Hukum Potong Rambut Bagi Perempuan

Hukum Potong Rambut Bagi Perempuan

HUKUM MEMOTONG RAMBUT BAGI PEREMPUAN

Pertanyaan Dari:
Nur, Pekalongan, Jawa Tengah
(disidangkan pada Jum’at, 24 Jumadal Ula 1430 H / 22 Mei 2009)
Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr. Wb
Ada satu pertanyaan yang membuat kami bimbang selama ini, yaitu bagaimana hukumnya
tentang memotong rambut bagi perempuan? Karena kami penah membaca sebuah hadis tentang
larangan memotong rambut bagi perempuan. Jika memang tidak diperbolehkan, mulai umur
berapa dan apakah tidak ada keringanan seandainya disuruh suami untuk potong? Demikian
pertanyaan kami, mohon dijelaskan secara rinci dan atas jawabannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jawaban:
Satu ciri dari ajaran Islam adalah anjurannya untuk mencintai kebaikan, keindahan, dan
kebersihan dalam segala lini kehidupan dan sendi-sendinya. Sabda Nabi Muhammad saw;

‫ دا ي ْ خل ْالج ّة م ْن كا‬: ‫ عن ال ّ ّي قا‬،‫ع ْن ع ْ ه بْن مسْعود‬
ْ ‫ إ ّ الرّجل يحبّ أ‬:‫ّ م ْن ك ْر» قا جل‬

‫في ق ْ ه م ْثقا‬
ّ‫ دإ ّ ه ج يل يحب‬: ‫ قا‬.‫ ن ْع ه حس ة‬،‫ي و ث ْوبه حس ا‬
ّ ‫ بطر ْالح‬:‫ ْال ْر‬. ‫ْالج ا‬
]‫ [ ا مس م‬. ‫ق غ ْ ط ال ّاس‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abdulah bin Mas’ud dari Nabi saw, beliau bersabda: ‘Tidak akan
masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan meski sebesar biji atom’.
Seseorang berkata: ‘(Bagaimana jika) seseorang suka pakaiannya baik dan sandalnya juga
baik’. Nabi saw bersabda: ‘Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.
(Sedangkan) kesombongan adalah menolak kebenaran dan memandang rendah manusia
(lain)’.” [HR. Muslim]
Begitu juga dengan masalah memotong rambut kepala bagi perempuan dan laki-laki.
Rambut dalam Islam adalah kemuliaan dan siapa saja yang dikarunia rambut yang indah oleh
Allah swt, maka ia harus menjaganya. Sebagaimana sebuah hadits hasan dari Nabi saw:

‫ دم ْن‬: ‫ه ع يه س م قا‬

‫ أ ّ سو ه ص‬، ‫عن أبي هريْر‬
]‫ [ ا أبو دا د‬.»‫مه‬
ْ ‫كا له شعْر ف ْي ْ ر‬


Artinya: “Siapa yang mempunyai rambut (indah), maka muliakanlah (peliharalah).” [HR. Abu
Dawud]
Sebuah riwayat menceritakan bagaimana Rasulullah saw juga tak luput untuk memotong
rambutnya.

‫ دح ق‬: ‫ قا‬،‫ ح ث ا ال ّيْث عن نافع عن ابن ع ر‬،‫ح ث ا قت ْي ة‬
‫سو ه ح ق ائفة م ْن أصْ حابه قصّر ب ْع ْم قا ابن‬
‫ د حم ه ال ح ّقين م ّر أ ْ مرّتيْن ث ّم‬: ‫ع ر إ ّ سو ه قا‬
] ‫ [ ا الترم‬.»‫صرين‬
ّ ‫قا ال ق‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Nafi’ dari Ibnu Umar, ia berkata: ‘Rasulullah memotong
(rambutnya) juga sekelompok sahabat dan sebagian sahabat lain memendekkannya’. Ibnu Umar
berkata: ‘Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: ‘Allah menyayangi orang-orang yang
mencukur (rambut mereka)’ –beliau mengucapkannya sekali atau dua kali- kemudian beliau
bersabda: ‘dan orang-orang yang memendekkan (rambut mereka)’.” [HR. at-Tirmidzi]
Dalam hadits lain diceritakan, ada seorang laki-laki yang datang pada Rasulullah saw untuk
bertanya mengenai Islam, namun rambutnya panjang, terlihat tidak rapi hingga menutupi daun
telinganya (tsâ’ir ar-ra’si). Kemudian orang itu diperingatkan oleh Nabi saw agar memotong
rambutnya. Segera lelaki tersebut memotong rambutnya, baru kemudian kembali pada Nabi saw
di lain waktu dan Nabi pun memujinya.

Terkait dengan hadits yang melarang perempuan memotong rambutnya, berikut sebuah
riwayat yang menunjukan larangan tersebut:

: ‫ قا‬،‫ح ث ا ه ّ ا عن قتاد عن خاس بن ع ْ ر عن ع ّي‬
] ‫ [ ا الترم‬.»‫أس ا‬
‫سو ه أ ْ تحْ ق ال رْ أ‬
‫دن‬
Artinya: “Telah bercerita pada kami Hamam dari Qatadah dari Khilas bin Amru dari Ali (bin
Abi Thalib ra), ia berkata: “Rasulullah melarang wanita untuk mencukur rambutnya.” [HR. atTirmidzi]
Imam at-Tirmidzi setelah mengetengahkan riwayat dari Ali ra, yang menurutnya terdapat
seorang rawi yang idhtirab (goncang; hafalannya tidak baik) di atas berkomentar: “Para ulama
sepakat melarang perempuan mencukur rambutnya, namun membolehkan untuk

memendekkannya (at-taqshîr)”. Namun, ia juga menunjukkan riwayat lain dengan jalur sanad
yang berbeda yang ia nilai shahih terkait masalah ini.
Selain riwayat di atas yang direkam oleh Imam aT-Tirmidzi, riwayat yang sama juga
datang dari Aisyah ra, - istri Nabi saw -, Utsman bin Affan ra, dan dari Ibnu Abbas ra, yang
direkam oleh Imam an-Nasai dalam Sunan-nya, al-Bazzar dalam Musnad-nya, dan al-Haitsami
dalam Majma’ al-Zawâ’id (riwayat no. 15363).
Melihat nash hadits-hadits yang ada, Islam menganjurkan baik laki-laki maupun

perempuan untuk memotong rambutnya jika terlihat panjang sehingga dipandang tidak indah dan
tidak rapi, atau malah akan menyulitkan pribadi yang bersangkutan, apalagi jika menggangu
pendengaran dan penglihatan. Para ulama mengistilahkan memotong rambut untuk perempuan
dengan istilah ‘at-taqshîr’ (memendekkan). Dalam kaidah fikih pun disebutkan:

‫ضرر يزال‬
ّ ‫ال‬

Artinya: “Segala sesuatu yang menyulitkan harus dihilangkan.”
Dan perlu diingat, bahwa rambut kepala perempuan termasuk bagian aurat yang harus ditutupi.
Terkait dengan batasan umur, tidak ada batasan pada umur berapa rambut seseorang perempuan
harus dipotong. Dan jika seorang suami meminta istrinya untuk memotong rambutnya, - tentu
untuk tujuan-tujuan kebaikan mereka berdua, - maka tidak ada halangan bagi istri untuk
mentaatinya. Sehingga, salah satu hikmahnya akan tercipta keharmonisan atau hubungan yang
erat antara suami-istri karena sang istri akan berpenampilan lebih menarik di depan suami.
Terakhir, perlu diingat pula bahwa sebaiknya seorang perempuan memotong rambut
tidak seperti potongan rambut laki-laki, karena di dalam Islam perempuan dilarang menyerupai
lelaki, begitu pula sebaliknya.
Wallahu a’lam bis-shawwâb. *mr)
Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid

Pimpinan Pusat Muhammadiyah
E-mail: tarjih_ppmuh@yahoo.com dan ppmuh_tarjih@yahoo.com