BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Persediaan Stok
Persediaan adalah stok yang akan digunakan pada masa yang akan datang Bronson et al., 1997, p259.
Persediaan didefinisikan sebagai bahan baku, barang dalam proses dan perakitan, dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu Elsayed,
1994, p. 63. Berikut ini adalah beberapa definisi lain dari persediaan:
1. Persediaan adalah sejumlah komoditas dari sebuah perusahaan yang disimpan
untuk beberapa waktu untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang Daniel Sipper dan Robert L. Bulfin, JR., p. 206.
2. Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi,
ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi Sofjan Asauri, 1993, p. 176.
3. Persediaan adalah stok yang akan digunakan pada masa yang akan datang
Bronson et al., 1997, p259. 4.
Persediaan adalah barang atau secara umum dapat diartikan sebagai sumber daya yang sedang tidak dipakai, yang memiliki nilai ekonomis Spencer B. Smith,
1989, p. 108.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus diisi.
Sistem persediaan memegang peranan penting, dimana untuk mengetahui transaksi keluar masuknya barang, serta meneliti persediaan yang ada. Dengan adanya sistem
persediaan, diharapkan tidak ada barang yang tersimpan terlalu lama di dalam gudang, atau pembelian material yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Persediaan sendiri besarnya meliputi 13 dari total investasi, dan dikategorikan sebagai modal kerja yang berbentuk barang. Dalam perusahaan, banyak divisi
perusahaan yang terlibat, diantaranya adalah divisi finansial, produksi, purchasing, dan marketing, dan masing-masing divisi memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai
persediaan : -
Divisi finansial menginginkan jumlah persediaan yang sedikit untuk menghemat holding cost.
- Divisi produksi menginginkan biaya produksi serendah mungkin, dan produksi
sebuah jenis barang secara besar-besaran untuk menghemat waktu. -
Divisi purchasing menginginkan pembelian dalam jumlah besar untuk mendapatkan potongan harga.
- Divisi marketing menginginkan stok barang jadi dalam jumlah banyak untuk
menghindari stockout. Stockout biasanya muncul pada persediaan yang mahal dan holding cost tinggi misalnya : dealer mobil.
Karena itulah dibutuhkan sistem persediaan untuk dapat menjembatani keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut.
Dalam masalah persediaan atau stok, ada terkait beberapa macam biaya sebagai berikut:
- Purchasing cost: biaya yang timbul akibat pembelian barang. Biaya ini
dipengaruhi oleh besarnya jumlah barang yang dipesan dan juga harga satuan dari barang yang dipesan.
- Ordering cost: biaya yang dikeluarkan untuk membawa barang dari luar ke
dalam perusahaan. Biaya ini meliputi beberapa biaya, yaitu biaya untuk menentukan pemasok supplier, pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya
pengangkutan, biaya penerimaan dan lain sebagainya. Biaya ini diasumsikan konstan untuk setiap kali pesan.
- Holding cost: biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penyimpanan barang.
Ada beberapa macam biaya yang termasuk di dalam holding cost ini, yaitu biaya memiliki persediaan modal, biaya gedung biaya ini merupakan biaya sewa
gedung jika perusahaan tidak memiliki ruang gudang sendiri atau merupakan nilai depresiasi jika perusahaan memiliki gudang sendiri, biaya asuransi, biaya
kerusakan dan penyusutan jika barang disimpan pasti akan mengalami kerusakan maupun penyusutan, bunga, upah buruh, biaya administrasi dan
pemindahan. -
Set-up cost : biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk membuat suatu pesanan, atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian pada saat bahanbarang diproses. Secara prinsip, set-up cost adalah order cost pada saat bahan telahsedang diproses. Pada banyak kasus, set-up cost
sangat berkorelasi dengan set-up time set-up time dapat dieliminasi dengan inovasi mesin dan perbaikan standard bahan baku.
- Biaya kekurangan persediaan: biaya ini muncul jika perusahaan tidak dapat
memenuhi kebutuhannya untuk melakukan produksi maupun untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam hal ini peusahaan akan kehilangan kesempatan
untuk dapat memproduksi barang maupun untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan barang kepada konsumen. Ada beberapa faktor untuk biaya
kekurangan persediaan ini, yaitu kuantitas yang tidak dapat terpenuhi, waktu pemenuhan, dan biaya pengadaan darurat.
2.2 Alasan Memiliki Persediaan