Sebaran data untuk populasi asal dan tanaman terpilih Koefisien keragaman KK untuk populasi asal dan tanaman terpilih Uji Kehomogenan Ragam Uji F Uji Nilai Tengah

mengatakan bahwa diameter kanopi saat panen mempunyai korelasi yang positif dengan bobot polong basah dan jumlah polong tetapi tidak dengan bobot polong kering. Selanjutnya dilakukan pengamatan berupa komponen hasil produksi, setelah itu kacang bogor dikeringkan dan disimpan. Pengamatan Peubah yang diamati mencakup : 1. Umur berbunga HST per tanaman yang dihitung pada saat 50 populasi berbunga 2. Diameter kanopi dan panjang tangkai tanaman per tanaman yang diamati satu minggu sebelum panen 3. Jumlah polong total, jumlah polong bernas dan jumlah polong cipo per tanaman 4. Bobot polong basah per tanaman 5. Bobot polong kering total dan bobot polong kering bernas per tanaman 6. Jumlah cabang dan jumlah buku per tanaman untuk tanaman terpilih Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan :

1. Sebaran data untuk populasi asal dan tanaman terpilih

Dari data yang diperoleh untuk setiap peubah, ditentukan nilai terendah dan tertinggi serta dihitung rata-rata, ragam dan simpangan baku. Simpangan baku merupakan akar dari ragam. Perhitungan kisaran, rata- rata, ragam dan simpangan baku dihitung dengan bantuan software Microsoft Excel.

2. Koefisien keragaman KK untuk populasi asal dan tanaman terpilih

�� = � � × 100 dan �� = × 100 Keterangan: KK = koefisien keragaman,  = simpangan baku populasi, � = nilai tengah populasi, s = simpangan baku tanaman terpilih, = nilai tengah tanaman terpilih

3. Uji Kehomogenan Ragam Uji F

Ragam yang diuji adalah ragam populasi yang bertujuan untuk kesamaan nilai tengah kedua populasi. Apabila ragam antar petak sama besar tidak perlu dilakukan uji kehomogenan ragam, namun ragam antar petak dalam penelitian ini tidak sama besar. Asumsi data semua petak berdistribusi normal, sehingga metode pengujian ragam yang digunakan adalah pengujian ragam terbesar dibandingkan ragam terkecil. � ℎ� �� = 2 � 2 � = � ∝ 2 � 2 − 1; � � 2 − 1 � ℎ� �� ≤ � maka ragam sama Keterangan: s 2 = ragam contoh, ∝= taraf nyata, n = jumlah data

4. Uji Nilai Tengah

 Populasi asal Uji nilai tengah digunakan untuk mengetahui perbedaan diantara dua nilai tengah dari dua populasi. Dalam pengujian ini terdapat dua macam pengujian yaitu uji t untuk ragam sama dan uji t untuk ragam tidak sama. Oleh karena itu, terlebih dahulu dilakukan uji kehomogenan ragam sebelum melakukan uji nilai tengah. Pengolahan data untuk uji nilai tengah ini dilakukan dengan menggunakan software SAS 9.1.3.  Tanaman terpilih Uji nilai tengah pada tanaman terpilih dilakukan untuk mengetahui tanaman terpilih yang diambil dari populasi asal akan menunjukkan bahwa tanaman terpilih yang diambil merupakan tanaman yang baik. Dalam penelitian ini, data dalam populasi diasumsikan normal. Uji nilai tengah dihitung dengan menggunakan rumus menurut Steel and Torrie 1993: ℎ� �� = − � � = ∝ 2 ; =�−1 ℎ� �� maka nilai tengah tidak nyata Keterangan: = nilai tengah tanaman terpilih, � = nilai tengah populasi, s = simpangan baku tanaman terpilih, db = derajat bebas, n = jumlah data tanaman terpilih

5. Korelasi antar karakter untuk tanaman terpilih