IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan sengaja purposive, dengan
pertimbangan bahwa lokasi pengelolaan sampah ini hanya satu-satunya di Kecamatan Citeureup dan penelitian ini akan dijadikan acuan oleh PT Indocement
dan Kecamatan Citeureup untuk membangun instalasi pengelolaan sampah lainnya. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2009 sampai Februari
2012
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pimpinan tempat pengelolaan sampah dan
pimpinan Safety Security and Community Departement SSCD PT. Indocement, selain itu data primer juga didapatkan dari observasi langsung di tempat
penelitian, sedangkan data sekunder didapat dari laporan keuangan dari tempat pengelolaan sampah dan PT. Indocement.
4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai
pelaksanaan pengolahan sampah menjadi RDF, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis pembuatan proyek pengelolaan sampah tersebut. D
yang didapat dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam arus biaya dan manfaat, kemudian disusun dengan Microsoft Excel sehingga terbentuk arus dana yang
dibutuhkan untuk analisis finansial dan ekonomi.
Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam menganalisis data pembuatan cash flow diantaranya :
1. Analisis finansial yang dilakukan hanya melihat pada criteria kelayakan yang
terdiri dari Nett Present Value, Internal Rate of Return, Nett Benefit Cost Ratio dan Payback Period, tanpa meneliti secara mendalam pada aspek-aspek non-
finansial aspek teknis, aspek sosial, institusi-organisasi-manjerial, aspek komersial.
2. Perhitungan pada analisis ekonomi hanya sebatas pada subsidi dan pajak.
Perhitungan ekonomi mengenai harga sampah dan akibat penggunaan RDF tidak dilakukan.
3. Discount factor menggunakan suku bunga kredit, yaitu sebesar 12 persen,
walaupun pada proyek ini tidak menggunakan dana pinjaman, tapi penggunaan suku bunga kredit ini akan lebih kompetitif dibandingkan menggunakan suku
bunga deposito. 4.
UPK memiliki kapasitas produksi 60 ton setiap bulannya. Pada tahun pertama dan kedua produksi hanya 50 dan 75 persen dari kapasitas produksi. Hal
tersebut dikarenakan tenaga kerja masih membutuhkan adaptasi dalam mengelola sampah agar mencapai kapasitas produksi maksimal.
5. Cash flow finansial dan ekonomi hanya dibedakan pada aspek subsidi, pajak
dan bunga. 6.
Umur proyek 10 tahun, karena pinjaman tanah yang diberikan oleh Kecamatan Citeureup hanya memiliki jangka waktu 10 tahun. Tanah dijadikan patokan
umur proyek karena tanah merupakan aset yang memiliki umur ekonomis paling panjang dibanding aset yang lain.
4.3.1 Analisis Kelayakan Finansial
Untuk melihat kelayakan dari proyek pengelolaan sampah tersebut, dibutuhkan kriteria investasi dengan mencari nilai NPV, Nett BC, IRR dan
payback period. Kriteria tersebut digunakan baik untuk analisis finansial maupun ekonomi. Dibutuhkan juga analisis sensitivitas untuk melihat apakah proyek
masih layak ketika terjadi perubahan pada input maupun output. 1.
Nett Present Value NPV NPV dalam penilitian ini dirumuskan sebagai berikut :
NPV =
∑
+ −
10
12 .
1
t
Bt Mt
dengan : NPV : nilai bersih sekarang
i : tingkat suku bunga, yaitu 12 persen
t : umur proyek, yaitu 10 tahun
M
t
: Manfaat pada tahun t B
t
: Biaya pada tahun t 2.
Internal Rate of Return IRR Rumus IRR yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
IRR =
− −
+ iP
iN NPVN
NPVP NPVP
iP
dengan : iP
: tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif iN
: tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif NPVP : nilai bersih sekarang dari iP
NPVN : nilai bersih sekarang dari iN 3.
Nett Benefit-Cost Ratio Nett BC Rumus yang digunakan penelitian ini untuk menghitung Nett BC adalah
sebagai berikut :
N BC =
∑ ∑
+ −
+ −
10 10
12 .
1 12
. 1
t t
Ct Bt
Ct Bt
; dimana
− −
Ct Bt
Ct Bt
dengan : Bt
: manfaat yang diperoleh pada tahun t Ct
: biaya yang dikeluarkan pada tahun t t
: umur proyek, yaitu10 tahun I
: tingkat suku bunga, yaitu 12 persen Proyek yang akan dijalankan adalah proyek yang memiliki nilai Nett BC lebih
dari satu, sedangkan yang memiliki nilai kurang dari satu tidak akan dijalankan. 4.
Payback Period Payback period adalah periode waktu yang dibutuhkan agar manfaat yang
diterima sama besarnya dengan investasi yang dikeluarkan. Dalam penelitian ini, proyek akan layak dijalankan ketika kurang dari 10 tahun atau lebih cepat.
5. Analisis Nilai Pengganti Switching Value
Analisis nilai pengganti merupakan metode yang menganalisis perubahan nilai input maupun output sampai batas proyek tersebut masih layak. Skenario
yang dilakukan dalam analisis nilai pengganti pada penelitian ini dengan melihat kondisi UPK ketika terjadi penurunan harga RDF atau peningkatan harga solar.
4.3.2 Analisis Kelayakan Ekonomi
Analisis kelayakan ekonomi yang dilakukan dalam penelitian ini terkait atas pajak dan subsidi.
a. Pajak Pajak dalam penelitian ini hanya sebatas Pajak Bumi dan Bangunan. Pada
analisis finansial, Pajak Bumi dan Bangunan diperhitungkan ke dalam biaya, sedangkan pada analisis ekonomi Pajak Bumi dan Bangunan tidak diperhitungkan
dalam biaya dan bernilai 0 nol. b. Subsidi
Subsidi sesungguhnya adalah suatu transfer payment dari masyarakat kepada proyek sehingga dalam analisis ekonomi harga pasar harus disesuaikan
untuk menghilangkan efek dari subsidi. Subsidi yang didapatkan UPK dianggap sebagai pendapatan pada analisis finansial, sedangkan pada analisis ekonomi
subsidi dibebankan sebagai biaya.
V. GAMBARAN UMUM