Alasan Memiliki Persediaan Properti Persediaan

sangat berkorelasi dengan set-up time set-up time dapat dieliminasi dengan inovasi mesin dan perbaikan standard bahan baku. - Biaya kekurangan persediaan: biaya ini muncul jika perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk melakukan produksi maupun untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini peusahaan akan kehilangan kesempatan untuk dapat memproduksi barang maupun untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan barang kepada konsumen. Ada beberapa faktor untuk biaya kekurangan persediaan ini, yaitu kuantitas yang tidak dapat terpenuhi, waktu pemenuhan, dan biaya pengadaan darurat.

2.2 Alasan Memiliki Persediaan

Alasan diadakannya persediaan berkaitan dengan pelayanan terhadap konsumen sekaligus meminimalkan biaya-biaya yang diakibatkan apabila tidak memiliki persediaan. Kegunaan dari sistem persediaan antara lain : - Memenuhi permintaan tepat pada waktunya. - Penyelarasan antara produksi dan distribusi. - Meningkatkan fleksibilitas produksi dan menjaga mesin agar tetap bekerja. - Produksi terus berjalan dengan adanya persediaan bahan mentah. - Mendapat kepastian tersedianya barang. - Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi. - Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. - Mengurangi biaya transportasi. - Mengantisipasi aksi pemogokan kerja buruh, bencana alam, dan keterlambatan pengiriman. - Pemanfaatan potongan harga bila melakukan pemesanan dalam jumlah banyak quantity discount. Quantity discount seringkali diberikan oleh penjual kepada pembeli jika membeli dalam jumlah tertentu yang cukup besar. Pesanan pembelian optimal dapat dipengaruhi oleh adanya kebijakan quantity discount ini.

2.3 Jenis-jenis Persediaan

Persediaan dapat digolongkan ke dalam dua bentuk, yaitu berdasarkan fungsi dan berdasarkan proses produksi.

2.3.1 Persediaan Berdasarkan Fungsi

Jenis persediaan berdasarkan fungsi yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut Richard J. Tersine, p. 7-8: 1. Working Stock Cycle atau Lot Size Stock Working Stock adalah persediaan yang akan digunakan dan telah disimpan sebelum digunakan, agar pemesanan dapat dilakukan dalam bentuk sejumlah lot yang diinginkan. Ukuran lot ini bertujuan untuk meminimalisasikan biaya pemesanan dan penyimpanan, dan mendapatkan potongan harga. Secara umum, jumlah rata-rata persediaan yang dihasilkan dari ukuran lot yang dimiliki suatu perusahaan membentuk persediaan aktif perusahaan tersebut. 2. Anticipation Stock Seasonal atau Stabilization Stock Anticipation Stock adalah persediaan yang digunakan untuk menangani permintaan musiman yang memuncak, keperluan sampingan promosi, pemogokan buruh. Persediaan ini disimpan atau diproduksi sebelum digunakan, dan berkurang selama permintaan puncak, dengan harapan agar tingkat produksi rata-rata tetap tercapai, dan jumlah tenaga kerja tetap stabil. 3. Safety Stock Buffer atau Fluctuation Stock Safety Stock adalah persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi kemungkinan supply dan demand yang naik turun. Setelah persediaan berkurang, selama menunggu persediaan penuh kembali, Safety Stock berfungsi sebagai persediaan darurat.

2.3.2 Persediaan Berdasarkan Proses Produksi

Jenis persediaan berdasarkan proses produksi dilihat dari jenis serta posisi barang tersebut dalam proses pembuatan produk Sofjan Asauri, p. 222-223, yaitu sebagai berikut : 1. Persediaan bahan baku raw materials Persediaan bahan baku adalah persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Barang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam, ataupun dibeli dari pemasok atau perusahaan yang memproduksi barang tersebut. 2. Persediaan komponen component part Persediaan komponen adalah persediaan yang terdiri dari komponen-komponen yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat langsung dirakit tanpa melalui proses produksi sebelumnya. 3. Persediaan barang setengah jadi work in process Persediaan barang setengah jadi adalah persediaan barang-barang yang keluar dari bagian-bagian dalam sebuah pabrik, atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, namun masih harus diproses untuk dapat dijual sebagai barang jadi. 4. Persediaan bahan-bahan pembantu Persediaan bahan-bahan pembantu adalah persediaan barang atau bahan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi atau digunakan dalam aktivitas perusahaan, namun bukan merupakan bagian dari barang jadi. 5. Persediaan barang jadi finished goods Persediaan barang jadi adalah persediaan yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik, dan siap untuk dijual.

2.4 Properti Persediaan

Secara umum, sistem persediaan selalu berkaitan dengan hal-hal berikut sebelum pada akhirnya sampai pada penentuan jumlah pesanan yang tepat dengan biaya total yang optimal Richard J.Tersine, p. 12-13. 1. Permintaan demand a. Demand size adalah ukuran skala magnitude dari permintaan, yang dibedakan antara konstan dengan variabel, dan deterministic dengan probabilistic diskrit dengan kontinu b. Demand rate adalah ukuran permintaan per satuan waktu. c. Demand pattern mengacu pada berapa banyak barang yang dikeluarkan dari persediaan. 2. Waktu tunggu lead time Waktu tunggu adalah tenggang waktu yang diperlukan antara pemesanan bahan baku sampai dengan kedatangan bahan baku tersebut. Waktu tunggu ini dapat bernilai konstan maupun probabilistic Elsayed A.Elsayed and Thomas O.Boucher, p. 64-65. 3. Pemesanan kembali replenishment a. Replenishment size mengacu pada kuantitas atau sejumlah barang yang akan diterima masuk ke dalam persediaan. Ukurannya dapat bernilai konstan atau variabel tergantung dari tipe sistem persediaan yang digunakan. b. Replenishment pattern mengacu pada bagaimana sejumlah unit tertentu ditambahkan ke dalam persediaan. c. Replenishment lead time adalah tenggang waktu antara pemesanan sejumlah item dan penambahan item tersebut ke dalam persediaan. 4. Persediaan cadangan Safety Stock Persediaan cadangan adalah persediaan yang diadakan untuk mencegah terjadinya kekosongan persediaan ketika kondisi atau situasi permintaan sedang tidak pasti, atau ketika terjadi keterlambatan penerimaan bahan-bahan baku. Terdapat beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan ini, antara lain penggunaan bahan baku rata-rata selama periode tertentu sebelum barang pesanan tiba, waktu tunggu yang bervariasi.

2.5 Komposisi Biaya Persediaan