POLA INTERAKSI SOSIAL ANTARA KELUARGA MISKIN DAN PELAKSANA PROGRAM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (Studi pada Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program PNPM di Desa Mojosari Kec. Kepanjen Kabupaten Malang)

(1)

1 A. LATAR BELAKANG MASALAH

Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan kompleks yang diakibatkan oleh berbagai faktor multidimensional, ia selalu hadir dan telah terintegrasi dalam kehidupan sosial masyarakat, dalam perspektif development studies, permasalahan ini tidak terlepas dari masalah pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah baik pada wilayah ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan maupun sisi-sisi suprastruktur manusia terutama dalam wilayah education-pendidikan, memang terdapat berbagai strategi yang dilakukan oleh pemerintah namun kesemuanya belum mampu mengentaskan kemiskinan dengan angka maksimal misalnya pemerintah telah meluncurkan berbagai program penanggulangan kemiskinan langsung kepada target kelompok miskin, mulai dari program Jaring Pengaman Sosial sampai program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui berbagai departemen sosial pemerintah. Sayangnya, pencapaian berbagai program penanggulangan kemiskinan tersebut ternyata belum menunjukkan kemajuan yang berarti, walaupun dalam laporan-laporan yang dihadirkan BPS angka kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan.

Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Juli 2009 mengumumkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada 2009 menurun 2,43 juta. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis


(2)

2

Kemiskinan) pada bulan Maret 2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen), sementara penduduk miskin pada Maret 2008 berjumlah 34,96 (15,42 persen). Selama periode Maret 2008-Maret 2009, penduduk miskin di daerah pedesaan berkurang 1,57 juta, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,86 juta orang.

Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa laporan data BPS tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, artinya laporan itu hanya direduksikan pada angka-angka anonim yang hanya bermanfaat secara politik dan bukan pada penanggulangan kemiskinan , hal ini membuktikan bahwa BPS gagal menangkap multidimensi kemiskinan dan penyebab kemiskinan. Padahal, menghapus kemiskinan jelas bukan pada atributnya, tetapi pada penyebab kemiskinan itu sendiri dengan segala multidimensi yang melingkupinya. Artinya penyebab kemiskinan sangatlah komplek.

Disamping itu data penurunan kemiskinan tidak menyertakan pengaruh dan siginifikansi program-program penanggulangan kemiskinan seperti BLT, PNPM yang diklaim oleh pemerintah telah berhasil. Padahal realita menunjukkan bahwa program-program seperti ini hanya bersifat temporal saja tanpa didasarkan pada prinsp community development, dan tanpa hal itu-pun masyarakat juga bisa keluar dari kemiskinan disamping penanggulangan kemiskinan selama ini hanya bersifat top-down artinya masyarakat miskin tidak pernah dilibatkan dalam perumusan indikator kemiskinan.


(3)

Demikianlah gambaran nasional kondisi kemiskinan di wilayah Indonesia, Hal yang sama juga terlihat di wilayah Malang, Angka kemiskinan di wilayah Malang pun juga belum ternilai signikan, hal ini menguatkan penilaian berbagai kalangan pengamat maupun aktivis sosial, pemerintah telah gagal dalam melaksanakan amanat yang diberikan Rakyat untuk menanggulangi kemiskinan, sebagaimana data yang ditunjukkan, menerangkan bahwa Kepala keluarga ( KK ) miskin di Kabupaten Malang Berdasarkan data dari BKKBN, sebesar 157.862 KK dari 259.472 KK atau 60,84 %. Bila dikonversi dalam jumlah jiwa ( Rata-Rata 3,94 Jiwa per KK ), maka menurut BKKBN ada 621.976 jiwa. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Malang mempunyai kecenderungan naik dari tahun ke tahun, seperti terlihat dalam table berikut :

Tabel 1

Perkembangan Jumlah KK Miskin dan Jumlah KK Secara Total

Tahun KK Miskin Kenaikan Jmlh KK Kenaikan

Jumlah % Jumlah %

2005 161.231 246.241

2006 164.420 3.189 1,97 250.673 4.432 1,80

2007 163.198 -1.222 -0,74 253.273 2.600 1,037

2008 168.001 4.803 2,94 258.377 5.104 2,01

2009 157.862 -10.139 -36,66 259.862 1.485 0,57 Sumber : Olahan data Malang dalam Angka 2010

Artinya berdasar data diatas bisa diinterpretasikan bahwa kemiskinan masih menjadi masalah dasar masyarakat, walaupun terlihat dari tahun ke tahun angka kemiskinan menurun, namun angka itu hanya didasarkan pada


(4)

4

scientifikasi statistik saja yang belum mencerminkan keadaan yang sesungguhnya sebagaimana yang dialami oleh masyarakat miskin, beberapa program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini baik di tingkat pusat mauoun di tingkat daerah juga belum menuai keberhasilan yang nyata, realitas menunjukkan bahwa bahwa hampir semua rumusan program anti kemiskinan di Indonesia dirumuskan oleh pemerintah bukan berkembang dari masyarakat bawah, walaupun pada beberapa hal masyarakat juga dilibatkan, secara keseluruhan program anti kemsikinan bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2

Klasifikasi Program-program Anti-Kemiskinan Menurut Bantuan

No Bantuan Nama Program

1 Program-program yang sifatnya jaringan pengaman atau program yang berorientasi pemenuhan kebutuhan sesaat

 Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) (dengan sub-sub program: Raskin, BLT/SLT, Kartu Sehat/Askeskin).

 BAZIS yang dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota;

2 Program-program yang

memberdayakan anggota

rumahtangga miskin secara ekonomi dengan bantuan modal ekonomi langsung maupun dengan mengembangan keuangan mikro.

IDT, KUBE DEPSOS, GEKS,

PDM-DKE, Pengembangan

Ekonomi Fakir Miskin Depsos, PMP oleh Dinas Kelautan dan

Program Pengembangan

Kecamatan (PPK).

3 Program pembangunan infrastruktur IDT, PPK dan PKS-BBM.

4 Program bantuan pendidikan PKPS-BBM (Beasiswa dan BOS) dan PPK.

Sumber: Pedoman PNPM Mandiri, 2008

Menurut pendekatan penyaluran bantuan kepada anggota rumahtangga miskin, program-program anti-kemiskinan dapat pula dibagi dua.


(5)

Tabel 3

Klasifikasi Program-program Anti-Kemiskinan Menurut Pendekatan Penyaluran Bantuan

No Pendekatan Penyaluran Bantuan

1 Program-program anti-kemiskinan yang bantuannya diberikan secara individual, biasanya bantuan lepas dimana penerima tidak berkewajiban untuk mengembalikan bantuan.

2 Kedua adalah bantuan diberikan kepada kelompok. Bantuan ini biasanya dikembalikan oleh penerima bantuan dengan dua cara; pertama anggota kelompok mengembalikan kepada ketua kelompok dan ketua kelompok mengembalikan kepada pengelola program, karena dananya pinjaman dari pengelola program kepada kelompok (contohnya program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PPK); kedua anggota kelompok mengembalikan kepada ketua kelompok, dan ketua kelompok mendistribusikan lagi dana yang tersedia kepada anggota kelompok.

Sumber: Pedoman Umum PNPM Mandiri 2008

Secara umum, program-progam yang ada pada dasarnya mempunyai kesamaan yakni:

1. Pemberikan bantuan modal ekonomi kepada anggota rumahtangga miskin. 2. Pemberikan bantuan untuk konsumtif dan pemberikan subsidi (kesehatan

dan pendidikan).

3. Pengembangan infrasruktur jalan dan jembatan.

4. Bantuan yang diterima oleh anggota rumahtangga miskin bukan usulan dari penerima, melainkan telah ditentukan oleh instansi pemerintah


(6)

6

pemangku program. Dengan demikian, dalam hal jenis bantuan, program-program yang ada tidak mengendapankan prinsip-prinsip partisipatif.

Sebagaimana paparan diatas berbagai program-program penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah, namun sekali lagi telah banyak menuai kegagalan, Pada dasarnya terdapat dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan. Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta dibebaskannya biaya- biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).


(7)

Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.Sebagaimana diketahui, data dan informasi yang digunakan untuk program-program penanggulangan kemiskinan selama ini adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS dan data mikro hasil pendaftaran keluarga prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN.Kedua data ini pada dasarnya ditujukan untuk kepentingan perencanaan nasional yang sentralistik, dengan asumsi yang menekankan pada keseragaman dan fokus pada indikator dampak. Pada kenyataannya, data dan informasi seperti ini tidak akan dapat mencerminkan tingkat keragaman dan kompleksitas yang ada di Indonesia sebagai negara besar yang mencakup banyak wilayah yang sangat berbeda, baik dari segi ekologi, organisasi sosial, sifat budaya, maupun bentuk ekonomi yang berlaku secara lokal.Bisa saja terjadi bahwa angka-angka kemiskinan tersebut tidak realistis untuk kepentingan lokal, dan bahkan bisa membingungkan pemimpin lokal (pemerintah kabupaten/kota).

Mengacu pada berbagai permasalahan diatas hal yang sama juga terjadi di masyarakat Malang , walaupun Malang menjadi salah satu kota besar dan menjadi pusat pendidikan-pariwisata yang memiliki daya tarik investor, namun demikian kemiskinan masih tersebar di beberapa daerah terutama daerah malang selatan, beberapa program penanggulangan


(8)

8

kemiskinan yang telah dikeluarkan oleh kebijakan pemerintah setempat juga masih menuai banyak kendala, permasalahan yang terjadi khususnya adalah kebijakan yang seakan-akan masih bersifat top down, bukan sebaliknya botton up, atas dasar masalah tersebut maka penelitian ini mencoba menggali tentang bagaimanakah model interaksi sosial antara rakyat dan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan, penelitian ini terfokus di daerah malang selatan yang bisa juga debut sebagai desa termarginalkan, dikarenakan dari sebaran penduduk warga miskin malang selatan sebagai urutan pertama.

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Sebagaimana gambaran penelitian diatas maka rumusan dalam masalah penelitian ini adalah: bagaimana pola interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan (studi pada Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasar rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian tesis ini adalah untuk mengetahui pola interaksi sosial antara masyarakat miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan di Desa Mojosari Kabupaten Malang.


(9)

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini ,diharapkan dapat mempunyai dua manfaat, yaitu dalam tataran teoritis dan Praktis. Dalam tataran teoritis , hasil penelitian akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu dan kajian teori sosiologi terutama dalam hal social theory of empowering. Sedangkan dalam tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan keputusan guna pengentasan kemiskinan yang mampu mewadahi para stake holder, terlebih bagi masyarakat.


(10)

POLA INTERAKSI SOSIAL ANTARA KELUARGA

MISKIN DAN PELAKSANA PROGRAM DALAM

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

(Studi pada Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program PNPM di Desa Mojosari Kec. Kepanjen Kabupaten Malang)

Tesis

Yogi Chrisrumpoko NIM. 09250012

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI DIREKTORAT PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG 2012


(11)

ii TESIS

Disusun oleh Yogi Chrisrumpoko

NIM. 09250012

Diterima dan disahkan

Pada tanggal………

Pembimbing I

Dr. Vina Salviana, M.Si

Pembimbing II


(12)

iii ABSTRAKSI

Yogi Chrisrumpoko, Pola Interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan (studi pada penanggulangan kemiskinan melalui program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang), Dr. Vina Salviana, M.Si., Dr. Wahyudi, M.Si.

Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dalam suatu daerah seperti Kabupaten Malang, khususnya desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Kabupaten malang adalah daerah yang memiliki daya tarik besar dalam kemajuan ekonomi dengan sector pariwisata dan dunia pendidikannya. Akan tetapi kebijakan pemerintah masih cenderung top down, bukan buttom up, sehingga tampak jelas adanya kesenjangan sosial. Dari permasalahan ini maka muncul rumusan masalah yaitu bagaimana pola interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan (studi pada penanggulangan kemiskinan melalui program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang).

Dari kajian yang ditelaah, interaksi yang dilakukan pada pelaksanaan program PNPM Desa Sukorejo masih bersifat informatif dan belum terlaksana secara efektif. Keikutsertaan dan keaktifan dalam kegiatan komunikasi pelaksanaan program PNPM masih rendah, sehingga mengakibatkan pola komunikasi penerapan program PNPM Mandiri belum memeberi peluang akses informasi dan komunikasi yang lebih besar bagi setiap elemen masyarakat.

Agar pola komunikasi program PNPM terlaksana secara efektif, sebaiknya lebih difokuskan pada sumber daya lokal atau kemampuan lokal seperti diadakannya kegiatan agama atau kegiatan RT/RW. Sedangkan dalam kegiatan komunikasi/ penyuluhan pengentasan kemiskinan hendaknya memberikan peran besar detail sisi manfaatnya, mengutamakan umpan balik dari kelompok sasaran dengan teknik komunikasi dialogis, dan mengutamakan system permusyawaratan dalam mengambil kebijakan/ keputusan.


(13)

iv

ABSTRACTION

Yogi Chrisrumpoko, Social Interaction Pattern Between Destitute Society And Implementer Program in Countermeasures of Destitution (Study at PNPM Program at Mojosari Village, Kepanjen, Malang), Dr. Vina Salviana, M.Si., Dr. Wahyudi, M.Si.

Destitution is complex problem in a region at Malang regency, especially Mojosari Village, Kepanjen Sub district, Malang regency. Malang Regency is a region has been good interested in economy advancement with tourism sector and education. But government policy is still top down not bottom up. So it makes a social discrepancy. From this problem, there is problem formulation: How social interaction between Destitute Society and village government in tackling destitution (Study at Mojosari village, Kepanjen, Malang).

Result of analysis explain that interaction for implementation of PNPM program still informative and not effective implemented yet. Participation and being active in PNPM program communication are still low. Finally,

communication of PNPM implementation didn’t give opportunity such bigger

information and communication for every society.

In order that communication of PNPM program can be effective, ought to be more focus in local resource or local skill as religion activity or RT/RW activity. In the communication of destitution reduction activity, it should give personages to contribute more, give building massage about the benefit of program, give feedback with communication technique and give parley system in the making policy.


(14)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan

judul ”Pola Interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam

penanggulangan kemiskinan (studi pada penanggulangan kemiskinan melalui

program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)”.

Tesis ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh kelulusan S2 pada program Studi Sosiologi Direktorat Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Vina Salviana, M.Si selaku ketua Program Studi Sosiologi Direktorat Pascasarjana dan sebagai Dosen Pembimbing I Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian tesis ini. 2. Dr. Wahyudi, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II di Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian tesis ini.


(15)

vi

3. Bapak dan Ibu Staff dan pegawai di lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pelayanan administrative dalam proses penyelesaian tesis ini.

4. Seluruh keluarga yang telah memotivasi dalam penulisan tesis ini.

5. Seluruh teman kelas di program studi Sosiologi angkatan 2009 Pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian tesis.

6. Seluruh jajaran birokrasi Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang ikut bekerjasama dalam penyelesaian tesis ini.

7. Seluruh jajaran pengurus PNPM Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang senantiasa memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini, baik dalam teknik penyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan tesis ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, Desember 2011


(16)

vii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

TANDA PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

ABSTRAKSI ... iii

ABSTRACTION ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Interaksi Dalam Proses Pembangunan ... 10

1. Interaksi Sosial ... 10

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ... 11

3. Interaksi Sebagai Proses Komunikasi ... 11

4. Interaksi Dalam Proses Pembangunan ... 15

B. Kemiskinan ... 22

1. Definisi Kemiskinan ... 22

2. Faktor Penyebab Kemiskinan ... 24

3. Kategori Kemiskinan ... 26

C. Partisipasi Masyarakat ... 29

1. Pengertian Partisipasi Masyarakat ... 29

2. Pengelompokan Partisipasi Masyarakat ... 32

3. Tingkatan Partisipasi Masyarakat ... 33

4. Bentuk Partisipasi Masyarakat ... 34

5. Mendorong Dan Menggerakkan Partisipasi ... 36

6. Motif Partisipasi Masyarakat ... 40

7. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Konteks Pembangunan Masyarakat ... 43

D. Pemberdayaan Masyarakat... 47

1. Definisi Pemberdayaan ... 47


(17)

viii

3. Pemberdayaan Sebagai Strategi Dalam Pembangunan Sosial ... 49

E. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri ... 50

1. Program PNPM Mandiri ... 50

2. Ruang Lingkup ... 52

BAB III METODE PENELITIAN... 53

A. Metode Dan Pendekatan Penelitian ... 53

B. Jenis Penelitian ... 55

C. Teknik Pemilihan Informan ... 56

D. Penentuan Lokasi Penelitian ... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ... 58

F. Teknik Analisis Data ... 60

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 65

A. Gambaran Umum Desa Mojosari Kec. Kepanjen Kab. Malang ... 65

B. Gambaran Umum Badan Keswadayaan Masyarakat ... 78

C. Pola Interaksi Keluarga Miskin Dengan Pelaksana Program ... 91

D. Pembahasan ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 130

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133 LAMPIRAN


(18)

ix

DAFTAR TABEL

1. Perkembangan Jumlah KK Miskin Dan Jumlah KK ... 3

2. Klasifikasi Program-Program Anti-Kemiskinan Menurut Bantuan ... 4

3. Klasifikasi Program-Program Anti Kemiskinan Menurut Pendekatan Penyaluran Bantuan ... 5

4. Perbandingan Antara Partisipasi Sebagai Cara Dan Sebagai Tujuan ... 31

5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 75

6. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 75

7. Sarana Peribadatan Di Desa Mojosari... 76

8. Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Mojosari... 76

9. Sarana Pendidikan Di Desa Mojosari ... 76

10.Masalah Sosial Desa Mojosari ... 77


(19)

x

DAFTAR GAMBAR

1. Jalur Proses Komunikasi Pembangunan ... 20

2. Siklus Analisis Data ... 61

3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mojosari ... 78

4. Pola Interaksi Pelaksanaan Program PNPM Mandiri ... 109

5. Bentuk Komunikasi Dalam Sosialisasi Program ... 115

6. Bentuk Komunikasi Interpersonal Dan Kelompok Dalam Sosialisasi Program ... 118


(20)

133

DAFTAR PUSTAKA

Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan (Bandung: Humaniora, 2008) Anggaran Dasar BKM Sejahtera Desa Mojosari tahun 2003

Anggaran Dasar BKM Sejahtera, 2003

Bagong Suyanto, Perangkap Kemiskinan Problem dan Strategi Pengetasanya Dalam Pembanguna Desa, (Yogyakarta: Aditya Media 1996)

Data monografi Desa Mojosari

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

.Dilla Sumadi, Komunikasi Pembangunan, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007

Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Jakarta: LP3ES, 2006) Giddens A. The Third Way: The Renewal of Social Democracy. USA: Blackwell

Publisher Ltd., 1999

Hasil wawancara dengan Bapak lr. Sundari Koordinator BKM, 3 September 2011 Hasil Wawancara dengan Bapak Saiful SH Lurah Mojosari, 12 Sptember 2011 Hasil wawancara dengan bapak. Djalil, 1 September 2011

Hasil Wawancara dengan Bpk Hadi RT 01, 7 September 2011

Hasil Wawancara dengan Hj. Safiudin Bendahara BKM, 3 September 2011

Hasil Wawancara dengan Hj. Safiudin selaku Bendahara BKM Sejahtera, 4 September 2011

Hasil Wawancara dengan Ir. Sundari selaku Koordinator BKM Sejahtera, 12 September 2011

Hasil Wawancara serta Observasi dengan Ibu Lilik Bagian UPK BKM Sejahtera, 5 September 2011


(21)

Hikmat, H., 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Edisi ke-5. Bandung: Penerbit Humoniora.

Jim Ife dan Frank Tesoreiro, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi Community Development (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)

Jo Hann Tan dan Roem Topatimasang, Mengorganisir Rakyat Refleksi Pengalaman Pengorganisasian di Asia Tenggara (Jogjakarta: Insist Press, 2003)

Johannes Muller, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006)

L Laesyendecker, tata, perubahan dan ketimpangan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996)

Loekman Soetrisno, Menuju Masyarakat Partisipatif (Yogyakarta: Kanisius, 1995)

Moehar Daniel, Darmawati, Nieldalina, PRA Participatory Rural Appraisal Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2005 Nasution, Zulkarimein. 1996. Komunikasi Pembangunan. Jakarta: PT. Raja

Gravindo Persada.

Ninik Sudarwati, Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Mengurangi Kegagalan Penanggulagan Kemiskinan. (Malang : Intimedia 2009)

Pemberdayaan Masyarakat (Jogjakarta: Ar -Ruz Media, 2007)

Ri Edi Suwarsono. Sekitar Kemiskinan dan Keadilan : Dari Cedikiawan Tentang Islam (Jakarta : UI Press, 1987)

Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Stiglitz JE. Globalization and Its Discontents. New York: W.W. Norton & Co.,

2002,

Strategi Pembangunan Berbasisi Rakyat. (Bandung : Humaniora-Anggota IKAPI, 2008)


(22)

135

Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Edisi ke-3. Bandung: Refika Aditama

Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Tajuddin Noer Effendi, SDM, Peluang Perkerja dan Kemiskinan (Yogyakarta : Tiara Wacana 2005)

Taliziduhu Ndraha, Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1990)

Tim Pengendali PNPM Mandiri Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri (Jakarta: Direktorat Jendral Cipta Karya, 2008)

Turner West.. Pengantar Teori Komunikasi, Aplikasi dan Analisis,. New York: McGraw-Hill, 2007,


(1)

viii

3. Pemberdayaan Sebagai Strategi Dalam Pembangunan Sosial ... 49

E. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri ... 50

1. Program PNPM Mandiri ... 50

2. Ruang Lingkup ... 52

BAB III METODE PENELITIAN... 53

A. Metode Dan Pendekatan Penelitian ... 53

B. Jenis Penelitian ... 55

C. Teknik Pemilihan Informan ... 56

D. Penentuan Lokasi Penelitian ... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ... 58

F. Teknik Analisis Data ... 60

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 65

A. Gambaran Umum Desa Mojosari Kec. Kepanjen Kab. Malang ... 65

B. Gambaran Umum Badan Keswadayaan Masyarakat ... 78

C. Pola Interaksi Keluarga Miskin Dengan Pelaksana Program ... 91

D. Pembahasan ... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 130

A. Kesimpulan ... 130

B. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133 LAMPIRAN


(2)

ix

DAFTAR TABEL

1. Perkembangan Jumlah KK Miskin Dan Jumlah KK ... 3

2. Klasifikasi Program-Program Anti-Kemiskinan Menurut Bantuan ... 4

3. Klasifikasi Program-Program Anti Kemiskinan Menurut Pendekatan Penyaluran Bantuan ... 5

4. Perbandingan Antara Partisipasi Sebagai Cara Dan Sebagai Tujuan ... 31

5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 75

6. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 75

7. Sarana Peribadatan Di Desa Mojosari... 76

8. Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Mojosari... 76

9. Sarana Pendidikan Di Desa Mojosari ... 76

10.Masalah Sosial Desa Mojosari ... 77


(3)

x

DAFTAR GAMBAR

1. Jalur Proses Komunikasi Pembangunan ... 20

2. Siklus Analisis Data ... 61

3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mojosari ... 78

4. Pola Interaksi Pelaksanaan Program PNPM Mandiri ... 109

5. Bentuk Komunikasi Dalam Sosialisasi Program ... 115

6. Bentuk Komunikasi Interpersonal Dan Kelompok Dalam Sosialisasi Program ... 118


(4)

133

DAFTAR PUSTAKA

Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan (Bandung: Humaniora, 2008) Anggaran Dasar BKM Sejahtera Desa Mojosari tahun 2003

Anggaran Dasar BKM Sejahtera, 2003

Bagong Suyanto, Perangkap Kemiskinan Problem dan Strategi Pengetasanya Dalam Pembanguna Desa, (Yogyakarta: Aditya Media 1996)

Data monografi Desa Mojosari

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

.Dilla Sumadi, Komunikasi Pembangunan, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007

Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Jakarta: LP3ES, 2006) Giddens A. The Third Way: The Renewal of Social Democracy. USA: Blackwell

Publisher Ltd., 1999

Hasil wawancara dengan Bapak lr. Sundari Koordinator BKM, 3 September 2011 Hasil Wawancara dengan Bapak Saiful SH Lurah Mojosari, 12 Sptember 2011 Hasil wawancara dengan bapak. Djalil, 1 September 2011

Hasil Wawancara dengan Bpk Hadi RT 01, 7 September 2011

Hasil Wawancara dengan Hj. Safiudin Bendahara BKM, 3 September 2011

Hasil Wawancara dengan Hj. Safiudin selaku Bendahara BKM Sejahtera, 4 September 2011

Hasil Wawancara dengan Ir. Sundari selaku Koordinator BKM Sejahtera, 12 September 2011

Hasil Wawancara serta Observasi dengan Ibu Lilik Bagian UPK BKM Sejahtera, 5 September 2011


(5)

134

Hikmat, H., 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Edisi ke-5. Bandung: Penerbit Humoniora.

Jim Ife dan Frank Tesoreiro, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi Community Development (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)

Jo Hann Tan dan Roem Topatimasang, Mengorganisir Rakyat Refleksi Pengalaman Pengorganisasian di Asia Tenggara (Jogjakarta: Insist Press, 2003)

Johannes Muller, Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006)

L Laesyendecker, tata, perubahan dan ketimpangan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996)

Loekman Soetrisno, Menuju Masyarakat Partisipatif (Yogyakarta: Kanisius, 1995)

Moehar Daniel, Darmawati, Nieldalina, PRA Participatory Rural Appraisal Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2005 Nasution, Zulkarimein. 1996. Komunikasi Pembangunan. Jakarta: PT. Raja

Gravindo Persada.

Ninik Sudarwati, Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Mengurangi Kegagalan Penanggulagan Kemiskinan. (Malang : Intimedia 2009)

Pemberdayaan Masyarakat (Jogjakarta: Ar -Ruz Media, 2007)

Ri Edi Suwarsono. Sekitar Kemiskinan dan Keadilan : Dari Cedikiawan Tentang Islam (Jakarta : UI Press, 1987)

Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Stiglitz JE. Globalization and Its Discontents. New York: W.W. Norton & Co.,

2002,

Strategi Pembangunan Berbasisi Rakyat. (Bandung : Humaniora-Anggota IKAPI, 2008)


(6)

135

Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Edisi ke-3. Bandung: Refika Aditama

Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Tajuddin Noer Effendi, SDM, Peluang Perkerja dan Kemiskinan (Yogyakarta : Tiara Wacana 2005)

Taliziduhu Ndraha, Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1990)

Tim Pengendali PNPM Mandiri Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri (Jakarta: Direktorat Jendral Cipta Karya, 2008)

Turner West.. Pengantar Teori Komunikasi, Aplikasi dan Analisis,. New York: McGraw-Hill, 2007,