4
2.3.4 Bucket Sprayer
Penyemprot jenis bucket ini didesain sedemikian rupa sehingga pompa terletak di dalam ember bucket dan penyangganya berada di luar. Untuk menyemprotkan cairan keluar
nosel secara kuat dan kontinyu diperlukan tekanan antara 50-100 lb. 2.3.5
Barrel Sprayer Penyemprot ini mempunyai pompa tangan yang dihubungkan ke tong barrel atau
tangki. Perlengkapan tambahan adalah pengaduk dan saringan untuk menyaring partikel- partikel sebelum melewati selang dan nosel.
2.3.6 Wheelbarrow Sprayer
Penyemprot ini mempunyai tangki yang diletakkan di antara dua batang yang pada kedua ujungnya dihubungkan dengan roda, sehingga penyemprot ini dapat bergerak dengan
mudah seperti gerobak beroda satu. Untuk mengoperasikannya, tangki diletakkan di tanah, dan pompa tangan dapat dioperasikan.
2.3.7 Slide Pump Sprayer
Pengoperasian penyemprot jenis slide pump seperti memainkan thrombone. Penyemprot ini dilengkapi dengan nosel, baik yang permanen maupun yang dapat disetel,
selang karet dan saringan. Cara mengoperasikannya dengan meletakkan selang karet yang pada ujungnya dipasang saringan kedalam tangki cairan, kemudian piston digerakkan ke
depan dan ke belakang, cairan dalam tangki akan terpompa keluar melalui nosel. Dengan tekanan 180 lb akan dapat memancarkan cairan sejauh 50-60 ft.
2.4 ALAT PENYEMPROTAN BERPENGGERAK MOTOR
POWER SPRAYER
Tenaga yang digunakan untuk menggerakkan alat penyemprot ini berasal dari motor bakar dengan sistem pembakaran di dalam silinder internal combustion engine atau motor listrik. Tenaga
penggeraknya dari motor bensin gasoline engine yang berukuran cukup besar atau alat penyemprot tersebut dapat digerakkan oleh tenaga dari traktor.
Menurut Smith 1955, alat penyemprot tenaga motor dapat dibagi dalam empat jenis: a.
Hydraulic Sprayer, terdiri dari : 1.
Multiple purpose Sprayer 2.
Small General Use Sprayer 3.
High Pressure, High Volume Sprayer 4.
Low Pressure, Low Volume Sprayer 5.
Self propelled High Clearance Sprayer b.
Hydro pneumatic Sprayer c.
Blower Sprayer d.
Aerosol Generator
2.5 PEMBERANTASAN HAMA
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest hama yang diberikan
–cide pembasmi. Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap mengganggu.
5
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. Dengan adanya pestisida ini, produksi
pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila
penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Proses pemberantasan hama atau pengendalian hama bertujuan untuk mengendalikan
populasi hama agar tidak menimbulkan kerugian, melalui cara-cara pengendalian yang efektif, menguntungkan, dan aman terhadap lingkungan. Terdapat beberapa cara dalam mengendalikan
hama diantaranya, a pengendalian hama dengan karantina, b pengendalian hama dengan bercocok tanam atau kultur teknis, c pengendalian hama dengan menggunakan varietas resisten,
d pengendalian secara mekanis.
2.6 TEKNOLOGI APLIKASI PEMBERANTASAN