PLASTIK BIODEGRADABEL Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Kemasan Plastik Retai
4 Polietilen terdiri dari daerah kristalin dan daerah amorf. Rantai molekul pada daerah
kristalin ditandai dengan rantai lurus, sedangkan pada daerah amorf memiliki rantai yang bebas atau bercabang. Kombinasi daerah amorf dan kristalin ini menentukan bentuk produk yang akan
dihasilkan. Polimer yang lebih amorf akan seperti karet dan memiliki sifat fisik plastik yang fleksibel. Sedangkan polimer kristalin akan sangat kaku dan keras. Polimer yang memiliki densitas
tinggi akan memiliki derajat kristalinitas yang tinggi Equistar, 2004. Polietilen adalah jenis polimer yang memiliki sifat termoplastik yang disebabkan oleh
struktur rantainya yang linear, bercabang, dan berkait cross-linked. Polimer dari jenis ini akan bersifat lunak dan viscous pada saat dipanaskan dan menjadi keras dan kaku pada saat didinginkan
secara berulang-ulang. Struktur rantai molekul berkait cross-linked adalah struktur rantai yang memiliki daerah elastis non-linear yang sangat besar. Rantai berkait ini berfungsi sebagai
„pengingat bentuk‟ atau yang dikenal sebagai shape-memory polymer Saptono, 2008. Polietilen berdensitas tinggi atau HDPE adalah polietilen yang didefinisikan ASTM
memiliki densitas 0.941-0.965 gcm
3
58.7-60.3 lbft
3
. Besarnya densitas HDPE ditentukan oleh jumlah komonomer yang ditambahkan pada reaktor. Tipe komonomer yang digunakan selain
etilen adalah propilen, butena, heksena, dan oktena. Meningkatnya bobot molekul pada polietilen menyebabkan rantai polimer yang lebih panjang tidak lagi mengkristal dan menghasilkan
penurunan kristalinitas NBCE, 2006. Komonomer yang terlibat dalam mengontrol densitas, seperti 1-butene atau 1-hexene, menghasilkan ikatan percabangan pendek pada HDPE.
Penambahan jumlah ikatan percabangan pendek ini sangat mempengaruhi kristalinitas HDPE, dimana akan menghasilkan penurunan densitas dan derajat kristalinitasnya. Satu cabang etil per
1000 atom karbon dapat menghasilkan perubahan densitas sebanyak 0.01. Oleh karena itu, densitas HDPE akan membentuk garis linear dengan kristalinitasnya Carter, 2007.
HDPE merupakan polimer semikristalin. Derajat kristalinitas bergantung pada bobot molekul, jumlah komonomer, dan panas yang diberikan. Kristalinitas dapat meningkat karena
proses pendinginan yang lambat saat pembentukan plastik. Kristalinitas HDPE berkisar antara 50- 80 NBCE, 2006. Sifat mekanik plastik dapat menurun karena adanya kandungan bahan
pemlastis plasticizer. Molekul-molekul plasticizer yang terperangkap di antara rantai polimer akan bereaksi dengan membentuk ikatan hidrogen dalam rantai polimer sehingga menyebabkan
interaksi antara molekul polimer menjadi semakin berkurang namun menjadikan plastik semakin fleksibel Gunawan et al., 2007
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Gunawan et al. 2007 menunjukkan nilai kuat tarik HDPE sebesar 416.35 kgfcm
2
atau 40.83 MPa. Penelitian yang dilakukan Equistar 2003 menyebutkan HDPE dengan densitas 0.941-0.965 gcm
3
memiliki laju transmisi uap air 0.087-0.16 g100in
2
24jam atau 1.349-2.480 gm
2
24jam.