah 1 liter, dan mencatat perubahan temperatur air terhadap waktunya. Data yang diperlukan adalah temperatur awal air, perubahan
temperatur air, laju aliran bahan bakar, dan waktu yang diperlukan dalam perubahan temperatur tersebut, hingga air mendidih. Setiap percobaan dilakukan
empat kali ulangan.
2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.4.1 Pengujian Kekentalan terhadap Temperatur
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan metode Ostwold AOAO, 974.07 ed 16 tahun 1999 yang dilakukan di Laboratorium Pengujian
Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, didapat hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4. Dengan kondisi sampel hasil campuran homogen, hal ini juga
ditunjukkan dengan gambar campuran yang setelah didiamkan selama satu minggu, kondisi sampel tetap tercampur baik.
Tabel 4 Kekentalan campuran terhadap suhu No
Suhu
o
C Kekentalan
Minyak Tanah Centipoice
Kekentalan Minyak Jarak
Centipoice Kekentalan Campuran Minyak
Jarak : Minyak Tanah Centipoice
1:1 3:1
1:3 1 30
2.2 45
10.06 17 3.46
2 35
39 9.18 15.9 3.38
3 40
30.5 9.15 12.9 3.37
4 45 25
8.91 12
3.32 5
50 22
7.66 10.5 3.32 6 55
19 7.49
9 3.29
7 60 15
7.45 7.5
3.21 Hasil tersebut di atas dapat digambarkan dengan grafik seperti
ditunjukkan pada Gambar 10 berikut. Nampak bahwa grafik untuk kekentalan minyak jarak terhadap temperatur menurun membentuk garis dengan persamaan
= 9967T
-1.56
2.11 dengan koefisien diterminan R
2
= 0.99 Sedangkan kekentalan campuran minyak jarak dengan minyak tanah 1:1
menurun secara linier berdasarkan persamaan = -0.088T+12,59
2.12 R
2
= 0.937 Untuk kekentalan campuran antara minyak jarak dengan minyak tanah
menjadi 1:3 berdasarkan persamaan =-0.006T+3.639
2.13 dengan R
2
= 0.93, untuk kekentalan campuran minyak jarak : minyak tanah 3:1 maka persamaan kekentalannya menjadi
= 958.4T
-1.16
2.14 dengan R
2
=0.965
Gambar 10 Hubungan kekentalan temperatur Gambar 11 dan 12 menunjukkan kesetabilan campuran yang diamati
secara visual, dengan membiarkan campuran berada dalam keadaan diam selama 6 hari, dan tidak terjadi pemisahan campuran.
Gambar 11 Keadaan minyak tanah, minyak jarak dan campuran, diambil pada tanggal 25 Oktober 2008
Minyak tanah
Minyak jarak
Campuran Minyak
jarak : minyak tanah
Minyak jarak
Campuran Minyak
jarak : minyak tanah
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
25 35
45 55
65 75
k ekent
a la
n μ
cp
temperatur T C
minyak jarak
campuran mj:mt 3:1
campuran mj:mt 1:1
campuran mj:mt 1:3
minyak tanah
Gambar 12 Keadaan minyak tanah, minyak jarak dan campuran,diambil pada tanggal 30 Oktober 2008
2.4.2 Waktu Pemanasan Awal