ERGONOMI GETARAN TINJAUAN PUSTAKA

6

2.7 ERGONOMI

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergos yang berarti kerja dan nomos yang berarti aturan. Jadi ergonomi merupakan suatu ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyelaraskan pekerjaan dengan lingkungan terhadap orang-orang atau sebaliknya; atau penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersama-sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaatnnya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja Soeripto, 1988, dalam Fitriani, D, 2003. Ergonomi merupakan multi disiplin ilmu yaitu perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, antara lain antropologi, fisiologi, kesehatan, teknik, teknologi, dan perencanaan kerja Soeripto, 1988, dalam Fitriani, D, 2003. Aplikasi dari ergonomika digunakan untuk menambah tingkat keselamatan dan kenyamanan manusia dalam pemakaian alat-alat dan mesin yang digunakan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada alat-alat dan mesin yang digunakan manusia akan berpengaruh terhadap pemakaian energi, resiko kecelakaan, dan efek terhadap kesehatan McCormick, 1987. Menurut International Ergonomics Association IEA, ergonomika dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara manusia dan elemen lainnya dalam sistem yang berhubungan dengan perancangan, pekerjaan, produk, dan lingkungannya untuk mendapatkan kesesuaian antara kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan manusia Syuaib, 2003.

2.8 GETARAN

Getaran adalah gerak suatu zarah atau benda yang secara teratur periodik melalui titik-titik tertentu Martono, 1980, dalam Fitriani D, 2003, sedangkan Kromer et al 1994 mendefinisikan getaran sebagai gerakan yang berulang-ulang terhadap suatu titik yang tetap atau gerak isolasi periodik yang bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, dimana terjadi sesuatu gerakan partikel selama selang waktu satu detik satu putaran perdetikHertz. Dilihat dari keteraturan getaran, ada dua jenis getaran yaitu getaran beraturan dan getaran tak beraturan. Getaran beraturan mempunyai gerakan yang diulang dalam selang waktu yang persis sama dalam setiap siklusnya, sedangkan getaran tak beraturan terjadi secara temporer dan akan terjadi kembali pada waktu yang tidak tertentu. Getaran pada dasarnya dibedakan menjadi dua tipe yaitu getaran sinusoidal dan getaran random. Getaran sinusoidal digambarkan sebagai gerak suatu partikel pada satu sumbu dengan frekuensi dan amplitudo tertentu, tipe ini biasanya dijadikan patokan dalam percobaan di laboratorium. Getaran random tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi, jenis ini umumnya terjadi di alam Zanders, 1987. Getaran pada umumnya terjadi akibat efek-efek dinamis dan toleransi-toleransi pembuatan, keregangan, kontak-kontak berputar dan bergesek antara elemen-elemen mesin serta gaya-gaya yang menimbulkan suatu momen yang tidak seimbang pada bagian-bagian yang berputar. Osilasi kecil dapat memicu frekuensi resonansi dari beberapa bagian struktur dan di[erkuat menjadi sumber- sumber kebisingan noise dan getaran yang utama. Besarnya getaran mekanis pada mesin pembasmi hama harus dianalisis karena pada suatu tingkat getaran yang melebihi batas yang diperkenankan akan mengganggu operatornya. Getaran mekanis akan menimbulkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, sakit pada otot, gangguan pada fungsi pendengaran dan otak Singleton, 1972. Sanders 1987 menyatakan bahwa pengaruh getaran dalam waktu singkat hanya akan memberikan sedikit efek psikologis dan tidak terjadi perubahan nyata secara kimiawi dalam darah dan kelenjar endokrin tubuh. Sedangkan pengaruh getaran dalam jangka waktu yang lama akan 7 mengakibatkan Raynaud’s Syndrome yaitu disfungsi peredaran darah pada telapak tangan. Terganggunya peredaran darah ini menyebabkan hilangnya kekuatan genggaman dan mengurangi kepekaan untuk menyentuh. Raynaud’s Syndrome ini lebih dikenal dengan Hand-Arm Vibration Syndrome HAVS. Selain itu, pengaruh getaran dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah dalam spinal disorders, hermotroids, hernias, dan kesulitan pembuangan air kemih Wasserman, 1975, dalam Fitriani D, 2003. Carslon dalam McCormick, 1987, menyimpulkan bahwa walaupun pengetahuan tentang hubungan getaran dan kesehatan belum nyata, tetapi terlihat bahwa getaran meningkatkan tensi otot. Fenomena yang terlihat akibat getaran mekanis adalah vibration induced finger atau pemucatan telapak tangan karena pembuluh darah yang mengecil McCormick, 1987. Menurut Wilson 1989 getaran dengan tingkat tinggi dapat menyebabkan kerusakan tulang-tulang sendi, sistem peredaran darah dan organ-organ lain. Masa getaran yang lama pada semua bagian tubuh atau getaran pada lengan tangan dapat menyebabkan kelumpuhan atau cacat, masa getaran yang pendek dapat menyebabkan kehilangan rasa, ketajaman penglihatan dan lain-lain yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Getaran pada seluruh tubuh memberikan efek yang lebih kompleks mulai dari jantung, peredaran darah hingga penurunan daya lihat serta konsentrasi seseorang. Getaran kerja dapat mencapai operator melalui beberapa cara hantaran. Cara pertama getaran dihantarkan pada seluruh tubuh pekerja melalui dasar atau badan yang bergetar yang disebut sebagai whole body vibration. Getaran dihantarkan ke seluruh tubuh secara lokal melalui telapak tangan, pergelangan tangan dan lengan, atau melalui kaki, sehingga getaran jenis ini disebut sebagai segmental vibration yang lebih banyak berupa hand arm vibration Heryanto, 1988. Batas getaran mekanik yang boleh diterima oleh operator dibedakan pada titik kontak subjek dengan getaran tersebut. 2.8.1 Hand Arm Vibration Hand Arm Vibration merupakan salah satu contoh dari segmental vibration yang merupakan penghantaran getaran ke salah satu bagian tubuh pekerja Sanders dan Cormick, 1987. Dimana biasanya pengaruh getaran tersebut berasal dari peralatan dengan tangan sebagai pusat pengendali. Pengaruh getaran pada waktu singkat hanya akan memberikan sedikit efek psikologis dan tidak terjadi perubahan nyata secara kimiawi dalam darah dan kelenjar endokrin tubuh. Sedangkan pengaruh getaran dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan Raynauld’s Syndrome yaitu disfungsi peredaran darah pada telapak tangan. Terganggunya peredaran darah ini menyebabkan jari menjadi pucat atau berwarna ungu dan menyebabkan hilangnya kekuatan genggaman dan mengurangi kepekaan untuk menyentuh. Sindrom ini dikenal dengan sebutan Hand-Arm Vibration Syndrome HAVS Bridger, 1987. Besarnya pengaruh Hand-Arm Vibration ditentukan berdasarkan percepatan getaran. Percepatan tersebut beresiko merusak tubuh atau mengganggu kesehatan. Percepatan getaran diperoleh setelah melakukan pengukuran dengan vibrationmeter pada tangan, yaitu pada sumbu x, y, dan z sesuai dengan standar EN ISO 5349-1 :2001. Goglia et al.2006 menyatakan besarnya pengaruh getaran tergantung dari besarnya resultan getaran dari ketiga sumbu dan lama pengoperasian alat yang bergetar tersebut. Oleh karena itu digunakan persamaan berikut ini. 8 Persamaan total percepatan getaran = + + … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . 1 Keterangan : = percepatan total ms 2 = percepatan pada sumbu x ms 2 = percepatan pada sumbu y ms 2 = percepatan pada sumbu z ms 2 Untuk mengetahui daily exsposure A8, maka digunakan persamaan berikut : 8 = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . … … … … … … … … … . … 2 Nilai daily exsposure akan digunakan untuk mengetahui fenomena Raynaud Disease yang terjadi pada operator, maka digunakanlah persamaan berikut : = 31.8 8 . … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 3

2.9 KEBISINGAN