13
d. Komputer dan Alat Tulis
Peralatan ini digunakan untuk media pencatatan data, dan pengolahan data. e.
Perlengkapan Dokumentasi Peralatan ini digunakan untuk media perekam kegiatan dan aktivitas
yang dilakukan selama penelitian yan g berupa bentuk visual dan audio. 3.2.2
Subjek Subjek dalam penelitian ini terdiri dari operator yang bekerja bersentuhan langsung dan
berada disekitar mesin. Pemilihan subjek dilakukan secara subjektif untuk memperoleh obektivitas dalam pengambilan data, serta tidak memunculkan persepsi rekayasa dalam
penelitian. 3.2.3
Objek Objek yang akan dianalisis adalah kebisingan dan getaran pada mesin thermal fogger dan
operator pengguna serta kondisi kebisingan di sekitar aktivitas berlangsung dengan jarak pengukuran 2 hingga 10 meter.
3.3 PENELITIAN PENDAHULUAN
3.3.1 Observasi Lokasi Studi
Sebelum penelitian dimulai diperlukan pengamatan terkait kondisi mesin thermal fogger, serta kondisi lahan yang akan digunakan dalam proses pengoperasian mesin thermal
fogger. Selain itu, melakukan penentuan sumber kebisingan dan getaran utama. 3.3.2
Penentuan Metode Pengambilan Data dan Analisis Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat kebisingan dan getaran yang
terjadi adalah dengan mengambil beberapa titik sampel baik pada bagian mesin, operator, dan lingkungan.
3.3.3 Titik-titik Pengukuran
Penentuan titik-titik pengukuran mengacu pada sumber kebisingan dan getaran utama. Pada titik-titik pengukuran kebisingan ditentukan disekitar mesin engine, disekitar telinga
operator serta disekitar wilayah aktivitas pembasmian hama dengan radius 2 – 10 meter. Sedangkan pada titik-titik pengukuran getaran ditentukan pada tangan operator yang
memegang stang kendali ketika mengoperasikan mesin.
3.4 METODE PENELITIAN
3.4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian digunakan sebagai acuan dalam langkah-langkah penelitian. Tahapan awal dalam melakukan penelitian ialah pemasangan baterai dan persiapan pestisida
yang akan digunakan. Setelah itu, dilakukan pengambilan data getaran mekanis dan kebisingan pada titik-
titik yang telah di tentukan. Analisis getaran dan kebisingan dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran. Standar keamanan kerja kebisingan dan getaran yang berupa lama diizinkan
untuk mengoperasikan mesin akan menjadi perbandingan dengan hasil analisis serta optimasi penggunaan mesin secara sederhana.
14
Gambar 5. Skema rancangan penelitian 3.4.2
Pengukuran Getaran dan Penentuan Lama yang diizinkan Pengukuran tingkat getaran mekanis dilakukan pada saat mesin pembasmi hama mulai
beroperasi. Pengukuran tingkat getaran mekanis diukur dengan menggunakan vibrationmeter. Pengukuran dilakukan pada tiga sumbu, yaitu daerah sumbu X, Y, dan Z seperti terlihat pada
Gambar 6. Penentuan sumbu tersebut sesuai dengan ISO 5349.
Gambar 6. Sumbu ortogonal penentuan hand arm vibration.
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Getaran
Analisis Kebisingan
Analisis Getaran
Standar Keamanan
Kebisingan Standar
Keamanan Getaran
Batas lama pengoperasian mesin fogging model TS-
35AE yang diizinkan Tahapan Awal Persiapan
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Getaran
Pengukuran Kebisingan
1. Titik pengukuran :
6 titik pada engine, 1 titik pada telinga kiri dan
kanan operator, 4 titik sisi kanan, kiri, depan, dan
belakang
mesin pada
lingkungan kerja dengan interval pengukuran 2 m.
2. Kondisi :
Stasioner 3.
Ulangan : 10 kali ulangan
Pengukuran Getaran
1. Titik pengukuran :
Sumbu x, y, dan z pada genggaman
tangan
2. Kondisi : Operasional
3. Ulangan : 10 kali ulangan
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Getaran
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Kebisingan
Dalam ap Dimana titik pe
batang pengenda
Analisis 200244EC of th
diperoleh nilai diresultankan un
percepatan getara tersebut berdasa
nomogram hand dengan exsposur
diteruskan ke dai pengoperasian m
jam. Begitupun h aman.
aplikasinya penentuan sumbu pada thermal fogger meng pengukuran pada sumbu x,y, dan z terletak pada tang
dali, ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Penentuan sumbu x, y, dan z pada thermal s yang digunakan berdasarkan standar EU Direc
f the European Parliament and the Council of the Eur i rata-rata hasil pengukuran getaran pada ketig
untuk memperoleh nilai total percepatan getaran. S aran, maka dapat ditentukan lama yang diizinkan untuk
sarkan getaran. Penentuan lama yang diizinkan diper nd arm vibration pada Gambar 8. Total percepatan
ure action value 2.5 ms
2
A8, sebagai batasan nyama aili exsposure time. Nilai daily exsposure time merupak
mesin fogging yang direkomendasikan dan setara den n hal yang sama dilakukan untuk exsposure limit value
Gambar 8. Nomogram hand arm vibration
15
ngacu kepada ISO 5349. ngan saat menggenggam
al fogger rective, yaitu Directive
uropean Union. Dimana tiga sumbu. Kemudian
Setelah diperoleh total k mengoperasikan mesin
eroleh dari penggunaan an getaran dihubungkan
man dan aman kemudian akan batasan lama waktu
engan 2.5 ms
2
selama 8 5 ms
2
sebagai batasan
16
3.4.3 Pengukuran Kebisingan dan Penentuan Lama yang diizinkan
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada beberapa perlakuan yang berbeda, yaitu pengukuran pada beberapa titik di engine, pengukuran pada operator, serta pengukuran
disekitar daerah aktivitas pembasmian hama dilakukan dengan jarak 2 – 10 m dengan interval 2 m. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan menggunakan sound level
meter yang memiliki sensor untuk mengukur suara atau bunyi dalam satuan decibel dB.
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 Tahun 1999, nilai ambang batas kebisingan ditetapkan sebesar 85 dBA untuk pemaparan selama 8 jam ditunjukkan pada
Tabel 3. Tabel 3. Keputusan menteri tenaga kerja tentang nilai ambang batas kebisingan
Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB, walaupun sesaat
Waktu pemajanan per hari Intesitas Kebisingan dalam dBA
8 Jam
85 4
88 2
91 1
94 30
Menit 97
15 100
7.5 103
3.75 106
1.88 109
0.94 112
28.12 Detik
115 14.06
118 7.03
121 3.52
124 1.76
127 0.88
130 0.44
133 0.22
136 0.11
139
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN