5.3.4 Biaya Pokok Pengeringan
Biaya pokok pengeringan Rpkg dapat dianalisis dari komponen biaya tetap Rpth dan tidak tetap Rpjam, kapasitas pengeringan kgjam, dan hari kerja rata-rata per tahun jamth.
Dari hasil perhitungan diperoleh biaya pokok untuk pengeringan gabah tipe resirkulasi denga menggunakan konveyor pneumatik sebesar Rp 241 per kg GKP.
Semakin besar jumlah jam kerja dalam satu tahun maka biaya pokok per unit produk akan semakin rendah, sehingga untuk mendapatkan keuntungan maksimal, biaya pokok harus
diusahakan serendah mungkin Pramudya dan Dewi 1992. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan volume gabah yang akan dikeringkan atau meningkatkan waktu kerja lebih besar
dari hari kerja rata-rata. Agar hal ini bisa tercapai maka pengusaha jasa pengeringan gabah harus memaksimalkan kerja mesin ketika musim hujan berlangsung dan ketika terjadi kelebihan
produksi gabah sehingga penjemuran gabah secara tradisional tidak bisa dilakukan.
5.3.5 Analisis Titik Impas
Analisis titik impas perlu diketahui untuk mengetahui hari pengoperasian mesin pengering gabah setiap tahun agar usaha jasa pengeringan gabah tidak mengalami kerugian.
Komponen analisis titik impas adalah biaya tetap Rpth, biaya tidak tetap Rpjam, dan upah pengeringan. Upah pengeringan yang dikenakan Rp 250 per kg atau dalam bentuk natura GKG
sebesar 0.074 kg. Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh volume gabah masuk pada titik impas untuk usaha pengeringan gabah tersebut adalah sebesar 86.400 kg GKP per tahun dan
1728 jam kerja per tahun. Dari data yang diperoleh dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa usaha jasa pengeringan
gabah tersebut harus mengeringkan gabah dengan jumlah gabah yang dikeringkan minimal pada titik impas agar tidak mengalami kerugian.
5.3.6 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengeringan Gabah
Perhitungan analisis finansial dilakukan dengan tiga macam analisis yaitu: 1. Net Present Value NPV
2. Internal Rate of Return IRR 3. BC
Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan hasil perhitungan pada analisis biaya, upah untuk pengeringan, jam kerja per tahun dan jumlah gabah yang dikeringkan
per tahun pada tingkat bunga 15. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai NPV sebesar Rp 8.186 .391,- , IRR sebesar 31.19 dan BC sebesar 1.82.
Dari hasil perhitungan untuk kelayakan finansial yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa usaha pengeringan gabah secara mekanis dari segi finansial adalah layak dengan rata-rata
jumlah gabah 500 kg GKP per hari atau sebesar 86.400 kg GKP per tahun. Ini terlihat dari semua nilai NPV yang lebih besar dari 0 nol, nilai IRR yang lebih besar dari discount rate yang
berlaku 15, dan BC yang lebih besar dari 1 satu.
5.3.7 Analisis Sensitivitas