Analisis Tanaman Batas Kritis dan Kisaran Kecukupan Hara

2. Analisis Tanaman

Munson Nelson 1973 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004, analisis tanaman dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian sempit dan luas. Analisis tanaman dalam arti sempit adalah penetapan konsentrasi suatu unsur dalam contoh dari bagian tertentu atau bagian yang diambil contohnya pada waktu atau tingkat perkembangan tertentu. Sedangkan dalam arti luasnya, analisis tanaman mencakup analisis komponen organik seperti asam amino atau asam- asam lainnya, yang menentukan kualitas tanaman. Menurut Aldrich 1973 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 analisis tanaman dibedakan jadi dua jenis yaitu analisis totalanalisis kualitatif analisis kimia total, analisis semi kuantitatif uji cepat jaringan tanaman. Tujuan dari analisis tanaman adalah mendiagnosamemperkuat diagnosis gejala yang terlibat, mendiagnosis gejala yang terselubung, mengetahui kekurangan hara sedini mungkin, menunjukan hara diserap tanaman, mengetahui interaksiantagonism di antara hara, membantu pemahaman fungsi hara dalam tanaman, sebagai pembantu dalam mengidentifikasi masalah.

3. Batas Kritis dan Kisaran Kecukupan Hara

Batas kritis merupakan kadar hara dalam contoh tanaman yang dengan kadar tersebut kecepatan tumbuh, produksi atau kualitas secara nyata mulai menurun. Menurut Dow Robert 1982 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004, batas kritis adalah:  Kadar hara tanaman yang masih kurang untuk mendukung tercapainya produksi maksimum  Kadar hara tanaman yang cukup mendukung tercapainya produksi maksimum  Titik tempat kadar hara tanaman berada 10 lebih rendah dari pertumbuhan maksimum  Kadar hara tanaman yang dengan kadar tersebut pertumbuhan tanaman mulai berkurang  Jumlah terendah dari suatu unsur dalam tanaman untuk menyertai produksi tertinggi Ulrich Hills 1967 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 menetapkan batas kritis pada pusat daerah transisi atau titik sebelum terjadi penurunan produksi atau pertumbuhan umumnya dipakai titik belok 5-10 dari pertumbuhan atau produksi maksimum. Gambar 1. Pengaruh Suplai Hara terhadap Produksi dan Kadar Hara Leiwakabessy dan Sutandi, 2004 Gambar 1. menunjukan bahwa kenaikan pemberian hara menghasilkan kurva produksi yang bersifat tidak linear, sedangkan pengaruhnya terhadap kurva konsentrasi hara menghasilkan perubahan relatif kecil. Bila produksi dihubungkan dengan kadar hara terlihat bahwa perubahan kadar hara sedikit saja akan menyebabkan produksi meningkat lebih tinggi Leiwakabessy dan Sutandi, 1992. Standar baku untuk batas kritis hara tanaman umum sudah banyak dibuat. Kelemahan metode ini terletak pada variasi kadar hara dengan umur, oleh karena itu, Sumner 1979 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 menyarankan agar dilakukan : a pembuatan batas kritis pada berbagai umur tanaman, atau b koreksi terhadap kadar hara sejalan dengan peningkatan berat kering dan umur tanaman, atau c pembuatan batas kritis menjadi suatu kisaran, missal kisaran kecukupan hara. Selanjutnya Munson dan Nelson 1973 serta Dow Robert 1982 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 juga mengusulkan batas kritis berupa suatu kisaran yang dihubungkan dengan umur tanaman. Kisaran kecukupan hara merupakan pengembangan dari batas kritis, yang pertama dikembangkan untuk menganalisis status hara tanaman. Namun sekarang orang lebih banyak menggunakan kisaran kecukupan hara. Interpretasi kisaran kecukupan hara diperoleh dari hubungan antara produksi atau pertumbuhan tanaman dengan kadar hara Gambar 2 Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Gambar 2. Hubungan antara produksi dengan kadar hara Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Lengkungan pada Gambar 2 menggambarkan hubungan produksi dengan kadar hara makro dalam daun tanaman. Bentuk C pada Gambar 2 disebut dengan Steenbjerg effect, yang merupakan hasil kombinasi dari kadar hara dengan pengurangan berat kering. Kesalahan interpretasi mungkin terjadi apabila kurang memahami hubungan interaksi kadar hara dengan berat kering. Identifikasi tingkat kelebihan dan keracunan hara esensial menjadi sama pentingnya dengan identifikasi tingkat defisiensi, namun sangat sedikit informasi yang detil tentang kisaran kadar hara penuh dari tingkat kurang sampai ke tingkat keracunan. Penetapan kisaran kecukupan hara kebanyakan tidak berasal dari range kadar hara mulai defisiensi sampai keracunan, tetapi dikembangkan dari kisaran rendah, cukup, tinggi. Kisaran rendah umumnya mendekati atau sama dengan batas kritis, sedangkan kisaran tinggi berasal dari kadar hara di atas normal, dimana kisaran cukup berada di antaranya Jones et. al., 1991.

4. Karakteristik Hara Tanaman