5. Metoda Garis Batas Boundary Line Methods
Tahap pertama dalam metoda garis batas adalah penetapan standar. Satu set data yang menggambarkan hubungan antara produksi dengan kadar hara diplot
ke dalam diagram sebaran seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Sebar Hubungan Produksi Dengan Kadar Hara N daun Walworth dan Sumner, 1986
Kelompok produksi tinggi merupakan cerminan dari kondisi yang optimal, yang faktor pembatasnya sudah banyak berkurang dibanding pada kelompok
produksi rendah. Keadaan ini diilustrasikan pada Gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Respon Tanaman terhadap Faktor Pembatas Walworth dan Sumner, 1987.
Dari gambar tersebut terlihat sejumlah n faktor pembatas yang membatsi produksi pada tingkat rendah, kemudian semakin dikurangi faktor pembatas
tersebut maka produksi bertambah tinggi Walworth dan Sumner, 1987. Boundary line methods adalah metode garis batas, dimana garis
membungkus diagram sebar hubungan antara produksi dan kadar hara. Garis tersebut membatasi data aktual, sehingga sangat kecil peluangnya akan ditemukan
data terletak diluar garis pembungkus tersebut. Garis batas ini terdapat di bagian batas sebelah kiri dan kanan sebaran data, serta mengerucut ke atas, artinya
semakin tinggi pertumbuhan atau produksi semakin kecil selang kadar hara atau ekspresi hara sumbu x. Dengan kata lain semakin tinggi kadar hara semakin
tinggi produksi sampai tingkat tertentu. Kemudian produksi turun kembali dengan semakin tingginya kadar hara. Penggambaran seperti ini sangat bermanfaat dalam
mendiagnosis kemungkinan perolehan produksi maksimum yang konsisten dengan nilai apapun dari faktor pertumbuhan tertentu yang dapat ditentukan
Walworth, et al,. 1987.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Agustus 2008. Pengambilan sampel dilakukan di perkebunan kelapa sawit yang menyebar di
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Lampung dan Sumatera Barat. Analisis tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah,
Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian lapang, antara lain adalah :
1. Label, plastik, Alat tulis, 2. Tali rafia, karung, counter dan meteran
3. Pisau, gunting, tang dll. Bahan dan alat yang digunakan dalam analisis tanaman antara lain :
1. Sampel daun tanaman kelapa sawit 2. HClO
4
, HNO
3
, HCl, H
2
SO
4
, NaOH, H
3
BO
3
, aquades dan bahan-bahan kimia lainnya.
3. Alat tulis dan label, AAS, UV-Spektrofotometer, dan alat-alat gelas lainnya.
Metode Penelitian 1. Pengambilan Sampel Daun
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode survei yaitu mengambil sampel secara acak dari tiap blok kebun yang dipilih.
Sampel daun yang digunakan untuk penetapan kadar hara tersebut diambil secara acak dari 20 pohon per blok pada tanaman yang sehat. Pelepah yang di
jadikan sampel adalah pelepah ke-17. Sampel daun diambil dari ekor kadal pelepah tersebut pada bagian kanan dan kiri. Sampel tersebut diambil dari bagian
tengahnya kemudian lidinya dibuang. Sampel daun yang telah diambil sesegera mungkin dikeringkan dengan alat pengering.
2. Persiapan dan Analisis Sampel Daun